Anda di halaman 1dari 7

Politeknik Negeri Semarang Percobaan 1 Nama : Rizky Ahmed Hakeem

Jurusan: Teknik Elektro Kelas : LT-2A


KENDALI ON/OFF
Prodi : D3–Listrik NIM : 3.31.16.0.22
BERBASIS
Makul : Rancangan Listrik ELEKTROMAGNETIK Dosen : Djodi Antono, B.Tech,
Kendali Industri M.Eng.

I. TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa :
1. Mengenal dan memahami rangkaian dasar kendali berbasis elektromagnetik
2. Menerapkan kendali berbasis elektromagnetik pada mesin mesin sederhana di industri.
3. Merancang rangkaian kendali pada mesin sederhana berbasis elektromagnetik.

II. DASAR TEORI


Kendali ON / OFF berbasis elektromagnetik, seperti halnya pada rangkaian listrik pada
umumnya, rangkaian pada kendali ini menggunakan symbol symbol. Symbol symbol listrik yang
digunakan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 sebagai berikut :

Simbol Artinya Penandaan Keterangan


Belitan magnet pada
rele/kontaktor secara Kombinasi huruf dan
umum angka (A1 dan A2)

Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada


contact) normal terbuka dengan digit terakhir 3 dan rangkaian kendali
(NO) 4 (missal 13/14)
Kontak bantu (auxiliary Dengan angka dua digit, Digunakan pada
contact) normal tertutup dengan digit terakhir 1 dan rangkaian kendali
(NC) 2 (missal 21/22)
Kontak tukar (change Belum direkomendasi Digunakan pada
over-break contact before rangkaian kendali
make)

Kontak utama (selalu NO) Dengan angka satu digit, Digunakan pada
pada kontaktor, pemutus 1,3,5 : ke jala-jala (feeder rangkaian tenaga
tenaga, saklar utama 2,4,5 : ke beban) (hubungan beban dengan
jala-jala)

Kontak normal terbuka Idem kontak NO Misal sakelar toggle


yang dioperasikan dengan
tangan dilengkapi dengan
pengunci
Kontak normal tertutup Idem kontak NO Missal kontak tekan
yang dioperasikan dengan (push button)
tangan tanpa pengunci
(sesaat)
Lampu tanda (pilot lamp) Tidak direkomendasikan Untuk penandaan fungsi
Gbr.1. Gambar Sakelar Magnetik Kontaktor Dengan 3 Kontak Utama Dan 2 Kontak Bantu (NO,NC)

III. ALAT DAN BAHAN

1 Magnetik Kontaktor 1 buah


.
2 Multimeter Analog 1 buah
.
3 Push Button 2 buah
.
4 Saklar Toggle 1 buah
.
5 Lampu Pijar 1 buah
.
6 Kebl Hubung 10 buah
.

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN


Latihan 1
Latihan 2

Latihan 3
Latihan 4

Latihan 5
Latihan 6

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian
3. Hubungkan rangkaian ke sumber tegangan
4. Lakukan percobaan sesuai dengan prinsip kerja rangkaian
5. Catat data hasil percobaan
6. Ulangi langkah 2 sampai langkah 5 untuk rangkaian 2 sampai rangkaian 6
7. Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula
8. Bersihkan tempat kerja

VI. HASIL PERCOBAAN


1. Latihan 1

Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1


On On Nyala
Off Off Padam

2. Latihan 2

Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1


On On Padam
Off Off Nyala

3. Latihan 3

Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1


On On Nyala
Off Off Padam

4. Latihan 4

Posisi S1 Kondisi K1 Kondisi H1


On On Nyala
Off Off Padam

5. Latihan 5

Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1


On Off On Nyala
Off On Off Padam
On On Off Padam
Off Off Off Padam

6. Latihan 6

Posisi S1 Posisi S2 Kondisi K1 Kondisi H1


On Off On Nyala
Off On Off Padam
On On On Nyala
Off Off Off Padam

VII. PEMBAHASAN PERCOBAAN


1. Prinsip kerja dari latihan 1 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan
saklar toggle.
2. Prinsip kerja dari latihan 2 adalah lampu H1 akan langsung menyala karena
dihubungkan seri dengan kontak NC K1 sehingga arus dari sumber akan langsung
menuju ke lampu H1. Kemudian jika S1 ditekan maka K1 akan bekerja dan kontak NC
K1 akan terbuka, sehingga lampu H1 akan padam.
3. Prinsip kerja dari latihan 3 hampir sama dengan prinsip kerja latihan 1, perbedaannya
adalah pada latihan 3 menggunakan push button. Jika S1 ditekan maka K1 dan H1
akan menyala. K1 dan H1 langsung padam apabila S1 dilepas.
4. Prinsip kerja dari latihan 4 adalah jika S1 ditekan maka K1 dan H1 akan menyala. K1
dan H1 baru akan padam jika S1 kembali ditekan, hal ini dikarenakan S1 menggunakan
saklar toggle.
5. Prinsip kerja dari latihan 5 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala, meskipun push button S1 dilepas K1 dan H1 akan tetap menyala karena S1
dikunci oleh kontak NO K1. Kemudian jika push button S2 ditekan maka K1 dan H1
akan padam, hal ini dikarenakan fungsi dari S2 adalah sebagai pemutus (yang dipakai
adalah kontak NC) .
6. Prinsip kerja dari latihan 6 adalah jika push button S1 ditekan maka K1 dan H1 akan
menyala (S1 dikuci kontak NO K1), kemudian jika push button S2 ditekan maka K1
dan H1 akan padam. Jika S1 dan S2 ditekan bersamaan maka K1 dan H1 akan menyala
(nyala sesaat). Hal ini dikarenakan push button S2 (NC) dihubungkan seri dengan
pengunci K1.

VIII. KESIMPULAN
1. Rangkaian kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik pada dasarnya atau pada
umumnya menggunakan komponen yang bernama kontaktor. Kontaktor memiliki 3
pasang kontak utama, 4 pasang kontak bantu (2 pasang kontak NO dan 2 pasang kontak
NC), serta memiliki dua kutub sebagai coil(A1 dan A2).
2. Prinsip kerja kontaktor yaitu, ketika coil mendapat tegangan, maka kontaktor aktif lalu
kontaknya bekerja. Kontak NO menjadi NC, dan kontak NC menjadi NO.
3. Rancangan kendali ON/OFF berbasis elektromagnetik bisa diajdikan beberapa
rangkaian, yaitu operasi tertutup terbuka, operasi kontaktor mengunci sendiri, dan
masih banyak lagi.

IX. DAFTAR PUSTAKA


https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/03/03/cara-kerja-kontaktor/
http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/

Anda mungkin juga menyukai