Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS OBYEK WISATA DI KEDIRI

(Studi Kasus Obyek Wisata Simpang Lima Gumul dan Wisata Air Terjun
Dolo)

Audy Bintang Tantular


Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, JL. Semarang, No 5, Sumbersari, kec.
Lowokwaru, Kota Malang Jawa Timur 65145
Email : bintangtantular@gmail.com

Abstrak
Pariwisata adalah industry yang memiliki dampak besar terhadap ekonomi, sosial dan
budaya suatu daerah. Oleh karena itu, sekarang ini Indonesia sedang gencar-gencarnya
menggali potensi-potensi pariwisata yang ada di daerah. Aktivitas wisata adalah segala kegiatan
yang dilakukan didalam maupun di luar atau di sekitar Daya Tarik Wisata. Aktivitas-aktivitas
yang dilakukan tersebut dapat berupa aktivitas wisata alam, aktivitas wisata petualang, aktivitas
wisata rafting, aktivitas wisata budaya dan masih banyak lagi aktivitas lainnya. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif yang mana menekankan pada sisi kualitas pada entitas yang
diteliti, memanfaatkan data yang berbentuk narasi serta menjelaskan dan menganalisis
karakteristik wisata, perwilayahan dalam wisata, permasalahan lingkungan pariwisata, analisis
swot kondisi sosial ekonomis, serta pengembangan dan dampak pengembangan wisata. Data
penelitian dapat diperoleh dari sumber internet, buku, jurnal maupun keadaan dalam pariwisata
tersebut.

Kata kunci : pariwisata, metode kualitatif, Analsis wisata, karaktersitik wisata

Abstrac

Tourism is an industry that has a major impact on the economy, social and culture of an
area. Therefore, now Indonesia is incessantly exploring the tourism potentials in the area.
Tourist activities are all activities carried out inside and outside or around the Tourist Attraction.
These activities can be in the form of natural tourism activities, adventurous tourism activities,
rafting tourism activities, cultural tourism activities and many other activities. This research
uses qualitative methods that emphasize the quality side of the entities studied, utilizing data in
the form of narratives and explaining and analyzing the characteristics of tourism, tourism,
tourism environmental problems, swot analysis of socioeconomic conditions, and the
development and impact of tourism development. Research data can be obtained from internet
sources, books, journals and circumstances in tourism.

Keywords: tourism, qualitative methods, tourist analsis, tourism characteristics

I. Pendahuluan
Pariwisata adalah salah satu sektor industri yang diharapkan dapat menghasilkan devisa
dan mempunyai ciri khas tersendiri dalam penanganan maupun pengelolaannya, sehingga tidak
hanya sekedar modal kerja tetapi juga memerlukan suatu keahlian, ketekunan, dedikasi yang
tinggi dan pandai memanfaatkan peluang yang ada dalam menjadikan pariwisata sebagai salah
satu aspek yang diminati oleh wisatawan. Pariwisata merupakan sektor yang penting dalam
mendukung perekonomian sebagai sumber pendapatan bagi negara. Pariwisata juga sebagai
pengembangan sosial budaya dan mempromosikan citra bangsa di luar negeri. Pariwisata di
Indonesia merupakan sektor yang cepat berkembang dan dianggap sebagai salah satu sektor
ekonomi yang paling penting. Sektor ini yang diharapkan dapat menjadi penghasil devisa yang
sangat besar di negara Indonesia.

Aktivitas wisata adalah segala kegiatan yang dilakukan didalam maupun di luar atau di
sekitar Daya Tarik Wisata. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan tersebut dapat berupa aktivitas
wisata alam, aktivitas wisata petualang, aktivitas wisata rafting, aktivitas wisata budaya dan
masih banyak lagi aktivitas lainnya. Aktivitas pariwisata juga sering dilakukan oleh wisatawan
yang sedang berlibur di suatu daerah tujuan wisata.

Aktivitas pariwisata ini dilakukan seiring dengan penyaluran hobby atau bakat seperti
Sight Seeing, Shopping, Spa/Relaxation, Cooking Class, Dancing Class serta Atteding Culture
events. Untuk pemenuhan kebutuhan fisik demi terpenuhinya kepuasan serta kesehatan jasmani
dan rokhani seperti Cycling, Tracking, Jogging, Walking in the Rice Field.

Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang di masa
lampau. Disini, dulu ada sebuah kerajaan yang cukup terkenal yaitu Kerajaan Kediri. Kota ini
merupakan yang terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Kota Kediri
memiliki luas wilayah 63,40 km dan seluruh wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Kediri.
Kota Kediri terbelah oelh Sungai Brantas yang membujur dari arah selatan ke selatan ke utara
sepanjang 7 kilometer.

Kediri terkenal merupakan pusat perdagangan utama utik gula dan industry rokok
terbesar di Indonesia. Kediri dinobatkan sebagai peringkat pertama Indonesia yaitu Most
Recommended City for Investment, berdasarkan survei oleh SWA yang dibantu oleh business
Digest, unit bisnis riset grup SWA. Kota Kediri mempunyai khas kuliner yaitu Nasi Pecel
Tumpang, Tahu Kuning dan Gethuk Pisang. Ragam kesenian di Kota Kediri tentunya tidak
lepas dari sejarah Kerajaan Kediri. Beberapa keseniana khas daerah yang dapat dinikmati
wisatawan anatara lain Seni Jaranan, Kethek ogling dll. Kesenian Jaranan menyuguhkan
berbagai atraksi menarik yang kadang mampu membangkitkan rasa takjub. Atraksi gerak
pemain dengan diiringi tabuhan gamelan serta sesekali diselingi unsur magis menjadikan ini
layak ditonton.

II. Metode

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mana menekankan pada sisi kualitas
pada entitas yang diteliti, memanfaatkan data yang berbentuk narasi serta menjelaskan dan
menganalisis karakteristik wisata, perwilayahan dalam wisata, permasalahan lingkungan
pariwisata, analisis swot kondisi sosial ekonomis, serta pengembangan dan dampak
pengembangan wisata. Data penelitian dapat diperoleh dari sumber internet, buku, jurnal
maupun keadaan dalam pariwisata tersebut.

III. Hasil dan Pembasan

A. Karakteristik Pariwisata Di Kediri


1. Analisis Obyek Wisata Kediri
Ada beberapa obyek wisata di Kota Kediri yaitu Wisata Gunung Kelud, wisata
Monumen Simpang Lima Gumul, Air Terjun Dolo, Kediri Water Park, Wisata Goa
Selomangkleng. Simpang lima gumul merupakan monument yang didirikan di wilayah
Kabupaten Kediri yang dijadikan ikon kabupaten Kediri yang menjadi kebanggan
masyarakat Kediri. Monumen ini menjadi obyek wsiata yang termasuk baru di
kabupaten Kediri. Monumen ini mempunyai daya tarik tersendiri, selalu banyak
pengunjung dari berbagai kalangan. Berbagai wisatawan yang menikmati suasana di
sekitar monument ataupun banyak seklai club pesepeda yang berkumpul di sekitar
meonumen untunk melakukan start gowes dari monument Simpang Lima Gumul.
2. Karakteristik Obyek Wisata Simpang Lima Gumul
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri adalah salah satu tempat wisata
sejarah, yang berada di kabupaten kediri , provinsi jawa timur , negara indonesia .
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri , adalah Tempat wisata yang ramai
wisatawan pada hari-hari biasa maupun pada weekand atau hari libur. Tempat sangat
indah dan bisa memberikan suasana yang menghibur kejenuhan akan aktivitas kita
sehari-hari.
Harga tiket masuk ke Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, wisata
Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan,
apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, Hari libur Lebaran,Hari libur
Kemerdekaan, Hari libur nyepi, Hari libur idul adha, Hari libur idul fitri, Hari libur
tahun baru, Keindahan Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, ini sangatlah
cocok bagi semua yang berada di didekat atau di kejauhan untuk menggunjungi tempat
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, di Kabupaten Kediri. Monumen
Simpang Lima Gumul berlokasi di kawasan yang strategis dan dilengkapi dengan
beragam sarana umum, seperti gedung pertemuan (convention hall), gedung serbaguna
(multipurpose), Bank daerah terminal bus antarkota dan MPU (Mobil Penumpang
Umum), pasar Tugu (Sabtu-Minggu) dan sarana rekreasi seperti wisata air Water Park
Gumul Paradise Islanda dan juga Taman Hijau SLG. Di Taman Hijau SLG tersebut
terdapat lokomotif uap sebagai salah satu tempat untuk berswafoto.
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri , Merupakan tempat wisata
yang harus di kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal
daerah kediri, juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal, maupun dari luar
kota bahkan wisatawan dari luar negeri Kabupaten kediri , juga terkenal akan
keindahan obyek wisatanya, salah satu contohnya adalah Wisata Monumen Simpang
Lima Gumul Kediri ini ,selain menjadi ikon kebangaan kabupaten kediri, monumen
simpang lima gumul {MSLG} juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan .
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri ini memiliki luas 804 meter
persegi, dengan tinggi 25 meter, dan di tumpuk lagi dengan 3 tangga dengan ukuran 3
meter dari lantai dasar, bentuk bangunan itu bertepatan dengan hari jadi kota kediri
yaitu 25 maret 804 masehi, bangunan yang di bangun pada tahun 2003 dan diresmikan
pada tahun 2008 ini menjadi tempat favorit untuk anak muda kota kediri, bukan hanya
kawula muda yang menikmati MSLG pada hari sabtu dan ahad tempat ini menjadi
alternatif pilihan para warga untuk mengisi waktu weekend mereka bersama keluarga
dan kerabat. selain udara yang sejuk yang menjadi daya tarik dari bangunan ini adalah
karna gaya bangunan yang mirip dengan arc de triomphe {monumen yang ada diparis}.
Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri , bisa dibilang sebuah wisata sejarah ,
yang lengkap akan fasilitas dan pelayanan di antaranya : 1. Area Parkir kendaraan 2.
Mushola 3. Kamar mandi 4. Rumah Makan 5. dan masih banyak lainya
3. Permasalahan Pariwisata Simpang Lima Gumul
Beberapa masalah dalam pengembangan sektor pariwisata di Indonesia sektor
pariwisata memang sektor yang potensial karena sumbangannya pada PDB,
penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja, serta berhasil mendorong kemajuan
daerah-daerah yang dulu tandus dan kurang berkembang karena tidak punya
sumberdaya alam serta daerah bekas bencana. Namun pengembangan sektor pariwisata
di Indonesia masih menghadapi beberapa masalah.
Berikut beberapa masalah yang masih dihadapi dalam pengembangan sektor
pariwisata di Indonesia, yaitu: Peraturan dan Kebijakan yang Saling Bertentangan di
Sebuah Objek Wisata Contohnya kawasan Candi Borobudur oleh Pemerintah Pusat
lewat Balai Konservasi Borobudur melarang dilakukannya berbagai aktivitas di zona
satu dan dua. Tetapi oleh pemerintah daerah di zona satu dan dua tersebut justru
diperbolehkan untuk berbagai macam kegiatan seperti konser music dan seni
pertunjukan yang lain. Kasus yang lain adalah adanya bangunan atau tegakan lain yang
dibangun yang menganggu lanskap keseluruhan kawasan Candi Borobudur sebagai
kawasan bersejarah (heritage) Kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) yang Masih
Kurang Mendukung SDM yang ada khususnya di sekitar objek wisata kurang
mendukung dalam hal ketrampilan berbahasa asing (khususnya bahasa inggeris),
maupun dalam hal etika dan keramahtamahan (hospitality) dalam menyambut
kedatangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun asing. Di samping itu, tenaga
pemandu pariwisata bersertifikasi juga masih kurang. Kurangnya tenaga pemandu
pariwisata bersertifikasi disebabkan oleh kekurang sadaran pengelola objek pariwisata
akan pentingnya tenaga pemandu pariwisata yang bersertifikasi serta kurangnya jumlah
lembaga sertifikasi Profesi (LSP) di bidang pariwisata.
Komunikasi dan publikasi yang masih kurang perkembangan sektor pariwisata
membutuhkan komunikasi dan publikasi yang baik. Selama ini oleh pemerintahpusat
dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota) memang sudah melakukan publikasi dan
komunikasi. Hanya saja perlu lebih ditingkatkan lagi, khususnya yang bisa memenuhi
kebutuhan wisatawan yang datang. Yang bisa dijadikan salah satu contoh dalam hal ini
adalah Thailand. Di berbagai bandara dan terminal maupun Stasiun Kereta Api
disediakan brosur tentang tujuan atau objek wisata yang bisa dikunjungi lengkap
dengan rute atau arah jalan, moda transportasi yang bisa digunakan, hotel dan
penginapan yang tersedia, serta biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan uniknya di
Thailand, di booklet atau brosur ditawarkan jika seorang wisatawan punya uang
sejumlah tertentu maka objek wisata yang bisa dikunjungi apa saja . Jadi objek wisata
yang bisa dikunjungi akan tergantung dari dana yang dipunyai wisatawan atau yang
bersedia dikeluarkan oleh wisatawan (Wongtada, 2017). Belum Memadainya
Infrastruktur Pariwisata di beberapa Daerah Infrastruktur yang mendukung
pengembangan pariwisata seperti: hotel, jalan, pelabuhan, alat-alat transportasi,
bandara dan lainnya di berbagai daerah masih kurang. Sehingga keterjangkauan objek
wisata di suatu daerah belum sepenuhnya baik dan hal tersebut menyebabkan biaya
perjalanan wisata menjadi tinggi. Kualitas infratsruktur penunjang ini juga termasuk di
dalamnya fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, misalnya: tidak
tersedianya kamar kecil di objek-objek wisata. Masalah lain dalam infrastruktur ini
adalah konektivitas antara satu daerah dengan daerah lain yang belum sepenuhnya
terjadi sehingga biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi sebuah objek
wisata masih sangat tinggi.
Masalah yang lain lagi di bidang infrastruktur pariwisata adalah kurangnya
penerbangan langsung dari tempat asal wisataawan ke tempat objek wisata yang dituju.
Masih Kurangnya Investasi di Sektor Pariwisata Sampai saat ini, investasi di sektor
pariwisata di Indonesia masih kurang. Kurangnya investasi di sektor pariwisata ini
disebabkan oleh masih kurang menariknya iklim investasi di sektor pariwisata. Iklim
investasi yang dimaksud adalah kemudahan mengurus ijin investasi serta berbagai
insentif yang lain, misalnya: penangguhan atau keringanan pajak. Masih Kurang
Diperhatikannya Aspek Lingkungan Hidup Kegiatan pariwisata mempunyai dampak
pada lingkungan hidup.
Beberapa kegiatan pariwisata di beberapa lokasi kurang memperhatikan
lingkungan hidup. Ada kegiatan pariwisata yang di beberapa lokasi memiliki dampak
negatif pada lingkungan, misalnya: merusak keasrian lingkungan alam yang ada dan
sampah yang dibuang sembarangan atau tidak dikelola secara baik. Contoh tidak
diperhatikannya aspek lingkungan hidup khusus di desa-desa wisata adalah rusaknya
alam pedesaan yang semula asri dan juga masalah sampah yang tidak dikelola secara
baik, terutama dari semula di desa wisata hanya ada sampah organik, tetapi dengan
masuknya wisatawan dari luar desa maka masuk juga sampah-sampah
anorganik(plastik, bahan-bahan kimia, dan lain-lain). Tentunya dibutuhkan
pengelolaan sampah anorganik tersebut agar tidak menganggu kelestarian lingkungan
hidup (Ningrum, 2019). Khusus untuk wisata religi, yang terbanyak adalah wisata
untuk ziarah umat muslim, adalah belum dipenuhinya syarat-syarat syariah yang jika
dipenuhi akan membuat wisatawan muslim dan muslimah bisa dengan nyaman
mengunjungi atau berziarah di objek wisata religi tersebut (falatehan, 2017).
Permasalahan wisata simpang lima gumul. 1. Dari segi kebersihan dan
perawatan sarana dan prasarana wisata masih kurang. 2. Dan yang menjadi perhatian
lingkungan masyarakat adalah maraknya balap liar yang terjadi yang disertai
pengunjung SLG yang membawa miras. 3. Kurangnya tenaga keamanan yang bertugas
, sehingga banyak masalah yang kurang dapat diantisipasi sebelumnya. 4. Pada hari
sabtu dan minggu SLG menjadi tempat berkumpulnya berbagai macam club sepeda
ataupun motor, yang bergerombol dan memarkirkan kendaraan tidak pada tempatnya
sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan di jalan raya.
4. Analisis Swot Obyek Wisata Air Terjun Dolo
Kekuatan/ Keunggulan (Strengths) Yang dimiliki kawasan wisata Besuki
menyuguhkan berbagai macam keindahan alam yang sangat alami seperti pepohonan
hijau yang mengelilingi. Terdapat beberapa tempat wisata pada area wisata ini, seperti
: Air terjun Irenggolo, Air Terjun Dolo, Gazebo Wilis, Kelok Sembilan, Jembatan
Jomblo, Taman Langit serta Area Camping. Keindahan sawah yang membentang hijau
yang dapat kita lihat tanpa adanya sentuhan tangan manusia. Keindahan air terjun yang
terjadi karna proses alam menambah keindahannya alamiahnya, gazebo dan taman
langit yang menambah keindahan objek wisata bisa menjadi ajang pengaplikasian
pendidikan, menggenalkan anak -anak pada jenis tumbuhan, babatuan dan belajar
untuk dekat dengan alam melalui kegiatan camping.syarat-syarat atraksi wisata yang
baik yang di penuhi harus: (1) Penyajianya (Presentasinya) harus tepat; atraksi wisata
itu boleh di katakan berhasil kalau menimbulkan kesan kepada wisatawan, sehingga
wisatawan merasa puas. Kepuasaan itu tidak hanya tergantung pada atraksi wisata itu
sendiri, akan tetapi kepada caranya penyuguhkan atau mempresentasikan ke pada
wisatawan. Untuk mencapai presentasi yang baik (2) meninggalkan kesan yang baik;
makin lama wisatawn makin menikmati suatu objek wisata semakin baik. Maka di
usahakan agar kesan yang di peroleh wisatawan dari objek wisata itu agar dapat
bertahan selama mungkin. Usaha yang dapat di lakukan minsalnya, dengan
meningkatkan kesan itu kepada objek-objek yang tidak cepat rusak dan dapat di bawa
pulang, sehingga setiap kali dia melihat benda itu, ia akan teringat kembali kepada apa
yang pernah di saksikanya. Kekuatan / keunggulan (Strengths) Merupakan kondisi
keunggulan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada,
kekuatan yang di analisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek konsep bisnis itu sendiri, yaitu keunggulan apa saja yang dimiliki pariwisata,
dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat di kembangkan menjadi lebih tangguh
hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk perkembangan
selanjunya yang menyangkut pariwisata (Freddy, 2014).
Kelemahan (Weakness) Kawasan objek wisata yang ada ini kurangnya
pemeliharaan dari pengelolah seperti yang terlihat tidak ada fasilitas mendukung untuk
suatu objek wisata, dalam keindahan objek wisata ini tingkat aksesibilitas yang kurang
mendukung seperti telah rusaknya jembatan dan jalan yang berbatu jika pengunjung
tidak hati-hati dalam membawa kendaraan maka akan terjatuh di tambah lokasi wisata
yang jauh dari keramaian. Kawasan wisata ini masih kurang promosi sehingga kawasan
ini tidak begitu banyak di minati pengunjug dan investor yang memiliki modal untuk
menunjang pengembangannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Yoeti (20013), suatu
objek wisata tidak akan bearti banyak bila aksesbilitas ke objek wisata tersebut sulit di
jangkau, baik lewat darat maupun lewat udara. Agar pariwisata dapat berkembang
dengan baik, maka suatu destinasi haruslah assessibel (bisa di datangi). Oleh karena
itu, aksebilitas menuju dan di sekitar objek/lokasi wisata perlu diperhatiakan.
Aksebilitas yang di maksud disini seperti jalan dan trasportasi. Kelemahan (Weakness)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat adalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada, kelemahan yang di analisial, merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, yaitu segala faktor yang tidak
menguntungkan atau merugikan bagi pengembangan objek (Freddy, 2014)
Peluang (Opportunities) Dapat di ciptakan dengan adanya kawasan wisata
objek wisata dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat seperti
berjualan berupa makanan ataupun menawarkan jasa untuk lebih mengenal kawasan
objek wisata selain itu juga bisa melakukan aktivitas wiraswasta bagi masyarakat yang
berminat di kawasan objek wisata. Sarana dan prasarana adalah semua bentuk
perusahaan yang dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan . Hal ini sesuai
dengan pendapat Pitana dan Diarta (2009) menyatakan sektor akomodasi adalah
sebagai penyediaan tempat tinggal sementara (penginapan) dan pelayanan yang
berhubungan dengan hal itu, seperti penyediaan makanan dan minuman dan minuman
( food and beverage). Sektor ini umum berada di daerah tujuan wisata dan tempat
transit, dan peluang untuk pengembangan daerah dengan fasilitas pendukung Peluang
(Opportunities) Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi,
kondisi yang tejadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis,
itu sendiri minsalnya kompetitor, kebijakan. (Freddy, 2014) .
Ancaman (Threats) Untuk kawasan objek wisata adalah Peristiwa alam yang
menjadi ancaman bagi kawasan objek yaitu musim hujan yang membuat akses jalan
semakin buruk dan lonsor. Peristiwa yang tidak kita ketahui yang bisa merugikan bagi
masyarakat, pemerintah dan pihak lainya hal ini yang berpengaruh besar yang membuat
kekwatiran pengunjung ataupun masyarakat setempat. Hal ini sesuai dengan pendapat
Jamaris dalam Anjela (2014) mengungkapkan bahwa objek wisata merupakan segala
sesuatu yang dapat dilihat, di nikmati dan menimbulkan kesan tersendiri, seseorang
apabila di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Apabila sarana tidak
memadai maka akan merusak dan membahayakan bagi pengunjung, objek dan atraksi
sering kali dikaitkan dengan pengertian " produk" industri pariwisata dengan objek dan
atraksi wisata. Produk dan atraksi wisata ini meliputi keseluruhan pelayanan yang di
peroleh, di rasakan atau di nikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah di
mana ia biasanya tinggal, sampai kedaerah tujuan wisata yang telah dia pilih . Ancaman
(Threats) Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri (Freddy, 2014).
5. Kondisi Sosial dan Ekonomi Obyek Wisata Air Terjun Dolo
Keuntungan Dengan adanya Objek wisata air terjun Dolo ini kondisi ekonomi
masyarakat disekitar menjadi meningkat. Banyak masyarakat sekitar yang turut andil
dalam mengambangkan objek wisata Air terjun Dolo ini. Seperti membuat area parkir,
berniaga di kios-kios menjual makanan dan minuman, menyediakan ojek untuk
wisatawan, serta menjadi guide tour untuk wisatawan. Serta investor yang tertarik
untuk membangun penginapan sehingga warga sekitar dapat bekerja mengelola
penginapan disekitar Objek wisata.
Kelemahan Disaat musim hujan wisatawan yang berkunjung jumlahnya
menurun dibandingkan dengan musim panas, karena alasan keamanan air terjun bisa
saja meluap sewaktu waktu saat musim hujan karena debit air yang melimpah.
Peluang kondisi ekonomi dapat terus berkembang karena dalam satu area
Wisata Besuki ini terdapat banyak objek wisata selain Air Terjun Dolo. Sehingga
perekonomian masyarakat sekitar akan terus meningkat seiring bertambahnya fasilitas
dan sarana objek Wisata yang terus ditingkatkan untuk menarik minat wisatawan.
Ancaman : 1) Hujan deras beserta angin kencang dapat merovohkan pohon-
pohon tinggi sehingga area wisata dapat ditutup sewaktu-waktu. 2) Disaat pandemi
covid 19 area wisata ditutup untuk umum sehingga banyak masyarakat yang kondisi
ekonominya menurun karena tidak ada pendapatan.
6. Pengembangan Obyek Wisata dan Pembangunan Wilayah
a. Analisis Pengembangan Objek Wisata pada Kawasan Sekitar Objek Wisata
Kekuatan Keindahan sawah yang membentang hijau yang dapat kita lihat
tanpa adanya sentuhan tangan manusia. Keindahan air terjun yang terjadi karna
proses alam menambah keindahannya alamiahnya, gazebo dan taman langit yang
menambah keindahan objek wisata bisa menjadi ajang pengaplikasian pendidikan,
menggenalkan anak -anak pada jenis tumbuhan, babatuan dan belajar untuk dekat
dengan alam melalui kegiatan camping.
Kelemahan Aksesibilitas masih belum dapat memenuhi kebutuhan
wisatawan karena akses jalan yang susah dilalui, jaraknya yang jauh dari kota dan
transportasi yang tidak selalu tersedia sehingga mengakibatkan jumlah wisatawan
sedikit untuk berkunjung. Fasilitas belum memadai meliputi akomodasi, toko
souvenir, dan pos kesehatan sehingga perlu disediakan agar dapat menunjang
pengembangan potensi wisata air terjun. Kelembagaan yang diterapkan sudah
sesuai dengan standar manajemen. Pelestarian Lingkungan belum maksimal
dilakukan karena dari peraturan yang dibuat tidak terlaksana, sama halnya menjaga
kebersihan yang tidak rutin dilakukan, dan dari pengelolaan limbah dilakukan
dengan cara membakar yang tentunya dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
lingkungan.
Peluang Bagi pengelola wisata air terjun dapat menjadi acuan untuk
mengembangkan atraksi wisata. Bagi masyarakat yang tinggal disekitar lokasi air
terjun agar tetap menjaga kelestarian vegetasi untuk menjaga kontinunitas debit
aliran sungai dan eksistensi wisata alam air terjun. Bagi dinas pariwisata Kabupaten
Kediri agar ikut mengambil andil untuk meningkatkan potensi wisata air terjun dari
segi anggaran pembangunan pengembangan wisata, pemeliharaan serta pembinaan
kelompok sadar wisata dari berbagai elemen masyarakat.
Ancaman 1. aksesibitas yang sulit dijangkau sehingga berdampak pada
sedikitnya jumlah wisatawan untuk berkunjung. 2. menjaga kebersihan yang tidak
rutin dilakukan, dan dari segi pengelolaan limbah biasanya dilakukan dengan cara
membakar, dapat menjadikan limbah tersebut menjadi pencemaran lingkungan dan
asapnya menimbulkan bau yang tidak enak.
b. Analisis dampak pengembangan objek wisata terhadap pembangunan wilayah pada
kawasan sekitar objek wisata.
Pengembangan yang dilakukan terhadap objek Wisata Air Terjun Dolo dan
adanya wisatawan yang datang ke wilayah mereka akan memberikan banyak
dampak di ranah aspek sosial, seperti salah satunya adalah dampak sosial ekonomi,
bagaimana suatu pengembangan pariwisata daerah akan membuat perubahan sosial
yang berdampak pada kegiatan ekonominya. Salah satu dampak sosial yang
diharapkan datang dari pengembangan Objek Wisata Air Tejun Dolo adalah
munculnya banyak profesi baru yang timbul akibat pengembangan objek wisata
tersebut serta adanya beberapa pergerakan profesi dari agraris ke non agraris.
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Bila
dilakukan dengan benar dan tepat maka pariwisata dapat memaksimalkan
keuntungan dan dapat meminimalkan permasalahan. Penduduk setempat
mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengembangan obyek wisata,
karena penduduk setempat mau tidak mau terlibat langsung dalam aktifitasaktifitas
yang, artinya pengembangan yang dilakukan oleh pemerintah pembuat kebijakan
pada suatu objek pariwisata akan memberikan dampak langsung terhadap tatanan
kondisi sosial ekonomi maupun sosial budaya masyarakat. Adanya beberapa
pergerakan peralihan profesi dari masyarakat di sekitar Objek Wisata Air Terjun
Dolo dari pertanian ke non pertanian, kawasan wisata Air Terjun Sedudo sejatinya
merupakan daerah agraris, dengan adanya pengembangan Objek Wisata Air Terjun
Dolo maka dimungkinkan adanya beberapa pergerakan profesi kearah sektor
pariwisata karena dirasa lebih menjanjikan perubahan kepercayaan masyarakat
terhadap mitos Air Dolo yang semakin memudar, dewasa ini kadar kepercayaan
masyarakat semakin memudar lantaran mereka berfokus subjektif bahwa Air
Terjun Dolo adalah suatu Objek Wisata.Perubahan interaksi sosial masyarakat
sekitar yang lebih terbuka terhadap kehadiran orang asing, selayaknya orang di
kawasan pedesaan, mereka terkadang masih tertutup terhadap interaksi dengan
individu dari luar desa, dengan semakin meningkatnya arus wisatawan di Objek
Wisata Air Terjun Dolo maka pola interaksi sosial masyrakatnya menjadi lebih
terbuka.
IV. Kesimpulan
Wilayah Indonesia sangatlah luas, potensi wisatanya pun sangat lengkap, negara
dengan kekayaan alam dan budaya yang banyak ini menjadikan Indonesia sebagai
kunjungan wisatawan dari berbagai kalangan, tak hanya alam dan budaya
bangunanbangunan bersejarah dan situs-situs kuno menjadi daya tarik yang membuat
wisatawan tinggal lebih lama di Indonesia. Wisata Monumen Simpang Lima Gumul Kediri
, bisa dibilang sebuah wisata sejarah , yang lengkap akan fasilitas dan pelayanan di antaranya
: 1. Area Parkir kendaraan 2. Mushola 3. Kamar mandi 4. Rumah Makan 5. dan masih banyak
lainyaPermasalahan Pariwisata SImpang Lima Gumul Beberapa masalah dalam
pengembangan sektor pariwisata di Indonesia sektor pariwisata memang sektor yang
potensial karena sumbangannya pada PDB, penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja,
serta berhasil mendorong kemajuan daerah-daerah yang dulu tandus dan kurang berkembang
karena tidak punya sumberdaya alam serta daerah bekas bencana. Kasus yang lain adalah
adanya bangunan atau tegakan lain yang dibangun yang menganggu lanskap keseluruhan
kawasan Candi Borobudur sebagai kawasan bersejarah (heritage) Kualitas Sumberdaya
Manusia (SDM) yang Masih Kurang Mendukung SDM yang ada khususnya di sekitar objek
wisata kurang mendukung dalam hal ketrampilan berbahasa asing (khususnya bahasa
inggeris), maupun dalam hal etika dan keramahtamahan (hospitality) dalam menyambut
kedatangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun asing.
Permasalahan wisata simpang lima gumul. 1. Dari segi kebersihan dan perawatan
sarana dan prasarana wisata masih kurang. 2. Dan yang menjadi perhatian lingkungan
masyarakat adalah maraknya balap liar yang terjadi yang disertai pengunjung SLG yang
membawa miras. 3. Kurangnya tenaga keamanan yang bertugas , sehingga banyak masalah
yang kurang dapat diantisipasi sebelumnya. 4. Pada hari sabtu dan minggu SLG menjadi
tempat berkumpulnya berbagai macam club sepeda ataupun motor, yang bergerombol dan
memarkirkan kendaraan tidak pada tempatnya sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan
di jalan raya.
Kelemahan Aksesibilitas masih belum dapat memenuhi kebutuhan wisatawan karena
akses jalan yang susah dilalui, jaraknya yang jauh dari kota dan transportasi yang tidak selalu
tersedia sehingga mengakibatkan jumlah wisatawan sedikit untuk berkunjung. Fasilitas
belum memadai meliputi akomodasi, toko souvenir, dan pos kesehatan sehingga perlu
disediakan agar dapat menunjang pengembangan potensi wisata air terjun. Kelembagaan
yang diterapkan sudah sesuai dengan standar manajemen. Pelestarian Lingkungan belum
maksimal dilakukan karena dari peraturan yang dibuat tidak terlaksana, sama halnya
menjaga kebersihan yang tidak rutin dilakukan, dan dari pengelolaan limbah dilakukan
dengan cara membakar yang tentunya dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai