40 FOKUS

Edisi No. 8 Tahun 2021

SCHNEIDER ELECTRIC INDONESIA

MENDORONG
PERUSAHAAN INDONESIA
MEMASUKI INDUSTRI 4.0

Yuli Sartono
EPC and Oil & Gas Director
PT Schneider Electric Indonesia

Schneider Electric Indonesia bukanlah

nama yang asing bagi kita. Perusahaan
ini masuk Indonesia tahun 1973 dengan
mendistribusikan dan memproduksi
perangkat kelistrikan modern. Seiring dengan
tuntutan pasar, Schneider Electric Indonesia
telah bertransformasi menjadi penyedia jasa
manajemen energi. Saat ini produk dan jasa
Schneider Electric Indonesia ikut berperan
dalam mendorong perusahaan-perusahaan
Indonesia memasuki era Industri 4.0.
Bagaimana caranya? Mari kita lihat.
 SCHNEIDER ELECTRIC INDONESIA:

41
MENDORONG PERUSAHAAN INDONESIA MEMASUKI INDUSTRI 4.0
Edisi No. 8 Tahun 2021

S
chneider Electric merupakan
perusahaan multinasional
asal Perancis yang cukup
tua: berusia 185 tahun.
Bisnis yang didirikan oleh Eugene
Schneider bersaudara pada tahun
1836 ini, pada awalnya bergerak
pada bidang pengecoran logam.
Dalam perjalanannya, Schneider
secara gesit tumbuh menyesuaikan
dengan tuntutan zaman. Secara garis
besar, evolusi Schneider bisa kita
bagi menjadi tiga periode bisnis:
baja dan mesin, kelistrikan (power
and control), dan manajemen energi
(energy management).
terkemuka dalam peralatan
distribusi arus listrik. Pada tahun
1991, perusahaan secara resmi
meninggalkan bisnis pembuatan
kapal, untuk fokus pada industri
kelistrikan. Strategi utama yang
diambil adalah pertumbuhan
anorganik dengan mengakuisisi
perusahaan-perusahaan kelistrikan.
Pada tahun 2000-2010, dunia sedang
masuk ke revolusi industri keempat.
Seiring dengan berkembangnya
teknologi digital dalam berbagai
adalah memasarkan produk-produk
listrik dengan merek Merlin Gerin.
Manufakturnya dimulai pada tahun
1985 dengan membuka pabrik MCB
di Surabaya, dilanjutkan dengan
mendirikan pabrik di Batam.
Dalam perkembangannya, pabrik di
Batam juga menghasilkan peralatan
sensor untuk mendukung penerapan
teknologi internet of things (IoT).
Pada tahun 2012, Schneider Electric
Indonesia membangun pabrik baru
di Cikarang.

Riwayat perusahaan tiga abad

Pada tahun 1891-1949, ketika
revolusi industri pertama, Schneider
dikenal sebagai pemain besar dalam
industri baja dan produksi mesin.
Produk yang dihasilkan antara lain
adalah mesin manufaktur, kereta api,
kapal, dan senjata berat.
Mengapa demikian? Karena dunia
membutuhkannya. Schneider
mendukung industri transportasi
dengan memproduksi mesin kereta
api dan kapal laut. Bahkan ketika
dunia memasuki masa perang
besar, Perang Dunia I dan Perang
Dunia II, Schneider ikut membuat
senjata.
Seusai Perang Dunia II (1949),
Schneider merestrukturisasi dirinya
secara mendasar, membentuk
Schneider Group, untuk mulai
masuk ke pasar listrik yang terus
berkembang. Saat itu kita sedang
menapaki menuju revolusi industri
kedua. Itulah sebabnya pada
1975 Schneider mengakuisisi
Gerin Merlin, sebuah perusahaan
Seiring dengan pencanangan industri 4.0,
Schneider mendukung digitalisasi dan
otomatisasi organisasi dan perusahaan di
Indonesia dengan menyediakan solusi energi
dan otomatisasi digital untuk mendapatkan
efisiensi dan keberlanjutan.
industri, Schneider menerapkan Sejak masuk ke Indonesia,
strategi gabungan, secara organik Schneider memiliki peran besar
maupun anorganik. Dengan dalam mendukung pembangunan
strategi anorganik, Schneider mulai negara ini. Pada tahun 1970-an,
mengakuisisi perusahaan perangkat ketika Indonesia gencar membuat
lunak, seperti Telvent, SolveIT, bendungan dan pembangkit listrik,
Invensys / Foxboro, dan Aveva. Schneider Electric Indonesia
banyak menjalankan proyek
Sejak 2010, Schneider Electric kelistrikan dari PLN.
semakin memperkuat posisinya
di bidang perangkat lunak, critical Salah satu proyek yang fenomenal
power untuk solusi data centre, dan adalah pembangunan pabrik trafo
aplikasi jaringan cerdas. untuk mendukung pembangkin
listrik di bendungan Jatiluhur.
Schneider Electric Indonesia Sejak tahun 2010, seiring dengan
mulai beroperasi tahun 1973, pencanangan industri 4.0,
dengan pembukaan kantor Merlin Schneider mendukung digitalisasi
Gerin, salah satu anak perusahaan dan otomatisasi organisasi dan
Schneider, di Jakarta. Tugasnya perusahaan di Indonesia.
42 FOKUS
Edisi No. 8 Tahun 2021
Bisnis Schneider Electric
Indonesia
Apa bisnis Schneider Indonesia saat
ini? Kita bisa melihat dari pernyataan
misinya: We provide energy and
automation digital solution for
efficiency and sustainability.
Pernyataan ini mengungkapkan
bahwa fokus bisnis Schneider Electric
Indonesia adalah menyediakan
solusi energi dan otomatisasi digital
untuk mendapatkan efisiensi dan
keberlanjutan. Energi yang ada harus
dipergunakan secara efisien dan bisa
dipergunakan secara berkelanjutan
sampai anak cucu kita.
Misi ini diterjemahkan dalam
maksud korporasi, yaitu: to
empower all to make most of our
energy and resources, bridging
progress and sustainability for all.
(Memberdayakan semua orang untuk
menggunakan energi dan sumber
daya sebaik mungkin, menjembatani
kemajuan dan keberlanjutan bagi
semua orang).
Gambar 1. Beberapa produk Schneider Electric Indonesia
Mengapa Schneider Electric
mengusung misi ini? Saat ini kita se-
dang memasuki era Industri 4.0, tetapi
pada saat bersamaan juga menghadapi
isu perubahan iklim global. Kita se-
dang memasuki masa otomatisasi dan
digitalisasi, tetapi pada saat yang sama
harus mencegah meningkatnya keru-
sakan lingkungan dan emisi karbon.
Dalam hal memasuki Industri 4.0,
Schneider Electric Indonesia bisa
disebut pelopor. Hal ini dibuktikan
dengan ditunjuknya korporasi ini
oleh World Economic Forum 2019
di Tokyo untuk menjadi salah satu
lighthouse industri 4.0 di Indonesia.
Demikian pula dalam hal kontribusi
pada keberlanjutan, pada tahun
2021 Schneider Electric mendapat
penghargaan internasional sebagai
perusahaan yang hijau. Schneider
Electric masuk dalam top quartil
dalam aspek clean revenue, clean
investment, energy productivity, carbon
productivity, safety record, executive
gender diversity board racial diversity.
Secara garis besar, bisnis Schneider
Electric Indonesia ada tiga lini, yaitu
produk, solusi, dan layanan.
Produk terdiri dari komponen dan
perangkat kelistrikan, misalnya
sensor, MCB, panel tegangan rendah,
panel tegangan menengah, light
switch, electrical socket, motor starter,
busduct, UPS dan masih banyak yang
lain.
Schneider Electric juga menyediakan
perangkat lunak untuk manajemen
energi, seperti energy management
software solution dan industrial
automation software.
Lini bisnis kedua Schneider Electric
adalah sistem, yang disebut Solusi.
Jasa unggulan untuk lini bisnis ini
mengusung brand EcoStruxure™.
EcoStruxure pada dasarnya sistem
manajemen untuk berbagai proses
bisnis berbasis teknologi IoT.
Dalam bidang ini, Schneider memiliki
beragam ‘produk’ di antaranya adalah
 SCHNEIDER ELECTRIC INDONESIA:

43
MENDORONG PERUSAHAAN INDONESIA MEMASUKI INDUSTRI 4.0
Edisi No. 8 Tahun 2021

EcoStruxure untuk bangunan, data sensor, Schneider menjual kepada ditanamkan) untuk mengumpulkan
centre, pabrik, pembangkit listrik, konsumen individual melalui ritel dan dan bertukar data melalui internet
perusahaan ritel, minyak dan gas, e-commerce. protocol (IP).
layanan kesehatan, otomatisasi pabrik,
dan transportasi. Selain itu, dalam Selain itu, produk Schneider ada juga Keterhubungan antarperangkat
lini bisnis ini, Schneider Electric juga yang dijual melalui integrator atau keras, memungkinkan perangkat
menawarkan jasa untuk keperluan mitra. Integrator akan merangkai dikendalikan dari jarak jauh. Data
rumah tangga, seperti sistem rumah dan memadukan produk-produk yang terkumpul dan dipertukarkan
pintar dan sistem keamanan rumah. Schneider dengan produk dari manu- memungkinkan untuk dianalisis dan
faktur lain untuk melayani proyek ter- menghasilkan informasi untuk tujuan
Lini bisnis ketiga diberi nama tentu. Sedangkan lini bisnis sistem dan operasional maupun strategis.
layanan. Lini bisnis ini membantu layanan, Schneider menjual langsung
pelanggan untuk mencapai tujuan kepada pengguna akhir, yaitu perusa- EcoStruxure menawarkan tingkatan
tertentu melalui perbaikan proses. haan atau organisasi. Tentu saja, sistem solusi, berupa connected product, edge

One EcoStrucxure architecture, serving four end markets, with six domains of expertise

EcoStruxure
Architecture Building DataC enter Industry Infrastructure

Apps, Analytics& Services

Endt oE nd Cybersecurity

Clouda nd/or
On Premise

Edge Control

ConnectedP roducts

Layanan yang disediakan oleh dan layanan pemasarannya menggu- control, serta application, analytics and
Schneider Electric di antaranya nakan model tender dan kontrak. services. Pertama adalah connected
adalah pemeliharaan fasilitas gedung, product. Dengan connected product,
distribusi daya listrik, layanan EcoStruxure, menghubungkan
otomatisasi, efisiensi pembelian dan EcoStruxure: pendorong segala perangkat dari seluruh bagian
penggunaan energi. Bahkan Schneider industri 4.0 dalam suatu fasilitas atau operasi,
Electric juga menyediakan jasa EcoStruxure adalah arsitektur yang diperlukan untuk mendukung
visualisasi data. Tentu saja data ini sistem terbuka berbasis IoT yang pengambilan keputusan yang lebih
merupakan bagian dari penggunaan dikembangkan oleh Schneider baik di seluruh operasi.
IoT dan otomatisasi. Electric untuk membantu perusahaan
memasuki ekonomi digital. Internet of Connected product dari Schneider
Ketiga lini produk atau jasa tersebut things (IoT) sendiri merupakan sistem Electric di antaranya mencakup
dijalankan dengan beberapa model perangkat keras yang dihubungkan saklar (breakers), pengatur kecepatan
bisnis. Untuk lini produk, seperti satu sama lain (biasanya menggunakan (variable speed drives), sensor, dan
komponen kelistrikan, perangkat, dan sensor atau perangkat pintar yang banyak lainnya.
44 FOKUS
Edisi No. 8 Tahun 2021
Kedua, edge control. Edge control
menawarkan kemampuan untuk
mengelola suatu operasi fasilitas dari
mana saja, baik di lakosi maupun dari
cloud. Edge control mencakup plat-
form kontrol akses jarak jauh, otoma-
tisasi canggih, dan cyber security.
Ketiga, aplikasi, analytic, dan service.
Pada level ini, Schneider Electric
menyediakan integrasi tanpa batas
dengan perangkat keras, sistem, atau
kontrol apa pun. EcoStruxure me-
nawarkan kapabilitas untuk meng-
operasikan beberapa dan beragam
fasilitas (misalnya pabrik, gedung,
pembangkit listrik, kilang minyak)
pada saat bersamaan, dari mana pun.
Dalam hal memasuki Industri 4.0, Schneider
Electric Indonesia bisa disebut pelopor, yang
dibuktikan dengan ditunjuknya oleh World
Economic Forum 2019 di Tokyo untuk menjadi
salah satu lighthouse industri 4.0 di Indonesia.
Dalam hal ini, EcoStruxure
mendukung empat pasar di mana
Schneider Electric memiliki keahlian
dan pengalaman puluhan tahun.
EcoStruxure menawarkan arsitektur
individual yang disesuaikan untuk
masing-masing: gedung, data centre,
industri, dan grid. Interoperabilitas
sangat penting untuk mendukung
beragam perangkat keras dan sistem
di empat industri.
EcoStruxure memungkinkan
berbagai aplikasi, analitik dan
layanan agnostik untuk integrasi
perusahaan yang mulus. Selain itu,
akan memberikan dukungan untuk
keselamatan, keandalan, efisiensi,
keberlanjutan, dan konektivitas di
seluruh bisnis mereka.
EcoStructure ditawarkan terutama
untuk empat segmen pasar, yaitu
bangunan, data centre, industri
dan grid. Brand sistemnya meliputi
EcoStruxure Building, EcoStruxure
Power, EcoStruxure IT, EcoStruxure
Machine, EcoStruxure Plant, dan
EcoStruxure Grid.
Aplikasi EcoStruxture Building
akan menghasilkan smart building,
termasuk smart office. Fasilitas dalam
smart bulding beroperasi secara
otomatis, efektif, efisien, dan aman.
Misalnya saja, lampu pada ruangan
akan mati dengan sendirinya ketika
tidak ada orang di dalamnya, dan
akan menyala saat ada orang yang
masuk. Demikian pula suhu udara,
secara otomatis akan diatur sesuai
dengan jumlah orang yang ada di
dalamnya. Sistem ini juga memastikan
keamanan gedung.
Untuk mendemonstrasikan
keampuhan EcoStruxture Smart
Office, Schneider Electric Indonesia
telah membangun smart office di
Jakarta. EcoStruxture Building sudah
banyak diterapkan di Indonesia
terutama untuk mendukung
efisiensi dan keamanan. Rumah
sakit, termasuk bisnis yang banyak
memanfaatkan teknologi ini.
Penerapan EcoStruxure Plant akan
menghasilkan smart factory. Dengan
dukungan teknologi IoT, pabrik dapat
dikontrol dari mana saja secara real
time. Selain itu, dengan analytic-nya,
EcoStruxture Plant memungkinkan
pabrik beroperasi secara lebih efisien
dan produktif. Salah satu aplikasi
dari EcoStruxture Plant di pabrik
Schnheider Electric sendiri. Untuk
menyulap pabrik konvensial berusia
30 tahun menjadi pabrik pintar,
Schneider berinvestasi dalam IoT,
teknologi augmented and virtual
reality, lean digization, dan efisiensi
energi.
Keunggulan dari EcoStructure Plant
di antaranya proses instalasi dan
perubahan hanya beberapa bulan,
pabrik tetap bisa berjalan, dan
memberdayakan operator. Hasilnya,
return on investment bisa diperoleh
dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Manfaat nyata terbukti dari waktu
berhenti mesin (downtime) turun
44%, efisiensi operasional meningkat
12%, dan scrap turun 40%.
Contoh lain adalah aplikasi
EcoStruxure Plant dilakukan di
sebuah instalasi minyak. Perusahaan
ini ingin mengendalikan kebocoran
minyak yang disalurkan melalui
pipa. Untuk melayani kebutuhan
tersebut, Schneider menggandeng
independence software vendor.
Schneider Electric menyediakan
connected product, yang akan
mengirimkan data ke fasilitas cloud
camputation milik software vendor.

Data tersebut kemudian diolah
untuk menghasilkan informasi
yang diperlukan. Dengan sistem
ini, perusahaan dapat mengakses
informasi mengenai aliran dan volume
minyak secara real time.
Strategi transformasi digital
Berdasarkan pengalaman Schneider
Electric, perusahaan yang
menjalankan transformasi untuk
mengadopsi Industri 4.0, harus
mempertimbangkan tiga aspek utama,
yaitu bisnis, teknologi, dan organisasi.
Pada aspek bisnis, transformasi harus
memberi nilai nyata bagi pertum-
buhan bisnis. Di sini perusahaan harus
memilih aspek bisnis mana yang perlu
didigitalkan. Perusahaan sebaiknya
memilih aspek yang memberi
pengembalian investasi yang mengun-
tungkan. Jadi tidak perlu didigitalkan
semuanya. Lakukan digitalisasi pada
proses bisnis yang meningkatkan nilai,
kemudahan proses, dan efisiensi yang
paling optimal.
Pada aspek teknologi, pilih teknologi
digital yang cepat penerapannya.
Hindari teknologi yang terlalu rumit
dan penerapannya memerlukan waktu
lama.
Namun, perlu juga diperhatikan,
teknologi ini harus dapat
diintegrasikan dalam sistem yang
lebih besar atau sistem lain, untuk
memastikan pengembangan
selanjutnya tidak terhambat.
Pertimbangkan menggunakan
platform IoT apabila akan
menggunakan data dari perangkat
atau mesin yang digunakan sebagai
sarana untuk mengelola operasional
perusahaan.
SCHNEIDER ELECTRIC INDONESIA:
45
MENDORONG PERUSAHAAN INDONESIA MEMASUKI INDUSTRI 4.0
Edisi No. 8 Tahun 2021
Untuk mentransformasi SDM agar bukan
hanya dapat mengikuti perkembangan,
tetapi juga produktif dalam lingkungan
kerja digital, perlu dikembangkan dengan
mengikuti pendekatan 3E, yakni education,
experience, dan exposure.
Dari segi organisasi, ada empat strategi Experience berarti pembelajar diberi
yang perlu dijalankan: penugasan berkaitan dengan teknologi
1. Pastikan tata kelolanya yang digital. Di Schneider Electric, penu-
jelas. Siapa pemilik program gasan meliputi pengembangan aplikasi
transformasi ini? dan tools untuk operasi manufaktur, pe-
ningkatan mutu dan maintenance, serta
2. Rekrut talent baru yang sesuai, operasi pabrik. Selain itu, pekerja juga
bersamaan dengan melakukan belajar melakukan koordinasi mengem-
upskilling pekerja yang sudah ada. bangkan smart factory dengan berbagai
departemen dalam perusahaan.
3. Adopsi cara kerja dan pola pikir
baru yang sesuai. Exposure berarti pembelajar diberi
penugasan untuk memimpin inisiatif
4. Ciptakan ekosistem dan kemitraan. digital berupa penerapan smart factory
di tempat kerja masing-masing. Dalam
menjalankan proses ini, pembelajar
Berdasarkan pengalaman Schneider didampingi oleh ahli pabrik cerdas.
Electric, untuk mentransformasi SDM Selain itu, untuk meningkatkan
agar bukan hanya dapat mengikuti kompetensi juga diajak untuk
perkembangan, tetapi juga produktif melakukan benchmark dengan pabrik
dalam lingkungan kerja digital, perlu cerdas di tempat lain.
dikembangkan dengan mengikuti
pendekatan 3E. Tiga E tersebut Sebagai penutup, bisnis apa pun harus
mencakup education, experience, dan bisa bersaing dalam ekonomi digital
exposure. yang saat ini sedang kita masuki.
Untuk itu, mau tidak mau, suka tidak
Education berarti pekerja yang suka, perusahaan harus melakukan
ada perlu reskilling dan upskilling. transformasi digital. Schneider Electric
Peningkatan keterampilan tersebut dapat menjadi mitra yang yang andal,
fokus pada 8 kompetensi digital. bukan hanya karena pengalamannya
Modul yang wajib dipelajari dalam dalam bidang teknologi kelistrikan dan
pelatihan di antaranya adalah cyber IoT, tetapi juga telah membuktikan
security, supply chain 4.0, smart factory berhasil mentransformasi dirinya
dan EcoStruxure. menjadi perusahaan digital. SNT