KORAN/TA EDITO EDITORIAL EDITORIAL EDITORIAL BLOID RIAL (ADA/TI DAK) 1. Otomotif Tidak - - - 2. Media Ada Editorial Menimbang Studi banding Indonesia (Hal-2) Urgensi Studi DPR untuk Banding DPR merancang RUU 3. Kompas Ada Tajuk Menekan Mengahapus (Hal-6) Rencana Gerakan konten-konten Antivaksin yang mengandung unsur anti vaksin. 4. Kontan Ada Tajuk Objek Pajak Penerapan (Hal- Baru objek pajak 15) baru 5. Investor Ada Tajuk Memburu Banyaknya Daily (Hal-5) Saham minat Tekhnologi masyarakat terhadap saham 6. Bisnis Ada Editorial Problem Adanya Indonesia (Hal-2) Keekonomian problem Sektor Gas terhadap gas Bumi bumi 7. Nova Tidak - - - 8. Republika Ada Tajuk Peluang Industri Penerapan (Hal-5) Halal sistem ekonomi Syariah di dalam industry produk halal Merancang Teks Editorial (2.1) Topik : Kasus seorang Selebgram bernama Rachel Vennya (RV) yang kabur dari kewajiban karantina sepulang dari luar negeri.
(2.2) .HUKUM TETAP HUKUM SEKALIPUN KEPADA SEORANG
SELEBGRAM (2.3) Selebgram sekaligus Influencer ternama di Indonesia, Rachel Vennya (RV) tertangkap basah telah kabur dari kewajiban karantina sepulangnya dari luar negeri lebih tepatnya Amerika Serikat (AS). Oknum RV dijadwalkan untuk menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara. Hal ini membuat banyak masyarakat Indonesia kecewa bahkan marah lantaran banyak dari mereka yang harus menjalani karantina sepulang dari luar negeri meskipun harus menghadiri acara penting seperti hari pemakaman orangtua. (2.4) Karena hal ini, banyak dari masyarakat Indonesia yang menuntut pihak polisi untuk memproses kasus tersebut sesuai dengan adanya peraturan yang berisikan ancaman pidana serta denda bagi mereka yang kabur dari kewajiban untuk karantina. Banyak sekali fakta-fakta yang membuat masyarakat Indonesia semakin yakin bahwa oknum RV wajib diproes melalui jalur hukum karena kasus ini. Berikut fakta-fakta nya. (2.4.1) Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata RV telah dibantu oleh salah seorang TNI berinisial FS yang bertugas di bagian Pengamanan Satgas Covid-19 Bandara. Oknum tersebut membantu RV dalam hal menghindari prosedur pelaksanaan karantina yang harus dilalui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. (2.4.2) Adapun fakta lain yang mendukung yaitu RV seharusnya tidak berhak untuk menjalani kewajiban karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara. Hal ini dikarenakan RV tidak termasuk kedalam kategori yang dapat menjalani kewajiban karantina di Wisma Atlet. Berdasarkan Keputusan Kepala Satgas Covid-19 Nomer 12 Tahun 2021 yang mengatakan bahwa, orang-orang yang berhak menjalani karantina di Wisma Atlet adalah para Pekerja Migran Indonesia (PMI), Pelajar atau Mahasiswa yang mengikuti program pendidikan ke luar negeri, serta Pegawai Pemerintah RI yang telah melakukan dinas di luar negeri. (2.4.3) Fakta tersebut lantaran diklarifikasi oleh RV melalui channel youtube Boy William, RV mengatakan bahwa dirinya bahkan tidak sama sekali melakukan kewajiban karantina di Wisma Atlet. Namun klarifikasi tersebut dibantah oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan ditemukan banyaknya bukti-bukti yang mengatakan bahwa RV memang sempat karantina di Wisma Atlet walaupun hanya 3 hari saja. Jadi fakta yang mengatakan RV tidak pantas untuk melakukan karantina di Wisma Atlet patut dibenarkan. (2.4.4) Masih membicarakan mengenai video klarifikasi RV melalui channel youtube Boy William, ia mengatakan bahwa salah satu alasan ia kabur dari karantina dikarenakan rasa rindunya terhadap kedua anak-anaknya yang pada saat itu tidak diikutsertakan dalam liburannya ke luar negeri. Namun, hal itu sangat tidak dapat dijadikan sebagai alasan. Karena dengan dia kabur atau tidak menjalani karantina dan langsung bertemu anaknya, bisa saja membuat anaknya tertular virus yang ia bawa dari tempat liburannya. (2.4.5) Banyak sekali pernyataan-pernyataan RV pada video klarifikasinya di youtube channel Boy William yang berbanding terbalik dengan bukti-bukti yang ada. Hal ini membuat masyarakat Indonesia semakin geram kepada RV. Divideo tersebut juga RV terlihat seperti orang yang terzolimi padahal memang ia yang membuat kasus ini besar. (2.4.6) RV juga dikabarkan hanya mendapatkan sanksi yaitu denda sekitar 100 juta. Hal ini juga membuat gempar masyarakat Indonesia, karena sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada. Banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan RV untuk diberikan yang setimpal seperti di pejara selama 1 tahun beserta denda. (2.5) Di masa pandemic seperti ini, pasti banyak sekali larangan yang diterapkan pemerintah demi keamanan serta kenyamanan bersama. Kita sebagai Warga Negara hanya perlu untuk mentaatinya saja. Karena saya yakin, apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah itu adalah keputusan yang paling terbaik. Saya juga ingin mengingatkan hokum harus ditegakkan kepada seseorang yang membuat kesalahan. Tidak harus memandang buu, jabatan, ataupun status social. Jika suatu individu terbukti salah, maka perlu diberikan sanksi yang setimpal.