Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rifqi Raditya Rafii (32)

Kelas : XII MIPA 1


TUGAS BAHASA INDONESIA

NO. NAMA TEKS NAMA JUDUL TOPIK


KORAN/TA EDITO EDITORIAL EDITORIAL EDITORIAL
BLOID RIAL
(ADA/TI
DAK)
1. Otomotif Tidak - - -
2. Media Ada Editorial Menimbang Studi banding
Indonesia (Hal-2) Urgensi Studi DPR untuk
Banding DPR merancang
RUU
3. Kompas Ada Tajuk Menekan Mengahapus
(Hal-6) Rencana Gerakan konten-konten
Antivaksin yang
mengandung
unsur anti
vaksin.
4. Kontan Ada Tajuk Objek Pajak Penerapan
(Hal- Baru objek pajak
15) baru
5. Investor Ada Tajuk Memburu Banyaknya
Daily (Hal-5) Saham minat
Tekhnologi masyarakat
terhadap saham
6. Bisnis Ada Editorial Problem Adanya
Indonesia (Hal-2) Keekonomian problem
Sektor Gas terhadap gas
Bumi bumi
7. Nova Tidak - - -
8. Republika Ada Tajuk Peluang Industri Penerapan
(Hal-5) Halal sistem
ekonomi
Syariah di
dalam industry
produk halal
Merancang Teks Editorial
(2.1) Topik : Kasus seorang Selebgram bernama Rachel Vennya (RV) yang kabur
dari kewajiban karantina sepulang dari luar negeri.

(2.2) .HUKUM TETAP HUKUM SEKALIPUN KEPADA SEORANG


SELEBGRAM
(2.3) Selebgram sekaligus Influencer ternama di Indonesia, Rachel Vennya
(RV) tertangkap basah telah kabur dari kewajiban karantina sepulangnya dari luar
negeri lebih tepatnya Amerika Serikat (AS). Oknum RV dijadwalkan untuk
menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Pademangan,
Jakarta Utara. Hal ini membuat banyak masyarakat Indonesia kecewa bahkan
marah lantaran banyak dari mereka yang harus menjalani karantina sepulang dari
luar negeri meskipun harus menghadiri acara penting seperti hari pemakaman
orangtua.
(2.4) Karena hal ini, banyak dari masyarakat Indonesia yang menuntut pihak
polisi untuk memproses kasus tersebut sesuai dengan adanya peraturan yang
berisikan ancaman pidana serta denda bagi mereka yang kabur dari kewajiban
untuk karantina. Banyak sekali fakta-fakta yang membuat masyarakat Indonesia
semakin yakin bahwa oknum RV wajib diproes melalui jalur hukum karena kasus
ini. Berikut fakta-fakta nya.
(2.4.1) Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata RV telah dibantu oleh salah
seorang TNI berinisial FS yang bertugas di bagian Pengamanan Satgas Covid-19
Bandara. Oknum tersebut membantu RV dalam hal menghindari prosedur
pelaksanaan karantina yang harus dilalui setelah melakukan perjalanan dari luar
negeri.
(2.4.2) Adapun fakta lain yang mendukung yaitu RV seharusnya tidak
berhak untuk menjalani kewajiban karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan,
Jakarta Utara. Hal ini dikarenakan RV tidak termasuk kedalam kategori yang dapat
menjalani kewajiban karantina di Wisma Atlet. Berdasarkan Keputusan Kepala
Satgas Covid-19 Nomer 12 Tahun 2021 yang mengatakan bahwa, orang-orang
yang berhak menjalani karantina di Wisma Atlet adalah para Pekerja Migran
Indonesia (PMI), Pelajar atau Mahasiswa yang mengikuti program pendidikan ke
luar negeri, serta Pegawai Pemerintah RI yang telah melakukan dinas di luar
negeri.
(2.4.3) Fakta tersebut lantaran diklarifikasi oleh RV melalui channel youtube
Boy William, RV mengatakan bahwa dirinya bahkan tidak sama sekali melakukan
kewajiban karantina di Wisma Atlet. Namun klarifikasi tersebut dibantah oleh
masyarakat. Hal ini dikarenakan ditemukan banyaknya bukti-bukti yang
mengatakan bahwa RV memang sempat karantina di Wisma Atlet walaupun hanya
3 hari saja. Jadi fakta yang mengatakan RV tidak pantas untuk melakukan
karantina di Wisma Atlet patut dibenarkan.
(2.4.4) Masih membicarakan mengenai video klarifikasi RV melalui channel
youtube Boy William, ia mengatakan bahwa salah satu alasan ia kabur dari
karantina dikarenakan rasa rindunya terhadap kedua anak-anaknya yang pada saat
itu tidak diikutsertakan dalam liburannya ke luar negeri. Namun, hal itu sangat
tidak dapat dijadikan sebagai alasan. Karena dengan dia kabur atau tidak menjalani
karantina dan langsung bertemu anaknya, bisa saja membuat anaknya tertular virus
yang ia bawa dari tempat liburannya.
(2.4.5) Banyak sekali pernyataan-pernyataan RV pada video klarifikasinya
di youtube channel Boy William yang berbanding terbalik dengan bukti-bukti yang
ada. Hal ini membuat masyarakat Indonesia semakin geram kepada RV. Divideo
tersebut juga RV terlihat seperti orang yang terzolimi padahal memang ia yang
membuat kasus ini besar.
(2.4.6) RV juga dikabarkan hanya mendapatkan sanksi yaitu denda sekitar
100 juta. Hal ini juga membuat gempar masyarakat Indonesia, karena sanksi yang
diberikan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ada. Banyak masyarakat
Indonesia yang menginginkan RV untuk diberikan yang setimpal seperti di pejara
selama 1 tahun beserta denda.
(2.5) Di masa pandemic seperti ini, pasti banyak sekali larangan yang
diterapkan pemerintah demi keamanan serta kenyamanan bersama. Kita sebagai
Warga Negara hanya perlu untuk mentaatinya saja. Karena saya yakin, apa yang
telah ditetapkan oleh pemerintah itu adalah keputusan yang paling terbaik. Saya
juga ingin mengingatkan hokum harus ditegakkan kepada seseorang yang
membuat kesalahan. Tidak harus memandang buu, jabatan, ataupun status social.
Jika suatu individu terbukti salah, maka perlu diberikan sanksi yang setimpal.

Anda mungkin juga menyukai