Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH HAK CIPTA

ARIF HIDAYATULLAH
742130067

1
DAFTAR ISI
Cover makalah 1

DAFTAR ISI 2

BAB I. PENDAHULUAN 3

I.1. Latar Belakang Masalah 3

I.2. Rumusan Masalah 5

BAB II. DASAR TEORI 6

II.1. Definisi Merek 6


II.2. Dasar Hukum Merek 9
II.3. Sony Corporation 10
II.4. Sony AK 12

BAB III. PEMBAHASAN 13


II.1. Kronologi Kasus 13
III.2. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian kasus 17
III.3. Penyelesaian kasus 22

BAB IV. PENUTUP 23

IV.1 Simpulan 24

IV.2 Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

______________________________________________________

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Belakangan ini Indonesia mengalami berbagai kasus hukum yang belum

bisa ditegakkan secara maksimal. Namun demikian, kasus-kasus hukum yang

sering kali di angkat menjadi opini publik hanyalah kasus kasus tertentu saja

misalnya kasus korupsi, narkoba, dan kekerasan. Kasus-kasus hokum yang

marak di inpormasikan di berbagai media masa belakangan ini sering kali tidak

diselesaikan secara adil misalnya saja kasus Bank Century yang masih

terbengkalai karena bertabrakan dengan kepentingan politik golongan tertentu.

Ada pula kasus Prita Mulya Sari yang terpaksa harus diselesaikan oleh kekuatan

media massa setelah sebelumnya pengadilan tidak bisa bersikap adil terhadap

kasus ini. Lemahnya penegakan hukum di Indonesia juga tercermin dari kasus

Nenek Minah yang dituntut ke pengadilan hanya karena mencuri tiga buah

coklat.

Makalah yang berjudul Penegakan Hukum Hak Merek; Studi Kasus:

Somasi Sony Corp terhadap Sony AK ini kami anggap penting dan menarik

3
untuk diteliti karena beberapa hal. Pertama, kasus somasi hak merek seperti ini

baru pertama kali di Indonesia dan merupakan kasus kedua di dunia seperti

dijelasjan detikinet.com. "Kasus seperti ini yang pertama kali terjadi di

Indonesia. Karena kebanyakan yang terjadi di Indonesia adalah

kasus cybersquatting, yang memang motivasinya berbeda, yaitu untuk memeras

atau mencari uang dari pihak tertentu," jelas pengamat internet dan blog Enda

Nasution, saat dihubungi okezone, Jumat (11/3/2010).

Kedua, kasus ini menjadi kasus besar karena campur tangan pihak-pihak

lain yang tidak terlibat yaitu komunitas blogger Indonesia, facebookers,

komunitas penegak HAM Indonesia, bahkan sampai menkominfo yang juga

turun tangan. Dan yang ketiga, kasus ini memiliki dampak yang cukup besar

terhadap kerjasama bisnis Jepang-Indonesia dimana kassus ini memunculkan

gerakan boikot produk Jepang oleh rakyat Indonesia.

4
I.2 Rumusan Masalah

Dalam menganaalisis kasus somasi Sony Corp terhadap sony-AK ini

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Undang-Undang Hak Merek di Indonesia?

2. Bagaimana kronologi kasus Somasi Sony Corp Terhadap Sony AK?

3. Bagaimana proses penyelesaian Kasus tersebut?

4. Lembaga-lembaga penegak hokum apa saja yang berperan dalam penyelesaian

kasus tersebut?

5
BAB II

DASAR TEORI

II.1. Definisi Merek

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 : Merek adalah tanda

yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf, angka- angka, susunan warna,

atau kombinasi dari unsur- unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. (Pasal 1 Ayat 1)

Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk

(barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka

memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan

konsumen.

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-

angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki

daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa

(Pasal 1 Undang-undang Merek). Merek atau merek dagang adalah nama atau

simbol yang diasosiasikan dengan produk/ jasa dan menimbulkan arti

psikologis/ asosiasi.

6
Berbeda dengan produk sebagai sesuatu yg dibuat di pabrik, merek

dipercaya menjadi motif pendorong konsumen memilih suatu produk, karena

merk bukan hanya apa yg tercetak di dalam produk (kemasannya), tetapi merek

termasuk apa yg ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen

mengasosiasikannya.

Menurut David A. Aaker, merek adalah nama atau simbol yang bersifat

membedakan (baik berupa logo,cap/ kemasan) untuk mengidentifikasikan

barang/ jasa dari seorang penjual/ kelompok penjual tertentu. Tanda pembeda

yang digunakan suatu badan usaha sebagai penanda identitasnya dan produk

barang atau jasa yang dihasilkannya kepada konsumen, dan untuk membedakan

usaha tersebut maupun barang atau jasa yang dihasilkannya dari badan usaha

lain.

Merek merupakan kekayaan industri yang termasuk kekayaan intelektual.

Secara konvensional, merek dapat berupa nama, kata, frasa, logo, lambang,

desain, gambar, atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut.

Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :

1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows,

toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.

7
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar

jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc),

simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend

chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak

contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.

3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran

mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan

gery, dan lain sebagainya.

8
II.2. Dasar Hukum Hak Merek

UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun

1992 Nomor 81)

UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992

tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)

UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun

2001 Nomor 110) Jangka waktu perlindungan untuk merek/indikasi geografis

adalah sepuluh tahun dan dapat diperpanjang, selama merek tetap digunakan

dalam perdagangan.

9
II.3. Sony Corporation

Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi

Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama

adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940an. Seiring dengan berkembangnya

Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, ia membeli perusahaan lain

yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records

(perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888).

Ketika Tokyo Tsushin Kogyo sedang mencari nama yang sudah

diromanisasi (bukan dalam bahasa maupun tulisan Jepang) untuk memasarkan

perusahaan mereka, mereka mempertimbangkan dengan kuat untuk

menggunakan singkatan mereka, TTK. Alasan mereka tidak memilihnya adalah

karena ada perusahaan kereta api Tokyo Kyuko yang saat itu dikenal sebagai

TKK.

Nama "Sony" dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan

akar dari sonik dan bunyi, dan kata Inggris sonny ("anak kecil") yang setelah

dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan

kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat

itu, sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf

10
Roman untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara fonetis yang

digunakan dalam penulisan bahasa Jepang (daripada menggunakan aksara

Tionghoa). Dan pada 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama "

Sony Corporation " sebagai nama perusahaan. Mudah digunakan dan mudah

dieja dalam segala bahasa dunia. Nama Sony menggaungkan semangat

kebebasan dan keterbukaan dalam inovasi.

Langkah ini mendapatkan tentangan; bank yang merupakan sponsor TTK

saat itu, Mitsui mempunyai persaan yang kuat terhadap nama tersebut. Mereka

menginginkan nama seperti Sony Electronic Industries, atau Sony Teletech.

Tetapi pendirian Akio Morita tetap teguh, karena dia tidak ingin nama

perusahaannya terkait dengan industri apapun juga. Akhirnya, sang Ketua

Bandai dan Presiden Masaru Ibuka memberikan persetujuannya.

Pada 1988, Sony membeli CBS (Columbia) Records Group dari CBS. Ia

kemudian dinamakan "Sony Music Entertainment".

Pada 2000, Sony mempunyai penjualan sebesar US $63 milyar dan 189.700

karyawan. Sony mengakuisisi perusahaan Aiwa pada 2002.

Sony juga memiliki saluran televisi di India dan saluran-saluran yang

ditujukan untuk komunitas India di Eropa.

11
II.4. Sony AK

Sony AK adalah nama sebuah web yang memiliki URL sony-ak.com. Nama

domain sony-ak.com diambil dari nama pemilik domain tersebut yaitu Sony

Ariyanto Kurniawan. Sony Ariyanto Kurniawan adalah salah satu anggota dari

komunitas blogger Indonesia yang mengisi blognya dengan berbagai artikel

tentang teknologi.

12
BAB III

PEMBAHASAN

III.1. Kronologi Kasus

Sony Arianto Kurniawan seorang blogger Indonesia yang memiliki blog

yang beralamat di www.sony-ak.com disomasi oleh pihak Sony Corp yang

merupakan salah satu perusahaan elektronik raksasa asal Jepang.

Kasus ini bermula pada awal bulan Maret 2010, somasi yang dilayangkan

oleh pihak SonyCorporation terhadap Sony AK berkaitan dengan nama alamat

blog Sony yang berada di alamat www.sony-ak.com tersebut melanggar merek

dagang yang dimiliki perusahan asal Jepang tersebut. Sony AK diberi dua pilihan

sulit, ia harus menyerahkan domain sony-ak.com kepada Sony CorpJepang atau

tetap mempertahankan domain tapi harus behadapan dengan Sony Corp di

pengadilan.

Landasan Sony Corp dalam hal ini adalah, merek Sony telah terdaftar untuk

barang dan jasa tertentu. Disebutkan hal ini termasuk barang kelas 9 (peralatan

pemroses data, komputer dan lain-lain), jasa kelas 35 (periklanan, manajemen

13
usaha, dan lain-lain) dan jasa kelas 41 (pendidikan, penyediaan pelatihan,

hiburan dan lain-lain).

Sony-AK.com dianggap melanggar penggunaan merek Sony dari salah satu

kategori tersebut. Berikut adalah kutipan dokumen yang mencantumkan nama

kuasa hukum Kantor Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners itu:

Klien kami mengetahui bahwa Saudara Sony Arianto Kurniawan telah

menggunakan nama domain http://www.sony-ak.com, yang menggunakan

merek "SONY" untuk hal-hal yang berhubungan dengan situs jaringan dan pusat

pengetahuan informasi teknologi (internet, program jaringan, database, sistem

operasi dan manajemen pengetahuan)

Nama domain http://www.sony-ak.com secara visual memiliki persamaan pada

keseluruhannya dan menyerupai merek "SONY". Klien kami yakin bahwa

berdasarkan Undang-Undang Merek, penggunaan merek "SONY" merupakan

suatu pelnggaran hak-hak atas merek "SONY" milik klien kami, SONY

CORPORATION. Terlebih nama domain tersebut dipergunakan oleh Saudara

Sony Arianto Kurniawan untuk jasa-jasa yang dilindungi dalam pendaftaran

merek "SONY" milik klien kami sebagaimana telah kami uraikan di dalam butir

14
diatas.(http://karodalnet.blogspot.com/2010/03/sony-ak-vs-sony-

corporation.html, diakses tgl. 25 Mei 2010)

Dokumen itu juga menyebutkan bahwa penggunaan domain Sony-AK.com

oleh Sony Arianto Kurniawan dianggap dapat menimbulkan dampak negatif.

Berikut kutipannya:

Klien kami yakin bahwa penggunaan merek "SONY" dalam nama domain dan

situs jaringan Saudara menimbulkan pandangan yang keliru kepada masyarakat

dan memberikan kesan kepada publik bahwa nama doain atau situs jaringan

Saudara adalah sama dengan nama-nama domain milik klien kami, padahal pada

kenyataannya tidak sama. Pandangan yang keliru ini tentu saja dapat

mengakibatkan kerugian bagi usaha dan nama baik klien kami.

Klien kami, SONY CORPORATION, sangat prihatin dengan kemungkinan

pelanggaran merek "SONY" miliknya dan siap untuk melindungi hak-hak atas

merekanya di Indonesia dan terhadap reputasi merek "SONY" miliknya. Klien

kami, SONY CORPORATION, tidak pernah ragu untuk mengamil langkah-

langkah hukum dalam menegakkan hak-hak atas mereknya dan tetap konsisten

dalam mengambil tindakan terhadap setiap pelanggaran atas mereknya di

15
Indonesia. (http://karodalnet.blogspot.com/2010/03/sony-ak-vs-sony-

corporation.html, diakses tgl. 25 Mei 2010)

kasus somasi yang telah dialami oleh Sony Arianto Kurniawan dari pihak

Sony Corp, muncullah gerakan dukungan terhadap Sony di facebook, dengan

nama Grup "Sony, Jangan Renggut Nama Temanku!".

setelah beberapa hari didirika jumlah facebooker yang mendukung Sony

telah mencapai 1600 orang, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah,

karena dalam sehari saja grup itu telah mendatangkan lebih dari 600 orang

pendukung baru.

Beragam komentar yang hampir seluruhnya 'menyerang' raksasa elektronik

asal Jepang itu pun mewarnai halaman grup tersebut. Mulai dari yang bernada

lembut hingga yang kasar sekalipun.

"Trus nanti ada somasi lagi....dari produsen senjata AK...., apa kata

dunia...," ujar Facebooker bernama “Iyus Poenya” dalam group facebook "Sony,

Jangan Renggut Nama Temanku!".

16
Ada pula komentar salah satu anggota grup ini yang dianggp begitu jengkel

dengan langkah somasi Sony Corp. "Sony corp terlalu angkuh dan gila, begitu

pula kuasa hukumnya... kok gak sekalian bikin sub-merk "monyet" buat alat

elektroniknya, biar bisa dpt duit banyak dgn somasi semua monyet yg ada...

karena pakai nama sama... :D," sindir salah satu anggota group tersebut.

III.2. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian kasus

Dalam penyelesaian sebuah kasus hokum, ada beberapa lembaga yang

dapat mempengaruhi proses penyelesaian hukum. Lembaga-lemaga tersebut

diantaranya adalah Kejaksaan, MA, MK, hakim, kepolisiaan, penasihat hukum,

Pers, dan Organisasi Masyarakat.

Selain pihak-pihak yang berperkara, dalam kasus ini terdapat beberapa

pihak yang turut mempengaruhi penyelesaian kasus. Hal ini pula yang

menyebabkan kasus ini menjadi besar. Berikut adalah pihak-pihak terkait

tersebut:

17
1. Komunitas Blogger Indonesia

Komunits blogger ini membangun sebuah dukungan kepada Sony-AK, yang

terdiri dari anggota dari blog tersebut. Mereka menuliskan artikel-artikel yang

menyindir Sony Corp. mereka juga melakukan kerjasama bersama kantor-kantor

pengacara dan aktivis hak merek untuk membantu Sony-AK.

2. Komunitas Penegakan Hak Asasi Manusia

Komunitas HAM Indonesia juga termasuk pihak yang mendukung Sony AK,

mereka menganggap bahwa setiap orang berhak mebuat nama perusahaan atau

nama domain yang sesuai dengan nama yang dimiliki orang tersebut. sony-

ak.com merupakan alamat domain yang diambil dari nama pendiri yang

bernama Sony Arianto Kurniawan. Jadi, dalam kasus ini komunitas HAM

mencoba memperjuangkan ha katas nama yang dimiliki setiap maanusia yang

lahir.

3. Jejaring Sosial

Para facebookers Indonesia juga sangat berperan dalam kasus ini. Melalui

group facebook "Sony, Jangan Renggut Nama Temanku!" yang sampai tanggal

18
20 Mei 2010 mencapai 22.399 pendukung Sony AK yang bergabung dalam grup

ini. Sama seperti pendukung dalam blogger, anggota grup ini juga menuliskan

dukungan dan rasa tidak suka mereka terhadap somasi yang dilakukan oleh Sony

Corp terhadap Sony AK. Anggota group juga secara bersama-sama mengajak

rakyat Indonesia untuk memboikot produk sony bahkan produk Jepang

sekalipun. Hal ini kemudian membuat Sony Corp meminta agar group facebook

tersebut ditutup, pihak SonyCorp kemudian meminta mengadakan pertemuan

rahasia dengan pihak Sony AK.

4. Komunitas Pengacara

Komunitas pengacara Indonesia yang diajak komunitas blogger untuk

melakukan somasi balik terhadap Sony Corp juga telah menyatakan

dukungannya terhadap Sony AK. Dalam situs berita online, detikinet.com

dijelaskan bahwa Sony Corp akan disomasi balik pada 17 Maret 2010, namun

somasi itu bukanlah oleh pihak Sony AK, tapi oleh kumpulan praktisi internet

yang berkonsolidasi dengan sejumlah kantor pengacara dan lembaga bantuan

hukum. Dalam detikinet.com juga dikatakan bahwa para pengacara yang

dimintai dukungan oleh komunitas blogger Indonesia sangat sungguh-sungguh

dalam mengkaji setiap kemungkinan yang akan dilakukan Sony Corp terhadap

Sony AK. Di sisi lain, kantor-kantor pengacara juga mencoba mencari kesalahan-
19
kesalahan yang dilakukan oleh Sony Corp untuk kemudian melakukan tuntutan

balik.

5. Praktisi hokum Hak Cipta

Pihak praktisi hukum hak cipta juga merupakan salah satu pihak yang ikut

serta dalam penyelesaian kasus somasi Sony Corp terhadap Sony AK. Praktisi

hukum hak cipta, Donny A. Sheyoputra menilai bahwa Sony AK tidak bisa serta

merta divonis bersalah dalam masalah sengketa nama domain dengan

Sony Corp, kecuali jika Sony telah mendaftarkan nama domainnya sebagai merek

di Indonesia.

Menurut praktisi hokum hak merek ada tiga syarat yang harus dipenuhi

untuk menyatakan bahwa seseorang telah melanggar suatu hak merek:

1. pemilik merek sudah mendaftarkan mereknya di Indonesia

2. apabila orang dengan sengaja menggunakan merek tersebut, baik sama

pada pokoknya atau seluruhnya, mengkopi 100 persen

3. jika merek tersebut digunakan untuk merek barang dan jasa sejenis.

Dari tiga syarat tersebut di atas, praktisi hokum hak merek menyatakan

bahwa Sony-AK tidak bersalah dalam kasus domain ini.

20
6. Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kominfo)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga turut campur

dalam penyelesaian kasus sengketa nama domain Sony-AK.com tersebut. Kepala

Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto, kepada

detikINET, Senin (15/3/2010) mengatakan bahwa kominfo minta somasi itu

dibatalkan Sony Corp. Karena apa yang dilakukan Sony AK tidak salah menurut

Undang-undang ITE pasal 23. Dalam pasal 23 di UU ITE diatur tentang

pendaftaran dan penggunaan nama domain sekaligus kemungkinan untuk

melakukan gugatan pembatalan apabila nama domain yang telah didaftarkan

digunakan secara tanpa hak oleh pihak lain. Kominfo tidak mendesak

Sony Corp untuk membatalkan somasi tersebut, kominfo hanya menyatakan

bahwa aakaan lebih rasonal bila somasi tersebut dibatalkan.

Sikap kominfo yang turun tangan dalam kasus tersebut turut

mempengaruhi sikap pihak-pihak lain baik yang berperkara yang diluar perkara.

21
III.3. Penyelesaian kasus

Setelah gugatan dilayangkan oleh Sony Corp terhadap Sony AK, langsung

meninbulkan reaksi-reaksi dari berpagai pihak. Kebanyakan dari reaksi-reaksi

itu adalah reaksi negative kepada Sony Corp dan mendukung Sony AK. Bahkan

muncul gerakan untuk memboikot produk-roduk Jepang di pasar Indonesia. Hal

ini terjadi karena gugatan Sony Corp dianggap tidak beralasan dan melanggar

Hak Asasi Manusia (HAM).

Sony Corporation kantor pusat di Tokyo, Jepang, akhirnya dating ke

Indonesia dan minta maaf atas kekacauan yang terjadi di Indonesia. Hal itu

terutama terkait keluarnya surat sans prejudice yang dikeluarkan pengacara

Hadiputranto Hadinoto & Partners tertanggal 22 Januari 2010

Akhirnya kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah

pihak. Sony Corp melakukan pertemuan dengan Sony-AK, Sony AK diminta

merahasiakan hasil pertemuan tersebut, Namun ada hal-hal yang disepakati oleh

pihak-pihak yang berperkara yaitu: 1. Sony AK boleh tetap menggunakan nama

domain sony-ak.com, namun harus melakukan rekonstruksi pada disain webnya

agar tidak memiliki kemiripan dengan merek Sony Jepang, 2. Sony Corp akan

secara resmi mencabut somasi sesuai kesepakatan yang telah dilakukan.

22
BAB IV

PENUTUP

IV. 1. Simpulan

Dari hasil analisi dalam makalah ini, dapat ditarik suatu poin simpulan

yang bisa diambil terkait makalah yang berjudul Penegakan Hukum Hak

Merek; Studi Kasus: Somasi Sony Corp terhadap Sony AK ini. Dalam

penyelesaian kasus ini yang berperan paling penting adalah komunitas praktisi

internet yaitu blogger dan facebookers. Dari opini yang dibangun di dunia maya

tesebut akhirnya timbul opini public dari berbagai pihak yang menyatakan

dukungan terhadap Sony AK. Hal itu lah yang mendorong penyelesaian kasus ini

secara cepat di luar pengadilan.

23
IV.2. Saran

Dalam penyelesaian makalah ini masih banyak kekurangan, mungkin salah

satunya dikarenakan kasus ini masih sangat baru sehingga sumber yang

didapatkan hanya dari berita-berita di televisi dan surat kabar.

Kasus seperti ini merupakan kasus pertama di Indonesia dan kedua di

dunia sehingga masih sangat menarik untuk diteliti. Diharapkan ada penelitian

lanjutan mengenai tema ini untuk tujuan yang lebih bermanfaat.

24
DAFTAR PUSTAKA

Hak Atas Kekayaaan Intelektual. 2001. Direktorat Jenderal Industri Kecil

Menengah: Departemen Perindustrian

Noor, Achmad Rouzni. 2010. Sony Corp Resmi Cabut Somasi Sony AK:

Detikinet.com.

Prihadi, Susetyo Dwi. 2010. Sony AK Terharu Mendapat Ribuan Dukungan:

techno.okezone.com

Sugianto, Masim Vavai. 2010. SonyAK Digugat Sony Corp: vavai.com

PB, Ellyzar Zachra. 2010. Sony AK vs Sony Corp, Siapa Bakal Menang?: inilah.com

25

Anda mungkin juga menyukai