FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2020
BAB I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Asal usul merek itu sendiri berpangkal di sekitar abad pertengahan di
Eropa, pada saat perdagangan dengan dunia luar mulai berkembang.Fungsinya
semula untuk menunjukkan asal produk yang bersangkutan. Baru setelah dikenal
metode produksi massal dan dengan jaringan distribusi dan pasar yang lebih luas
dan kian rumit, fungsi merek berkembang menjadi seperti yang dikenal sekarang
ini (Bambang Kesowo, 1995 : 16).
Merek menjadi salah satu kata yang sangat populer yang sering digunakan
dalam hal mempublikasikan produk baik itu lewat media massa seperti di surat
kabar, majalah, dan tabloid maupun lewat media elektronik seperti di televisi,
radio dan lain-lain. Seiring dengan semakin pesatnya persaingan dalam dunia
perdagangan barang dan jasa ahkir-akhir ini maka tidak heran jika merek
memiliki peranan yang sangat signifikan untuk dikenali sebagai tanda suatu
produk tertentu di kalangan masyarakat dan juga memilki kekuatan serta manfaat
apabila dikelola dengan baik. Merek bukan lagi kata yang hanya dihubungkan
dengan produk atau sekumpulan barang pada era perdagangan bebas sekarang ini
tetapi juga proses dan strategi bisnis.Oleh karena itu, merek mempunyai nilai
atau ekuitas. Dan ekuitas menjadi sangat penting karena nilai tersebut akan
menjadi tolak ukur suatu produk yang ada dipasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Menandatangani Permohonan
A. Permohonan ditandatangani Pemohon atau Kuasanya, dengan
ketentuan dalam hal permohonan diajukan oleh lebih dari satu
Pemohon yang secara bersama-sama berhak atas Merek tersebut,
Permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu Pemohon yang
berhak atas Merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis
dari para pemohon yang mewakili.
B. Dalam hal Permohonan tersebut diajukan melalui Kuasa (Konsultan
Hak Kekayaan Intelektual), Permohonan ditandatangani oleh Kuasa
dengan ketentuan:
i. Surat Kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang
berhak atas Merek tersebut
ii. Jika penerima Kuasa lebih dari satu orang, dan dalam surat
kuasa tidak terdapat klausul “surat kuasa diberikan kepada
kuasa-kuasa tersebut untuk bertindak, baik sendiri-sendiri
maupun bersama sama”, menurut pendapat penulis, Permohonan
harus ditandatangani oleh semua penerima kuasa.
Syarat Permohonan
Setiap Permohonan wajib dilengkapi dengan:
1) Surat pernyataan pemilikan Merek
Tanda tangan dan isi
Surat pernyataan itu harus ditandatangani oleh pemilik merek dan
bermeterei cukup yang dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa:
Merek yang dimohonkan pendaftaran adalah miliknya
Merek yang dimohonkan pendaftaran tidak meniru merek
orang lain baik untuk keseluruhan maupun pada pokoknya.
Terjemahan Apabila tidak menggunakan bahasa Indonesia,
surat pernyataan itu harus disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia.
2) Etiket Merek
Jumlah etika merek yang diperlukan adalah sebanyak dua puluh
helai dengan ketentuan:
Ukuran
Etiket itu berukuran maksimal 9X9 cm dan minimal 2X2 cm
Warna
Apabila etiket merek berwarna, harus disertai pula satu lembar
etiket yang tidak berwarna (hitam putih)
Terjemahan
Etiket merek yang yang menggunkan bahasa asing dan atau di
dalamnya terdapat huruf selain huruf latin atau angka yang
tidak lazim digunakan dalam bahasa indonesia wajib disertai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dalam huruf lain, dan
dalam angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia.
3) Akta pendirian badan hukum
Apabila pemohon adalah badan hukum Indonesia, dilengkapi:
Akta pendirian badan hukum yang termuat di dalam Tambahan
Berita Negara
Salinan yang sah akta pendirian badan hukum.
4) Surat Kuasa Khusus
Surat kuasa khusus diperlukan apabila permohonan diajukan melaui
kuasa, dengan ketentuan Surat Kuasa Khusus itu selain harus
menyebutkan untuk mengajukan Permohonan dengan menyebutkan
Mereknya.
Namun, Surat Kuasa Khusus ini mutlak diperlukan jika Permohonan
diajukan oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan
tetap di luar wilayah Negara Republik Indonesia. Hal ini
disebabkan, menurut ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-undang
No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, Permohonan yang diajukan oleh
Pemohon yang disebutkan di atas wajib diajukan melalui kuasanya
di Indonesia.
5) Pembayaran biaya
Permohonan harus disertai pembayaran biaya dalam rangka
Permohonan, sesuai dengan jenis dan besar yang ditetapkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
6) Bukti Penerimaan Permohonan
Apabila Permohonan diajukan dengan menggunakan hak prioritas,
Permohonan harus disertai bukti penerimaan Permohonan yang
pertama kali yang menimbulkan hak prioritas, dengan disertai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
7) Salinan peraturan penggunaan merek koletif
Apabila merek yang dimohonkan pendaftaran akan digunakan
sebagai merek kolektif, Permohonan harus disertai salinan peraturan
penggunaan merek kolektif, dengan ketentuan salinan peraturan
penggunaan merek yang tidak menggunakan bahasa Indonesia harus
disertai terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana
merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek
tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas untuk
membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain. Dengan
identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh konsumen dan pada
gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian ulang produk tersebut. Pada
dasarnya merek terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama
merek, dan bagian yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.
Kini masyarakat dalam melakukan pengajuan permohonan sudah tidak
mengalami kesulitan karena Pemerintah melalui DITJEN HKI telah banyak
melakukan sosialisasi baik lewat masmedia maupun forum-forum yang yang telah
dibentuk. Sehingga akhirnya bagi pemilik hak tersebut tidak usah khawatir akan
adanya kerugian yang diakibatkan oleh oknum yangtak bertanggung jawab yang ingin
memanfaatkan kepopuleran merek suatu produk tertentu.
Bahwa telah kita bahas dihalaman sebelumnya tentang upaya pemerintah
melakukan perlindungan terhadap pemilik hak merek sudah sangat ketat dengan
melalui beberapa tahap proses penyeleksian terhadap pendaftaran merek dan itu
dibuktikannya dengan beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah Republik
Indonesia yang selalu di perbaharui seiring perkembangan dan semakin maraknya
persaingan di dunia perdagangan baik nasional maupun internasional. Sehingga
dengan adanya beberapa regulasi tersebut dapat menekan berbagai macam tindak
kejahatan dibidang Hak Kekayaan Intelektual khususnya Merek.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA