140 223 1 SM
140 223 1 SM
Oleh :
Healthy Aldriany Prasetyo1) dan Ferimawati Laia2)
1)
Dosen Teknik Industri Universitas Quality
2)
Alumni THP Universitas Quality
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untk mengetahui pengaruh penambahan gliserol dan pati
sagu sebagai edible coating terhadap mutu buah jeruk siam madu selama penyimpanan
dan untuk mengetahui kualitas dan mutu kesegaran buah jeruk siam madu setelah
penambahan gliserol dan pati sagu sebagai edible coating terhadap mutu buah jeruk siam
madu selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Non faktorial yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I:
Perbandingan gliserol, pati sagu dan aquades. G0= konsentrasi gliserol 0 ml (control ) +
pati sagu 10 gram + aquades 500 ml, G1= konsentrasi gliserol 2ml + pati sagu 10 gram
+aquades 500 ml, G2= konsentrasi gliserol 4 ml+ pati sagu 10 gram +aquades 500 ml,
G3= konsentrasi gliserol 6 ml + pati sagu 10 gram +aquades 500 ml, G4 = konsentrasi
gliserol 8 ml + pati sagu 10 gram + aquades 500 ml. Faktor II : Lama penyimpanan
(Hari). H0 = 0 hari, H1= 3 hari, H2= 6 hari, H3= 9 hari, H4= 12 hari, H5= 15 hari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kosentrasi gliserol dan pati sagu sebagai edible coating
terhadap mutu jeruk siam madu selama penyimpanan berbeda nyata terhadap susut bobot
denagan konsentrasi gliserol=8 ml pada penyimpanan (15 hari) yaitu 0,27% ; dan diikuti
Vitamin C berbeda nyata pada penyimpanan (12 hari) dengan kosentrasi gliserol=0,06%,
selanjutnya total asam berbeda tidak nyata pada penyimpanan (15 hari) dengan
konsentrasi gliserol 0,02% dan warna berbeda tidak nyata dengan konsentrasi gliserol 1
ml pada penyimpanan (6 hari) yaitu= 4.00%.
Kata Kunci : Konsentrasi Gliserol, pati sagu, edible coating, jeruk siam madu.
Abstract
This study aims to determine the effect of adding glycerol and sago starch as edible
coating on the quality of honey citrus fruits during storage and to determine the quality
and freshness quality of siamese citrus honey after the addition of glycerol and sago
starch as edible coatings on the quality of honey siam during storage . This study used a
non-factorial Completely Randomized Design (RAL) arranged in factorial with 2 factors.
Factor I: Comparison of glycerol, sago starch and distilled water. G0 = 0 ml glycerol
concentration (control) + sago starch 10 gram + 500 ml distilled water, G1 = glycerol
concentration 2ml + sago starch 10 gram + 500 ml distilled water, G2 = 4 ml glycerol
concentration + sago starch 10 gram + aquades 500 ml, G3 = 6 ml glycerol + sago
starch concentration 10 gram + 500 ml distilled water, G4 = 8 ml glycerol concentration
+ 10 sago starch + 500 ml distilled water. Factor II: Duration of storage (days). H0 = 0
days, H1 = 3 days, H2 = 6 days, H3 = 9 days, H4 = 12 days, H5 = 15 days. The results
showed that the concentration of glycerol and starch of sago as edible coating on the
Hal 158
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
quality of citrus honey during storage was significantly different from the weight loss
with the concentration of glycerol = 8 ml at storage (15 days) which was 0.27%; and
followed by Vitamin C significantly different from storage (12 days) with glycerol
concentration = 0.06%, then total different acids were not significant at storage (15
days) with 0.02% glycerol concentration and different colors not significant with 1 ml
glycerol concentration on storage (6 days) which is = 4.00%.
Keywords: Glycerol concentration, sago starch, edible coating, honey siam orange.
Hal 159
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Hal 160
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Hal 161
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
kemudian diencerkan sampai tanda tera untuk menilai atau mencari yang terbaik
dengan penambahan akuades pembilas diantara lima sample tersebut. Panelis
blender. Larutan disaring dan sampel harus member nilai atau skor
diambil sebanyak 25 ml, lalu dimasukan berdasarkan penilaian sendiri.
kedalam erlenmeyer dengan Dalam uji inderawi ini harus
ditambahkan 1 ml larutan Amilium. membutuhkan panelis terlatih, sifat fisik
Kemudian dititrasi dengan cepat yang dinilai dengan uji inderawi
memakai larutan iod 0,01 N sampai (sensorik) oleh panelis antara lain :
timbul perubahan warna. Setiap ml iod indera penglihatan (warna) dengan
0,01 N sebanding dengan 0,88 mg asam skoring :hijau = 5, hijau kekuningan = 4,
askorbat sehingga kadar vitamin C dapat dominan kuning = 3, kuning kecoklatan
ditentukan dengan rumus sebagai = 2, dominan coklat = 1
berikut (Apriyantono dkk, 1989) :
III. Hasil Dan Pembahasan
Mg vitamin C = ml titrasi x 0,88 x 100
Gr sample Susut Bobot
Hasil susut bobot pada jeruk siam
Uji indrawi madu selama penyimpanan (%)
Dalam uji inderawi ini dibutuhkan tercantum pada tabel dibawah ini :
panelis yang terlatih dan diminta panelis
Hal 162
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Tabel. 3. Rata-Rata Kadar Vitamin C Jeruk Siam Madu Selama Penyimpanan Lama
Penyimpanan (Hari)
Lama Penyimpanan (hari)
Perlakuan
0 3 6 9 12 15
G0 0.17±0.000 0.08±0.000 0.10±0.000 0.14±0.000 0.13±0.050 0.08±0.000
G1 0.15±0.050 0.10±0.000 0.14±0.000 0.14±0.000 0.07±0.000 0.13±0.000
G2 0.12±0.050 0.12±0.000 0.14±0.050 0.13±0.050 0.08±0.050 0.08±0.000
G3 0.14±0.050 0.12±0.050 0.19±0.000 0.14±0.100 0.07±0.000 0.09±0.050
G4 0.10±0.000 0.08±0.000 0.18±0.000 0.11±0.050 0.06±0.000 0.14±0.000
Dari Tabel. 3 diatas dapat dilihat bahwa pada lama penyimpanan (0 hari)
bahwa kandungan vitamin C mengalami kandungan vitamin C= 0.017 %.
penurunan selama penyimpanan untuk Sedangkan vitamin C pada G1,G2, dan
sampel jeruk siam madu tanpa G3 meningkat dengan rata-rata G1
perlakuan. Dimana perlakuan G1,G2, 0.15%, G2 0.12%, G3 0.14%. akan
G3, dan G4 semakin lama penyimpanan tetapi berbeda dengan G4 kandungan
maka vitamin C semakin menurun. vitamin C semakin meningkat dengan
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui nilai G4 0.10 %. Pada lama
Hal 163
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Hal 164
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Tabel 5. Rata-rata kadara total asam jeruk siam madu selama penyimpanan Perlakuan
Lama Penyimpanan (Hari)
Lama Penyimpanan (hari)
Perlakuan
0 3 6 9 12 15
G0 0.04±0.050 0.07±0.000 0.03±0.250 0.03±0.00 0.05±0.000 0.06±0.050
G1 0.06±0.000 0.06±0.000 0.02±0.150 0.03±0.000 0.04±0.000 0.03±0.000
G2 0.05±0.000 0.05±0.050 0.03±0.200 0.04±0.000 0.06±0.050 0.03±0.050
G3 0.06±0.050 0.05±0.000 0.03±0.150 0.04±0.050 0.05±0.050 0.03±0.000
G4 0.06±0.000 0.06±0.000 0.03±0.150 0.05±0.000 0.04±0.000 0.02±0.050
Dari Tabel 5 diatas dapt kita lihat lama penyimpanan kadar total asam
bahwa kadar total asam mengalami semakin meningkat.Rangkuman uji
penurunan selama penyimpanan untuk anova perlakuan Edible coating Gliserol
sampel jeruk siam madu tanpa dan pati sagu terhadap kadar total asam
perlakuan. Sedangkan pada perlakuan jeruk siam madu selama penyimpan
G0,G1,G2,G3,dan ,G4 dimana semakin dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Berdasarkan Uji anova diatas dapat hari) berbeda nyata, akan tetapi
dilihat bahwa ada perubahan susut penyimpanan (0,3,dan 12 hari ) tidak
bobot yang dihasilkan (F.Hitung (9.167) nyata.
dan F.Tabel ( 5.19). Hal ini
menunjukkan bahwa penambahan edible Uji Warna
coating terhadap jeruk sima madu Hasil uji warna pada jeruk siam
memberikan pengaruh yang nyata madu selama penyimpanan (%)
terhadap kadar total asam tercantum pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan tabel analisa sidik
ragam selama penyimpan (0-15) yang
diamati 1 kali dalam 3 hari dapat kita
lihat bahwa pada penyimpanan (6,9,dan
15 hari) yaitu memberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap susut
bobot. Dimana, F.Hitung dari F.Tabel.
sedangkan dengan pada penyimpanan
(0,3,dan 12 hari) maka dapat kita
ketahui perbedaan kadar total asam dari
setiap masing- masing lama
penyimpanan dengan konsentrasi
gliserol menunjukan dari standar error.
Hal ini dapat kita lihat tingkat total asam
dari tiap-tiap penyimpanan jeruk siam
madu. Pada penyimpanan (6,9 dan 15
Hal 165
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Hal 166
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Hal 167
Jurnal Agroteknosains | Vol. 02 | No. 01 | Mei 2018 | p-ISSN : 2598-6228 | e-ISSN : 2598-0092
Quality. Technomic Publ. Co. Sifat- sifat fisika Kimio Pati sagu
Inc.Pennsyivania,USA. dan Pengkajian Enzim.
Krochta,J.M. 1992. Control of mass Sutopo. 2011. Paduan Budidaya Jeruk
transfer in food with edible Manis Pacitan http://kpricitrus.
coating andfilm. In : Singh,R.P. Wordpress.com/2011/02/13/Pena
and M.A.Wirakartakusumah nganan-panen-dan paska-panen-
(Eds) : Advances in Food jeruk . Diakses pada tanggal 7
Engineering. CRC Press : Boca Mei Februari 2011.
Raton, F.L. pp.517-538
Wahyu, M.K. 2009. Pemanfaatan pati
Karina, A.R., S. Trisnowati Dan D.
singkong sebagaibahan baku
Indarawan .2012 .Pengaruh
edible film. Skripsi.
Macam Dan Kdar Kitosan
FakultasTeknologi Industri
Terhadap Umur Siampan Dan
Pertanian. UniversitasPadjajaran,
Mutu Buah Stroberi ( Fragaria X
Bandung
Ananassa Duch .) Fakultas
Pertanian Unversitas Gajah Mada. Winarno, F.G. 1997. Kimia pangan dan
Yogyakarta Laporan Akhir. gizi. Gramedia Pustaka Utama,
Kerjasama BPPT dengan Pusat Jakarta.
Pengembangan Teknologi
Winarno, F.G. 2002. Fisiologi lepas
Pangan, IPB. Bogor
panen produk hortikultura. M-
Lacroix, M., dan C. L. Tien. 2005. Brio Press, Bogor.
Edible Films and Edible Coating Wong, D.W.S., W.M. Camirad, dan
from Starch Polysaccahrides A.E. Pavlath. 1994. Development
dalam Buku In Food Packaging. of edible coating for minimally
Elsavier. New York. processed fruits and vegetables.
Leksono, Eko Budi B. 2008. Skrips : Technomic Publ.Co. Inc.
Kajian Umur Simpan Sawo Lancester.
Sukatalasi pada Penyimpanan Tamaela, Pieter dan Sherly Lewerissa.
Suhu Dingin. Departemen Teknik 2007. Karakteristik Edible Film
Pertanian. Fakultas Teknologi dari Karagenan. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian perikanan dan Ilmu Kelautan
Bogor. Bogor. Universitas Pattimura. Ambon.
Leksono, Eko Budi B. 2008. Skrips : Yusmanizar. 2007. Model simulasi
Kajian Umur Simpan Sawo pendugaan umursimpan buah
Sukatalasi pada Penyimpanan nangka segar dengan pelapisan
Suhu Dingin. Departemen Teknik edibel dalam lingkungan atmosfir.
Pertanian. Fakultas Teknologi Thesis, Universitas Gajah Mada,
Pertanian. Institut Pertanian Jogyakarta.
Bogor. Bogor.
Muchtadi, T. R. 1992. Teknologi Proses
Pengolahan Pangan. Depdikbud
PAU Pangan dan Gizi. IPB
Bogor.
Muchtdi, B.S.L. Jenie, dan Machfud.
1984. Studi Tentang Ekstraksi,
Hal 168