Analisa Teori Orem
Analisa Teori Orem
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset
Teori self care Orem ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan. Sejalan dengan teori self care yang bentuk stimulusnya berasal
2
sesuai tingkat ketidakmampuan klien. Inilah yang menjadi alasan penulis
B. TUJUAN PENULISAN
2) Memenuhi tugas
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengetahuan ini muncul dari pengetahuan Orem pada sifat- sifat situasi
dan kesejahteraan.
Menurut Tomey dan Alligood (2006) teori Orem di asumsikan dari lima
dalam membentuk perawatan bagi dirinya dan juga yang lain dalam
dibutuhkan.
4
c. Pengalaman manusia terkait dengan tindakan
Teori Orem dikenal dengan ”teori self care deficit”. Teori ini
disusun berdasarkan tiga teori yang berhubungan yaitu: self care, self
care deficit dan nursing system. Asumsi dasar dari ketiga hal tersebut
5
pemenuhan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat,
manusia. Ketika hal ini secara efektif tersedia, perawatan diri atau
6
perawatan mandiri membantu perkembangan positif bagi
requisites)
7
diakibatkan adanya maturasi atau perkembangan dari suatu
maupun perawatannya.
8
mempunyai kemampuan khusus untuk memberikan perawatan
9
mempertemukan syarat-syarat perawatan sendiri bagi individu
care, self care deficit dan nursing system yang dapat dilihat dari
gambar 2.1.
10
secara mandiri, dan agen perawatan dependen (Tommey & Alligood,
care deficit terjadi bila agen self care tidak dapat memenuhi
therapeutik.
11
Didalam sistem-sistem keperawatan yang disampaikan oleh
pada siapa yang dapat atau harus menjalankan aksi-aksi self care
nursing system)
12
c) Sistem Mendukung/Mendidik (Supportif / Educatif nursing
system)
1) Manusia
individu bertindak sebagai agen self care untuk dirinya. Pada bayi,
13
orang tua bertindak sebagai agen self care dan pada individu yang
sakit atau cacat, maka keluarga dan perawat menjadi agen self care
bagi mereka.
lain
2) Lingkungan
Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial yang dapat
14
3) Sehat atau Kesehatan
self care-nya secara baik dan optimal maka individu tersebut dapat
4) Keperawatan
diartikan sebagai produk atau hasil dari aktifitas perawat sebagai agent
self care pasien serta memenuhi kebutuhan self care secara therapeutik.
dan memfasilitasi kebutuhan self care pasien dan mencari cara bentuk
15
terapeutik perawat sehingga dapat mengeliminir self care deficit dari
c. Membantu orang lain untuk memberikan bantuan self care jika pasien
tidak mampu.
16
Gambar 2.3. Hubungan antara perawat-klien dan lingkungan
(Sumber: Professional Nursing Practice;Concepts and Perspective. (3th Ed).
Philadhelpia: Addison Esley, h.128)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
untuk memenuhi kebutuhan self care secara mandiri dan selama masih
aktivitas sehari-hari maka individu tersebut akan berada dalam kondisi sehat.
B. Saran
1. Konsep model self care tersebut masih dapat berkembang dan dapat
perawat dan pasien/keluarga, dalam hal ini yang diharapkan adalah kesadaran
18
4. Perlu diterapkannya teori tersebut bagi pofesi keperawatan baik untuk
DAFTAR PUSTAKA
Dennis, C.M. (1997). Self Care Deficit Theory of Nursing: Concepts and
Applications. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Fitzpatrick, J.J. & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: Analysis
and Application. (2nd Ed.). Norwalk: Appleton & Lange
George, J.B. (1995). Nursing Theories: The base for professional nursing
practice. (4th Ed.). Connecticut: Appleton and Lange
Mayo. (1997. Portfolio Professional Nursing Web Site. Diakses tgl 26-10- 2012
dari http://www.nurses.info/nursing_theory_midrange_theories.htm
Orem (2007) Dorothea Orem Nursing Theory. Diakses tgl 26-10-2012 dari
http://faculty.ucc.edu/nursing-gervase/Orem%5B1%5D.pps.
19
Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works. Sixt
Ed. St.Louis; Mosby Elsevier
20