Anda di halaman 1dari 11

Peralatan Ventilasi Tambang Bawah Tanah

Minggu, Juni 09, 2013 Mining, Practice of Mining, Theory of Mining, Underground Mine Ventilation,Underground Mining

Regards Michanarchy. . .

LAPORAN PRAKTIKUM
TAMBANG BAWAH TANAH
2013

Dalam tambang bawah tanah, ventilasi merupakan hal yang sangat penting dalam pendukung semua kegiatan pertambangan
bawah tanah yang dapat dibilang minim udara bersih. Dalam pembuatan ventilasi tambang bawah tanah ini maka harus
didukung oleh peralatan-peralatan yang dapat digunakan, agar terciptasupply udara yang baik serta cukup dalam suatu
tambang bawah tanah.

Adapun peralatan ventilasi tambang bawah tanah yang sering digunakan antara lain :

a. Mine Fan

Mine Fan

Mine fan digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam tambang bawah tanah dengan kecepatan
tertentu serta debit udara tertentu sesuai dari kecepatan udara yang disuplai serta besarduct yang digunakan nantinya.

Mine fan mempunyai dua fungsi, yaitu dapat berfungsi sebagai menyuplai udara masuk atau dapat disebut bagian fan
blower dan dapat berfungsi menghisap udara keluar (seperti gas-gas beracun dan berbahaya) yang disebut bagian exhaust
fan).

b. PVC reinforced spiral ventilation mining duct


PVC reinforced spiral ventilation mining duct

PVC reinforced spiral ventilation mining duct digunakan sebagai penghantar supply udara dari mine fan ke bagian dalam
tambang bawah tanah, dengan panjang tertentu sesuai dengan penggunaannya pada lokasi yang dilakukannya penambangan.
Semakin panjang mine duct, maka mine fan yang dipakai juga harus disesuaikan agar mendapatkan kecepatan udara yang
optimal dan debit udara yang besar nantinya.

Pemasangan Mine Fan terhadap Mine Duct

c. Anemometer
Anemometer

Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang dihasilkan mine fan pada jalur mine duct. Semakin cepat
aliran udara yang dihasilkan maka akan semakin besar debit udara yang akan tersuplai pada lokasi tambang bawah tanah
tersebut.
d. Sling Psychrometer

Sling Psychrometer

Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. sling psychrometer terdiri dari dua
buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk mengukur temperatur cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet
bulb). Pada prinsipnya temperatur cembung kering adalah ukuran panas sensible di atmosfir.

Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan sama. Bila kondisi tidak jenuh,
air akan menguap dari permukaan thermometer cembungbasah dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik
dengan tekanan uap dari uap air yang berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung thermometer dan temperatur
akan turun.
Pengelompokan Jenis-Jenis Ventilasi Tambang
• Berdasarkan Daya Pembangkit :
• Ventilasi Alami
• Ventilasi Mekanis
• Berdasarkan Tekanan Mesin :
• Ventilasi Tiup (Forcing)
• Ventilasi Hisap (Exhaust)
• Berdasarkan Letak Intake & Outake :
• Terpusat
• Diagonal

Ventilasi Utama :
1. Axial Flow fan
2. Radial Flow Fan (Sentrifugal)
Ventilasi Bantu :
1. Ventilasi Saluran Udara :
 Simple Forcing
 Simple Exhaust
 Overlap System
2. Ventilasi Bratice
3. Ventilasi Injection / Static Air Mover

Pengenalan Alat
Pada sistem ventilasi tambang peralatan ventilasi merupakan suatu hal yang sangat penting.
Dengan semua jenis dari mesin penggerak yang merupakan suatu rangakaian komponen alat
yang berfungsi untuk menekan secara memompa udara yang segar dan baik supaya mengalir
pada lubang bawah tanah. Pada dasarnya peralatan ventilasi tambang
meliputi fan, kompresor, anemometer, duct, manometer, pitot tube, sling psychrometer,
regulator dan yang lainnya yang mendukung pada sistem ventilasi.

2.2.1 Anemometer
Anemometer merupakan suatu alat yang dapat mengukur suatu aliran
udara berkecepatan sedang. Metoda perhitungan kecepatan udara dengan anemometer
dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
- Spot Reading
- Traversing
- Division
Vane Anemometer berbentuk fan kecil dimana prinsip kerjanya ialah udara menggerakkan
rotor dengan kecepatan proporsional dan operasi rotasinya sesuai dengan counting system,
yaitu suatu operasi pada saat waktu tertentu dengan kecepatan yang diatur dari suatu jumlah
dengan revolusi yang tepat.
Foto 2.2
Anemometer
2.2.2 Fan
Fan merupakan salah satu alat terpenting dalam ventilasi, tetapi sebagai alat
pendukung dibutuhkan pula injektor dan kompresor. Pada sistem ventilasi ini pembuangan
udara yang kotor akan dibantu oleh fan setelah udara kotor akan mengalir dan membuat
suasana lebih dingin tidak panas. Pada dasarnya suatu fan akan menghasilkan dan
mengalirkan udara kotor dengan volume yang lebih besar serta mempunyai tekanan yang
lebih kecil seperti kompresor gas sehingga fan akan lebih hemat energy serta
efisien. Fan merupakan suatu alat dengan tenaga listrik yang berfungsi untuk menghasilkan
suatu aliran udara dengan tujuan untuk memberikan udara yang segar sehingga ruangan
lebih nyaman tidak panas.

a. Axial Fan
Axial fan merupakan jenis kipas yang dapat terlihat meyerupai sekrup dengan yang
berfungsi memberikan percepatan tangensial pada udara yang dapat melewati impeller
fan yang arahnya parallel dengan as pemutar dimana impeller ditanam. Jenis – jenis axial fan
antara lain Propeller, tube, vane. Energi yang dihasilkan berupa energi rotasi berupa udara
yang mengalir melewati udara yang diubah menjadi energy linier dan static head, ini
dilakukan untuk mendapatkan suatu efisiensi yang tinggi.

Foto 2.3
Axial Fan
b. Centrifugal Fan atau Radial Flow
Centrifugal Fan secara mekanis dengan menggunakan suatu tenaga listrik dapat
menghasilkan tekanan udara yang cukup besar dan juga volume aliran yang cukup kecil
apabila dibandingkan dengan axial fan. Centrifugal fan dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu :
- Steel Plate
- Multi Blade

Foto 2.4
Anemometer
2.2.3 Pitot Tube
Pada dasarnya Pitot tube ini terdiri dari dua pipa yang memilki konsentris dengan bentuk L.
Pada pipa bagian ini mempunyai ujung muka yang terbuka sebagai tempat mengalirnya udara
yang masuk. Dan apabila pipa bagian luar tersumbat ujungnya maka akan terbentuk
disekeliling lubang – lubang yang kecil sebagai udara masuk. Pitot tube merupakan suatu alat
yang dapat mengukur suatu tekanan udara pada aliran dengan kecepatan yang tinggi dan
dapat ditemui pada pesawat terbang. Head yang mangalir pada aliran udara melalui
suatu pitot tube akan diukur oleh suatu manometer yang disambungkan dengan selang plastic.
Head yang diukur merupakan total head, static head serta velocity head.

Foto 2.5
Pitot Tube
2.2.4 Duct
Duct merupakan suatu system jaringan yang dibuat dengan fungsi sebagai tempat
mengalirnya udara. Dengan fungsi lain sebagai sistem yang dapat mengurangi tekanan yang
hilang akibat suatu gesekan pada dinding batuan pada tambang bawah tanah yang
bergelombang tidak rata. Duct juga dapat mengatur debit udara yang masuk pada setiap
komponen tambang.
Tabel 2.2
Kekerasan Absolut Beberapa Permukaan Duct
Bahan Kekasaran (ε), m
Baja yang dikelilingi 0,0009 – 0.009
Beton 0,0003 – 0,003
Besi tuang 0,00026
Logam lembaran 0,00015
Baja komersial 0,000046
Pipa/tabung tarik 0,0000015

Foto 2.6
Duct
2.2.5 Manometer
Manometer merupakan suatu tabung yang pada umunya berbentuk vertikal U yang diisi
dengan cairan setengahnya dengan kedua kaki dari tabung yang berbentuk U akan
disambungkan pada suatu titik. Alat ini berfungsi untuk mengukur perbedaan tekanan yang
tidak terlalu besar. Dengan fungsi manometer untuk mengatur dengan tekanan yang tidak
terlalu besar. Setelah disambungkan maka cairan akan mengalir pada suatu tempat yang
posisinya lebih rendah. Mekanismenya adalah dengan mengisikan fluida (bukan air) yang
bobot isinya lebih rendah daripada air.

Foto 2.7
Manometer
2.2.6 Sling Psychrometer
Alat ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara yang
berada di ruang terbuka. Sling psychrometer terdiri dari dua buah termometer air raksa yang
tujuannya untuk mengukur temperature cembung kering (dry bulb) dan cembung basah (wet
bulb). Mekanisme kerja pada temperature cembung adalah ukuran dari yang suhu panas
(temperature) pada atmosfir. Dalam kondisi yang jenuh maka penguapan akan tidak akan
terjadi dengan suhu pada cembung yang basah serta kering akan sama hasilnya. Apabila
keadaan tidak jenuh air maka tidak akan menguap dari suatu permukaan yang terdapat
thermometer cembung basah dengan suatu laju tertentu yang berbanding terbalik dengan
memiliki tekanan uap air pada udara.

Foto 2.8
Sling Psychrometer
2.2.7 Regulator
Regulator merupakan suatu alat yang dapat menjadi pembatas maupun sebagai penghambat
tekanan aliran udara berbentuk sesuai dengan penampang (bentuk persegi maupun lingkaran)
dan pada tengahnya terdapat lubang yang berfungsi sebagia pengatur besar kecilnya tekanan
udara yang masuk kedalam duct (aliran udara).

http://miningengineeringsyahri.blogspot.com/2013/12/bab-ii-landasan-teori-2.html

Auxiliary Ventilation Systems: Sistem Ventilasi Bantu di


Tambang Bawah Tanah untuk Bukaan Buntu

Auxiliary ventilation (ventilasi bantu) mengacu pada sistem


ventilasi yang digunakan untuk memasok udara ke permuka kerja (working face).

Permuka kerja adalah bukaan yang dibuat sebagai bagian pengembangan terowongan.
Permuka kerja belum terhubung dengan terowongan lain sehingga hanya berbentuk serupa
bukaan buntu (blind heading).
Ventilasi bantu mesti dirancang secara mandiri dari sistem ventilasi utama sehingga tidak
akan mempengaruhi aliran udara keseluruhan di tambang bawah tanah.

Ventilasi bantu mempunyai peran penting untuk menjamin sirkulasi udara di bukaan buntu.
Dengan berbagai alat berat diesel yang beroperasi di permuka kerja, akan meningkat pula
emisi gas buang, panas, dan partikel-partikel diesel ke udara. Pasokan udara oleh ventilasi
bantu harus mampu melarutkan semua emisi tersebut sekaligus menyuplai oksigen yang
cukup buat pekerja.

Forcing, exhausting, and overlap systems

Gambar 1 dan 2 merupakan ilustrasi dari dua jenis sistem ventilasi bantu: forcing (hembus)
dan exhausting (hisap). Jenis mana yang akan dipilih tergantung pada jumlah polutan, debu,
gas, dan tingkat panas di permuka kerja.

Gbr. 1 Forcing Systems

Sistem hembus (forcing system) akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke
permuka kerja. Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar
dibanding udara di atmosfir. Karena bertekanan positif, maka dapat digunakan flexible duct
(pipa/saluran ventilasi fleksibel). Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan (kipas)
dengan permuka kerja sebagaimana terlihat pada gambar.

Kelemahan terbesar sistem hembus, seluruh permuka kerja akan teraliri dengan udara kotor
seperti ditunjukkan dengan tanda panah berwarna merah (panah biru menunjukkan aliran
udara bersih). Disebut udara kotor karena semua gas dan emisi lain di sepanjang bukaan telah
terlarut dalam aliran udara ini.

Gbr. 2 Exhausting Systems


Untuk kondisi dimana debu menjadi perhatian utama, exhausting system (system hisap) akan
lebih disukai. Dengan sistem ini, udara kotor tidak lagi mengalir di sepanjang bukaan,
melainkan terhisap masuk ke duct (pipa/saluran ventilasi).

Berkebalikan dengan sistem hembus, sistem hisap akan memberikan aliran udara negatif. Itu
sebab, dibutuhkan pipa/saluran ventilasi dari bahan yang rigid. Pipa/saluran ventilasi fleksibel
tidak dapat digunakan karena akan kempot ketika dihisap oleh fan (lihat arah tanda panah).

Gbr. 3 Overlap Systems

Dari ulasan sebelumnya jelas terlihat bahwa tiap sistem punya kelebihan sekaligus
kekurangan masing-masing. Berdasarkan hal ini, dikembangkan sistem ketiga yang
merupakan gabungan sistem hembus dan hisap.

Sistem gabungan ini disebut sebagai overlap system seperti ditunjukkan pada gambar 3.
Sistem ini umumnya diterapkan pada bukaan panjang dengan ukuran lebih dari 500 m.

Overlap system membutuhkan 2 fan (kipas). Dua kipas ini akan memberikan tenaga lebih
untuk memasok udara di bukaan-bukaan panjang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai