Anda di halaman 1dari 25

A.

Judul Penelitian
Pengaruh Aspek Legalitas Usaha dan Labelisasi Halal Terhadap Intensitas
Berwirausaha Mahasiswa Anggota UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
B. Latar Belakang Masalah
Pada awalnya tujuan sekolah atau kuliah umumnya dari hampir
seluruh generasi muda di Indonesia sebagian besar hanya untuk menjadi
pekerja (job seeker) pada sebuah institusi. Hanya sebagian kecil saja yang
peduli dengan pentingnya kewirausahaan di kampus. Hal ini disebabkan
karena latar belakang Pendidikan merupakan perkara penting dalam
membangun sebuah negeri, rusaknya pendidikan akan melahirkan generasi
yang rusak pula untuk mempersiapkan SDM sebelum memasuki pasar kerja.
Dengan pengetahuan yang diperolehnya dari pendidikan yang diharapkan
sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh suatu pekerjaan [CITATION
muh21 \l 1033 ]
Banyaknya minat mahasiswa yang ingin menjadi pekerja setelah lulus
kuliah disebabkan karena profesi-profesi tersebut dianggap menantang,
terhormat, dan bergengsi. Selain itu, mahasiswa juga masih mempunyai niat
melayani masyarakat melalui pekerjaan yang dilakukan, serta bisa
memperoleh popularitas [CITATION fua13 \l 1033 ].
Namun seirimg berjalannya waktu fenomena ini sudah tidak lagi
terjadi, dalam beberapa tahun terakhir mulai mengambil alih pandangan lama
tentang lulus sekolah/ kuliah harus menjadi pegawai, generasi muda saat ini
yang dikenal sebagai generasi milenial mulai tertarik untuk mendirikan usaha
sendiri.
Generasi milenial ini terkenal sebagai generasi yang mendominasi
gaya hidup, tren, cara menangani keuangan, hingga karir. Generasi ini
mengambil resiko, suka berpetualang dan selalu siap merebut peluang. Saat
ini, mulai banyak generasi milenial yang enggan berkarir sebagai pekerja
kantoran atau menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka lebih cenderung
memilih untuk memulai karir sebagai wirausaha. Pola pikir kewirausahaan
mereka begitu kuat, sehingga mereka bahkan siap untuk meninggalkan zona
nyaman yang didapatkan apabila menjadi pegawai dan lebih memilih startup
yang mereka inginkan.[CITATION dwi20 \l 1033 ]
Upaya-upaya memunculkan sosok entrepreneur muda mulai dilakukan
dengan berbagai metode dan strategi yang membuat mahasiswa tertarik untuk
berwirausaha.Salah satunya adalah seperti yang telah dilaksanakan beberapa
kampus di Indonesia tidak terkecuali Institut Agama Islam Negeri Syekh
Nurjati Cirebon yang membuat programprogram seperti: Pendirian Pusat
Kewirausahaan Kampus, yakni KOPMA dan Pendirian Unit Kegiatan
Mahasiswa bagi calon Entrepreneurship yakni UKM Senja Preneur.
Ketika hendak memulai sebuah usaha perdagangan, entrepreneur perlu
memperhatikan aspek-aspek legal. Hisrich mengatakan bahwa terdapat
berbagai isu legal penting jika memulai suatu usaha baru dan wirausaha harus
menyiapkan berbagai legalitas yang nantinya dapat mempengaruhi produk
atau layanan, saluran distribusi, harga, dan strategi promosi. Wijatno
mengatakan bahwa entrepreneur yang akan memulai usaha baru akan
dihadapkan pada beberapa isu hukum/legal. Yang pertama adalah tentang
jenis usaha yang akan dibangun apakah termasuk mikro, kecil, atau
menengah. Masing-masing jenis usaha tersebut memiliki kriteria tersendiri.
Kedua, tentang persyaratan hukum dan perizinan yang harus dipenuhi untuk
memulai usaha baru. Dan yang terakhir adalah tentang hak cipta, paten,
merek, dan rahasia dagang.[CITATION fua13 \l 1033 ]

Kalangan wirausaha muda bisa menjadi pintu percepatan


pengembangan usaha dan hanya akan bermitra dengan usaha yang memiliki
landasan hukum. Selain berkaitan dengan kelangsungan usaha, aspek legal
juga menjadi bagian penting untuk pendataan. Identifikasi yang dilakukan
pemerintah akan lebih mudah jika merunut badan hukum usaha yang ada.
Tetapi fakta yang ada dilapangan menunjukka[ CITATION Placeholder1 \l 1033 ]
[ CITATION Placeholder2 \l 1033 ] n bahwa aspek legal kerap diabaikan oleh
pengusaha pemula. Mereka cenderung fokus untuk membangun usaha dan
menjadikannya tetap berjalan. Padahal, keterlibatan ketertiban dalam
administrasi kelembagaan bisa mempengaruhi pengembangan bisnis.

Tetapi hingga saat ini permasalahan yang dihadapi wirausahawan


untuk berkembang masih cukup banyak dan kompleks. Salah satu
perrmasalahannya yang kerap terjadi adalah masih kurang kondusif nya iklim
usaha yang mencakup aspek legalitas usaha dan ketidak jelasan prosedur
perizinan yang mengakibatkan besarnya biaya transaksi, panjangnya proses
perizinan dan timbulnya berbagai pungutan tidak resmi.

Salah satu persoalan yang cukup mendesak lainnya adalah kehalalan


sebuah produk atau labelisasi halal sebuah produk. Sebagai wirausahawan
yang juga sebagai mahasiswa sebuah kampus Islam Negeri, dimana kita
menegtahui bahwasannya Islam menghendaki agar produk-produk yang kita
jual terjamin kehalalannya.

Kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi produk halal sekarang


semakin meningkat. Karena semakin tinggi kesadaram masyarakat kita dalam
mengkonsumsi produk halal tidak hanya berkualitas tetapi juga terjamin
kesehatanya. Pemerintah juga berharap kesadaran mengkonsumsi juga harus
diimbangi dengan kepastian bagi pelaku usaha. Pemerintah juga yakin
penigkatan produk halal didalam negeri akan terus meningkat. Konsumen
Indonesia juga meminta adanya labelisasi halal jangan sampai menambah
biaya. ( Nizami, 2017)

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil UKM Senja Preuneur IAIN


Syekh Nurjati Cirebon sebagai objek studi penelitian. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan yang diperoleh penulis dari wawancara informal dengan Ketua
UKM Senja Preuneur diperoleh gambaran bahwa adanya aspek legal usaha
memang penting dimiliki oleh suatu bisnis utuk membangun jaringan lebih
luas demi memajukan usaha yang dimiliki. Aspek legal juga merupakan suatu
hal yang penting mengingat anggota UKM Senja Preunuer dibina untuk
menjadi seorang entrepreneur yang besar, bukan hanya seorang pengusaha
yang berkarir di kampus atau di suatu tempat tertentu saja. Selain Aspek
Legalitas Usaha masalah Labelisasi Halal terhadap produk juga sangat penting
mengingat hal itu adalah peluang untuk menarik konsumen, dan pangsa pasar
saat ini adalah produk-produk yang berlabel halal.

Intensi berwirausaha muncul didasarkan atas keadaan sekitar,


motivasi yang muncul dari orang-orang terdekat, dan adanya kemauan dari
diri sendiri karena alasan financial.[ CITATION fua13 \l 1033 ] Namun pada
kenyataannya, hanya mahasiswa yang benar-benar peduli dan berpandangan
luas yang memperhatikan aspek legal dan labelisasi halal dalam usaha
mereka. Perlu adanya edukasi tentang aspek legal dan labelisasi halal tersebut
sehingga pelaku bisnis dalam kalangan mahasiswa lebih peduli.

Mahasiswa adalah generasi muda yang memiliki pengetahuan serta


tingkat kreasi dan inovasi yang tinggi. Dengan adanya intensi berwirausaha
yang matang dan terencana akan menimbulkan dampak terhadap penambahan
jumlah wirausaha serta dapat melihat siapa-siapa saja yang akan menjadi
seorang wirausaha.

Intensi mengandung faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi


tingkah laku yang tidak mudah dilakukan tersebut. Sesuai dengan aturan
umum yang ada, semakin kuat niat yang ada, semakin terlihat kinerja
seseorang. Intensi dipengaruhi oleh derajat keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan
akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, keyakinan seseorang akan norma, orang
sekitarnya dan motivasi seseorang untuk mengikuti norma yang ada, dan
derajat kontrol perilaku yang dipersepsikan.
Berdasarkan data-data yang sudah ada dan belum pernah dilakukannya
penelitian terdahulu dan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “PENGARUH ASPEK LEGALITAS USAHA DAN
LABELISASI HALAL TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
MAHASISWA”.

C. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dalam identifikasi masalah dibagi menjadi tiga bagian:
a. Wilayah kajian penelitian:
Wilayah kajian penelitian ini mencakup Hukum Bisnis dan Lembaga
Keuangan Syariah
b. Pendekatan penelitian:
Pendekatan penelitian dalam proposal penelitian ini menggunakan
penelitian field research (penelitian lapangan) yang dilakukan pada
UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
c. Jenis masalah:
Jenis masalah dalam proposal penelitian ini adalah membahas mengenai
bagaimana pengaruh aspek legalitas usaha dan labelisasi halal terhadap
insentisas berwirausaha mahasiswa anggota UKM Senja Preuneur IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.

2. Batasan Masalah
Agar tidak melebarnya pembahasan permasalahan dalam penelitian ini,
maka peneliti membatasi masalah kedalam cangkupan yaitu pengaruh aspek
legalitas usaha dan labelisasi halal terhadap intensitas berwirausaha
mahasiswa dengan studi kasus pada mahasiswa anggota UKM Senja
Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
permasalahan pokok yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana persepsi anggota Senja Preuneur tentang pelaksanaan
penerapan Aspek Legalitas Usaha?
b. Apakah Esensial dari Labelisasi Halal bagi produk usaha anggota UKM
Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon?
c. Bagaimana gambaran intensi berwirausaha anggota UKM Senja
Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon?
d. Bagaimana pengaruh aspek legalitas usaha dan labelisasi halal terhadap
intensitas berwirausaha mahasiswa anggota UKM Senja Preuneur IAIN
Syekh Nurjati Cirebon?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota Senja Preuneur tentang
pelaksanaan penerapan Aspek Legalitas Usaha
b. Untuk mengetahui seberapa keesensialan dari Labelisasi Halal bagi
produk usaha anggota UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati
Cirebon
c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh aspek legalitas usaha dan
labelisasi halal terhadap intensitas berwirausaha mahasiswa anggota
UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Dalam melakukan penelitian ini penulis dapat menambah pemahaman
dan juga wawasan mengenai bagaimana pengaruh aspek legalitas usaha dan
labelisasi halal terhadap intensitas berwirausaha mahasiswa.
b. Bagi Organisasi
Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi organisasi terutama para
wirausahawan muda agar dapat menjadi bahan rekomendasi dan juga
evaluasi terkait aspek legalitas usaha dan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi organisasi dan wirausahawan muda tersebut dalam menerapkan dan
menentukan kebijakan yang mana sesuai dengan keadaan yang sedang
terjadi dan juga tetap sesuai dengan keadaan pasar.
c. Bagi Akademisi
Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi
penelitian selanjutnya yang serupa dan juga dapat dijadikan perbandingan
bagi penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan ide pemikiran serta pemahaman terkait dengan pengaruh aspek
legalitas usaha dan labelisasi halal terhadap intensitas berwirausaha
mahasiswa.
E. Literatur Review/Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu
1. Pratama Fuad (2013) PENGARUH ASPEK LEGALITAS USAHA
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA (STUDI PADA
HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA) Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh aspek legal usaha berupa penggolongan
Usaha Mikro Kecil Menengah, Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar
Perusahaan, dan Hak atas Kekayaan Intelektual terhadap intensi berwirausaha
anggota HIPMI PT UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kausal. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada 46
responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel
jenuh dengan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspek
legal usaha tidak memiliki peranan yang signifikan dalam membangun
intensi berwirausaha mahasiswa. Sebagai anggota komunitas wirausaha,
anggota HIPMI PT UPI sebaiknya lebih memperhatikan aspek legal dalam
usaha agar diaplikasikan dan disosialisasikan sehingga dapat membangun
intensi mahasiswa lain untuk berwirausaha.[ CITATION fua13 \l 1033 ]
2. Nizami Alfy Oktavia Ika (2017) PENGARUH LEGALITAS USAHA DAN
LABELISASI HALAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK
USAHA MIKRO KECIL MENENGAH BINAAN DINAS KOPERASI
KABUPATEN TULUNGAGUNG Variable independen dalam penelitian ini
adalah legalitas usaha (X1),labelisasi halal(X2).Variabel dependen adalah
pembelian produk. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33
responden dari populasi seluruh pelaku usaha mikro kecil menengah .Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara primer ataulangsung dari
koesioner.Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t, uji f, danuji (R2 ).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa legalitas usaha tidak berpengaruh
signifikan tetapi berpengaruh positif terhadap pembelian produk, labelisasi
halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk usaha
mikrokecil menengah.Secara simultan kedua variabel bersama-sama
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelian produk.
Berdasarkan nilai R Square .kedua variabel independen mampu menjelaskan
variabel pembelian produk sebesar 33,7%, sedangkan sisanya sebesar 70,7%
dipengaruhi oleh variabel lain.[ CITATION Ika17 \l 1033 ]

3. Andriani Dina (2020) ANALISIS DAMPAK LEGALITAS DAN


LABELISASI HALAL DALAM PENGEMBANGAN UMK OLAHAN
MAKANAN DI KEC.CIPAKU KAB.CIAMIS Tujuan penelitian ini
mengetahui dampak legalitas dan labelisasi halal dalam pengembangan UMK
di Kecamatan Cipaku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dengan dua sumber
data yaitu sumber data primer yaitu terdiri dari 6 pelaku usaha UMKM dan
sumber data sekunder yang terdiri dari buku pendukung, informasi dari pihak
yang terkait, maupun dokumentasi yang didapat dari lapangan. Adapun
instrumen penelitian yang digunakan peneliti itu sendiri sebagai instrumen
utamanya adalah pedoman wawancara dan kuesioner. Penjualan produk
UMKM di wilayah Kecamatan Cipaku cenderung mengalami kenaikan,
terutama omset atau pendapatan yang didapatkan dan penjualan yang
dilakukan. Setiap perusahaan atau UMKM mengalami peningkatan
pendapatan, seperti halnya Sari Rasa meningkat 10% setelah memiliki
legalitas usaha dan labelisasi halal, Dua Jempol 30%, Patrol Jaya 60%,
Songkha 50%, Mutiara Sari 60%, dan Lestari 50%. Legalitas yang dimiliki
oleh perusahaan atau UMKM yang dapat berdampak langsung yaitu PIRT
(Pangan Industri Rumah Tagga) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
kemudian ada salah satu yang juga berdampak terhadap penjualan yaitu
Expair dan labelisasi halal dapat mengubah perilaku konsumen yang
beragama Islam dan mempercayai produk yang di perjual belikan. Dari kedua
jenis legalitas dan labelisasi halal tersebut, berdampak positif pada
perusahaan atau UMKM olahan makanan. Selain pendapatan dan penjualan,
tenaga kerja, pangsa pasar, distribusi, beserta produk yang diolah pun
mengalami pengembangan atau peningkatan. Jadi hasi analisis dapat
disimpulkan bahwa dampak legalitas dan labelisasi halal terhadap
pengembangan usaha UMKM olahan makanan berdampak positif bagi
perusahaan. Hal ini dilihat dari bukti bahwa setelah memiliki legalitas
perusahaan mengalami peningkatan dalam hal penjualan, pendapatan,
karyawan atau tenaga kerja, dan pangsa pasar beserta pendistribusian produk
yang diolah.[ CITATION Din20 \l 1033 ]

4. Widodo Tri (2015) PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK
INDOMIE (Studi Kasus Mahasiswa universitas Muhammadiyah Surakarta)
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah labelisasi halal dan
harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variable independen
dalam penelitian ini adalah Labelisasi Halal (X1), Harga (X2). Variabel
dependen adalah keputusan konsumen dalam membeli produk indomie.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari
populasi seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini adalah secara primer atau langsung dari
koesioner. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t, uji f, dan uji (R2 ).
Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa label halal secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pembelian terhadap produk indomie
ditunjukkan dengan tingkat signifikan 0.001 < 0.05. Hasil penelitian uji t
menunjukkan harga produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk, ditunjukkan dengan tingkat signifikan 0.004 <
0.05. Hasil uji F menunjukkan bahwa labelisasi halal dan harga menpunyai
hubungan dan secara serentak (simultan) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian produk indomie. Pengaruh label
halal dan harga dengan keputusan membeli produk indomie melalui uji
koefisien (Adjusted R2 ) dengan nilai sebesar 0.318 atau 31.8%. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa labelisasi halal dan harga adalah faktor yang
paling penting yang mempengaruhi pembelian konsumen keputusan.
[ CITATION Tri15 \l 1033 ]

5. Kamilah Ghina (2017) PENGARUH LABELISASI HALAL DAN BRAND


IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MINAT
BELI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui labelisasi halal dan brand
image mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian yang dimediasi
oleh minat beli. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
membeli produk Wardah di Surabaya. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 100 responden.
Teknik analisa yang digunakan adalah metode analisis jalur (path analysis).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa labelisasi halal terbukti berpengaruh
signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian, sedangkan brand image
terbukti berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Labelisasi
halal tidakterbukti berpengaruh signifikan terhadap minat beli, dan brand
image terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli. Minat
beli berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Hasil
pengujian ini menunjukkan besaran pengaruh tidak langsung labelisasi halal
dan brand image terhadap keputusan pembelian melalui minat beli lebih kecil
dibandingkan dengan pengaruh langsung labelisasi halal dan brand image
terhadap keputusan pembelian.[ CITATION Ghi15 \l 1033 ]

6. Anggraeni Rahmanisa (2021) PENTINGNYA LEGALITAS USAHA


BAGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Legalitas usaha adalah
standarisasi yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Pelaku Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) dituntut harus memenuhi syarat tersebut guna
dapat bersaing di era pasar bebas. Tuntutan itu yang menjadi masalah karena
tidak sedikit pelaku usaha tidak memiliki legalistas usaha. Berbagai kendala
yang didapat seperti tidak adanya dana untuk mengurus legalitas, sulitnya
surat menyurat, kurangnya pengetahuan dan lain sebagainya. Dalam tulisan
ini akan memaparkan hasil dari pengabdian masyarakat yang telah dilakukan
yaitu mengenai pentingnya legalitas usaha bagi para UMKM. Tujuan
dilakukannya pengabdian ini untuk untuk menumbuhkan kepekaan
(awareness) dan membangun kerangka berfikir (framework of thinking)
terhadap pentingnya legalitas usaha bagi UMKM agar dapat bersaing di pasar
bebas.[ CITATION Rah21 \l 1033 ]

F. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Aspek Legalitas Usaha (X1) Terhadap Intensitas Berwirausaha
Mahasiswa (Y)
Aspek Legalitas Usaha adalah tanda sah berdirinya sebuah bisnis atau
dalam definisinya adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mendapat laba. [ CITATION
And14 \l 1033 ] Aspek Legalitas Usaha diantaranya adalah jenis
usaha,perizinan seperti SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), IUI (Izin
Usaha Industri), dan lain-lain. Juga yang terakhir tentang hak cipta, paten,
merek, dan rahasia dagang.
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fuad Pratama bahwa
kelembagaan dengan dasar hukum yang jelas diperlukan untuk merangkul
pihak ketiga, seperti investor ataupun perbankan. Sehingga menjadi penting
bagi wirausaha untuk mengembangkan usahanya. Karena sebagai anggota
komunitas wirausaha sebaiknya lebih memperhatikan aspek legal dalam
usaha agar diaplikasikan dan disosialisasikan sehingga dapat membangun
intensi mahasiswa lain untuk berwirausaha.
Dari hasil penjelasan diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran
seperti:

Aspek Legalitas Usaha Intensitas Berwirausaha Mahasiswa

2. Pengaruh Labelisasi Halal (X2) Terhadap Intensitas Berwirausaha


Mahasiswa (Y)
Labelisasi Halal jika berdasarkan peraturan pemerintah nomor 69
tahun 1999, label halal tentang label halal dan iklan pangan adalah setiap
keterangan mengenai pangan yang berbentuk ganbar, tulisan, kombinasi
keduanya atau atau bentuk lain yang disertakan dalam pangan, dimasukkan
ke dalam, ditempelkan pada dan atau merupakan bagian kemasan pangan.
Menurut peraturan pemerintah Pasal 10 pasal 9, setiap orang yang
memproduksi dan mengemas pangan yang dikemas keseluruh wilayah
Indonesia untuk diperdagangkan dan menyatakan bahwa pangan tersebut
halal bagi umat islam bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tersebut
dan wajib mencancantumkan keterangan halal pada label. [ CITATION Tri15 \l
1033 ]
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Dina Andriani menyatakan
dari hasil studi lapangan dan wawancara terhadap salah satu pengelola UMK
olahan makanan menyatakan bahwa selain legalitas, labelisasi halal juga
sangat penting karena konsumen sekarang ini sangat cermat dan lebih teliti
terhadap pemilihan makanan.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat terbaca pangsa pasar konsumen adalah
teliti mengenai produk yang berlabel halal . Karena sebagai mahasiswa
anggota komunitas wirausaha sebaiknya lebih memperhatikan labelisasi halal
sebuah produk dalam usaha agar dapat menjamin hak keamanan konsumen
serta dapat mengembangkan usahanya secara intens.
Dari hasil penjelasan diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran
seperti:

Labelisasi Halal Intensitas Berwirausaha Mahasiswa

3. Pengaruh Aspek Legalitas Usaha dan Labelisasi Halal Terhadap Intensitas


Berwirausaha Mahasiswa
Intensi mengandung faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi
tingkah laku yang tidak mudah dilakukan tersebut. Sesuai dengan aturan
umum yang ada, semakin kuat niat yang ada, semakin terlihat kinerja
seseorang. Intensi dipengaruhi oleh derajat keyakinan individu bahwa
menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan
akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, keyakinan seseorang akan norma,
orang sekitarnya dan motivasi seseorang untuk mengikuti norma yang ada,
dan derajat kontrol perilaku yang dipersepsikan.
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Fuad Pratama Berdasarkan
hasil pengolahan data hasil angket dapat disimpulkan bahwa persepsi
responden terhadap aspek legal usaha termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Hal ini menandakan bahwa aspek legal usaha yang terdiri dari penggolongan
UMKM (X1), Surat Izin Usaha Perdagangan (X2), Tanda Daftar Perusahaan
(X3), dan Hak atas Kekayaan Intelektual (X4) dirasakan anggota HIPMI PT
UPI sebagai hal yang penting untuk berwirausaha.
Dan berdasar dari beberapa penelitian terdahulu mengenai labelisasi
halal berpengaruh signifikan terhadap pembelian konsumen. Maka dari
keadaan tersebut memunculkan motivasi berwirausaha atau intensitas
berwirausaha karena adanya peluang.

Dari hasil penjelasan diatas, maka dapat digambarkan kerangka


pemikiran seperti:

Variable Independen

(X1) = Aspek Legalitas


Usaha
Variable Dependen

(Y) = Intensitas
Variable Independen Berwirausaha

(X2) = Labelisasi Halal

G. Metodologi Penelitian
Secara.umum, metode.penelitian diarikan.sebagai metode.ilmiah yang
bertujuan untuk memperoleh data.dengan.maksud dan tujuan.tertentu
[ CITATION Sug16 \l 1033 ].
1. Sasaran, Waktu dan Tempat Penelitian
a. Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian ini ditunjukkan kepada karyawan


anggota UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

b. Waktu Penelitian

Waktu yang peneliti rencanakan dalam penelitian ini yaitu


pada bulan Oktober 2021.
c. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada UKM Senja Preneur


IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Di Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi,
Cirebon Jawa Barat.

2. Pendekat dan Jenis Penelitian


a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur, formal
dan juga spesifik serta memiliki rancangan operasional yang
mendetail [CITATION Yus16 \l 1033 ]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek
legalitas usaha dan labelisasi halal terhadap intensitas berwirausaha
mahasiswa. Bahan yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian kuantitatif yakni menggunakan kuisioner/angket yang
disusun berdasar pada pengukuran variable yang diteliti [ CITATION
Hen05 \l 1033 ].
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian survei. Dimana penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan
kuisioner sebagai alat ukur data tersebut.
3. Sumber Data
Data adalah kumpulan dari banyak hal yang diperoleh dengan cara mencari,
mengamati berbagai sumber. Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sumber data primer.
Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung. Contoh
dari data primer adalah kuisioner dan wawancara langsung dengan
narasumber. Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh
langsung dari tempat penelitian, yaitu UKM Senja Preuneur IAIN Syekh
Nurjati Cirebon.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati objek penelitian baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dengan menggunakan pedoman penelitian
dalam bentuk lembar penelitian atau lainnya [ CITATION Muh15 \l
1033 ]. Observasi pada penelitian ini dilakukan pada anggota UKM
Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu.
Dokumentasi dapat berupa foto, video, tulisan maupun karya-karya
monumental dari seseornag. Contoh dokumentasi yang berupa tulisan
adalah biografi, dan lain-lain.
c. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk saling
bertukar informasi dan ide-ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dibangun dalam topic tertentu [ CITATION Sug14 \l 1033 ]. Pada
penelitian ini yang menjadi narasumber adalah anggota UKM Senja
Preneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
d. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengajukan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden [ CITATION Sug14 \l 1033 ]. Dalam penelitian ini
kuesioner ditujukan kepada anggota UKM Senja Preuneur IAIN
Syekh Nurjati Cirebon. Skala yang digunakan dalam pengumpulan
data kuesioner yaitu menggunakan Skala Likert dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 1
Kuesioner

No Jawaban Kode Bobot


1 Sangat Setuju SS 5
2 Setuju S 4
3 Ragu-ragu RR 3
4 Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS 1

5. Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penjelasan mengenai langkah-langkah
tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoprasionalkan)
construct menjadi variabel penelitian sehingga dapat dituju.
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Definisi Operasional Variabel Indikator
Penelitian

Jenis Usaha
tanda sah berdirinya sebuah bisnis
Aspek Legalitas atau dalam definisinya adalah suatu Perizinan

Usaha organisasi yang menjual barang


(X1) atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya untuk mendapat laba. Hak Cipta, Merek

Labelisasi Halal setiap keterangan mengenai pangan


(X2) yang berbentuk ganbar, tulisan,
Sertifikasi MUI
kombinasi keduanya atau atau
bentuk lain yang disertakan dalam Gambar pada
pangan, dimasukkan ke dalam, Produk
ditempelkan pada dan atau
merupakan bagian kemasan
pangan.
intensi dipengaruhi oleh derajat Motivasi
keyakinan individu bahwa
Financial
menampilkan atau tidak
menampilkan perilaku tertentu
akan menghasilkan akibat-akibat Ketertarikan

atau hasil-hasil tertentu, keyakinan


Keinginan
Intensitas seseorang akan norma, orang
Berwirausaha sekitarnya dan motivasi seseorang
(Y) untuk mengikuti norma yang ada,
dan derajat kontrol perilaku yang
dipersepsikan. Intensitas Keyakinan
Berwirausaha adalah
kecenderungan seseorang
melakukan usaha secara intens dan
konsisten.

6. Populasi dan Sampel


a. Populasi Penelitian
Populasi merupakan seluruh objek penelitian di dalam suatu wilayah
yang karakteristiknya telah ditetapkan oleh peneliti agar tidak meluasnya
objek penelitian tersebut. Dapat diartikan pula bahwa populasi dapat
ditentukan melalui karakteristik yang menarik minat bagi para peneliti dalam
menentukan objek dalam suatu wilayah. Pada penelitian ini, populasi
diambil dari mahasiswa aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Senja
Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon per September 2021.
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian objek penelitian yang dimiliki oleh
populasi yang memiliki suatu karakteristik tertentu dalam suatu wilayah
(Sugiyono, 2016:136). Sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh
mahasiswa anggota UKM Senja Preuneur yang berwirausaha mikro yang
berjumlah mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode non probability
sampling yaitu purposive sampling atau pengambilan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:140). Pertimbangan
tersebut sebagai berikut:
1) Responden yang diteliti adalah mahasiswa anggota UKM S enja
Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon
2) Responden yang menjadi sampel mahasiswa aktif berwirausaha
anggota UKM Senja Preuneur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
7. Teknis Analisis Data
a). Uji Instrumen
Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan
kuesioner atau angket disampaikan kepada responden untuk dapat
menyampaikan pernyataan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
1) Uji Validitas
Uji validitas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui
ketepatan setiap pertanyaan dalam sebuah kuesioner (angket). Ukuran
valid atau tidaknya pernyataan dapat dilihat melalui hasil output dari
SPSS berupa nilai item total statistik masing-masing butir angket. Suatu
butir angket dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Dan kuesioner
dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel.
2) Uji Reabilitas
Uji reliabilitas merupakan data yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana indikator dapat dipercaya. Apabila suatu alat ukur
digunakan lebih dari satu kali untuk mengukur permasalahan yang sama
dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur reliabilitas tersebut adalah dengan menggunakan rumus
koefisien alpha. Sebuah kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila nilai
Cronbach’s Alpha>0,60 dimana pada pengujian reliabilitas tersebut
menggunakan bantuan SPPS.
b). Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari
variabel terikat dan variabel bebas yang diperoleh memiliki
distribusi normal atau tidak [ CITATION Nur17 \l 1033 ] . Cara untuk
mengetahui apakah data tersebut berdistribusi dengan baik atau
tidak yaitu dengan melihat normal probability plot dengan cara
elihat penyebaran datanya. Jika penyebaran data dalam grafik
tersebut mengikuti pola garis lurus, maka dapat dikatakan bahwa
data tersebut normal. Namun, jika penyebaran data dalam grafik
tersebut tidak mengikuti pola garis lurus, maka data tersebut tidak
normal.
2) Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui jika adanya
korelasi pada model regresi yang ditemukan antar variabel bebas
(independen) [ CITATION HUm11 \l 1033 ]. Jika terdapat korelasi
dalam model regresi tersebut maka terjadi multikolinieritas. Cara
menganalisis asumsi multikolinieritas yaitu ketika nilai VIF
(Variance Inflation Factor) nilainya < 10 maka tidak terjadi
masalah multikolinieritas. Namun ketika nilai VIF > 10 maka
terjadi masalah multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, sedangkan jika variansnya berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang tidak
terjadi heteroskedatisitas [ CITATION HUm11 \l 1033 ]
c). Uji Hipotesis
1) Uji t
Uji t pada sebuah penelitian bertujuan untuk dapat menegtahui
seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara.individual dalam
menerangkan variabel.terikat. Dalam perhitungan statistik yang diuji
adalah hipotesis nol (H0). jika nilai probability t < 0,05 maka H a diterima
dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t > 0,05 maka H 0
diterima dan menolak Ha.

Perumusan hipotesis:
H0 : b1 = B0
Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Ha : b1 0
Artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Pengambilan keputusan:
Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
2) Uji F
Uji statistik F merupakan pengujian secara simultan yang
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Perumusan hipotesis:
H0 : b1 = B0
Artinya secara bersama-sama semua variabel independen (X) tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Ha : b1 0
Artinya secara bersama-sama semua variabel independen (X)
berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Pengambilan keputusan:
Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak
d). Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linier berganda merupakan analisis regresi.linier.dimana sebuah
variabel.terikat dihubungkan dengan.dua atau lebih variabel.bebas.
Adapun.persamaan.regresi berganda.dalam penelitian.ini yaitu sebagai
berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y = Intensitas Berwirausaha Mahasiswa
α= Konstanta
β= Beta
X1 = Aspek Legalitas Usaha
X2 = Labelisasi Halal
e = Error Term = 5% / 0,05
e). Uji Model
1) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen [ CITATION MKu13 \l 1033 ] Adapun
rumus koefisien determinan adalah sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD : Koefisien determinan
r2 : Koefisien Korelasi
H. Sistematika Penulisan
Sistematika .penulisan ini bertujuan untuk.menyampaikan kemudahan dalam
pemahaman pembaca dan memberikan.gambaran umum.kepada para pembaca
mengenai penelitian yang.telah dilakukan.oleh peneliti. Adapun.sistematika
dalam penelitian.ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, dalam bab ini akan dijelaskan secara garis besar yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian yang meliputi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, dalam bab ini berisi uraian teori-teori yang digunakan
dalam membahas masalah yang meliputi teori serta tinjauan penelitian.terdahulu,
kerangka pemikiran dan hipotesis.penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian, dalam bab ini membahas mengenai rencana
dan prosedur penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk menjawab hipotesis
penelitian, diantaranya tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi
dan.sampel, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, jenis dan
sumber.data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis.data.
BAB IV Hasil Dan Pembahasan, dalam bab ini akan berisi mengenai hasil yang
diperoleh.dari pengolaan.data yang telah didapatkan melalui metode.yang
digunakan akan dideskripsikan.dan dianalisis.
BAB V Penutup, bab ini adalah bagian terakhir dalam penelitian ini, dalam bab
ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian jawaban atas
pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah yang telah dianalisis pada
bab.sebelumnya. sedangkan saran berisi mengenai rekomendasi dari.peneliti
tentang masalah yang diteliti berdasarkan kesimpulan yang.diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA
Andriani, D. (2020). ANALISIS DAMPAK LEGALITAS DAN LABELISASI
HALAL. Skripsi.

Anggraeni, R. (2021). Pentingnya Legalitas Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Eksaminasi: Jurnal Hukum Vol.1 No.1.

Hasmidyani, D. (2020). Model Intensi Berwirausaha di Perguruan Tinggi (Studi pada


Mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang. disertasi, 5.

Kamilah, G. (2015). PENGARUH LABELISASI HALAL DAN BRAND IMAGE


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MINAT BELI.
Skripsi.

Kuncoro, M. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.

Muhammad. (2015). Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Mitra Wacana


Media.

Nizami, I. O. (2017). PENGARUH LEGALITAS USAHA DAN LABELISASI


HALAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK USAHA MIKRO
KECIL MENENGAH BINAAN DINAS KOPERASI KABUPATEN
TULUNGAGUNG. Skripsi, 2.

Nuryadi, & dkk. (2017). Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku


Media.

Prasetyo, H. I., & Jannah, L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pratama, F. (2013). PENGARUH ASPEK LEGALITAS USAHA TERHADAP


INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA (Studi pada Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan
Indonesia). skripsi, 6.

Sarehong, A. R. (2014, November Wednesday). PREZI. Retrieved October Monday,


2021, from Aspek Legalitas Bisnis: https://prezi.com/o-mpfdlo_8l2/aspek-
legalitas-bisnis/?frame=1ec4f3d77d8c8399095d530b0656791cf3a07f5c

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: PT


Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabet.

Umar, H. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 2. Jakarta:
Rajawali Pers.

Widodo, T. (2015). PENGARUH LABELISASI HALAL DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK
INDOMIE (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Skripsi.

Yusuf, A. M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian


Gabungan. Jakarta: Prenada Media.

Zunaedy, M., & dkk. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Lumajang Tahun Akademik
2020/2021. Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi (JRPE), 48.

Anda mungkin juga menyukai