Anda di halaman 1dari 2

KONSEP PRAKTIK BAIK LITERASI DAN NUMERASI DI SEKOLAH

Praktik baik Literasi dan Numerasi di sekolah terkait dengan pelaksanaan


nyata pengembangan literasi dan numerasi di sekolah. Kern (2000: 16)
mendefinisikan :“literasi secara lebih komprehensif sebagai berikut:

Literacy is the use of socially, historically, and culturally-situated practices of


creating and interpreting meaning through texts. It entails at least a tacit awareness
of the relationship between textual conventions and their contexts of use and,
ideally, the ability to reflect critically on those relationships. Because it ispurpose
sensitive, literacy is dynamic-not static-and variable across and within discourse
communities and cultures. It draws on a wide range of cognitive abilities, on
knowledge of written and spoken language, on knowledge of genres, and on cultural
knowledge.

(Praktik literasi terkait dengan penggunaan praktik-praktik situasi sosial, dan


historis, dan situasi kebudayaan untuk menciptakan dan menginterpretasikan
makna melalui teks).

Berdasarkan materi pendukung literasi numerasi pada Gerakan Literasi


Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017:3) Numerasi adalah
pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan
simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah
praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis
informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu
menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.

Numerasi bersifat simpel (digunakan dalam kehidupan sehari-hari),


berkaitan dengan kewarganegaraan (memahami isu-isu dalam komunitas),
profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi (misalnya, memahami skor dalam
olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai penggalan dari pengetahuan
mendalam dan kebudayaan insan madani). Dari sini kita bisa melihat bahwa
cakupan numerasi sangat luas, tidak hanya di dalam mata pelajaran matematika,
tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya, misalnya, literasi kebudayaan dan
kewarganegaraan.
Konsep numerasi tersebut di atas diperkuat dengan pendapat Hana (2017:3)
numerasi memiliki pengetahuan dan kecakapan diantaranya: (a) menggunakan
angka dan simbol yang berkaitan dengan matematika dalam memecahkan masalah
sehari-hari, (b) menelaah informasi yang ditampilkan untuk mengambil keputusan.
Praktik baik literasi dan numerasi tersebut di atas terkait dengan manajemen
pembelajaran yang teraktualisasi pada kehidupan sehari-hari juga pada manajemen
sekolah. Diharapkan dengan praktik baik literasi dan numerasi di sekolah ini
mampu memberikan inspirasi kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik sebagai modal dasar
untuk belajar dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai