SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi Konsentrasi Keuangan
Disusun Oleh :
Vani Vauliyanti
NIM : 2016030618
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ku persembahkan Skripsi ini untuk yang selalu bertanya, khususnya Triana Devika yang
selalu rajin menanyakan kabar skripsiku:
“Printermu Rusak apa karena dia sudah lelah? karena kamu tidak lulus – lulus ?”
Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, namun alangkah
baiknya mengerjakan skripsi dengan semangat dan lulus tepat waktu adalah hal baik. Namun
alangkah kerdilnya jika mengukur kepintaran seseorang hanya darisiapa yang paling cepat
lulus. Bukankah sebaik-baiknya skripsi adalah skripsi yang selesai? Baik itu selesai tepat
waktu maupun tidak tepat waktu.
iv
MOTTO
And
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
VANI VAULIYANTI, NPM 2016030618 Analysis of Efficiency of Receivables
Management at PT Krakatau Bandar Samudera for the period 2016 - 2018.
Undergraduate Program, STIE Al-Khairiyah Cilegon School of Economics in
2020.
Amount of receivables and the risk of collectible receivables, can occur due to
several factors.
This study aims to determine whether this company manages, manages
receivables and accounts receivable turnover which is carried out by the company at
PT Krakatau Bandar Samudera.
The analytical method used by the researcher is the Descriptive Analysis
Method, wherein the researcher expresses, explains, and provides an overview -
discusses the consideration, management and circulation of accounts receivable. In
receiving data researchers used techniques to collect data containing direct field
research. The type of data used is primary and secondary data.
The results of this study indicate that PT Krakatau Bandar Samudera is
efficient in managing its receivables. From 2016 to 2018, uncollectible receivables
decreased and the time to pay off receivables was less than 90 days.
This is known from the receivables turnover which was the lowest increase in
the receivables turnover managed by the company occurred in 2016, while the level
of accounts receivable turnover was 12.37 times. While the highest turnover and the
best turnover is 27.92 times. So the management of receivables at PT Krakatau
Bandar Samudera has been Efficient. The average day received from 2016 to 2018
day-by-day is obtained 29 days, 14 days 12 days. Overall today the average
receivables received from 2016 to 2018 are good and can be received efficiently. This
discusses with the average days of accounts receivable turnover which is shorter than
the predetermined industry standard of 90 days from the average acquisition of
receivables.
Keywords: Receivables management, Receivables turnover, Efficiency
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat serta nikmat-Nya terutama nikmat sehatnya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan berjudul “Analisis Efisiensi Pengelolaan
piutang Pada PT Krakatau Bandar Samudera dibawah bimbingan Teddy Apriliadi,
S.E., M.M. selaku Pembimbing I dan Maya Arisandy, S.E., M.Ak. selaku
Pembimbing II.
Penulis menyadari atas segala keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki untuk melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Oleh karena itu
penulis mohon bantuan kritik dan saran yang membangun, guna perbaikan bagi
penulis dimasa yang akan datang.
Skripsi ini tentunya tidak akan terselesaikan tepat pada waktunya tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada Yth:
1. Ibu Dr. Hj. Gema Ika sari, S.E., M.Ak. Selaku Ketua STIE Al - Khairiyah
2. Bapak Dr. Tata Rustandi, S.E, M.M. Selaku Wakil Ketua I STIE Al-Khairiyah
3. Ibu Erlina Sari Pohan, S.E., M.Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
STIE Al – Khairiyah
4. Bapak Teddy Apriliadi, S.E., M.M. selaku pembimbing materi yang telah
banyak membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Maya Arisandy, S.E., M.Ak. selaku Pembimbing II yang telah banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
6. Tati Rohmawati (Ibu) yang selalu memberi dukungan, motivasi dan do’a
terbaik secara moril maupun materil sehingga penulis bisa menyelesaikan
Penulisan Skripsi.
7. Hudadi (Bapak) yang pasti akan selalu memberikan dukungan, motivasi dan
do’a jika masih ada di dunia ini bersama kami.
viii
8. Triana Devika yang selalu memberi dukungan, motivasi semangat dan do’a
terbaik secara moril maupun materi sehingga penulis bisa menyelesaikan
penulisan Skripsi.
9. Fajar Risyaf yang selalu memberi dukungan, semangat dan membantu dalam
hal transportasi selama penulis menyelesaikan Penulisan Skripsi.
10. Mas Achmad Hasan Permana yang telah membantu dalam proses pengumpulan
dokumen pada tahap akhir penyelesaian sehingga penulis bisa menyelesaikan
Penulisan Skripsi.
11. Teman-teman seperjuangan khususnya sahabat tercinta Putri Maulidini,
Chusnul Chotimah, Lydia Octaviani, Saskia Findinyansyah, Virgiansyah Putra,
dan Burhanudin yang telah setia menemani dan mengerjakan skripsi bersama-
sama serta saling mendukung satu sama lain.
Akhirnya segala usaha telah penulis lakukan, semoga yang telah diikhtiarkan
menjadi suatu pengalaman yang baik dan mendapatkan hasil yang baik pula, hanya
kepada Allah SWT kita memohon dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
Cilegon,.....Februari 2020
Penulis
Vani Vauliyanti
ix
x
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN BUKAN HASIL PLAGIAT
HALAMAN KATA PENGANTAR............................................................ i
HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ii
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. iii
HALAMAN GAMBAR .............................................................................. iv
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................... 7
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah....................................................................... 8
1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 8
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 9
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 11
1.7.1 Gambaran Umum dan Obyek Penelitian ............................. 12
1.7.2 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ........................................................................... 16
2.1.1 Akuntansi Piutang .............................................................. 18
2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Piutang ......................................... 20
2.1.1.2 Ciri-ciri Akuntansi Piutang ............................................. 22
2.1.1.3 Jenis Akuntansi Piutang………………… ....................... 23
2.1.2 Piutang Usaha…………………………………………………..24
2.1.2.1 Definisi Piutang .............................................................. 27
2.1.2.2 Jenis-jenis Piutang ........................................................... 28
xi
2.1.2.3 Pengakuan Piutang .......................................................... 29
2.1.3 Pengelolaan Piutang ................................................................. 31
2.1.3.1 Pengertian Pengelolaan Piutang ..................................... 31
2.1.3.2 Arti Manajemen Piutang ................................................. 31
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Piutang..................... 32
2.1.3.4 Analisis Kredit .............................................................. 35
2.1.3.5 Kebijakan Kredit ........................................................... 39
2.1.3.6 Rasio-rasio Likuiditas Piutang ......................................... 42
2.1.3.7 Efektivitas dan Efisiensi ................................................. 51
2.1.3.8 Efisiensi .......................................................................... 52
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................... 53
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 59
3.2 Metode Penelitian ........................................................................ 60
3.3 Jenis Data .................................................................................... 61
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 62
3.5 Teknik Analisis Data………………………………………... ...... 63
BAB IV HASIL – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data ............................................................................. 66
4.2 Klasifikasi Data ........................................................................... 70
4.3 Analisis Data dan Pembahasan .................................................... 74
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 83
5.2 Saran ........................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 85
SK BIMBINGAN SKRIPSI
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
FORMULIR PENGAJUAN JUDUL
SURAT BALASAN PENELITIAN DARI TEMPAT PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
xii
STRUKTUR ORGANISASI TEMPAT PENELITIAN
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Waktu Penelitian .............................................................................. 11
Tabel 2 Analisa Umur Piutang ...................................................................... 46
Tabel 3 Analisa Umur Piutang………………………………… .................... 48
Tabel 4 Analisa Umur Piutang ...................................................................... 50
Tabel 5 Hasil Penelitian Relevan ................................................................... 53
Tabel 6 Aging Piutang PT Krakatau Bandar Samudera ................................. 71
Tabel 7 Data Penjualan PT Krakatau Bandar Samudera ................................ 72
Tabel 8 Neraca PT Krakatau Bandar Samudera ............................................. 73
Tabel 9 Perhitungan Tingkat Perputaran Piutang ........................................... 77
Tabel 10 Tingkat Perputaran Piutang ............................................................ 78
Tabel 11 Hari Rata-rata Pengumpulan Piutang .............................................. 80
Tabel 12 Analisis Rata-rata Pengumpulan Piutang ........................................ 81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Piutang Tidak Tertagih Periode 2016 – 2018 ................................ 6
Gambar 2 Struktur Organisasi ....................................................................... 15
Gambar 3 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 58
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk itu setiap perusahaan perlu mengatur strategi dan kebijakan yang baik
agar tetap timbul dan tidak tergilas dengan pesaingnya, serta dapat
adanya penjualan kredit ini akan menimbulkan hak klaim bagi perusahaan
1
kepada konsumen, yang biasanya disebut dengan istilah piutang.
1
Eka Nurwanni, Dalam Skripsi Peranan Akuntansi Piutang Usaha Dalam Pengelolaan Piutang Macet,
2018, Halaman 1
1
2
menjadi kas apabila jatuh tempo dan dilakukan penagihan. Semakin besar
tertanam dalam piutang menjadi besar. Oleh karena itu, maka piutang
keterlambatan pelunasan dan investasi yang dilakukan dalam piutang itu juga
akan meningkat. Hal ini akan berdampak terhadap likuiditas dan profitabilitas
operasi perusahaan.
maupun impor barang dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyaknya
kerjasama antar Negara sebagai faktor pemicu laju ekspor maupun impor,
dimana sebagian besar barang dikirim melalui jalur laut. Salah satu tujuan
setiap perusahaan baik perusahaan dagang, industri maupun jasa adalah untuk
timbul dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan berjalan sesuai
piutang yang baik juga digunakan untuk memantau piutang agar tidak
penting bagi perusahaan mengelola piutang tersebut dilihat dari apa yang
jumlah piutang yang tak tertagih. Pemberian piutang yang dilakukan juga
2
Jurnal Analisis Efisiensi Pengelolaan Piutang, 2017, ISSN 1411-4321
4
jumlah kredit yang akan diberikan untuk pihak pembeli, serta kebijakan
merupakan salah satu anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa
3
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.56 No.1 Maret 2018
5
proses penagihan secara berkala atau jika dengan penagihan secara berkala
customer tidak dapat membayar kreditnya dalam waktu yang telah ditentukan
Piutang usaha merupakan salah satu aktiva lancar dan juga menjadi salah satu
komponen modal kerja perusahaan. Bila piutang tidak dapat tertagih maka
mengetahui hal itu, masalah pengawasan piutang perlu ditangani secara serius.
perusahaan bumn yang bergerak dalam jasa pelabuhan juga melakukan sistem
penjualan secara kredit. PT KBS pun tidak pernah lepas dari masalah-masalah
saja piutang yang tak tertagih di PT Krakatau Bandar Samudera (KBS). Ada
Bandar Samudera (KBS), piutang yang tidak tertagih dalam periode tiga
tahun terakhir yaitu periode 2016 – 2018. Ada beberapa perusahaan yang
Gambar 1
2018 195
79
2017
272
2016
Tahun Perusahaan
Piutang Tidak Tertagih Periode 2016 - 2018
BUMN yang bergerak pada bidang jasa dermaga dimana anak perusahaan
BUMN masih ada saja piutang yang tidak tertagih, maka seharusnya jika anak
piutang yang tak tertagih Pada PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Periode
aturan perusahaan.
Bandar Samudera.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademik
umum agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari batasan permasalahan
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah. Identifikasi
Bab ini yang meliputi pengertian akuntansi, standar akuntansi, piutang usaha,
Bab ini menerangkan tentang analisis efisiensi pengelolaan piutang yang sedang
operasional variabel, metode penelitian, jenis data. Teknik Pengumpulan data dan
Bab ini akan menerangkan tentang analisis efisiensi pengelolaan piutang pada PT
Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan yang ada dan saran yang penulis
Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2019 adapun jadwal penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 1
Waktu Penelitian
1
Pengajuan Judul
2
Skripsi
Penyusunan
3
Proposal Skripsi
4 Seminar Proposal
Pengumpulan Data
5
Skripsi
Penyusunan Skripsi
6
7 Sidang Skripsi
12
Gambar 2
Direktur Utama
Divisi Teknologi
Divisi Pengembangan Divisi Operasi
Divisi Keamanan Divisi Accounting Informasi & Sistem Divisi Marine Service Staff Direksi
Usaha Kepelabuhanan
Manajemen
Divisi Sekretaris
Divisi SDM & Umum Divisi Pemasaran Divisi Kawasan & K3LH Perusahaan & Hukum
LANDASAN TEORI
utang. Ketika orang membeli barang kita dengan cara menyicil atau kredit, berarti
informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang diharapkan
informasi penting bagi para pemakai daftar keuangan sebagai bahan pertimbangan
Piutang yaitu sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya
dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa
4
Eka Nurwanni, Peranan Akuntansi Piutang Usaha Pengelolaan Piutang, 2018, Halaman 10
15
secara kredit (untuk piutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha dan
Sebagian besar, piutang timbul dari penyerahan barang dan jasa secara kredit
kepada pelanggan. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pada umumnya pelanggan
akan menjadi lebih tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan secara
kredit oleh perusahaan (penjual), dan hal ini rupanya juga menjadi salah satu trik
bagi perusahaan untuk meningkatkan omset penjualan yang akan tampak dalam
laporan laba rugi. Piutang yang timbul dari penjualan atau penyerahan barang dan
jasa secara kredit ini diklasifikasikan sebagai piutang usaha, kemudian tidak
Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena penjualan produk atau
penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang usaha
dan lain-lain yang diharapkan tertagih dalam satu siklus usaha normal
Piutang adalah penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dicatat
sebagai debit pada akun piutang usaha. Piutang usaha semacam ini biasanya
5
Hery, Akuntansi Aktiva, Utang Dan Modal Edisi 2, Cetakan I, Gava Media, Yogyakarta, 2016,
Halaman 36
16
diharapkan dapat ditagih dalam waktu dekat, misalnya 30 hari sampai 60 hari.
Piutang adalah salah satu akun yang terjadi karena adanya penjualan kredit
yang dilakukan oleh pembeli dan penjual. Piutang termasuk dalam harta
perusahaan, karena setelah jatuh tempo akan berubah menjadi uang yang dapat
berguna untuk operasi perusahaan. Untuk itu piutang harus diamankan untuk
barang dan jasa kepada konsumen yang mengakibatkan timbulnya penerimaan uang
atau akibat finansial lainnya. Di dalam perusahaan yang relatif besar dengan tingkat
suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Tujuan dari efisiensi pengendalian adalah untuk
Piutang usaha atau piutang dagang merupakan piutang atau tagihan yang
timbul dari penjualan barang dagangan atau jasa kredit. Piutang dagang biasanya
diberikan penjual kepada pembeli. Barang dagang atau jasa dasar kepercayaan, tanpa
disertai dengan janji tertulis secara formal. Selain piutang dagang, ada juga piutang
6
Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Jonathan Duchac, Akauntansi Pengantar I, Edisi 4, 2018
Halaman 440
7
Supraptomo, Yanti Veronica, Yunus Fiscal, Analisis Operasional untuk Menilai Efisiensi Atas
Penjualan Dan Piutang Usaha, 2015
17
yang timbul bukan dari penjualan barang dan jasa, misalnya piutang wesel, piutang
karena ada penjualan secara kredit. Cara penjualan kredit ini merupakan cara yang
biasanya dilakukan dalam dunia bisnis untuk dapat menarik para pelanggan pembeli
barang dan jasa dalam perusahaan. Piutang (receivable) adalah klaim uang, barang,
atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Untuk tujuan pelaporan
keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai lancar (jangka pendek) atau tidak lancar
(jangka Panjang). Piutang adalah seluruh uang yang klaim terhadap entitas lainnya,
Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya,
bagian yang signifikan dari aktiva lancar perusahaan. Piutang lancar juga merupakan
piutang yang akan ditagih dalam masa satu tahun atau selama siklus operasi berjalan,
Penjualan piutang artinya lebih jauh perusahaan menerapkan manajemen kredit. Dan
salah satu target dari manajemen kredit adalah tercapainya target penjualan sesuai
8
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), 2018, 347-355
18
perusahaan.
Piutang (receivable) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan
barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh
tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan bunga. Piutang jatuh tempo yang
berasal dari aktivitas seperti sewa dan bunga. Piutang usaha (account receivable)
mengacu pada janji lisan untuk membayar yang berasal dari penjualan produk dan
jasa secara kredit. Wesel tagih (notes receivable) mengacu pada janji tertulis untuk
membayar.
(account receivable), dan piutang dagang itu tercipta karena daya tarik yang tinggi
konsumen pada produk hasil ciptaan perusahaan. Bagi perusahaan semakin besar
piutang dagang maka artinya semakin besar pula kepemilikan finansial yang berada
di luar yang akan masuk secara bertahan dan sistematis ke kas perusahaan. 9
transaksi antara penjual dan pembeli dimasa lalu. Piutang diperusahaan terjadi
apabila penjualan dilakukan secara kredit dan akan menambah laba bagi perusahaan
menginginkan adanya penjualan tunai untuk memperoleh kas langsung, akan tetapi
adanya keterbatasan daya beli dan alasan lainnya seperti upaya untuk meningkatkan
9
Irham fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, Alfabeta, Bandung, 2015, Halaman 137
19
adalah piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan
(umumnya dalam bentuk kas) dari pihak yang berutang. Dalam arti luas, piutang
merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa yang
dengan hal lain. Berlaku pula untuk akuntansi piutang. Akuntansi piutang memiliki
10
V. Wiratmana Sujarweni, Manajemen Keuangan, Pustaka Baru Press, Yogyakarta, 2015, Halaman
189
11
Toto Sucipto, Akuntansi Keuangan I, Yudistira, 2018, Bogor, Halaman 54
20
transaksi utama ditambah nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada
Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
secara kredit kepada pihak lain. Piutang merupakan tagihan si penjual kepada si
pembeli sebesar nilai transaksi penjualan. Piutang bias juga timbul apabila
perusahaan memberi pinjaman sejumlah uang kepada pihak lain. Dengan demikian,
piutang pada hakekatnya merupakan hak untuk menerima sejumlah uang di waktu
yang akan datang yang timbul dari transaksi pada saat ini. Piutang merupakan milik
12
Ibid Halaman 54
21
Ada beberapa jenis piutang yang lazim dimiliki sebuah perusahaan bisnis.
Jenis-jenis akuntansi piutang yang umum tersebut adalah Piutang Piutang Usaha
penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki salso normal
(current asset).
disini adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui
13
Hery, Akuntansi Aktiva Utang Dan Modal Edisi 2, Cetakan I, Gava Media, Yogyakarta, 2016
Halaman 36
22
tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory
membayar bunga.
Bagi pihak yang berjanji untuk membayar (dalam hal ini adalah
pembuat wesel), instrument kreditnya dinamakan wesel bayar, yang tidak lain
Piutang wesel sama seperti piutang usaha memiliki saldo normal di sebelah
sebelah kredit.
aktiva tidak lancar. Piutang wesel yang timbul sebagai akibat penjualan
barang atau jasa secara kredit akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva
kreditur sebagai aktiva lancar ataupun aktiva tidak lancar, tergantung pada
lamanya jangka waktu pinjaman. Piutang wesel yang bersifat lancar, yang
14
Ibid Halaman 36
23
timbul sebagai akibat dari piutang usaha yang belum juga diterima
(tagihan kepada investee sebagai hasil atas investasi), piutang pajak (tagihan
Jika piutang dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun atau
sepanjang siklus normal operasional perusahaan, yang mana yang lebih lama,
maka piutang lain-lain ini akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva tidak
lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan mulai dari pembelian barang
pada diterimanya penagihan piutang usaha atau piutang dagang. Piutang lain-
lain memiliki saldo normal di sebelah debet dan akan berkurang di sebelah
kredit.
Untuk menentukan batasan lancar dan tidak lancar, jika lamanya siklus
sini adalah maksimum 12 bulan (satu tahun). Jadi piutang yang baru dapat
ditagih setelah satu tahun lebih akan diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
15
Ibid Halaman 37
24
Jadi piutang yang baru dapat ditagih setelah 14 bulan lebih dikatakan sebagai
tidak lancar. Piutang dagang merupakan piutang yang timbul dalam operasi
normal suatu kegiatan bisnis pada saat terjadi penjualan barang dagangan
secara kredit, piutang non dagang muncul dari transaksi selain penjualan
Piutang usaha yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai
akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha biasanya
diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka yang relatif pendek, biasanya
16
V. Wiratmana Sujarweni, Manajemen Keuangan, Penerbit Pustaka Baru Press, Yogyakarta, 2015
Halaman 190
17
Irham fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2015, Halaman 137
25
1. Piutang Lancar
piutang lancar merupakan piutang yang akan ditagih dalam masa satu tahun
atau selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang.
piutang tidak lancar merupakan piutang yang akan tertagih lebih dari satu
tahun. 21
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca
perusahaan. Piutang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa kredit. Atau
18
Hery Op.cit Halaman 36
19
Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Jonathan Duchac, Akauntansi Pengantar I, Edisi 4, 2018
Halaman 448
20
Rizka Milatul Husna, Topowijono, Sri Sulasmiyati, Pengelolaanpiutang Yang Efektif Dalam Upaya
Meningkatkan Rentabilitas Dan Menjaga Likuiditas, 2015
21
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), 2018, 347-355
26
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca
perusahaan. Piutang timbul akibat adanya penjualan barang atau jasa secara
kredit, didukung oleh bukti-bukti usaha seperti faktur atau bukti bahwa
resmi atau janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu
tanpa syarat. Suatu piutang pada pihak lain yang disertai dengan janji tertulis
22
Toto Sucipto, Akuntansi Keuangan I, Yudistira, Bogor, 2018 Halaman 55
27
Pada saat perusahaan melakukan penjualan dan belum menerima kas sebagai
hasil penjualan maka akan timbul suatu piutang usaha. Dalam transaksi bisnis
yang berlaku umum, untuk mendapatkan pembayaran yang cepat atas piutang
membayar kurang dari 10 hari sejak tanggal transaksi dengan masa jatuh tempo
yaitu: metode bersih (net method). Net method digunakan untuk mencatat piutang
usaha senilai harga penjualan dikurangi diskon yang disepakati dengan asumsi
pelanggan pasti akan membayar dalam periode diskon. Gross method digunakan
untuk mencatat diskon ketika pembayaran benar-benar telah terjadi pada periode
diskon. Selain diskon atas pembayaran (cash discount) terdapat juga trade
discount yaitu diskon yang nilainya langsung dipotongkan pada harga jual dengan
Akun piutang usaha pertama kali akan timbul oleh karena penjualan barang
dagang secara kredit, yang kemudian dapat diikuti dengan transaksi retur
23
Hery, Akuntansi Aktiva, Utang Dan Modal Edisi 2, Cetakan I, Gava Media, Yogyakarta, 2016,
Halaman 41
28
Sedangkan untuk perusahaan jasa, akun piutang usaha akan timbul apabila
perusahaan belum menerima pembayaran atas jasa yang secara substansial telah
selesai diberikan kepada pelanggan dalam hal ini, ayat jurnal yang perlu dibuat
Sebagian besar dalam transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah
sejumlah hutang yang ditanggung oleh debitur dengan bukti berupa dokumen
Akun piutang usaha pertama kali akan timbul oleh karena penjualan barang
dagang secara kredit, yang kemudian dapat diikuti dengan transaksi retur
24
Ibid Halaman 42
29
karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efisien agar jumlah
informasi terkini sangat besar kemungkinan kreditur akan tidak bisa memperoleh
pembayaran kembali seluruh piutang yang jatuh tempo sesuai dengan ketentuan
yang dapat mengelola setiap penagihan piutang yang ada disuatu perusahaan.
Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain dimasa mendatang atas transaksi
antara penjual dan pembeli dimasa lalu. Piutang di perusahaan terjadi apabila
penjualan dilakukan secara kredit dan akan menambah laba bagi perusahaan
25
Eka Nurwanni, Peranan Akuntansi Piutang Usaha Pengelolaan Piutang, 2018
30
akan tetapi adanya keterbatasan daya beli dan alasan lainnya seperti upaya untuk
Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang
makin besar pula jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya
menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin besarnya
26
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta, 2015,
Halaman 143
27
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.56 No.1 Maret 2018|
31
jumlah piutang berarti makin besar jumlah risiko, tetapi bersamaan dengan itu
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila
tampak dari batas waktu pembayaran yang pendek atau pembebanan bunga
maksimal atas platfond biaya kredit yang akan diberikan kepada pelanggan.
Makin tinggi platfond yang diberikan kepada pelanggan, makin besar pula
pihak yang akan diberikan kredit juga dapat memperkecil jumlah investasi
maupun kualitatif.
mempunyai pengeluaran dana yang lebih besar untuk membiayai aktivitas ini.
pelanggan untuk membayar dalam cash discount period atau sesudahnya akan
besar para pelanggan membayar dalam waktu selama cash discount period,
maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas, berarti makin
oleh dua faktor. Pertama, adalah besarnya persentase penjualan kredit terhadap
penjualan total. Kedua, adalah kebijakan penjualan kredit dan jangka waktu
Perusahan yang sudah menetapkan standar kredit yang akan diterapkan harus
28
Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan Vol. 11, No. 2, Oktober 2015: 127-133
29
Ibid Halaman 127-133
33
merupakan pihak luar yang independen, yang pada umumnya tidak dapat dipaksa
calon langganan. Disamping itu, perusahaan juga dapat menilai calon langganan
dengan menganalisis laporan keuangan dan buku besar hutang untuk menentukan
umur
kredit, perusahaan menetapkan kebijakan kredit (credit policy) yang bertujuan agar
penjualan kredit yang diberikan kepada calon pembeli dapat memberi keuntungan
bagi perusahaan. Kebijakan pengumpulan kredit yang dapat dilakukan antara lain:
Standar Kredit, Produk yang dijual kepada pembeli baik dalam bentuk barang atau
34
tersebut, perusahaan dapat melakukan analisis kredit untuk menentukan siapa yang
Analisis kredit yang dapat dilakukan adalah analisis “the five C’s Of Credit”
a. Character
kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluar maupun hobi.
b. Capacity
c. Capital
Hal tersebut dapat dilihat dari neraca, laporan laba rugi, struktur modal serta
d. Condition Of Economi
ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon debitur. Terdapat usaha
35
yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu
e. Collateral
Adalah jaminan calon debitur kepada bank, jaminan tersebut dapat disita
Analisis terhadap debitur dan evaluasi risiko kredit yang didasarkan pada 5 C
perkreditan tersebut, masih belum dapat memberikan gambaran yang pasti karena
perusahaan ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, perusahaan dapat juga
1. Rate of Return
risk) maupun risiko finansial (financial risk). Kedua risiko ini dapat dianalisis
mempergunakan lebih banyak aktiva tetap memiliki business risk yang lebih
akan lebih besar pula. Sebaliknya makin kecil leverage perusahaan maka
3. Repayment Capacity
Penjualan kredit adalah penjualan yang yang terjadi bila penyerahan barang
atau jasa tidak segera diikuti dengan pembayaran dari pihak pembeli dan juga
penjualan atas barang jasa mempunyai tenggang waktu antara terjadinya transaksi
dengan penyerahan imbalan sesuai dengan jangka waktu kredit yang diberikan
37
oleh penjual. Adanya tenggang waktu inilah yang menimbulkan perkiraan baru
pengeluaran piutang.
piutang atau bad debt expense karena jumlah piutang yang dianggap sebagai
penelitian yang lebih tinggi, bertambah besarnya modal yang terkait dalam
Faktor yang digunakan untuk menilai risiko kredit dari seorang pelanggan,
dan kondisi. Dengan menganalisis kelima C tersebut, manajer kredit bisa mencoba
merumuskan penilaian atas total perkiraan biaya suatu kredit bagi seorang pelanggan
biaya ini kemudian dibandingkan dengan harapan kenaikan laba, dan keputusan
bila pertambahan biaya atau kerugian tidak melebihi peningkatan laba yang akan
diperoleh.
yang akan menambah laba, pemberian potongan tunai yang semakin besar
4. Kebijakan Penagihan
penagihan tersebut.
kredit jika diberikan berapa banyak atau berapa jumlah kredit yang akan diberikan
tersebut. Perusahaan harus dapat menentukan standar kredit yang tersebut secara tepat
anggotanya dan beberapa jumlah kredit yang akan diberikan, berapa lama jangka
waktu untuk melunasi, bagaimana dan apa saja syarat pembayarannya serta kondisi
dipengaruhi oleh tingkat perputarannya (Rate of turn over). Dua ukuran keuangan
berarti terikatnya modal dalam piutang akan semakin lama, maka tingkat
sebagai berikut:
Rata-rata piutang
Sedangkan cara yang dipakai untuk menentukan rata-rata piutang adalah sebagai
berikut:
makin baik yang berarti para pelanggan makin cepat melunasi pinjaman kreditnya
kepada perusahaan.
42
batas waktu kredit atau batas pembayaran yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Hari rata-rata yang lebih panjang dari batas waktu kredit yang telah ditentukan
Rumus yang digunakan untuk menghitung hari Jumlah hari penjualan dalam piutang
berapa lama piutang tertentu belum dapat dilunasi. Oleh karena itu,
dapat dilunasi. Tujuan dari buatnya skedul umur piutang yaitu dapat diketahui
piutang yang sudah dekat dengan jatuh tempo dan piutang yang sudah lewat
Beban operasi yang dicatat dari piutang tak tertagih disebut beban piutang tak
tertagih (bad debt expense). Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah
piutang dianggap tidak tertagih. Terdapat indikasi bahwa suatu piutang tidak dapat
3. Pelanggan pailit
Tabel 2
Analisa Umur Piutang
Per 31 Desember 2016
No Name Blm 1 ~ 30 31 ~ 60 61 ~ 90 91 ~ 180 181 ~ 360 361 ~ 720
Jatuh Tempo
1 PT KHI - - - - - - -
2 PT KAL 77,086,236 188,703,954 259,620,023 98,874,524 217,782,249 166,945,444 128,567,751
3 PT KE - - - - - 495,930,600 247,965,300
4 PT KJL 213,577,195 7,098,960,578 2,711,017,805 5,994,551,299 4,192,516,235 - -
5 PT KOS - - - - - - 247,157,262
6 PT KP 106,744,836 18,031,261,749 1,590,103,653 - - 477,438,373 3,207,449,164
7 PT KS - 2,316,358,468 962,849,800 6,998,173,496 5,544,536,050 10,138,980,812 465,033,492
8 PT MJIS - - - - - - -
9 PT WSB 16,878,120 140,828,955 5,248,590 231,427,613 215,431,820 142,060,938 -
10 Lain-Lain 414,286,387 27,776,113,704 5,528,839,871 13,323,026,932 10,170,266,354 11,421,356,167 4,296,172,969
Total piutang usaha =
Sumber: PT Krakatau Bandar Samudera
45
Tabel 3
Analisa Umur Piutang
Per 31 Desember 2017
Blm Jatuh
No Name 1 ~ 30 31 ~ 60 61 ~ 90 91 ~ 180 181 ~ 360 361 ~ 720
Tempo
1 ADI BAHARI NUANSA PT. - - 161,850,127 - 116,675,547 254,688,106 143,709,254
2 ADITYA ARYAPRAWIRA SHIPPING PT. - - - - - 11,787,573 -
3 ADMIRAL LINES PT. - 365,441,554 - - - - -
4 ALAM AGRI ADIPERKASA - - - - - - -
5 ALAS JAWADIPA NUSANTARA - 114,585,351 - - - - -
6 ALVINDA PELAYARAN NASIONAL PT. - 9,900,000 - - - - -
7 AMERTA JAYA USAHATAMA PT. 540,000 - 96,370,103 98,335,221 - - -
8 AMMAR JAYA SAMUDRA LANGSA PT. - - - - - 4,072,487 -
9 ANDARU SINAR MATRA PT - - - - - - -
10 Lain -lain 85,648,166 277,490,239
Total piutang usaha =
Sumber: PT Krakatau Bandar Samudera
46
Tabel 4
Analisa Umur Piutang
Per 31 Desember 2018
Belm Jatuh
Nama Customer 1-30 hari 31-60 61-90 91-180 181-360 361-720
Tempo
1 ARYAPRAWIRA SHIPPING PT - - - - 10,302,573 540,000 945,000
2 ADI BAHARI NUANSA PT - 4,151,708 - 30,380,405 -12,761,125 226,094,915 158,070,141 326,728,095
3 ADMIRAL LINES PT 150,667,068 460,258,565 440,556,973 - - - -
4 ALAM AGRI ADIPEKASA - - - - 3,819,200 - -
5 AMERTA JAYA USAHATAMA PT - - - -36,826,200 - - -
6 JAYA SAMUDRA LANGSA PT - - 3,972,487 100,000 4,261,247 - -
7 ANDARU SINAR MATRA PT - - - - - 21,749,153 -
8 ANDHIKA LINES PT 343,209,588 - - 398,239,767 184,853,390 - -
9 ANDHINI SAMUDERA JAYA PT - 9,900,000 12,000,000 12,000,000 38,221,382 88,334,251 -
10 Lain-lain 17,119,928
Total piutang usaha =
Sumber: PT Krakatau Bandar Samudera
Susumsusmshjgfh
db
47
atau jasa yang dihasilkan suatu unit organisasi, pengertian ini dapat diambil
menghasilkan keluaran.
Hubungan ini diyakini memang ada, tetapi tidak langsung yaitu dengan
menaikkan penjualan, dan ini dapat bervariasi tergantung pada waktu dan kondisi.
yang efisien. Efisien merupakan kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan
2.1.3.8 Efisiensi
dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Efisiensi juga berarti
rasio antara input dan output atau biaya dan keuntungan jika pengertian efisiensi
segi pengeluaran maupun segi masukan. Dengan kata lain, suatu kegiatan telah
keluaran terbanyak dengan masukan yang tersedia. Dalam penulisan ini efisiensi
30
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.2 September 2015, Halaman 263-274
48
Unit kerja dalam satu organisasi selain harus efisien, karena merupakan
hal yang harus dipenuhi dan tidak dapat dipilih. Dalam hal ini pengendalian
tertentu).
yang ada semaksimal mungkin, maka manajemen perusahaan tersebut baru dapat
dikatakan telah melakukan tugas dengan baik. Tujuan dari efisiensi penagihan
31
Ibid Halaman 263-274
49
(Tahun 2002) pengelolaan piutang antara tahun 1995 dan tahun 1996.
kapal.
tahun ke tahun.
PELAYANAN
TUNAI KREDIT
PIUTANG LANCAR
PIUTANG USAHA
METODOLOGI PENELITIAN
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
lainnya. 32
juga menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan satu sifat yang diambil dari
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Cetakan 26, Alvabeta CV, Bandung,
2017, Halaman 8
54
55
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, kegunaan
tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
bersifat logis. 33
diteliti saja.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan 21, Alfabeta, Bandung, 2015, Halaman 3
56
menentukan jenis data yang hendak dipakai. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data interval yang meliputi data kualitatif yang
yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar, sedangkan data kuantitatif
1. Data Primer
2. Data Sekunder
dapat diperoleh dari piak lain seperti dari buku teks dan media
sepeti data yang telah diambil oleh peneliti dalam penelitian ini,
a. Observasi
b. Wawancara (Interview)
c. Dokumentasi
oleh peneliti:
rata) tersebut terjadi dan diterima pembayarannya dalam satu tahun buku.
piutangnya semakin cepat dan ini berarti modal yang terikat dalam piutang
Penjualan
HRPP = 360
piutangnya.
diperoleh dari penjualan kredit yang menimbulkan piutang di satu pihak dan
biaya yang harus ditanggung karena memiliki piutang tersebut serta piutang
memperoleh kredit.
hutangnya.
dari Pelabuhan Khusus Cigading Banten. Tanggal 18 Juni 2010 menjadi Badan
Samudera (KBS) meliputi penyediaan jasa kering, curah cair, break bulk,
barang, jasa logistik, pelayanan jasa kawasan industri, serta pengelolaan gudang
tersedia berbagai alat dan fasilitas pendukung modern meliputi Assist Tug Boat,
Industri dan Fasilitas Terminal Batu Bara. Disamping itu tersedia juga fasilitas
loader, excavator) truck hopper, jembatan timbang, fasilitas air bersih dengan
kapasitas 2.000 liter/detik, listrik berkapasitas 400 MW, telepon dan lain-lain.
61
62
melayani berbagai jenis kapal dan mulai dari tongkang, kapal berukuran
Handymax, Panamax, sampai dengan kapasitas 2.00.000 dead weight ton untuk
(KBS) dengan kelengkapan alat berat seperti: 4 unit Ship Unloader (SU), 2 unit
Portal Harbour Crane (PHC), 2 unit Gantry Grab Ship Unloader, 1 unit
barang curah kering lainnya seperti kedelai, jagung, bungkil, pupuk dan gula34
Krakatau Steel (Persero), Tbk dan 2 jalur conveyor dari dermaga 6 sampai PT.
conveyor gudang milik PT. Sentra Grain Terminal dan Silo Milik PT. Redwood
Indonesia. Gudang yang tersedia di PT. Krakatau Bandar Samudera (KBS) yang
dikelola langsung memiliki luas gudang terbuka seluas 40.000 m2, serta gudang
tertutup milik partner (PT Sentra Grain Terminal) seluas 60.000 m2 dan 10 unit
SILO yang mampu menampung barang curah kering, lebih dari 65.000 Ton.
seluas lebih dari 250.000 m2 yang dapat digunakan untuk menyimpan barang
seperti break bulk cargo dan pipa. Pengelolaan jasa dermaga PT. Krakatau
34
www.cigadingport.com
63
seperti tenaga uap tanjung jati jepara, jawa tengah dengan total pembongkaran
melebihi 3,5 juta ton untuk cargo batu bara, limestone, dan batu bara
pertahunnya. Ruang lingkup pelayanannya meliputi jasa tunda pandu, dan tunda
dilakukan dengan menggunakan truck, kereta api, maupun kapal laut dan udara.
Peningkatan total armada truk yang dimiliki KBS saat ini 56 unit dump truck, 2
trailer truck dan 1 cargo truck (flat truck). Manajemen pergudangan PT KBS
merupakan pelayanan jasa terkini dimulai pada tahun 2016. Jasa pengelolaan
dipelabuhan menem busangka 1,7ton pertahun antara lain iron pellet, iron
pupuk, batu bara, dan gypsum. Beberapa cargo langsung ke stok yard
atau gudang dengan menggunakan conveyor, selain itu jenis cargo lainnya
dapat menggunakan truck untuk diantar kegudang ataupun tujuan lainnya yang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja), OHSAS 18.0001 Serta ISPS Code Comply
(International Ship and Port Facility Security). Pada tahun 2012 KBS
Visi
Misi
sekitar.
65
Gambar 4
Direktur Utama
Divisi Teknologi
Divisi Pengembangan Divisi Operasi
Divisi Keamanan Divisi Accounting Informasi & Sistem Divisi Marine Service Staff Direksi
Usaha Kepelabuhanan
Manajemen
Divisi Sekretaris
Divisi SDM & Umum Divisi Pemasaran Divisi Kawasan & K3LH Perusahaan & Hukum
Pada penelitian ini data diperoleh dari Aging piutang tahun 2016 - 2018, dan
Tabel 6
Perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang jasa tabel diatas adalah
aging piutang selama tiga tahun penjualan, periode tahun 2016 sampai 2018.
67
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 8 (Lanjutan)
Modal
Modal saham 475.865.034.000
475.865.034
Nilai nominal Rp.1000
787.739.140
(jangka penuh) persaham
modal dasar -
1.000.000.000
saham (300.000.000 saham 585.163.701
surplus revaluasi aktiva 666.739.592.525
tetap
34.438.522 34.538.522 150.393.088.717
saldo laba
533.422.981 680.542.835
dicadangkan
tidak dicadangkan 2.101.372.105.955
1.628.890.238 1.978.685.531
Total Ekuitas
2.368.905.704 2.765.202.485
Total Utang Dan Ekuitas 2.784.863.947.474
terpenting dari penelitian, karena pada bagian ini diungkapkan hasil yang
diperoleh dari penelitian yang dapat menjadi pengukuhan pendapat atau rumusan
yang telah ada. Analisis data ini adalah suatu proses penyederhanaan data ke
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca sehingga dapat memberikan gambaran
yang lebih jelas terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Berdasarkan data
1. Rata-rata piutang
adalah:
2016 865.890.188.524
2017 919.159.085.082
2018 1.009.408.842.319
72
= 69.975.121.427,5
= 69.975.121.427,5
= 39.640.082.081
Sumber: Laporan Keuangan PT Krakatau Bandar Samudera
73
Tabel 9
Perhitungan Tingkat Perputaran Piutang
Periode Tahun 2016 – 2018
Tahun Penjualan Rata-Rata Piutang Tingkat Perputaran Piutang
69.975.121.427,5
= 12,37
32.918.064.507
=25,46
39.640.082.018
=27,92
Tabel 10
Analisis Tingkat Perputaran Piutang
Periode Tahun 2016 – 2018
Tahun Perputaran piutang Interpretasi
Bandar Samudera untuk periode 2016 sampai 2018 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 11
Piutang
12,37
76
= 29 Hari
25,46
= 14 Hari
27,92
= 12 Hari
Interpretasi dari hari rata-rata pengumpulan piutang ini adalah periode yang
diperlukan untuk mengupulkan piutang, atau jangka waktu yang diperlukan sejak
piutang menjadi kas, jumlah hari penjualan dalam penagihan piutang usaha secara
perputaran piutang usaha meningkat atau jumlah hari dalam pengumpulan piutang
piutang turun.
77
Tabel 12
Analisis Hari Rata-Rata Pengumpulan Piutang
Periode Tahun 2016 – 2018
Tahun Hari rata-rata Interpretasi
pengumpulan piutang
adalah 29 hari.
adalah 14 hari.
Krakatau Bandar Samudera periode tahun 2016 yang paling panjang, hal ini
disebabkan oleh peningkatan besarnya dana yang tertanam dalam piutang tidak
menanggung resiko dari piutang yang semakin besar. Sedangkan hari rata-rata
78
pengumpulan piutang pada periode 2018 merupakan yang paling pendek, hal ini
pengelolaan piutangnya, sehingga dana yang tertanam dalam piutang semakin kecil
Samudera menagih customer secara berkala dan tidak pasif sehingga rata-rata
pengumpulan piutang pada periode tahun 2018 merupakan periode yang paling
pendek.
Semakin kecilnya dana yang tertanam dalam piutang ini, resiko piutang yang
ditanggung oleh perusahaan semakin kecil. Dari analisis di atas dapat dilihat
interpretasi hari rata-rata pengumpulan piutang pada tiga periode tersebut semuanya
likuid tingkat likuiditasnya baik, karena semua hari rata-rata pengumpulan piutang itu
jika dibandingkan dengan standar (termin) penjualan kredit yang ditetapkan oleh
perusahaan sejenis (rata-rata industri) yaitu 90 hari, masih lebih kecil sehingga
tingkat likuiditasnya dari piutang selalu terjaga dengan baik dan dapat melancarkan
usaha.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pengelolaan piutang pada PT Krakatau Bandar Samudera periode 2016 – 2018 maka
1. Pengelolaan piutang selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 adalah efisien.
Hal ini diketahui dari tingkat perputaran piutang yang semakin meningkat kondisi
paling rendah perputaran piutangnya dialami oleh perusahaan terjadi pada tahun
perputaran yang paling tinggi dan paling baik perputaran piutangnya pada tahun
2018 sebesar 27,92 kali. Maka pengelolaan piutang yang telah dilakukan PT
2. Hari rata-rata pengumpulan piutang dari tahun 2016 sampai dengan 2018
keseluruhan hari rata-rata pengumpulan piutang dari tahun 2016 sampai dengan
2018 sudah baik dan bisa dikatakan efisien. Hal ini ditunjukkan dengan hari rata-
rata perputaran piutang yang lebih pendek jika dibandingkan dengan standar
industri yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90 hari dari rata-rata pengumpulan
piutang.
79
80
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sesuai dengan hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
dengan cara penagihan yang baik dan tidak pasif dan perusahaan dapat lebih
ke tahun apakah perlu dilakukan perbaikan atau tidak guna untuk menjaga
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Husnan, Suad. 2017. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan. Edisi Sembilan.
Hery. 2016. Akuntansi Aktiva, Utang Dan Modal. Edisi 2. Gava Media. Yogyakarta.
BPFE, Yogyakarta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD. Cetakan 26.
Alvabeta CV, Bandung.
Warrant, Carl S. Jamees M.Reeve., Jonathan Duchac. (2018). Akuntansi Pengantar I.
Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.2,No.2, September (2015). Analisis Pemeriksaan
Operasional Untuk Menilai Efisiensi Dan Efektivitas Atas Penjualan Dan
Piutang Usaha.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol.15.2. Mei (2016). Peranan Sistem
Penjualan
Kredit Terhadap Efesiensi Piutang Pada PT. Trio Mitra Bersama.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol 24 No. 2 juli (2015). Pengelola Piutang
Yang Efektif Dalam Upaya Meningkatkan Rentabilitas Dan Menjaga Likuiditas.
Jurnal Administrasi & Bisnis ISSN 1411-4321 (2017) Analisis Efisiensi Pengelolaan
Piutang Pada PT.Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2017. Analisis Efektifitas Pengendalian Intern
Piutang Lease Pada PT.Finansia multi Finance.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol.56 No.1 Maret (2018). Efektivitas Pengelolaan
Piutang Untuk Meningkatkan Laba Perusahaan.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), (2018). Analisis Piutang Tak Tertagih
Berdasarkan Umur Piutang PT.Air Manado.
Jurnal Peranan Akuntansi Piutang Usaha (2018) Dalam Pengelolaan Piutang Macet
Pada Perusahaan Leasing PT.Magna Profit Utama (MPU).
Lampiran
SK PEMBIMBING
LAMPIRAN DATA
DARTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : Vanivauliyanti19@gmail.com
Pendidikan Formal