Eksperimen Fisika I Fpmipa Upi Cepat Ram
Eksperimen Fisika I Fpmipa Upi Cepat Ram
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I
Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si
Oleh :
Rahayu Dwi Harnum (1305957)
PELAKSANAAN PERCOBAAN :
Hari/Tgl/Jam : Rabu / 07 Oktober 2015 / 09.30 – 12.00 WIB
Teman Sekelompok : Gisela Adelita (1305667)
Rizki Fahmi Sumaryono (1307210)
C. DASAR TEORI
1. Gelombang Bunyi
Didalam gas, kerapatan dan tekanan saling berkaitan. Oleh karena itu,
gelombang bunyi dalam gas seperti udara dapat dipandang sebagai
gelombang kerapatan atau gelombang tekanan.
(𝑚⁄𝑠), 𝑠 adalah jarak yang ditempuh (𝑚) dan 𝑡 adalah waktu yang diperlukan
(𝑠).
Cepat rambat bunyi dalam medium udara memiliki perbandingan
seperti yang ditunjukan dalam table ;
atau
𝑦1 2 𝑦2 2 𝑦1 𝑦2
𝑠𝑖𝑛2 (𝛼1 − 𝛼2 ) = ( ) + ( ) − 2 cos(𝛼1 − 𝛼2 ) … … … . . (1)
𝑎1 𝑎2 𝑎1 𝑎2
𝑦1 2 𝑦2 2 𝑦1 𝑦2
( ) +( ) −2 cos(𝛼1 − 𝛼2 ) = 0
𝑎1 𝑎2 𝑎1 𝑎2
𝑦1 2 𝑦2 2 𝑦1 𝑦2
( ) +( ) −2 =0
𝑎1 𝑎2 𝑎1 𝑎2
𝑎1
𝑦1 = 𝑦 … … … … … … … … … (2)
𝑎2 2
Salah satu sinyal dari dua sinyal listrik yaitu sinyal dari audio
generator dihubungkan ke speaker (transmitter sinyal) dan secara paralel
juga dihubungkan ke salah satu input dari osiloskop yang disebut sinyal x
pada osiloskop. Mikrofon bertindak sebagai receiver sinyal yang berasal
dari speaker dihubungkan ke osiloskop yang disebut sinyal y pada osiloskop.
Transmitter akan memancarkan gelombang bunyi dengan frekuensi tepat
seperti yang diatur pada audio generator. Gelombang bunyi akan merambat
di udara dan akan ditangkap oleh receiver yang ditempatkan di depan
transmitter pada jarak tertentu. Beda fase antara dua sinyal tersebut yaitu
sinyal x dan sinyal y yang bergantung pada panjang lintasan yang ditempuh
bunyi di udara antara transmitter dan receiver. Jika panjang lintasannya
merupakan kelipatan dari panjang gelombang bunyi 𝑛𝜆, maka layar tampilan
osiloskop akan menunjukan gambar garis dengan kemiringan positif. Jika
2𝑛+1
panjang lintsannya merupakan kelipatan dari 𝜆, maka layar tampilan
2
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merangkai alat sepeti gambar
Amplfier
Speaker Mikrofon
Mistar
2. Mengatur set osiloskop pada mode XY dan mengatur frekuensi audio
generator pada 2.5kHz
3. Mengatur amplitude dari sinyal input sinusoidal hingga pada layar tampilan
osiloskop Nampak gambar elips
4. Menempatkan speaker pada dudukan mistar dengan posisi tetap, dan
menempatkan mikrofon pada dudukan mistar dengan posisi dapat diubah-
ubah
5. Mengatur gerakan mikrofon yang tepat di depan speaker hingga pada layar
osiloskop terlihat gambar garis lurus miring kanan, miing kiri, miring
kanan, miring kiri, dan miring kanan
6. Mengatur frekunsi audio generator menjadi 3 kHz dan mengulangi langkah
4-5
7. Mengatur frekunsi audio generator menjadi 3.4 kHz dan mengulangi
langkah 4-5
8. Mengatur frekunsi audio generator menjadi 4 kHz dan mengulangi langkah
4-5
9. Mengatur frekunsi audio generator menjadi 4.4 kHz dan mengulangi
langkah 4-5
10. Mengatur frekunsi audio generator menjadi 5 kHz dan mengulangi langkah
4-5
11. Mencatat data panjang lintasan antara garis lurus yang berurutan
12. Menyimpan kembali peralatan yang telah digunakan
E. DATA PENGAMATAN
Posisi Speaker : 865 mm
No Frekuensi Miring Kanan Miring Kiri Miring Kanan Miring Kiri Miring Kanan
F. PENGOLAHAN DATA
1. Metoda Statistika
Σ 2177.5 97.33
∑𝑖=1 𝑣𝑖 2177.5
𝑣̅ = = = 362.9 𝑚/𝑠
6 6
∑|𝑣 − 𝑣̅ |2 97.33
∆𝑣 = √ =√ = 4.41 𝑚/𝑠
𝑛−1 5
𝑀𝑎𝑘𝑎 ; 𝑣 = (362.9 ± 4.41) 𝑚/𝑠
∆𝑣 4.41
Dengan presentase kesalahan presisi adalah 𝑣̅
𝑥 100% = 362.9 𝑥 100% = 1.2%
2. Metoda Grafik
G. ANALISIS
Pada saat pengambilan data, yang dilakukan ialah mengambil data saat
layar osiloskop menunjukan garis miring kanan, miring kiri, miring kanan, miring
kiri dan miring kanan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan perbedaan jarak
yang lebih akurat. Pengambilan data yang dilakukan memiliki arti bahwa nilai
panjang gelombang yang didapat ialah perbedaan selisih panjang lintasan antara
dua garis lurus yang berurutan dibagi banyak data dua garis lurus berurutan
yang diambil.
Hasil pengolahan data yang diperoleh menggunakan metoda statistika
menyatakan bahwa cepat rambat bunyi di udara sebesar 𝑣 = (362.9 ± 4.41) 𝑚/𝑠
dengan presentase kesalahan sebesar 1.2%. Berdasarkan literature, telah
diketahui bahwa cepat rambat bunyi di udara pada temperature ±250 𝐶 ialah
𝑚 |𝑣−𝑣𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟 |
347 𝑠 . Sehingga presentase kesalahan akurasinya sebesar 𝑣𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
𝑥 100% =
|362.9−347|
347
𝑥 100% = 4.58%. Sedangkan hasil pengolahan data yang diperoleh
H. KESIMPULAN
I. SARAN
J. DAFTAR PUSTAKA
Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1. Jakarta :
Erlangga