meter. Untuk suatu posisi tertentu dengan frekuensi sudut (ω) dan
(misalkan z = 0, dan φ = 0) maka, bilangan gelombang (k) berbeda.
dengan 1991).
= (20)
Prinsip Interferometer Michelson
= (21) Suatu alat yang dirancang untuk
menghasilkan pola interferensi dari
Handayani, N., dkk., Pengaruh Kenaikan Frekuensi Getaran Akustik.............170
4
Metode Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan
3
membuat program pembangkit getaran
Gambar 1. Skema Interferometer
Michelson dengan 1. Laser, 2. Cermin akustik dengan frekuensi 8 s.d 40 Hz
1, 3. Cermin 2 dan 4. Layar dalam program MATLAB 7.0 dengan
(Falah,____)
listing
Pengukuran jarak yang tepat
dapat diperoleh dengan menggerakan
cermin pada Interferometer Michelson
dan menghitung frinji interferensi yang
bergerak atau berpindah, dengan
acuan suatu titik pusat, sehingga Selanjutnya menyusun peralatan
diperoleh jarak pergeseran yang seperti Gambar 2 pada meja optik
berhubungan dengan perubahan frinji dengan keterangan gambar adalah 1.
sebesar Laser He-Ne, 2. Cermin geser, 3. Beam
= ⇔ = (24) splitter, 4. Cermin getar 5. Layar, 6.
dengan ∆d adalah perubahan lintasan Speaker, 7. Lensa ,
optis, λ adalah nilai panjang gelombang
sumber cahaya dan ∆N adalah
perubahan jumlah frinji (Phywe,2006).
Penelitian Masroatul Falah,
menyatakan banyak atau sedikitnya
jumlah frinji yang terbentuk tergantung
pada beda lintasan optik antara kedua Gambar 2. Susunan peralatan
penelitian
Handayani, N., dkk., Pengaruh Kenaikan Frekuensi Getaran Akustik.............172
pergeseran frinji (ΔN). Nilai pergeseran dapat diketahui nilai fg, yaitu
Kesimpulan
Menggeser cermin geser sejauh
satu putaran (= 1 μm)
500
400
300
200
100
-100
-200
-300
-400
-500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4
x 10
0
(f MATLAB ); (Hz) (ΔN)
0 20 40 60
0 12 Frekuensi (Hz)
8 24
Gambar 9. Grafik Pengaruh Kenaikan f
10 27
MATLAB terhadap ΔN
12 28
14 29
16 33 Pada kondisi acuan, yaitu saat
18 35 cermin tidak digetarkan (fMATLAB = 0)
20 37
22 38 diperoleh jumlah pergeseran frinji (ΔN)
24 41 sebanyak 12 kali. Dengan
26 43
28 45
menggunakan persamaan (24)
30 46 diperoleh nilai frekuensi gelombang
32 48
laser helium neon adalah 1,80 x 1015
34 50
36 51 Hz. Pengambilan data selanjutnya
38 53 menggunakan fMATLAB sebesar 8 Hz.
40 56
Hal ini dikarenakan nilai rentang
berdasarkan persamaan karakteristik laser helium neon (fHe-Ne) adalah f’. Nilai
Tabel 2 Hasil perhitungan nilai error akurasi jumlah pergeseran frinji berdasarkan
persamaan karakterisitik
Frekuensi Jumlah Jumlah pergeseran
Error
getaran akustik pergeseran frinji berdasarkan |ΔN-ΔN’|2
Akurasi
(f MATLAB ), Hz frinji (ΔN) pers.karakteristik (ΔN’)
0 12 14,570 2,570 -
8 24 23,002 0,998 12,475
10 27 25,110 1,890 18,900
12 28 27,218 0,782 6,517
14 29 29,326 0,326 2,329
16 33 31,434 1,566 9,787
18 35 33,542 1,458 8,100
20 37 35,650 1,350 6,750
22 38 37,758 0,242 1,100
24 41 39,866 1,134 4,725
26 43 41,974 1,026 3,946
28 45 44,082 0,918 3,279
30 46 46,190 0,190 0,633
32 48 48,298 0,298 0,931
34 50 50.406 0.406 1,194
36 51 52,514 1,514 4,206
38 53 54,622 1,622 4,268
40 56 56,730 0,730 1,825
Σ 5,351
Error max 18,900
Error min 0,633
Tabel 4 Hasil Perhitungan Nilai fg’ dan Perbandingan Nilai fg’ dengan fMATLAB
Frekuensi Frekuensi
getaran akustik = , getaran akustik = ,
(f MATLAB ), Hz (f MATLAB ), Hz
0 - 24 23
8 12 26 24
10 14 28 25
12 14 30 26
14 15 32 27
16 18 34 29
18 19 36 29
20 20 38 31
22 21 40 33
177 Jurnal Fisika FLUX, Vol. 10 No. 2, Agustus 2013 (166–178)
Interferometer Michelson
Berbantuan Komputer
(Teknosains, 12(1), Januari,
1999).pdf. Yogyakarta: Program
Studi Ilmu Fisika Program
Pascasarjana Universitas Gajah
Mada.