107 760 2 PB
107 760 2 PB
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K) 2021, Vol. 2 (No. 3) : 215-222
Oktariani*
Fakultas Psikologi, Universitas Potensi Utama, Indonesia
Disubmit: 28 Mei 2021; Diproses: 02 Juni 2021; Diaccept: 08 September 2021; Dipublish: 02 Desember 2021
*Corresponding author: E-mail : oktariani1610@gmail.com
Abstrak
Dalam pola toxic parenting, orang tua memperlakukan anaknya dengan tidak hormat sebagai individu, contoh tidak
memuji pekerjaan anak atau, meremehkan hal-hal yang sudah anak lakukan dalam hidup kesehariannya. Atau
orang tua yang suka membanding – bandingkan anak dengan anak lainnya atau membandingkan dengan saudara
kandungnya sendiri sehingga mengakibatkan turunnya rasa percaya diri pada anak. Orang tua yang melakukan
pola asuh ini atau toxic parents memiliki perilaku yang buruk, seperti melakukan kekerasan fisik dan juga
kekerasan verbal, sehingga pada akhirnya ini menjadi racun dalam pribadi anak dan hal ini jarang di sadari oleh
orang tua. Toxic parents memberikan efek negatif yang sangat besar untuk anak-anak. Anak-anak dapat
menderita secara mental. Anak tipe penurut akan berusaha sekeras mungkin untuk membahagiakan
orangtuanya dengan cara menekan segala hal yang mereka inginkan. Sementara untuk yang anak tipe
pemberontak akan menjadi pembangkang untuk orang tuanya. Jika toxic parents ini berlangsung sepanjang
kehidupan anak maka kesehatan mental anak akan mengalami gangguan. Jika kesehatan mental anak
terganggu, maka akan mempengaruhi kepada perilaku anak didalam kehidupan kesehariannya.
Kata Kunci: Kesehatan Mental Anak; Toxic Parents
Abstract
In toxic parenting, parents treat their children with disrespect as individuals, for example not praising their children's
work or underestimating the things that children have done in their daily lives. Or parents who like to compare –
comparing children with other children or comparing with their own siblings, resulting in a decrease in self-
confidence in children. Parents who practice this parenting or toxic parenting have bad behavior, such as physical and
verbal violence, so that eventually this becomes toxic in the child's personality and this is rarely realized by parents.
Toxic parents have a huge negative effect on children. Children can suffer mentally. Submissive children will try their
best to make their parents happy by suppressing everything they want. As for the rebellious type children will become
dissidents for their parents. If this toxic parent lasts throughout the child's life, the child's mental health will be
disturbed. If a child's mental health is disturbed, it will affect the child's behavior in their daily life.
Keywords: Children's Mental Health; Toxic Parents
DOI: https://doi.org/10.51849/j-p3k.v2i3.107
Rekomendasi mensitasi :
Oktariani. (2021), Dampak Toxic Parents dalam
Kesehatan Mental Anak. Jurnal Penelitian Pendidikan,
Psikologi dan Kesehatan (J-P3K), 2 (3): 215-222.
215
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
216
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
orang tuanya toxic karena tidak adanya Sebaliknya, orang yang kesehatan
kepedulian terhadap anak, dalam mentalnya terganggu akan mengalami
memberikan alasan tidak adanya gangguan suasana hati, kemampuan
kepedulian terhadap anak, yang kedua berpikir, serta kendali emosi yang pada
subjek memaknai orang tuanya toxic akhirnya bisa mengarah pada perilaku
karena orang tua suka membandingkan buruk.
anak, dan yang terakhir ada kategori yang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memaknai orang tuanya toxic karena mendefinisikan kesehatan mental sebagai
sikap orang tua yang sampai membuat keadaan sosial dan kesejahteraan
trauma anak. emosional, bukan hanya tidak adanya
Masalah kesehatan mental dapat gangguan. Dengan demikian, kesehatan
dialami siapapun, termasuk anak dan mental adalah sumber daya untuk hidup,
remaja. Namun, orang tua sering kali tidak penting bagi semua anak-anak untuk
sadar bahwa anaknya memiliki masalah berkembang dan penting bagi
kesehatan mental. Kesehatan mental ini pembangunan manusia yang optimal dan
diperlukan dalam perkembangan anak. berfungsi di sepanjang kehidupan.
Kesehatan mental anak, jika Lingkungan sangat berpengaruh terhadap
dikembangkan dengan baik sejak masa kesehatan mental pada anak (Waddell,
bayi dan balita, akan membantu anak dalam Puspita 2019).
dalam menghadapi situasi apapun dan Data World Health Organization
membantunya tumbuh jadi anak dan (WHO) tahun 2000 (dalam Puspita 2019)
kelak orang dewasa yang sehat secara diperoleh angka gangguan mental yang
utuh. semula 12% meningkat menjadi 13% di
Kesehatan mental anak merupakan tahun 2001 dan diprediksi pada tahun
bagaimana anak berpikir serta merasa 2020 menjadi 15%. WHO memprediksi
dirinya sendiri dan dunia di sekelilingnya, angka gangguan jiwa penduduk dunia
oleh karena itu kesehatan mental meningkat hingga 15% pada tahun 2015.
berhubungan dengan gimana anak Berdasarkan laporan Riset
mengalami tantangan dalam hidup. Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 di
Kesehatan mental yang baik adalah Indonesia, prevalensi penduduk yang
kondisi ketika batin kita berada dalam mengalami gangguan mental emosional
keadaan tentram dan tenang, sehingga berumur 15 tahun ke atas secara nasional
memungkinkan kita untuk menikmati adalah 6,0% (37.728 orang dari 703.946).
kehidupan sehari-hari dan menghargai Dalam jurnal Department Of Health South
orang lain di sekitar. Seseorang yang East dijabarkan mengenai Kesehatan Jiwa
bermental sehat dapat menggunakan pada Anak & Young People (BMA, dalam
kemampuan atau potensi dirinya secara Puspita 2019), gangguan perilaku: 6 % dari
maksimal dalam menghadapi tantangan 5-16 tahun memiliki gangguan perilaku
hidup, serta menjalin hubungan positif yang lebih sering terjadi pada anak laki-
dengan orang lain. laki.
217
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
218
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
percaya diri dan merasa tidak dicintai semuanya lebih terpusat kepada perasaan
oleh orang tuanya sendiri. dari orang tua toxic.
Mengutip artikel yang di tulis dari Berikut adalah contoh kepercayaan
TribunSumsel.com sejarah kata toxic ini yang tidak tertulis: (1) Anak harus
berawal dari orang-orang yang bermain menghormati dan menghargai orang tua
game serta orang-orang yang dalam kondisi apapun, (2) Ada dua cara
menggunakan media sosial, dalam hal dalam melakukan sesuatu – cara kami
mengungkapkan kekesalannya terhadap atau cara yang salah, (3) Anak harus
seseorang dengan menggunakan bahasa dapat dilihat tapi tidak boleh didengar,
gaul Bahasa Inggris yang diplesetkan. (4) Anak salah apabila marah kepada
Toxic parents mempunyai makna orang tuanya. Contoh peraturan tidak
adalah orangtua yang tidak menghormati tertulis dari keluarga toxic adalah: (1)
dan memperlakukan anaknya dengan Jangan sukses melebihi ayah, (2) Jangan
baik sebagai individu. Mereka melakukan lebih bahagia dari ibu, (3) Jangan
berbagai kekerasan pada anak yang mengikuti jalan anak, (4) Jangan pernah
dalam jangka pendek akan membuat berhenti membutuhkan sang orang tua.
kondisi psikologis atau kesehatan mental Apabila anak-anak tidak mengikuti
anak akan terganggu. aturan dan kepercayaan toxic ini, orang
Toxic parents juga tidak mau tua toxic biasanya bereaksi dengan
berkompromi, bertanggung jawab, memberikan hukuman, atau menahan
maupun meminta maaf pada anaknya. Hal cinta mereka. Akhirnya, anak akan tetap
ini dilakukan oleh orangtua yang memiliki mengikuti peraturan keluarga toxic hanya
gangguan mental atau merupakan karena mereka tidak mau dihukum. Atau,
seorang pecandu. Keadaan ini lebih lagi, anak-anak tidak mau menjadi
menciptakan lingkungan yang tidak aman penghianat keluarga karena tidak patuh,
bagi anak, baik itu dalam bentuk tidak peduli seburuk apa pun posisi anak.
kekerasan emosional, kekerasan seksual, Hal seperti inilah kemungkinan akan
kekerasan fisik, atau pengabaian (dalam sangat mempengaruhi faktor kesehatan
Saskara, 2020) mental anak (Saskara, 2020).
Menurut (Indrawati, Endang et al., Menurut Sri Juwita
2014) keluarga toxic memberikan efek Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog (dalam
jangka panjang bagi anak, terutama pada Latifa, 2015) mengatakan bahwa toxic
sisi psikologis yang dapat mengakibatkan parent adalah istilah populer yang
trauma. Terlebih lagi, trauma ini justru digunakan untuk menyebut disfunctional
berpotensi kepada penerapan pola hidup family. Sri Juwita Kusumawardhani,
toxic tersebut kepada keluarga yang akan M.Psi., Psikolog Psikolog (dalam Latifa,
anak ini bangun di masa mendatang. 2015) mendefinisikannya sebagai
Menurut Forward & Buck (2002) di keluarga yang tidak berfungsi
dalam keluarga toxic ada kepercayaan sebagaimana mestinya atau tidak sehat.
dan peraturan tidak tertulis yang hampir Toxic parent adalah orang tua yang tidak
219
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
220
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
dan remaja dapat mempengaruhi masa dan tidak aman yang sangat besar
depan dirinya sendiri sebagai individu, terhadap lingkungan. (2) Merasa kesepian
dan berdampak pada keluarga hingga dan tidak ada yang memahami dan
masyarakat, untuk mengetahui kesehatan mengerti dirinya, (3) Sering bersikap
mental anak, penting untuk melihat faktor tidak konsisten, kesulitan membangun
dalam diri anak, keluarga dan lingkungan. prinsip dan nilai hidup. (4) Dorongan
Faktor dalam diri anak seperti agresif keluar, ingin menentang aturan
faktor genetik, temperamen, dan sosial, melawan figur dominan. (5)
kesehatan fisik perlu diamati. Faktor dari Mengembangkan pertahanan diri yang
keluarga meliputi pola asuh orang tua sangat kuat sehingga menutupi diri
serta kelekatan anak terhadap orang tua. mereka yang sesungguhnya/tidak
Teori kelekatan (attachment) dari John mengenal diri sendiri. (6) Kesulitan
Bowlby (1969) memperlihatkan bahwa mengekspresikan emosi, respon emosi
anak-anak perlu membangun ikatan yang terkadang tidak sesuai dengan stimulus
aman dengan pengasuh utama mereka di yang diberikan. (7) Tidak memiliki tujuan
masa kecil (Cooper, 2005). pribadi yang jelas. Tujuan mereka
Ikatan yang aman ini penting untuk seringkali untuk membahagiakan
membangun kepercayaan dan rasa aman. orangtua mereka. (8) Merasa tidak bisa
Dengan adanya kedua hal tersebut, membangun kedekatan emosioal dengan
mereka dapat belajar dan melakukan orang lain. (9) Kesulitan beradaptasi
eksplorasi terhadap dunia di sekitar dengan lingkungan sosial. (10) Kesulitan
mereka dengan percaya diri dan tanpa berempati dan memberikan kasih sayang
ketakutan yang berlebihan. Pola asuh yang tepat kepada orang lain. (11) Terlalu
orang tua sangat berpengaruh terhadap patuh atau sebaliknya, menjadi sangat
rasa aman anak. memberontak kepada orang lain. (12)
Adanya peraturan yang berlebihan, Memiliki ketergantungan yang kuat pada
tuntutan yang tidak realistis, kebebasan orang selain dirinya. (13) Selalu
tanpa batasan aturan, dan pola menyalahkan orangtua ketika bertemu
komunikasi yang tidak didasari oleh dengan masalah-masalah dalam hidup.
alasan-alasan mengapa pesan tersebut (14) Dalam level yang lebih berat akan
harus dilaksanakan memiliki pengaruh munculnya gangguan kecemasan,
yang signifikan terhadap kesehatan gangguan fisik, dan depresi.
mental anak.
Kesehatan mental anak yang SIMPULAN
dibesarkan dengan orang tua yang toxic Setiap orang tua selalu berusaha
akan mengalami gangguan ketika anak untuk menjadi orang tua yang terbaik
beranjak tumbuh dewasa, perilaku yang bagi anak–anaknya. Namun pada
akan muncul pada anak yang memiliki kenyataannya banyak orang tua menjadi
toxic parent, adalah : (1) Memiliki toxic parents bagi anak – anaknya. Toxic
kecemasan tinggi, perasaan ketakutan parents di lakukan orang tua dengan
221
p-ISSN : 2721-5393, e-ISSN : 2721-5385
www.jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/index
alasan untuk kebaikan anak mereka anak mempunyai harga diri yang rendah
namun orang tua tidak menyadari efek karena mereka ketika kecil selalu tidak di
negatif yang akan ditimbulkan pada anak hargai, selalu disalahkan ketika mereka
ketika anak tumbuh dewasa. melakukan kesalahan dan ini akan
Seorang anak yang mempunyai Toxic mempengaruhi kepribadiannya ketika
parents akan mengakibatkan seorang dewasa nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Carelina, S., & Suherman, M. (2021). Makna Toxic Oktariani, O., & Rainata, W. (2021, July).
Parents di Kalangan Remaja Kabaret Peningkatan Pemahaman Perkembangan
SMAN 10 Bandung. Bahasa Anak di Kid Care Children Therapy
Forward, S., & Buck, C. (1991). Toxic Parents, Centre. In Journal of Social Responsibility
overcoming their full legacy and Projects by Higher Education Forum (Vol.
reclaiming your life. 2, No. 1, pp. 36-38).
Indrawati, E. S., Hyoscyamina, D. E., Qonitatin, Oktariani, Z. (2019). Meningkatkan Kepercayaan
N., & Abidin, Z. (2014). Profil keluarga Diri dan Menumbuhkan Sikap Sosial Pada
disfungsional pada penyandang masalah Anak Di Panti Asuhan Al Kahfi Cab.
sosial di Kota Semarang. Jurnal Psikologi Medan. SINDIMAS, 1(1), 320-323.
Undip, 13(2), 120-132. Nurvica Sari, O. (2019). Mengenal dan
Lela Latifa (2015) 5 Ciri Toxic Parent Mengidentifikasi Kecerdasan Majemuk
https://www.parenting.co.id/keluarga/5- Pada Anak. SINDIMAS, 1(1), 334-337.
ciri-toxic-parent / 20 Februari 2021
Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga; penanaman
nilai dan penanganan konflik dalam
keluarga
Lester, J. N., & O'Reilly, M. (Eds.). (2015). The
Palgrave handbook of child mental health.
Springer.
Puspita, S. M. (2019). Kemampuan Mengelola
Emosi Sebagai Dasar Kesehatan Mental
Anak Usia Dini. SELING: Jurnal Program
Studi PGRA, 5(1), 85-92.
Kepmenkes, R. I. (2013). Riset Kesehatan Dasar
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Saskara, I. P. A., & Ulio, S. M. (2020). Peran
komunikasi keluarga dalam mengatasi
“toxic parents” bagi kesehatan mental
anak. PRATAMA WIDYA: JURNAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, 5(2), 125-
134.
Tribun Sumsel. 2019. “Arti Kata Toxic ? Kata yang
sering digunakan dalam game online dan
media sosial”. Senin 9 September 2019. /3
Maret 2021
Website seminar parenting : Menghadapi Orang
Tua Toxic,2020.
https://deepapsikologi.com/website-
seminar-parenting-menghadapi-orangtua-
toxic /3 Maret 2021
222