9455 29911 1 PB
9455 29911 1 PB
Abstract
Children's psychological development is development related to conditions that can affect children's daily lives both
in the circle of friends and the surrounding community. There are so many factors that can affect the psychological
development of children, including the family environment which will be the closest factor in the psychological
development of children. Because basically the family is the first place for children to socialize after being born. The
family is the first place for children regarding the social environment. If a child is in a harmonious and happy family,
he will experience good psychological development, he will grow into a child who is physically, mentally and
behaviorally healthy. However, it will be inversely proportional to children who grow and develop in an
inharmonious family environment, such as the occurrence of an affair from one of their parents or both parents
having an affair. These problems will have a tremendous impact, both on the perpetrators of the affair themselves,
their partners and their children. Children will become victims of the infidelity committed by their parents. The
impacts that will be obtained by the child include: there will be a child's distrust of a marriage relationship or distrust
of the opposite sex, will cause anger and hatred in the child towards parents who have an affair, will cause
indifference to their environment, children will close himself from the environment, the child will experience stress
and the worst the child will experience depression. From the impact that the child gets, it will affect the development
of the child in the future, both physically, psychologically and mentally. Efforts that can be made to maintain
household harmony and maintain children's psychological development can be done by parents by building and
maintaining small family harmony, by doing positive things together, spending weekends traveling together, being
open to one another. So that the household is harmonious and the development and growth experienced by children
is good and healthy physically, mentally and in behavior for the future.
Abstract
Perkembangan psikologis anak adalah perkembangan yang berkaitan dengan kondisi yang dapat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak baik di lingkungan pertemanan dan lingkungan masyarakat yang
ada di sekitarnya. Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak,
diantaranya adalah lingkungan keluarga yang akan menjadi faktor terdekat dalam perkembangan psikologis
anak. Karena pada dasarnya keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk bersosialisasi serelah
dilahirkan. Keluargalah tempat pertama bagi anak mengenai lingkungan sosial. Jika anak berada dalam
keluarga yang harmonis dan Bahagia ia akan mengalami perkembangan psikologis yang baik, ia akan tumbuh
menjadi anak yang sehat secara fisik, mental, dan perilakunya. Namun akan berbanding terbalik dengan anak
yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga yang tidak harmonis, seperti terjadinya perselingkuhan
dari salah satu orang tuanya atau kedua orang tuanya melakukan perselingkuhan. Dari permasalahan
tersebut akan memberikan dampak yang luar biasa, baik terhadap diri pelaku perselingkuhan itu sendiri,
pasangan dan terhadap anaknya. Anak akan menjadi korban dalam perselingkuhan yang dilakukan oleh orang
tuanya. Dampak yang akan didapatkan sang anak antara lain: akan timbul rasa ketidakpercayaan anak
terhadap suatu hubungan pernikahan atau tidak mempercayai lawan jenisnya, akan menimbulkan rasa
marah dan benci dalam diri anak terhadap orang tua yang melakukan perselingkuhan, akan menimbulkan
sikap acuh tak acuh terhadap lingkugannya, anak akan menutup dirinya dari lingkungan, anak akan
mengalami stress dan yang paling parah anak akan mengalami depresi. Dari dampak yang didapatkan sang
anak itu akan mempengaruhi perkembangan anak kedepanya, baik secara fisik, psikologis dan metal anak.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan menjaga perkembangan
psikologis anak dapat dilakukan oleh orang tua dengan cara membangun dan menjaga keharmonisan
keluarga kecil, dengan melakukan hal-hal positif bersama, menghabiskan akhir pekan dengan berpergian
bersama, saling terbuka. Agar rumah tangga terjalin harmonis dan perkembangan serta pertumbuhan yang
dialami anakpun baik dan sehat secara fisik, mental dan perilakunya untuk masa depannya.
Kata Kunci: Perselingkuhan, Perkembangan Psikologis Anak, Anak.
Pendahluan
Perkembangan psikologis anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kondisi
yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seorang anak di lingkungannya. Dan
perkembangan psikologis seseorang anak juga akan beragam. Setiap anak memiliki
perkembangan psikologis yang berbeda-beda. Perkembanga tersebut tidak terbatas pada
pertumbuhan fisiknya saja, melainkan terdapat pertumbuhan yang berlangsung secara rohaniah
menuju kematangan melalui pertumbuhan yang dialami oleh anak, pematangan anak, serta
pembelajaran sang anak (Desmita, 2016).
Faktor yang mampu mempengaruhi keadaan psikis anak diantaranya: faktor internal dan
faktor ekternal (Mansur, Saim, & Riyaldi, 2021). Faktor eksternal ini meliputi lingkungan yang ada
disekitarnya, baik lingkungan masyarakat, lingkungan pertemanannya, dan lingkungan keluarga.
Yang paling mempengaruhi psikologis anak adalah lingkungan keluarga. Karena keluargalah yang
pertama kali menjadi tempat bagi anak dalam bersosialisasi atau lingkungan sosial pertama bagi
anak. Dan anak akan memiliki kondisi psikologis yang baik jika seandainya keluarganya harmonis,
keluarganya bahagia, dan keluarganya memberikan kenyamanan terhadap dirinya, namun akan
berbanding terbalik dengan anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis
terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga yang diketahui oleh anak. Hal itu akan
menghambat perkembangan psikologis anak secara baik dan akan terganggu dalam
perkembangannya. Jika tidak ditangani sejak dini akan berdampak hingga ia tumbuh dewasa.
Dampak yang akan muncul ketika ia dewasa diantaranya ketakutan untuk berumah tangga.
Menurut Syamsuri dan Yitnamurti (2017), salah satu ketidakharmonisan keluarga adalah
perselingkuhan. Perselingkuhan adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan, pengkhianatan
terhadap suatu hubungan, dan pemutusan kontrak. Faktor penyebabnya antara lain masalah
Hasil
Perselingkuhan
Menurut KBBI, Selingkuh diartikan sebagai tingkah laku dan tingkah laku selalu
menyembunyikan sesuatu untuk keuntungan pribadi, tidak jujur, berbohong dan curang. Dalam
Muhajah, 2016, Perselingkuhan, dalam terminologi, adalah aktivitas seksual dan emosional yang
dilakukan oleh orang-orang yang berkomitmen pada hubungan berkomitmen yang dipandang
sebagai pelanggaran terhadap keyakinan atau norma yang berkaitan dengan eksklusivitas
emosional dan seksual.
Menurut Ismiati (2008) perselingkuhan adalah adanya orang ketiga yang mengganggu
kehidupan perkawinan dari dua individu. Bila di antara suami istri tidak bisa mencari solusi dan
saling memaafkan, toh perceraian adalah jalan terbaik untuk mengakhiri pernikahan.
Yang artinya: “dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
Hubungan asmara berupa perselingkuhan dianggap zina karena menimbulkan masalah
dalam kehidupan keluarga dan menjauhkan terwujudnya keluarga Sakinah, Mawadda, Warahah.
Allah SWT berfirman dalam QS. at-Tahrim ayat 6 yang mengajarkan kita untuk menjaga diri dan
keluarga kita dari siksaan Neraka yang sangat pedih.
ٓ
ّٰللا َم ٰۤا ا َ َم َر ُه ْم َ ُ س َوا ْلحِّ َجا َرة
ُ علَ ْي َها َملئِّكَة غ َِّل ظ ِّش َدا د ََّل يَ ْع
َ ص ْونَ ه َ ُٰۤيا َ يُّ َها الَّ ِّذيْنَ ا َمنُ ْوا قُ ٰۤ ْوا ا َ ْنف
ُ س ُك ْم َوا َ ْه ِّل ْي ُك ْم نَا را َّوقُ ْو ُدهَا النَّا
ََو َي ْف َعلُ ْونَ َما يُؤْ َم ُر ْون
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang suami dan ayah sebagai kepala
keluarga wajib menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka (Muhajah, 2016).
Karakteristik Perselingkuhan
Menurut Widhayanti & Hendrati (2011), perselingkuhan lebih banyak terjadi atau dilakukan
oleh laiki-laki atau suami terhadap perempuan atau istrinya. Perselingkuhan yang dilakukan oleh
suami adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh suami yang tidak jujur atau membohongi diri
sendiri dan orang lain, perilaku ini terjadi secara diam-diam dalam hubungan dengan wanita lain
sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Hal tersebut seperti: hubungan rahasia seseorang
pekerjaan dan ketika pasangan mau mendampingi atau menemani maka akan timbul
penolakkan dengan berbagai macam alasan.
3. Terjadi perubahan sikap pada pasangan. Perubahan sikap pasangan Anda, tiba-tiba
menjadi panas atau dingin.
4. Ketika panggilan datang dari seseorang, pasangan berbicara dengan lembut, merasa
tegang menjawab panggilan, dan menjauh dari pasangan karena panggilan tidak mau
didengar oleh pasangan.
5. Adanya perubahan dalam berhubungan suami istri. Pasangan akan menunjukkan gejala-
telah menyakiti hati ibunya. Seorang anak mungkin membenci semua laki-laki dan kemudian
mulai menyukai sesama jenis atau perempuan, atau anak tersebut mungkin tidak ingin
menjalin hubungan dengan lawan jenis, seperti pacar. B. perkawinan, anak tidak percaya lagi
dengan perkawinan karena melihat hubungan kedua orang tuanya.
3. Orang tua adalah panutan bagi anak. Jika orang tua berselingkuh, itu jelas bukan contoh yang
baik. Tetapi, anak dapat "meniru" ini selama pernikahan. Akan memungkinkan juga seorang
anak berpikir bahwa “orang tua saya tidak pernah berselingkuh, jadi tidak masalah jika saya
berselingkuh”.
4. Akibat kejadian kedua, anak bisa merasa sangat tertekan, stress, tertekan dan down.
Perasaan tertekan seperti itu dapat menenangkan anak, ia tidak mau bersosialisasi, dan
prestasi akademiknya memburuk
5. Anak yang menjadi korban perselingkuhan orang tuanya tidak selamanya diam, ada juga anak
yang memberontak, karena jiwa anak yang masih labil, anak yang stress berat juga bisa
menggiringnya ke pergaulan yang buruk. Seperti: seks bebas, narkoba atau bahkan
kriminalitas.
6. Trauma dari perselingkuhan yang terjadi atau yang dilakukan oleh orang tua tidak hanya
memengaruhi perasaan pasangan yang baru saja bertengkar, tetapi juga anak-anak. Trauma
anak bisa berupa ketakutan anak untuk menikah atau menjalin hubungan dengan lawan
jenis.
Sangat penting peranan orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan serta menjaga
psikologis anak, karena itu haruslah siap sebelum menjalankan rumah tangga, mempersiapkan
diri secara fisik, mental, finansial dan merasa sudah mampu dalam menjalankan kewajiban
sebagai pasangan serta sebagai orang tua bagi anak-anak.
Kesimpulan
Tindakan perselingkuhan di rumah memiliki konsekuensi serius baik itu terhadap
pasangan, diri sendiri maupun terhadap anak. Anak juga akan menjadi korban dalam masalah
ini. Perselingkuhan akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap anak seperti dampak
terhadap psikologisnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari adanya perselingkuhan dalam rumah tangga
diantaranya:
1. Menjaga keharmonisan dalam berumah tangga dengan berkomunikasi secara baik kepada
pasangan, membicarakan hal-hal yang dapat didiskusikan dengan baik kepada pasangan untuk
keharmonisan rumah tangga kedepannya dan untuk masa depan anak.
2. Menghabiskan akhir pekan dengan berjalan-jalan dengan pasangan dan anak untuk
mempererat hubungan dengan pasangan dan anak.
3. Mendengarkan keluh kesah pasangan dengan baik dan memberikan pandangan positif terkait
masalah yang sedang dihadapi.
4. Dengan mencintai pasangan dan anak, menerima kekurangan pasangan.
Oleh karena itu sangat penting sekali peranan dari orang tua dalam mengasuh, membimbing
dan menjaga anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Dan orang tua harus
mampu mempertahankan, menjaga dan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.