Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Buletin Kesehatan Volume 2 No 8, Hal 1–4, Februari 2022

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah


Jurnal Buletin Kesehatan Volume 2 No 8, Hal 1–4, Februari 2022
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

POLA ASUH VERSUS KESEHATAN MENTAL ANAK


POLA ASUH VERSUS KESEHATAN MENTAL
Oleh : Fitri Puji Agustiani, S.kep,Ns

Skizofrenia merupakan salah satu bentuk masalah gangguan jiwa yang


memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Sekitar 400.000 orang mengidap
skiofrenia di Indonesia. 38,3% pengidap skizofrenia adalah anak dan remaja.
Pola pengasuhan orang tua mempengaruhi perkembangan perilaku sosial anak.
Terjadinya psikosis atau gangguan jiwa kemungkinan disebabkan pada masa
kanak-kanaknya mendapat kekerasan, sehingga menimbulkan trauma yang
mendalam pada diri anak.

Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat


ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak.
Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya
perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar
pribadi normal. Seringkali diikuti dengan delusi dan halusinasi
(www.dokterindonesiaonline.com,2017). Pola pengasuhan orang tua
mempengaruhi perkembangan perilaku sosial anak. Terjadinya psikosis atau
gangguan jiwa kemungkinan disebabkan pada masa kanak-kanaknya mendapat
kekerasan, sehingga menimbulkan trauma yang mendalam pada diri anak
(Kaplan, 2013)
Kata skizofrenia terdiri dari dua kata, yaitu skhizein = split =pecah dan
phrenia= mind = pikiran. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang sifatnya
merusak, melibatkan gangguan berpikir persepsi, pembicaraan, emosional,
dan gangguan perilaku (Septiari,2012). Faktor-faktor penyebab skizofrenia
antara lain faktor biologis, etidakmampuan membina, mempertahankan
hubungan sosial, adanya delusi dan halusinasi yanyaitu faktor gen yang
Jurnal Buletin Kesehatan Volume 2 No 8, Hal 1–4, Februari 2022
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

melibatkan skizofrenia, obat-obatan, anak keturunan dari ibu skizofrenia,


anak kembar identik ataupun fraternal dan abnormalitas cara kerja
otak.Faktor psikologis, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
gangguan pikiran, keyakinan, opini yang salah, kg abnormal dan gangguan
afektif dan Faktor lingkungan, yaitu pola asuh yang cenderung skizofrenia,
adopsi keluarga skizofrenia dan tuntutan hidup yang tinggi (Hurlock,2010)
Pola pengasuhan adalah asuhan yang diberikan ibu atau pengasuh lain
berupa sikap, dan perilaku dalam hal kekaitannya dengan anak, memberikan
makan, merawat, menjaga kebersihan, memberi kasih sayang, dan
sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam hal
kesehatan fisik dan mental, status gizi, pendidikan yang baik, peran dalam
keluarga dan masyarakat dan lain sebagainya (www.go4healtylife.com,2012)
Ada 3 jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua yaitu pola asuh
otoriter, permisif dan demokratis. Pola asuh otoriter menggunakan
pendekatan yang memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Anak harrus
menurut kepada orang tua. Keinginan orang tua harus dituruti, anak tidak
boleh mengeluarkan pendapat. Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak
menjadi penakut, pencemas, menarik diri dari pergaulan, kurang adaptif,
kurang tajam, kurang tujuan, curiga kepada orang lain, dan mudah stress
(www.go4healthylife.com, 2012)
Pola asuh permisif adalah orang tua memperbolehkan anak berbuat apa
saja. Orang tua memiliki kehangatan, dan menerima apa adanya. Kehangatan
cenderung memanjakan, ingin dituruti keinginannya. Sedangkan menerima
apa adanya cenderung memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat apa
saja.Pola asuh ini dapat menyebabkan anak agresif, tidak patuh pada orang
tua, sok kuasa, kurang mampu mengontrol diri
(www.go4healthylife.com,2012).
Jurnal Buletin Kesehatan Volume 2 No 8, Hal 1–4, Februari 2022
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Pola asuh demokratis adalah orang tua sangat memperhatikan kebutuhan


anak, dan mencukupinya dengan pertimbangan faktor kepentingan dan
kebutuhan. Pola asuh ini dapat mengakibatkan anak mandiri, mempunyai
kontrol diri, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, dapat berinteraksi
dengan teman sebayanya dengan baik, mampu menghadapi stress,
mempunyai minat terhadap hal-hal yang baru, kooperatif dengan orang
dewasa, penurut, patuh, dan berorientasi pada prestasi
(www.go4healthylife.com,2012).

Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh faktor somatik,


faktor psikologik dan faktor sosio-budaya yang secara terus-menerus saling
mempengaruhi.Munculnya gejala gangguan jiwa diakibatkan dari adanya
perubahan pola lingkungan, perilaku dan akibat kondisi biologik individu
tersebut.Pada perkembangan psikologi yang salah terjadi ketidakmatangan
atau fiksasi bahwa individu gagal berkembang lebih lanjut pada fase
berikutnya dan ada tempat-tempat yang lemah (rentan). Individu yang
rentan tersebut apabila dikenai stres psikososial seperti status ekonomi
yang rendah, gagal dalam mencapai cita-cita dan konflik keluarga
(Yusuf,2015).
Konflik keluarga sangat mempengaruhi perkembangan psikopatologis
anak. Konflik dalam keluarga juga akan mempengaruhi sikap atau didikan
orangtua terhadap anak, dan sikap orangtua sangat berpengaruh terhadap
pola asuh kepada anak. Konflik keluarga yang berlarut-larut, kematian
keluarga yang dicintai dan lain sebagainya dapat berkembang menjadi
gangguan jiwa gangguan jiwa. Pola pengasuhan orangtua mempengaruhi
perkembangan perilaku sosial anak. Terjadinya psikosis atau gangguan jiwa
kemungkinan disebabkan pada masa kanak-kanaknya mendapatkan
Jurnal Buletin Kesehatan Volume 2 No 8, Hal 1–4, Februari 2022
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

perlakuan kekerasan, sehingga menimbulkan trauma yang mendalam pada


diri anak (Savitri,2013).

Daftar pustaka :
Skizofrenia Pada Anak.www.dokterindonesiaonline.com. Diakses pada tanggal 20
Agustus 2017.
Kaplan, Sadock, psikiatris klinis,2013, Jakarta
Savitri,Yuhada. Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat depresi remaja di SMK 10
November Semarang; 2013
Septiari. mencetak balita cerdas dan pola asuh orang tua. Yogyakarta: Nuha Medika;
2012.
Hurlock, E.B. perkembangan anak jilid 1. Jakarta : Erlangga; 2010.

Yusuf A.H, dkk. Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : Salemba Medika;
2015.

Anda mungkin juga menyukai