Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN VIII

PEMBUATAN KALIUM TRIOKSALATO ALUMINAT K3[Al(C2O4)3]

OLEH :

NAMA : EPRI ADIANSYAH

STAMBUK : F1C1 17 011

KELOMPOK : III (TIGA)

ASISTEN : OWINK AGUNG PRABOWO, S.Si.

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aluminium adalah logam yang keberadaannya memiliki jumlah besar dan

beragam penggunaannya. Hal ini disebabkan beberapa hal yaitu kelimpahan

aluminium dikulit bumi cukup besar, pengolahanya relatif mudah dan murah,

serta aluminium mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah

dimodifikasi. Sebagai salah unsur golongan III A yang berada pada periode

ketiga, aluminium merupakan unsur golongan ligan dan dapat membentuk

senyawa oksida dan hidroksida amfoter.

Senyawa yang tersusun atas atom pusat yang berupa ion logam dan

ligannya dikenal sebagai senyawa kompleks. Senyawa ini biasanya memiliki

warna yang khas diakibatkan dari adanya atom pusat yang berupa ion logam yang

umumnya merupakan ion logam dari golongan transisi. Asam dan basa lewis

adalah jenis asam dan basa yang berperan dalam senyawa ini dimana asam

lewis adalah atom pusat yang berperan sebagai penerima pasangan elektron bebas 

sedangkan sifat basa lewis dimiliki oleh ligannya yang berperan sebagai pendonor

atau penyedia pasangan elektron bebas untuk diberikan kepada atom pusat.

Senyawa kompleks merupakan suatu senyawa yang atom pusatnya

berikatan dengan ligan-ligan. Aluminium dapat membentuk senyawa kompleks

oktahedral seperti kalium trioksaloto aluminat K3[Al(C2O4)3]. Pada senyawa

kompleks kalium trioksalato aluminat, unsur aluminium berperan sebagai atom

pusat dan berikatan dengan ligan C2O2. Anion trioksalat berfungsi sebagai
pelindung (zat pengkhelat) ion Al dapat bereaksi dengan unsur atau senyawa lain.

Kompleks netral ini larut dalam pelarut organik seperti benzene, n-heksena,

kloroform, dan sebagainya, tetapi tidak larut dalam pelarut polar seperti air.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan percobaan pembuatan kalium

trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3].

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara pembuatan

kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3]?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan \ini adalah untuk mempelajari

cara pembuatan kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3].

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari percobaaan ini adalah dapat mempelajari cara

pembuatan kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3].


II. TINAJUAN PUSTAKA

Senyawa kompleks merupakan salah satu teknik dalam produksi bahan

komposit yang banyak yang didapat sebaliknya. Contoh dari komposit tersebut

bimeta metastabil llic atau logam-karbon sistem. Salah satu prekursor terbaik

dalam sintesis komposit ini s ganda atau heteronuklir kompleks Senyawa (DCC).

Thermolysis adalah suatu proses yang memungkinkan untuk menghapus ligan dari

DCC dengan cara pemanasan hati-hati. Thermolysis adalah salah satu proses yang

memungkinkan untuk menghapus ligan dari DCC dengan pemanasan hati-hari.

Thermolysis pada umumnya merupakan proses fase padat yang kompleks

melibatkan redoks dan substitusi reaksi kedua, padat dan pada interface, serta

pembentukan fase padat baru dan interface (Pechenyuk dkk., 2017).

Pembentukan senyawa kompleks adalah reaksi ion logam dengan ligan

(suatu senyawa organik yang dapat menjepit kation logam) melaui pasangan

elektron (elektron pair sharing). Hasil reaksi ini disebut persenyawaan koordinasi

logam (metal coordination compound). Dalam hal ini logam bertidak sebagai

penerima pasangan elektron sedangkan ligan adalah pemberi pasangan elektron.

Ion logam bertindak sebagai ion pusat, sementara ion-ion organik dikoordinasikan

disekelilingnya. Beberapa ligan organik dapat mengikat ion logam dengan lebih

dari satu gugusan fungsionil pemberi.

Kalium adalah mineral penting untuk mengontrol saraf dan menjaga

keseimbangan tekanan darah. Hal ini bermanfaat mencegah stres dan gangguan

mental lainnya. Selain itu kalium juga mampu mengatur berbagai hormon dalam
tubuh termasuk hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Sedangkan flavanoid

dapat berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat mencegah pembentukan plak /

arterosklerosis dalam pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar dan

dapat mencegah terjadinya tekanan darah tinggi (Cholifah dkk., 2018).

Aluminium adalah unsur non ferrous yang merupakan logam ringan yang

mempunyai sifat lebih ringan dari besi dan baja, memiliki ketahanan yang baik

terhadap korosi, dapat menghantarkan listrik dan panas dengan baik dan

merupakan bahan paling berlimpah nomer 3 di dunia. Pada umumnya aluminum

yang didapat dalam keadaan cair dengan elektrolisa mempunyai kemurnian

hingga 99,85% (Murtiyoso dkk., 2017).Selain itu, aluminium juga memiliki

kelebihan diantaranya massa jenisnya yang rendah, kemampuan menahan korosi,

harga yang murah, konduktor listrik dan panas yang baik, serta ketahanan oksidasi

Penggunaan aluminium di dunia industri perkapalan digunakan untuk menunjang

proses fabrikasi dan telah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan material

(Aziz dkk., 2017).

Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah

fasa homogen, pembentukan partikel padatan dapat terjadi dari fasa uap, seperti

pada proses pembentukan kristal salju atau sebagai pemadatan suatu cairan pada

titik lelehnya atau sebagai kristalisasi dalam suatu larutan (cair). Istilah kristalisasi

yang dipakai dalam laporan ini adalah pengertian yang ketiga, yaitu pembentukan

partikel partikel padat pada suatu larutan cair. Salah satu sifat penting kristal yang

perlu diperhatikan adalah ukuran kristal individual dan keseragaman ukuranya


(Sebagai kristal bulk). Untuk alasan inilah distribusi ukuran kristal (Crystal Size

Distribution, CSD) harus selalu dikontrol (Fachry dkk., 2015).

Rendemen adalah perbandingan jumlah (kuantitas) campuran yang

dihasilkan dari ekstraksi tanaman aromatik. Rendemen menggunakan satuan

persen (%). Dimana Semakin tinggi nilai rendemen yang dihasilkan menandakan

nilai campuran yang dihasilkan semakin banyak, begitupun sebaliknya (Leburan

dkk., 2018).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan pembuatan kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3]

dilakukan pada hari Kamis, 22 November 2018 pada pukul 07:30-09:55 WITA,

bertempat di Laboratorium Nano Teknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gunting, gelas kimia

(200 mL), timbangan analitik, gelas ukur (100 mL), batang pengaduk, pipet tetes,

corong glasswool, dan hot plate..

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah serutanalluminium

foil, kalium hidroksida (KOH) 20%, akuadest, asam oksalat (H2C2O4), kalium

permanganat (KMnO4 0,1 N) dan etanol (C2H5OH).


C. Prosedur Kerja

Serutan Asam oksalat


aluminum
-ditimbang sebanyak 1 gram
-dimasukkan kedalam gelas kimia -ditimbang sebanyak 7

200 mL gram

-ditambahkan 30 mL KOH 10 % -ditambahkan kedalam 30

-dibiarkan berbuih mL akuades panas

-dididihkan sampai semua serutan


aluminium larut
-disaring dengan glasswool

Larutan Larutan panas


aluminium asam oksalat

-dicampur
-ditambahkan KmnO4 0,1 N 5 mL
-diaduk
-dipanaskan sampai ½ volumenya sampai
terbentuk kristal
-disaring
-dicuci dengan etanol
-ditimbang kristal yang di hsilkan
-dihitung rendemennya

% Rendemen = 166,89 %
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan Gambar


1 1 gram serutan Aluminium larut dalam
aluminium dalam larutan KOH (tanpa
KOH 20%, 30 mL proses pemanasan)
(larutan I)

2 7 gram asam asam oksalat (H2C2O4)


oksalat (H2C2O4) larut dalam akuades
dilarutkan dalam
akuades 30 mL
(larutan II)
3 larutan I + larutan Terbentuk endapan
II berwarna putih
(larutan III)

4 Larutan aluminium Larutan berwarna


+ larutan oksalat
bening
dihidrat +
didinginkan +
disaring
5 Larutan kalium Terbentuk kristal
trioksalato dengan berat kristal +
aluminat berwarna kertas saring adalah
bening + 50 mL 5,039 dan berat ketas
etanol 96% + saring 1,92
didiamkan

2. Rumus Struktur K3[Al(C2O4)3]

OOOO
C C .. .. C C
O O
O..Al .. O

K :O: K

O
C C

: O:
O
K

3. Reaksi

2 Al + 2 KOH + 6 H2O 2 [Al(OH)4]- + 3 H2↑ + 2 K+

[Al(OH)4]- + 3 C2O42- [Al(C2O4)3]3- + 4 OH-

[Al(C2O4)3]3- + 3 K K3[Al(C2O4)3]

4. Analisis Data

Dik : Berat Kristal secara praktik = 16,75 g


Berat Al =1g
Mr Al = 27 g/mol
Berat KOH 20% = 20 g
Mr KOH = 56 g/mol
Berat H2C2O4 =7g
Mr H2C2O4 = 90 g/mol
Mr K3[Al(C2O4)3] = 408 g/mol
Berat KMnO4 = 0,63 g
Mr KMnO4 = 158 g/mol

Dit : rendamen …..%

Berat Kristal secara teori


m 1g
 mol Al = = = 0,037 mol
Mr 27 g/mol

m 7g
 mol H2C2O4 = = = 0,077 mol
Mr 90 g/mol

m 20 g
 mol KOH = = = 0,357 mol
Mr 56 g/mol

m 0,63 g
 mol KMnO4 = = =¿ 0,003 mol
Mr 158g/mol

2Al + 2 KOH + 6H2O [Al(OH)4] + 3 H2↑ + 2 K+


0,037mol 0,357 mol - - - -

0,037 mol 0,037 mol 0,0185 mol + 0,037 mol +0,111 mol +0,074 mol

- 0,32 mol 0,0185mol 0,037 mol 0,0111 mol 0,074 mol

[Al(OH)4]- + 3 C2O42- [Al(C2O4)3]3- + 4OH-

0,037 mol 0,077 mol - -


0,0256 mol 0,077 mol +0,0256 mol +0,1024 mol

0,0114 mol - 0,0256 mol 0,1024 mol

[Al(C2O4)3]3- + 3K K3[Al(C2O4)3].3H2O

0,0256 mol 0,074 mol -

0,0246 mol 0,074 mol + 0,0246 mol

0,001 mol - 0,0246 mol

Mol K3[Al(C2O4)3] = 0,0246 mol

Massa K3[Al(C2O4)3] = Mol x Mr

= 0,0246 mol x 408 g/mol

= 10,036 g

Berat secara praktek


% Rendamen = x 100 %
Berat pecara teori

16,75 g
= x 100 %
10,036 g

=166,89 %

B. Pembahasan
Kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3] merupakan salah satu dari

contoh senyawa kompleks yang dapat dibuat dengan cara mereaksikan alumunium

dan asam oksalat. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun atas

atom pusat yang berupa ion logam dan ligannya. Atom pusat berperan sebagai

penerima pasangan elektron bebas yaitu sebagai asam Lewis dari ligan yang

berperan sebagai pemberi pasangan elektron bebas sebagai basa Lewis. Kalium

trioksalato aluminat (K3Al(C2O4).3H2O) melalui serangkaian proses kristalisasi

dan reklistalisasi akan menghasilkan kristal yang berupa padatan putih.

Percobaan ini dimulai dengan melarutkan sebanyak 1 gram aluminium

(Al) di dalam 30 mL larutan KOH 20 %. KOH berfungsi sebagai larutan yang

melarutkan aluminium. Proses pelarutan yang terjadi ditandai dengan munculnya

buih pada larutan sebab adanya gas H2 yang yang terbebas dari reaksi antara

alumunium dengan KOH. Larutan kemudian ditambahkan dengan 7 gram asam

oksalat. Penambahan asam oksalat akan menghasilkan senyawa kompleks kalium

trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3] yang ditandai dengan adanya ikatan

koordinasi yang terbentuk antara alumunium dengan asam oksalat. Larutan

alumunium dan asam oksalat yang telah dicampurkan tersebut kemudian disaring

dan diambil filtratnya. Filtrat yang diperoleh kemudian didinginkan dan

ditambahkan dengan KMnO4 yang kemudian ditambahkan engan etanol.

Penambahan etanol berfungsi sebagai zat yang akan mencegah terjadinya

penguapan pada saat kristal didinginkan sehingga tidak banyak komponen kristal

yang menguap sekaligus sebagai zat yang berperan sebagai pencuci kristal agar

kristal terbebas dari pengotor-pengotornya. Setelah didinginkan maka


terbentuklah endapan yang merupakan kristal kalium trioksalato aluminat

K3[Al(C2O4)3]. Filtrat kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3] kemudian

disaring yang bertujuan untuk memisahkan kristal kalium trioksalato aluminat

K3[Al(C2O4)3] lalu dikeringkan didalam desikator untuk kemudian ditimbang.

Tujuan kristal diletakkan dalam desikator adalah agar komponen air yang masih

terdapat dalam kristal dapat berkurang semaksimal mungkin.

Berdasarkan hasil percobaan berat kristal yang diperoleh adalah sebesar

16,75 gram dan % rendamen yang diperoleh adalah sebesar 166,89 %. Persen

rendamen yang diperoleh nilainya besar dimana hal tersebut menandakan bahwa

kristal yang terbentuk tidak banyak yang menguap terbuang diudara.

V. KESIMPULAN
Pembuatan kristal kalium trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3] dilakukan

dengan mereaksikan aluminium dengan oksalat dihidrat. Pembuatan kristal

disertai dengan proses kristalisasi dan reklistalisasi. % rendamen kristal kalium

trioksalato aluminat K3[Al(C2O4)3] yang diperoleh adalah sebesar 166,89 %.

DAFTAR PUSTAKA
Aziz A.A., Kiryanto dan Ari W.B.S., 2017. Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan
Tekuk, Komposisi dan Cacat Pengecoran Paduan Aluminium Flat Bar
dan Limbah Kampas Rem dengan Menggunakan Cetakan Pasir dan
Cetakan Hidrolik sebagai Bahan Komponen Jendela Kapal. Jurnal
Teknik Perkapalan. 5(1).

Cholifah N., Suyatno dan Dewi H, 2018. Pengaruh Juice Belimbing Manis (
Averrhoa Carambola Linn ) Terhadap Tekanan Darah pada Lansia
dengan Hipertensi di Desa Lemah Putih Kec. Brati Kab. Grobogan.
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 9(2)

Fachry A.R., Julyadi T., dan Ni Putu E.Y.L. 2015. Pengaruh Waktu Kristalisasi
dengan Proses Pendinginan Terhadap Pertumbuhan Kristal Amonium
Sulfat dari Larutannya. Jurnal Teknik Kimia. 15(2).

Pechenyuk S.I., Zolotarev A.A., Goesteva A.N., Domonov D.P., and Shimkin
A.A. 2017. Crystal Structures and Thermal Behaviour of Double
Complex Compounds Incorporating the [Cr{CO(NH 2)2}6]3+ Cation.
Journal of Molecular Structure. DOI:10.1016/j.molstruc.2017.06.099.

Leburan C, Fety F, dan Julius P. 2018. Rendemen Dan Total Fenolik Santan
Kelapa dalam pada Berbagai Tingkat Kematangan. Jurnal MIPA
UNSRAT Online. 7(1).

Murtiyoso M, Kiryanto dan Sarjito J, 2017. Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan


Tekuk, Komposisi dan Cacat Pengecoran Paduan Aluminium Flat Bar
dan Limbah Kampas Rem dengan Menggunakan Cetakan Pasir dan
Cetakan Hidrolik sebagai Bahan Komponen Jendela Kapal. Jurnal
Teknik Perkapalan. 5(1).

Rorong J.A., 2015. Analisis Fenolik Jerami Padi (Oryza Sativa) pada Berbagai
Pelarut sebagai Biosensitizer untuk Fotoreduksi Besi. Jurnal MIPA
UNSRAT Online. 4(2).

Anda mungkin juga menyukai