BANGUNAN AIR PENUNJANG TRANSPORTASI AIR (Makalah)
BANGUNAN AIR PENUNJANG TRANSPORTASI AIR (Makalah)
Oleh :
Indratmo Soekarno 2)
Sari
I. PENDAHULUAN
3. Sarana Navigasi
- Tanda-tanda lalu lintas (channel marking) : tanda
orientasi/arah, jarak tempuh, kedalaman air.
- Radar, radio-telephone, enchosounder, dan sebagainya.
III. SALURAN
Perlu dikaji apakah masih perlu filter untuk melindungi tebing tersebut
:
Solusi :
D15rip rap 100
66,7 5
D85dasar 1,5
D15rip rap 100
600 40
d15dasar 0,167
D50 rip rap 200
400 40
D50 dasar 0 .5
D50 filter
40, sehinggaD50 filter 40 x0,5 20mm
D50 dasar
D15 filter
40, sehinggaD15 filter 40 x0.0167 6.7 mm
D15 dasar
D15 filter
15, sehinggaD15 filter 40 x0.0167 6.7 mm
D15 dasar
D15 filter
5, sehinggaD15 filter 5 x1,5 7,5mm
D85 dasar
D15 filter
15, sehinggaD15 filter 5 x0,167 0,835mm
D15 dasar
Jadi bahan filter dekat tanah bahan tebing harus memenuhi D50 < 20
mm, an 0,83 mm < D15 < 6,7 mm. Sedangkan ditinjau terhadap bahan
rip-rap maka harus terpenuhi :
Penempatan krib untuk menjaga alur lalu lintas air akan lebih
penting lagi pada bagian muara harus tetap terpeliharanya alur
lalu lintas air walau dalam keadaan air surut.
diperoleh
T1 2 A H 4 A( H hT 1
T dengan T1
2 ca 2 g ca 2 g
dimana :
T1 = lama pembukaan system katup/pintu
Ht1= kedalaman air di lock tepat system selesai dibuka
H = beda muka air diluar dan di dalam lock
4
Debit maksimum terjadi saat bukaan sebesar : ht H
g
cat 2 ght
Besarnya debit adalah : Q
T1
Solusi :
T1 2 AH 1 / 2 60 30 x8 3
T
2 ca 2 g 2 0,65 x1,2 2 x9,81
T = 270 detik (total waktu pengisian lock)
T1
4 A H hT 1
ca 2 g
60
4 x30 x8 3 ht1
0,65 x1,2 2 x9,81
ht1 = 2,33 m (kedalaman air di lock saat tepat pintu selesai di buka)
4
Qmax terjadi saat salah satu yang terbesar antara hT1 atau H ( 1.33m) .
9
Jadi debit terbesat terjadi pada saat pintu selesai dibuka dan
kedalaman air di dalam lock = 2,33 m.
Jadi Qmak terjadi saat kedalaman air 1,69 m, terjadi saat pintu di buka
penuh.
Jadi debit maksimum sebesar 2,83 m3/det terjadi saat pintu selesai
dibuka.
Kesimpulan :
1. Transportasi air relative murah untuk angkutan barang
yang cukup besar, namun karena keterbatasan route,
maka perlu sarana lain sampai ketempat tujuan.
2. Perlunya perawatan saluran agar tetap dapat dilewati,
yakni menghindari pengendapan di jalur lalu lintas
dengan memasang krib memanjang.
3. Tebing saluran/sungai perlu dipelihara dan dilindungi,
salah satunya adalah penggunaan rip-rap.
4. Transportasi air di Kalimantan perlu ditingkatkan
efektivitasnya, yaitu agar saluran/anjir dapat dilewati 24
jam. Perlu dilakukan pengkajian penggunaan bangunan
penerus.
Referensi :