Anda di halaman 1dari 9

KEWAJIBAN MENDIDIK DAN PENANGGUNG JAWAB

PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENDIDIKAN


ISLAM
MAKALAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Islam II

Disusun oleh :

1. Nahdliyatul Husniyah [20010012026]


2. Mauliyah Nurrohmah [20010012027]
3. Agus Wahyudi [20010012028]

Dosen pengampu : Nur Cholis Asshiddiq, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
2021

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kewajiban mendidik dalam ajaran pendidikan islam
B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam menurut Ajaran Pendidkan Islam
C. Syarat-syarat Pendidik dalam Pendidikan Islam
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan ujung tombak majunya suatu bangsa
dan Negara. Masyarakat yang lemah pendidikannya tidak akan memiliki kapabilitas yang
memadai untuk memajukan bangsa dan negaranya. Sebagaimana ilustrasi bahwa lemahnya
pendidikan yang mengakibatkan kebodohan, sedangkan kebodohan mengakibatkan kemiskinan.
Tentu saja, kemiskinan yang ditanggung oleh bangsa dan Negara akan menyengsarakan bangsa
dan Negara itu sendiri.
Dengan pandangan di atas Islam mewajibkan seluruh umatnya untuk mencari ilmu. Karena
hukum mencari ilmu itu wajib, berdosalah bagi manusia yang mengaku muslim, tetapi tidak mau
mencari ilmu.
Karena dengan ilmu pendidikan Islam, umat Islam akan terhindar dari pendidikan yang berbasis
pada nilai-nilai sekularitas dan paham liberalisme, pendidikan Islam dibangun bukan sekedar
pengguguran kewajiban tetapi sebagai cita-cita dan tujuan hidup umat Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kewajiban mendidik dalam ajaran pendidikan Islam?


2. Siapa saja penanggung jawab pendidikan Islam menurut ajaran pendidikan Islam?
3. Apa saja syarat-syarat pendidik dalam pendidikan Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kewajiban Mendidik dalam Ajaran Pendidikan Islam

Mencari ilmu dan membangun lembaga pendidikan merupakan kewajiban, ajaran Islam pun
mewajibkan kepada umatnya untuk mendidik. Kewajiban mendidik diarahkan pada ruang
lingkup obyek pendidikan yang jelas, yaitu :
1. Pendidikan dalam keluarga
2. Pendidikan di sekolah
3. Pendidikan di lingkungan masyarakat
Pada hakekatnya, tanggung jawab pendidikan itu adalah tanggung jawab yang besar dan penting.
Sebab, pada tatanan operasionalnya pendidikan merupakan pemberian bimbingan, pertolongan
dan bantuan dari orang dewasa atau orang yang bertanggung jawab atas pendidikan kepada anak
yang belum dewasa. Dewasa dari segi rohaniah dan jasmaniah di dalam ketakwaan kepada Allah
Subhanahu wata’ala, yang ditampilkan berupa tanggung jawab atas semua sikap dan tingkah
lakunya pada diri sendiri, masyarakat dan pada Allah Subhanahu wata’ala.
Ilmu pendidikan Islam telah menunjukkan pada tataran konseptual proses pendidikan dalam
keluarga sebagai realisasi tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya, antara lain
adalah aspek-aspek pendidik (Islam) yang sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua
dalam mendidik anaknya. Aspek-aspek tersebut adalah aspek pendidikan ibadah, pokok-pokok
ajaran Islam dan membaca Al-Quran, aspek pendidikan akhlak karimah, dan aspek pendidikan
akidah Islamiah.
Ditegaskan pula oleh Hadari Nawawi bahwa pokok-pokok pendidikan Islam dalam keluarga
adalah membantu anak-anak memahami posisi dan perannya masing-masing, membantu anak-
anak mengenal dan memahami norma-norma Islam agar mampu melaksanakannya untuk
memperoleh ridho Allah Subhanahu wata’ala (Hadari Nawawi, 1993:160).
Pendidikan ibadah, contohnya shalat tidak terbatas tentang kaifiyat untuk menjalankan shalat
yang lebih bersifat fiqhiyah, melainkan termasuk menanamkan nilai-nilai dibalik ibadah shalat.
Mereka harus mampu tampil sebagai pelopor amar makruf nahi mungkar serta jiwa yang terpuji
menjadi orang yang sabar.

Aspek berikutnya dalam pendidikan Islam pada keluarga adalah pendidikan aqidah Islamiyah.
Aqidah adalah inti dari dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada anak secara
dini. Anak terus-menerus digembleng agar ia memahami Dzat Allah yang Maha Esa dan sifat-
sifatnya. Yang pertama ditekankan kepada anak adalah kehidupan yang rukun dalam rumah
tangga. Orang tua memberi contoh dan teladan kepada anak dengan mengajak mereka
melaksanakan shalat berjamaah, berlatih melakukan puasa Ramadhan dan berbagai kegiatan
yang menciptakan watak dan kebiasaan anak dengan perbuatan yang baik menurut tuntunan
agama, terutama ketauhidannya yang bulat dan utuh.
Sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya (dalam Surat Luqman : 12-14) terdiri dari
beberapa bagian penting, yaitu :
Melarang anaknya berbuat syirik kepada Allah karena syirik merupakan perbuatan yang zalim.
Menyuruh anaknya berbuat baik kepada kedua orang tua yang telah mengandung dan
melahirkannya dengan susah payah.
Berterima kasih kepada Allah dan kedua orang tua.
Tidak mengikuti ajakan orang tua untuk berbuat syirik, tetap berbuat baik kepada orang tua.
Bergaul dengan orang-orang yang selalu mengikuti jalan Allah.
Mendirikan shalat dan berbuat kebajikan dan menghindarkan diri dari kemungkaran.
Bersabar terhadap musibah yang dialami.
Berharap kepada Allah bahwa semua kebajikan akan diganti dengan nikmat yang luar biasa dari
Allah.
Kewajiban mendidik ditekankan pula kepada para pendidik di lembaga pendidikan formal
maupun non formal. Guru mendidik anak didiknya agar mengerti dan memahami mata pelajaran,
mendidik dan member contoh perilaku yang patutu diteladani oleh anak didiknya.
Anak didik bagian dari pendidikan, kewajibannya mencari ilmu, konsentrasi dalam belajar,
berperilaku sopan dan santun kepada pendidik dan teman-temannya, serta mengerjakan semua
tugas yang diberikan pendidik kepada dirinya.

B. Penanggung Jawab Pendidikan Islam menurut Ajaran Pendidkan Islam

Penanggung jawab pendidikan Islam menurut ajaran islam ialah sebagai berikut :
Seluruh manusia bertanggung jawab untuk mendidik dirinya sendiri karena ajaran Islam
menekankan tanggung jawab sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah.
Orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya dalam keluarga. Tanggung
jawab itu dipikul karena semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah maka bergantung
kepada porang tuanya apakah anaknya mau dimajusikan, mau diyahudikan atau dinasranikan
atau tetap dalam kefitrahannya yakni menjadi manusia yang muslim dan berserah diri kepada
Allah. Tanggung jawab orang tua bukan hanya dalam mendidik, melainkan membiayai
pendidikan, mencukupi literature bagi anak-anaknya, memberikan kebutuhan sekolahnya dan
mengajarinya di rumah sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Pemerintah karena memperoleh pendidikan merupakan hak rakyat yang dilindungi oleh Undang-
Undang Dasar 1945. Pemerintah atau Negara berkewajiban meringankan biaya pendidikan agar
semua masyarakat dapat menjangkau pendidikan dengan biaya yang murah.
Para guru di sekolah
Seluruh anggota masyarakat, semua warga masyarakat berkewajiban mendukung wajib belajar
Sembilan tahun.
Tanggung jawab terbesar pendidikan Islam menurut ajaran Islam dipikul oleh orang tua anak
karena orang tualah yang menentukan pola pembinaan pertama bagi anak.
Tanggung jawab orang tua terhadap anak tercermin dalam surat Luqman ayat 12 yang intinya
memberikan hikmah sebagai berikut :
1. Memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa anak-anak adalah amanah.
2. Anak-anak adalah ujian yang berat dari Allah Subhanahu wata’ala dan orang tua jangan
berkhianat.
3. Pendidikan anak harus diutamakan
4. Mendidik anak harus menggunakan strategi dan kiat-kiat yang dapat diterima oleh akal anak.

5. Orang tua tidak memaksanakan kehendaknya sendiri kepada anak


6. Menjaga anak untuk tetap menunaikan shalat dan berbuat kebajikan.

Dengan memperhatikan tanggung jawab pendidikan dari orang tua terhadap anak-anaknya, dapat
disimpulkan bahwa orang tua adalah pendidik anak-anak dan anak adalah amanah dari Allah.
Orang tua berfungsi sebagai pendidik kepada anak-anaknya, sedangkan anak-anak adalah titipan
Allah atau amanah yang diberikan kepada orang tua. Sebagai titipan Allah, anak merupakan
anugerah sekaligus ujian. Anak dirasakan sebagai anugerah oleh orang tuanya terlihat dari kasih
saying yang diberikan kepadanya sebab anak adalah pelanjut hidup dari penyambung keturunan.
Kasih sayang orang tua kepada anak termasuk naluri asli manusia, bahkan naluri dari seluruh
yang bernyawa.
Orang tua merasa bahagia kalau anak,sudah besar dan memenuhi harapan, yakni ketika anak
menjadi dewasa dan saleh sehingga anak mampu mendoakan orang tuanya untuk kebaikan dunia
akhirat. Kebahagiaan orang tua tersebut tidak hanya disebabkan oleh anugerah akhlak saleh,
tetapi juga disebabkan oleh kemampuan orang tua itu menjalankan amanah untuk mendidik
anaknya.

C. Syarat-syarat Pendidik dalam Pendidikan Islam

Pendidik adalah profil manusia yang setiap hari didengar perkataannya, dilihat dan mungkin
ditiru perilakunya oleh murid-muridnya di sekolah. Oleh karena itu seorang pendidik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Beriman kepada Allah dan beramal saleh
2. Menjalankan ibadah dengan taat
3. Memiliki sikap pengabdian yang tinggi pada dunia pendidikan
4. Ikhlas dalam menjalankan tugas pendidikan
5. Menguasai ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya
6. Professional dalam menjalankan tugasnya
7. Tegas dan berwibawa dalam menghadapi masalah yang dialami murid-muridnya

Agar anak didiknya tidak jenih mendengarkan atau memperhatikan para pendidik yang sedang
mengajar, syarat-syarat bagi para pendidik yang cukup penting dalam menunjang pendidikan dan
pengajaran adalah sebagai berikut :
1. Selalu berbicara dengan bahasa yang santun
2. Selalu mendengarkan pendapat anak didiknya
3. Mengarahkan dan mengembangkan minat serta bakat anak didiknya
4. Berpakaian yang rapi dan sopan dalam melakukan tugasnya
5. Selalu dating tepat waktu
6. Tidak tidur atau menguap di dalam kelas
7. Menyelesaikan jam pelajaran tanpa mengurangi dan menambahi
8. Sabar dalam menghadapi kenakalan anak didiknya
9. Memahami perkembangan mentalitas atau emosionalitas anak didiknya karna perkembangan
tersebut akan mempengaruhi cara belajar anak didiknya.

Para pendidik sepantasnya merupakan manusia pilihan, yang bukan hanya memiliki kelebihan
ilmu pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang berat dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Ilmu pengetahuan adalam amanah Allah, yang harus disampaikan maka syarat bagi pendidik
menurut ajaran Al-Quran ialah menyampaikan amanah tersebut. Para pendidik harus menguasai
ilmu dalam mengajar anak didiknya, dengan cara yang professional, sabar dan tertuju pada
pencapaian kebaikan di dunia dan akhirat.

BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan merupakan pemberian bimbingan, pertolongan dan bantuan dari orang dewasa atau
orang yang bertanggung jawab atas pendidikan kepada anak yang belum dewasa. Dewasa dari
segi rohaniah dan jasmaniah di dalam ketakwaan kepada Allah Subhanahu wata’ala, yang
ditampilkan berupa tanggung jawab atas semua sikap dan tingkah lakunya pada diri sendiri,
masyarakat dan pada Allah Subhanahu wata’ala.
Kewajiban mendidik diarahkan pada ruang lingkup obyek pendidikan yang jelas, yaitu :
pendidikan dalam keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat.
Penanggung jawab pendidikan Islam menurut ajaran islam ialah seluruh manusia, orang tua,
pemerintah, para guru di sekolah, dan seluruh anggota masyarakat. Dan tanggung jawab terbesar
pendidikan Islam menurut ajaran Islam dipikul oleh orang tua anak karena orang tualah yang
menentukan pola pembinaan pertama bagi anak.
Para pendidik sepantasnya merupakan manusia pilihan, yang bukan hanya memiliki kelebihan
ilmu pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang berat dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Ilmu pengetahuan adalah amanah Allah, yang harus disampaikan maka syarat bagi pendidik
menurut ajaran Al-Quran ialah menyampaikan amanah tersebut. Para pendidik harus menguasai
ilmu dalam mengajar anak didiknya, dengan cara yang professional, sabar dan tertuju pada
pencapaian kebaikan di dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilyas-atsary.blogspot.com/2016/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
Beni Ahmad & Hendra Akhdiyat, 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung, CV. Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai