Anda di halaman 1dari 12

MODERASI BERAGAMA

Ust. Badruddin S.Ag MM

Moderasi sikap keagamaan


terbaik
Moderasi sebagai fitrah
kemanusiaan

Moderasi solusi keberagaman


Moderasi beragama
•Moderasi beragama berasal dari bahasa latin moderatio, yang berarti ke- sedang-an (tidak berlebihan dan tidak
kekurangan).
•Moderat adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata moderation, yang berarti tidak berlebih-lebihan atau berarti
sedang
•Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) menyediakan dua pengertian kata moderasi, yakni: 1. Pengurangan kekerasan
dan 2. Penghindaran keesktriman.
Etimologi •Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan
makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).

• Mengurangi kekerasan, atau menghindari keekstreman dalam praktik beragama


• Moderasi beragama dipahami sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil posisi
di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.
• Sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif) dan penghormatan
Terminologi kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif).

• Budaya Indonesia yang beragam yang tidak untuk diseragamkan


• Plural dan Multikultural
• Keragaman diyakini sebagai takdir. Ia tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan Yang Mencipta,
bukan untuk ditawar tapi untuk diterima (taken for granted)
Histori • Pancasilal sebagai Idelogi yang berhasil menyandingkan antara Budaya, Bernegara dan Agama
Moderasi beragama
•Adil dan Berimbang: prinsip dasar dalam moderasi beragama adalah selalu menjaga
keseimbangan di antara dua hal, misalnya keseimbangan antara akal dan wahyu, antara jasmani
dan rohani, antara hak dan kewajiban, antara kepentingan individual dan kemaslahatan komunal,
antara keharusan dan kesukarelaan, antara teks agama dan ijtihad tokoh agama, antara gagasan
ideal dan kenyataan, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa depan.

Prinsip
•Keseimbangan : cara pandang, sikap, dan komitmen untuk selalu berpihak pada keadilan,
kemanusiaan, dan persamaan, sebagai satu bentuk cara pandang untuk mengerjakan sesuatu
secukupnya, tidak berlebihan dan juga tidak kurang, tidak konservatif dan juga tidak liberal.
Dasar

•Pertama, Pilar keadilan, Adil dimaknai dengan beberapa makna, 1) adil dalm arti “sama” yakni
persamaan dala hak, seseorang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran
yang sama, bukan ukuran ganda
•pilar keseimbangan, keseimbangan ditemukan pada suatu kelompok yang ada di dalamnya
terdapat beragam bagian yang menuju tujuan tertentu, selama syarat dan kadar tertentu
Ruang terpenuhi oleh setiap bagian
•Toleransi merupakan sikap memberi ruang dan tidak menganggu hak orang lain untuk
lingkup berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, meskipun hal
tersebut berbeda dengan apa yang kita yakini
Tiga pilar moderasi Beragama
Moderasi Gerakan Moderasi Perbuatan
Moderasi Pemikiran
Mengajak pada kebaikan Penguatan relasi antara
dan menjauhkan diri agama dengan tradisi
Kemampuan untuk dan kebudayaan
dari kemunkaran, harus
memadukan antara didasarkan pada ajakan masyarakat setempat
teks dan konteks yang dilandasi dengan yang saling terbuka
prinsip melakukan membangun dialog
perbaikan, dan dengan menghasilkan
cara yang baik pula kebudayaan baru
Indikator moderasi
beragama

Akomodatif
Komitmen Anti terhadap
Toleransi kebudayaan
kebangsaan kekerasan
lokal
Moderasi beragama dalam islam

• Islam selalu moderat dalam menyikapi setiap persoalan


• Ajaran yang tidak hanya mementingkan hubungan baik kepada Allah, tetapi juga tidak kalah
penting hubungan baik kepada seluruh manusia, bukan hanya kepada saudara seiman, namun
juga kepada saudara yang beda agama
prinsip • Moderasi Islam lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan kepada asas
kemanusiaan, bukan hanya pada asas keimanan atau kebangsaan.

• Moderasi dalam akidah


• Moderasi dalam syar’ah
Wujud
moderasi • Moderasi dalam akhlak

• Wahyu Ilahi (Al-Qur’an) sebuah gagasan yang sempurna tanpa


kelemahan dan kekurangan, gagasan suci dan autentik, yang
dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan perilaku yang
Sumber berlandaskan nilai islam
MODERASI BERAGAMA

Tangkal radikalisme dengan


Pluralitas
Disebabkan oleh motif yang beragam:
sosial, politik, budaya maupun agama.

Ditandai dengan tindakan ekstrem dan


anarkis.
RADIKALISME

• Mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain yang tak


sependapat
• Berlebihan dalam beragama yang tidak pada tempatnya
• Kasar dalam berinteraksi, keras dalam berbicara dan emosional dalam berdakwah
• Mudah mengkafirkan orang lain yang berbeda pendapat
Ciri-ciri

• Pemahaman keagamaan yang literal, sepotong-sepotong terhadap ayat-ayat Al-


Quran
• Bacaan yang salah terhadap sejarah umat Islam yang dikombinasikan dengan
idealisasi berlebihan terhadap umat Islam pada masa tertentu
Faktor • Deprivasi politik, sosial dan ekonomi yang masih bertahan dalam masyarakat
• Ideologi yang keliru
Penyebab • Panatisme buta
PENCEGAHAN

Pembinaan
wawasan
kebangsaan adalah Pembinaan
memoderasi
paham kekerasan
keagamaan Memberika
Rasionalisa dengan yang n pelatihan
Rehabilitasi Reduksi
si memberikan
pemahaman
inklusif, dan modal
nasionalisme damai, dan usaha
kenegaraan, dan
kebangsaan toleran
Indonesia
Islam Rahmatan Lil Alamin sebagai
Solusi

• Berorientasi terhadap kemaslahatan dan kebahagiaan


kehidupan duniawi dan ukhrawi, ritual dan sosial,
tujuan individu dan jamaah

• mengokohkan bahwa ajarannya bersipat universal atau


kebaikan untuk seluruh umat manusia, alam dan
Visi lingkungan

• Wahyu Ilahi (Al-Qur’an) sebuah gagasan yang sempurna tanpa


kelemahan dan kekurangan, gagasan suci dan autentik, yang
dimanifestasikan dalam bentuk sikap dan perilaku yang
Sumber berlandaskan nilai islam
MEMAHAMI DAN MENGIMPLEMENTASIKAN MODERASI
BERAGAMA UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA
SEBAGAI WUJUD EMOSIONAL DAN SPIRITUAL

Implementasi Moderasi Dalam Level


Individu Bermasyarakat :
1. kesiapan mengikuti semua
petunjuknya,
2. diberi mandat untuk memimpin daan
mengelola bumi. khalifah atau wakil
tuhan di bumi.
3. Ini berarti bumi perlu dikelola agar
tercipta kemaslahatan bersama

Implementasi Moderasi Dalam Level


Negara.
- dalam bentuk pengarus utamaan
sebagai upaya penguatan cara pandang ,
sikap, dan prilaku moderat dalam
beragama menjadi bagian tak
terpisahkan dari kebijakan negara ,
- menciptakan SDM
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai