Production Planning BA
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
MANAJEMEN KAPASITAS
1. Pada perusahaan PT. Sinar Jaya terdapat 2 jenis produk dalam jadwal induknya, yaitu
produk A dan B. Kedua jenis produk tersebut diproduksi dengan menggunakan 4
work centers (WC), yaitu WC 100, 200, 300, dan 400. berikut adalah nilai MPS untuk
produk A dan B selama periode 6 minggu kedepan:
Minggu 1 2 3 4 5 6
A 20 20 25 25 25 20
B 15 10 10 15 15 10
Lalu waktu produksi standar untuk produk A dan B masing-masing adalah 5.325 dan
1.560 jam. Secara historis, WC 100 digunakan selama 15% dari jam yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk, WC 200 menggunakan 20% jam, WC 300 menggunakan
25% jam, dan WC 400 menggunakan 40% jam. Hitunglah Rough-Cut Capacity
Planning (RCCP) nya menggunakan metode Capacity Planning Using Overall
Factors untuk membantu manajer menentukan kebutuhan kapasitas tiap work
centersnya!
Jawaban:
Diketahui:
● Nilai MPS produk A dan B
Minggu 1 2 3 4 5 6
A 20 20 25 25 25 20
B 15 10 10 15 15 10
Dijawab:
● Total Jam Yang Dibutuhkan Untuk Memenuhi Jadwal Induk
○ Minggu ke-1 = Produk A 20(5.325) + Produk B 15(1.560) = 129.900
○ Minggu ke-2 = Produk A 20(5.325) + Produk B 10(1.560) = 122.100
○ Minggu ke-3 = Produk A 25(5.325) + Produk B 10(1.560) = 148.725
○ Minggu ke-4 = Produk A 25(5.325) + Produk B 15(1.560) = 156.525
○ Minggu ke-5 = Produk A 25(5.325) + Produk B 15(1.560) = 156.525
○ Minggu ke-6 = Produk A 20(5.325) + Produk B 10(1.560) = 122.100
Minggu 1 2 3 4 5 6
Minggu 1 2 3 4 5 6
Melalui tabel estimasi diatas, perusahaan PT. Sinar Jaya dapat menentukan
kebutuhan kapasitas setiap work centers agar dapat memenuhi jadwal induk.
Keputusan yang timbul bisa berupa perencanaan kapasitas untuk setiap work
centers atau jadwal induk yang disesuaikan.
2. Kasus perusahaan XYZ memiliki sebuah work center yang terdiri dari 4 mesin
milling, dan 4 operator, seluruhnya beroperasi 8 jam kerja, 5 hari kerja seminggu.
Selama 4 minggu terakhir diketahui ada 16 jam rata-rata mesin down per minggu.
Diketahui pula efisiensi operator adalah 95%. Pada saat memproduksi sebuah produk
dibutuhkan ⅕ jam milling, pabrik mampu menghasilkan 600 unit/mg, 620 unit/mg,
dan 590 unit/mg dalam 4 minggu terakhir.
Ditanya:
a. Theoretical capacity?
b. Demonstrated capacity?
c. Calculated capacity?
Jawab:
a. Theoretical capacity = jumlah mesin x jam kerja per shift x jumlah shift/hari
kerja x hari kerja/periode
= 480 jam/minggu
3.2. Akankah jadwal produksi ini memenuhi perkiraan permintaan untuk semua
bulan?
Jawab:
3.2. Akankah jadwal produksi ini memenuhi perkiraan permintaan untuk semua
bulan?
4. Dalam suatu perencanaan, penjadwalan, dan kontrol produksi terdapat suatu faktor
lain yang memerlukan suatu pertimbangan basanya suatu working time dan lead time
sudah diketahui dan akurat. Namun, terdapat faktor lain yang memberikan pendekatan
berbeda. Bila penggunaan metode pemrioritasan pekerjaan seperti
mempertimbangkan due date, processing time, total slack, slack per operation, dan
critical ratio dengan asumsi lead time dan working time sudah diketahui, apakah ada
metode lain yang dapat mempertimbangkan kondisi lain? Jika ada tolong jelaskan!
Jawaban :
Ya, ada beberapa metode berupa tindakan korektif yang dapat dilakukan. Berikut akan
dijelaskan metode-metodenya:
2. Lot Splitting
Lot splitting adalah proses menyelesaikan bagian tertentu dari suatu produk atau
jumlah tertentu produk dari keseluruhan. Proses ini merupakan pengerjaan tertentu
dari keseluruhan dan meninggalkan bagian lainnya dan proses ini dimaksudkan untuk
mengirim beberapa produk tersebut ke konsumen dan mengirimkan sisanya di
kemudian waktu. Tujuan dari metode ini adalah untuk menjaga responsiveness ke
konsumen, sehingga tetap memberikan kepercayaan (trustworthiness) ke konsumen
dan menghilangkan consumer lost.
3. Operating Splitting
4. Alternative Routings
Pendekatan ini adalah pendekatan yang mengalokasikan suatu proses produksi pada
fasilitas lain atau fasilitas lini produk lain yang bukan milik proses tersebut.
Contohnya adalah melakukan produksi lini sabun muka ke dalam fasilitas shampo.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat produksi.
5. Order Cancellation
5....Jelaskan lima prinsip kunci dalam lean thinking! Berikan contoh untuk
masing-masing prinsip kunci tersebut
Jawaban :
Menurut Womack dan Jones, pendiri Lean Enterprise Institute (LEI), terdapat lima
prinsip Lean yang harus kita pahami:
Pull system disini maksudnya adalah tidak menimbun barang persediaan tapi
tetap fokus dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada pull system,
perusahaan membuat pesanan pelanggan berdasarkan permintaan dan
keinginan mereka. Hal itu diharapkan dapat membuat aktivitas produksi
semakin fleksibel,dan menghilangkan pemborosan. Ex : menetapkan pull
system menggunakan Kanban pada toyota
Pada tahap ini kita harus mencari terus-menerus berbagai teknik dan alat-alat
peningkatan (improvement toolsand techniques) untuk mencapai
keunggulan (excellence) dan peningkatan terus-menerus (continuous
improvement. Ex : mengejar keunggulan untuk mencapai kesempurnaan (zero
waste) dengan kaizen
6. Pada PT. ABC merupakan perusahaan bergerak dibidang manufaktur yang
memproduksi sepatu. Kebutuhan produksi adalah 2600/ bulan, dengan jumlah hari
kerja adalah 26 hari/ bulan dan waktu kerja perusahaan 8 jam/ hari. Didalam proses
produksinya setiap hari juga memiliki beberapa faktor, dengan diketahui:
Kapasitas Kontainer = 40
Pertanyaan:
a. Berapa kebutuhan produksi/hari yang diperlukan PT. ABC ?
Jawaban:
= 2600 : 26
= 100
Jadi kebutuhan produksi sepatu per hari PT. ABC adalah sebesar 100 unit.
= 100 x 0. 50 (1 + 0.10) / 40
= 50 (1.1) / 40
= 55 / 40
= 1,375 = 2
Jadi untuk jumlah Kanban pada proses produksi PT. ABC adalah 2 unit
Kanban
c. Untuk mencapai Just in Time (JIT) Kanban, terdapat beberapa persyaratan
didalam pengoperasian yang harus diikuti dan dipenuhi, yaitu:
1. Pengambilan barang atau bahan untuk proses produksi berikutnya
harus sesuai dengan yang diperlukan.
2. Proses terdahulu harus menghasilkan produk barang atau komponen
bahan sesuai dengan jumlah yang diperlukan untuk proses berikutnya.
3. Perusahaan tidak memproduksi komponen lebih banyak dari yang
tertera pada kanban dan hanya memproduksi komponen atau bahan
sesuai pada kanban.
4. Komponen produksi tidak boleh diproduksi atau diangkut ketika tidak
terdapat kanban.
5. kanban harus selalu terpasang pada komponen dan ikut bergerak.
Sehingga operator atau orang yang terlibat dalam proses produksi
dapat melacak.