Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Mahdi

NIM : 215040200111288
Kelas : K – Agroekoteknologi

ESSAY KLIMATOLOGI

“Definisi dan Pola Sirkulasi Angin”

Angin merupakan pergerakan udara yang berada di atmosfer dikarenakan perbedaan


tekanan udara pada tempat satu dengan tempat yang lainnya. Angin bertiup dari dari wilayah
dengan tekanan udara yang tinggi menuju wilayah dengan tekanan udara yang rendah.
Pergerakan angin disebabkan oleh perbedaan suhu di atmosfer sehingga menyebabkan
tekanan udara yang membuat angin terus-menerus bertiup dari udara bertekanan tinggi ke
udara bertekanan rendah (Puadah, 2016).

Angin terjadi karena pengaruh dari radiasi sinar matahari. Radiasi matahari yang secara
tidak merata mengenai permukaan bumi menyebabkan perbedaan suhu pada beberapa
bagian bumi. Daerah khatulistiwa menerima radiasi lebih daripada daerah kutub sehingga
menghasilkan tekanan udara di daerah khatulistiwa lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
kutub. Menurut Puadah (2016), angin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

1. Gradien Baromatris

Gradien ini merupakan bilangan yang menunjukan adanya perbedaan tekanan


udara dari 2 Isobar yang memiliki jarang sejauh 111 km. Semakin besar gradien
Baromatris, maka semakin pula angin kencang yang ditimbulkan.

2. Letak tempat

Angin yang bertiup pada daerah garis khatulistiwa memiliki tingkat kecepatan
angin yang lebih tinggi daripada angin yang bertiup di kutub

3. Tinggi tempat

Semakin tinggi tempat maka akan semakin cepat angin bertiup. Hal tersebut
disebabkan oleh minimnya hambatan yang berada di daerah dataran tinggi seperti
gunung jika dibandingkan dengan perkotaan yang memiliki banyak gedung sehingga
dapat menghalau laju angin.
Angin yang bertiup di seluruh bagian atmosfer bumi miliki pola sirkulasi tertentu. Pada
setiap bagian-bagian bumi yang berbeda, memiliki atmosfer dengan pola sirkulasi udara yang
berbeda. Menurut Satria (2020), sirkulasi Atmosfer yang beredar di bumi terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu sirkulasi meridional (sejajar garis bujur) dan sirkulasi Zonal (berdasarkan
garis lintang).

Sirkulasi udara berdasarkan garis lintang (sirkulasi Zonal) terbagi lagi menjadi 3 jenis sirkulasi,
yaitu :

1. Sel Hadley

Sirkulasi jenis ini terjadi ketika permukaan bumi pada bagian ekuator menerima
radiasi matahari pada titik paling panas. Hal tersebut menyebabkan udara atmosfer
naik dan menciptakan zona tekanan rendah di bumi. Ketika massa udara yang
menguap sudah mencapai batas maksimal dan tidak dapat bergerak naik lagi, maka
massa udara tersebut akan bergerak menuju arah Utara dan Selatan. Udara yang
terbawa pada sirkulasi ini seiring menjauhi dari garis khatulistiwa, suhunya akan
semakin turun dan udara menjadi lebih dingin.

2. Sel Ferrel

Sirkulasi ini dimiliki oleh daerah yang berada pada lintang 30° - 60° Utara dan
Selatan. Pada sirkulasi sel Ferrel, massa udara akan bergerak ke Utara dan akan
membentuk angin barat daya pada belahan bumi Utara sedangkan angin barat laut
pada belahan bumi selatan. Udara yang dibawa oleh sirkulasi ini cenderung hangat.
Sirkulasi ini menghasilkan tekanan udara yang rendah pada permukaan dan kondisi
cuaca yang tidak stabil dan berhubungan dengan midlatitude depressions.

3. Sel Polar

Sirkulasi jenis ini terdapat pada daerah kutub. Massa udara pada sirkulasi ini
memiliki sifat yang dingin dan jatuh ke permukaan bumi dan mengahasilkan tekanan
udara yang tinggi. Udara yang terbentuk kudian akan mengalir dari lintang yang lebih
tinggi ke lintang yang lebih rendah, tepatnya pada sekitar 60° Utara dan Selatan.
Ketika massa udara yang dingin dan bertemu massa udara yang panas, maka massa
udara tersebut akan bergerak ke atas secara vertikal. Pertemua keduan massa udara
ersebut menghasilkan tekanan udara rendah yang biasa disebut dengan Subpolar
Low
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa angin merupakan udara
yang bergerak dikarenakan oleh adanya perbedaan tekanan antara dua atau lebih wilayah
yang berbeda. Angin disebabkan oleh perbedaan tekanan udara antar atmosfer bagian di
bumi yang disebabkan oleh penyinaran radiasi matahari yang tidak merata setiap tahunnya.
Selain dari faktor tersebut, terdapat pula beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan
dan percepatan seperti gradien baromatris, tinggi tempat, dan letak tempat nya. Udara yang
bergerak memiliki jalur dan jenis yang berbeda-beda, terdapat 3 jenis sirkulasi yang termasuk
ke dalam kelompok meridional. Tipe sirkulasi tersebut adalah sel Hedley, sel Polar, dan sel
Ferrel. Hal tersebut menjelaskan bahwa angin yang biasa kita rasakan pada dasarnya
memiliki ciri2 dan sistem sirkulasi yang berbeda.

Sumber :
Puadah, D. S. (2016). PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG ANGIN MENURUT
MUHAMMAD QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH. SKRIPSI, 6-11.

Satria, Ridwan (2020). "Sirkulasi Atmosfer". Super Geografi.


https://supergeografi.com/atmosfer/sirkulasi-atmosfer/. diakses pada 5 Desember
2021.

Anda mungkin juga menyukai