Anda di halaman 1dari 3

Nama: Indra Rajsya

Npm: 202111011
Kelas:Ti B
Tugas Resume Pancasila Bab 3
1. Makna Pancasila sebagai dasar negara

adalah bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar atau fundamen untuk mengatur pemerintah negara, atau pun
sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Maka makna Pancasila sebagai dasar negara
bisa didefinisikan sebagai kaidah negara yang fundamental, yang artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang
tertulis atau yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara
Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental.
sangat penting bagi kita untuk memahami fungsi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam kehidupan
masyarakat.
Pancasila memiliki fungsi penting bagi kehidupan sehari-sehari warga negara. Ada beragam fungsi Pancasila
yang harus dipahami oleh masyarakat Indonesia. Adapun beberapa fungsi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
3. Kepribadian Bangsa Indonesia
4. Jiwa Bangsa Indonesia
5. Sumber Hukum Negara Indonesia

Nama ; Indra Rajsya


Npm: 2021 11011
Kelas : Ti B
Tugas Resume Pancasila Bab 3 No2
2. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum dasar dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa.
 
Melansir dari buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai (2020) karya Ardhamon
Prakoso, Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila memiliki
kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan.
 
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya
setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk
peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.
 
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan
hubungan yang sifatnya formal.
 
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif.
Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD
1945 berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi.

Nama: Indra Rajsya


Npm: 202111011
Kelas: Ti B
Tugas Resume Pancasila Bab 3 No 3
3. Penjabaran Pancasila dalam pasal pasal UUD 1945
Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945
            Pembukaan UUD 1945 mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana
kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita moral bangsa Indonesia. Pokok-pokok pikiran
tersebut mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena bersumber
dar pandangan hidup dan dasar negara, yaitu Pancasila. Pokok-pokok pikiran yang bersumber
dari Pancasila itulah yang dijabarkan ke dalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD 1945.
      Hubungan Pebukaan UUD 1945 yang memuat Pancasila dalam batang tubuh UUD 1945
bersifat kausal dan organis. Hubungan kausal mengandung pengertian Pembukaan UUD 1945
merupakan penyebab keberadaan batang tubuh UUD 1945, sedangkan hubungan organis
berarti Pembukaan dan batang tubuh UUD tahun 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Dengan dijabarkannya popok-pokok pikiran Pembukkan UUD 1945 yang
bersumber dari Pancasila ke dalam batang tubuh, maka Pancasila tidak saja merupakan suatu
cita-cita hukum, tetapi telah, menjadi hukum positif.
      Sesuai dengan penjelasan UUD 1945, pembukaan mengandung 4 pokok pikiran yang
diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh. Keempat pokok pikiran tersebut adalah sebagai
berikut:
1.    Pokok pikiran pertama berintikan “Persatuan”, yaitu “negara melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2.  Pokok pikiran kedua berintikan “Keadilan sosial”, yaitu “negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat.”
3.    Pokok pikiran ketiga berintikan “Kedaulatan Rakyat”, yaitu “negara yang berkedaulatan
rakyat, berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”
4.    Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yaitu negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adali dan beradab”.

Nama : Indra Rajsya


Npm: 202111011
Kelas : Ti B
Tugas Resume Pancasila Bab 3 No 4

4. Implementasi Pancasila dalam dasar Negara


Dasar kehidupan bersama di Indonesia adalah Pancasila. Kita selalu melandaskan Pancasila dalam
melandaskan segala apapun. Tetapi, apakah kalian pernah berpikir untuk mengganti Pancasila dengan
yang lain? Apakah Pancasila penting bagi kehidupan kita? Apa yang terjadi bila Pancasila tidak pernah
dirumuskan oleh Ir. Soekarno? Apa yang terjadi jika kita tidak menjadikan Pancasila sebagai landasan
kita untuk hidup berbangsa dan bernegara?Pancasila pertama kali disebut dalam sidang pertama
BPUPKI yang berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni. Tepatnya pada tanggal 1 Juni, Ir.
Soekarno memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka,
lahirlah Pancasila.Meskipun saat Orde Baru sempat disalahgunakan, tetapi pada jaman sekarang
Pancasila digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai landasan dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara. Masyarakat Indonesia sadar bahwa Pancasila itu sangat penting. Mereka
mengimplementasikan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sekarang, setiap masyarakat Indonesia
dijamin kebebasan dalam menjalani kepercayaannya masing-masing.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di sila ini, semua warga negara Indonesia memiliki
hak yang setara dalam pemenuhan kesejahteraan.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di sila ketiga ini, semua warga negara Indonesia tidak boleh
melakukan aksi-aksi yang dapat merenggangkan persatuan dan kesatuan negara kita,

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan. Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah yang terjadi di negara kita yang
menunjukkan penurunan sila keempat ini. Contohnya banyaknya kasus sengketa Pilkada yang harus
berakhir di MK.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Di sila kelima ini, dapat dilihat bahwa
tujuannya adalah agar seluruh warga negara Indonesia mendapat kesejahteraan dan keadilan yang
merata.

Anda mungkin juga menyukai