Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FITOTERAPI

“Zingiber officinale Linn.var.rubrum (Jahe Merah)”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. apt. Titik Sunarni, M.Si

Kelas C

Disusun Oleh :

Wiwit Zuriati Uno 2120424781

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia, negara kepulauan yang sangat luas yang terdiri dari kurang
lebih 35.000 pulau besar dan kecil dengan keanekaragaman jenis flora yang
sangat tinggi. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 sampai dengan 150 famili
tumbuh-tumbuhan (Nasution, 1992). Selain merupakan Negara kepulauan yang
kaya keanekaragaman jenis flora dan fauna, Indonesia merupakan Negara dengan
penduduk yang banyak dan sebagian besar penduduknya masih tinggal di
pedesaan. Banyaknya penduduk yang tinggal di pedesaan yang sulit dijangkau
atau terisolir memanfaatkan tumbuhan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan
misalnya sebagai obatobatan tradisional (Sutarjadi, 1992).
Obat tradisional adalah ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan,
mineral, atau hewan yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan
dengan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional Indonesia atau yang lebih
dikenal dengan nama jamu merupakan campuran herbal yang berasal dari bagian-
bagian tertentu dari tanaman. Bagian-bagian tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau bagian lainnya (Dewoto,
2007). Obat tradisional yang berasal dari tanaman menjadi alternatif bagi
masyarakat Indonesia baik sebagai obat maupun tujuan lainnya karena obat
tradisional tersebut menggunakan bahan alamiah. Meningkatnya penggunaan
tanaman ini membuat orang beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat atau
obat tradisional relatif lebih aman dibandingkan obat sintesis.
Dilihat dari segi efek samping obat alam/Obat Tradisional memiliki efek
samping relatif kecil dibandingkan obat modern, tetapi juga perlu diperhatikan
kepastian bahan aktif yang terkandung dan konsistensinya yang belum dijamin
terutama untuk penggunaan secara rutin, serta ketepatan dalam penggunaan obat
tradisional yang menyangkut tepat dosis, cara, waktu penggunaan dan pemilihan
bahan ramuan yang sesuai dengan indikasi penggunaannya (Katno dan Pramono,
2010)
Obat bahan alam Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni
: Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka. Pengelompokan ini didasarkan
pada proses pembuatan dan bentuk sediaan serta cara dan tingkat pembuktian
mengenai manfaat dan mutunya masing-masing (BPOM, 2020).
Obat bahan alam dan asli Indonesia yang sudah memiliki bukti ilmiah
terkait keamanan dan khasiat, pada buku ini disebut dengan Obat Modern Asli
Indonesia (OMAI). OMAI terdiri dari Obat Herbal Terstandar (OHT) dan
Fitofarmaka (FF). OHT adalah sediaan obat bahan alam yang telah distandardisasi
bahan bakunya (bahan baku yang digunakan dalam produk jadi), telah memenuhi
persyaratan aman dan mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku serta klaim
khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik, sedangkan FF adalah sediaan obat
bahan alam yang telah distandardisasi bahan baku dan produk jadinya, telah
memenuhi persyaratan mutu sesuai dengan persyaratan yang berlaku, status
keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji klinik
(BPOM, 2020).
Jenis Zingiber officinale var. Amarum merupakan jenis yang sangat
populer digunakan sebagai bahan baku tradisional. Hal ini disebabkan karena
kandungan minyak atsiri, zat gingeral, serta oleoresin atau zat yang memberikan
rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibandingkan dengan dua jenis jahe lainnya,
yaitu jahe gajah dan jahe emprit. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat,
minyak wangi, dan sampai pada industri jamu tradisional (Herlina, 2004). Adapun
manfaat dan kegunaan lain dari jahe merah secara empiris antara lain sebagai
karminatif, anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh
keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta
merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu (Harmono dan
Andoko, 2005).
BAB II
PEMBAHASAN
Nama tanaman : Zingiber officinale Roscoe (Jahe Merah)
Khasiat pada OMAI : Immunomodulator

N Khasiat sesaui Khasiat sesuai Kandungan Kandungan Hasil penelitian dan Mekanisme Judul Jurnal
o OMAI jurnal senyawa senyawa
sesuai OMAI
Jurnal
1. Immunomodulato Untuk Senyawa Gingerol  Mekanisme kerjanya adalah  The Potential use of red
r memelihara daya gingerol dan menghambat sintesis ginger (Zingiber
tahan tubuh (6,8,10)- shogaol prostaglandin melalui officinale) dregs as
gingerol penghambatan enzim Analgesic
dan (6)- siklooksigenase 2 COX-2
shogaol.
2 Immunomodulato Untuk 6-gingerol  Gingerol  Penurunan asam urat Ini  AKTIFITAS
r memelihara daya dan disebabkan karena flavonoid EKSTRAK JAHE
tahan tubuh shogaol yang ada pada jahe merah MERAH DALAM
menghambat kerja xantin MENURUNKAN
oksidase sehingga tidak ASAM URAT PADA
terbentuk asam urat. KELINCI SERTA
ISOLASI DAN
IDENTIFIKASI
SENYAWA
BIOAKTIFNYA
3 Immunomodulato Untuk Fenolik  Gingerol  Rimpang jahe merah (Zingiber  The Immunomodulatory
r memelihara daya dan of icinale Rosc. Var.Rubrum) Activity and Phenolic
tahan tubuh shogaol, terbukti mempengaruhi sel Content of Red Ginger
fenolik imun dengan menurunkan Rhizome Extract
level TNF-α dan IFN-Ɣ pada (Zingiber of officinale
kelompok perlakuan Rosc. Var.Rubrum)
 Senyawa golongan fenol yang
terkandung dalam ekstrak
purifikasi jahe merah dapat
meningkatkan kerja makrofag
dalam memfagositosis partikel
karbon yang masuk ke dalam
aliran darah. Kandungan
fenolik pada rimpang jahe
merah diduga berperan
sebagai pengatur imunitas
dengan cara mempengaruhi
regulasi sel imun, sintesa
sitokin pro inflamasi, ekspresi
gen (da Cunha et al, 2019).
 Aktivitasnya juga mampu
menghambat enzim tertentu
yang terlibat di dalam
produksi radikal bebas (ROS),
seperti NADPH oksidase
(NOX) dan xantin oksidase
(Yahfoufi et al, 2018)
4 Immunomodulato Untuk Gingerol  Gingerol  Aktivitas antioksidan Ekstrak  RED GINGER
r memelihara daya dan dan jahe mampu menghambat lipid (Zingiber officinale var.
tahan tubuh shogaol, shogaol, peroksidasi sebesar 72% pada rubrum): ITS
fenolik fenolik membran eritrosit, sedangkan CHEMICAL
pada kondrosit, terdapat CONSTITUENTS,
kandungan minyak atsiri jahe PHARMACOLOGICA
yang efektif mencegah L ACTIVITIES AND
produksi hidrogen peroksida SAFETY
yang diinduksi oleh asam
fulvat.
 Tambahan,
efek antioksidan dari Z.
officinale adalah dilaporkan
karena kandungan total fenol
dalam ekstrak alkohol dari
rimpang kering Z. officinale
adalah 870,1 mg/g kering
ekstrak.
 Ekstrak menunjukkan 90,1%
dari Aktivitas pemulungan
radikal DPPH dengan
konsentrasi IC50 0,64 g/ml
(Kumar et al., 2011).
 Jahe juga dapat bekerja pada
reseptor 5-HT3 disistem
saluran cerna. Pada manusia,
asupan jahe (1-2 g) dapat
memblokir produksi
prostaglandin asam lambung
dan penurunan plasma
Pelepasan vasopresin yang
diinduksi oleh sirkulasi veksi
(Riyazi et al., 2007).
 Ekstrak jahe merah dilaporkan
memiliki aktivitas antikanker
melalui penghambatan
Aktivasi NF-κB, dan juga
tanaman ini menunjukkan
aktivitas anti-inflamasi melalui
penghambatan TNF-α

5 Imunomodulator imunostimulator Gingerol  Gingerol  Efek immunostimulatori pada  Studi In Silico dan In
dan dan herbal berkaitan dengan Vivo pada ekstrak jahe
shogaol, shogaol, kandungan flavonoid dari merah sebagai
flavonoid flavonoi herbal tersebut. Menurut Imunomodulator pada
d Eriani dkk (2018), flavonoid kasus Salmonellosis di
berperan menstimulasi Ayam Boiler.
aktivitas mitogen-activated
protein kinase (MAPK) yang
berfungsi stimulasi sistem
imun. MAPK dapat
menginisiasi fosforilasi dari
bermacam protein meliputi
factor transkripsi protein yang
dibutuhkan pada sintesis
protein yang diperlukan pada
proses siklus sel.
 MAPK juga mampu
menginduksi aktivitas nuclear
factor kappa β (NFK β), faktor
transkripsi yang menstimulasi
proliferasi dan differentiasi
leukosit melalui mekanisme
regulasi sitokin.
 Peran immunostimulatory dari
flavonoid juga manginduksi
produksi IL-2 yang berperan
meningkatkan proliferasi sel T
helper. T helper berperan
mengaktivasi Sel Limfosit B
sehingga berdifferensiasi
menjadi sel plasma untuk
menghasilkan antibody.

Kesimpulan

Berdasarkan review jurnal yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jahe merah memiliki senyawa Gingerol dan shogaol,
fenolik yang terbukti berkhasiat sebagai immunomodulator yang berfungsi memodifikasi respon imun dan mengaktifkan mekanisme
pertahanan tubuh untuk melawan mikroorganisme penyebab penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawasa Obat dan Makanan. 2020. Informatorium Obat Modern Asli
Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19. Jakarta: BPOM.

Daud, Rini Supu, dkk. 2018. Red ginger (zingiber officinale var. Rubrum): its
chemical constituents, pharmacological activities and safety, 137-143.
Fania Putri Luhurning., dkk. 2021. The Immunomodulatory Activity and Phenolic
Content of Red Ginger Rhizome Extract (Zingiber of icinale Rosc.
Var.Rub, 8, 19-27.
Herawati. 2020. Studi In Silico dan In Vivo pada ekstrak jahe merah sebagai
Imunomodulator pada kasus Salmonellosis di Ayam Boiler. 16-18

Masfufatun, Meik, S., and Alfiani, J. 2018. The Potential Use of Red Ginger
(Zingiber officinale Roscoe) Dregs as Analgesic. 57-64.
Subehan Lallo, dkk. 2018. Aktifitas ekstrak jahe merah dalam menurunkan asam
urat pada kelinci serta isolasi dan identifikasi senyawa bioaktifnya., 271-
278.

Anda mungkin juga menyukai