Anda di halaman 1dari 16

PENENTUAN KEBUTUHAN JANGKA PANJANG

PADA KORBAN BENCANA

OLEH

KELOMPOK VII

NAMA NIM

YUSMIKA S.0018 P.044

SUCI RAHMAWATI S.0018 P.041

WISMOYO WISNU WARDANA S.0018 P.043

SALWAN S.0018 P.045

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya

kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah” PENENTUAN

KEBUTUHAN JANGKA PANJANG PADA KORBAN BENCANA”, karena

dengan iZinNyalah ringkasan makalah ini dapat terselesaikan.

Walaupun makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun sedikit dapat

menambah wawasan dan pengetahuan untuk terus berjuang mencapai

kesempurnaan yang mungkin membutuhkan perjuangan yang tiada henti-

hentinya.

Maka dari itu besar harapan kami untuk masukan saran dan kritik guna

perbaikan dan kesempurnaan ringkasan makalah ini, sehingga dapat

menghantarkan para mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sesuai

dengan tujuan pendidikan Nasional yang dicita-citakan.

Dan semoga kegiatan ini dapat mendorong minat belajar dan rasa ingin

tahu mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus maju. Dan terimakasih pula kami

ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu dalam

menyelesaikan tugas makalah ini.

Kendari,07 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan Makalah............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7

B. Macam-Macam Kebutuhan Jangka Panjang.................................................8

C. Pemberian pemenuhan kebutuhan jangka panjang.......................................9

D. Tujuan Pemberian Pemenuhan Jangka Panjang............................................9

E. Pemenuhan Jangka Panjang Bagi Para Korban Bencana............................10

G. Dasar Hukum untuk Pemenuhan Jangka Panjang Diatur Dalam Undang-


undang................................................................................................................13

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan.................................................................................................15

B. Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia adalah suatu Negara yang rawan sekali bencana di dunia.

Bahkan, bencana-bencana besar sering terjadi seiring dengan tumbuh

berkembahnya bangsa Indonesia dari tahun ke tahun. Indonesia berlokasi di

Cincin Api Pasifik (sebuah area dengan banyak aktivitas lempeng tektonik),

Indonesia harus bisa beradaptasi dengan berbagai resiko bencana yang kerap

terjadi misalnya seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, dan tsunami.

Sebagai salah satu Negara kepulauan didunia dengan jumlah 17.504, Indonesia

memiliki cirri khas yang unik dalam penanggulangan bencana. Indonesia

memiliki ragam etnik, agama, bahasa, social, ekonomi, dan budaya menyebabjan

penanggulangan bencana, di Indonesia lebih kompleks, Indonesia saat ini

dijadikan rujukan (role model) bagi Negara-negara berkembang untuk

menjadikan contoh dalam penanganan bencana di negaranya sejak adanya

bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004[ CITATION Ani17 \l 1033 ]

Berbagai bencana Alam maupun bencana karena ulah manusia yang kerap

terjadi di Indonesia yang menimbulkan berbagai macam kerugian dan mala petaka

yang dialami oleh para korban dan penyintas bencana. Suatu keadaan yang sering

terjadi akibat bencana yaitu krisisnya kondisi kesehatan para korban, ada beberapa

kasus kebencanaan, penderitaan korban makin bertambah karena kebutuhan dasar

mereka seperti sandang, pangan papan tidak terpenuhi. Selain itu masih
menghadap berbagai macam kendala, antara lain: sistem informasi dan

mekanisme koordinasi yang belum berjalan baik. Mobilitas bantuan ke lokasi

bencana masih terhambat, dan sistem pembiyaan yang belum mendukung.

Kendala-kendala tersebut menyebabkan pertolongan kepada korban bencana tidak

optimal. Sehingga krisis kesehatan yang akan dialami akibat bencana tidak dapat

diatasi sedini mungkin[ CITATION Ani17 \l 1033 ]

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari uraian makalah ini sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan jangka panjang?

2. Apa saja macam-macam kebutuhan jangka panjang?

3. Apa saja prinsip dalam pemberian pemenuhan kebutuhan jangka panjang pada

korban pasca bencana?

4. Apa saja tujuan pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan jangka panjang?

5. Bagaimana pemenuhan kebutuhan jangka panjang bagi para korban bencana?

6. Apa saja kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah dalam upaya

memenuhi kebutuhan jangka panjang bencana alam?

7. Dasar hukum untuk pemenuhan jangka panjang diatur dalam undang-undang?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi kebutuhan jangka panjang

2. Untuk mengetahui macam-macam kebutuhan jangka panjang

3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian pemenuhan kebutuhan jangka

panjang pada korban pasca bencana


4. Untuk mengetahui tujuan pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan jangka

panjang

5. Bagaimana pemenuhan kebutuhan jangka panjang bagi para korban bencana

6. Untuk mengetahui kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah dalam

upaya memenuhi kebutuhan jangka panjang bencana alam

7. Untuk mengetahui Dasar hukum untuk pemenuhan jangka panjang diatur

dalam undang-undang
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kebutuhan Jangka Panjang

Pemulihan jangka panjang ditujukan membangun (rekontruksi)

yang berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjuta. Kebutuhan

jangka panjang dapat didefinisikan sebagai suatu pemenuhan secara

meyeluruh baik sandang, pangan, papan, psikologis, dan lain sebagainya

yang diperuntukkan untuk masyarakat dalam kurun wakru yang lama baik

berupa pemulihan dan bantuan pasca bencana bagi masyarakat. Tata cara

pemberian bantuan merupakan mekanisme atau prosedur yang

menghubungkan antara pemberi bantuan dan penerima bantuan pada suatu

situasi kebencanaan[ CITATION IrK17 \l 1033 ]

Bantuan dalam hal ini adalah bantuan kemanusiaan yang terdiri

dari penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan

sanitasi, serta pelayanan kesehatan. Penampungan/hunian sementara

adalah tempat tinggal sementara selama korban bencana mengungsi, baik

berupa tempat penampungan missal maupun keluarga, atau individual.

Bantuan pangan dan non pangan adalah bantuan bahan makanan dan

bantuan individual. Bantuan pangan dan non pangan adalah bantuan bahan

makanan dan bantuan lainnya di luar bantuan pangan yang diberikan

kepada korban bencana demi kelangsungan hiduo sesuai dengan makanan

pokok setempat[ CITATION IrK17 \l 1033 ]

Sandang adalah keperluan individu berupa pakain dan

perlengkapan pribadi. Air Bersih adalah air yang kualitasnya memadai


untuk diminum serta digunakan bagi kebersihan pribadi dan rumah tangga

menyebabakan resiko yang berrati terhadap kesehatan. Sanitasi adalah

kebersihan dan kesehatan lingkungan yang berkaitan dnegan saluran air

(drinase), pengelolaan limbah cair dan padat, pengendalian vector (sumber

penyebar penyakit), dan pembungan tinja. Pelayanan kesehatan adalah

pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan bagi korban

bencana, baik untuk pengobatan maupun utnuk pencegahan

penyakit[ CITATION IrK17 \l 1033 ]

Standar minimal kebutuhan dasar adalah tingkat minimal yang

harus dipenuhi dalam pemenuhuan kebutuhan penampungan/hunian

sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih, sanitasi, dan pelayanan

kesehatan. Kelompok rentan adalah bayi, anak usia dibawah lima tahun,

anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat, orang sakit dan

orang lanjut usia[ CITATION har16 \l 1033 ]

B. Macam-Macam Kebutuhan Jangka Panjang


Menurut, [ CITATION wid13 \l 1033 ] Ada bebera macam kebutuhan jangka

panjang yaitu :

1. Pemulihan kegiatan perekonomian

2. Penbangunan, infrastruktur yang rusak baik jalan, jembatan, sekolah,

pasar, dan perkantoran.

3. Tempat ibadah, sarana kesehatan

4. Rehabilitasi kejiwaan

5. Rehabilitasi kecacatan
6. Perbaikan aliran listrik dan komunikasi yang permanen

7. Pemulihan produksi pangan, sektor produksi pertanian lainnya,

peternakan, dan perikanan.

8. Perbaikan kondisi lingkungan hidup

9. Pemilihan pendidikan baik sarana prasarana amupun sumberdaya

manusia

10. Pemulihan unsure rohani, budaya, adat istiadat.

C. Pemberian pemenuhan kebutuhan jangka panjang


Menurut, [ CITATION wid13 \l 1033 ] Dalam pemberian pemenuhan

kebutuhan jangka panjang pada korban pasca bencana harus dengan

menggunakan prisnsip:

1. Cepat dan tepat

2. Prioritas

3. Koordinasi dan keterpaduan

4. Berdaya guna dan berhasil guna

5. Transparansi dan akuntabilitas

6. Kemitraan

7. Pemberdayaan

D. Tujuan Pemberian Pemenuhan Jangka Panjang


Menurut, [ CITATION wid13 \l 1033 ] tujuan pemberian pemenuhan jangka

panjang adalah :

1. Meningkatkan mobilitas sumber daya bantuan dari pemberi bantuan

kepada penerima bantuan.


2. Tersalurkannya pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan jangka

panjang kepada korban bencana secara cepat, tepat, dan dapat

dipertanggung jawabkan.

3. Terselenggarakannya proses pemberi bantuan sesuai dengan prosedur

dan mekanisme yang ditentukan.

E. Pemenuhan Jangka Panjang Bagi Para Korban Bencana


Menurut, [ CITATION Noo16 \l 1033 ] Pemenuhan kebutuhan jangka panjang

bagi para korban bencana dapat dimulai dari:

1. Bantuan darurat

a. Mendirikan pos komando bantuan

b. Berkoordinasikan dengan satuan coordinator pelaksanaan

penanggulangan bencana (SATKORLAK PBP) dan pemberi

bantuan yang lain.

c. Mendirikan tenda-tenda penampungnya, dapur umum, pos

kesehatan, pos koordinasi

d. Mendistribusikan obat-obatan, bahan makanan dan pakaian

e. Mencari dan menempatkan para korban di tenda atau pos

pengungsian

f. Membantu petugas medis untuk pengobatan dan pengelompokkan

korban

g. Mencari, mengevaluasi, dan makamkan korban meninggal

2. Inventariasi kerusakan
Pada tahapan ini dilakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan

yang terjadi, baik bangunan, fasilitas umum, lahan pertanian, dan

sebagaianya.

3. Evaluasi kerusakan

Dilakukannya pembahasan mengenai kekurangan dan kelebihan

dalam penanggulangan bencana yang telah dilakukan. Perbaikan dalam

penanggulangan bencana diharapkan dapat dicapai pada tahapan ini.

4. Pemulihan (recovery)

Pada tahapan ini dilakukan pemulihan atau mengembalikan kondisi

lingkungan yang rusak atau kacau akibat bencana seperti pada

mulanya. Pemulihan ini tidak hanya dilakukan pada lingkungan fisik

saja tetapi korban yang terkena bencana juga diberikan pemulihan baik

secara fisik maupun mental.

5. Rehabilitas (rehabilitation)

a. Mulai dirancang tata ruang daerah (master plan) idealnya dengan

member keperrcayaan dan melibatkan seluruh komponen

masyarakat utamanya korban bencana. Termaksud dalam kegiatan

ini adalah pemetaan wilayah bencana.

b. Mulai disusun sistem pengelolaan bencana yang menjadi bagian

dari sistem pengelolaan lingkungan.

c. Pencarian dan penyiapan lahan untuk permukiman tetap.

d. Relokasi korban dari tenda penampungan


e. Mulai dilakukan perbaikan atau pembangunan rumah korban

bencana

f. Pada tahap ini mulai dilakukan perbaikan fisik fasilitas umum

dalam jangka menengah

g. Mulai dilkukan pelatihan kerja praktis dan diciptakan lapangan

kerja

h. Perbaikan atau pembangunan sekolah, sarana ibadah, perkantoran,

rumah sakit dan pasar mulai dilakukan.

i. Fungsi pos komando mulai dititik beratkan pada kegiatan fasilitas

atau pendampingan

6. Rekontruski

Kegiatan rekontruksi dilakukan dengan program jangka menengah

dan jangka panjang guna perbaikan fisik, social, dan ekonomi untuk

mengemabalikkan kehidupan masyarakat pada kondisi yang lebih baik

dari sebelumnya.

7. Melanjutkan pemantauan

Wilayah yang pernah mengalami sebuah bencana memiliki

kemungkinan besar akan mengalami kejadian yang sama kembali.

Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan terus-menerus untuk

meminimalisir dampak bencana tersebut.

F. Kebijakan-Kebijakan Pemerintah dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan

Jangka Panjang Bencana Alam.

1. Kebijakan
a. Penanggulangan bencana dilaksanakan secara terpadu dan

terkoordinasi yang melibatkan seluruh potensi pemerintah, swasta

dan masyarakat, baik pada tahap pra bencana, saat terjadi bencana

maupun pasca bencana.

b. Memberikan penjamin pemenuhan hak masyarakat korban bencana

dan pengungsi yang terkena bencana terutama pelayanan

kebutuhan dasar pasca secara adil dan sesuai dengan standar

minimal.

2. Strategi

a. Pemerintah menfasilitasi penyiapan dan penyediaan sumber daya

sedekat mungkin dengan lokasi rawan bencana

b. Mengupayakan terpenuhnya standar minimum dalam pemenuhan

kebutuhan dasar

G. Dasar Hukum untuk Pemenuhan Jangka Panjang Diatur Dalam


Undang-undang
Menurut, dasar hukum untuk pemenuhan jangka panjang diatur dalam

undang-undang yaitu:

1. Undang-Undang dasar Republik Indonesia Tahun 1945; Pasal 5 ayat

(2)

2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanmpungan

Bencana

3. Peraturan Kepala BNPB NOMOR 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar


4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendana dan

Pengelolaan Bantuan Bencana perlu menetAPKAN Peraturan Kepala

Badan Nasional Penagnggulangan Bencana tentang Tata Cara

Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jenis bencana yang terjadi di Indonesia sangat beragam baik itu ulah

manusia maupun kejadian becana alam. Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan

baik dalam jangka pendek, menengah, ataupun panjang disesuaikan dengan

kejadian bencana tersebut. Kebutuhan jangka Panjang didefinisikan sebagai

suatu pemenuhan secara menyeluruh baik sandang, pangan, papan, psikologis,

dan lain sebagainya yang diperuntukan untuk masyarakat dalam kurun waktu

yang lama baik berupa pemulihan dan bantuan pasca bencana bagi masyarakat.

Bantuan dalam hal ini adalah bantuan kemanusiaan yang terdiri dari

penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi,

serta pelayanan kesehatan[ CITATION Noo16 \l 1033 ]

B. Saran
Penanggulangan bencana hendaknya bukan hanya dimaksudkan untuk

rehabilitasi fisik tetapi juga membangkitkan usaha, penyediaan sarana umum,

serta kegiatan ekonomi produktif lainnya. Dengan demikin damage and loss

assessment harus dilakukan dengan mengutamakan keberlanjutan kegiatan

usaha (livelihood) bukan sekadar rehabilitasi dan rekontruksi bangunan fisik.

Manajemen bencana kesehatan sebaiknya ditempatkan pada jajaran tinggi

kementrian kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, I. K. (2017). Modul Manajemen Penanggulangan Bencana Pelatihan
Penanggulangan Bencana Banjir. pusat pendidikan pelatihan sumber
daya air dan kontruksi 2(8) .

madjid, N. c. (2016). analisis perhitungan dan alokasi anggaran bencana alam.


simposium nasional keuangan negara 10(3) .

mulyono, h. (2016). analisa faktor pemenuhan kebutuhan pengungsi selama masa


darurat bencana banjir di kelurahan cipinang melayu, DKI jakarta.
flood, gap analysis 10(4) .

Suryani, A. S. (2017). Pemenuhan Kebutuhan Dasar Bidang Kesehatan


Lingkungan Bagi Penyintas Bencana Studi Di Provinsi Riau Jawa
Tengah. Aspirasi 8(1) .

widayatun. (2013). permasalahn kesehatan dalam kondisi bencana: peran petugas


kesehatan dan partisipasi masyarakat. jurnak kependudukan
indonesia 8(1) .

Anda mungkin juga menyukai