E 09 C 54071344
E 09 C 54071344
2 Efisiensi dan
Pertumbuhan
Berkesinambungan
10% 638
sebesar mencapai Rp
miliar.
16 Ikhtisar Keuangan
(dalam juta)
LABA RUGI KONSOLIDASIAN 2014 2013* 2012* 2014/2013
17
Kas dan setara kas awal tahun 613.698 670.411 659.584 92%
Arus kas bersih dari/(untuk) aktivitas operasi (640.782) (761.537) 1.006.110 84%
Arus kas bersih dari/(untuk) aktivitas investasi (445.984) (454.589) (588.537) 98%
Arus kas bersih dari/(untuk) aktivitas pendanaan 819.474 1.052.368 (410.375) 78%
Kas dan setara kas akhir tahun 346.495 613.698 670.411 56%
Catatan:
* Akan ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2014.
** Laporan Neraca dan Laba Rugi per 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan kembali.
*** Disesuaikan perhitungannya menurut Keputusan Menteri BUMN No. 100 Tahun 2008.
18 Ikhtisar Keuangan
7.371 727
7.363 638 581
5.852
115
13 13
86
19
TOTAL ASET
(dalam Rp miliar)
9.752
8.244
6.426
EBITDA
(dalam Rp miliar)
1.533
1.334
1.231
29.512
32.319
27.555
29.776
26.204 23.718
313.238
34.934
242.049
250.323
26.907
23.237
21
18.367
17.463
16.520
4.652
4.541
4.498
10 Januari
27 Maret
Sosialisasi Perjanjian Kerja
Bersama periode tahun 2013 s.d Sosialisasi penggabungan PT
2015 oleh Manajemen dan IKT. Tambang Timah ke PT TIMAH
(Persero) Tbk di Daerah Operasi
Kundur sesuai hasil RUPSLB.
11 Maret
25 Maret
Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Tahun Buku 2013.
23
2 Mei
Pembangunan pilot plant
pengolahan monasit untuk
Syukuran HUT ke-38 PT mendapatkan Logam
TIMAH (Persero) Tbk dan tanah Jarang dalam bentuk
Halal Bihalal 1435 H. Re(OH)3 melalui kerja sama dengan
BATAN.
13 Agustus
15 Agustus
14-15 Agustus
Temu Produksi Pertambangan
Timah Tahun 2014 PT TIMAH
(Persero) Tbk dan Anak
Perusahaan.
8 Oktober
PT TIMAH (Persero) Tbk Best CSR Report on Annual Report National Center for Sustainability 10 Desember 2014
2013 Reporting (NCSR)
PT TIMAH (Persero) Tbk CGPI 2013 Indonesia Trusted The Indonesian Institute for 10 Desember 2014
Company Award Corporate Governance (IICG)
PT TIMAH (Persero) Tbk Best Role of Stakeholders at The Indonesian Institute for Corporate 10 Desember 2014
6th IICD Corporate Governance Directorship (IICD)
Conference & Award
PT TIMAH (Persero) Tbk “EMAS” Adhigatra Rekayasa Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 27 November 2014
PT TIMAH (Persero) Tbk Eka Karya Padmamitra Kementerian Sosial Republik 18 November 2014
Indonesia
PT TIMAH (Persero) Tbk - PRATAMA - Pengelolaan Kementerian Energi dan Sumber 2013 - 2014
Unit Kundur Keselamatan Pertambangan Izin Daya Mineral
Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara
PT TIMAH (Persero) Tbk Makalah Terbaik Forum Tahunan Pusat Penelitian Perkembangan 9 Oktober 2014
Pengembangan IPTEK & INOVASI IPTEK-LIPI
NASIONAL 2014
PT TIMAH (Persero) Tbk BUMN Kategori Industri Non INFOBANK 30 Oktober 2014
Keuangan yang berpredikat
Terbaik
PT TIMAH (Persero) Tbk PKBL BUMN sebagai Pelayanan THE LA TOFI SCHOOL OF CSR 25 September 2014
Publik-Kesehatan Masyarakat
dengan Peringkat Perak
PT TIMAH (Persero) Tbk PKBL BUMN sebagai Pelayanan THE LA TOFI SCHOOL OF CSR 25 September 2014
Publik-Usaha kecil dengan
Peringkat Emas
PT TIMAH (Persero) Tbk PKBL BUMN sebagai Pelayanan THE LA TOFI SCHOOL OF CSR 25 September 2014
Publik-Pengembangan Sarana
dan Prasarana Umum dengan
Peringkat Emas
PT TIMAH (Persero) Tbk PKBL BUMN Sebagai Pelayanan THE LA TOFI SCHOOL OF CSR 25 September 2014
Publik-Pendidikan Masyarakat
Dengan Peringkat Perak
PT TIMAH (Persero) Tbk PKBL BUMN sebagai Pelayanan THE LA TOFI SCHOOL OF CSR 25 September 2014
Publik-Bantuan Sosial
dan Penanganan Masalah
Kesejahteraan Sosial
PT TIMAH (Persero) Tbk Penghargaan Kepatuhan dalam Kementrian Keuangan Republik 20 Maret 2014
Penyampaian SPT Tahunan dan Indonesia
Peran Serta Kepada Negara
Melalui Pajak
PT TIMAH (Persero) Tbk Piagam Penghargaan Pemerintah Republik Indonesia Januari 2014
Badan Pusat Statistik
25
Institusi Pemberi
Penerima Sertifikasi Periode
Sertifikasi
16
16
IKHTISAR UTAMA
Ikhtisar Keuangan, Ikhtisar Operasional
22 Peristiwa Penting 2014
24 Penghargaan dan Sertifikasi
26 DAFTAR ISI
60 PROFIL PT TIMAH
62 Informasi Umum Perusahaan
64 Sekilas Perusahaan
66 Milestone
68 VISI, MISI
69 Nilai-nilai Utama Perusahaan
70 Produk dan Jasa
72 Area Pemasaran dan Pangsa pasar
72 Skala Organisasi
72 Rantai Pasok
73 Daftar Asosiasi
74 Struktur Organisasi
76 Anak Perusahaan dan Asosiasi
Struktur Usaha beserta Anak Perusahaan dan
77 Asosiasi
78 Lembaga Penunjang Pasar Modal
79 Akses Informasi
90 Tinjauan Operasional
92 Strategi Umum
97 Pengelolaan Sumber Daya Manusia
109 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
115 Uraian Aspek Pemasaran
119 Teknologi Informasi & Operasional
248
163 Belanja Barang Modal TANGGUNG JAWAB SOSIAL
163 Informasi Keuangan Lainnya
163 Pencapaian Target 2014
PERUSAHAAN
165 Target 2015 250 Asas dan Komitmen
165 Kotinjensi 252 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
167 Derivatif dan Lindung Nilai Tanggung Jawab Ketenaga Kerjaan, Kesehatan dan
284
168 Informasi-Informasi Material Lain Keselamatan Kerja
Informasi dan Fakta Material Mengenai Investasi, 286 Tanggung Jawab Terhadap Komunitas
169 Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi 296 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Hutang/Modal
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi
170
171
Keuangan dan Dampaknya terhadap Laporan
Keuangan
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Dan
300
302
INFORMASI PERUSAHAAN
Profil Dewan Komisaris
Dampaknya Terhadap Kinerja Timah
171 Transaksi Benturan Kepentingan 305 Profil Direksi
336
191 Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
192 Riwayat Anggota Dewan Komisaris LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
192 Program Kerja dan Realisasi Program Kerja 2014
192 Rapat dan Kehadiran Rapat
193 Remunerasi Dewan Komisaris
195 Direksi
195 Panduan Kerja Untuk Direksi (Board Charter)
195 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
198 Komposisi Direksi
199 Hasil Rapat Direksi
199 Program Training Direksi
201 Pelaksanaan Assessment Direksi
29
GRI G4 Core dan Assurance (G4-32, G4-33)
Selain mengacu kepada ketentuan Bapepam-LK (kini menjadi Otoritas Jasa Keuangan – OJK)
laporan ini juga disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan versi 4 (G4) dan Mining
and Metals Sector Supplement (MMSS) versi Final yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative
(GRI). Sejak tahun 2010, kami telah menggabungkan dua laporan tahunan yang sebelumnya
diterbitkan terpisah, yakni Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, menjadi satu laporan
terpadu. Sementara sebelumnya, yakni sejak 2007 kami telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan
dengan mengacu pada standar pelaporan internasional.
Laporan ini menunjukan komitmen, sekaligus keyakinan kami untuk menjalankan usaha dengan
mengedepankan keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta tata
kelola yang baik dan penciptaan nilai dalam semua aspek tersebut. Kami juga meyakini bahwa
dengan menyampaikan laporan tahunan terpadu, para pemegang saham dan seluruh pemangku
kepentingan yang relevan dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh dan menyeluruh mengenai
kinerja Perseroan di tahun 2014.
Kami menggunakan pedoman GRI-4 dengan opsi Core. Untuk memudahkan menemukan indikator
G4 Core yang diaplikasikan dalam Laporan ini, kami menyajikan indikator dengan warna biru muda
pada setiap halaman yang relevan. Daftar Indeks G4 Core yang diterapkan dalam Laporan ini
disajikan pada halaman 329.
Terdapat penyajian ulang atas data keuangan tahunan yang lalu. Begitu pula tidak terdapat
perubahan signifikan atas ruang lingkup dan boundary dalam periode pelaporan. [G4-22, G4-23]
Perseroan telah menugaskan Moores Rowland untuk melakukan jasa penjaminan kualitas atas
Laporan ini. Berdasarkan penjaminan kualitas tersebut, Perseroan telah mendapatkan Independent
Assurance Statement tertanggal 12 Februari 2014. Pernyataan penjaminan dari Moores Rowland
tersebut dicantumkan pada halaman 312 dari Laporan ini.
kami berpedoman pada persyaratan yang tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No
KEP-431/BL/2012 tanggal 1 Agutus 2012 atau Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 (Revisi 2012) (kini Otoritas Jasa
Keuangan—OJK) tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik.
Kami juga melakukan proses penetapan isi Laporan dengan berupaya menerapkan 4 (empat) prinsip yang
disyaratkan oleh GRI-G4, yaitu stakeholders inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan), materiality
(materialitas), sustainability context (konteks keberlanjutan) dan completeness (kelengkapan).
Proses penetapan isi Laporan sesuai GRI-G4 kami lakukan dengan melaksanakan 4 (empat) langkah standar, yaitu
pertama, mengidentifikasi aspek-aspek yang material dan boundary (Identifikasi). Kedua, membuat prioritas atas
aspek-aspek atau isu-isu yang material, yang telah diidentifikasi pada langkah sebelumnya (Prioritas). Ketiga,
melakukan validasi atas aspek-aspek material tersebut (Validasi). Keempat, melakukan review atas Laporan
setelah diterbitkan guna meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya (Review).
Dalam penerapan prinsip stakeholders inclusiveness, untuk penentuan aspek material yang diungkapkan kami
menggunakan pengamatan atas tanggapan dan saran pemangku kepentingan atas Laporan tahun-tahun
sebelumnya. Selain itu kami melakukan analisa atas respon pemangku kepentingan yang disampaikan dalam
beragam kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok pemangku kepentingan secara spesifik, misalnya dalam
forum RUPS, analyst meeting, media gathering, non-deal roadshow dan sebagainya.
Prinsip Materiality diterapkan dengan memilih konten Laporan yang bersifat isu-isu atau aspek-aspek yang material,
yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Sesuai dengan prinsip completeness,
Laporan ini dibuat dengan ruang lingkup yang jelas untuk periode pelaporan 2014 serta didukung dengan data
yang relevan yang disajikan sesuai catatan akuntansi yang diaudit oleh auditor independen.
31
Topik-topik yang diprioritaskan dalam Laporan Keberlanjutan adalah topik-topik keberlanjutan yang bersinggungan
langsung dengan kepentingan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang keterlibatannya dipandang
strategis oleh Perseroan. Topik-topik tersebut mencakup kinerja operasional dan keuangan, tata kelola,
strategi umum, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penjaminan keselamatan dan kesehatan kerja,
praktik ketenagakerjaan, pemanfaatan sumber daya alam, pelestarian lingkungan, pengelolaan tambang, dan
pemberdayaan masyarakat.
Laporan ini juga menyajikan uraian singkat mengenai dampak pemasok utama terhadap citra Perseroan. Yang
dimaksud pemasok utama di sini adalah pemasok barang dan jasa khusus, meliputi pemasok tenaga kerja dalam
bidang: security, kerjasama penambangan di wilayah IUP, dan transportasi. Kebijakan ketenagakerjaan dan hak
asasi manusia serta praktik yang mereka lakukan berpengaruh langsung terhadap citra Perseroan, sementara
jasa mereka berhubungan langsung dengan kegiatan operasi dan kinerja PT TIMAH. Oleh karenanya PT TIMAH
memberi perhatian terhadap kebijakan pemasok utama dalam aspek ketenagakerjaan dan hak asasi manusia
serta implementasinya. [G4-LA14]
Dengan informasi yang cukup komprehensif laporan dapat dijadikan pegangan dalam mempertimbangkan
berbagai keputusan strategis yang akan diambil oleh kelompok-kelompok pemangku kepentingan, yang
mencakup pemegang saham, pemasok dan mitra kerja, konsumen, karyawan, komunitas setempat, masyarakat
luas dan media, serta pemerintah dan otoritas pasar modal.
Diskusi tersebut menjadi penting agar seluruh topik material yang disajikan dan dibahas dalam laporan ini sesuai
dengan kaidah pelaporan berdasarkan GRI-G4 yang baru kali ini diterapkan. Sebagaimana diketahui GRI-G4
menekankan aspek materialitas dalam pemilihan topik yang dibahas dalam laporan keberlanjutan.
Melalui diskusi tersebut kami juga melakukan uji materialitas yang kemudian menghasilkan daftar topik-topik
material yang layak disampaikan dalam laporan, dan menjadi perhatian bagi para pemangku kepentingan. Uji
materialitas dilakukan melalui diskusi yang dilakukan secara acak dengan para pihak untuk mendapatkan masukan
atas beberapa topik yang telah diidentifikasi sebelumnya, dan kami yakini merupakan topik-topik yang material
dan layak dilaporkan.
Berdasarkan uji material tersebut yang kemudian kami hubungkan dengan pedoman GRI-G4 kami menetapkan
berbagai aspek material menurut kelompok dan menetapkan indeks-indeks GRI yang relevan sebagai panduan
dalam penyusunan materi laporan, sebagai berikut.
G4-SO4
Material G4-EN1, EN2
Energi G4-EN3, EN4, EN5, EN6
Air G4-EN8, EN10
Emisi G4-EN15, EN16, EN19, EN20
Effluent and Waste / Pembuangan dan Limbah G4-EN23
G4-EN24
Penjagaan Lingkungan
Keanekaragaman Hayati G4-EN11, EN12,EN13, EN14
Produk dan layanan G4-EN27
Denda Lingkungan G4-EN29, EN30
Keseluruhan Biaya Lingkungan G4-EN31
Seleksi Pemasok berdasarkan lingkungan G4-EN32, EN33
Pengaduan atas Lingkungan G4-EN34
Ketenagakerjaan Kesempatan yang setara didalam keragaman G4-LA12
Training dan Pendidikan G4-LA9, LA10
G4-LA11
Kesehatan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja G4-LA5, LA6, LA7, LA8
Keselamatan
Hak Asasi Manusia Keamanan, Kebebasan Berserikat dan Masyarakat Adat G4-HR7, HR4, HR8
Pengembangan Komunitas Pemberdayaan Masyarakat G4-SO1
Seleksi pemasok berdasarkan kriteria dampak terhadap G4-SO9
masyarakat
33
PT TIMAH belum melakukan proses pelibatan pemangku kepentingan secara langsung dalam menetapkan
topik-topik yang material dalam Laporan ini, namun kami berupaya dan meyakini bahwa topik-topik material
yang kami sajikan adalah tepat, relevan dan responsif terhadap kepentingan para pemangku kepentingan. Adapun
aspek material dan boundary Laporan Terpadu untuk tahun 2014 disajikan pada tabel berikut.
Anak Perusahaan
Diluar Perusahaan
35
Pada tahun pelaporan dilakukan dua aksi korporasi utama, yang pertama adalah penggabungan
beberapa Anak Perusahaan yang memiliki kegiatan operasional sama atau hampir sama. Namun
demikian, menurut hemat kami, penggabungan tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap
skala usaha, meski memiliki dampak positif lain berupa efisiensi, yang akan membuat profitabilitas
Perseroan meningkat. Dampak lain yang muncul dari aksi korporasi tersebut adalah perubahan
pada struktur organisasi dan pembagian segmen usaha.
Aksi korporasi utama yang kedua adalah pembagian saham bonus yang membuat terjadinya
perubahan pada struktur permodalan dan jumlah saham beredar. Namun demikian tidak terdapat
perubahan fundamental dalam periode pelaporan dengan tahun sebelumnya dalam hal daerah
operasi Perseroan.
Menuju pencapaian
fundamental PT
TIMAH (Persero) Tbk
sebagai perusahaan
skala global dalam
bidang penambangan,
pengolahan dan
pemasaran produk
berbasis mineral
timah, berlandaskan
kompetensi internal,
cadangan yang
memadai dan dukungan
seluruh pemangku
kepentingan untuk
memberi hasil optimal
bagi Masyarakat,
Bangsa dan Negara
Republik Indonesia
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama (Independen)
39
Disisi lain, pertumbuhan industri berbasis teknologi informasi yang ditandai dengan semakin mendunianya
peralatan telekomunikasi dan produk-produk elektronik lainnya, membuat pelemahan permintaan timah
meskipun bersifat sementara. Hal ini tercermin dari fluktuasi harga timah di pasar internasional London
Metal Exchange (LME) yang sempat menguat mencapai US$23.405/Mton di bulan April 2014, namun
kemudian sempat menurun menyentuh level harga US$ 19.830/Mton di bulan Oktober dan US$ 19.667 di
bulan Desember 2014.
Direksi dan manajemen Perseroan secara konsisten berupaya melakukan perubahan sistem dan pola kerja
sama dengan mitra, baik untuk penambangan di darat maupun di laut, sesuai dengan yang disyaratkan
dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 24 Tahun 2012. Dewan Komisaris
mendukung Direksi untuk lebih fokus pada optimalisasi fasilitas produksi melalui investasi dalam rangka
mendukung keberlanjutan usaha sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan menggugah kesadaran
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk berpartisipasi memelihara lingkungan tambang.
Dewan Komisaris mengapresiasi keberhasilan Direksi beserta jajarannya dalam mengatasi persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan kepentingan para pihak tersebut.
Kenaikan volume produksi tersebut diikuti dengan naiknya kembali volume penjualan logam timah di 2014,
menjadi sebesar 26.906 Mton naik 15% dari 23.237 Mton atau 100% dari target Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan tahun 2014. Dengan harga jual rata-rata US$21.686 dan kurs rata-rata Rp12,028 serta didukung
dengan keberhasilan Perseroan dalam melanjutkan langkah-langkah inovasi dan efisiensi, membuat laba bersih
Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp638 miliar, naik 4% dari pada realisasi tahun 2013 sebesar Rp615 miliar,
namun masih sekitar 92% dari target sebesar Rp697 miliar.
Dewan Komisaris mendukung tekad Direksi telah menjadikan tahun 2014 sebagai awal kebangkitan pertimahan
Indonesia dan awal kebangkitan PT TIMAH (Persero) Tbk menuju jati diri Menjadi Perusahaan Pertambangan
Terkemuka di Dunia, dengan berupaya sungguh-sungguh untuk mewujudkan 3 (tiga) fundamental utama bisnis
skala global dalam jangka panjang, yaitu menjadi market leader; menjadi transactional maker; serta mampu bersaing
dan berkiprah di lingkup pasar global (global player). Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi yang telah
menetapkan pencapaian fundamental tersebut dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan menjabarkan
lebih lanjut dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang menjadi acuan dalam tahap pelaksanaan bagi
Direksi beserta jajarannya.
Pembenahan di segala bidang yang telah dirintis pada tahun sebelumnya termasuk diantaranya perbaikan sarana
produksi, penguatan fungsi pemasaran, peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta restrukturisasi
korporasi merupakan penjabaran dari realisasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan tersebut. Dewan Komisaris
memandang bahwa Direksi telah menyesuaikan penerapan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku,
antara lain Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, Peraturan Menteri ESDM Nomor 24 Tahun 2012, serta Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 32 Tahun 2013 yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor timah.
Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi berhasil menyesuaikan seluruh pranata organisasi, termasuk jajaran
pelaksana terhadap pemberlakuan tata cara perdagangan logam timah melalui Bursa Komoditi dan Derivatif
Indonesia (BKDI) yang mulai berlaku tanggal 30 Agustus tahun 2013 berdasarkan Permendag Nomor 32 Tahun
2013 dan Permendag Nomor 44 Tahun 2014 yang mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2014, sehingga
Perseroan mampu mencatatkan perbaikan kinerja operasional maupun finansial. Dengan hasil positif tersebut
Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk tidak terlena, senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan
sehingga 3 fundamental utama sebagai perusahaan skala global tersebut dapat dicapai tepat pada waktunya,
melalui realisasi dan pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang berkualitas.
Untuk memastikan terjadinya perbaikan kinerja perusahaan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris secara spesifik
telah meminta agar Direksi tetap fokus untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja perusahaan
terutama dalam modifikasi, pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan Kapal Keruk dengan sistem Bucket
Wheel Dredge (BWD) untuk menggantikan Kapal Keruk (KK) dengan sistem konvensional tepat pada waktunya,
serta menyelesaikan pembuatan dan perbaikan Kapal Isap Produksi (KIP) sesuai jadwal, sehingga mampu
lebih meningkatkan lagi kinerja penambangan timah di wilayah pesisir. Selain perbaikan peralatan tambang
tersebut Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk menuntaskan restrukturisasi anak-anak perusahaan,
menindaklanjuti kegiatan pengembangan usaha, melanjutkan upaya optimalisasi pemanfatan aset non-operasional
serta meningkatkan implementasi program efisiensi disegala bidang yang telah dirintis sebelumnya.
41
Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan bahwa fundamental Perseroan akan semakin baik, manakala seluruh
aktivitas operasional dijalankan dengan efisiensi tinggi sehingga memberi hasil optimal terhadap kinerja keuangan
Perusahaan.
Menyangkut kegiatan operasi dan pengembangan usaha, Dewan Komisaris mengingatkan Direksi agar berupaya
meningkatkan kompetensi jajaran dalam mengenali, menganalisa dan memitigasi risiko-risiko yang melekat
dengan kegiatan penambangan, pengolahan maupun pengelolaan keuangan perusahaan. Dewan Komisaris
mendukung penuh upaya Direksi untuk memperkuat implementasi Manajemen Risiko Terpadu di lingkungan
perusahaan secara efektif dan efisien, melalui penerapan Integrated Enterprise Risk Management (IERM) berbasis
ISO 31000 sesuai kaidah dan standar internasional.
Selain melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi melalui pertemuan berkala dan melakukan penilaian
kinerja dengan melihat pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Direksi serta mempertimbangkan hasil audit
oleh auditor eksternal atau Kantor Akuntan Publik (KAP), Dewan Komisaris juga melakukan penilaian atas kinerja
Organ Pendukung Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Audit dan Komite Sumber Daya
Manusia dan Risiko Usaha telah menjalankan tugas membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
dengan baik. Namun demikian, mengingat semakin beratnya tantangan yang dihadapi Perseroan dalam mencapai
target fundamental Perseroan sebagai perusahaan skala global, Dewan Komisaris mengamanatkan peningkatan
kompetensi dan kualitas dukungan Komite Dewan Komisaris dimaksud.
Dewan Komisaris meyakini bahwa konsistensi dan kuatnya komitmen seluruh jajaran manajemen untuk
melaksanakan praktik penambangan yang baik dan taat aturan (Good Mining Practice) pada akhirnya akan
mengantarkan Perseroan sebagai perusahaan berskala global yang mampu berkiprah optimal dalam kegiatan
pertambangan maupun perdagangan timah di pasar dunia.
Sejalan dengan program tersebut, Dewan Komisaris juga mendukung upaya Direksi untuk membantu
pengembangan potensi ekonomi masyarakat di sekitar wilayah pertambangan Perseroan, baik melalui penyaluran
dana bantuan peningkatan modal kerja, melalui kegiatan pemberdayaan, bimbingan dan pendampingan bagi
Usaha Kecil dan Menengah (UKM), maupun melalui kegiatan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan
penyediaan akses pasar yang memadai bagi para mitra binaan, disertai dengan peningkatan pengawasan yang
semakin baik, sehingga program CSR dan PKBL dapat terlaksana secara terkonsep, sinergis dan terintegrasi serta
dapat memberikan manfaat yang benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Strategi empat pilar pengembangan usaha tersebut dilandasi oleh perubahan lingkungan yang sangat
berpengaruh pada seluruh aspek pertambangan di Indonesia, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor
4 Tahun 2009. Sebelum undang-undang tersebut berlaku, Perusahaan bertindak sebagai Strategic Holding atau
Investment Holding, sehingga seluruh kegiatan operasional penambangan dilakukan oleh Anak Perusahaan,
dan setelah undang-undang tersebut berlaku, maka Perusahaan bertindak sebagai Operating Holding, sehingga
seluruh kegiatan operasional penambangan dilakukan sendiri oleh Perusahaan sebagai pemegang Ijin Usaha
Pertambangan .
Menyikapi perubahan tersebut Perusahaan telah melakukan proses transformasi dari Strategic Holding menjadi
Operating Holding yang secara yuridis formal telah dapat diselesaikan pada Tahun 2014 ditandai dengan
penggabungan usaha (merger) PT TIMAH (Persero) Tbk dan PT Tambang Timah berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Maret 2014. Dewan Komisaris secara khusus menyampaikan
apresiasi dengan telah dapat diselesaikannya seluruh proses penggabungan usaha (merger) tersebut sebagai
wujud kesungguhan perusahaan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan akhir dari penetapan strategi pengembangan usaha tersebut adalah tercapainya tiga fundamental utama
Perseroan sebagai perusahaan skala global, sehingga mampu mencapai tingkat “Emerging Industry Leader”, oleh
karena itu Dewan Komisaris senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan serta melakukan koreksi dan
pengawasan agar setiap sumber daya yang dimiliki Perseroan, baik Sumber Daya Manusia, sumber daya alam,
kompetensi korporasi maupun sumber daya pendukung lainnya dapat dikelola dengan baik dan memberikan
kontribusi optimal terhadap upaya pencapaian tujuan perusahaan.
43
Oleh karena kegiatan operasional Perseroan masih bertumpu pada bisnis inti, yaitu pertambangan timah
terintegrasi. Dewan Komisaris mengamanatkan agar prioritas strategis jangka pendek perusahaan tetap
diarahkan pada penataan organisasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penertiban data eksplorasi,
pembangunan alat produksi yang sesuai dengan kondisi endapan bijih, serta pengamanan wilayah Ijin Usaha
Penambangan (IUP) dari kehilangan areal akibat IUP yang tumpang tindih maupun dari gangguan penambangan
ilegal dan penambangan inkonvensional. Bersamaan dengan strategi tersebut, secara bertahap Perseroan akan
melakukan peningkatan cadangan bijih timah melalui kegiatan eksplorasi lanjutan, serta akan mengembangkan
potensi dan mengolah mineral ikutan yang dihasilkan dari proses pengolahan bijih timah secara komersial.
Mengacu pada ketersediaan cadangan timah yang tercatat sampai dengan akhir tahun 2014 sebesar 313.238
Ton Sn, serta masih adanya sumber daya bijih timah yang besarnya lebih dari 700.000 Ton Sn, Dewan Komisaris
tetap optimis bahwa dalam jangka menengah masih tersedia ruang untuk pengembangan usaha inti timah.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan eksplorasi yang terarah sehingga dapat dipastikan akan meningkatkan
jumlah perhitungan cadangan yang mampu mendukung program pertambangan jangka panjang. Atas dasar data
cadangan tersebut, maka segala persiapan dalam upaya mempertahankan keberlanjutan dan peningkatan nilai
Perseroan, baik dari sisi kapabilitas dan kompetensi SDM, maupun ketersediaan fasitas produksi dan kondisi
finansial yang kuat, telah memberikan kesempatan lebih baik untuk memanfaatkan peluang dan pulihnya kondisi
usaha PT TIMAH di masa mendatang. Dewan Komisaris optimis bahwa rencana Direksi, sebagaimana dituangkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015 baik terkait target pertumbuhan produksi, peningkatan
pendapatan, maupun peningkatan laba bersih akan tercapai, bahkan tidak mustahil akan dapat melampaui target
apabila situasi dan kondisi perekonomian global bisa bangkit lebih cepat dari perkiraan semula.
Selanjutnya untuk memastikan tercapainya target-target perusahaan sebagaimana telah ditetapkan tersebut
diatas, Dewan Komisaris menghimbau kepada Direksi dan seluruh jajaran PT TIMAH (Persero) Tbk untuk bekerja
keras dalam satu kesatuan yang solid, mengerahkan seluruh kompetensi yang dimiliki serta memaksimalkan unjuk
kerja fasilitas penambangan dan fasilitas produksi yang dimiliki. Dewan Komisaris juga mengingatkan Direksi dan
seluruh jajarannya untuk senantiasa mampu melakukan identifikasi, mengenali, menganalisa, mengevaluasi dan
memitigasi risiko-risiko yang melekat baik dalam kegiatan penambangan, dalam kegiatan pengolahan/pemurnian,
maupun dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dewan Komisaris akan turut membantu dengan memberikan
saran, dukungan dan rekomendasi, serta melakukan pengawasan dan membukakan jalan sesuai kewenangan
Dewan Komisaris, manakala dalam upaya mencapai tujuan perusahaan ditemui tantangan yang berada di luar
kewenangan Direksi.
Sebelum mengakhiri laporan ini perlu disampaikan bahwa dalam Tahun 2014 terjadi perubahan komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris. Sebagaimana telah diputuskan dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2013 yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014 anggota Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam) orang, namun pada
bulan September 2014 salah satu anggota Dewan Komisaris telah mengundurkan diri, sehingga jumlah Dewan
Komisaris saat ini sebanyak 5 (lima) orang. Dengan jumlah tersebut Dewan Komisaris masih dapat melaksanakan
tugas dengan baik dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
PENUTUP
Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan Ungkapan Syukur Kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan mencatatkan kinerja yang membesarkan hati berkat dedikasi
yang tinggi dari Direksi dan segenap karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk. Dewan Komisaris juga mengucapkan
terima kasih atas sumbang saran serta dukungan seluruh pemangku kepentingan sehingga Perseroan dapat
memberikan yang terbaik kepada pemegang saham, masyarakat dan Pemerintah Republik Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan karunia dan bimbingan-Nya kepada kita semua, sehingga
dapat bersama-sama mewujudkan visi Perusahaan, sekaligus memberikan manfaat yang optimal kepada seluruh
pemangku kepentingan.
Terimakasih “Selamat Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2014”.
DEWAN KOMISARIS
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama/Independen
45
46 Dewan Komisaris
47
1. INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama (Independen)
2. SUHENDRO
Komisaris Independen
3. ERFI TRIASSUNU
Komisaris
4. EKO PRASOJO
Komisaris
5. MOCHTAR HUSEIN
Komisaris
4
1 3
5 2
48 Laporan Direksi
Memperkuat landasan
Perseroan melalui
restrukturisasi
korporasi, peningkatan
kompetensi,
peningkatan
efisiensi dalam
kegiatan operasional
dan penguatan
kerjasama dengan
seluruh pemangku
kepentingan
untuk memastikan
pencapaian
fundamental, sebagai
pemain utama di pasar
global dalam industri
pertimahan
SUKRISNO
Direktur Utama
49
Tahun 2014, perekonomian global sudah menunjukan tanda-tanda pemulihan, sekalipun berjalan tidak
seimbang. Amerika Serikat yang kini menduduki peringkat kedua di bawah Tiongkok sudah menunjukan
pemulihan, sehingga Pemerintah dan The Fed sepakat untuk mulai menjalankan program normalisasi
(quantitative easing). Sedangkan perekonomian negara utama lainnya, seperti Tiongkok, Jepang dan
negara-negara utama di Eropa masih mengalami penurunan pertumbuhan.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk primer pertambangan, termasuk timah, belum pulih ke
masa sebelum krisis, sehingga harga jualnya di pasar global masih relatif rendah dibandingkan masa
sebelum krisis, di mana pada tahun 2011-an pernah mencapai angka US$32.050/ton. Harga jual timah di
akhir tahun 2014 hanya berada dikisaran US$19.830/ton.
Perekonomian Indonesia di tahun 2014 terpengaruh oleh kondisi perekonomian global tersebut,
sehingga hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,20%, laju inflasi sebesar 8,36%. Indonesia masih
mencatatkan devisit neraca perdagangan, pada kisaran 2,2% dari PDB 2014 salah satunya berasal dari
adanya larangan ekspor mineral mentah. Ekspor timah termasuk salah satu komoditi yang berpengaruh
terhadap besaran neraca perdagangan Indonesia, mengingat sekitar 90% produk logam timah diekspor
ke pasar global, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemasok timah terbesar di pasar global.
Volume ekspor logam timah dari Indonesia di tahun 2014 mulai cenderung meningkat pasca para pelakunya
menyesuaikan diri dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 yang mulai berlaku
sejak 30 Agustus 2013. Peraturan ini kemudian disempurnakan dengan keluarnya Permendag no. 44/2014
tentang Ketentuan Ekspor timah yang mulai berlaku pada tanggal 1 November 2014.
Pemberlakuan peraturan tersebut, yang intinya mengatur tata niaga ekspor timah dengan mengharuskan
seluruh ekspor timah dilakukan melalui satu pintu yaitu Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI),
merupakan faktor tunggal dengan pengaruh terbesar bagi situasi pertimahan di Indonesia sepanjang tahun
2013 dan 2014. Peraturan tersebut pada intinya mengharuskan semua logam timah Indonesia diverifikasi
asal-usul bijih dan kualitasnya oleh surveyor independen sebelum diekspor. Sejak pemberlakuan peraturan
tersebut, sejumlah smelter yang sebelumnya menjual logam timah berkonsentrasi rendah (Sn < 99,9%)
dari bijih yang bukan berasal dari izin usaha pertambangan (IUP) resmi, tidak dapat menjualnya ke luar
negeri untuk dilebur ulang.
Pasokan logam timah dari Indonesia sempat turun di tahun 2013, namun kemudian mulai meningkat sejak
tahun 2014. Perseroan yang menjadi salah satu produsen utama timah di Indonesia mampu mengimbangi
berkurangnya pasokan timah dari smelter tanpa izin IUP tersebut. Kondisi industri timah di Indonesia
tersebut tentu mempengaruhi harga timah di pasar dunia. Bagi Indonesia, sebagai pengekspor logam
timah terbesar di dunia, sekalipun mempengaruhi perolehan devisa dalam jangka pendek, pembenahan
tersebut harus dilakukan dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama oleh para penegak
hukum. Sehingga dalam jangka panjang, Indonesia akan mampu memperkuat posisinya di kancah
pertimahan dunia, dan menjadi penentu harga timah dunia.
50 Laporan Direksi
Bagi Perseroan, sebagai salah satu pemain utama industri pertimahan di Indonesia, rangkaian langkah pembenahan
tersebut disikapi dengan upaya penguatan kondisi internal, baik dari sisi kemampuan produksi, pengelolaan
organisasi, peningkatan kompetensi seluruh jajaran dan kondisi keuangan, sehingga mampu menjawab peluang
pertumbuhan yang lebih baik tersebut dan kelak mengokohkan diri sebagai pemain timah utama di pasar global.
Peningkatan produksi bijih timah tersebut adalah hasil dari intensifikasi penambangan di lepas pantai, sehingga
sekitar 66% total produksi, yakni sebesar 21.005 ton berasal dari penambangan laut. Hasil tersebut merupakan
wujud semangat Go Offshore Go Deeper yang terus digelorakan Perusahaan. Persentase hasil tambang di lepas
pantai yang tetap tinggi tersebut, menunjukan keseriusan manajemen untuk menerapkan strategi tersebut.
Sisa produksi bijih timah, yakni 34% atau 11.048 ton berasal dari tambang di darat, yang meningkat sebesar
71% dari realisasi produksi tambang darat sebesar 6.506 ton di tahun 2013. Peningkatan produksi tambang darat
dilakukan sebagai respon atas semakin kondusifnya kondisi di area penambangan kelolaan timah sebagai buah
realisasi penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum.
Meningkatnya produksi tambang lepas pantai maupun tambang darat menunjukan bertambahnya kompetensi
sumber daya manusia Perseroan sebagai hasil pelatihan yang direncanakan dengan matang. SDM Perseroan
kini semakin terampil dalam melakukan praktik-praktik penambangan yang baik, bertanggung jawab, dan
berwawasan lingkungan. Memperhatikan hasil positif tersebut di tahun 2014 Perseroan melanjutkan program-
program pelatihan bagi seluruh lapisan karyawan, melanjutkan pengembangan teknologi perolehan bijih timah
yang baru dan lebih efektif, seperti borehole mining untuk tambang darat dan inovasi Ponton Isap Produksi untuk
penambangan pesisir pantai dengan jarak 1 mil yang lebih ramah lingkungan. Keseluruhan program tersebut
direalisasikan sebagai respon atas penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009.
Perseroan juga semakin mengintensifkan program eksplorasi di berbagai kawasan di area kelolaan, sehingga baik
sumber daya maupun cadangan timah per akhir 2014 lebih besar dibandingkan pada tahun 2013.
Perseroan juga melanjutkan pengembangan bisnis di luar penambangan timah sebagai usaha inti, dengan
berupaya melakukan diversifikasi usaha pertambangan non timah, melanjutkan program hilirisasi produk timah,
serta bisnis berbasis kompetensi, yaitu memanfaatkan aset-aset nonproduktif yang dimiliki untuk dijadikan sumber
pendapatan.
Pada tahap pertama Perseroan akan mulai melakukan transformasi Rumah Sakit Yayasan Bakti Timah menjadi
anak perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Langkah tersebut akan diikuti dengan pelaksanaan berbagai
perbaikan, penambahan kapasitas ruangan maupun fasilitas pendukung lainnya termasuk peningkatan kompetensi
pengurusnya, sehingga kualitas layanan yang diberikan akan semakin meningkat sejajar dengan rumah sakit di
51
kota-kota besar utama di Indonesia. Dengan peningkatan layanan tersebut, ke depan, karyawan Perseroan tidak
perlu lagi meninggalkan area tugasnya untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik di Jakarta maupun kota
besar utama lainnya, saat memerlukan layanan kesehatan. Hal tersebut, selain memberi dampak penghematan
biaya kesehatan juga akan memberi tambahan pendapatan.
Di masa mendatang, Perseroan berencana masuk ke bisnis kawasan industri, dan pengelolaan pelabuhan.
Perseroan masih menyelesaikan studi kelayakan terhadap prospek bisnis tersebut dan akan segera menindaklanjuti
dengan pembuatan rencana usaha jika hasilnya menunjukkan layaknya pengembangan usaha yang dimaksud.
KINERJA KEUANGAN
Naiknya volume penjualan logam timah dan membaiknya rata-rata harga timah dibandingkan tahun 2013,
membuat Perseroan di tahun 2014 mencatatkan peningkatan pendapatan yang cukup substansial. Harga jual rata-
rata logam timah Perseroan di tahun 2014 adalah USD21.686/ton, turun 5% dari USD22.751/ton di 2013, akibat
meningkatnya pasokan timah di pasar dunia khususnya di kuartal pertama dan kedua tahun 2014. Penjualan
logam timah berkontribusi di atas 90% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2014.
Total pendapatan Perseroan pada tahun 2014, dengan demikian, mencapai Rp7,4 triliun, naik 26% dari nilai
sebesar Rp5,9 triliun pada tahun 2013. Naiknya berbagai komponen biaya, membuat Perseroan mencatatkan
kenaikan laba bersih sebesar 4% dari Rp615 miliar di 2013 menjadi Rp638 miliar ditahun 2014.
Sejak 30 Agustus 2013, seiring dengan pemberlakuan Permendag No. 32/2013 yang kemudian diperbaharui
dengan Permendag no.44/2014, Perseroan mengekspor seluruh produk timahnya melalui mekanisme transaksi
spot di BKDI kepada para pelanggan yang telah menjadi anggota bursa. Perseroan melanjutkan upaya memfasilitasi
sejumlah pelanggan berskala lebih kecil yang belum menjadi anggota bursa dengan memberdayakan anak
perusahaan, Indometal London Limited, untuk melakukan pembelian di BKDI dan menjualnya kembali kepada
para pengguna akhir di seluruh dunia sesuai hukum dagang internasional.
Perseroan juga konsisten meningkatkan kualitas pengelolaan risiko yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan
usaha penambangan, pengolahan, perdagangan logam timah, dan risiko finansial termasuk pengelolaan risiko
investasi yang tengah giat dilaksanakan. Perseroan terus berupaya mengembangkan dan mengintensifkan
implementasi Integrated Enterprise Risk Management (IERM) berbasis ISO 31000, sesuai kaidah dan standar
internasional di seluruh lingkup kegiatan perusahaan.
Menyusul selesainya program evaluasi dan penyusunan kembali Board Manual serta Pedoman Tata Kelola
Perusahaan, Perseroan melakukan sosialisasi seluruh butir-butir ketentuan yang termaktub di dalamnya. Selain
52 Laporan Direksi
memahami aturan tersebut, Perseroan konsisten menyosialisasikan butir-butir kode etik perusahaan, dan
memastikan tumbuhnya budaya integritas di seluruh jajaran pelaksana. Perseroan telah meningkatkan kualitas
implementasi sistem pelaporan pelanggaran menjadi sistem pencegahan dan peringatan dini atas pelanggaran
kerja, khususnya yang terkait tindak pidana korupsi.
Sebagai bagian dari upaya menumbuhkan budaya perusahaan, Perseroan juga menerapkan manajemen berbasis
kinerja sebagai bagian dari evaluasi untuk menetapkan jenjang karir dan remunerasi karyawan. Hal tersebut
sebagai bagian dari implementasi sistem manajemen berdasarkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sesuai
ketentuan dari Kementerian BUMN.
Perseroan juga mengedepankan tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta kesejahteraan
setiap karyawannya dengan senantiasa mematuhi setiap peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan menjunjung
tinggi hak-hak asasi setiap karyawannya. Berbagai program kesehatan, peningkatan profesionalisme, dan evaluasi
kinerja dan kesejahteraan dilakukan secara rutin sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya kompetensi dan kemandirian di bidang ekonomi, Perseroan
merealisasikan Program Kemitraan, memberi pinjaman lunak untuk modal usaha dan mendampingi para mitra
binaan dalam mengembangkan usaha, dan membantu membukakan pasar. Untuk tahun 2014, Perseroan
mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp 17,38 miliar untuk disalurkan ke 546 mitra binaan yang berdomisili di 12
wilayah. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, Perseroan memberikan bantuan dana
pada bidang-bidang antara lain: pendidikan, sosial budaya, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan pengentasan
kemiskinan melalui Program Bina Lingkungan. Dana yang disalurkan untuk program Bina Lingkungan ini adalah
sebesar RP 1,25 miliar.
Selain program PKBL tersebut, yang anggarannya diatur Kementerian BUMN, Perseroan merancang dan
merealisasikan beragam bantuan sosial lain dengan menggunakan dana program Corporate Social Responsibility
(CSR) yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan.
Perseroan menunjukan konsistensi dalam memastikan keselarasan pengembangan usaha dengan upaya menjaga
kelestarian lingkungan hidup dan meningkatkan kompetensi masyarakat sekitar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan yang semakin baik. Pada setiap tahapan
pengembangan usaha, Perseroan senantiasa memastikan terpeliharanya kelestarian lingkungan dan terjadinya
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
53
Perseroan menunjukkan partisipasi aktif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan menerapkan
pola penambangan yang lebih ramah lingkungan (green mining), mengolah timah dengan meminimalisir adanya
limbah yang mencemari lingkungan (green processing) dan melaksanakan proses reklamasi untuk daerah-daerah
yang telah memasuki masa pasca tambang. Pelaksanaan kegiatan reklamasi dilakukan dengan lebih menekankan
pada kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar serta memperhatikan manfaat ekonomis dari
pelaksanaan reklamasi. Melalui program reklamasi ini yang memperhatikan manfaat ekonomis tersebut, Perseroan
turut membantu masyarakat sekitar memperkuat daya dukung kehidupannya dengan memfasilitasi kebutuhan
masyarakat untuk bertahan dan berkembang tanpa harus mengandalkan sektor usaha penambangan sebagai
matapencaharian. Dalam kaitan program reklamasi tersebut Perseroan juga mempertimbangkan pengembangan
kawasan wisata lingkungan (ecopark) pada lahan-lahan pasca tambang. Perseroan masih mempelajari dengan
saksama program pengembangan tersebut dan akan direalisasikan manakala seluruh pemangku kepentingan
lainnya memberikan dukungan.
Selain dari sisi permintaan, pengaturan dan pembatasan pasokan timah melalui pengetatan regulasi di
Indonesia, membuat ketersediaan timah di pasar global berkurang, sehingga berpeluang meningkatkan harga
jual timah kembali ke level USD32.500/ton seperti pada tahun 2011 lalu. Penegakan hukum yang mengiringi
langkah pengetatan regulasi tersebut diharapkan dapat memperkokoh peran Indonesia di pasar timah dunia
dan menjadikannya penentu harga dalam waktu beberapa tahun ke depan. Bagi Perseroan, kondisi tersebut
merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menuju terciptanya kondisi fundamental yang seharusnya
bagi Perseroan, yakni menjadi pemain utama dalam kancah perdagangan timah skala global.
Tahun 2015 merupakan tahun pertama Pemerintahan baru menjalankan roda pembangunan Indonesia untuk
lima tahun ke depan, yaitu hingga tahun 2019. Berbagai kebijakan awal yang diterapkan, seperti dalam hal
pemberantasan illegal fisihing yang telah memberikan sinyal yang baik bagi upaya penegakan aturan berbisnis di
Indonesia. Hal yang sama diharapkan dilaksanakan dengan konsistensi penuh untuk menyelesaikan kasus-kasus
illegal mining yang marak terjadi di sektor pertambangan, termasuk penambangan mineral timah. Sebagaimana
telah sama-sama dipahami, selama ini salah satu masalah utama yang membuat harga timah tidak bisa bergerak
ke arah yang sewajarnya adalah adanya praktek tambang liar lengkap dengan jalur-jalur pasokan dan distribusinya.
54 Laporan Direksi
Timah Investasi Mineral untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan efektivitas pengelolaan. Tujuan dari restrukturisasi
organisasi korporasi ini adalah efisiensi dari sisi biaya produksi per ton, sehingga bisnis Perseroan beserta anak-
anak perusahaannya berjalan lebih optimal dan lebih kuat di tengah persaingan global.
Perseroan juga akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah, dan
melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam rangka meningkatkan
recovery, sehingga operasi penambangan menjadi semakin optimal dan efisien.
Perseroan juga akan tetap melanjutkan studi kelayakan dan due diligence untuk merealisasikan rencana akuisisi
beberapa perusahaan pemegang IUP batubara dan mineral-mineral lainnya, dalam rangka mendukung pilar bisnis
intinya sekaligus melakukan diversifikasi ke barang-barang tambang lain.
Direksi optimis bahwa sasaran-sasaran tersebut dapat dicapai dengan dukungan dan perhatian dari seluruh
pemangku kepentingan, sehingga akan berhasil menjadikan tahun 2015 sebagai tahun kebangkitan industri
pertimahan Indonesia.
PENUTUP
Pada kesempatan ini, atas nama Direksi Perseroan, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
yang besar kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami,
kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan, serta para pelanggan dan
mitra usaha Perseroan atas kerjasama dan dukungannya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan PT TIMAH (Persero) Tbk, dan
memberikan penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras, dedikasi, dan kontribusinya kepada
Perseroan sehingga pada tahun 2014 ini dapat meraih kinerja yang membanggakan. Kami semakin optimis bahwa
berbagai usaha yang telah kita jalankan dengan kesungguhan hati akan membuat Perseroan mampu mengatasi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang terbuka dan semakin mendekatkan pada pencapaian visi: menjadi
perusahaan pertambangan kelas dunia yang ramah lingkungan.
SUKRISNO
Direktur Utama
55
56 Direksi
Dewan Komisaris
INSMERDA LEBANG
Komisaris Utama
(Independen)
59
Direksi
SUKRISNO
Direktur Utama
AKHMAD ROSIDI
Direktur Keuangan
62 Profil Perusahaan
63
64 Sekilas Perusahaan
65
Antara tahun 1953-1958 ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan menjadi tiga Perusahaan Negara. Tahun
1961, Pemerintah membentuk Badan Pimpinan Umum (BPU) perusahaan-perusahaan pertambangan timah
negara. Tahun 1968 ketiga entitas perusahaan bersama dengan BPU dikonsolidasikan menjadi Perusahaan Negara
(PN) Tambang Timah. Sesuai Undang-undang No.9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1969,
pada tahun 1976 status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi Perusahaan
Persero, di mana seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah dan namanya diubah menjadi PT Tambang Timah
(Persero) dengan Akta No.1 Tahun 1976 oleh Notaris Imas Fatimah, SH tertanggal 2 Agustus 1976.
Menyusul krisis timah dunia yang terjadi di tahun 1985, Perseroan melakukan serangkaian tindakan korporasi
menyeluruh. Aksi korporasi yang dilakukan antara tahun 1991-1995 tersebut berupa restrukturisasi, reorganisasi,
rekonstruksi peralatan produksi utama, divestasi aset bahkan relokasi kantor pusat dari Jakarta ke Pangkal Pinang.
Pada tanggal 19 Oktober 1995, Pemerintah melakukan privatisasi dengan mencatatkan saham PT Tambang Timah
di Bursa Efek Jakarta, Surabaya dan London, serta merubah nama perusahaan menjadi PT TIMAH (Persero)
Tbk. Sebanyak 35% saham dilepas ke pasar, sedangkan 65% dari total jumlah saham 503.301.999 lembar
tetap dimiliki oleh Pemerintah. Tanggal 8 Agustus 2008 Perseroan melakukan stock split 1:10, sehingga nilai
nominal saham berubah dari Rp500 menjadi Rp50 perlembar saham. Total saham yang berubah menjadi saham
yang ditempatkan dan disetor penuh berupa 1 lembar saham Seri A dan 5.033.019.999 lembar saham Seri B.
Sesuai Keputusan RUPSLB tahun buku 2013 tanggal 25 Maret 2014 ditetapkan peningkatan modal disetor dan
ditempatkan Perseroan menjadi 7.447.753.454 saham yang berasal dari pembagian saham bonus yang berasal
dari Kapitalisasi Agio Saham.
Melalui beberapa anak perusahaan yang dibentuknya, saat ini Perseroan bergerak dalam beberapa bidang
kegiatan usaha, beberapa bidang kegiatan usaha, yakni bidang usaha penambangan timah dan mineral ikutan
lainnya, penambangan mineral non-timah, produksi hilirisasi timah seperti solder, tin chemical dan timah bentuk
lainnya, serta terakhir adalah bidang usaha berbasis kompetensi seperti sektor konstruksi dan rumah sakit.
66 Milestone
67
Perseroan melakukan
pemecahan nominal
saham menjadi Rp50
per lembar saham, • PT TIMAH
dari sebelumnya bergabung dengan
Rp500 per lembar ICDX, bursa
saham. Jumah saham komoditas timah
yang diperdagangkan Seminar 100 tahun Indonesia
pun berubah dari Teknologi Kapal Keruk
5.033.020.000 lembar di Indonesia dan • Peresmian Museum
menjadi sejumlah peluncuran slogan “Go Timah Muntok di
5.033.020.000 lembar. Offshore, Go Deeper”. Bangka Barat
68 Visi, Misi
Visi
Menjadi perusahaan pertambangan
terkemuka di dunia yang ramah lingkungan
Misi
• Membangun sumber daya manusia yang
tangguh, unggul dan bermartabat
• Melaksanakan tata kelola penambangan yang
baik dan benar
• Mengoptimalkan nilai perusahaan dan kontribusi
terhadap Pemegang Saham serta tanggung
jawab sosial
Nilai
Dalam menjalankan usahanya, seluruh elemen
PT TIMAH (Persero) Tbk dan anak perusahaan
menjunjung tinggi:
• Integritas
• Komitmen
• Terbuka
• Rasional
• Visioner
Produk Lain
• Batubara (s/d 2013)
Catatan :
(*) Terdaftar di London Metal Exchange (LME)
(**) Penjelasan mengenai Produk dan Jasa lebih lengkap dapat dijumpai pada Sub Bab “Tinjauan
Bisnis” (hal 137 s/d hal 145)
Kegiatan utama Perseroan berlangsung di 9 titik lokasi di Indonesia, sebagaimana tergambar dalam peta berikut. (G4-6)
Legend:
Perseroan memasarkan produk utama logam timah ke pasar global melalui Bursa Timah Indonesia, yakni Bursa
Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Pangsa pasar timah Perseroan di pasar Indonesia diperkirakan sekitar
40%. Pengguna timah adalah industri elektronik di negara Eropa, Amerika dan Afrika. (G4-8)
Perseroan memasok beberapa produk utama dari timah, yakni logam timah sebagai produk utama, solder timah
dan tin chemical sebagai produk olahan utama. Ketiga produk tersebut diproses dari bijih timah yang kemudian
diolah. Untuk logam timah pengolahan pada dasarnya melibatkan proses peleburan berulang. Sedangkan
timah solder dan tin chemical melibatkan proses pengolahan lanjutan dari logam timah yang dalam prosesnya
membutuhkan bahan pembantu/bahan penolong.
Bijih timah pada dasarnya dipasok dari dua sumber, yakni hasil proses penambangan sendiri dan dipasok dari
mitra penambangan yang tergabung dalam mitra tambang KIP maupun mitra tambang yang diseleksi. Seleksi
tersebut dilakukan terhadap aspek keselamatan dan dampak lingkungan dari operasi mitra tambang, tapi tidak
dilakukan terhadap dampak kegiatan mitra tambang terhadap masyarakat sekitar.
Bahan penolong/pembantu proses pengolahan timah dipasok oleh para pemasok mitra kerja Perseroan.
Logam timah pada akhirnya dipasarkan melalui BKDI dan LME, sedangkan tin chemical dan timah solder
dipasarkan langsung kepada para pelanggan.
73
Sehingga gambaran rantai pasok pengolahan produk utama Perseroan adalah sebagai berikut.
Supplier
Bijih timah
Bijih timah
Supplier
Daftar Asosiasi
Perseroan merupakan anggota aktif dari sejumlah asosiasi industri nasional dan internasional sperti tergambar
dalam ilustrasi berikut: (G4-16)
74 Struktur Organisasi
75
Anak %
No. Nama Jabatan Bidang /Kegiatan Usaha Lokasi Usaha Kantor Pusat
Perusahaan Kepemilikan
1. PT TIMAH 99,99 % a. Dadang Mulyadi Komisaris Utama Industri Kimia Jl. Eropa 1. Kav. Jl. Eropa 1. Kav.
INDUSTRI (“TI”) b. Eddy Prasodjo Komisaris A3, Kawasan A3, Kawasan
c. G.Handri Kustanto Direktur Utama Industri Cilegon Industri Cilegon
d. Dwi Agus Setiawan Direktur
2. PT TIMAH 99,90 % a. R. Eko Purwantoro Komisaris Utama Pengelolaan usaha Provinsi Jalan Teuku Cik
INVESTASI b. Sujasmir Hamid Komisaris penambangan dan Kalimantan Ditiro No. 56A,
MINERAL (“TIM”) c. Herry Sulistyo Direktur perdagangan batubara Selatan dan Jakarta Pusat
serta pengembangan Sumatera Selatan
batubara menjadi gas
(Coal Gasifikasi)
3. PT DOK & 90% a. Abrun Abubakar Komisaris Utama Jasa Perbengkelan, Jl. Timah Raya, Jl. Timah Raya,
PERKAPALAN b. Larigan Komisaris Galangan Kapal dan Dok. Air Kantung, Dok. Air Kantung,
AIR KANTUNG c. Tagor Tampubolon Komisaris Transportasi Sungailiat - Sungailiat -
(“DAK”) d. Syafril Emran Direktur Utama Bangka 33211 Bangka 33211
4. PT TANJUNG 50% a. Akhmad Rosidi Komisaris Utama Pertambangan Batubara Jl. Pangeran Jl. Pangeran
ALAM JAYA b. Sujatmiko Komisaris Suryansyah No. Suryansyah No.
(“TAJ”) c. R.M.Noor Cahyono Direktur 40, Banjarbaru, 40, Banjarbaru,
Kalimantan Kalimantan
Selatan Selatan
5. INDOMETAL 100% a. Ria Wardhani Pawan Direktur Agen Pemasaran timah 326 City Road, 326 City Road,
LONDON Ltd b. Donatus Widiyanto Sekretaris untuk Wilayah Eropa Angel Road, Angel Road,
(“IL”) Perusahaan London EC1V- London EC1V-
2PT - United 2PT - United
Kingdom Kingdom
7. GREAT FORCE 100%PTTI Soeratno Agung Direktur Perdagangan Unit 604, 6th Unit 604, 6th
TREADING Nugroho Kalok Building, Kalok Building,
LIMITED (“GFT”) 720 Nathan Road, 720 Nathan Road,
Kowloon, Kowloon,
8. PT TIMAH 100% Joni Abdul Rahman Direktur Utama Pertambangan timah Koba Bangka Jl. Jend.
BEMBAN BABEL Tengah Sudirman No. 51
Pangkal Pinang
Bangka Belitung
9. RUMAH SAKIT 99,9% a. Yennita Direktur Jasa pelayanan kesehatan Bukit Baru, Jl. Jend.
BAKTI TIMAH b. Rosidi Komisaris Pangkal Pinang, Sudirman No. 51
Bangka Belitung Pangkal Pinang
Bangka Belitung
STRUKTUR USAHA
Perseroan bersama Anak Perusahaan dan asosiasi membentuk struktur usaha yang terdiri dari tiga kegiatan
utama, Kegiatan Tambang Timah, Kegiatan Tambang non-timah dan Bidang Jasa, sebagaimana tampak pada
struktur usaha berikut:
Akses Informasi 79
AKSES INFORMASI
Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat diperoleh
melalui:
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
Kantor Perwakilan Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No.15
Jakarta Pusat 10110
Indonesia
Telepon : +62 21 23528000
Direct : +62 21 3444011
Fax : +62 21 3444012
Email : corsec@pttimah.co.id
82 Ikhtisar Saham
IKHTISAR SAHAM
Grafik Kinerja Saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 2013 dan 2014.
1.600
5.000
1.400
1.200 4.000
1.000
3.000
800
600 2.000
400
1.000
200
- 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1.600
5.000
1.400
1.200 4.000
1.000
3.000
800
600 2.000
400
1.000
200
- 0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
83
Rp Rp Rp Lembar
2014 2013
Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV
Volume Transaksi
1.108.992 1.097.361 837.436 636.335 504.642 358.774 908.652 508.386
(ribuan lembar)
Harga Tertinggi (Rp) 1.318 1.565 1.460 1.270 2.050 1.890 1.650 1.640
Harga Terendah (Rp) 851 1.230 1.225 1.120 1.650 1.230 1.280 1.310
Harga Penutupan (Rp) 1.318 1.260 1.225 1.230 1.860 1.380 1.550 1.540
Kapitalisasi Pasar
7.691 10.481 10.239 8.969 9.335 7.995 7.076 7.297
Rata-rata (Rp miliar)
Jumlah Saham
7.447.753.454 5.033.020.000
beredar
Sejak IPO yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 1995, Perseroan telah dua kali melakukan aksi korporasi
yang menyebabkan berubahnya jumlah saham beredar, yakni pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan
pemberian saham bonus.
Pemecahan nominal saham yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2008 menyebabkan nilai nominal saham
PT TIMAH (Persero) Tbk berubah menjadi Rp50 per lembar saham, dari sebelumnya Rp500 per lembar saham.
Jumlah saham Seri B yang diperdagangkan pun berubah, dari 503.301.999 lembar sebelum pemecahan, menjadi
5.033.019.999 lembar setelah pemecahan.
Sementara pemberian saham bonus dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 lalu, dengan ketentuan pemilik 544
lembar saham lama dengan nilai nominal Rp50/lembar, akan mendapatkan 261 lembar saham bonus dengan nilai
nominal Rp50/lembar. Dengan ketentuan tersebut, maka jumlah saham beredar Perseroan per akhir tahun 2014
bertambah sebesar 2.414.733.455 lembar, menjadi sebesar 7.447.753.454 lembar saham. Adapun komposisi
pemegang saham tetap, yakni Pemerintah RI adalah 65% dan Masyarakat 35%.
Rp Rp
Perseroan belum pernah menyelenggarakan program MSOP, namun pernah menyelenggarakan program Employee
Stock Option Plan (ESOP), program kepemilikan saham khusus untuk karyawan.
Program ESOP tersebut dilaksanaan bersamaan dengan program IPO pada tahun 1995 untuk Saham Seri B
(Saham Biasa), sebagaimana telah diatur dan disetujui oleh Pemerintah dalam Surat Direktorat Jenderal Pembinaan
BUMN Departemen Keuangan RI No. S-1481/ BU/1995.
Pada ESOP tersebut penawaran saham hanya berlaku bagi seluruh karyawan, kecuali Direksi dan Dewan
Komisaris, secara sukarela. Dalam program tersebut, 2.853.500 lembar saham atau 5,67% dari seluruh Saham
Seri B yang ditawarkan, dengan total nilai sekitar Rp8.275 miliar, dialokasikan bagi karyawan.
Sampai tahun pelaporan 2014 tidak ada lagi program MSOP maupun ESOP yang dilaksanakan oleh Perseroan.
Saham PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri atas 1 lembar Saham Seri A (dengan hak suara istimewa) dan 5.033.019.999
lembar Saham Seri B (saham biasa). Saham Seri A memiliki hak dan batasan yang sama dengan Saham Seri B
(Saham biasa), kecuali bahwa Saham Seri A tidak dapat dipindahtangankan, memiliki hak-hak istimewa dalam
hal perubahan modal, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris, Anggaran Dasar,
penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan likuidasi Perusahaan. Satu lembar Saham
Seri A tersebut dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Per 31 Desember 2014, Pemerintah Republik Indonesia memiliki 65% Saham Biasa dan satu Saham Seri A.
Saham Seri A:
Pemerintah RI 1 50 -
Saham Seri B:
Pemegang saham Perseroan di luar Pemerintah yang mewakili 35% total saham, terdiri dari pemodal individu dan
Pemodal Institusi, baik nasional maupun asing. Rekapitulasi kepemilikan saham Perseroan di luar Pemerintah
disajikan dalam tabel berikut.
2014 2013
Kelompok Status Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
% %
pemilik Saham pemilik Saham
Perorangan 11.884 633.614.254 8.51% 9.115 413.351.015 2.87%
Pemodal Nasional
Institusi 333 1.302.433.439 17.49% 285 4.093.706.234 28.47%
5 DBS VICKERS (HONG KONG) LIMITED A/C CLIENT Institusi Asing 63.516.516 0.85
87
Kebijakan dividen PT TIMAH tercantum pada Prospektus pada saat penawaran saham perdana dilaksanakan.
Kebijakan tersebut menyebutkan bahwa Perseroan akan membagikan dividen hasil operasional sebagai hak para
pemegang saham, sepanjang perusahaan mencatatkan laba dan kondisi keuangan memungkinkan. Dividen tunai
akan dibayarkan sebagaimana ditetapkan dalam RUPS, setelah mempertimbangkan besaran laba Perusahaan,
kondisi keuangan, kebutuhan investasi dan pendanaan, serta faktor-faktor lain yang relevan.
Dalam empat tahun terakhir berturut-turut, yaitu tahun buku 2011 hingga 2014, RUPS menetapkan bahwa
besarnya dividen tunai adalah minimal 50% dari Laba Bersih Perseroan. Nilai dividen per tahun buku dan dividen
tunai per saham beserta tanggal pembayarannya tercantum pada tabel berikut.
Sehingga sekalipun ada sentimen negatif dari pelemahan pertumbuhan perekonomian nasional akibat masih kurang
kondusifnya perekonomian global, volume dan frekuensi transaksi di pasar modal Indonesia tetap meningkat.
IHSG bahkan sempat naik hingga menyentuh titik tertinggi di posisi 5.246,4. Perubahan satuan perdagangan
saham (lot size) dari 1 lot = 500 lembar menjadi 1 lot = 100 lembar saham, juga disambut positif oleh pelaku retail,
sehingga perdagangan saham berlangsung intens dengan frekuensi transaksi yang meningkat.
Di akhir masa perdagangan per tanggal 30 Desember 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek
Indonesia akhirnya membukukan kenaikan sebesar 22,29% dan ditutup pada posisi 5.226,95, dari posisi sebesar
4.274,17 di tahun 2013. Dengan demikian indeks pasar modal Indonesia mencatatkan kenaikan terbesar kedua
di Asia Tenggara, setelah Bursa saham Filipina dan kelima tertinggi di Asia, setelah Shanghai, Shenzen, India dan
Filipina. Nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia dengan kenaikan tersebut menjadi sebesar ekivalen US$414,29
miliar dari nilai ekivalen US$ 345,54 miliar di tahun 2013.
Selain sentimen positif dari membaiknya kondisi sosial politik, kinerja bursa tersebut juga didukung dengan adanya
tambahan 19 emiten baru disertai realisasi aksi korporasi yang dilakukan 21 emiten dengan total nilai sebesar
Rp47,62 triliun. Di tahun 2014 juga terdapat 86 emiten yang melakukan emisi obligasi korporasi dan sukuk dengan
nilai sebesar Rp48,04 triliun.
Semakin kondusifnya kondisi politik di dalam negeri dan besarnya keyakinan pelaku pasar terhadap realisasi
pembangunan infrastruktur dasar (jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan) dalam jangka pendek diperkirakan akan
membuat pasar saham Indonesia semakin bergairah di masa mendatang.
Selama tahun 2014 perkembangan harga saham TINS berfluktuasi, dengan trend relatif menurun mengikuti
perkembangan kondisi perdagangan timah global dan nasional. Fluktuasi harga saham TINS di tahun 2014
berkisar dari harga terendah adalah Rp845 dan harga tertinggi tercatat sebesar Rp1.595.
Saham TINS yang memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp8,96 triliun per akhir Desember 2014, bergerak
selaras dengan pergerakan indeks saham gabungan. Seperti tampak pada grafik dan tabel harga saham di atas,
harga saham TINS cenderung bergerak dengan trend menurun seiring dengan menurunnya persepsi terhadap
prospek industri timah dalam jangka pendek.
89
Penurunan kembali saham TINS di kuartal terakhir masa perdagangan, setelah sempat naik mencapai harga
tertinggi dalam perdagangan intraday sebesar Rp1.595 pada tanggal 21 April 2014, mencerminkan respon negatif
dan keraguan pasar akan prospek jangka pendek harga timah sehubungan dengan kecenderungan turunnya
perekonomian Tiongkok, konsumen terbesar timah. Selain kondisi Tiongkok, kegiatan illegal mining yang membuat
pasokan timah dari Indonesia tidak bisa dikontrol memberi sentimen negatif, berupa risiko kelebihan pasokan di
pasar yang membuat harga timah tertekan. Upaya penegakan hukum dan perbaikan aturan perdagangan timah di
BKDI masih belum direspon pasar. Perseroan telah merealisasikan beberapa aksi korporasi yang membuat biaya
produksi bisa terkontrol dan laba bersih meningkat sebesar 9,8%, sementara harga saham timah di akhir masa
perdagangan meningkat lebih besar, yakni 19,4%, ditutup pada angka Rp1.230 per lembar saham.
92 Tinjauan Operasional
Strategi Umum 93
Menyadari bahwa timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, Perseroan
konsisten mengembangkan usaha dengan berlandaskan pada empat pilar kegiatan, yakni:
• Pilar Pertama, bidang usaha timah & mineral ikutan lainnya
• Pilar Kedua, penambangan non-timah
• Pilar Ketiga, hilirisasi produk penambangan
• Pilar Keempat, bisnis berbasis kompetensi
Pada pilar pertama, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
timah, Perseroan merealisasikan merger PT Tambang Timah dengan PT TIMAH (Persero) Tbk. Selain
itu, Perseroan juga mulai membangun fasilitas pilot plant pengolahan monasit untuk mendapatkan
logam tanah jarang dalam bentuk Re(OH)3, produk ikutan dalam proses produksi logam timah dari
bijih timah. Logam-logam yang termasuk ke dalam kelompok rare earth memiliki nilai jual yang tinggi
dan sangat dibutuhkan untuk memproduksi peralatan elektronik berteknologi tinggi.
Pada pilar kedua, Perseroan segera merealisasikan penggabungan dua Anak Perusahaan, yakni PT
Timah Eksplomin dengan PT Timah Investasi Mineral. Penggabungan tersebut akan membuat upaya
eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya logam non-timah berjalan lebih efektif dan efisien.
Pada pilar ketiga, Perseroan, melalui Anak Perusahaan PT Timah Industri, bertekad melakukan
hilirisasi timah, seperti solder, timah bentuk lainnya, dan mengembangkan produk tin chemical.
Perseroan kini telah mampu menghasilkan produk-produk hilir tersebut, dengan kapasitas yang
sesuai dengan permintaan pasar.
Pada pilar keempat, Perseroan berkomitmen untuk memanfaatkan potensi lahan kelolaan yang
luas yang telah memasuki masa pasca tambang menjadi area-area yang memiliki nilai ekonomis.
Perseroan berkomitmen untuk memasuki bisnis properti melalui mekanisme kerja sama dengan
BUMN konstruksi. Perseroan berencana membentuk Anak Perusahaan baru untuk mengelola lahan
seluas 176 Ha yang saat ini tersedia pada tahap awal.
Selain merintis bisnis properti, Perseroan mulai merintis pengembangan bisnis layanan kesehatan,
dengan mengubah status Rumah Sakit RSBT dari di bawah pengelolaan yayasan menjadi di bawah
pengelolaan perseroan terbatas. Pada tahap selanjutnya, Perseroan akan mengembangkan fasilitas
dan pengelolaan rumah sakit tersebut agar sejajar dengan rumah sakit swasta lain yang profesional,
dan menjadi sumber pendapatan baru dimasa-masa mendatang.
94 Strategi Umum
Untuk maksud tersebut, pada tahun 2015 PT TIMAH akan konsisten melanjutkan program efisiensi tak hanya pada
lini produksi dan operasional, tetapi terhadap seluruh rantai kegiatan operasinya. Perseroan akan menindaklanjuti
aksi korporasi penggabungan usaha (merger) antara PT Tambang Timah (anak perusahaan) dengan PT TIMAH
(Persero) Tbk dengan melakukan penataan ulang organisasi (review organisasi) untuk meningkatkan efisiensi
bisnis dan efektivitas pengelolaan, untuk menekan biaya produksi per ton, sehingga bisnis Perseroan beserta
anak-anak perusahaannya berjalan lebih optimal dan lebih kuat untuk bersaing di pasar global.
Perseroan juga akan semakin mengintensifkan kegiatan eksplorasi untuk memperbaiki neraca cadangan timah.
Langkah ini akan diikuti dengan upaya optimalisasi pengelolaan cadangan timah dalam jangka pendek – menengah
dan jangka panjang.
Perseroan akan melanjutkan upaya-upaya inovasi untuk menyempurnakan teknologi pengolahan bijih dalam
rangka meningkatkan recovery, sehingga operasi produksi menjadi semakin optimal dan efisien.
95
Selain itu untuk memastikan ketersediaan cadangan sumber daya dalam jangka panjang, Perseroan akan
mengintensifkan upaya pengamanan Wilayah Izin Usaha Penambangan – Produksi, bekerja sama dengan pihak-
pihak terkait. Upaya tersebut akan diikuti dengan pembangunan pos-pos pengamanan dan penerbitan secara
konsisten.
Sejalan dengan perkembangan industri timah yang makin menantang dan memerlukan peningkatan kompetensi
seluruh pihak yang terlibat, Perseroan menyusun dan mulai melaksanakan serangkaian program latihan dan
training terpadu. Sistim pengawasan, jaringan komunikasi internal dan sistim teknologi informasi ditingkatkan
kapasitas maupun keandalannya, agar dapat menunjang integrasi operasional Perseroan.
Untuk mendukung upaya peningkatan kinerja pengolahan sumber daya utama, timah dan turunannya, Perseroan
akan konsisten melakukan proses rekrutmen, baik untuk tujuan regenerasi maupun untuk mengembangkan
kompetensi SDM agar mampu beradaptasi dan mampu mengatasi tantangan persaingan pemasaran timah di
pasar global, dan mengembangkan lini-lini bisnis baru yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
96 Tinjauan Operasional
PT TIMAH memandang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci kesuksesan suatu organisasi. Sumber
daya manusia juga adalah salah satu pemangku kepentingan dengan kedudukan sentral sebagai ujung tombak
dan penentu keberhasilan Perseroan mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.
PT TIMAH juga memandang SDM sebagai partner usaha yang strategis. Kehadiran karyawan yang profesional,
berkompeten, berdedikasi dan berintegritas akan membuat Perseroan memiliki dasar yang kuat untuk terus tumbuh
dan berkembang mencapai tujuannya. Dengan memahami kedua kepentingan tersebut, PT TIMAH mengelola
SDM dengan fokus pada peningkatan kompetensi sekaligus berupaya keras memenuhi seluruh harapan karyawan.
Pada tahun pelaporan 2014, implementasi roadmap pengelolaan SDM masih berada pada Horizon I.
Mengingat pentingnya kompetensi dasar yang dimiliki sebagai modal utama dalam pengelolaan SDM, maka
Sistem Pengelolaan SDM diarahkan ke hulu, yakni dimulai dari proses perekrutan untuk mendapatkan calon
terbaik dengan pengalaman kerja dan/atau latar belakang pendidikan yang baik.
Untuk memastikan efektivitas pengelolaan SDM yang tersebar di beberapa lokasi, dan pada beberapa Anak
Perusahaan, Perseroan telah merancang sistem administrasi yang mampu mengakomodasi arahan dari kantor
pusat, namun juga mampu menghormati kondisi yang berlangsung di tempat. Struktur pengelolaan SDM PT
TIMAH mengacu pada struktur organisasi yang mencerminkan adanya jalur komando yang jelas, sekaligus
mencerminkan keterkaitan antar karyawan sebagai bagian dari organisasi sesuai tanggung jawab masing-masing.
Dengan demikian sistem pengelolaan ini sangat akomodatif terhadap penerapan kebijakan, standar, pedoman
dan pengawasan pergerakan karyawan, pengembangan karir, pengaturan perjalanan, lengkap dengan kontrol
terhadap kebijakan pendelegasian wewenang pada tiap bagian.
Guna mendukung pengelolaan SDM, PT TIMAH (Persero) Tbk mengidentifikasi, dan mengembangkan Human
Resources Information System (HRIS) yang menggabungkan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
dengan Aplikasi Bidang Teknologi Informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM yang bertujuan mengintegrasikan
informasi-informasi dari aplikasi-aplikasi yang berbeda dalam suatu sistem data melalui System Application and
Product (SAP) Human Resources yang merupakan suatu sistem ERP yang terintegrasi.
Pola tersebut mengacu pada SK Direksi No. 2070/Tbk/SK-0000/2013-S11.2 tanggal 31 Desember 2013 tentang
Penetapan Kembali Ketentuan Penerimaan Tenaga Kerja, Pengangkatan, Penempatan, dan Kenaikan Jabatan
Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk, yang menegaskan sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada Tenaga Kerja Mitra yang sudah bekerja di Lingkungan Perseroan sesuai
dengan kebutuhan Perseroan
Perseroan memiliki kebijakan untuk menerima tenaga kerja lokal dalam proses seleksi dengan kualifikasi
dan kompetensi yang setara. Tenaga kerja lokal didefinisikan sebagai tenaga kerja yang berasal dari wilayah
operasional Perseroan, yaitu Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Karimun dan Kundur di Provinsi Kepulauan
Riau. Tenaga kerja lokal merupakan bagian sumber daya manusia yang diutamakan oleh Perusahaan sebagai
bentuk komitmennya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, karyawan baru tersebut terlebih dahulu mengikuti program pelatihan
dasar, diikuti dengan pelaksanaan program pengembangan bagi karyawan baru yang lolos proses seleksi, sesuai
dengan bidang pekerjaan masing-masing.
99
Program pelatihan dan pengembangan kompetensi ini juga dijelaskan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Periode 2013 – 2015, BAB X Pasal 59, yang diantaranya menjelaskan bahwa:
1. Berdasarkan Jangka waktunya, Program Pendidikan dan Pelatihan meliputi:
a. Program Pelatihan jangka pendek, lamanya kurang dari 1 (satu) bulan
b. Program Pendidikan dan Pelatihan jangka menengah lamanya 1 (satu) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun
c. Program Pendidikan jangka panjang, lamanya lebih dari 1 (satu) tahun
2. Berdasarkan jenisnya, Program Pendidikan dan Pelatihan dibagi menjadi:
a. Program Pelatihan Sertifikasi
b. Program Pelatihan Teknis/Fungsional
c. Program Pelatihan Manajerial
d. Program Pelatihan Pengembangan Karakter dan Kepribadian (Pelatihan Dasar)
e. Program Pendidikan Leadership
Dalam rangka mengembangkan kompetensi ini PT TIMAH juga menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan
tinggi ternama, merealisasikan program beasiswa bagi karyawan yang bertalenta untuk melanjutkan pendidikan
di perguruan tinggi.
Untuk tahun 2014, PT TIMAH telah merealisasikan tidak kurang dari 180 jenis pelatihan, terdiri dari 5 kelompok
pelatihan dan jumlah peserta training mencapai 3884 orang karyawan. Jumlah jam pelatihan mencapai 6830 jam.
Sesuai dengan tahapan implementasi roadmap pengembangan SDM, mayoritas frekuensi jenis pelatihan yakni
65,6% adalah Pelatihan Teknis dengan tujuan meningkatkan kompetensi karyawan di bidang operasional.
1.6 1.6
12,5 Dasar
FREKUENSI TRAINING Leadership
dalam %
In %
2014 18,8 Manajerial
Sertifikasi
Teknis
65,6
Tindak lanjut penilaian kinerja dan kompetensi adalah perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan,
rotasi, mutasi dan promosi bagi karyawan bersangkutan.
Untuk tahun 2014 PT TIMAH telah melakukan penilaian kinerja dan kompetensi terhadap 3.991 karyawan, diikuti
merealisasikan proses promosi dan rotasi terhadap sejumlah karyawan atas prestasi kerja yang ditunjukkan, yakni
3.753 karyawan mengalami promosi dan 2.472 karyawan dirotasi.
Rotasi 2.318 154 2.472 51,05% 3,39% 54,44% 984 111 1.095 0 2,4% 23,5%
Promosi 3.446 307 3.753 75,89% 6,76% 82,65% 501 43 544 0 0,9% 11,7%
* Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2014 * Persentase dibandingkan dengan Total Jumlah Karyawan Desember 2013
101
Tahapan pelaksanaannya:
• Usulan Calon Direksi di Fit and Proper Test oleh Lembaga Assesment.
• Hasil assesment, disampaikan ke Dewan Komisaris.
• Dewan Komisaris melakukan tes dari hasil assesment Lembaga independen
• Hasil tes dari Dewan Komisaris disampaikan ke Kementerian BUMN
• Kementerian BUMN memutuskan nama-nama Direksi yang terpilih
Hubungan yang saling mendukung ini dimanifestasikan dalam bentuk butir-butir kesepakatan dan aturan
sebagaimana tercantum pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditinjau dan diperbaharui secara berkala
(setiap dua tahun sekali) serta ditandatangani oleh IKT dan Manajemen.
Butir-butir kesepakatan dalam PKB merupakan hasil perundingan antara perwakilan Ikatan Karyawan Timah (IKT)
dengan Manajemen.
Beberapa ketentuan dalam PKB yang mengatur terjaminnya hak-hak karyawan, mencakup:
• Kepastian hak dan kewajiban Karyawan, meliputi aturan: pola hubungan kerja, syarat-syarat dan kondisi kerja
serta tata tertib Perseroan
• Pengaturan penyelesaian perbedaan pendapat, penyampaian pendapat dan prosedur permusyawarahan
• Pengaturan terminasi masa kerja maupun insentif masa pensiun
• Pengaturan remunerasi dan tunjangan kerja
PKB yang kini berlaku adalah untuk periode 2013-2015 yang disepakati bersama dan ditandatangani pada tanggal
15 November 2013. IKT bersama-sama dengan perwakilan Manajemen akan mulai melakukan perundingan
kembali paling lambat 3 bulan sebelum habisnya masa berlaku PKB tersebut. Seluruh karyawan TIMAH merupakan
anggota IKT, sehingga seluruh karyawan (100%) karyawan terjamin hak-haknya dalama PKB dimaksud. (G4.11)
IKT terdaftar di Departemen Tenaga Kerja sesuai Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Nomor : KEP.288/M/BW/1999 tanggal 17 Juni 1999 dan telah tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Pemerintah
Kota Pangkalpinang dengan Bukti Pencatatatan Nomor : 45/Disnaker/IKT/2007 tanggal 02 Juli 2007.
Sebagai wujud dukungan kepada IKT, PT TIMAH menyediakan infrastruktur fisik untuk pelaksanaan beragam
kegiatan yang menyangkut IKT. Di samping itu, Perseroan juga memberi kesempatan kepada para karyawan
- baik secara individual maupun melalui IKT, untuk mengajukan usulan perbaikan, pendapat, maupun kritik
membangun untuk perbaikan pola operasional maupun kesejahteraan kepada Manajemen.
Perseroan juga menyediakan forum komunikasi secara periodik di kantor pusat sebagai sarana pelaksanaan
diskusi penyelesaian masalah yang mungkin timbul di tempat kerja.
Untuk mendukung komunikasi dan hubungan harmonis antar karyawan, PT TIMAH menyediakan sarana
komunikasi berbasis Teknologi Informasi yang memungkinkan seluruh karyawan berkomunikasi dengan baik
selama menjalankan tugas. PT TIMAH juga merealisasikan program untuk mendukung aktivitas fisik karyawan
seperti pusat olah raga, penyelenggaraan family gathering, dan employee gathering.
Upaya-upaya tersebut mampu menjaga suasana lingkungan kerja yang tetap kondusif sehingga mendukung
rasa nyaman karyawan dalam bekerja. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan relatif rendahnya tingkat pergantian
(turn over) karyawan.
Tingkat turn over karyawan di periode laporan adalah 7% dengan total jumlah karyawan yang keluar 306 orang
(296 karyawan laki-laki dan 10 karyawan wanita). Alasan pribadi dan sudah memasuki masa pensiun menjadi
penyebab utama berhentinya karyawan tersebut.
103
Sementara itu pada tahun pelaporan, PT TIMAH (Persero) Tbk berhasil merekrut 31 karyawan baru yang
berasal dari pengangkatan Tenaga PKWT menjadi Karyawan Tetap dan 170 karyawan baru yang berasal dari
pengangkatan karyawan di Anak Perusahaan (PT Tambang Timah) yang merupakan hasil dari penggabungan
usaha.
Selain memberikan kebebasan kepada Karyawan untuk melaksanakan hak cuti tahunannya, PT TIMAH juga
memberikan hak Karyawan Perempuan untuk mengajukan cuti melahirkan disertai jaminan untuk dapat bekerja
kembali pada posisi semula dengan tetap mendapat hak-haknya. Selama tahun 2014, 37 Karyawan Perempuan
yang mengambil cuti melahirkan dan bekerja kembali di Perseroan.
Perseroan juga memberikan cuti untuk menunaikan ibadah Haji, dimana selama menjalankan ibadah Haji mereka
tetap mendapatkan hak-haknya sebagai Karyawan. Untuk tahun 2014, ada 22 karyawan yang menunaikan
ibadah Haji dan selanjutnya kemudian bekerja kembali.
Besaran upah minimum yang diterima seorang karyawan baru di PT TIMAH golongan terendah senantiasa
lebih besar dibandingkan upah minimum regional (UMR) atau provinsi (UMP) dimana lokasi utama berada.
Tabel Perbandingan Upah Terendah dengan UMR setempat menurut Lokasi Operasional pada tahun 2014 dan
2013 adalah sebagai berikut.
Selain komponen gaji pokok, Perseroan memberikan Tunjangan Kemahalan sebesar Rp750.000 dan Tunjangan
Transport untuk 22 hari kerja sebesar Rp220.000 untuk wilayah Bangka Belitung dan Rp1.100.000 untuk
wilayah Jakarta.
Persyaratan ini juga diberlakukan pada mitra-kontraktor kerja sama penambangan. Persyaratan tersebut
dipegang teguh dan dipantau secara seksama, sehingga selama periode pelaporan tidak ada anak di bawah
umur yang dipekerjakan oleh Perseroan maupun oleh para vendor pertambangan.
PT TIMAH melengkapi sistem kerja gilir (shift work) pada beberapa bagian operasionalnya. Kebutuhan shift
disesuaikan dengan kondisi di lapangan, sementara kelebihan waktu kerja diperhitungkan sebagai kerja lembur
sebagaimana tercantum dalam PKB dan sesuai Undang-undang. Setiap karyawan juga diberi kesempatan
untuk beristirahat pada jam tertentu. Seluruh aturan tersebut ditujukan untuk mencegah dan meniadakan
tindakan yang dikategorikan kerja paksa.
Perseroan mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat
melalui kemitraan, kerja sama yang berkelanjutan, berinisiatif dalam memberdayakan masyarakat menuju
kemandirian dan menjaga kualitas lingkungan sekitar. Seluruh komitmen tersebut berupaya diwujudkan dengan
melibatkan peran serta masyarakat sekitar sebagai subyek pelaku.
Dalam pelaksanaan operasi tambang, mulai dari proses pengadaan lahan, penambangan hingga penutupan
tambang, Perseroan senantiasa melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam membicarakan proses
penggantian lahan dan tanaman, menentukan tempat relokasi hunian maupun pencarian nafkah, hingga
merealisasikan program penghijauan maupun melaksanakan program CSR.
105
lokasi penugasan yang tersebar di 3 tempat operasional utama (Bangka, Belitung, Wilayah Kepulauan Riau), dan
Kantor pusat di Pangkalpinang serta Kantor Perwakilan di Jakarta.
Demografi Karyawan menurut Status dan Lokasi Tugas, 2014 / 2013 (G4.10)
Menurut gender, demografi karyawan tetap PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri atas 93% karyawan pria dan 7%
karyawan wanita. Hal tersebut sejalan dengan sifat usaha pertambangan yang mayoritas dilakukan di lapangan,
sehingga sekalipun tidak mengatur masalah gender, karyawan laki-laki lebih dominan. Sedangkan kebanyakan
dari karyawan wanita bertugas di bidang administrasi dan pendukung kegiatan lapangan.
Sementara berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas adalah tamatan SLTA yang banyak bertugas di lapangan,
diikuti lulusan sarjana dan lulusan diploma, sebagai berikut.
Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2014 (G4.10)
Jakarta 0 0 10 5 30 9 0 54
Demografi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan dan Lokasi Tugas, 2013 (G4.10)
Jakarta - - 9 5 30 13 - 57
Bangka 182 121 2,087 406 280 75 1 3,152
Belitung 9 7 82 22 9 1 - 130
Kepri 65 34 1,077 68 51 7 - 1,302
Lainnya - - 3 1 7 - - 11
Berdasarkan umur karyawan, komposisi demografi karyawan PT TIMAH mayoritas berusia antara 30-35 tahun
sebanyak 977 orang (21,5%); diikuti rentang usia 35-40 tahun sebanyak 540 orang (11,9%); kemudian rentang
usia 25-30 tahun sebanyak 1274 orang (28,1%) dan rentang usia 40-45 sebanyak 325 orang (7,2%).
Lainnya*
Wilayah (Banjar Baru,
Jakarta Bangka Belitung
Kepulauan Riau Cilegon,
Usia / Lokasi Tugas Pekanbaru)
2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013
<20 - 9 41 0 3 14 0 -
>55 - 17 16 3 2 1 0 -
Sesuai dengan sifat kegiatan di bidang pertambangan, mayoritas karyawan PT TIMAH (68%) bertugas di wilayah
Pulau Bangka Belitung, dan hanya 1% karyawan atau sebanyak 52 orang yang bertugas di kantor pusat Jakarta.
Adapun komponen imbal jasa karyawan PT TIMAH terdiri dari: Gaji Pokok, Tunjangan Jabatan, Tunjangan
Peralihan, Tunjangan Cuti Tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jasa Produksi/Bonus, Tunjangan Kemahalan, Uang
Listrik & Air Minum dan Tunjangan Transport.
107
Karyawan dengan status kontrak tidak mendapatkan seluruh komponen imbal jasa tersebut diatas. Adapun
perbedaan komponen imbal jasa antara karyawan tetap dengan tidak tetap/kontrak adalah sebagai berikut
Perbedaan imbal Jasa antara Karyawan Tetap dengan Karyawan Tidak Tetap.
Gaji Pokok Tunj. Jabatan/ Sebagai perhitungan BPJS Sebagai perhitungan BPJS
1 Ketenagakerjaan
Eselon Ketenagakerjaan, JHT pensiun
Sesuai masa kerja di perusahaan
2 Masa Kerja Dibatasi oleh masa kontrak
(sampai dengan pensiun)
Diberikan Hak Cuti Tahunan dan
3 Cuti Diberikan Hak Cuti Tahunan
Tunjangan Cuti
Untuk jaminan hari tua, PT TIMAH memberikan kontribusi iuran bulanan sebesar 15,5%, sementara kontribusi
karyawan ditetapkan sebesar 5%.
Komponen manfaat pensiun diterima karyawan yang akan memasuki masa pensiun adalah:
• Program JHT Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan
• Program MG 1 AJTM (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat sebelum tanggal 1 Januari 1996)
• Program Jaminan Hari Tua (Beban Perusahaan)
• Program Tabungan Karyawan (Beban Karyawan)
• Program Kesehatan Pensiun (Referensi PKB, bagi karyawan yang diangkat tahun 2005 sampai dengan
seterusnya)
• Tunjangan Biaya Pemulangan
• Uang Purna Bakti
Selain itu, untuk mempersiapkan karyawan menghadapi masa purna bakti, PT TIMAH menyelenggarakan pelatihan
kewirausahaan. Dalam program pelatihan persiapan masa pensiun tersebut, ada kalanya Perseroan mengundang
para mantan karyawan PT TIMAH yang telah berhasil merintis usaha sendiri sebagai narasumber.
Untuk meningkatkan semangat penerapan nilai-nilai dan budaya perusahaan tersebut, PT TIMAH merealisasikannya
melalui berbagai program, mencakup:
• Pelaksanaan Program Orientasi Karyawan.
• Program Pelatihan Budaya Perusahaan yang dirancang dan disampaikan per jenjang jabatan.
• Pada kesempatan pelaksanaan kegiatan perusahaan (seperti Employee Gathering).
• Kampanye dan pembuatan banner, poster, buku saku, screen saver, majalah, dan lain-lain.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja 109
PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai perusahaan pertambangan memiliki visi Menjadi Perusahaan Pertambangan
Terkemuka Di Dunia Yang Ramah Lingkungan, mengacu pada visi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa
pekerjaan yang berorientasi terhadap Mutu Hasil & Proses Kerja, Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Mutu
Lingkungan adalah syarat utama bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Perseroan menerapkan suatu sistem manajemen yang berorientasi terhadap
mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan lingkungan. Dengan cara tersebut Perseroan mampu
menghasilkan produk bermutu tinggi, yang memberikan kepuasan pelanggan melalui proses kerja yang bermutu,
beretika, melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari dampak negatif yang mungkin
terjadi.
Meyakini pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi keberlanjutan usaha, PT TIMAH berkomitmen penuh
untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan aspek K3 dalam kegiatan operasional sehari-hari. PT TIMAH
telah menetapkan Visi dalam hal penerapan K3, yakni “Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif,
mandiri, efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perseroan”.
• Terbentuknya kebijakan K3 dan diterapkannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3);
• Peningkatan dukungan kebijakan dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja;
• Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang K3;
• Peningkatan pengujian, pelayanan teknis, dan informasi dalam bidang K3;
• Peningkatan kualitas dan kuantitas penerapan SMK3 sesuai kebijakan K3 Perseroan;
• Peningkatan analisis, pengkajian, dan rekayasa teknologi K3; serta
• Internalisasi budaya K3 oleh seluruh karyawan dan manajemen Perseroan
Selanjutnya untuk menunjukkan komitmen pelaksanaan kegiatan pertambangan yang aman, PT TIMAH telah
menetapkan kebijakan K3, yang menegaskan bahwa, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,
PT TIMAH menyadari sepenuhnya risiko dan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan terhadap
pekerja, karyawan, masyarakat, para pemangku kepentingan dan lingkungan sekitarnya.
Seluruh jajaran manajemen dan karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk sepakat dan bertekad untuk mengoptimalkan
dampak positif dan meminimalkan risiko serta dampak negatif dengan menerapkan Good Mining Practice atau
praktek penambangan yang baik dengan cara:
• Menaati peraturan perundangan serta norma-norma Keselamatan, Kesehatan Kerja dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
111
• Mencegah sedini mungkin terjadinya pencemaran, kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja
• Meningkatkan keterampilan karyawan dalam pemeliharaan Keselamatan Kesehatan Kerja serta pengendalian
dampak lingkungan
• Meningkatkan kepedulian terhadap masalah Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
• Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam bidang Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup
Guna memastikan peningkatan kualitas penerapan K3 dan memastikan dilaksanakannya seluruh prosedur kerja
yang mengutamakan aspek K3, PT TIMAH mengintegrasikan pengelolaan aspek K3 ke dalam sistem manajemen
K3 PT TIMAH. Selanjutnya PT TIMAH menerapkan pengelolaan aspek K3 berdasarkan sistem terakreditasi dari
badan independen sesuai Permenaker 05/Men/1996, Sistem Manajemen K3 (SMK3). PT TIMAH juga menggunakan
standar OHSAS 18001:2007 yang disertai pelaksanaan audit pelaksanaan secara berkala. (G4.15)
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan aspek K3 dikalangan mitra penambangan, PT TIMAH menerapkan
Contractory Safety Management System (CSMS) yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja PT TIMAH beserta
mitra penambangan dalam menerapkan standar operasional sesuai kaidah K3.
Komite K3 terdiri dari Komite Pusat dan Komite Unit yang mewakili unit-unit usaha di masing-masing Anak
Perusahaan, maupun fasilitas produksi. Anggota Komite K3 tingkat pusat terdiri dari wakil manajemen dan wakil
karyawan dari setiap satuan kerja (Unit), sedangkan anggota Komite K3 unit terdiri dari wakil karyawan di setiap
unit. (G4-LA5)
Aspek K3 yang menegaskan kewajiban seluruh jajaran (karyawan dan perusahaan) untuk menegakkan dan
menaati seluruh ketentuan terkait aspek K3, disebutkan pula dalam pasal-pasal Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Pengaturan tersebut terdapat pada Bab IX tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang berisi uraian mencakup
ketentuan kelengkapan alat pelindung diri (APD), pembentukan P2 K3, kewajiban karyawan untuk terlibat dalam
pelaksanaan pengawasan dan inspeksi K3, kewajiban aktif terlibat dalam kegiatan pelatihan K3 secara rutin, dan
sebagainya. (G4-LA8)
Ketentuan yang menegaskan kepatuhan terhadap aspek K3, sebagaimana disinggung dalam PKB maupun dalam
Peraturan Perusahaan dan Keputusan Direksi wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Hal tersebut sangat penting
mengingat sebagian besar kegiatan operasional Perseroan dilakukan di luar ruangan, sehingga seluruh karyawan
yang terlibat dalam aktifitas diluar ruangan tersebut lebih berisiko menghadapi insiden kecelakaan. Dengan
memperhatikan aspek penambangan yang kini banyak dilaksanakan sendiri serta aktivitas pengolahan timah yang
dilakukan sendiri, diperkirakan lebih dari 70% karyawan PT TIMAH terlibat dalam aktivitas operasional dengan
risiko K3 yang tinggi. (G4-LA7)
Pelatihan terkait penanggulangan bencana yang sudah terlaksana adalah rope access, P3K, Ahli K3 Spesialis
Kebakaran “C”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “B”, Ahli K3 Spesialis Kebakaran “A”, dan Sertifikasi Penyelam oleh
PADI.
Road Map Budaya K3 yang telah dijalankan sampai dengan tahun pelaporan 2014 masih menitikberatkan pada
Administrative Control dan Personal Protective Equipment yang mengacu Hierarchy of Control (HOC). Namun
demikian untuk tahun 2015 Perseroan berupaya untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan sistim prosedur K3
serta mengembangkan bentuk kontrol lain penerapan yang dijalankan dengan kriteria yang jelas sehingga tercapai
kondisi budaya sadar akan risiko K3 diseluruh jajaran dan pada akhirnya mendukung tercapainya sasaran nihil
insiden kecelakaan kerja di masa mendatang.
113
Jumlah jam kerja kumulatif periode tahun 2014 sebesar 27.582.623 jam kerja dan hilang hari kerja akibat kecelakaan
sebesar 1.276 hari. Untuk tahun 2013, jumlah jam kerja adalah 7.557.244 dan hilang hari kerja akibat kecelakaan
kerja adalah 44 hari.
Perseroan akan berupaya maksimal agar insiden kecelakaan kerja terus berkurang. Seiring dengan semakin
menguatnya budaya sadar risiko kecelakaan kerja, Perseroan meyakini bahwa target zero accident akan tercapai
dimasa mendatang.
Kesehatan Kerja
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran karyawan dan keluarga, PT TIMAH
melakukan kegiatan terkait kesehatan yang dikelola dalam dua kelompok besar, yakni:
• kesehatan kerja yang bersifat medis, dan
• kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja.
Untuk kesehatan kerja yang bersifat medis, pengelolaannya dikoordinir oleh Kantor Pusat, dengan kegiatan
mencakup:
• pemeriksaan kesehatan pegawai yang meliputi:
o pemeriksaan kesehatan saat rekrutmen pegawai,
o pemeriksaan kesehatan berkala (PKB), dilakukan secara berkala minimal 1 tahun sekali. Pemeriksaan
kesehatan khusus;
• promosi kesehatan pegawai, yaitu: memberikan pendidikan, pelatihan, konseling untuk mencegah gangguan
kesehatan pegawai maupun penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (AK/PAHK) serta penyakit
umum; dan
• layanan kesehatan preventif, seperti: fogging, imunisasi dan lain-lain.
• monitoring kualitas kesehatan lingkungan kerja yang dipantau oleh laboratorium independen.
Pengelolaan kesehatan kerja yang bersifat kesehatan lingkungan kerja dilakukan di masing-masing unit kerja,
dengan kegiatan mencakup:
• pengukuran parameter lingkungan kerja,
• pemantauan sanitasi tempat memasak seluruh pemasok jasa boga, dan
• promosi kesehatan karyawan.
Memenuhi kebutuhan
pelanggan akan produk-
produk logam timah
dan turunannya yang
berkualitas melalui
mekanisme perdagangan
sesuai peraturan
perundang-undangan
yang berlaku dan
merealisasikan berbagai
program komunikasi
pemasaran yang efektif
dan memberi layanan
yang berkualitas
Setelah melalui masa transisi di awal pemberlakuan peraturan tersebut, diantaranya secara sepihak mengajukan
kondisi force majeure atas kontrak-kontrak penjualan jangka panjang yang dilakukan sebelum pemberlakuan
peraturan tersebut, kini PT TIMAH menggunakan Bursa Timah sebagai gerbang ekspor produk logam timahnya.
Efektif per 1 November 2014, diberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan
Ekspor Timah sebagai penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013. Perseroan
mendukung penuh pemberlakuan peraturan baru tersebut, disertai harapan penegakkan hukum secara tegas atas
pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi. Penyempurnaan aturan perdagangan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perdagangan logam timah dunia melalui penegakkan hukum yang
diikuti dengan penertiban perijinan dan tata kelola penambangan timah serta pencegahan praktek-praktek illegal
mining dan perdagangan hasil produknya.
Untuk menjamin kelancaran proses perdagangan produknya, PT TIMAH telah mendorong para pelanggan skala
besar untuk masuk menjadi anggota Bursa Timah. Sementara untuk melayani para pelanggan yang berada di Eropa,
Amerika maupun di Asia, PT TIMAH memfasilitasi mekanisme perdagangan produknya dengan memberdayakan
anak perusahaannya yang berbasis di Inggris, Indometal (London) Limited, untuk turut aktif menjadi anggota
Bursa Timah dan selanjutnya memasarkan produk logam timah Perseroan di pasar internasional.
Perseroan menerapkan strategi pemasaran lain untuk produk-produk hasil hilirisasi timah dan produk non-timah
lain. Untuk produk hilir timah, produk khusus dan solder timah, pemasarannya dilakukan melalui kerjasama
OEM (Original Equipment Manufacturer) yang telah dirintis sejak 2010. PT TIMAH juga semakin meningkatkan
promosinya untuk produk-produk hilir yang relatif masih baru, yaitu paduan logam timah (tin alloy) dan tin chemical.
Sementara untuk produk non-timah lainnya, seperti batubara dan jasa perbaikan kapal, Perseroan tetap
menjalankan strategi pemasaran dengan pendekatan business-to-business, dengan pola penjualan kontrak
maupun spot.
Pangsa Pasar
Dengan menerapkan strategi pemasaran untuk logam timah tersebut, Perseroan telah memperdagangkan - melalui
Bursa Timah - sejumlah 22.550mt logam timah batangan atau 84% dari total penjualan logam timah konsolidasian
117
Perseroan atau 40% dari total perdagangan logam timah Indonesia di Bursa Timah. Sedangkan sisanya, sebesar
16%, merupakan penjualan dari sisa stock tahun 2013, produk khusus, solder dan penjualan pasar dalam negeri.
Melalui langkah-langkah yang diambil tersebut, Perseroan dapat tetap berperan signifikan dalam perdagangan
produk logam timah di LME. Diharapkan pada 2015 pangsa pasar timah dapat terus meningkat dan menjadi
pilihan utama para pelanggan di berbagai negara.
Untuk penjualan produk-produk hilir timah, terutama solder dan produk khusus ekspor terakhir dilakukan di
Bulan Oktober 2014 dan sejak 1 November, mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan No. 44 Tahun 2014, bisnis
produksi dan penjualan solder serta produk khusus dialihkan ke anak perusahan, PT Timah Industri. Diharapkan di
tahun 2015 pangsa pasar untuk kedua produk tersebut dapat terus berkembang baik di pasar domestik maupun
di luar negeri.
Sementara untuk produk non-timah lainnya, baik batubara maupun jasa dok perkapalan, Perseroan memiliki
pelanggan-pelanggan tersendiri.
Perseroan berhasil mengatasi kendala sejak diberlakukannya Permendag No. 32/2013 dan Permendag No.
44/2014 dan berupaya keras untuk memenuhi seluruh ketentuan yang tercakup di dalamnya.
Hingga saat ini, Perseroan memiliki 3 merek dagang yang terdaftar di LME, yaitu:
• Banka Tin
• Kundur Tin
• Mentok Tin
Dalam hal ini yang terdaftar bukan hanya “Banka Tin” dan “Kundur Tin” dengan kadar Sn 99,9%, melainkan
termasuk pula produk varian dari “Banka Tin” dan “Kundur Tin” yaitu, produk Banka Low Lead maupun produk
four nine, yang juga terdaftar di LME dan dapat didagangkan di LME.
Sejak kewajiban perdagangan logam timah di Bursa Timah sebelum diekspor, Perseroan tidak lagi memiliki kontrak
penjualan langsung dengan para pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat sepenuhnya melacak pembeli
ataupun negara tujuan pengiriman logam timah yang telah diekspor, namun melalui anak perusahaan, Indometal
(London) Limited, Perseroan dapat memelihara dan memasok logam timah ke pelanggan-pelanggan lama yang
diantaranya merupakan pengguna yang fanatik terhadap logam dari PT TIMAH.
Teknologi Informasi
& Operasional 119
Kegiatan Operasional yang tersebar pada beberapa lokasi utama, membuat PT TIMAH harus mengembangkan
sistim informasi dan sistim komunikasi dengan berbasiskan pada teknologi informasi terkini untuk mendukung
pencapaian visi perusahaan “Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan”.
Dukungan sistim informasi berbasiskan teknologi terkini akan memungkinkan manajemen mengambil keputusan
dengan cepat, efisien dan efektif dengan berdasarkan data-data yang akurat, handal dan up to date.
Oleh karenanya PT TIMAH merealisasikan investasi untuk memperbaiki unjuk kerja dan meningkatkan kecepatan
penyediaan data secara berkelanjutan. Investasi tersebut direalisasikan baik untuk perangkat lunak maupun
perangkat keras. Investasi dibidang Teknologi Informasi tersebut dilaksanakan dengan:
• Menerapkan prinsip-prinsip IT Governance
• Melakukan integrasi proses bisnis
Roadmap TI
PT TIMAH telah menyusun RoadMap pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi 2008-2014, sebagai berikut:
2. Efisiensi biaya transportasi dan efektivitas kerja Menghubungkan Objek Produksi Last Mile ke
untuk Objek Produksi (KK dan KIP) Jaringan Infrastruktur PT TIMAH
3. Peningkatan sistem keamanan jaringan dengan Pengecekan sistem keamanan jaringan dengan
mengetahui kelemahan sistem keamanan existing Vulnerability Assessment
yang digunakan
4. Implementasi sistem Teknologi Informasi yang Implementasi sistem Virtualisasi
handal, ramah lingkungan dan efisien untuk
antisipasi pertumbuhan aplikasi bisnis perusahaan
121
Sebagai bagian dari realisasi roadmap program pengembangan infrastruktur TI tersebut, PT TIMAH melalui
Divisi Teknologi Informasi pada tahun 2014 telah merealisasikan pengembangan berbagai program aplikasi
berbasis teknologi informasi dengan tujuan mendukung peningkatan efisiensi proses bisnis dan akurasi data bagi
pengambilan keputusan yang akan memberi andil besar pada kinerja Perusahaan. Program-program aplikasi
dimaksud adalah sebagai berikut.
123
124
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
127
TINJAUAN UMUM
International Tin Research Institute (ITRI) memprakirakan produksi dan pasokan logam timah ke pasar dunia
di tahun 2014 sedikit meningkat dari tahun 2013, yakni sekitar 356,7 ribu ton, naik 4,7% dari 340,8 ribu ton.
Sementara permintaan mengalami kenaikan sebesar 1,6%, dari 348,7 ribu ton menjadi 354,3 ribu ton di 2014.
Hal ini terutama karena produsen barang elektronik di Tiongkok, yang kendati pertumbuhannya melambat, tetap
menghasilkan produk-produk kompetitif dari segi harga bagi konsumen di seluruh dunia. Meningkatnya produksi
di tengah stagnannya konsumsi menyebabkan kenaikan neraca persediaan timah dunia sebesar 2.400 ton.
Sebagaimana diketahui, Tiongkok merupakan produsen timah terbesar, sekaligus konsumen utama timah. Adapun
produsen timah terbesar lainnya, adalah Indonesia. Konsumsi domestik timah di Indonesia relatif kecil karena
industri elektroniknya belum berkembang pesat, sehingga sebagian besar produksi timah Indonesia diekspor.
Dengan demikian Indonesia adalah pemasok utama timah di pasar global. Gambaran produsen dan konsumen
utama timah dunia adalah sebagai berikut.
Dua faktor utama yang mempengaruhi kondisi penawaran dan permintaan logam timah dunia di tahun 2014 adalah
kembalinya Tiongkok menjadi eksportir netto mulai kuartal pertama hingga kuartal ke-3. Disisi lain, Indonesia
telah memberlakukan regulasi baru ekspor timah (Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013; dijelaskan
lebih lanjut di bagian selanjutnya) yang mengatur bahwa seluruh ekspor logam timah hanya dapat dilakukan
melalui Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) sejak Agustus 2013. Kondisi tersebut dipertegas melalui
pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan no44/2014 sejak November 2014.
Hal ini berdampak kepada ekspor timah dari Indonesia yang cenderung mengalami perlambatan selama beberapa
bulan setelah pemberlakuan peraturan tersebut, karena banyak pihak baik penjual maupun pembeli yang harus
mendaftarkan diri ke BKDI untuk dapat bertransaksi.
Pada tahun 2014 harga logam timah mencapai titik tertingginya di bulan April kemudian menunjukkan pergerakan
menurun hingga bulan Oktober 2014, untuk selanjutnya relatif datar hingga akhir tahun. Harga timah di akhir tahun
adalah sebesar USD19.829/Mton merupakan harga terendah selama periode perdagangan tahun 2014.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk komoditas primer Indonesia melemah, mengakibatkan defisit
perdagangan melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM, yang
menyebabkan subsidi membengkak. Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga BBM di bulan November
dengan konsekuensi meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank Indonesia mempertahankan kebijakan uang
ketat.
129
Inflasi akhirnya berada pada level 8,36%, lebih tinggi dari target inflasi sebesar 4,5 +1%, hanya sedikit lebih
rendah dari 8,38% di tahun 2013. Penyesuaian harga BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi penyebab
utama terhadap naiknya inflasi tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya menunjukan trend berikut; tingkat
bunga rujukan berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50% diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir
Desember 2014 sebesar US$ 111,86 miliar serta kurs rupiah berada pada level US$12.440/US$, melemah 2,06%
dari Rp12.189/US$.
Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014 masih merupakan tahun konsolidasi bagi perekonomian Indonesia.
Kondisi tersebut membuat permintaan produk elektronik dan produk-produk yang menggunakan timah sebagai
bahan penolong melemah. Sebagai akibat lanjutannya, permintaan timah di pasar domestik, termasuk produk hilir
timah seperti solder dan tin chemical tetap rendah. Kondisi tersebut membuat pemasaran produk timah masih
akan lebih terfokus pada pasar global di masa mendatang.
Hal tersebut menyebabkan semua logam timah yang dijual melalui BKDI wajib memenuhi persyaratan kualitas
yang standar (kadar Sn di atas 99,9%) dan asal-usul bijih yang jelas. Dengan demikian, logam timah yang dijual
oleh smelter-smelter di Indonesia harus bersumber dari IUP yang sah dan disertifikasi oleh lembaga surveyor
independen.
Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/2013 dan no.44/2014 berdampak tidak langsung terhadap
penurunan total ekspor dan berkurangnya kegiatan penambangan timah secara ilegal di Bangka dan Belitung.
Sebagai negara pengekspor timah terbesar di dunia, pemberlakuan peraturan ini berdampak positif dan signifikan
bagi Indonesia secara umum. Mengingat selama bertahun-tahun sebelumnya ekspor dan produksi bijih timah
jauh lebih banyak dibandingkan logam timah. Aturan baru tersebut membuat ekspor bijih dan logam timah secara
ilegal untuk dilebur ulang di luar negeri dapat dicegah. Berkurangnya penambangan ilegal akan berdampak positif
terhadap pendapatan dan profitabilitas pelaku industri timah resmi di Indonesia.
Selain itu, karena BKDI memperdagangkan logam timah dalam bentuk fisik, harganya tidak bergantung pada
harga timah yang diperdagangkan di LME ataupun KLTM, yang selama ini merupakan pedoman produsen dan
konsumen timah dunia. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat perannya sebagai penentu harga timah
dunia di masa mendatang.
tambang untuk melakukan kegiatan penambangan di atas IUP-nya sendiri. Meskipun demikian, diberlakukannya
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 24/2012, yang mengizinkan BUMN dan BUMD
untuk melakukan kemitraan dalam hal penambangan timah aluvial, telah memberikan periode yang lebih panjang
bagi Perseroan untuk melakukan transisi tersebut.
Bagi Perseroan, pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013 sejak 30 Agustus 2013 yang
disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No.44/2014 tersebut, memberi dampak tersendiri.
Dampak utamanya adalah Perseroan kini tidak lagi melakukan penjualan logam timah melalui kontrak-kontrak
jangka panjang maupun spot secara langsung dengan pembeli, namun harus bertransaksi melalui BKDI. Seluruh
penjualan ekspor PT TIMAH sejak akhir tahun 2013 tidak lagi dilakukan berdasarkan kontrak langsung dengan
pembeli, melainkan melalui penjualan spot di BKDI.
Akibatnya dalam beberapa tahun terakhir Tiongkok yang biasanya menjadi net importir timah, dalam dua tahun
terakhir berubah menjadi net eksportir timah, sehingga cadangan timah di pasar global meningkat dan harga jual
tertekan.
Penggunaan timah selama bertahun-tahun tidak berubah secara radikal, masih didominasi penggunaan pada
industri elektronika, barang-barang rumah tangga dan pembuatan pipa plastik.
131
Dengan kegunaannya yang hingga saat ini tak tergantikan, maka permintaan timah di masa-masa mendatang
berpeluang meningkat kembali seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian global, terutama perekonomian
Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat sebagai konsumen timah utama di dunia.
Pada pilar pertama, PT TIMAH di tahun 2014 telah selesai melakukan evaluasi terhadap operasional Bucket Wheel
Dregde (BWD) dan menyimpulkan untuk melakukan penggantian beberapa kapal keruk yang menggunakan
teknologi tua dalam proses penambangan lepas pantai, digantikan dengan kapal yang menggunakan teknologi
yang lebih baru, termasuk teknologi BWD maupun kapal isap.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan profitabilitas operasional dari bisnis pertimahan, program efisiensi di
segala bidang akan terus direalisasikan, termasuk pengalihan penggunaan bahan bakar gas, menggantikan BBM
dalam operasional pembangkitan listrik maupun operasional smelter. Perseroan juga berupaya menyehatkan
sistem dan prosedur kerja internal untuk mendukung tercapainya program efisiensi tersebut.
Selain penggantian dan perbaikan fasilitas pertambangan dan fasilitas produksi, Perseroan juga berupaya
meningkatkan intensitas kegiatan eksplorasi sumber daya timah maupun mineral ikutan lainnya untuk mendapatkan
gambaran ketersediaan sumber daya, mendapatkan perhitungan cadangan ekonomis yang ada serta merancang
pola penambangan yang efisien. Gambaran sumber daya mineral ikutan dipergunakan untuk pengembangan
pengolahan mineral ikutan. Perseroan mengembangkan pengolahan rare earth dari mineral ikutan.
Pada pilar kedua, Perseroan semakin intens melakukan due diligence atas beberapa perusahaan tambang di
Kalimantan dan Sumatera untuk diakuisisi atau dilakukan kerjasama operasi. Perusahaan merealisasikan dan
berupaya menuntaskan program kajian studi kelayakan untuk bisnis mineral logam dan batubara beserta
turunannya. Kajian pengembangan bisnis difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki kaitan erat dengan
kompetensi eksisting Perseroan.
Pada pilar keempat, Perseroan mulai merealisaskan pembangunan fasilitas produksi untuk mendukung
peningkatan kapasitas produksi produk-produk hilir timah, seperti tin plate dan tin chemical. Selain itu, Perseroan
mulai merealisasikan pembangunan miniplant monasit yang memiliki nilai jual tinggi, sekaligus sebagai cikal bakal
pembangunan kawasan industri di Tanjung Ular, Mentok, Bangka.
Pada pilar keempat, Perseroan berupaya menangkap peluang meningkatnya permintaan untuk jasa pelayanan
kesehatan di daerah operasinya di Bangka Belitung dan Kundur, dengan merealisasikan pembangunan fasilitas
perawatan dan peningkatan kualitas pengelolaan Rumah Sakit Bangka (RSBT) agar sejajar dengan rumah sakit
yang profesional lain di Indonesia. Peningkatan kualitas pengelolaan rumah sakit tersebut akan membuat perawatan
kesehatan karyawan semakin baik. Perseroan selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga pengelola BPJS
dalam menjamin kesehatan karyawan.
Perseroan juga mulai merealisasikan program pengembangan usaha kawasan industri (real estate). Perseroan
telah menyelesaikan penyusunan roadmap mengenai bisnis properti. Kawasan yang menjadi fokus pertimbangan
Perusahaan untuk tujuan bisnis ini adalah di Tanjung Ular, Bangka. Kawasan ini dipilih mengingat letaknya yang
strategis, posisinya pada wilayah geografis yang menguntungkan (laut lepas), dan kondisi geologis yang relatif
stabil. Sebagai tindak lanjut program dimaksud Perseroan telah menyusun Rancangan kerja sama dengan BUMN
yang bergerak di bidang properti.
Seluruh kebutuhan investasi tersebut dibiayai melalui kas internal. PT TIMAH belum berencana untuk mendapatkan
pinjaman bank maupun menerbitkan obligasi.
Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor
tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis, dengan tujuan akhir mengetahui dan
mengukur jumlah sumber daya mineral timah yang terkandung di wilayah tersebut.
Dua jenis kegiatan eksplorasi yang dilakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat.
Pengeboran laut difokuskan pada penemuan sumber daya timah placer, sementara pengeboran darat difokuskan
pada penemuan sumber daya timah primer, serta pengeboran pemantapan untuk pemanduan tambang.
133
Perseroan menyadari makna strategis dari kegiatan eksplorasi tersebut, dan menganggarkan dana yang memadai
untuk merealisasikan kegiatan eksplorasi sumber daya di darat maupun di laut. Sebagian dana anggaran belanja
modal digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi.
Adapun realisasi kegiatan eksplorasi sepanjang tahun 2014 disampaikan pada tabel berikut.
RKAP REAL
2014 2014
REAL 2013 %
No Jenis Kegiatan Satuan
a b c b:a b:c
SURVEY
Survey Darat
1 Survey Geologi Km2 100 95 135 95% 71%
Survey Laut
1 Survey Geologi Km2 150 115 770 77% 15%
PEMBORAN
PEMBORAN DARAT
1 Bor Prospeksi Primer mtr 5.800 9.424 6.981 162% 135%
PEMBORAN LAUT
1 Bor Prospeksi mtr 26.000 7.679 17.995 30% 43%
Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah 695.029 ton Sn (2013:
699.325 ton Sn) dengan cut off grade 0,2 kg/m3, yang tersebar di seluruh wilayah IUP yang dikelolanya. Sebanyak
65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut, yakni di perairan Bangka Belitung dan Kundur. Per 31 Desember
2014, total cadangan timah Perseroan tercatat sebanyak 313.238 ton Sn, naik 21% dari cadangan per akhir 2013
sebanyak 259.432 ton Sn. Lebih dari 92% cadangan timah Perseroan berada di laut.
135
137
Segmen Bisnis
Sebagaimana disinggung pada uraian mengenai Profil Perusahaan, hingga akhir tahun 2014 segmen bisnis
Perseroan sebagian besar berkaitan dengan usaha di bidang pertimahan. Hanya sebagian kecil segmen usaha di
luar pertimahan yang dijalankan. Pada dasarnya Perseroan memiliki 4 pilar usaha, terdiri dari 1 pilar usaha utama,
yakni penambangan, pengolahan dan perdagangan logam timah, yang langsung dikelola oleh PT TIMAH (Persero)
Tbk, dan tiga segmen usaha lain yang dijalankan oleh anak perusahaan. Tiga segmen usaha lain tersebut adalah:
segmen usaha mineral non timah termasuk batubara; segmen hilir produk timah dan segmen bisnis kompetensi,
termasuk di dalamnya jasa konstruksi, listrik dan perbengkelan, jasa galangan kapal dan jasa asuransi.
Segmen usaha logam timah, sebagai bidang kegiatan utama, masih memberikan kontribusi dominan terhadap
pendapatan Perseroan dengan kisaran sebesar 98%, sementara sisanya adalah kontribusi dari penjualan produk
hilir timah (tin chemical), jasa galangan kapal, jasa konstruksi dan penjualan produk non timah lainnya (batubara).
Pada tahun-tahun mendatang sektor usaha yang dijalankan akan bertambah, seiring dengan komitmen PT TIMAH
untuk mengembangkan pilar bisnis keempat, yakni bisnis berbasis kompetensi. Perseroan kini mulai merintis
pengembangan usaha di sektor properti dan jasa layanan kesehatan, bekerja sama dengan mitra strategis.
Perseroan menargetkan usaha baru tersebut akan dapat menambah sumber pendapatan pada tahun-tahun
mendatang.
Pulau Karimun & Kundur, Provinsi Kep. Riau, Lintas Provinsi 45.009,20 Ha
Adapun realisasi produksi bijih logam timah di tahun 2014 mencapai volume sebesar 32.053 ton, naik 22,3% dari
tahun 2013 sebesar 26.204 ton. Dari total produksi bijih timah tersebut sebagian besar (65,5%) merupakan hasil
operasi penambangan di laut, sisanya dari tambang darat.
Hasil operasi tambang laut di tahun 2014 adalah sebesar 21.112 ton, naik 6,9% dari volume sebesar 19.744 di
tahun 2013. Sedangkan tambang darat menghasilkan bijih timah sebesar 11.207 ton, naik signifikan sebesar
73,5% dari 6.460 ton di tahun 2013.
139
Sementara peningkatan produksi bijih timah dari laut merupakan realisasi semboyan Perusahaan “Go Offshore,
Go Deeper”. Meningkatnya jumlah operasional kapal keruk Bucket Wheel Dredge (BWD) yang mampu melakukan
kegiatan penambangan lepas pantai yang memiliki cadangan pada kedalaman lebih dari 60 meter berkontribusi
signifikan terhadap peningkatan produksi bijih timah dari laut.
Perseroan sejak beberapa tahun terakhir membuat dan menginisiasi pengoperasian Ponton Isap Produksi (PIP)—
unit ekstraktor bijih timah yang sederhana dan fully mechanized, sehingga memenuhi aspek keamanan, sederhana
dan ramah lingkungan. Inisiatif ini merupakan salah satu solusi penambangan ilegal di sekitar pesisir wilayah IUP
Perseroan dan di sekitar operasional kapal-kapal produksi.
PIP tersebut diserahterimakan kepada masyarakat melalui BUMD dan atau koperasi Desa dengan perjanjian
kemitraan penambangan. Bijih timah yang dihasilkan kemudian diserahkan kepada Perseroan.
Pada tahun 2014, total logam timah yang diproduksi di peleburan tersebut mencapai 27.750 Mton, naik 17%
dari pencapaian tahun 2013, sebesar 23.718 Mton. Angka tersebut berarti mencapai 99,3 % dari target yang
ditetapkan dalam RKAP.
Sejak tahun 2013, proses pemisahan bijih timah yang bernilai ekonomis dilakukan pada tahapan awal dari proses
pengolahan, sehingga recovery produksi logam timah lebih optimal.
Perseroan konsisten berupaya meningkatkan kualitas pengolahan bijih timah dengan melakukan investasi pada
upaya inovasi teknologi pemurnian dan peleburan timah, untuk meningkatkan recovery peleburan dan pemurnian
timah. Berbagai upaya tersebut membuat Perseroan kini mampu memproses bijih timah berkadar rendah (sekitar
40%) dari tambang- tambangnya, tidak lagi terbatas dengan kadar Sn di atas 70%.
Memperhatikan kondisi usaha di tahun 2014, AEOP merekomendasikan sejumlah solusi dan usulan untuk
meningkatkan kinerja operasional perusahaan, antara lain :
1. Pemeriksaan ulang seluruh fungsi komponen peralatan produksi agar sesuai dengan standar serta melakukan
pelatihan dan pembinaan operator sebagai upaya optimalisasi produksi.
2. Kegiatan pengawasan terhadap objek produksi perusahaan lebih diangkatkan agar terhindar dari upaya
pelemahan sistem.
3. Pembukaan tambang baru sekelas Tambang Besar atau Tambang Mekanik pada cadangan utama di IUP
darat.
4. Intensifikasi dan ektensifikasi kegiatan eksplorasi sebagai upaya dalam menemukan cadangan baru.
141
5. Penyelesaian cadangan yang tumpang tindih dengan HGU/IUP serta peruntukan lain.
6. Standarisasi proses pengolahan dan peleburan timah.
7. Percepatan proses AMDAL Ponton Isap Produksi dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak
Pemda terkait agar kegiatan operasional dapat segera dilaksanakan.
8. Melakukan kajian terhadap kinerja operasi BWD Kundur 1 sebagai langkah persiapan pelaksanaan proyek
BWD selanjutnya.
9. Menata ulang Sistem dan Prosedur beserta SOP di seluruh kegiatan operasi produksi.
10. Melakukan Review Struktur Organisasi agar lebih efektif dan efisien sesuai proses bisnis saat ini.
11. Meningkatkan disiplin K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lingkungan operasi produksi.
Keberhasilan kegiatan penambangan timah, khususnya di laut, sangat bergantung pada faktor cuaca dan iklim.
Cuaca buruk yang ekstrem menurunkan kemampuan kapal-kapal Perseroan untuk berproduksi sesuai kapasitas.
Perseroan memiliki prioritas untuk melindungi keselamatan karyawan dan peralatannya dalam bekerja, sehingga
setiap tindakan dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab khususnya saat menghadapi kondisi laut yang
tak bersahabat. Perseroan mengevaluasi kinerja kapal-kapalnya secara berkala agar tetap dapat melakukan
kegiatan penambangan bijih timah secara ekonomis sekaligus menjamin keselamatan awaknya.
Untuk mengeliminasi atau mengurangi risiko operasi yang disebabkan oleh faktor Iklim/cuaca, Perseroan juga
melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan, pelatihan keselamatan kerja dan safety talk secara rutin dilaksanakan,
dan secara periodik bekerja sama dengan inspektur tambang dari instansi departemen atau dinas pertambangan
baik pusat maupun daerah.
Sementara itu dalam rangka menjaga kinerja produksi bijih timah agar tetap dapat mencapai target yang ditetapkan
dan mampu merespon kebutuhan pasar, Perseroan konsisten meningkatkan kompetensi dan efektivitas serta
efisiensi teknik penambangan di darat. Sehingga saat kondisi penambangan di laut terhambat oleh buruknya
cuaca, maka penambangan darat mampu mengkompensasi perolehan bijih timah. Hal ini ditunjukkan dengan
perolehan bijih timah di tahun 2014, dimana hasil produksi tambang darat meningkat lebih tinggi, dan mampu
mengkompensasi perolehan tambang laut yang terkendala cuaca.
Batubara
Produk batubara dikelola oleh anak perusahaan PT Tanjung Alam Jaya dan PT Truba Bara Tanjung Enim. PT Tanjung
Alam Jaya (TAJ) memiliki konsesi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan. Pelemahan harga batubara dan
menurunnya cadangan yang dapat ditambang secara ekonomis dengan tingkat harga terkini membuat produksi
menurun. Pada tahun 2014 Perseroan memutuskan untuk menjual kepemilikan saham di TAJ.
Teknik Perkapalan
Jasa teknik perkapalan disediakan oleh PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK), anak perusahaan dengan
kepemilikan 100%, yang menyediakan layanan pembangunan kapal baru dan reparasi kapal-kapal milik kelompok
usaha Perseroan maupun milik pihak eksternal.
Internal
• Reparasi Unit 10 10
• Pembangunan Kapal Baru/Ponton Unit 5 11
Sub Total Unit 15 21
Eksternal
• Reparasi Unit 11 11
Total Unit 26 33
Perseroan kini tengah berupaya merealisasikan produksi mineral tanah jarang dengan membangun fasilitas
pemurniannya. Perseroan menargetkan realisasi produksi komersial mineral tanah jarang pada tahun 2015,
dengan volume produksi disesuaikan dengan ketersediaan cadangan dan volume persediaan eksisting.
143
Nikel
Perseroan, melalui anak perusahaan, PT Timah Eksplomin, memiliki fasilitas penambangan bijih nikel dan produksi
pasir industri, serta batu besi (hematit) yang per akhir tahun 2013 tidak dioperasikan karena berbagai pertimbangan.
Sedangkan produksi pasir industri dihentikan sejak Februari 2013 dengan pertimbangan tingginya Harga Pokok
Produksi pasir industri.
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang sedang berlangsung di tahun 2014 antara lain adalah:
1. Uji coba penambangan darat dengan menggunakan alat Borehole Tin Mining untuk menguji teknologi dan
desain sistem penambangan sebelum dioperasikan secara luas di operasional. Borehole tin mining diharapkan
dapat menurunkan harga pokok penambangan bijih timah, dapat diperasikan dengan safety yang lebih baik,
kerusakan lingkungan minimal dan dapat digunakan di lokasi sumberdaya PT TIMAH tersebar dan grade yang
lebih rendah. Alat yang ditemukan oleh tim Research & Development (R&D) PT TIMAH ini telah didaftarkan
patennya ke HAKI Menkumham.
2. Kajian implementasi CNG (Compressed Natural Gas) untuk pembangkit dan alat produksi PT TIMAH sebagai
alternatif energi selain BBM. Hasil kajiannya cukup layak untuk pembangkit listrik dan akan dilakukan uji coba
pembangkit 1 MW di tahun 2015 untuk menguji nilai penghematan dan kestabilan logistik
3. Kajian gasifikasi batubara untuk pembangkit. Penelitian masih berlangsung sampai dengan saat ini dengan
bekerjasama dengan beberapa mitra. Teknologi ini dikaji untuk kemungkinan mendapatkan alternatif energi
145
selain BBM.
4. Feasibility Study teknologi Fuming untuk ekstraksi terak 2. Hasil FS menyatakan layak, akan ditindaklanjuti
dengan pembangunan fuming plant di tahun 2015 untuk peningkatan produksi logam timah.
5. Penelitian untuk pemrosesan bijih timah primer yang mengandung impuritis Fe, Sb dan As tinggi. Penelitian
dilakukan dengan metoda pyrometalurgi dan hydrometalurgy. Hasil penelitian skala laboratorium adalah
positif dan akan ditingkatkan dengan penelitian skala pilot di tahun 2015.
6. Pembangunan mini plant pengolahan monasit untuk mendapatkan Logam tanah Jarang dalam bentuk
Re(OH)3. Pembangunannya bekerjasama dengan BATAN.
147
Uraian mengenai tinjauan kinerja keuangan berikut adalah cerminan hasil operasional Perseroan yang dijelaskan
pada Sub-Bab Program Pengembangan Usaha dan Tinjauan Bisnis sebagai satu kesatuan uraian “Diskusi
dan Analisa Manajemen”. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilampirkan dalam buku
Laporan Tahunan ini.
Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PricewaterhouseCoopers). Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini harap memperhatikan penjelasan pada
catatan Laporan Keuangan Konsolidasi dari pihak eksternal auditor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Laporan Tahunan ini.
Pemahaman tersebut juga harap dengan memperhatikan adanya Penyajian Kembali atas beberapa akun dari
Laporan Audited Tahun 2013 yang dilakukan sebagai dampak penerapan PSAK no.25, yang berlaku restropektif.
Lima akun dari laporan tahun 2013 yang angkanya disajikan kembali dan mengalami perubahan dari pencatatan
sebelumnya adalah: “Properti investasi”, “Total Aset”, “Saldo Laba”, “(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto”
dan “Laba tahun berjalan”. Penjelasan lebih lanjut, termasuk besaran angka perubahan disajikan pada sub judul
“Penyajian Kembali” serta diterangkan lebih lanjut pada Catatan 4 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian.
Pada tahun 2014 jumlah perolehan nilai ekonomi Perseroan adalah Rp7.469,3 miliar, yang terdiri dari pendapatan
usaha sebesar Rp7.371,2,0 miliar dan pendapatan bunga sebesar Rp16,1 miliar, serta total pendapatan/
pengeluaran lainnya sebesar (net) Rp82,0 miliar. Jumlah ini naik 26,6% dibandingkan total perolehan nilai ekonomi
tahun 2013 sebesar Rp5.909,2 miliar.
Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perseroan di tahun 2014 mencapai Rp7.130,4 miliar, naik 30,5% dari tahun
2013 sebesar Rp5.465,3,7 miliar. Nilai ekonomi didistribusikan oleh Perusahaan dalam bentuk biaya operasional,
gaji dan tunjangan karyawan, dividen, bunga pinjaman jangka pendek, kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, serta kontribusi kepada masyarakat.
Peningkatan jumlah distribusi perolehan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan
komitmen PT TIMAH untuk berkembang bersama, memberikan peningkatan kesejahteraan seiring dengan
kemajuan usaha. Sementara nilai yang ditahan menunjukkan tekad Perseroan untuk mengembangkan usaha di
masa-masa mendatang, dan menjaga likuiditas dalam rangka menjaga kepercayaan para penyandang dana.
Untuk tahun 2014, total kontribusi kepada negara mencapai nilai sebesar Rp850,1 miliar, naik 16,0% dari nilai
sebesar Rp732,8 miliar ditahun 2013. Kontribusi Perseroan terhadap pendapatan negara diberikan dalam bentuk
pembayaran pajak, dividen, royalti, dan lain-lain. Kenaikan kontribusi tersebut selaras dengan naiknya kinerja
operasional, berupa bertambahnya volume produksi bijih timah, dan kinerja keuangan berupa naiknya pendapatan
dan laba bersih perusahaan.
149
Kegiatan operasional Perseroan yang berlangsung di areal cukup luas, berlokasi di beberapa pulau utama di
Bangka, Belitung maupun Kepulauan Riau membutuhkan dukungan transportasi dan logistik yang cukup besar.
Jumlah pegawai lapangan yang cukup besar juga membutuhkan kawasan perumahan baru, pusat perbelanjaan,
penginapan dan sektor riil lainnya, yang akhirnya membentuk kawasan ekonomi baru.
Kawasan ekonomi baru tersebut sangat positif dampaknya bagi daerah dalam menyerap tenaga kerja,
mengoptimalisasikan sumber daya setempat sebagai pendukung kegiatan ekonomi, dan meningkatkan potensi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi, pajak daerah, dan sebagainya. Keseluruhan kegiatan tersebut
memberi gambaran dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan PT TIMAH.
PENDAPATAN USAHA
Perseroan membukukan pendapatan total senilai Rp7.371,2 miliar di tahun 2014, naik 26,0% dari pendapatan
usaha tahun 2013 yang mencapai Rp5.852,5 miliar. Peningkatan pendapatan tersebut disebabkan terutama
oleh naiknya volume penjualan logam timah sepanjang tahun 2014, sebesar 15,8% seperti telah disampaikan
sebelumnya pada pembahasan “Aspek Pemasaran dan Penjualan”, yakni dari 23.237 Mton di tahun 2013 menjadi
sebesar 26.907 Mton di tahun 2014.
Harga jual rata-rata logam timah Perseroan selama tahun 2014, menurun sebesar 5%, dari sebesar USD22.751/
Mton ditahun 2013, menjadi sebesar USD21.686/Mton di tahun 2014. Namun demikian pelemahan nilai tukar
rupiah sepanjang tahun 2014, berdampak pada peningkatan nilai pendapatan Perseroan yang disajikan dalam
mata uang rupiah.
Kontributor utama pendapatan Perseroan adalah penjualan logam timah dan produk-produk turunan utamanya
yakni solder, dengan kontribusi mencapai 98%, sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Kontributor pendapatan
usaha lainnya adalah penjualan nikel dan tin chemical, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Produk lain yang juga berkontribusi pada kenaikan pendapatan Perseroan penjualan tin chemical yang mencapai
Rp103,7 miliar turun 9,6% dari Rp114,7 miliar di tahun 2013. Selain itu, pendapatan Perseroan berasal dari
penjualan jasa galangan kapal yang naik sebesar 3,8% dari Rp11,1 miliar menjadi Rp11,5 miliar di tahun 2014.
Kontribusi penjualan batubara menurun signifikan karena dua sebab, yakni rendahnya harga jual dan rendahnya
volume penjualan yang diantarnya diakibatkan oleh penghentian kegiatan penambangan pada akhir tahun 2014.
151
Beban Pokok Pendapatan (BPP) pada tahun 2014 mengalami kenaikan 30,9% dari Rp4.408,7 miliar menjadi
Rp5.772,9 miliar, selaras dengan meningkatnya kegiatan operasional.
Bahan baku bijih timah sebagai sumber komoditas utama Perseroan berkontribusi sekitar 58,8% terhadap total
jumlah beban pokok pendapatan. Untuk tahun 2014 nilai bahan baku bijih timah ini naik 38,7% dari Rp2.445,5
miliar menjadi Rp3.392,2 miliar, selaras dengan naiknya volume produksi timah di tahun 2014.
Kenaikan volume pemakaian dan naiknya bahan bakar membuat komponen bahan bakar berkontribusi cukup
signifikan, dengan mengalami peningkatan sebesar 30,1% menjadi sebesar Rp883,5 miliar dari Rp679,2 miliar di
tahun sebelumnya.
Kontributor utama kenaikan BPP di tahun 2014 lainnya yang juga mengalami kenaikan signifikan adalah beban
penyusutan dan amortisasi yang naik 24,0% menjadi sebesar Rp373,7 miliar dan biaya pemakaian suku cadang
yang naik 36,8% menjadi sebesar Rp211,1 miliar. Kenaikan dua komponen biaya tersebut berkaitan erat dengan
upaya perbaikan peralatan produksi, termasuk perbaikan kapal dan penambahan armada KIP serta kegiatan
investasi lainnya.
Sementara komponen gaji dan tunjangan hanya mengalami peningkatan terbatas, sebesar 0,2% menjadi Rp646,4
miliar, walaupun demikian Perseroan tetap merealisasikan perbaikan struktur remunerasi yang dikaitkan dengan
penilaian kinerja.
Komponen royalti, pajak dan kegiatan transportasi, meningkat selaras dengan kenaikan produksi bijih timah dan
produksi timah.
Laba Bruto
Program efisiensi yang diterapkan dengan konsisten di seluruh aspek operasional membuat Perseroan berhasil
mengelola Beban Pokok Pendapatan (BPP). Sehingga persentase kenaikan BPP dapat dikelola berada di
bawah kenaikan volume produksi dan kenaikan pendapatan. Hasilnya, laba bruto meningkat sebesar 10,7% dari
Rp1.443,7 miliar menjadi sebesar Rp1.598,3 miliar.
Beban umum dan administrasi, sebagai kontributor utama beban umum dan administrasi pada tahun 2014 naik
8,5% dari Rp570,3 miliar menjadi Rp618,6 miliar. Komponen utama dari beban umum dan administrasi adalah
pengeluaran untuk gaji dan tunjangan pegawai. Komponen lainnya adalah perjalanan dinas dan pendidikan,
pensiun, jasa profesional, sosial dan sumbangan, penyusutan.
Komponen lain yang mengalami kenaikan substansial dari akun beban ini adalah pengeluaran beban keuangan
dan beban penjualan. Sementara komponen yang berkontribusi signifikan pada penurunan beban ini adalah
keuntungan lain-lain.
Beban Penjualan
Beban penjualan naik 23,1% dari Rp44,4 miliar di 2013 menjadi Rp54,6 miliar di tahun 2014, terutama akibat
meningkatnya biaya yang dibayarkan untuk pengangkutan, selaras dengan naiknya volume produksi bijih besi
dan produksi logam timah.
Beban Keuangan
Beban keuangan naik 221,1% dari Rp34,8 miliar menjadi sebesar Rp111,9 miliar. Kenaikan biaya ini adalah
konsekuensi dari peningkatan jumlah pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang dilakukan untuk
mendukung program pengembangan usaha, baik untuk menutupi kebutuhan investasi maupun modal kerja.
Selain kenaikan saldo pinjaman, naiknya suku bunga pinjaman perbankan yang dipengaruhi oleh ketatnya likuiditas
perbankan turut memegang peranan penting terhadap kenaikan beban bunga.
153
melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Tahun 2014
Perseroan membukukan laba neto dari entitas asosiasi, senilai Rp96 juta, sementara pada tahun 2013 membukukan
rugi hingga sebesar Rp3,6 miliar.
Di tahun 2014, Perseroan membukukan kerugian dari operasi yang dihentikan sebesar Rp39,4 miliar, sementara
pada tahun 2013 telah dibukukan rugi dari operasi yang dihentikan sebesar Rp29,3 miliar. Selain itu, juga terjadi
selisih kurs akibat penjabaran laporan keuangan senilai Rp701 juta, turun 97,9% dari Rp34,2 miliar di tahun 2013.
Dari nilai total laba komprehensif tersebut, yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi sebesar
Rp638,0 miliar, atau naik 3,8 %, sementara yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali adalah rugi
Rp14 juta.
Laba Persaham
Pada tahun 2014 Perseroan membagikan saham bonus sejumlah 2.414.733.455 lembar saham. Sehingga total
jumlah saham beredar per akhir tahun 2014 menjadi sebesar 7.447.753.454 lembar saham. Dengan perubahan
jumlah saham tersebut maka rata-rata tertimbang saham beredar adalah 6.240.386.727 lembar.
Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 adalah masing-masing Rp638,0 miliar dan Rp580,6 miliar.
Dengan demikian maka laba bersih per saham Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 masing-masing adalah senilai Rp86 dan Rp78.
Total aset PT TIMAH per 31 Desember 2014 adalah Rp9,8 triliun, di mana 67,2% terdiri aset lancar dan sisanya
32,8% berupa aset tidak lancar. Total aset per akhir tahun 2014 naik 18% dari Rp8,2 triliun per akhir 2013. Kenaikan
jumlah aset PT TIMAH di tahun 2014 dikontribusikan oleh naiknya aset lancar sebesar Rp 1,3 triliun atau 24,8%
dari tahun 2013, dan naiknya aset tidak lancar sebesar Rp205 miliar atau 7%.
Aset Lancar
Aset lancar PT TIMAH naik 24,8% dari Rp5.249 miliar di tahun 2013 menjadi Rp6.552 miliar per 31 Desember
2014.
Kenaikan jumlah aset lancar disebabkan oleh kenaikan atau penurunan dari beberapa akun berikut:
155
Kas 4 9 -56%
Bank 207 251 -18%
Deposito berjangka 135 354 -62%
TOTAL 346 614 -44%
Perseroan menempatkan dana setara kas di bank dan dalam bentuk deposito berjangka dalam mata uang
Rupiah ditempatkan di beberapa bank BUMN dan bank swasta nasional, seperti Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, serta Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Sementara kas di bank dan deposito berjangka dalam dolar
AS ditempatkan di Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri.
Atas penempatan dana tersebut Perseroan mendapatkan bunga bank dengan kisaran suku bunga penempatan
sebesar 4,50%-10,5% untuk Rupiah dan 0% untuk mata uang asing.
3. Persediaan
Persediaan Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013 +/- (%)
Jumlah persediaan bersih per 31 Desember 2014, meningkat 44,3% dari Rp2,4 triliun di akhir 2013 menjadi
Rp3,4 triliun. Kenaikan ini sepenuhnya dikontribusikan oleh kenaikan persediaan logam timah dari Rp1,9
triliun di akhir 2013 menjadi Rp2,9 triliun di akhir 2013. Peningkatan jumlah persediaan salah satunya
adalah sebagai bentuk penyesuaian atas perubahan mekanisma perdagangan timah melalui lelang BKDI,
dan antisipasi atas pemberlakuan ketentuan perdagangan timah yang baru. Penyebab lainnya adalah
kecenderungan penurunan harga jual sebagai dampak kelebihan pasok di pasar, yang disebabkan adanya
perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, konsumen terbesar timah dunia. Perseroan menahan jumlah
pasokan ke pasar, untuk menyeimbangkan jumlah peredaran logam timah agar harga menjadi lebih baik.
Persediaan timah tersebut tidak diasuransikan dari risiko kebakaran dan kerusakan fisik lain karena manajemen
berkeyakinan bahwa beban yang akan dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini akan melampaui
manfaat yang akan diterima. Manajemen telah memperhitungkan risiko dari kebijakan tersebut.
Sementara itu, persediaan barang gudang telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang dianggap
telah memadai.
Kontributor utama perubahan posisi aset tidak lancar berikut penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Aset Tetap.
Aset tetap per akhir 2014 meningkat sebesar Rp11,7 miliar atau 0,6% dari posisinya per akhir 2013. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh realisasi investasi yang dilakukan Perseroan, baik dalam rangka memperbaiki
fasilitas produksi eksisting maupun menambah fasilitas produksi.
157
Beberapa realisasi investasi yang menyebabkan pertambahan aset tetap meliputi pembuatan kapal isap
produksi, pembangunan fasilitas produksi logam-logam rare earth, pembangunan fasilitas pendukung
penambangan baru dan sebagainya.
2. Properti Investasi
Properti investas per 31 Desember 2014 meningkat 47,7% dari nilai sebesar Rp432 miliar per akhir 2013
menjadi sebesar Rp639 miliar. Kenaikan lebih disebabkan oleh pertambahan nilai atas tanah yang dimiliki
sebagaimana disampaikan oleh pihak penilai independen. Tanah dimaksud terletak di Kota Legenda
Mustikasari, Bekasi dan Dago, Bandung.
4. Properti Pertambangan
Properti pertambangan per akhir 2014 jumlahnya adalah Rp176,1 miliar, naik 5,2% dari Rp167,4 miliar per
akhir 2013. Penyebabnya adanya pengembangan kawasan pertambangan baru untuk mendukung target
peningkatan produksi bijih timah di tahun mendatang. Realisasi investasi untuk pengembangan kawasan
pertambangan baru tersebut adalah sebesar Rp32,5 miliar.
LIABILITAS
Liiabilitas Per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013* +/- (%)
Per 31 Desember 2014, jumlah liabilitas PT TIMAH adalah Rp4,1 triliun, naik 38,5% dari Rp3,0 triliun per akhir
tahun 2013. Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya liabilitas jangka pendek sebesar 44,0% atau
senilai Rp1,1 triliun pada periode tahun 2014. Sebesar 84,8% dari jumlah liabilitas merupakan liabilitas jangka
pendek, sementara sisanya adalah liabilitas jangka panjang.
Peningkatan liabilitas terjadi sehubungan dengan penarikan dana untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan
realisasi rencana investasi Perseroan.
Total liabilitas jangka pendek per tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp3,5 triliun, naik 44% dari Rp2,4 triliun per
akhir 2013. Pos-pos utama liabilitas jangka pendek yang berkontribusi signifikan terhadap perubahan di tahun
2014 beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:
Peningkatan liabilitas jangka pendek terjadi karena jatuh temponya beberapa fasilitas pinjaman jangka
panjang Perseroan.
Komponen utang bank jangka pendek yang paling besar adalah utang kepada Bank of Tokyo – Mitsubishi
UFJ, yang mencapai 43,2% dari total. Komposisi utang bank jangka pendek meliputi 45,1% Rupiah dan
54,9% dolar AS, dengan suku bunga berkisar antara 9,5-11,5% untuk Rupiah dan 1,85%-3,50% untuk dolar
AS.
2. Utang Usaha
Per 31 Desember 2014, utang usaha Perseroan mencapai Rp851,1 miliar, naik 110,6% dari Rp404,5 miliar per
akhir 2013. Seluruh utang usaha Perusahaan merupakan utang kepada pihak ketiga. Sebesar 92,5% dari total
utang usaha merupakan utang dalam rupiah, sedangkan sisanya 7,5% dalam mata uang asing.
159
Kenaikan utang usaha berkaitan erat dengan realisasi pembelian bijih timah, bahan baku, suku cadang
dan jasa, baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri. Jangka waktu pembayaran yang timbul dari
pembelian bahan baku dan jasa baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri berkisar 15 hari.
Meningkatnya produksi timah berkontribusi besar terhadap naiknya utang usaha, mengingat sebagian bijih
timah diperoleh dari pembelian bijih timah hasil produksi mitra tambang, baik dalam skema KIP maupun
tambang darat.
Sebelumnya PT TIMAH menyisihkan provisi biaya rehabilitasi lingkungan hidup sesuai dengan Undang-
Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah No.
78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Provisi biaya rehabilitasi lingkungan
mulai dibentuk tahun 1992.
Namun mulai tahun 2014 perhitungan tersebut mengacu pada PerMen ESDM no 7/2014 seperti disebutkan
sebelumnya
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2013 dan 2014
KETERANGAN (dalam Rp miliar) 2014 2013* +/- (%)
Modal saham 372 252 48%
Tambahan modal disetor 0 121 -100%
Saldo laba - dicadangkan 4.188 3.956 6%
Saldo laba - belum dicadangkan 999 876 14%
Pendapatan komprehensif lainnya 49 48 2%
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik
entitas 5.608 5.253 7%
Kepentingan non pengendali 0 0 0%
TOTAL 5.608 5.253 7%
Sebagai hasil dari naiknya laba bersih, betambahnya cadangan saldo laba dan adanya program bonus saham,
total ekuitas Perseroan mengalami kenaikan 6,8%, dari Rp5,3 triliun per akhir 2013 menjadi Rp5,6 triliun per 31
Desember 2014.
Modal saham Perseroan yang terdiri atas modal ditempatkan dan tambahan modal disetor penuh. Dengan adanya
program bonus saham maka jumlah modal saham ditempatkan meningkat sebesar 48% menjadi sebesar Rp372
miliar dari sebelumnya Rp251,7 miliar. Sebaliknya nilai tambahan modal disetor turun 100%.
Sedangkan saldo laba yang dicadangkan meningkat 5,9% dari Rp3.956 miliar di tahun 2013 menjadi Rp4.188
miliar di tahun 2014, sebagai akibat adanya tambahan sebesar Rp232 miliar. Sementara saldo laba yang belum
dicadangkan meningkat dari Rp876 miliar menjadi Rp999 miliar, seiring dengan meningkatnya laba Perseroan
yang dialokasikan menjadi komponen laba ini, sebesar Rp123 miliar.
Posisi saldo kas dan setara kas tahun 2014 mengalami penurunan 43,6% dari Rp613,7 miliar per akhir 2013
menjadi Rp346,5 miliar. Perubahan pada arus kas tersebut dirinci sebagai berikut:
161
RASIO KEUANGAN
Rasio solvabilitas Perseroan di akhir tahun 2014 adalah sebesar 42%, sementara di tahun 2013 adalah, yaki 36%.
Sementar rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 57% di tahun 2013 menjadi 74% di akhir tahun 2014. Hal
ini menunjukkan upaya konsisten Perseroan dalam memperbaiki likuiditas dan mengelola hutang sesuai dengan
kemampuan finansialnya.
Rasio lancar Perseroan di tahun 2014 adalah sebesar 187% sementara di tahun 2013 adalah sebesar 215%,
menunjukkan semakin baiknya kondisi likuiditas Perseroan. Salah satunya adalah sebagai hasil membaiknya
periode penagihan piutang yang membuat posisi piutang Perseroan menurun. Sementara kualitas piutang
Perseroan tetap terjaga dengan baik. Dengan lancarnya tagihan maka Perseroan memiliki jumlah kas dalam
jumlah yang memadai setiap saat untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo.
Hal tersebut ditunjukkan oleh terbatasnya penurunan margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing
dari 24,7% dan 14,8% menjadi 21,7% dan 13,9% di tahun 2014.
Penurunan margin laba tersebut membuat rentabilitas imbal hasil rata-rata atas ekuitas (ROE) juga menurun dari
11% di tahun 2013 menjadi 11% di tahun 2014. Sementara itu, rentabilitas imbal hasil rata-rata atas aset (ROA)
tahun 2014 menurun dari 7% menjadi sebesar 7%.
163
Namun sebaliknya, peningkatan utang akan meningkatkan biaya beban bunga yang selanjutnya akan
mengurangi nilai Perseroan secara keseluruhan. Oleh karena itu Perseroan menetapkan kebijakan struktur
permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan, dengan menjaga agar biaya penghematan
dari biaya kena pajak senantiasa lebih besar dari biaya beban bunga, melalui pengaturan WACC tersebut.
Struktur Modal Perseroan dalam 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut.
Dari total anggaran tersebut, pada tahun 2014 rencana investasi yang telah terealisir, termasuk yang sudah sampai
tahap komitmen adalah sejumlah Rp856,4 miliar, yakni sejumlah Rp255 miliar sudah terealisasikan dan Rp601
miliar sudah berupa komitmen dengan para pihak ketiga (kontraktor) sebagai pelaksana investasi yang dibiayai
Perseroan untuk mendukung pengembangan usaha.
anggaran selain dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya. Berdasarkan kompilasi data tersebut
tampak bahwa pada tahun 2014 Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang cukup baik dibandingkan
tahun sebelumnya, sebagaimana telah dibahas pada uraian sebelumnya. Namun demikian beberapa kinerja
operasional dan finansial tersebut masih belum memenuhi target yang ditetapkan diawal tahun buku, seperti
ditunjukkan pada tabel berikut.
Kinerja Operasional
165
Target 2015
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian tahun sebelumnya, kondisi eksternal usaha dan kondisi internal
perusahaan dan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang mengiringi kegiatan operasional di tahun mendatang,
Perseroan juga menetapkan berbagai target capaian operasional maupun finansial utama untuk tahun 2015,
seperti digambarkan pada tabel berikut.
a b c b / a (%) c / b (%)
Kinerja Operasional
Produksi Bijih timah Ton Sn 26.204.0 32.319,0 30.000,0 123% 94%
Produksi Logam timah Mton 23.718.0 27,555,0 29.260,0 116% 106%
Penjualan Logam timah Mton 23.237.0 26.907,0 28.500,0 116% 106%
Kinerja Finansial
Pendapatan Rp Miliar 5,852.5 7.371,2 9,333.6 126% 127%
HPP Rp Miliar 4,408.7 5.772,9 7,439.5 131% 129%
Laba Usaha Rp Miliar 827.9 1.023,1 1,136.7 124% 111%
Laba Bersih Rp Miliar 580.6 638,0 721.6 110% 113%
Kewajiban Perusahaan Rp Miliar 2,991.2 4.144,2 3,921.6 139% 95%
Ekuitas Rp Miliar 5,252.8 5.608,2 5,433.7 107% 97%
Total Aset Perusahaan Rp Miliar 8,244.0 9.752,4 9,355.4 118% 96%
Catatan: 2013 (*) – Disajikan kembali.
Kotinjensi
Keterangan lengkap mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Catatan 37 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian
PT TIMAH yang dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
Sampai akhir tahun 2014, ada 6 persoalan yang dapat menimbulkan kontinjensi terhadap Perseroan, dengan
penjelasan singkat sebagai berikut.
Perseroan telah membuat laporan kasus tersebut kepada Direktur Jenderal Minerba (“Dirjen Minerba”)
dengan Surat Perusahaan No. 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO tanggal 10 Desember 2012. Hingga tanggal
pelaporan, kasus ini belum terselesaikan.
Atas kasus ini, Perseroan akhirnya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Hingga tanggal pelaporan,
proses hukum ini masih berlangsung.
Perseroan telah berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan merealiasikan pola kerja sama, selain itu
melakukan penelaahan atas budidaya tanaman industri sebagai proses rehabilitasi lingkungan, agar secara
bertahap dapat mengalihkan kegiatan masyarakat dari penambangan inkonvensional ke usaha lain yang
memberikan manfaat jangka panjang.
4. Regulasi Kehutanan
Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.43/Menhut-
II/2008 (“Peraturan P43”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi
dan mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau kepentingan umum
terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukan kawasan hutan.
Mengacu Peraturan P43, maka sebagai tindak lanjut rencana kerja Jangka Panjang Tambang darat, Grup
pada tahun 2008 telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh
Izin Pinjam Pakai Hutan Produksi pada area Wilayah Izin Usaha Pertambangan (“WIUP”) Operasi Produksi
yang berada di dalam areal kawasan hutan produksi. Hingga saat ini izin dimaksud masih dalam proses di
Kementerian Kehutanan
5. Jaminan Reklamasi.
Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai
reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam
peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk
reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, asuransi,
atau accounting reserve yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi.
167
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-
Undang Mineral No. 4/2009, yaitu PP No. 78 dan PerMen ESDM No. 7/2014 yang mengatur aktivitas reklamasi
dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui
Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal
29 Mei 2008. Ketentuan peralihan dalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib
mematuhi peraturan ini.
Perseroan telah menyampaikan rencana reklamasi, yang hingga kini masih dalam tahap penelaahan. Sementara
itu sehubungan dengan keluarnya PerMen No.7/2014 Tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang
Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Perseroan melakukan penelaahan mengenai
dampaknya terhadap kegiatan operasional.
Sementara itu, sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan
Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official
Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan tanggal laporan
keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg
dari kurator.
Pada kasus Perseroan, pendapatannya justru dalam mata uang asing, sedangkan pinjaman dalam mata uang
rupiah. Seiring dengan melemahnya rupiah, saat ini Perseroan membukukan keuntungan lain-lain dari translasi
valas tersebut. Namun jika rupiah menguat, maka Perseroan akan membukukan rugi tranlasi valas.
Mengingat Perseroan tidak memiliki exposure dalam mata uang asing yang signifikan, PT TIMAH tidak melakukan
transaksi lindung nilai. Disamping itu sesuai dengan bidang usahanya, PT TIMAH juga tidak melakukan transaksi
derivatif yang terkait dengan perubahan nilai mata uang.
169
Informasi dan Fakta Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau
Restrukturisasi Hutang/Modal
Selama tahun pelaporan 2014 PT TIMAH melakukan beberapa aksi korporasi, sebagai berikut.
• Investasi dan Ekspansi
Seiring dengan upaya untuk mengembangkan usaha, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk belanja
modal, baik dalam rangka memperbaiki fasilitas produksi eksisting maupun menambah berbagai fasilitas
produksi dan fasilitas pendukung produksi. Selain menambah atau memperbaiki fasilitas produksi, Perseroan
juga melakukan ekspansi usaha, yakni mengembangkan kawasan industri, bekerja sama dengan BUMN lain
yang kompeten di bidangnya.
Penjelasan lebih lengkap mengenai rencana dan realisasi investasi dan ekspansi Perseroan dapat dilihat pada
uraian “Pengembangan Usaha”.
• Divestasi
Selain melakukan investasi, Perseroan juga melakukan divestasi-pelepasan kepemilikan saham anak
perusahaan, khususnya anak perusahaan PT Tanjung Alam Jaya yang bergerak dibidang tambang batubara.
• Akuisisi
Perseroan juga melakukan akuisisi, dalam bentuk penambahan kepemilikan saham TBBE, yang mengelola
konsesi batubara di daerah Tanjung Enim.
Selain TBBE, Perseroan juga mengakuisisi kepemilikan rumah sakit, RSBT. Saat ini Perseroan mulai melakukan
pembenahan terhadap kondisi fisik maupun pengelolaan RSBT.
• Restrukturisasi Korporasi
Restrukturisasi dilakukan dalam bentuk penggambungan anak perusahaan yang memiliki kegiatan serupa.
Untuk tahun 2014, penggabungan dilakukan antara PT Tambang Timah ke PT TIMAH (Persero) Tbk.
• Restrukturisasi Hutang/Modal
Tidak ada aksi korporasi menyangkut restrukturisasi Hutang maupun modal Perseroan di tahun 2014.
Adapun realisasi dana untuk belanja modal adalah sebesar Rp503,9 miliar yang dicatat sebagai pertambahan nilai
aset tetap sepanjang tahun 2014 sebagaimana tampak Catatan 14 “Aset tetap”.
Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”,
perubahan ini harus diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, Perseroan menyajikan kembali laporan
keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan laporan posisi
keuangan pada tanggal 1 Januari 2013, sebagai berikut:
31 Desember 2013
Properti investasi 71.676 360.725 432.401
Total Aset 7.883.294 360.725 8.244.019
Saldo laba 4.471.303 360.725 4.832.028
(Kerugian)/pendapatan lain-lain, neto (4.747) 65.468 60.721
Laba tahun berjalan 515.102 65.468 580.570
1 Januari 2013
Properti investasi 71.676 295.257 3366.933
Total aset 6.130.320 295.257 6.425.577
Saldo laba 4.172.014 295.257 4.467.271
Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan agar lebih sesuai
dengan revisi PSAK yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penjelasan ringkas atas kebijakan
tersebut diuraikan pada bahasan berikut, sementara penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Catatan 2.b
Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
171
o Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi
pada Pertambangan Terbuka” Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul dalam
aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi, selain beberapa biaya pengupasan lapisan tanah
yang lain.
Interpretasi ini mengharuskan Perseroan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika
dan hanya jika berbagai kriteria tertentu terpenuhi.
ISAK 29 hanya relevan untuk area tambang terbuka yang dimiliki oleh Perusahaan yang meliputi tambang
terbuka timah dan batubara.
Atas berlakunya ISAK 29, Perseroan mencabut PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan
Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” sejak 1 Januari 2014.
• Interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya di tahun buku 2014 namun tidak
berdampak material.
o ISAK 27 “Pengalihan Aset Dari Pelanggan”
o ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan Dengan Instrumen Ekuitas”
• Perseroan juga akan menerapkan 12 standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan berlaku efektif
untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagaimana tercantum pada
Catatan 2.b Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan pada Laoran Keuangan Audit Konsolidasian.
Nomor dan Nama Peraturan Obyek Peraturan Mulai Berlaku Dampak Bagi Perseroan
Menteri Perdagangan No. 44/2014 Perdagangan Logam November 2014 Dampak positif berupa berkurangnya kegiatan
timah dengan barbagai penambangan ilegal di dalam maupun di luar
bentuknya area kelolaan. Keteraturan pasokan timah yang
jelas asal-usulnya diharapkan membuat proyeksi
ekspor timah Indonesia dapat diperhitungkan,
pasokan ke pasar global terjaga, sehingga harga
jual timah di pasar global meningkat.
Peraturan Menteri ESDM No. 7/2014 Reklamasi dan Pasca Februari 2014 Perseroan harus menambah provisi biaya
Tambang rehabilitasi lingkungan hidup sesuai ketentuan
terbaru tersebut.
31 Desember
KETERANGAN (dalam Rp miliar)
2014 2013
Beban Akrual
Tantiem Direksi dan Komisaris 15 10
Persentase terhadap total liabilitas 0,36% 0,33%
Lainnya
Jiwasraya – jasa asuransi 37,5 37,4
AJTM – jasa asuransi 0,2 0,2
Jumlah 5,2 37,6
173
Adapun sifat hubungan dengan pihak berelasi tersebut diatas adalah sebagai berikut.
Dewan Komisaris dan Direksi, Kepala Manajemen kunci Gaji dan imbalan kerja
Divisi dan Kepala Unit Bisnis
Bank Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek
Bank Negara Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan utang bank jangka pendek
Bank Rakyat Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Bank dan deposito berjangka dan utang bank jangka pendek
PT PAL Indonesia Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra DAK dalam pembangunan Chemical Tanker Hull 242
PT Sarana Karya Entitas berelasi dengan Pemerintah Mitra kerjasama satuan operasi untuk produksi aspal Buton
Transaksi terjadi karena adanya kebutuhan perusahaan untuk mendapatkan jasa maupun barang dengan
spesifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan pihak counter-part untuk memberikan barang maupun jasa yang
dibutuhkan.
Reklasifikasi Akun
Sesuai catatan pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian no.41, Laporan posisi keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian
tanggal 31 Desember 2014. Rincian reklasifikasi adalah sebagai berikut:
Perjanjian ini diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2015 dengan kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
pembayaran pertama yang terjadi pada tanggal 16 Februari 2015.
PT Timah Industri
Bergerak dalam industri pengolahan produk-produk hilir dari timah, yakni timah chemical. Pada tahun 2014, total
pendapatan di tahun 2014 mecapai Rp142,8 miliar, sementara HPP adalah sebesar Rp118,9 milar, sehingga PT
Timah Industri membukukan laba usaha sebesar Rp23,8 miliar.
Untuk tahun 2014, PT Timah Investasi Mineral berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp182,7 miliar, namun
jumlah pengeluaran (HPP) mencapai nilai sebesar Rp179,5 miliar, sehingga mencatatkan laba usaha sebesar
Rp3,2 miliar.
Dengan volume penjualan jasa tersebut, pada tahun 2014 DAK mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp97,2 miliar,
dengan membutuhkan biaya sebesar Rp84,1 miliar, sehingga DAK mencatatkan laba usaha sebesar Rp13,1 miliar.
175
PT TIMAH berupaya
meningkatkan kualitas
penerapan praktek terbaik
GCG bukan hanya untuk
mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku
semata, namun juga sebagai
upaya melakukan inovasi dan
penyempurnaan pengelolaan
secara berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas
penerapan prinsip-prinsip GCG.
179
Selain itu PT TIMAH memperhatikan best practise penerapan GCG yang berlaku di industri maupun
perkembangan terkini, seperti: Principles of Corporate Governance oleh Organization for Economic
Co-Operation and Development (OECD); ASEAN Corporate Governance Scorecard dan Pedoman
Umum GCG Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
Bagi PT TIMAH, implementasi sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan wujud kepatuhan
Perseroan terhadap Keputusan Menteri BUMN No.117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002,
yang menjelaskan penerapan praktik tata kelola yang baik demi mencapai tujuan jangka panjang
Perseroan. Proses tata kelola perusahaan di PT TIMAH selanjutnya berpedoman pada Peraturan
Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang penerapan praktik-praktik GCG.
Sebagai wujud komitmen manajemen beserta seluruh jajaran pelaksana dalam meningkatkan kualitas penerapan
best practises GCG, PT TIMAH telah merealisasikan berbagai kegiatan terkait GCG, meliputi:
• Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang
Pengesahan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate Governance PT TIMAH (Persero)
Tbk;
• Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang
Pencegahan Praktek Nepotisme di Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk;
• Pelaksanaan revisi dan pengesahan Board Manual, buku panduan hubungan kerja antara Direksi dan Dewan
Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk;
• Penandatanganan beberapa lembar pengesahan mengenai: Buku Tata Cara Pelaporan Pelanggaran Kode
Etik dan Peraturan Perusahaan, Lembar Pengesahan Buku Tata Kelola Perusahaan, Lembar Pengesahan
Buku Etika Bisnis;
• Penyusunan dan penerapan kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi dan penjelasan teknisnya;
• Penilaian berkala terhadap kualitas penerapan GCG dan melakukan upaya perbaikannya sesuai rekomendasi
penilai independen;
• Pemberitahuan kepada pihak ekternal dan para pemangku kepentingan mengenai tekad PT TIMAH untuk
meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG pada seluruh aspek pengelolaan perusahaan.
Melalui program penilaian (assessment) kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut, akan terlihat sejauh
mana perkembangan penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan. Termasuk perbaikan-perbaikan yang
perlu dilaksanakan di masa mendatang.
Untuk tahun 2014, PT TIMAH membentuk Tim internal perusahaan untuk melakukan pre-asesmen GCG
berdasarkan parameter GCG BUMN sesuai SK Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang
Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN. Hasil
atau nilai yang dicapai perusahaan yaitu 75,67 dengan kategori BAIK.
181
Selain penilaian yang dilakukan tim internal, PT TIMAH menggunakan hasil asesmen yang dilakukan oleh
pihak eksternal berkompeten sebagai rujukan, yakni asesmen yang dilakukan melalui ajang CGPI (Corporate
Government Perception Index) yang secara rutin dilaksanakan oleh IICG (The Indonesian Institute For Corporate
Governance).
Hasilnya menunjukkan, dalam kurun waktu 2011 – 2013, implementasi GCG PT TIMAH menunjukkan perbaikan,
seperti ditunjukan pada tabel berikut.
Buku Pedoman ini mengatur struktur tata kelola Perseroan, menjelaskan interaksi antara Dewan Komisaris dan
Direksi beserta organ-organ lainnya, serta menjelaskan hubungan koordinasi antara Direksi dengan komite-komite
di bawah Dewan Komisaris, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Investasi, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan
Pengawasan Internal Perseroan.
Seiring dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG agar sesuai
dengan perkembangan terkini, PT TIMAH telah melakukan peninjauan dan merevisi beberapa aturan yang terdapat
dalam Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk terdahulu. Proses revisi dan peninjauan
tersebut kini telah selesai dan Buku Pedoman Tata Kelola atau Code of Corporate Governance terbaru telah
disahkan melalui penerbitan SKB Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing dapat membentuk unit-unit pendukung sesuai perannya. Dewan
Komisaris membentuk Komite-komite spesifik dengan tugas mendukung peran pengawasan yang dijalankan
sesuai kebutuhan. Direksi dapat membentuk unit-unit kerja sesuai bidang-bidang kegiatan operasional yang
relevan dalam mendukung peran pengelolaan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan Perseroan.
183
RUPS dilakukan secara periodik, tahunan maupun sesuai kebutuhan, dan diselenggarakan dalam rangka melakukan
evaluasi dan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Evaluasi kinerja keduanya dilakukan berdasarkan
ukuran kinerja yang disepakati baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun pengelolaan lingkungan. Melalui RUPS
juga dapat diputuskan berbagai hal-hal penting bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang. Struktur
tata kelola yang memisahkan peran pengawasan dan pelaksanaan kegiatan operasional tersebut menegaskan
komitmen penerapan asas independensi dari masing-masing organ Perseroan dalam menjalankan fungsinya.
RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham)
Selain Kebijakan yang mengatur peran dan tanggung jawab struktural, PT TIMAH juga telah memiliki berbagai
aturan dan kebijakan yang mengatur kegiatan operasional, seperti Kebijakan Pelaporan Pelanggaran, Kebijakan
Manajemen Risiko, Kebijakan Manajemen Kinerja, Kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi, Kebijakan Larangan
Berpolitik di lingkup Perseroan dan lain sebagainya. Berbagai kebijakan dan aturan operasional tersebut senantiasa
dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis PT TIMAH dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
185
Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki wewenang untuk memutuskan, antara lain: pengangkatan dan
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, nilai kompensasi bagi Komisaris dan Direksi, evaluasi
kinerja Perseroan dalam tahun buku, persetujuan rencana kerja dan investasi dan nilai dividen dibagikan.
RUPS terbagi menjadi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan setahun sekali,
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan
kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham.
Sesuai Pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa RUPS Tahunan wajib
dilaksanakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, PT TIMAH telah melaksanakan RUPS Tahunan
& RUPS Luar Biasa untuk Tahun Buku 2013 pada tanggal 25 Maret 2013 di Jakarta. Dalam penyelenggaraan RUPS
dimaksud, PT TIMAH menjamin hak seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suaranya dalam
RUPS dengan hak suara sesuai jumlah kepemilikan saham. Namun demikian keputusan RUPS selalu diambil
berdasarkan rekap suara mayoritas para pemegang saham.
Agenda 2
• Mengesahkan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013, termasuk Laporan Keuangan
yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers
International Limited (PwC) yang menyatakan opini: ‘wajar dalam semua hal yang material’. Dengan tingkat
efektivitas penyaluran sebesar 27,63% dan tingkat pengembalian/kolektibilitas pinjaman sebesar 41,65%,
sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (vollediq acquite et
decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Agenda 3
• Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2013 sebesar Rp515.076.000.000 sebagai
berikut:
-- Sebesar 55% dari laba bersih atau sejumlah Rp283.291.800.000 dibagikan sebagai dividen tunai.
-- Sebear 45% dari laba bersih atau sejumlah Rp231.784.200.000 sebagai Laba ditahan.
• Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembayaran dividen sesuai ketentuan
dan perundangan yang berlaku.
Catatan:
Dividen tunai dibagikan kepada:
-- Pemerintah Indonesia sebesar 65% atau Rp184.139.670.000
-- Pemegang saham publik 35% atau Rp99.152.130.000, yang berarti senilai Rp56,29 persaham.
• Pembagian saham dividen tunai tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 dengan tahapan sesuai
peraturan yang berlaku.
Agenda 4
Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem yang dibagikan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2013, menetapkan besarnya gaji Direksi dan honorarium Dewan
Komisaris serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2014.
Catatan:
Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 24/Tbk/DK-01/2014 perihal Penetapan Penghasilan Direksi
dan Dewan Komisaris tahun 2014 sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini.
Agenda 5
• Menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers
International Limited (PwC) untuk melaksanakan jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak
Perusahaan Tahun buku 2014 serta Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014.
• Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk:
a) Menunjuk KAP Pengganti apabila Kantor Akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau
melaksanakan tugasnya karena sebab apapun termasuk di dalamnya apabila belum ada kesepakatan
mengenai kondisi persyaratan penunjukan ataupun honorarium yang telah ditunjuk berdasarkan
ketentuan dan peraturan pasar modal.
b) Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium maupun KAP Pengganti.
187
Catatan:
Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 52/Tbk/DK-01.2.3.4.5/2014 perihal Persetujuan
Penunjukan KAP untuk melaksanakan jasa audit Laporan Keuangan Tahunan tahun buku 2014
sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini.
Catatan:
Direksi telah merealisasikan pembagian saham bonus tersebut pada tanggal 7 Mei 2014.
• Menyetujui peningkatan Modal disetor dan ditempatkan Perseroan dari 5.033.020.000 saham
atau sebesar Rp251.650.000.000 menjadi sebanyak-banyaknya 7.447.759.375 saham atau
setara dengan Rp372.387.968.750.
• Memberi kuasa kepada Direksi untuk:
-- Menentukan jadwal dan merealisasikan pembagian saham bonus.
-- Membuat akta Notaris Peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan
setelah pembagian saham bonus dan nama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan.
Catatan:
Direksi telah merealisasikan penambahan modal dimaksud dengan membuat Akta Notaris No.
35 mengenai perubahan kondisi dimaksud.
Agenda 2
• Menyetujui perubahan pasal-pasal tertentu dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan
pelaksanaan pembagian bonus dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
• Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik bersama-
sama maupun sendiri-sendiri untuk memohon persetujuan dan melaporkan perubahan
Anggaran Dasar kepada pihak yang berwenang.
Catatan:
Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang
berhubungan dengan penambahan modal dimaksud.
Agenda 3
• Menyetujui pengalihan tugas Tuan Suhendro dari Komisaris menjadi Komisaris Independen
terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan
sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 23 Juni 2011.
• Menyetujui pemberhentian dengan hormat:
Agenda 4
• Menyetujui penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT Tambang Timah ke dalam Perseroan dan menyetujui
Rancangan Penggabungan Perseroan tersebut.
• Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menindaklanjuti keputusan rapat
dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Catatan:
Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang berhubungan dengan
penggabungan perusahaan dan membuat akta notariel sehubungan hasil-hasil rapat tersebut diatas.
RUPST 2014 dihadiri oleh 76,72% dari seluruh saham yang diterbitkan. Pengumuman hasil RUPS dilakukan pada
tanggal 28 Maret 2014 ke Bapepam-LK dan BEI, serta diiklankan melalui media Bisnis Indonesia dan Investor
Daily, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1.
189
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk
bertindak secara profesional dan penuh integritas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi masukan
kepada Direksi, yang meliputi tindakan pencegahan, perbaikan, hingga pemberhentian sementara.
Ketentuan Umum
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”),
seluruh perusahaan berdasarkan hukum Indonesia harus memiliki Dewan Komisaris yang bertugas untuk
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Selanjutnya Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, menyebutkan masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan
5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Ketentuan lainnya menyebutkan seluruh anggota Komisaris Perusahaan BUMN, termasuk PT TIMAH (Persero)
Tbk, dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan
usaha milik swasta, dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; dan/atau jabatan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Dewan Komisaris juga berpedoman kepada Anggaran Dasar, Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dewan
Komisaris dan Direksi dan Peraturan Perundangan lain yang berlaku dalam dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai organ pengawasan dan penasehatan terhadap manajemen Perseroan.
5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
6. Merekomendasikan Auditor Eksternal kepada RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor
Eksternal;
7. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8. Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham;
9. Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham;
10. Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan, serta melaporkannya
kepada RUPS;
11. Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja Perseroan serta tugas dan tanggung jawabnya kepada
RUPS minimal setahun sekali.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan serta prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Anggota Dewan Komisaris juga harus beritikad baik, berhati-hati,
serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk:
1. Melihat buku, surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, dan
memeriksa kekayaan Perseroan;
2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
rapat Dewan Komisaris;
6. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar;
8. Membentuk Komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
Perseroan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika
dianggap perlu;
10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; serta
12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
191
PT TIMAH memiliki komposisi Dewan Komisaris sebanyak enam orang, yang mewakili pemegang saham minoritas,
bertujuan mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif, serta menjalankan prinsip
kesetaraan dan kewajaran dalam memperjuangkan berbagai kepentingan, termasuk pemilik saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya.
Untuk menghindari benturan kepentingan yang dapat menghambat tugasnya secara mandiri dan kritis, serta
dimungkinkan untuk pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, maka tidak ada anggota Dewan
Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif
pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan
kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap sebagai anggota dan pengurus partai
politik dan atau calon anggota legislatif.
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sejak awal tahun 2014 hingga tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai
berikut.
Pada saat yang bersamaan, RUPSLB memutuskan untuk mengangkat tiga orang anggota Komisaris baru, yakni:
Tuan Eko Prasojo, Tuan Mochtar Husein dan Tuan Abd Hudarni Rani. Sehingga komposisi Dewan Komisaris
Perseroan selanjutnya menjadi sebagai berikut.
Program Kerja Dewan Komisaris selama tahun 2013 meliputi bidang pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia,
cadangan dan mineral, operasi produksi, pengembangan usaha, pemasaran, pengamanan aset, tanggung jawab
sosial, lingkungan hidup, dan pascatambang.
Laporan program kerja yang meliputi tugas pengawasan dan penasehatan Dewan Komisaris atas kinerja tahun
buku 2014 akan disampaikan pada saat RUPS tahun buku 2014, yang akan dilakukan tentatif pada bulan Maret
2015.
Tata cara dan Ketentuan mengenai kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar
Perusahaan Pasal 22 tentang Rapat Dewan Komisaris. Adapun rekapitulasi frekuensi dan tingkat kehadiran setiap
anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut.
193
Dalam implementasinya, Sistem remunerasi di Perseroan didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kinerja masing-
masing individu sebagaimana diukur dari pencapaian atas Indeks Kinerja KPI (Key Performance Indicators) dan
kinerja Perseroan. Kebijakan remunerasi ini bertujuan untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Perseroan
dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Perseroan juga memberikan kompensasi bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi diberikan dalam bentuk tantiem, sementara bagi para manajer senior dan
eksekutif lain di jajaran manajemen diberikan dalam bentuk bonus dan insentif dengan nilai yang proporsional.
Uraian lebih detail mengenai dasar penetapan komponen Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan pada sub
bahasan “Kebijakan dan Prosedur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi”.
Adapun gambaran total remunerasi anggota Dewan Komisaris per tahun untuk tahun buku 2014 adalah sebagai
berikut.
195
DIREKSI
Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
Perseroan agar seluruh sumber daya yang dimiliki berfungsi secara maksimal, profitabilitas operasional meningkat
dengan hasil akhir membaiknya nilai Perseroan secara berkesinambungan. Untuk mencapainya, masing-masing
dari anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya, namun pelaksanaan tugas tersebut tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Garis besar isi Pedoman Kerja Direksi dan Tata Kerja Direksi mencakup:
1. Ketentuan umum jabatan anggota Direksi
2. Tugas dan wewenang Direksi
3. Hak dan kewajiban Direksi
4. Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi
5. Pelaksanaan tugas pengurusan perseroan oleh Direksi
6. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan Direksi
7. Rapat Direksi
Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:
Umum
Direksi bertugas memimpin dan mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus aset Perseroan serta mewakili
Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban
melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perusahaan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab serta mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
Pelaksanaan tugas menjadi tanggung jawab kolegial Direksi, sekalipun masing-masing anggota Direksi memiliki
wewenang spesifik sesuai bidang tugasnya. Kolegial berarti bahwa dalam menjalankan tugasnya tersebut masing-
masing anggota Direksi kemudian dapat mempertanggungjawabkannya secara bersama di hadapan forum RUPS.
Selain atas pengelolaan usaha Perusahaan, Direksi juga bertanggung jawab atas untuk mengarahkan strategi
Perusahaan dan segenap karyawan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kinerja ekonomi, sosial,
dan lingkungan Perusahaan dievaluasi secara berkala berdasarkan, antara lain, indikator-indikator yang telah
ditentukan oleh Perusahaan, hasil penilaian dari badan penilai eksternal, keharmonisan dengan masyarakat, serta
tidak adanya pengajuan tuntutan dari masyarakat terkait aspek-aspek tersebut.
Direksi diharapkan senantiasa bersikap terbuka terhadap saran ataupun masukan lain yang membangun demi
menjadikan Perusahaan sebagai BUMN yang teladan dalam hal keterbukaan menerima pendapat. Karyawan
Perusahaan dapat menyampaikan saran dan pendapat dalam lingkup internal melalui Ikatan Karyawan Timah
(IKT). Pihak eksternal dapat menyampaikan saran ataupun masukan lain melalui Sekretaris Perusahaan. Para
pemegang saham dapat menyampaikan arahan dan rekomendasi mereka dalam RUPS. Setiap individu yang
menyampaikan pendapatnya kepada Perusahaan dijamin kerahasiaannya.
Khusus
Selain tugas yang bersifat umum tersebut, Direksi memiliki tugas khusus, meliputi:
• Tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
-- Memastikan pelaksanaan keputusan yang dibuat pada RUPS;
-- Menyusun Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan (RKAP) dan rencana kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan guna
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris;
-- Menyelenggarakan RUPS berdasarkan permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang
mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham yang dikeluarkan dengan hak
suara yang sah;
-- Menyampaikan laporan tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat
5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
• Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan Akuntansi dan Laporan Tahunan
-- Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan praktek yang
umum berlaku bagi perusahaan;
-- Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan prinsip-prinsip pengendalian
internal, terutama dalam hal pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan;
-- Menyiapkan Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan.
• Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan manajemen risiko dan pengendalian.
-- Mengelola proses manajemen risiko termasuk memitigasi risiko potensial.
-- Memastikan adanya suatu sistem pengendalian yang efektif untuk: meyakinkan keandalan dan integritas
informasi, penjagaan atas aset perusahaan, penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien.
• Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasuk pengangkatan
manajemen;
Adapun uraian spesifik dan ringkas tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Direktur Utama
Berlaku sebagai primus interpares dalam melakukan koordinasi antara berbagai anggota Direksi dalam menjalankan
kegiatannya, dan juga bertanggung jawab menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap
197
pengelolaan Perseroan, kepatuhan pada hukum, komunikasi Perseroan, dan hubungan dengan para pemegang
saham.
Direktur Operasi
Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek produksi, yang
mencakup pengembangan dan perencanaan, aspek eksplorasi, serta aspek kesehatan dan keselamatan kerja
dan lingkungan hidup.
Direktur Keuangan
Bertugas menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan Perseroan dalam aspek keuangan, yang
mencakup anggaran, perbendaharaan, penyelenggaraan kegiatan akuntansi, penyusunan laporan keuangan,
perpajakan, sistem informasi manajemen, dan pengelolaan aset non operasional.
Direktur Niaga
Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek pemasaran dan
logistik.
Independensi Direksi
Sesuai dengan Pedoman GCG Perseroan, komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa hingga memudahkan
dan memungkinkan proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat, dan independen. Independen berarti
tidak mengandung kepentingan yang dapat mengurangi atau mengganggu kemampuan Direksi untuk bertugas
secara mandiri dan kritis.
Berdasarkan aturan tersebut Perseroan menetapkan 20% dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan
di luar BUMN yang bersangkutan dan bebas dari pengaruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang
saham pengendali Perseroan.
Sebagaimana halnya Dewan Komisaris, anggota Direksi Perseroan dilarang merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau
anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif, dan atau jabatan lainnya yang berpotensi
berbenturan kepentingan.
Komposisi Direksi
Direksi PT TIMAH beranggotakan enam orang, diketuai oleh seorang Direktur Utama, yang kedudukannya setara
dengan masing-masing anggota lainnya.
Jumlah Rapat
Frekuensi Persentase (%)
Rapat Kehadiran Kehadiran
Nama Rapat Intern
Gabungan
(A) (B) (A) (B) (A) (B)
199
Manakala perusahaan membutuhkan penggantian kepemimpinan, PT TIMAH akan mengajukan kandidat internal
dari peserta Talent Pool yang difasilitasi oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi dari
Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha. Hasil pemilihan kandidat internal tersebut kemudian diajukan
kepada Kementrian BUMN untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk dipilih menjadi pimpinan Perusahaan.
Sukrisno
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
(Purwijayanto)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
(Abrun Abubakar)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
(Akhmad Rosidi)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
(Dadang Mulyadi)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
(Ahmad Subagdja)
No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan
201
KPI untuk penilaian Direksi, sesuai arahan pemegang saham pengendali, kemudian dijabarkan dalam rincian
sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Laba atau Rugi bersih (net profit) 7 Rp. Juta 515.102 696.938 637.954 6,41
Keuangan dan Pasar Aset bersih (Ekuitas) 5 Rp. Juta 4.892.110 5.245.815 5.608.242 5,35
1 3-5 Total Biaya 5 Rp. Juta 5.023.401 6.671.963 6.446.113 5,17
(26%) Volume Penjualan Logam 5 MTon 23.187 26.810 26.907 5,02
Kapitalisasi Pasar 4 Rp. Juta 8.052.832 9.059.436 9.160.737 4,04
26 25,99
20 20,13
22 19,46
16 6,12
16 14,08
Catatan :
Untuk perusahaan dalam industri yang mayoritas bisnis utamanya ada dalam industri yang pertumbuhannya relatif lambat (0% - 5%)
Sesuai usulan tersebut Gaji/ Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 serta Tantiem tahun 2013
telah ditetapan oleh Menteri Negara BUMN melalui surat No. S-167/MBU/D1/2014 tanggal 11 April 2014 perihal
Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014, sebagai berikut:
Gaji / Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 ditetapkan sama dengan gaji/honorarium tahun 2013,
yaitu:
1. Direktur Utama : Rp107.500.000
2. Direktur : Rp 96.750.000
3. Komisaris Utama (Independen) : Rp 53.330.000
4. Komisaris : Rp 42.670.000
Gaji / Honorarium
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan besaran gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris adalah:
• Kompleksitas pengelolaan perusahaan
• Kondisi persaingan usaha
• Perbandingan dengan industri sejenis
• Faktor penyesuaian industri tahun 2010
• Inflasi (Faktor penyesuaian inflasi)
• Formula yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ MBU/2010, yakni:
- Gaji/Honorarium = Gaji/Honorarium Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x
Faktor Jabatan
203
Untuk merefleksikan keadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, maka besaran Faktor
Jabatan untuk Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama (Independen), dan Komisaris Perusahaan ditentukan
sebagai berikut:
Jabatan Bobot
• Direktur Utama 100%
• Direksi 90%
• Komisaris Utama (Independen) 50%
• Komisaris 40%
Tantiem
Total tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp10.000.000.000,-
yang dibagi untuk Direktur Utama, anggota Direksi, Komisaris Utama (Independen), dan anggota Dewan Komisaris,
dengan komposisi masing-masing 100%, 90%, 40% dan 36%, serta proporsional dengan masa bakti yang
bersangkutan selama tahun 2013.
Selain gaji/honorarium sebagaimana dijelaskan di atas, Dewan Komisaris dan Direksi juga mendapatkan tunjangan
dan fasilitas, sebagai berikut:
Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali
Tujuan/Fasilitas Direksi Dewan Komisaris
Adapun Garis Besar Rincian Remunerasi Direksi 2014, terdapat pada halaman selanjutnya.
205
Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas berbagai kebijakan bisnis,
sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga mengikuti pelatihan dan seminar
yang menyangkut aspek bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam rangka mengemban tugas dan tanggung
jawabnya dengan lebih baik.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sama-sama dipilih dan ditetapkan oleh RUPS setelah diseleksi oleh
Menteri BUMN melalui uji kelaikan dan kepatutan. Untuk memastikan independensi dalam pelaksanaan tugas
dan menghindarkan adanya potensi benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, tidak ada hubungan
keuangan dan hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali.
Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali
Pemegang Pemegang
Nama BOC BOD Saham BOC BOD Saham
Pengendali Pengendali
Suhendro √ √ √ √ √ √
Erfi Triassunu √ √ √ √ √ √
Eko Prasojo √ √ √ √ √ √
Mochtar Husein √ √ √ √ √ √
Abd Hudarni Rani √ √ √ √ √ √
Direksi (BOD)
Sukrisno √ √ √ √ √ √
Dadang Mulyadi √ √ √ √ √ √
Purwijayanto √ √ √ √ √ √
Akhmad Rosidi √ √ √ √ √ √
Abrun Abubakar √ √ √ √ √ √
Ahmad Subagdja √ √ √ √ √ √
Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak
serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Jika ada anggota Komisaris yang memiliki benturan
kepentingan, yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk ikut memberikan suara dan penjelasan mengenai hal
tersebut dicatat pada risalah rapat. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan
Direksi ditetapkan dalam Board Charter.
KOMITE-KOMITE KOMISARIS
Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memastikan
efektivitas sistem pengendalian internal dan sistem audit di semua lini Perseroan. Dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya, Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
di atas, dan bertindak secara profesional dan independen untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku
kepentingan.
Secara struktural, Komite Audit berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite
lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Audit berkoordinasi dengan Satuan
Pengawasan Internal (SPI).
Piagam Komite Audit telah diubah dan disempurnakan beberapa kali, yang terakhir berdasarkan Keputusan
Dewan Komisaris No. 03/Tbk/Kep/DK-01.2.3.4.5.6/2013 tanggal 2 September 2013, tentang Penetapan Piagam
(Charter) Komite Audit PT TIMAH (Persero) Tbk.
207
Seluruh individu anggota Komite Audit Perseroan selalu memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan
reputasi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite Audit. Dalam Piagam Komite Audit juga diatur Masa
Jabatan Anggota Komite Audit serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Audit.
Kinerja setiap Anggota Komite Audit dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat
kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan.
Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali
berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Komposisi anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari 4 orang, diketuai oleh Komisaris Independen, sebagai
berikut.
Kep. Dekom
Komisaris Independen/ 2 tahun sejak tanggal
Suhendro No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Ketua Komite Audit ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
Komisaris/ Anggota 2 tahun sejak tanggal
Mochtar Husein No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Komite Audit ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
2 tahun sejak tanggal
Herry Siswanto Anggota Komite Audit No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
Kep. Dekom
2 tahun sejak tanggal
Wawan Gunawan Anggota Komite Audit No. 02/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
ditetapkan
01.2.3.4.5.6/2014
209
Intern 2 2 100%
Bing Tobing*
Lainnya 9 6 67%
Intern 2 2 100%
Setiawan Kriswanto*
Lainnya 9 8 89%
Intern 2 2 100%
Suhendro
Lainnya 9 8 89%
Intern 1 1 100%
Suhendro
Lainnya 34 34 100%
Intern 1 1 100%
Mochtar Husein
Lainnya 34 12 35%
Intern 1 1 100%
Wawan Gunawan
Lainnya 34 33 97%
* Bing Tobing sampai dengan RUPS tanggal 25 Maret 2014.
* Setiawan Kriswanto diberhentikan dengan hormat sesuai Kep. Dekom
No.02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 tanggal 7 Mei 2014 perihal
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit.
d. Pengawasan (Oversight) Terhadap Pelaksanaan tugas Auditor Eksternal / Kantor Akuntan Publik (KAP)
Melakukan pertemuan dan komunikasi lainnya dengan Eksternal Auditor, SPI maupun Satker Keuangan
dalam rangka oversight terhadap perkembangan pelaksanaan audit.
Melakukan pembahasan atas realisasi audit tahun 2013 dan memberikan masukan dalam penetapan auditor
(jasa audit) untuk pemeriksaan laporan keuangan tahun 2014, baik untuk Perseroan maupun Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), selain itu juga memberikan pendapat atas penunjukkan KAP untuk
keperluan audit laporan Keuangan Triwulan 1 (Maret 2014) dalam rangka pemenuhan syarat penggunaan Nilai
Buku atas aset Perseroan dan Anak Perusahaan terkait merger TINS dengan TT.
211
Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (Ksdm & Ru)
Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (SDM & RU) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris untuk membantu memenuhi tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan proses nominasi,
remunerasi, dan pengembangan sumber daya manusia serta pengawasan, evaluasi, dan pengelolaan risiko
usaha di Perusahaan. Kegiatan Komite SDM & RU dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan Perusahaan
dalam membina sumber daya manusianya dan mengelola risiko usaha yang dihadapinya, dalam rangka menjaga
keunggulan kompetitifnya.
Komite SDM & RU dibentuk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT TIMAH (Persero)
Tbk tanggal 19 April 2012. Dalam menjalankan kegiatannya, Komite SDM & RU menggunakan Piagam Komite
SDM & RU yang disahkan 1 Juni 2012 sebagai panduan utamanya.
Secara struktural, Komite SDM & RU berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-
komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite SDM & RU berkoordinasi
terutama dengan Satuan Kerja Sumber Daya Manusia dan Manajemen Risiko & Investasi.
Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite SDM & RU dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-
undangan, antara lain:
• UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 19/2003 tentang BUMN
• UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
• Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN
• Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada
Badan Usaha Milik Negara.
Individu Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH telah memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan
reputasi. Ketiga jenis persyaratan ini diatur selengkapnya dalam Piagam Komite SDM & RU. Dalam Piagam Komite
SDM & RU juga diatur masa jabatan Anggota Komite SDM & RU, yakni dua tahun, serta prosedur pengangkatan
dan pemberhentian Anggota Komite SDM & RU.
Kinerja setiap Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi,
tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan.
Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali
berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Honorarium dan pembebanan biaya untuk menunjang kegiatan Komite SDM & RU ditetapkan dan disetujui
oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite SDM & RU juga diberikan program pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan kompetensi mereka.
213
Tugas Komite SDM & RU terkait fungsi pengawasan terhadap risiko usaha dan investasi adalah melakukan
pemantauan terhadap pengelolaan risiko dan investasi sesuai peraturan perundangan, serta mendorong
terwujudnya pelaksanaan sistem pengelolaan risiko terpadu dan budaya kehati-hatian dan sadar risiko di dalam
Perseroan. Tanggung jawab ini meliputi:
• Mengevaluasi pedoman tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko & Investasi (SKMRI) untuk meyakinkan tidak
terdapat pembatasan oleh manajemen yang menghalangi SKMRI dalam menjalankan fungsinya secara
optimal sesuai ketentuan perundangan yang berlaku;
• Memberi pendapat dan rekomendasi kepada Direksi melalui Dewan Komisaris dalam pengangkatan,
penggantian, dan pemberhentian Kepala SKMRI serta mengevaluasi rencana kerja tahunan SKMRI;
• Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi SKMRI, termasuk koordinasi pelaporan dan komunikasi kepada
Komite SDM & RU;
• Mengevaluasi hasil penelaahan SKMRI yang signifikan disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
untuk perhatian Komite SDM & RU dengan segera dan berdiskusi dengan SKMRI untuk membahas hasil
penelahaan tersebut;
• Memastikan kepada Dewan Komisaris bahwa manajemen telah melakukan tindak lanjut yang diperlukan atas
rekomendasi bagi SKMRI;
• Melalui Dewan Komisaris dapat meminta Direksi menugaskan SKMRI untuk melakukan penelaahan
khusus/tujuan tertentu risiko usaha dan investasi apabila terdapat indikasi akan terjadi kerugian besar dan
penyimpangan usaha yang berdampak adanya tuntutan hukum pada suatu pelaksanaan kegiatan operasional
dan investasi.
Komite SDM & RU juga melaksanakan tugas khusus berdasarkan penugasan Dewan Komisaris, yang mencakup
namun tidak terbatas pada penelaahan dugaan adanya kerugian akibat kesalahan/penyimpangan dalam
pengelolaan risiko dan investasi Perseroan.
Kep. Dekom
Komisaris/ Ketua 2 tahun sejak tanggal
Eko Prasojo No. 03/Tbk/Kep/DK- 7 Mei 2014
Komite SDM dan RU 01.2.3.4.5.6/2014 ditetapkan
215
Rekapitulasi Rapat dan Kehadiran Rapat Anggota Komite SDM & RU, 2014.
Periode 1 Januari 2014 - 7 Mei 2014
Rapat
Komite SDM RU Presentase
Jenis Rapat Jumlah Rapat Total Kehadiran
Intern 4 3 75%
M Lobo Balia*
Lainnya 6 3 50%
Intern 4 4 100%
Suryadi Saman*
Lainnya 6 5 83%
Intern 4 4 100%
Abdurrohman M Sastra
Lainnya 6 6 100%
Intern 4 4 100%
Yanto
Lainnya 6 5 83%
Intern 1 0 0%
Eko Prasojo
Lainnya 28 18 64%
Intern 1 1 100%
Abdurrohman M Sastra
Lainnya 28 28 100%
Intern 1 1 100%
Yanto
Lainnya 28 28 100%
Intern 1 1 100%
A Hudarni Rani*
Lainnya 8 7 25%
NOTE :
*Bpk. M. Lobo Balia dan Bpk. Suryadi Saman sampai dengan RUPS tanggal 25 Maret 2014.
*Bpk. A Hudarni Rani sampai dengan tanggal 22 September 2014
217
i) Perubahan lingkungan strategis global yang menimbulkan kesulitan dalam melakukan “forecasting”
terhadap harga, supply dan demand logam timah serta komoditi bahan baku lainnya termasuk bahan
bakar.
Evaluasi terhadap “Corporate Risk Matrix Product” tiap Direktorat dalam rangka implementasi prinsip Good
Corporate Governance (GCG) dan Good Mining Practice (GMP), sehingga visi dan misi perusahaan dapat
diwujudkan pada tahun 2018 sesuai RJPP.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Perseroan membentuk Sekretariat Perusahaan sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan praktek terbaik
Tata Kelola Perusahaan, selain sebagai wujud kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pasar Modal.
Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab langsung
kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi serta tanggung jawab untuk menyusun kebijakan,
melakukan perencanaan, dan mengendalikan komunikasi Perusahaan dan kesekretariatan Direksi, membina
hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta menjamin keterbukaan dan tersedianya akses informasi.
Agung Nugroho
Sekretaris Perusahaan
• Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan kepada
Dewan Komisaris.
Sementara bagi Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan uraian singkat pelaksanaan fungsi
sekretaris perusahaan dan informasi mengenai pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti Sekretaris
Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, yang berbunyi “Dalam rangka meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan
dan/atau pelatihan” pada laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Pelaporan
Rilis Kinerja Usaha Perusahaan 4 Kali Tahun Buku 2013 14 Februari 2014
Triwulan I 30 Juni 2014
Semester I 23 Juli 2014
Triwulan III 30 Oktober 2014
Laporan Keuangan 4 Kali Tahun Buku 2013 14 Februari 2014
Triwulan I 30 Juni 2014
Semester I 23 Juli 2014
Triwulan III 30 Oktober 2014
Laporan iklan laporan keuangan 2 Kali Tahun Buku 2013 21 Februari 2014
Tengah Tahun 2014 24 Juli 2014
Laporan Eksplorasi 12 Kali Per Bulan Sebelum Tanggal 10
Laporan tahunan 2013 1 Kali Per Tahun 3 Maret 2014
Rencana Pelaksanaan RUPS 1 Kali Per Tahun 14 Februari 2014
Laporan Iklan Pengumuman RUPS 1 Kali Per Tahun 21 Februari 2014
Laporan Iklan Panggilan RUPS 1 Kali Per Tahun 10 Maret 2014
Laporan Iklan Hasil RUPS 1 Kali Per Tahun 27 Maret 2014
22 Agustus 2014
Laporan Hasil Pelaksanaan Paparan Publik 2 Kali Per Tahun
22 September 2014
219
AKSI KORPORASI
RUPS Tahunan 1 Kali Per Tahun 25 Maret 2014
20 Agustus 2014
Paparan publik 2 Kali Per Tahun
17 September 2014
HUBUNGAN INVESTOR
Kunjungan lapangan 2 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Kunjungan perusahaan 29 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Roadshow 4 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014
Konferensi investor 1 Kali Per Tahun 28 Agustus 2014
Audit Institutions). Lima komponen pengendalian internal meliputi lingkungan pengendalian (Control Environment),
penilaian risiko (Risk Assessment), aktivitas pengendalian (Control Activities), informasi dan komunikasi (Information
and Communication), dan pemantauan (Monitoring), sebagai berikut:
• Pengendalian Lingkungan
Aspek ini secara signifikan menetapkan corak organisasi Perseroan dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orang dalam Perseroan, sehingga Manajemen senantiasa mengembangkan dan
meningkatkan integritas, nilai, etika, dan kompetensi karyawan; filosofi dan gaya manajemen; struktur
organisasi; pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; partisipasi Dewan Komisaris dan/ atau Komite Audit
dalam pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi sumber daya manusia.
• Pengelolaan risiko
Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis risiko yang relevan dalam upaya mencapai tujuan Perseroan,
dan membentuk dasar dalam melaksanakan pengelolaan risiko. Penilaian risiko dilakukan dengan cara audit
berbasis risiko dalam menentukan program kerja pemeriksaan tahunan.
• Aktivitas pengendalian
Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang menjamin dilaksanakannya berbagai arahan dari
manajemen, mengacu pada Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) dan Indikator Kinerja Utama (KPI).
• Pemantauan
Aspek ini mencakup proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalianinternal baik secara insidentil
maupun sepanjang waktu, termasuk pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal.
Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang
akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan
salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian. Temuan pemeriksaan atau review lainnya dibahas dan
ditindaklanjuti segera dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit.
221
tSatuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit Audit Internal sebagai pelaksana Sistem Pengendalian
Internal, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT TIMAH (Persero) Tbk. SPI dibentuk atas dasar
Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan juga Keputusan
Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.
Satuan Pengawasan Internal mempunyai fungsi utama memberikan keyakinan dan melaksanakan konsultasi
yang independen dan objektif, dengan tujuan meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan dan
anak Perusahaan dalam berbagai kinerja (keuangan, ekonomi, sosial, dan lingkungan), melalui pendekatan yang
sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola perusahaan.
Sesuai dengan Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam-LK) No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, SPI telah melakukan penyesuaian
dan penyempurnaan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-
tugas SPI.
Pelaksanaan fungsi SPI dilandaskan pada Piagam Satuan Pengawasan Internal (Internal Audit Charter), yang
disahkan oleh Komisaris Utama (Independen) dan Direktur Utama pada 2012. Internal Audit Charter memuat misi,
kedudukan, personel, tugas dan tanggung jawab, wewenang, program kerja tahunan (PKT), laporan hasil audit
(LHA) dan laporan evaluasi tindak lanjut (ETL). Adapun fungsi SPI mencakup pelaksanaan audit dari jenis-jenis
kegiatan berikut:
Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi
atau saran perbaikan, yang disampaikan kepada Direktur Utama. Pelaksanaan fungsi tersebut merupakan
penjabaran dari misi satuan kerja SPI, yaitu:
• Memastikan terlaksananya strategi, kebijakan, program kerja, sistem, dan prosedur pada seluruh kegiatan
dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan.
• Mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang efektif dan efisien serta patuh terhadap peraturan
perundang- undangan yang berlaku dalam pelaksanaan seluruh kegiatan Perusahaan.
Kepala SPI PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini adalah Ardiansyah, yang mulai menjabat sejak bulan Oktober tahun
2013.
Ardiansyah
Kepala SPI
223
Personel SPI terdiri dari Auditor Senior, Auditor, Auditor Junior, dan Asisten Auditor yang ditetapkan berdasarkan
SK Direksi Nomor: 261/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Maret 2012 tentang Perubahan dan Penetapan Kembali
Struktur Organisasi PT TIMAH (Persero) Tbk. Jumlah auditor internal SPI disesuaikan dengan besaran dan tingkat
kompleksitas kegiatan usaha. Seluruh personel SPI adalah karyawan organik PT TIMAH (Persero) Tbk.
Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit. Pada tahun 2014 telah terjadi
perubahan komposisi personel karena adanya penambahan karyawan tetap sejumlah 3 (tiga) orang mutasi dari
satker lain. Per 31 Desember 2014, jumlah personil SPI adalah 17 orang.
Adapun personalia dan sertifikasi audit yang dimiliki adalah sebagai berikut.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah mengikutsertakan para personel SPI dalam sejumlah pelatihan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka. Pelatihan-pelatihan yang diikuti meliputi:
• Audit Internal tingkat lanjutan II diikuti 5 (lima) orang
• Auditor hukum
• Fraud Auditing
• Audit Internal tingkat lanjutan I diikuti 2 (dua) orang
• Pengukuhan PIA (Profesional Internal Audit) diikuti 2 (dua) orang
• Audit Intern Tk dasar I diikuti 3 (tiga) orang.
• Audit Intern Tk dasar II diikuti 2 (dua) orang
• Audit Operasional
• Audit kecurangan
• Lead Audit diikuti 6 (enam) orang
• MTDP
225
• Melakukan penilaian kinerja pada bidang-bidang eksplorasi, operasi produksi, pemasaran, keuangan,
pengadaan, sumber daya manusia, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup.
• Melakukan pemeriksaan khusus, apabila diperlukan dan atas permintaan Direktur Utama.
2. Objektivitas (objectivity)
Satuan Pengawasan Internal menunjukkan objektivitas yang tinggi sesuai dengan standart dalam
mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang
diperiksa.
Pengawasan intern melakukan penilaian secara seimbang (balanced) dengan memperhatikan semua keadaan
yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau orang lain, dalam membuat pendapat
(judgement).
a. Tidak terlibat dalam aktivitas yang dapat mengurangi atau dianggap mengurangi objektivitas Satuan
Pengawasan Intern dalam melakukan penilaian, termasuk dalam aktivitas atau hubungan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
b. Tidak menerima apapun yang dapat melemahkan atau dianggap melemahkan pertimbangan profesional.
c. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, yang apabila tidak diungkapkan dapat
menyebabkan distorsi pelaporan atas aktivitas yang diperiksa
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Satuan Pengawasan Internal menjaga kerahasiaan atas informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan
informasi tersebut tanpa otorisasi yang berwenang kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesi untuk
mengungkapkan informasi tersebut :
a. Bertindak hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh pada saat pelaksanaan
tugas
b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi atau dengan cara apapun yang bertentangan
dengan hukum atau mengganggu pencapaian sasaran perusahaan yang etis dan berlegitimasi.
4. Kompetensi (Competency)
Satuan Pengawasan Intern menggunakan pengetahuan , keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pemeriksaan.
a. Hanya terlibat dalam pemeriksaan apabila memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang
diperlukan dalam pemeriksaan tersebut
b. Melaksanakan fungsi pengawasan Internal sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi Satuan
Pengawasan Internal
c. Secara berkesinambungan meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pekerjaan
Untuk tahun 2014, direncanakan kegiatan assurance yang dituangkan dalam PKT 2014 sebanyak 10 (sepuluh)
kegiatan dan 5 (lima ) Audit ISO. Juga dijadwalkan rencana kegiatan lainnya berupa stocktaking bijih, logam,
dan mineral ikutan, serta stocktaking di Anak Perusahaan yang direncanakan setiap akhir semester dan tutup
tahun (dua kali setahun)serta pelaksanaan audit non PKT.
• Pelaksanaan
Satuan Pengawasan Intern (SPI) melaksanakan kegiatan-kegiatan Pengawasan Internal didasarkan pada
“Piagam SPI” yang telah disahkan Direktur Utama, yang mencakup 2 (dua) kategori utama kegiatan, yakni;
kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif.
Pelaksanaan dan realisasi kegiatan SPI sebagaimana direncanakan dalam PKT tahun 2014 adalah sebagai
berikut
227
Pemantauan
Pengendalian internal harus dipantau dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya tetap bisa dipertahankan bahkan
ditingkatkan. Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi
penilaian atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. Pemantauan yang efektif biasanya meliputi:
Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang
akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan
salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian.
Penyelesaian segera terhadap temuan pemeriksaan atau reviu lainnya melalui mekanisme pembahasan tindak
lanjut dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit.
Pengendalian
Aktivitas-aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dapat menyakinkan bahwa petunjuk yang
dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Perseroan memiliki mekanisme review dari pejabat tinggi atau manajer
senior untuk mengawasi pencapaian suatu unit/satuan kerja terhadap rencana yang telah ditetapkan. Mekanisme
review oleh manajemen dalam bentuk Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) yang merupakan hasil review manajer
atas pekerjaan bawahannya.
Sesuai kebijakan akuntansi PT TIMAH, pembukuan semua transaksi dilakukan secara berurutan. Rekonsiliasi
bank dilakukan untuk mencocokkan jumlah transaksi. Akses data dan dokumen dikendalikan dengan password
ke aplikasi sesuai kewenangan.
KPI Perseroan ditetapkan pada tingkat 3 atau masing-masing manajer senior atau bagian. Ukuran kinerja korporat
yang telah ditetapkan dalam RKAP dijabarkan dalam ukuran kinerja unit/satuan kerja sesuai bidang masing-
masing. Ukuran kinerja unit/satuan kerja merupakan sasaran yang harus dicapai oleh unit/satuan kerja terkait.
Sesuai kebijakan akuntansi Perseroan, transaksi yang diakui hanyalah transaksi yang valid sesuai ketentuan
manajemen, dan yang dilakukan oleh personel yang memiliki kewenangan serta telah memenuhi prosedur
otorisasi. Dalam menjalankan operasionalnya, PT TIMAH telah menggunakan aplikasi System Application and
Product in Data Processing (SAP) yang mencakup beberapa modul.
• Program manajemen untuk menerapkan dan mengembangkan Good Corporate Governance (GCG) serta
Manajemen Risiko di lingkup Perseroan terlaksana lebih baik dan transparan. Ini menuntut peran aktif SPI
dalam menjalankan kegiatan konsultatif, assurance dan kegiatan lainnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung berkaitan dengan program tersebut, termasuk proses internalisasi GCG dalam organisasi
Perseroan. Salah satu wujud internalisasi GCG sebagaimana diamanatkan dalam pedoman GCG PT TIMAH
serta komitmen manajemen adalah disertakannya GCG sebagai salah satu materi wajib pelatihan internal.
• Program manajemen sehubungan pengembangan investasi Perseroan terkelola dengan baik sesuai ketentuan
yang berlaku. SPI perlu turut aktif membantu manajemen dalam menerapkan dan mengembangkan prosedur
dan kebijakan pengambilan keputusan investasi, dan dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan investasi.
• Perubahan ketentuan dan perundang- undangan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan
dengan lingkup bisnis Perseroan dapat terfasilitasi dengan baik. SPI dituntut untuk selalu memutakhirkan
pengetahuannya mengenai peraturan perundangan terkait dalam menjalankan fungsinya. Sebagai contoh
adalah Undang-Undang Minerba, Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/M-DAG/ PER/6/2013 tentang
ketentuan ekspor timah, peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, peraturan pertambangan,
peraturan perindustrian dan perdagangan, peraturan daerah, serta peraturan lainnya.
Dalam rangka mendukung upaya mengurangi tindak pelanggaran korupsi, personel SPI telah mengikuti pelatihan
pencegahan tindak pidana korupsi serta memegang sertifikat keprofesian untuk auditor internal, antara lain
Qualified Internal Auditor (QIA) sebanyak 1 orang dan Professional Internal Auditor (PIA) sebanyak 8 orang.
Untuk tahun 2014 Perseroan menyelenggarakan pelatihan terkait pencegahan korupsi yang diikuti karyawan
setingkat Kepala Bagian (Eselon 4B) pada satuan Kerja SPI, yakni Pelatihan Fraud Auditing. Selain itu, sebagian
besar karyawan Perseroan yang tugas dan tanggung jawabnya rentan dengan tindak pidana korupsi telah
mengikuti pelatihan pencegahan korupsi di tahun-tahun sebelumnya.
Indikasi praktik tindak pidana korupsi di seluruh aspek operasional Perseroan, terutama pada bidang-bidang yang
rawan tindakan dimaksud, seperti: pengadaan barang/jasa, pemeliharaan, penjualan dan pengelolaan/pencatatan
transaksi keuangan, yang mewakili sekitar 30% kegiatan operasional Perseroan, terus menjadi fokus pelaksanaan
kegiatan SPI dari tahun ke tahun.
229
Apabila SPI menerima laporan/mendapati adanya indikasi, tuduhan atau sangkaan tindak pidana korupsi pada
diri salah satu karyawan Perseroan, di tingkatan manapun, maka tuduhan atau sangkaan itu akan diproses sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT TIMAH akan bertanggung jawab menyediakan pendampingan
hukum bagi karyawan tersebut dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah selama proses hukum, hingga
putusan berkekuatan hukum tetap dikeluarkan. Pendampingan hukum selama proses penyelidikan, penyidikan,
dan persidangan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Hukum Perusahaan (Corporate Lawyer).
AKUNTAN PERSEROAN
Pemilihan Kantor Akuntan Publik, atau Akuntan Perseroan yang akan melakukan proses audit atas laporan
keuangan Perseroan dilakukan secara transparan dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang
diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS. Kemudian, Akuntan Perseroan ditunjuk dan
ditetapkan oleh RUPS dari calon yang sebelumnya telah diajukan oleh Dewan Komisaris.
Tugas Akuntan Perseroan adalah menilai Laporan Keuangan yang disusun manajemen dan dapat ditunjuk untuk
melakukan penilaian terhadap hal-hal yang dianggap penting.
RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2014 juga telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan
Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers), sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) ditunjuk oleh Perusahaan untuk
mengaudit laporan keuangannya untuk kedua kalinya pada tahun 2014.
Biaya yang dibayarkan kepada Akuntan Perseroan tersebut untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan
Tahun Buku 2014 adalah sebesar Rp1.900.000.000,-.
Dasar Acuan
Pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Perseroan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002
tertanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG yang dipadukan dengan konsep Enterprise Risk
Management (ERM) berbasis ISO 31000.
Risiko yang dikelola meliputi berbagai jenis, yang bersumber baik dari pengaruh konteks internal maupun
eksternal. Manajemen Risiko sebagai salah satu alat dalam pengambilan keputusan diharapkan dapat merespons
dan memenuhi harapan semua pemangku kepentingan dengan baik.
Kebijakan pengelolaan risiko Perseroan mempertimbangkan karakteristik khusus industri pertambangan untuk
keberlanjutan usahanya, yang meliputi: memerlukan modal yang besar, periode pra-produksi yang panjang
dalam kegiatan eksplorasi, berisiko tinggi, sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan berdampak terhadap lingkungan.
Peran dan fungsi organ Manajemen Risiko yang meliputi Risk Sponsor, Risk Manager, Risk Owner, Risk Officer
dan Risk Assurance selalu diberdayakan dan ditingkatkan. Instrumen manajemen risiko meliputi: Kebijakan
Risiko, Manual Risiko, dan dan prosedur kerja dan Kinerja Manajemen Risiko yang mengacu pada prinsip-prinsip
Manajemen Risiko yang tercermin dalam Enterprise Risk Management (ERM) framework didokumentasikan,
dijalankan, dievaluasi, dan direview serta terus ditingkatkan.
Dalam rangka penerapan sistem risiko berbasis ISO 31000, Direksi telah menetapkan instrumen-instrumen yang
diperlukan, yaitu :
• Kebijakan manajemen risiko, adalah suatu pernyataan Manajemen Perseroan dan seluruh jajarannya
berkomitmen untuk mendukung, mendorong, dan berperan aktif dalam penerapan manajemen risiko usaha
berbasis Enterprise Risk Management (ERM) ISO 31000:2009 - Principles and Guidelines dalam rangka
memberikan hasil yang optimal dalam membantu pencapian tujuan perusahaan. Penerapan manajemen risiko
usaha dimaksud dilaksanakan berlandaskan tata nilai perusahaan, yaitu: “Integritas, Komitmen, Terbuka,
Rasional, Visioner” dan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, yaitu: “Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency dan Fairness”.
• Panduan manajemen risiko, dalam rangka memberikan arahan bagi manajemen perusahaan dalam penerapan
manajemen risiko usaha secara terintegrasi berbasisi ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and
Guidelines.
• Board of Risk Management Committee, dalam rangka untuk menangani risiko strategis yang memerlukan
penanganan segera. Organisasi ini yang dipimpin oleh Direksi dan beranggotakan satuan kerja MRUI, SPI,
dan Satuan Kerja terkait sebagai “Pemangku Risiko (Risk Owner)”.
• Tim Champion dalam penerapan proses manajemen risiko, dalam rangka membantu efektivitas, efisiensi,
kelancaran dan percepatan, serta kesinambungan jalannya penerapan manajemen risiko usaha secara
terintegrasi.
• SOP (Standard Operating Procedure) dan IK (Instruksi Kerja) manajemen risiko, dalam rangka memberikan
pedoman baku dalam penerapan proses manajemen risiko bagi pemangku risiko.
231
Dalam panduan manajemen, telah ditetapkan peran, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan pemangku risiko
utama di PT TIMAH yang meliputi:
• Komisaris, sebagai pemangku risiko utama dalam pengawasan pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat
strategis Perseroan, memastikan: adanya suatu upaya pengawasan yang berkesinambungan terhadap
pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat strategis Perseroan. Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite SDM dan Risiko Usaha.
• Direksi, Sebagai pemangku peran utama pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat stratejik Perseroan,
memastikan keberlangsungan pelaksanaan penerapan pengelolaan risiko Perseroan dengan menciptakan
situasi yang kondusif dan melalui: penetapan prinsip, strategi dan kebijakan penerapan manajemen risiko
usaha, serta elemen-elemen tata kelola manajemen risiko usaha (penetapan organisasi manajemen risiko usaha
yang memadai, struktur peran dan tanggung jawab pengelolaan risiko di Perseroan, keselarasan program
manajemen risiko usaha dengan strategi Perseroan, tolak ukur kinerja pencapaian sasaran manajemen
risiko usaha, selera/toleransi risiko, kriteria risiko (dampak dan kemungkinannya), peta risiko, standar respon
risiko, kategori risiko utama Perseroan, pengambil keputusan dalam pengelolaan risiko di tingkat strategis
Perseroan, mengkomunikasikan manfaat manajemen risiko usaha dalam pencapaian sasaran Perseroan dan
penyediaan sumber daya yang memadai (SDM, dana, dan sarana pendukung lainnya).
Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko, Direksi dibantu oleh Satuan Kerja yang langsung berada di bawah garis
komandonya, meliputi:
Melalui hasil review dan memperhatikan perkembangan bisnis serta kebutuhan bisnis dimasa mendatang,
implementasi manajemen risiko yang saat ini telah dijalankan akan disempurnakan dengan membangun Sistem
Manajemen Risiko berbasis IT serta mengacu kepada framework ISO 31000.
233
Pengelompokan risiko tersebut dilakukan melalui pengukuran maturity risk sebagai hasil pemantauan terhadap
seluruh potensi risiko yang dihadapi. Setiap periode, jenis risiko yang masuk kategori risiko sangat tinggi dan
ekstrim biasanya berubah seiring dengan dinamika kondisi eksternal dan efektivitas langkah mitigasi yang
dilakukan.
Untuk tahun 2014, Perseroan mengidentifikasi beberapa risiko yang termasuk kategori sangat tinggi dan ekstrem
dimaksud. Perseroan kemudian melakukan pengawasan dan mempersiapkan mitigasi terhadap beberapa risiko
tersebut, untuk menghindarkan PT TIMAH dari potensi risiko.
Risiko-risiko penting yang dikelola dan diupayakan langkah-langkah mitigasinya sepanjang tahun 2014, dijelaskan
pada uraian berikut.
a. Risiko Regulasi
Risiko regulasi adalah risiko-risiko yang ditimbulkan oleh adanya perubahan peraturan perundang-undangan
dan atau aturan pelaksanaannya dari Pemerintah yang dapat mempengaruhi jalannya mekanisme proses
bisnis perusahaan yang menuntut adanya penyesuaian atas kebijakan perusahaan, perubahan organ kerja,
prosedur kerja dan penyesuaian kompetensi yang diperlukan. Dampak yang ditimbulkan atas risiko regulasi
ini adalah berupa tantangan sekaligus peluang pada sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
Penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009 beserta aturan pelaksanaannya yang mengatur
Penyelenggaraan Usaha Jasa Penambangan Mineral Dan Batubara yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
ESDM No. 28 Tahun 2009 yang jatuh tempo pelaksanaannya pada tahun 2013 berdampak kepada Perseroan,
karena adanya larangan untuk melibatkan Mitra Usaha Jasa Penambangan pada wilayah Ijin Usaha
Pertambangan (IUP) Perseroan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan berupaya merubah Kebijakan skema
usaha penambangan dengan tetap memperhatikan etika bisnis dari Kemitraan Jasa Usaha Penambangan
menjadi Mitra Jasa Sewa Peralatan. Perubahan Kebijakan skema usaha ini diikuti oleh perubahan Prosedur
Tata Cara Penambangan dan pola kerjasama atas hak dan kewajiban para pihak. Perubahan kebijakan dan
prosedur telah disosialisasikan Kepada para mitra perusahaan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan
dan Energi (Distamben) setempat. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra yang pada akhirnya berakibat
pada penurunan perolehan produksi bijih timah tahun 2013.
Selanjutnya diberlakukan Peraturan Menteri ESDM No. 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri ESDM No. 28 Tahun 2009 yang membolehkan penggunaan Jasa Usaha Penambangan dan sekaligus
melibatkan masyarakat. Perubahan aturan pelaksanaan ini mendorong Perseroan untuk menelaah kembali
mekanisme proses bisnis yang dijalankan perusahaan. Perseroan juga membuka peluang bagi masyarakat
yang berminat untuk bermitra dengan Perseroan.
Dalam mengelola risiko terkait dengan adanya perubahan regulasi, Perseroan tetap mengedepankan
integritas, etika bisnis, dan penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam semua
kegiatan usahanya dan dengan prinsip kehati-hatian akan terus memonitor risiko dari semua aktivitasnya.
Perseroan juga secara terus menerus akan membina hubungan baik dengan para pemangku kepentingan,
khususnya pembinaan masyarakat setempat.
b. Risiko Operasi
Risiko Operasi adalah Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi
operasional Perseroan.
Risiko operasi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perseroan seperti ketidak-
efektifan, ketidak-efisienan, pencapaian kapasitas peralatan, keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya
pengelolaan lingkungan dan gangguan keamanan wilayah operasi milik Perseroan. dengan adanya kegiatan
penambangan ilegal.
Dalam upaya pengelolaan risiko yang dapat mengakibatkan ketidak-efektifan, ketidak-efisienan, pencapaian
kapasitas peralatan, Perseroan telah menetapkan standar kinerja pada setiap peralatan produksi yang
dioperasikan. Standar kinerja ini selalu dipantau, didokumentasi dan dievaluasi melalui rapat Evaluasi Produksi
di tingkat Manajer Operasi 2 mingguan dan di tingkat Direksi dan Manajer Senior melalui Evaluasi Unjuk Kerja
Bulanan (EUKB) 1 bulan sekali.
Dampak operasi yang dapat mengganggu keberlangsungan bisnis Perseroan yang signifikan adalah adanya
kegiatan penambangan illegal atau yang dikenal dengan tambang inkonvesional yang secara sporadis
menyebar di wilayah IUP milik Perseroan. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya penambangan ilegal
ini antara lain meliputi: terganggunya validasi cadangan yang berakibat lanjut pada penetapan rencana
kerja penambangan dan ketidaktepatan penempatan peralatan produksi, sering terjadinya kecelakaan
kerja dan kerusakan lingkungan, serta perusakan lahan yang telah direklamasi. Dalam pengelolaan terkait
adanya gangguan penambangan ilegal ini, Perseroan telah melakukan upaya pembinaan melalui kemitraan
kepada masyarakat penambang dengan mematuhi tata cara/praktek penambangan yang baik (Good Mining
Practice) dan mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaan reklamasi. Perseroan juga melakukan
kerjasama dengan unsur yang terkait dengan upaya pengamanan di wilayah operasinya dengan melakukan
penandatangan MOU dengan pihak Kepolisian RI.
Dalam upaya pengelolaan risiko terkait dengan Keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya pelestarian
lingkungan; Perusahaan telah berusaha mematuhi peraturan-peraturan terkait dengan memenuhi persyaratan
dan kompetensi yang diperlukan. Dalam operasinya Perseroan telah menerapkan sistem Manajemen
Keselamatan Kerja, memiliki Dokumen AMDAL terkait Rencana Kelolaaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan(RPL), Penyusunan Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang
(RR dan RPT) dan dalam penerapan rencana kerja tahunan telah disusun dokumen Rencana Kerja Tahunan
Teknis dan Lingkungan (RKTTL), dan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) di setiap wilayah
operasinya. Perseroan juga menerapkan tata kelola lingkungan dan Sistem manajemen Keselamatan dan
235
Kesehatan Kerja untuk memenuhi Standar Internasional dengan menerapakan EMS ISO 14001 dan OHSAS
18001. Kegiatan ini selalu dipantau, dievaluasi dan dilaporkan kepada instansi terkait pemerintah setempat
dan ke Kementerian terkait.
Perseroan di setiap wilayah operasinya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang terus digalakkan dan diselaraskan dengan program-program Pemerintah, sebagai upaya
untuk mewujudkan harmonisasi sosial dengan masyarakat. Dengan upaya-upaya ini diharapkan masyarakat
bangga dan mendapat manfaat atas keberadaan Perseroan.
c. Risiko Finansial
Risiko Finansial adalah risiko-risiko yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tingkat pendapatan
usaha dan keberlabaan usaha. Hal ini dapat berdampak lebih lanjut pada kondisi arus kas. Risiko ini terutama
disebabkan tidak tercapainya sasaran produksi bijih dan penjualan logam timah sesuai sasaran yang
ditetapkan.
Untuk mengurangi dampak risiko finansial, Perseroan telah melakukan berbagai upaya efisiensi, antara lain
dengan melakukan pengetatan skala prioritas sesuai kebutuhan atas biaya-biaya yang dikeluarkan di semua
tingkatan organisasi. Pengetatan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan reduksi biaya produksi,
biaya penjualan, pengeluaran biaya dinas, pengeluaran biaya fasilitas jabatan dan biaya kesehatan dengan
mengadakan pelayanan dokter keluarga sebelum dirujuk ke rumah sakit, serta pemanfaatan fasilitas pinjaman
dari bank dalam negeri.
Beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak risiko finansial telah dan sedang dikaji secara seksama oleh
Perseroan, di antaranya dengan mengelola risiko nilai tukar dan perubahan suku bunga pinjaman. Perseroan
mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai alami (natural hedging), yaitu menyeimbangkan
nilai kekayaan dan kewajiban masing-masing mata uang. Perseroan juga tidak melakukan kontrak derivatif
valuta asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata uang asing.
Perubahan suku bunga pinjaman juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan, karena Perseroan mempunyai
utang bank dengan suku bunga tetap dan mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga tersebut,
maka Perseroan harus memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran
yang sesuai atas tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
d. Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran adalah risiko yang berdampak pada tidak terjualnya produk atau customer complaint
karena adanya ketidaksesuaian spesifikasi produk yang diperjual-belikan, gagal waktu serah, tidak tercapainya
kesepakatan harga dan atau karena adanya regulasi baru.
Risiko atas keterlambatan pengapalan biasanya disebabkan oleh penyediaan persediaan logam yang siap
ekspor dan faktor cuaca buruk. Dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya complaint dari Pelanggan
dan pendapatan perusahaan tertunda. Pengelolaan risko ini telah diupayakan dengan meningkatkan
komunikasi dengan bagian produksi tentang jadual rencana pengapalan termasuk pemenuhan persyaratan
fisik, persyaratan administrasi dan pengendaliannya dan atau memberikan penjelasan seperlunya kepada
Pelanggan sesuai dengan prosedur penaganan Customer Complaint yang telah ditetapkan. Upaya lain yang
dilakukan adalah melakukan buy back untuk memenuhi komitmen dan melakukan shipment non-regular
delivery dengan memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan.
Dengan adanya perubahan regulasi Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal
28 Juni 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang
Ketentuan Ekspor Timah, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang.
Maksud dan tujuan dari Permendag No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal 28 Juni 2013 Tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang Ketentuan Ekspor Timah adalah
Indonesia sebagai salah satu penghasil & pengekspor logam timah terbesar di dunia bertekad untuk dapat
menjadi penentu harga logam timah dunia, dibentuknya bursa adalah sebagai salah satu upaya dari pemerintah
untuk menertibkan penambangan timah dan meningkatkan nilai komoditi logam timah, Perubahan mendasar
dalam peraturan tersebut, bahwa perdagangan timah harus dilakukan melalui bursa satu pintu BKDI (Bursa
Komoditi dan Derivatif Indonesia) yang dibentuk oleh Pemerintah RI. Perdagangan melalui bursa BKDI untuk
timah ingot berlaku mulai 30 Agustus 2013 dan timah dalam bentuk lainnya mulai 1 Januari 2015. Persyaratan
timah yang diperdagangkan adalah kadar timah minimal 99,9 % dengan pengotor Fe (0.005%) dan Pb
(0.030%).
Untuk menyikapi adanya perubahan regulasi, Perseroan telah melakukan penyesuaian dalam tahapan proses
bisnisnya dari produksi, pemurnian, peleburan dan satuan kerja pemasaran; untuk melakukan penyesuaian
prosedur dan bersinergi dalam mendukung strategi pemasaran. Demikian juga Perseroan berusaha
mengoptimalkan fungsi anak perusahaan PT Indometal London untuk melakukan pricing dan hedging strategy
dalam rangka harga jual yang diperoleh ≥ harga ICDX, melakukan selling, buying & distribution strategy untuk
pemenuhan kebutuhan customer loyalty dan peningkatan volume penjualan. Penetrasi juga dilakukan ke
segmen ceruk pasar (niche market) untuk produk Banka Low Lead dan Banka Four Nine kepada pengguna
akhir yang cenderung lebih loyal.
e. Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek hukum. Kelemahan aspek hukum
antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung
atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak.
Risiko hukum menjadi tanggung jawab dari satuan kerja Corporate Lawyer, aspek hukum yang dikelola
meliputi legalitas aset perusahaan di dalamnya menyangkut keabsahan berlakunya ijin operasional, penerbitan
sertifikat tanah sebagai dasar alas hak yang terlindungi, dan pelepasan ke pihak lain terhadap aset yang tidak
berfungsi lagi untuk mendukung operasi perusahaan. Aspek hukum lainya yang dikelola adalah memberikan
bantuan hukum, yang didalamnya meliputi adanya adanya tuntutan aset yang disebabkan perselisihan aset-
aset Perseroan dengan pihak lain, adanya tuntutan operasional yang disebabkan adanya tuntutan tumpang
tindih lahan operasional, legalitas IUP dan tuntutan masyarakat dan pendampingan tuntutan hukum kepada
karyawan yang tersandung kasus hukum.
Penanganan atas risiko hukum yang disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung,
237
Corporate Lawyer selalu mengedepankan porsi profesional dengan mengacu pada praktek-praktek Hukum
terbaik (Best Practice) yang ada. Dan untuk kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya
kontrak, maka Corporate Lawyer menyediakan jasa layanan langsung atas penyusunan kontrak dan layanan
secara tidak langsung dengan memberikan pendapat dan konsultasi kepada pihak internal Perseroan yang
membutuhkannya.
f. Risiko Investasi
Untuk menjamin kelangsungan usaha pertambangan diperlukan peningkatan ketersediaan sumber daya dan
cadangan dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. Untuk itu diperlukan kegiatan secara berkala untuk
melakukan survey geologi, inventarisasi dan validasi sumber daya dan cadangan.
Untuk meningkatkan penguasaan teknologi proses pengolahan dan pemurnian bahan galian, Perseroan
akan mengupayakan kerjasama saling menguntungkan berupa aliansi strategis dengan penyedia teknologi.
Perseroan juga mempertimbangkan pelaksanaan kerjasama riset dan pengembangan dengan institusi-
institusi perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk mengurangi kemungkinan “gagal
teknologi”, Perseroan tidak hanya tergantung kepada satu teknologi baru. Beberapa opsi teknologi akan
terus diupayakan dan dikembangkan.
Perseroan tengah melakukan investasi dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi timah dan
pengembangan usaha ke berbagai industri, termasuk akuisisi IUP non-timah. Semua investasi ini masih
berjalan dan belum sepenuhnya terealisasikan, dengan beberapa diantaranya masih dalam tahap studi
kelayakan dan pilot project.
Untuk mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan investasinya, Perseroan telah mengkaji kelayakan
investasi melalui feasibility study yang dilakukan oleh Tim Investasi, sebelum investasi tersebut disetujui dan
dicantumkan dalam RKAP. Perseroan menempatkan prioritas utama pada peningkatan kapasitas produksi
dengan menambah peralatan baru, seperti kapal isap dan BWD, dan peralatan eksplorasi. Perseroan juga
berupaya meningkatkan ekuitasnya melalui pelepasan aset yang sulit dikembangkan untuk memperoleh dana
untuk investasi, sehingga memperkecil ketergantungannya pada fasilitas pinjaman dari bank.
Pedoman Perilaku
Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma, tata nilai, serta tindakan yang diyakini
sebagai standar perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan yang sesuai dengan Budaya
Perseroan. Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk telah diimplementasikan sejak bulan November 2008,
berlaku bagi seluruh elemen di dalam PT TIMAH (Persero) Tbk dan anak-anak perusahaannya, serta dituangkan
dalam buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
Pedoman Perilaku dan Kode Etik Perseroan diterbitkan dengan maksud mempercepat pencapaian visi Perseroan
dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan.
Beberapa hal lain yang diatur dalam Pedoman Perilaku Perseroan meliputi:
• Hubungan Karyawan dengan Perusahaan
Mengatur hal-hal yang terkait pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, serta hak dan kewajiban karyawan
berdasarkan ketentuan atau peraturan Perseroan. Perseroan mendukung terbentuknya serikat pekerja
Karyawan Timah dengan nama Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan.
• Hubungan Sesama Karyawan
Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang kondusif, serta kerja sama
antar karyawan.
• Hubungan dengan Pihak Ketiga.
Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan
kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap Pedoman Perilaku.
• Hubungan dengan Pemegang Saham.
Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas aset Perseroan, pembukuan, dan laporan Perseroan.
• Hubungan dengan Pemerintah
Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi.
• Hubungan dengan Masyarakat
Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan
kegiatan lainnya yang merupakan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan terutama di Provinsi Bangka Belitung, PT TIMAH
senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan daerah terkait penambangan timah yang
berlaku di provinsi tersebut. Sejumlah peraturan daerah tersebut adalah:
• Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum.
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum
• Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 6 tahun 2006 tentang Pengusahaan Pertambangan Umum
• Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 27 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Penjualan Logam Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
• Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur No. 16 Tahun 2007 tentang Sumbangan Produsen Timah Atas
Produksi Bijih Timah Kepada Pemerintah Kabupaten Belitung Timur
• Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat No. 7 tahun 2008 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga
Kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
• Perda Kabupaten Bangka Barat No. 4 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral
239
• Komitmen Manajemen
Komitmen Manajemen ditunjukan dengan pemberian suri tauladan dalam bersikap. Hal ini dapat diperlihatkan
melalui penyelenggaraan dialog terbuka pada kesempatan bersama, maupun dalam memberikan pengarahan
dan pelaksanaan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala.
• Pakta Integritas
Sejenis dengan pernyataan kepatuhan, pakta integritas ditujukan bagi karyawan yang sering berinteraksi
dengan pihak luar. Intinya dalam menjalin kerjasama dengan para mitra pemasok barang/jasa, para pihak
diharuskan menandatangani dan menjalankan butir-butir pernyataan Pakta Integritas yang berisi beberapa
pokok ketentuan, meliputi: independensi pengambilan keputusan, bebas benturan kepentingan, bebas dari
perkara hukum dan menjunjung tinggi loyalitas dalam bekerja.
Perseroan telah merumuskan nilai-nilai budaya perusahaan dalam rumusan sikap kerja yang menjunjung tinggi:
Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional dan Visioner. Hal tersebut didukung dengan tiga rumusan Budaya
Perusahaan, yakni:
Budaya Kerja : Kebersamaan, Keterbukaan dan Kebersihan.
Sikap Kerja : Percaya, Terbuka, Positif, Rasional dan Sadar Biaya
Etos Kerja :K
erja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas. Disingkat menjadi K-4
Keberadaan sistem ini memberikan kesempatan bagi insan PT TIMAH dan pihak eksternal untuk menyampaikan
laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG yang baik ataupun nilai-nilai etika yang
berlaku, kepada Perseroan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilandasi niat baik
untuk kepentingan Perseroan.
Dasar hukum pelaksanaan Pelaporan Pelanggaran antara lain adalah UU No. 31/1999 yang telah diperbaharui
dengan UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 13/2006 tentang Perlindungan
241
Saksi dan Pelapor, UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pedoman Sistem Pelaporan dan
Pelanggaran (WBS) Komite Nasional Kebijakan Governance (2008), Code of Corporate Governance, serta SK No.
004/TBK/SK- 0000/2001-B1 tentang Kebijakan dan Tata Laksana Unjuk Peduli Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk.
Jenis Penyimpangan
Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran adalah tindakan
yang dapat merugikan Perseroan, meliputi:
• Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku.
• Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan di luar Perusahaan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
• Benturan kepentingan.
• Gratifikasi.
Mekanisme Pelaporan
Prinsip Dasar pelaporan:
• Pelaporan atas suatu pelanggaran harus dilakukan dengan itikad baik, bukan karena kepentingan pribadi atau
balas dendam
• Manfaat pelaporan haruslah untuk kepentingan bersama seluruh Insan Perusahaan dan para pemangku
kepentingan
Tindak Lanjut:
Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan adalah:
• Direktur Utama, jika terlapor adalah Insan Perseroan selain Direksi.
• Dewan Komisaris, jika terlapor adalah Direksi.
• Direktur Utama, jika terlapor merupakan anggota Dewan Komisaris.
Proses tindak lanjut dari laporan yang disampaikan adalah sebagai berikut:
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima pengaduan, mencatat, dan
menuangkan laporan dalam format standar.
• Pelaporan yang disampaikan tanpa identitas (anonim) tetap diproses, namun demikian dipertimbangkan
terlebih dahulu kesungguhan isinya, kredibiltasnya, dan bukti-bukti yang diajukan, serta kemungkinan untuk
melakukan konfirmasi pelaporan.
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima dan menyaring laporan
pengaduan pelanggaran yang diterima.
• Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) melakukan penelaahan awal/investigasi
atas indikasi awal selama 14 hari kerja dan membuat ringkasannya.
• Berdasarkan hasil tersebut, Direktur Utama atau Komisaris Utama (Independen) memutuskan tindak lanjut
untuk menghentikan atau meneruskan prosesnya.
• Laporan hasil investigasi diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 hari kerja sejak keputusan untuk
melakukan investigasi diterima dari/oleh Tim Investigasi.
Perlindungan Pelapor
Perseroan memberikan perlindungan bagi pelapor dan menjamin kerahasiaan identitasnya. Informasi terkait
pelapor didokumentasikan dengan baik. Kebijakan perlindungan pelapor dimaksudkan untuk mendorong setiap
Insan PT TIMAH dan pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran karena keamanan dan keselamatan
mereka dan keluarganya dijamin.
Untuk mencapai keseimbangan tersebut, Perseroan berupaya mempertemukan dua kepentingan tersebut melalui
penyelenggaraan manajemen pemangku kepentingan.
Salah satu langkah penting yang kemudian dilakukan adalah mendefinisikan dan mengelompokan para pemangku
kepentingan dimaksud.
Pemangku kepentingan dalam hal ini adalah individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh
oleh aktivitas penambangan, pengolahan dan pengiriman produk dan jasa serta kinerja Perseroan. Selanjutnya
Perseroan kemudian mengidentifikasi sejumlah kelompok pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal,
yang memiliki peran sentral dalam Perseroan. Keterlibatan dari setiap kelompok kepentingan, berikut dengan
dampak-dampak potensialnya, telah dievaluasi secara komprehensif, baik pada tingkatan manajemen maupun
tingkatan operasional.
243
Dalam menentukan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dasar yang digunakan adalah
pengelompokan jenis keterlibatan dari pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan. Pihak- pihak
tersebut telah dikategorikan menjadi:
• Pihak-pihak yang secara langsung menerima dampak, baik positif maupun negatif, dari berbagai kegiatan
bisnis Perusahaan;
• Pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau pengaruh signifikan terhadap jalannya Perseroan; dan
• Pihak-pihak yang memiliki otoritas hukum pada semua tingkatan.
Guna memastikan interaksi hubungan yang timbal balik, Perseroan bersikap proaktif dalam melibatkan semua
pihak dalam setiap kegiatannya. Hal tersebut didasari kesadaran bahwa setiap kelompok pemangku kepentingan
memiliki beragam kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi, sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi
dengan mereka, Perseroan menempuh sejumlah metode yang berbeda dan disesuaikan dengan karakter setiap
kelompok pemangku kepentingan.
Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok pemangku kepentingan didasarkan pada analisis
situasi demi situasi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada strategi inti Perseroan. Demi diperolehnya hasil
optimal, Perseroan senantiasa berupa menyelenggarakan dialog dalam berinteraksi dengan para pemangku
kepentingan agar mendapatkan umpan balik dari setiap kelompok.
Perseroan pada akhirnya mengidentifikasi tujuh kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dan telah
menerapkan berbagai mekanisme untuk membina hubungan baik dengan masing- masing kelompok pemangku
kepentingan dan mendorong partisipasi mereka. Ketujuh kelompok kepentingan dan interaksinya dengan
Perseroan digambarkan dalam bagan berikut.
Selanjutnya mekanisme manajemen pemangku kepentingan yang diselenggarakan oleh PT TIMAH dalam
mempertemukan keseimbangan antara pemenuhan harapan dengan upaya yang dilakukan Perseroan disarikan
dalam tabel berikut.
PEMANGKU
KEPENTINGAN UTAMA MEKANISME KETERLIBATAN FREKUENSI
KEPENTINGAN
KASUS HUKUM
Pada tahun pelaporan Perseroan terlibat dalam beberapa kasus hukum, baik sebagai pihak yang digugat, maupun
penggugat. Secara akumulatif ada 7 perkara yang melibatkan PT TIMAH, dengan pokok perkara meliputi sengketa
lahan, tumpang tindih lahan dan perkara perdata lain, dengan rekapitulasi sebagai berikut. (MM6, MM7)
245
1 Perkara Perdata "PT Sumber Cahaya Hasil • Tergugat Masih dalam proses September 2014 PT TIMAH (Persero)
Gemilang/Perusahaan Perkebunan Sawit menunggu putusan Tbk telah Mengajukan Kasasi ke
menggugat PT TIMAH (Persero) Tbk ke dari Mahkamah Agung Mahkamah Agung terhadap putusan
Pengadilan Negeri Tanjungpandan - Belitung Republik Indonesia Pengadilan Tinggi Bangka Belitung
perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
pengrusakan perkebunan sawit milik PT
SCHG
2 Perkara Perdata "PT Rebinmas Jaya/ • Tergugat PT TIMAH (Persero) Tbk Oktober 2014 Lawyer PT TIMAH
perusahaan perkebunan sawit menggugat saat ini mengajukan (Persero) Tbk M. Sidik Latuconsina
PT TIMAH (Persero) Tbk ke Pengadilan Gugatan Pelaksanaan & Partners membuat laporan
Negeri Tanjungpandan - Belitung perihal Eksekusi Putusan dugaan terjadinya tindak pidana
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Mahkamah Agung RI korupsi yang dilakukan oleh direksi
melakukan kegiatan penambangan diatas di Pengadilan Negeri PT Rebinmas Jaya kepada Jaksa
lahan perkebunan sawit milik PT Rebinmas Tanjungpandan - Belitung Agung Muda Tindak Pidana Khusus
Jaya Kejaksaan Agung RI
3 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • Tergugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
digugat oleh PT Sukma perihal gugatan persidangan di Pengadilan untuk penyelesaian kasus ini
ingkar janji/Wansprestasi terkait perjanjian Negeri Jakarta Pusat mengkuasakan kepada Jaksa
kerjasama pematangan dan pemasaran dengan Nomor Perkara Pengacara Negara/JPN Kejaksaan
tanah milik PT TIMAH yang terletak di 84/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst Agung RI mengajukan sidang
Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi tanggal 02 April 2014 pemeriksaan setempat di lokasi
lahan yg disengketakan.
4 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
menggugat Megawati & Netty Ariani karena persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian kasus
Melakukan Perbuatan dengan sengaja Negeri Pangkalpinang - tersebut kepada Lawyer Sadid
menduduki dan menguasai tanah milik PT Bangka dengan Nomor Alwi & Partners telah mengajukan
TIMAH Tbk secara melawan hukum tanpa Perkara 35/Pdt.G/2014/ gugatan ke Pengadilan Negeri
hak kepemilikan yang terletak di Kelurahan PN.Pgp Tanggal 13 Juni Pangkalpinang sampai saat ini
Pasir Garam, Pangkalpinang, Bangka 2014 agenda sidang pembacaan jawaban
gugatan dari Pihak Tergugat
5 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk • PT TIMAH Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
menggugat Nurwati Juan Djiman, Ruspandi, (Persero) persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian kasus
Darmawi Dimro, Windi, Yuhansyah, Agus Tbk sebagai Negeri Pangkalpinang - tersebut kepada Lawyer Sadid
Tari, Ario , Rizki Ayu Ningsih, Suharli, Erwin, Penggugat Bangka dengan Nomor Alwi & Partners telah mengajukan
Ayi, Suparno, Refi Zulfian, Edi Yulian, Hadi Perkara 47/Pdt.G/2014/ gugatan ke Pengadilan Negeri
Sukrisno, Syamsul Bachri, Dani dan Gilang PN.Pgp Tanggal 19 Pangkalpinang sampai saat ini
Agustus 2014 agenda sidang pembacaan gugatan
dari Pihak Penggugat
6 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
Tbk menggugat Abdul Latif dan Dahnil persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian
Julianto karena Melakukan Perbuatan Negeri Tanjung Balai kasus tersebut kepada Lawyer
dengan sengaja menduduki dan Karimun dengan Nomor Saiful Rahman & Partners telah
menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk Perkara 35/PDT./G/ mengajukan gugatan ke Pengadilan
dengan bukti kepemilikan berupa HGB PN.TBK Tanggal 24 Negeri Tanjung Balai Karimun
No.05.06.06.08.3.00136 September 2014 sampai saat ini agenda sidang
pembacaan gugatan dari Pihak
Penggugat
7 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) • Penggugat Masih dalam proses PT TIMAH (Persero) Tbk
Tbk menggugat Suhidarman dan Dewi persidangan di Pengadilan mengkuasakan penyelesaian
Wahyuni karena Melakukan Perbuatan Negeri Tanjung Balai kasus tersebut kepada Lawyer
dengan sengaja menduduki dan Karimun dengan Nomor Saiful Rahman & Partners telah
menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk Perkara 36/PDT./G/ mengajukan gugatan ke Pengadilan
dengan bukti kepemilikan berupa HGB PN.TBK Tanggal 24 Negeri Tanjung Balai Karimun
No.32.03.05.02.3.355 September 2014 sampai saat ini agenda sidang
pembacaan gugatan dari Pihak
Penggugat
Dampak Keuangan
Tidak ada dampak keuangan signifikan dari perkara hukum yang tengah melibatkan Perseroan tersebut, sekalipun
demikian, sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko yang bijaksana, PT TIMAH menyisihkan sejumlah
dana yang memadai untuk mengantisipasi putusan yang berdampak merugikan terhadap Perseroan.
Semua aktivitas yang berhubungan dengan distribusi informasi dilaksanakan di bawah koordinasi Sekretaris
Perusahaan. Perseroan secara konsisten dan berkala menerbitkan rilis pers, majalah internal, pameran, dan
melaksanakan paparan publik, pertemuan analis, dan konferensi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Seluruh Publikasi Perseroan dapat diakses melalui situs internet PT TIMAH (Persero) Tbk di www.timah.com dan
juga di www.bumn.go.id.
Segala pertanyaan yang terkait dengan informasi Perseroan dapat diajukan ke:
Sekretaris Perusahaan.
Kantor Perwakilan PT TIMAH Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No. 15
Jakarta 10110
Tel.+62 21 344 4011
Fax. +62 21 344 4012
Email: corsec@pttimah.co.id
247
250
251
Perseroan meyakini
keberlanjutan dalam perspektif
lingkungan, berarti menjaga
dan memelihara kelestarian
lingkungan secara menyeluruh,
baik dari perspektif kondisi
ekosistem lingkungan maupun
keanekaragaman hayati.
Oleh karenanya PT TIMAH
menerapkan pola penambangan
yang ramah lingkungan,
mematuhi seluruh ketentuan
peraturan perundangan di bidang
lingkungan dan melaksanakan
berbagai program pengelolaan
dan pemantauan lingkungan
untuk memastikan terjadinya
perbaikan kualitas lingkungan
selama maupun pasca kegiatan
penambangan untuk memastikan
kehidupan yang semakin baik
bagi generasi yang akan datang.
253
Kegiatan penambangan secara terbuka selalu melibatkan proses pengubahan bentang permukaan.
Kegiatan penambangan timah darat dengan metoda tambang terbuka umumnya didahului dengan
pembukaan lahan yang selanjutnya diikuti dengan pencarian bijih timah menggunakan metode
ekstraksi berdasarkan berat jenis bijih timah dengan bantuan media air yang disemburkan ke area
pit penambangan. Pada proses selanjutnya bijih timah harus dikumpulkan, disimpan di tempat
penampungan sementara, untuk selanjutnya diangkut menggunakan sarana transportasi darat
ataupun laut ke tempat peleburan.
Dengan prosedur penambangan tersebut, maka aneka habitat darat, besar maupun kecil, harus
berpindah atau dipindahkan ke areal di luar areal kegiatan penambangan. Berbagai tanaman kayu
maupun tanaman perdu juga harus ditebang atau ditanam ulang ditempat lain. Seluruh rangkaian
kegiatan penambangan timah tersebut menjadi salah satu kontributor bagi terjadinya pemanasan
global yang akhirnya merujuk pada kondisi cuaca ekstrem.
Sementara untuk penambangan lepas pantai yang dilakukan dengan menggunakan kapal keruk,
kapal berteknologi Bucket Wheel Dredge maupun kapal isap pada dasarnya akan mempengaruhi
bentang dasar laut yang menyebabkan hilangnya terumbu karang, ikan maupun biota laut lainnya
dari area kawasan penambangan pesisir laut untuk sementara. Kondisi lingkungan lepas pantai
tersebut akan pulih lebih cepat jika dilakukan kegiatan pasca tambang meliputi transplantasi
terumbu karang, penciptaan rumpon, mangrovisasi dan lain-lain.
2 Sedimentasi dan pendangkalan Peningkatan volume sedimen yang terangkut ke dalam aliran air/sungai
5 Kualitas air Peningkatan nilai padatan tersuspensi total (TSS-Total Suspended Solid) air sungai
Menurunkan, merubah, atau bahkan menghilangkan komposisi dan struktur vegetasi, serta
8 Struktur dan komposisi vegetasi
menyebabkan krisis keanekaragaman jenis vegetasi
9 Kualitas habitat satwa liar Hilang atau berubahnya fungsi habitat satwa liar
10 Keanekaragaman jenis satwa liar Merosotnya Keanekaragaman jenis satwa liar di lokasi penambangan.
11 Biota Air Terganggunya volume plankton, benthos dan nekton (ikan) akibat peningkatan TSS
12 Pemanfaatan sumber daya air Terganggunya sumber air tanah (sumur) dan air permukaan (sungai dan lebak)
Aktivitas PT TIMAH dan mitranya dapat menjadi sumber (primer) terhadap peluang bekerja
13 Peluang berusaha dan bekerja
dan berusaha.
Pendapatan dan taraf kesejahteraan Meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat di Pulau Bangka Belitung dan
14
masyarakat sekitarnya
Peningkatan peluang bekerja dan berusaha berdampak pada penilaian warga terhadap
15 Konflik akses dengan penambang TI
kejadian konflik akses dengan penambangan inkonvensional/TI.
Kasus malaria dan penyakit jaringan otot (reumatik) adalah penyakit yang berkorelasi positif
16 Kesehatan masyarakat
dengan luas area penambangan.
Sikap masyarakat sekitar terhadap Antipati pihak masyarakat terhadap kegiatan operasi penambangan oleh Perusahaan
17
Perusahaan sebagai akumulasi berbagai variabel dampak yang bersumber dari aktivitas penambangan.
255
2 Batimetri dasar laut Ketebalan kolom air (jarak dari permukaan laut ke dasar laut) berubah
Perubahan kedalaman laut bergantung kepada seberapa dalam dasar laut ditambang atau
3 Sedimentasi pantai digali dan berapa cepat laju sedimentasi yang dibutuhkan oleh material tersuspensi jatuh
dan mengendap kembali
Dampak terhadap plankton termasuk positif dan negatif tidak penting. Dampak tehadap
4 Biota perairan laut biota benthos dapat dikatakan negatif penting. Dampak terhadap biota ikan termasuk
negatif tidak penting
Dampak primer KK dan KIP serta BWD dioperasikan langsung di lokasi ekosistem terumbu
karang yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem tersebut. Sedangkan dampak
5 Terumbu karang
sekunder merupakan dampak turunan akibat terjadi peningkatan TSS yang tersebar oleh
arus
Daya tarik obyek wisata pantai sekarang ini menurun sebagai akibat dari rusaknya pantai
6 Wisata pantai (abrasi), dan kekeruhan yang meningkat. Selain itu, TI Apung yang juga beroperasi di
wilayah KP Timah, secara kumulatif juga menimbulkan dampak yang besar
Dampak yang terjadi adanya pengoperasian KK dan KIP merupakan dampak langsung bagi
7 Peluang berusaha dan bekerja
timbulnya peluang berusaha dan bekerja
Rendahnya peluang berusaha bagi masyarakat yang terkait dengan usaha wisata, seperti
8 Pendapatan masyarakat warung makanan/minuman, tempat peristirahatan dan taman bermain, selanjutnya
berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat
Adanya kegiatan penambangan timah telah membatasi dan merubah akses nelayan dalam
operasi penangkapan ikan di laut. Operasi KK, KIP dan BWD yang menimbulkan kekeruhan
9 Konflik akses
perairan laut telah membuat nelayan (khususnya nelayan jaring dan pancing) harus
menghindarinya
Sikap masyarakat terhadap PT TIMAH dapat dipandang sebagai akumulasi, dan dampak
Sikap masyarakat sekitar terhadap
10 lanjutan dari timbulnya kerusakan pantai, menurunnya keindahan obyek wisata pantai,
Perusahaan
kekeruhan air laut, peluang bekerja dan berusaha dan konflik yang muncul
Dampak yang bisa ditimbulkan dari kegiatan di PPBT dan transportasi timah antara lain
2 Kualitas udara dan kebisingan peningkatan konsentrasi partikulat (particulate matter) dalam udara di tempat kerja dan
dalam udara ambien
Kegiatan PPBT yang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan berupa potensi paparan
3 Potensi paparan radiasi radiasi radioaktif adalah dihasilkannya Monazite (senyawa Cerium Lanthanum Neodymium
Yttrium Thorium Fosfat, [Ce,La,Nd,Y,Th)PO4]), Xenotime (Y) (senyawa Yttrium Fosfat
Operasi PPBT terutama akan berdampak terhadap kesehatan pekerja akibat terjadinya
pencemaran udara, kebisingan, dan potensi gangguan kanker. Dampak SOx dan NOx
4 Kesehatan pekerja/masyarakat
terhadap kesehatan adalah berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan oksigen
kepada jaring
Sepanjang kebisingan dan paparan radioaktif dari Ilmenite, Monazit, dan Zircon, dapat
Sikap masyarakat sekitar terhadap
5 terlindung dan dicegah tersebar ke lingkungan sekitar, serta tidak ada karyawan yang terus
Perusahaan
menerus bekerja di tempat timbunan radioaktif (sebagaimana yang lazim dilakukan
Sumber dampak dari Unmet Mentok berasal dari kegiatan-kegiatan berikut: (1) pemisahan
2 Kualitas udara dan kebisingan bijih timah dari material ikutan; (2) kegiatan peleburan timah (peleburan konsentrat,
peleburan terak, dan roasting); dan (3) kegiatan sarana pendukung (PLTD)
Unmet Muntok di Pulau Bangka diprakirakan berdampak terhadap peluang bekerja dan
4 Peluang berusaha dan bekerja berusaha. Walau cadangan timah di Pulau Bangka dan Belitung dan aktivitas penambangan
timah akan semakin berkurang, namun operasi Unmet diprakirakan tidak berkurang intensit
Kegiatan Unmet berupa peleburan konsentrat, peleburan terak, pemurnian logam timah
5 Kesehatan pekerja/masyarakat (termasuk roasting dan Electrolytic Refining), berpotensi menimbulkan dampak negatif
terhadap kualitas udara dan debu, kebisingan, kualitas air dan radiasi
Sikap masyarakat terhadap PT TIMAH khususnya terhadap Unmet Muntok pada dasarnya
Sikap masyarakat sekitar terhadap
6 merupakan reaksi terhadap dampak positif dan/atau negatif yang timbul sebagai akibat
Perusahaan
operasi Unmet
temperatur (berasal dari cooling water-air pendingin generator), kandungan minyak dan
2 Kualitas air
lemak (berasal dari ceceran, oil catcher, dan tempat penampungan minyak
Jenis limbah B3 yang ditimbulkan meliputi limbah B3 cair (ceceran minyak, limbah
hidrokarbon, dan oli bekas mesin generator), dan limbah B3 padat (accu bekas). Komponen
3 Limbah B3
lingkungan yang diprakirakan terkena dampak timbulan limbah B3 adalah penurunan
kualitas air
Hingga tahun 2007 PLTD Baturusa dioperasikan oleh karyawan-karyawan yang memiliki
4 Peluang berusaha dan bekerja ketrampilan khusus dan pengetahuan yang sesuai untuk operasi PLTD. Peluang kerja yang
terbuka di tahun-tahun mendatang untuk unit PLTD Baturusa boleh dikatakan amat terbatas
Di mata masyarakat, PLTD dipandang sebagai unit kerja PT TIMAH yang tidak
sikap masyarakat sekitar terhadap
5 membangkitkan dampak negatif, dan juga tidak membangkitkan dampak positif (dalam arti
Perusahaan
peluang kerja dan berusaha) pada masyarakat sekitar
diprakirakan dalam lima tahun mendatang – ketika kegiatan penambangan timah berkurang
2 Peluang berusaha dan bekerja dan produksi timah menurun – peluang bekerja dan berusaha yang terkait dengan GBT dan
GT semakin terbatas lagi
Di mata masyarakat sekitar, Unit GBT dan GT dipandang sebagai unit kerja PT TIMAH
Sikap masyarakat sekitar terhadap
3 yang tidak menimbulkan dampak negatif. Namun demikian, kedua unit kerja ini juga tidak
Perusahaan
dipandang menimbulkan dampak positif yang besar bagi masyarakat sekitar
257
Dari kegiatan Balai Karya dan Dok Air Kantung yang berpotensi mempunyai dampak
2 Kualitas air laut terhadap kualitas air adalah kegiatan Dok Air Kantung. Dampak tersebut berasal dari
ceceran minyak dan lemak, logam yang berasal dari cat, dan sampah
Berbagai unit bengkel di Balai Karya (BK) membangkitkan timbulan limbah B3 berupa
ceceran minyak, limbah hidrokarbon, oli dan grease bekas, serta limbah padat (sludge).
3 Limbah B3
Akibat timbulan limbah B3 di Balai Karya dan Dok Air Kantung ini timbul potensi gangguan
lingkungan
Kegiatan di Balai Karya meliputi meliputi pengangkutan, daur ulang, perbaikan dan
4 Peluang berusaha dan bekerja penyimpanan dan penimbunan limbah (scrap). Sementara kegiatan di Dok Kapal Air
Kantung meliputi pemeliharaan dan perbaikan (rekondisi) kapal keruk
Masyarakat memandang operasi Balai Karya dan Dok Air Kantung tidak menimbulkan
Sikap masyarakat sekitar terhadap dampak negatif penting. Namun di lain pihak kedua unit ini, khususnya di masa mendatang,
5
Perusahaan juga tidak dipandang akan membangkitkan dampak positif yang besar pada kesempatan
kerja
Dampak Penting Angkutan Laut - Penjangkaran - Pelabuhan Khusus - Tanki Timbun BBM
Angkutan Laut -
No. Penjangkaran - Pelabuhan Dampak Penting
Khusu - Tanki Timbun BBM
Mengingat manajemen untuk mengendalikan timbulan limbah B3 di operasi Kapal
Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran, Pelabuhan Khusus, dan Tangki BBM, sudah cukup
1 Kualitas air laut
lama diterapkan di lingkungan PT TIMAH, dan akan terus dilanjutkan di masa-masa
operasi mendatang;
Cemaran yang utama timbul akibat kegiatan Kapal Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran,
2 Limbah B3 Pelabuhan Khusus dan Tangki Timbun BBM adalah timbulan limbah B3 (ceceran minyak,
minyak dan oli bekas)
Operasi angkutan laut, penjangkaran, pelabuhan khusus dan tangki timbun BBM ini
menimbulkan dampak yang besar dan penting bagi kesempatan kerja dan berusaha
3 Peluang berusaha dan bekerja
di kalangan masyarakat Muntok, Belinyu dan Baturusa berdasarkan pertimbangan
banyaknya tenaga kerja yang diserap
operasi Kapal Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran, Pelabuhan Khusus, dan Tangki
Sikap masyarakat sekitar terhadap Timbun BBM, oleh masyarakat sekitar dipandang menimbulkan dampak positif penting
4
Perusahaan terhadap kehidupan mereka. Namun demikian sikap positif ini tidak menyebar homogen
di seluruh daerah
Kegiatan laboratorium, baik dari penggunaan bahan kimia maupun pencucian alat- alat
laboratorium menimbulkan limbah cair yang terkontaminasi bahan kimia yang pada
1 Kualitas air
umumnya tergolong bahan B3. Limbah cair laboratorium berpotensi mencemari dan
dapat menurunkan kualitas air
PENATAAN
LAHAN
PENANAMAN PEMELIHARAAN
Untuk tahun 2014, dari rencana reklamasi seluas 400 ha, PT TIMAH telah melakukan kegiatan survei lokasi
rencana reklamasi seluas 1.821 ha. Dari luasan area tersebut, seluas 283 ha dari lokasi rencana reklamasi dapat
ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi, yang kelak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan reklamasi. Sisanya
seluas 1 ha belum dapat direklamasi karena berbagai alasan, seperti adanya klaim kepemilikan lahan dan kegiatan
pemanfaatan lain oleh masyarakat seperti untuk pemukiman dan maupun untuk melakukan aktivitas tambang
inkonvensional.
259
Sementara itu, penataan lahan dilakukan pada lahan seluas 399 ha, penanaman pada area seluas 112 ha, dan
pemeliharaan tanaman pada area seluas 112 ha. .Berikut ringkasan kegiatan reklamasi yang dilaksanakan selama
tahun 2014.
2 Bangka Barat 65 20
3 bangka Tengah 39 11
4 Bangka Selatan 8 9
5 Belitung 57 7
6 Belitung Timur 88 17
7 Linkab 69 29
Sebagai wujud komitmenya terhadap pelestarian lingkungan, PT TIMAH juga merealisasikan program kegiatan
rehabilitasi lingkungan laut dengan kegiatan mencakup:
• Penebaran atraktor cumi sebagai tempat cumi untuk menempelkan telur ketika musim memijah. Ditempatkan
di kedalaman sekitar 5 m.
• Fish shelter dan terumbu buatan sebagai tempat ikan berkumpul dan diharapkan dapat menjadi terumbu
buatan sehingga karang juga bisa menempel pada media dan berkembang. Fish shelter ditempatkan di
perairan dangkal dan dekat dengan area terumbu karang.
• Transplantasi terumbu karang sebagai upaya perbanyakan karang melalui upaya tranlsplantasi/pencangkokan
karang yang ditempelkan pada media transplantasi.
• Rumpon eks saring putar/jig sebagai alat bantu penangkapan ikan di mana rumpon ditempatkan di kedalaman
lebih dari 15 meter sehingga ikan diharpakan dapat berkumpul di rumpon tersebut.
• Penanaman mangrove untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan menjaga pantai dari abrasi.
Seluruh kegiatan tersebut di atas diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga ekosistem pesisir dan lautan, dalam
hal ini mangrove, terumbu karang dan ikan sehingga keberlangsungan ekosistem tetap terjaga.
Adapun realisasi kegiatan rehabilitasi kawasan pesisir yang dilakukan oleh PT TIMAH sepanjang tahun 2014
adalah sebagai berikut.
5 Transplantasi Karang
Selain melakukan kegiatan reklamasi di darat maupun area pesisir di dalam kawasan kelolaan, PT TIMAH juga
tengah merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai implementasi peraturan Nomor P.63/Menhut-II/2011
tentang Pedoman Penanaman bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi DAS.
Kegiatan yang dilakukan berupa rehabilitasi maupun reklamasi pada lahan-lahan yang terletak di daerah DAS
tersebut, baik berada di wilayah kelolaan maupun di luar area kelolaan. Adapun realisasi kegiatan penanaman
beragam jenis pohon dengan jumlah mencapai 43.305 batang pohon dalam rangka rehabilitasi tersebut di tahun
2014, adalah sebagai berikut.
Tabel Realisasi Penanaman Pohon dalam Rangka Reklamasi dan Rehabilitasi, 2014
No. Tanggal Jenis Pohon Jumlah (btg) Lokasi Kabupaten/Kota Keterangan
Ketapang, Cemara
2 21-Mar-2014 Laut, Jabon, 850 Kolong Spiritus Bangka Tengah Reklamasi
Angsana
261
Penghijuan di
Ketapang, Cemara
3 27-Mar-2014 400 Mapur Bangka tambang Mapur
Laut, Trembesi
dan Pemali
Penanaman di
Pulau Asmara
4 14-Apr-2014 Ketapang, Palem 1,100 Muntok Bangka Barat
Muntok (Hari LH
sedunia)
Penghijauan Pantai
5 23-Apr-2014 Ketapang 210 Sungailiat Bangka
Rambak
Penghijauan Pantai
7 14-May-2004 Ketapang 100 Belinyu Bangka
Belinyu
Nyatoh, Ketapang,
Penghijauan kebun
9 3-Jun-2014 Pinang, Rambutan, 590 Air Nyatoh Bangka
percontohan
Cempedak, Nangka
Penataan dermaga
Ketapang, Cemara
10 4-Jun-2014 100 Sungailiat Bangka perkasa timah
Laut
Sungailiat
Penghijauan
dalam kota dan
Mahoni, Rambutan, penanaman lahan
12 6-Jun-2014 Jambu Kristal, 2,500 Sungailiat Bangka kritis serta program
Mangga edukasi hortikultura
di sekolah dan
masyarakat
Kegiatan
14 18-Jun-2014 Cemara laut, Bakau 400 Sungailiat Bangka penghijauan Polsek
Belinyu
Penghijauan
Angsana, Mahoni, dalam rangka
15 19-Jun-2014 Sengon Laut, 504 Sungailiat Bangka HUT Bhayangkara
Durian dengan Polsek
Sungailiat
Penghijauan
Ketapang, dalam rangka
17 23-Jun-2014 Nyamplung, 400 Riau Silip Bangka HUT Bhayangkara
Trembesi, Mahoni dengan Polsek Riau
Silip
Kegiatan
18 25-Jun-2014 Mahoni, Jabon 300 Mendo Barat Bangka penghijauan Polsek
Mendo Barat
Penghijauan
dalam rangka
Jabon, Mahoni,
19 25-Jun-2014 300 Pemali Bangka HUT Bhayangkara
Sengon Laut
dengan Polsek
Pemali
Durian, Jabon,
23 2-Jul-2014 Trembesi, Karet, 2,690 Air Baung Bangka Reklamasi
Sengon Laut
Jabon, Trembesi,
25 30-Jul-2014 755 Air Baung Bangka Reklamasi
Meranti, Karet
Tanjung, Gayam,
37 9-Oct-2014 135 Air Putaran Belitung Timur Penghijauan
Ketapang, Mahoni
Bantuan ke
BLHD Provinsi
dalam rangka
Mahoni, Ketapang, memperingati hari
38 9-Oct-2014 250 Pangkalpinang Pangkalpinang
Sirsak, Gayam habitat dunia dan
hari cinta puspa
dan satwa tahun
2014
TOTAL 43,305
Adapun berbagai yang ditargetkan untuk tahun 2014 mencakup berbagai program sebagai berikut.
No Kegiatan Satuan
263
Penyusunan Rencana Penutupan Tambang (RPT) merupakan upaya Perseroan untuk menaati Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.
Salah satu implementasi dari RPT yang tengah dan akan dijalankan adalah program pencetakan sawah untuk
menunjang perekonomian masyarakat dan pengembangan hutan wisata di lahan pascatambang di Sungailiat.
Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat yang telah
mengikuti program sosialisasi mengenai penutupan tambang secara bertahap.
Sebagai persiapan untuk menindaklanjuti dari langkah tersebut, PT TIMAH telah menandatangani MoU dengan
Pemda Bangka tentang Pembangunan kawasan Hutan Wisata (Ecopark) dengan nama Stannia Ecopark yang
terletak di Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dengan total luas 763,7 Ha. Realisasi
pembangunan kawasan hutan wisata tersebut akan dilakukan secara bertahap.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PT TIMAH telah menyusun dan tengah menjalankan berbagai program pengelolaan lingkungan, melingkupi 6
(enam) item program kegiatan, mencakup:
• Penyiapan rencana reklamasi, meliputi Dokumen Rencana Lingkungan Tahunan dan 5 Tahunan, Dokumen
Jaminan reklamasi, Dokumen Rencana Penutupan Tambang
• Pengembangan dan pemanfaatan spesies tanaman lokal dan tanaman produktif lainnya pada program
revegatasi.
• Meminimalisir luas bukaan operasi penambangan.
• Pengendalian dampak terhadap kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, limbah padat dan cair maupun
limbah B3.
• Reklamasi lahan pasca tambang dengan tanaman yang bernilai ekonomis.
Realisasi program pengelolaan lingkungan tersebut kemudian dipantau dan dievaluasi secara berkala sesuai sistim
terakreditasi ISO 14001: 2004, sebagai bagian upaya perbaikan terus menerus, sehingga dampak lingkungan dari
operasional kegiatan tambang dapat dikendalikan dan diminimalkan.
Dalam rangka memenuhi ketentuan mengenai penjagaan kualitas lingkungan sesuai Baku Mutu Lingkungan (BML)
tersebut, kami menjalankan program-program pengelolaan lingkungan, meliputi: pemantauan luas lahan terubah;
pembukaan lahan dan reklamasi lahan bekas tambang sesuai peraturan yang berlaku; pemeliharaan tanaman;
pembibitan dan penanaman; penanggulangan erosi; penanganan limbah B3, pengelolaan Emisi dan Effluent serta
pelaksanaan program pengembangan komunitas (CDC/CSR).
PT TIMAH menggunakan standar parameter yang telah ditetapkan dalam Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang
Baku Mutu Emisi Kegiatan Industri dan Permen LH No 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit
Listrik Sumber Energi Thermal dalam kegiatan pemantauan kualitas lingkungan. Kami berhasil mengelola kegiatan
operasional dengan baik, menjaga parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) berada di bawah ketentuan yang
berlaku sehingga selama periode pelaporan tidak ada denda moneter yang dibebankan terhadap PT TIMAH akibat
pelanggaran di bidang lingkungan. (G4-EN29)
Selanjutnya penjelasan atas berbagai program pengelolaan lingkungan sesuai dengan dampaknya, diuraikan pada
pembahasan berikut.
PT TIMAH memanfaatkan berbagai material pada dua unit peleburan di Muntok dan Kundur dengan efektif, efisien
dan bertanggung jawab untuk meminimalisir adanya limbah sisa peleburan. Jumlah material, baik meterial daur
ulang maupun bahan penolong disampaikan pada tabel berikut.
Fasilitas Peleburan
Jenis Material Total Keterangan
Muntok Kundur
Sebagaimana tampak pada tabel di atas, material daur ulang yang dipakai oleh Perseroan dalam proses produksi
logam timah, sebagai produk utama, di pabrik-pabrik peleburannya adalah terak, debu, dross, hardhead, dan
timah besi. Total material daur ulang yang dimanfaatkan di tahun 2014 adalah sebesar 8.743 metrik ton (mton)
atau mencakup 33,60% dari total material untuk produksi. Jumlah ini menunjukkan penurunan dalam penggunaan
bahan baku daur ulang, dari 0,46% di tahun 2013. (G4-EN2)
Selain logam timah sebagai produk utama, PT TIMAH juga memproduksi beberapa produk lain, yakni paduan
perunggu dan kuningan serta timah solder. Ketiga produk tersebut pada dasarnya diolah dari bahan daur ulang
dengan persentasi yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Logam murni 8%
Paduan Perunggu dan kuningan 20%
Solder 40%
* Estimasi ITRI untuk cakupan global
265
Produk-produk PT TIMAH telah memperoleh sertifikat jaminan kualitas produk dari Bursa Logam London, yakni
LME BS EN 610:1996, dan dari ASTM International, yakni ASTM B 339-1995. Hal tersebut menegaskan tingginya
kualitas produk-produk PT TIMAH dan juga bahwa proses pengelolaan limbahnya telah optimal, sehingga dampak
yang ditimbulkan terhadap lingkungan semakin minim.
Sekalipun demikian Perseroan tetap melakukan langkah seperti penanaman pohon, uji emisi cerobong,
implementasi sistem filter untuk debu timah, pengendalian limbah cair dari outlet, uji kualitas air laut, dan uji
kualitas air untuk memitigasi dampak-dampak lingkungan dari kegiatan produksinya. [G4-EN27]
Sumber energi utama yang digunakan dalam kegiatan proses produksi Perseroan di tahun 2014, berdasarkan
volume penggunaannya, adalah solar industri, batubara antrasit, dan minyak bakar. Total energi yang digunakan di
tahun 2014 mencapai 639.042 gigajoule, naik 5,90% dari jumlah energi yang digunakan di 2013, sebesar 603.422
gigajoule.[G4-EN3]
Sebagaimana tampak pada tabel diatas, sepanjang tahun 2014, fasilitas PLTD di Unit Metalurgi menghasilkan
energi listrik sebesar 15.426.170 kWh (55.534 GJ). Energi listrik yang dihasilkan di 2014 ini naik 2,24% dari
15.088.608 kWh di tahun 2013. Ini sejalan dengan naiknya jumlah logam timah yang diproduksi di tahun 2014. Di
tahun 2014, Unit Metalurgi Timah juga menggunakan 2.420 kg briket dan 300 kg gas LPG.
Dengan demikian, intensitas energi yang digunakan untuk memproduksi 16.431,98 ton logam timah di tahun 2014
adalah sebesar 639.042 GJ/Ton. [G4-EN5]
Fasilitas PLTD Perusahaan turut memasok listrik pada sejumlah fasilitas publik di Pulau Bangka, Pulau Belitung,
dan Pulau Kundur, mengingat terbatasnya pasokan listrik dari Pemerintah di ketiga wilayah tersebut.
PLTD milik Perseroan menggunakan bahan bakar solar untuk menyuplai kebutuhan listrik bagi kegiatan operasional
maupun pendukung operasional.
Sedangkan untuk menghemat konsumsi BBM untuk transportasi, beberapa inisiatif yang dilakukan mencakup:
• Program optimasi operasional penambangan
• Monitoring dan Pengaturan Pelayanan Kendaraan Non Tambang
• Konferensi video antarunit kerja
BBM untuk transportasi internal juga meningkatkan efisiensi komunikasi antarunit kerja di beberapa fasilitas
produksi termasuk dengan kantor pusat dan Kantor Perwakilan Jakarta. Video conference juga mengurangi
intensitas perjalanan dinas dan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan.
Perseroan belum dapat menampilkan data-data kuantitatif yang menunjukkan adanya pengaruh langsung dari
masing-masing item program yang dijalankan terhadap volume penggunaan bahan bakar primer maupun volume
konsumsi listrik dari PLN, sebagai hasil inisiatif efisiensi tersebut karena belum adanya sistem informasi yang
dikembangkan secara khusus. Namun demikian demikian data penggunan energi secara keseluruhan menunjukkan
adanya penurunan kebutuhan energi sebagai hasil pelaksanaan berbagai inisiatif efisiensi tersebut. [G4-EN6]
PT TIMAH saat ini masih lebih mengandalkan sumber energi tak terbarukan dalam memenuhi pasokan energi
untuk kegiatan penambangan timah maupun kegiatan pendukung kegiatan penambangan. Namun demikian, sejak
beberapa tahun terakhir Perseroan juga terus berupaya mengembangkan teknik pemanfaatan energi terbarukan
dalam operasionalnya, yaitu olein yang berbahan dasar minyak sawit. Perusahaan terus melakukan kajian teknis
dan kajian usaha sebelum melakukan alih teknologi bahan bakar secara komprehensif pada berbagai alat produksi
utamanya. Pada tahun 2014, Perusahaan telah mulai menggunakan bahan bakar olein, yang telah dicampur ke
dalam bahan bakar HSD oleh produsen, pada furnace di Unit Metalurgi.
Unit Metalurgi dan Unit Produksi Kundur juga telah menerapkan sistem regenerator tanur yang memanfaatkan
kalor dari gas buang untuk memanaskan udara bakar sebagai salah satu alternatif sumber energi.
267
Kebutuhan air Perusahaan dipenuhi dari usaha membendung aliran sungai di lokasi penambangan. Unit Metalurgi
menggunakan sumber air permukaan dari penampungan air hujan di waduk buatan.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, PT TIMAH tidak menggunakan satu sumber air saja untuk memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu, jumlah air yang digunakan tidak ada yang melampaui 5% volume masing-masing
sumber air sehingga tidak mengganggu ketersediaan maupun mengganggu kelestarian badan air.
Air yang digunakan dalam operasional tambang darat, seluruhnya (100%) merupakan air daur ulang yang diolah
melalui penerapan sistem sirkulasi air tertutup (close loop). Selain untuk efisiensi, sistem ini juga mencegah
sedimen air limbah mencemari air sungai. [G4-EN10]
Gambar Skema Sirkulasi Air Tertutup pada Blok Penambangan Setara Tambang Skala Kecil
Aliran Sungai
TSK
Blok Tambang
Volume Air
< Ambang Batas
Pengendapan Lumpur
dan Material
Penggunaan air dicatat secara lengkap oleh Unit Metalurgi dan Unit Produksi Kundur, sementara pada unit-unit
yang lainnya sifat pencatatannya tidak menyeluruh. Di tahun 2014, Unit Metalurgi menggunakan air dengan volume
total 422.339 kiloliter, turun 5,88% dari 448.743 kiloliter di 2013. Seluruh air yang digunakan tersebut diperoleh
dari waduk. Sebanyak 124.453 kiloliter (29,47% dari total) digunakan untuk keperluan sarana produksi, sementara
sisanya digunakan untuk keperluan lainnya. Di tahun 2013, jumlah air untuk keperluan sarana produksi adalah
152.969 kiloliter (34% dari total).
Perseroan berupaya meminimalisir penggunaan air dengan menerapkan kebijakan efisiensi, diantaranya melalui
penerapan pembatasan penggunaan air untuk kebutuhan domestik, penghematan air untuk pencucian kendaraan
operasional dan sebagainya. Selain langkah efisiensi dengan hasil penurunan penggunaan air, kami melakukan
upaya-upaya lain untuk memperbaiki kualitas air di sekitar areal kegiatannya.
Salah satu upaya yang kami lakukan dalam rangka perbaikan kualitas air adalah dengan melakukan pengolahan
Air Asam Tambang (AAT) di Kolam Pengendap Lumpur secara secara aktif dengan penambahan kapur, sehingga
kualitas air memenuhi baku mutu lingkungan (BML) sebelum dialirkan ke perairan umum. Hasil pemeriksaan
kualitas air buangan yang dilakukan oleh pihak ketiga menunjukkan, seluruh parameter yang diukur telah sesuai
dengan ketentuan BML sesuai perundangan yang berlaku.
Untuk menjaga ketersediaan air permukaan dan memelihara kelestarian lingkungan, khususnya sumber air,
Perseroan juga melakukan kegiatan konservasi sumber daya air melalui beberapa kegiatan, meliputi:
• Pemanfaatan air hujan untuk pencucian kendaraan.
• Pembuatan waduk-waduk air untuk konservasi air dan
• Pembuatan lubang-lubang Biopori di perkantoran & pemukiman.
269
Melalui langkah-langkah tersebut, kami berpartisipasi aktif pada upaya pemeliharaan dan pelestarian sumber air
permukaan. Dengan seluruh upaya tersebut selama periode pelaporan tidak ada laporan maupun pengaduan
dari masyarakat maupun Pemerintah Daerah yang diterima PT TIMAH perihal terganggunya sumber air karena
turunnya permukaan air akibat pengambilan sumber air.
Sampai tahun 2014, Perseroan belum mengimplementasikan program pengukuran atau penghitungan emisi CO2
yang komprehensif. Perseroan menargetkan untuk dapat menerapkan program penghitungan jejak karbon secara
menyeluruh di tahun-tahun mendatang.Hingga akhir periode pelaporan, Perseroan juga belum menghitung jumlah
total emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasional dalam skala kecil, seperti penggunaan alat transportasi di
darat dan laut, perjalanan dinas, serta kegiatan di beberapa kantor pendukung operasional.
Namun demikian, PT TIMAH mendukung penuh program Pemerintah yang dilakukan untuk mereduksi emisi gas
rumah kaca sebagai langkah preventif mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global. Untuk itu, Perseroan
menginisiasi berbagai program yang ditujukan untuk mengurangi intensitas emisi GRK, mencakup:
• Operasi siklon (cyclone) atau ESP (electrostatic precipitator) atau scrubber basah atau peralatan sejenisnya,
untuk mengurangi kadar debu dan partikulat dalam udara buangan sebelum dilepas ke udara ambien.
• Pemantauan kualitas udara, yang meliputi emisi cerobong, emisi sumber bergerak, kualitas udara ambien,
dan lingkungan kerja secara rutin.
• Pemberlakuan batas kecepatan maksimum kendaraan, terutama truk pengangkut bijih atau produk serupa
pasir, untuk mencegah timbulnya partikulat dan debu berlebihan dalam udara ambien.
• Penghijauan di sekitar lokasi operasional Perusahaan dan kawasan perkantoran.
Namun demikian PT TIMAH juga menunjukkan partisipasi nyata pada upaya pengurangan emisi gas perusak
lapisan ozon, dengan melakukan penggantian penggunaan bahan kimia perusak Ozon yaitu mengganti retrofitting
refrigerant freon (CFC) menjadi hidrokarbon yang ramah lingkungan secara bertahap.
PT TIMAH berupaya menurunkan nilai emisi gas nitrogen oksida dan sulfur oksida, dari proses peleburan bijih
timah, dengan menerapkan teknologi flue gas desulphurization dilengkapi sarana baghouse filter, yang mampu
menurunkan total emisi gas sulfur dioksida (SO2) dari cerobong asaphingga 80%. Emisi gas NOx dikendalikan
dengan penerapan teknologi selective non catalytic reduction, yang mampu mengurangi emisi kadar nitrogen
oksida (NO2) dalam gas buang sebanyak 75-98%.
Sementara untuk memitigasi sumber emisi dari kendaraan pendukung operasional, PT TIMAH melakukan kegiatan
uji emisi secara rutin terhadap fasilitas produksi maupun kendaraan penunjang transportasi di lapangan maupun
di kantor pusat/cabang. Uji emisi benda bergerak dilakukan sesuai dengan ketentuan Permen LH No.05 Tahun
2006, uji emisi sesuai Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Kegiatan Industri maupun uji emisi
Permen LH No 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Sumber Energi Thermal.
Pengujian dilaksanakan secara rutin oleh pihak ke 3, bekerjasama dengan instansi yang berwenang untuk
memastikan bahwa seluruh peralatan utama maupun pendukung operasional PT TIMAH mengeluarkan emisi
seminimal mungkin, sesuai peraturan yang berlaku. Pengukuran tersebut dilakukan secara rutin terhadap baku
mutu emisi yang keluar dari peralatan tidak bergerak (cerobong genset dan lainnya).
Parameter yang diukur meliputi diantaranya gas sulfur-oksida (SOX), nitrogen-oksida (NOX), partikulat dan
parameter lainnya, mengingat secara langsung maupun tidak langsung emisi ini berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan pada manusia maupun hewan. Hasil pengukuran yang dilakukan selama ini menunjukan
seluruh parameter senantiasa berada di bawah BML yang ditetapkan. Hasil pengukuran kualitas udara emisi gas
buang pada seluruh instalasi di masing-masing fasilitas produksi Perseroan adalah sebagai berikut.
Genset Kantor Jebus 800 mg/m3 <15 <15 1.000 mg/m3 <20 <20
Genset TB Nudur 4 800 mg/m3 <15 Stop 1.000 mg/m3 <20 Stop
Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar
271
Bag House 1 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop
Bag House 2 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop
Bag House 4 800 mg/m3 472 298 1.000 mg/m3 < 20 < 20
Bag House 5 800 mg/m3 571 Stop 1.000 mg/m3 < 20 Stop
Bag House 7 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop
Bag House 8 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop
Bengkel Las 1 800 mg/m3 0,022 <15 1.000 mg/m3 n.a < 20
Bengkel Las 4 800 mg/m3 n.a n.a 1.000 mg/m3 0,036 n.a
Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar
Adapun jenis limbah, yang terdiri dari limbah padat, cair dan limbah B3 tersebut, asal-muasaldan cara
pengelolaannya secara ringkas diuraikan sebagai berikut.
Limbah Padat
Limbah padat yang tidak berbahaya umumnya berasal dari kegiatan pendukung operasional dan kegiatan
penambangan. Limbah-limbah ini misalnya adalah kertas, sampah, dan limbah domestik lainnya. Perusahaan
mengelola limbah ini dengan prinsip daur ulang dan pakai ulang.
LIMBAH PADAT
KANDUNGAN UNSUR
MINERAL IKUTAN TIMAH
RADIOAKTIF
Ilmenite Monazite
Xenotime Zircon
Xenotime Zircon
Dalam pengelolaan limbah padat B3 radioaktif tersebut, PT TIMAH telah mendapatkan izin penyimpanan bahan
radioaktif dari BAPETEN, yaitu Surat Pemanfaatan Tenaga Nuklir perihal Izin Penyimpanan Zat Radioaktif di
Unit Metalurgi Muntok yang berlaku hingga November 2017, dan Surat Pemanfaatan Tenaga Nuklir perihal Izin
Penyimpanan Zat Radioaktif Unit Produksi Kundur yang berlaku hingga Maret 2017.
Limbah B3 Lainnya
Untuk jenis limbah B3 lainnya, Perseroan mengelola dengan cara disimpan pada Tempat Penampungan Sementara
(TPS) Limbah B3 yang telah memiliki izin dari instansi yang berwenang. Perusahaan memiliki delapan unit TPS
Limbah B3, yaitu masing-masing di Belinyu, Jebus, Toboali, Belitung, Unit Metalurgi, Balai Karya, PLTD Baturusa,
dan Kundur.
273
Perseroan selanjutnya bekerja sama dengan pihak ketiga yang memegang izin dari instansi berwenang untuk
mengangkut, mengumpulkan, dan memusnahkan (menimbun) limbah tersebut.
Sementara untuk mencegah adanya tumpahan (spill) limbah cair, seperti oli, bahan kimia dan bahan bakar yang
berpotensi merusak lingkungan Perseroan melakukan langkah antisipatif berupa pembuatan tampungan di sekitar
tempat penyimpanan dan upaya pencegahan lainnya, sehingga tidak ada ceceran limbah dimaksud di tempat
yang tidak semestinya. [G4-EN24]
Sepanjang tahun 2014, Perseroan menghasilkan timbulan limbah B3, baik padat maupun cair, dengan volume
sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Di Balai Karya, operasi bak oil trap dilakukan atas izin dari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 107
Tahun 2012 tentang Pembuangan Air Limbah ke Laut Keteknikan Sarana Balai Karya PT TIMAH (Persero) Tbk. Air
limbah yang dihasilkan di sini dikelola terlebih dahulu pada fasilitas pengolahan khusus sebelum dibuang pada
titik-titik penataan (compliance points).
Di Unit Metalurgi, operasi bak oil trap dan unit pengolahan limbah dilakukan atas izin dari Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 179 Tahun 2009 tentang Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut Unit Metalurgi PT TIMAH
(Persero) Tbk. Air limbah yang dihasilkan di sini berasal dari proses electrolytic refining (ER), proses pencucian
bijih timah, kegiatan pabrik, dan juga oily water yang berasal dari tangki BBM dan kegiatan pembangkitan listrik
tenaga diesel di PLTD Unit Metalurgi. Setiap jenis air limbah memiliki saluran pembuangan (outlet) masing-masing.
Baik di Balai Karya maupun di Unit Metalurgi, air limbah yang dibuang dipastikan memenuhi ketentuan terkait
debit maksimum yang dibuang ke laut (diukur setiap hari) dan baku mutu air yang keluar dari titik penataan
(diukur parameternya sebulan sekali). Pemantauan kualitas air laut dilakukan setiap tiga bulan sekali, dan
penanggulangan pencemaran serta pemulihan fungsi pesisir dan laut juga dilakukan. Satu kali sebulan, dilakukan
pengujian kualitas air limbah oleh laboratorium independen yang telah diakreditasi Komisi Akreditasi Nasional. Hasil
analisis pemantauan kualitas air limbah dan perhitungan beban air limbah (di masing-masing lokasi pembuangan)
dilaporkan setiap tiga bulan sekali ke instansi- instansi yang berkepentingan.
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan melakukan pengujian kualitas air limbah dengan hasil seperti berikut.
Hasil Pemantauan Baku Mutu Lingkungan Untuk Air Limbah, 2013 dan 2014
Fisika
Kimia
Pada open pit Pemali, Perseroan menerapkan sistem sirkulasi air, dan dengan demikian sepanjang 2014 tidak ada
air limpahan sisa penambangan yang dibuang atau dialirkan secara sengaja ke badan sungai di sekitarnya. Juga
tidak ada laporan mengenai kerusakan ekosistem badan air (danau, rawa-rawa, dan sejenisnya) ataupun habitat
di sekitar wilayah operasional PT TIMAH.
275
Limbah Umum
Berasal dari area pemukiman dan area perkantoran PT TIMAH, Perseroan membuang limbah domestik ini ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk limbah yang bersifat organik, pengelolaannya melibatkan masyarakat
sekitar, yakni dijadikan pupuk kompos yang selanjutnya digunakan untuk pupuk revegetasi lahan.
Bahan lain yang tidak langsung berkaitan dengan aspek produksi, yakni kertas plastik bekas, tinta printer bekas
dan sejenisnya, seluruhnya (100%) dikelola sebagai bahan daur ulang oleh pihak ke 3 yang berkompeten.
Adapun bagan pengelolaan Limbah Cair yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut.
PENGENDALIAN
LIMBAH CAIR
+
PADATAN
PADATAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PT TIMAH melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area penambangan secara
rutin untuk meminimalisir kerusakan lingkungan, sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lingkungan.
Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain: pemantauan kualitas air, kualitas udara,
kualitas tanah, pencemaran tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area pertambangan.
Kegiatan pemantaun rutin tersebut memberikan gambaran pemenuhan ketentuan Baku Mutu Lingkungan (BML),
dan perkembangan kualitas lingkungan hidup di sekitar maupun dalam area kelolaan, mencakup:
• Pemantauan keanekaragaman hayati (Plankton, Benthos dan Nekton) di badan air sekitar lokasi yang
menunjukan secara umum semakin baik dan dapat mendukung kehidupan biota perairan.
• Pemantauan satwa liar menunjukan bahwa lahan-lahan lokasi bekas penambangan yang telah direhabilitasi
dan direvegetasi telah mampu mendukung kehidupan satwa liar.
• Pemantauan revegetasi menunjukan bahwa secara keseluruhan, kegiatan penanaman sudah berjalan dengan
baik, dengan tingkat keberhasilan tumbuh tanaman revegetasi diatas 80%, sementara kegiatan perawatan
tetap dilaksanakan secara teratur
Seluruh kegiatan penambangan darat yang dilakukan Perusahaan di Kepulauan Bangka Belitung berlangsung di
atas lahan yang telah disahkan oleh Pemerintah dengan terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP). Sekitar 8% atau
27 ribu hektare dari luas wilayah IUP darat Perusahaan adalah berupa hutan lindung dan sebanyak 1% atau 3.546
hektare lainnya merupakan hutan konservasi.
Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Provinsi Kep. Bangka Belitung [G4-EN11, MM2]
277
8. Karimun 0 4 - - - - 18,875.00
Untuk meminimalisasi dampak kegiatan penambangan dan mempercepat kembalinya kondisi areal sesuai
peruntukannya, PT TIMAH menjalankan program rehabilitasi dan menetapkan kawasan buffer zone (penyangga).
Kawasan “Buffer Zone” ditetapkan pada lokasi yang berbatasan langsung dengan areal hutan lindung dan di
daerah aliran sungai serta lahan revegetasi yang telah kembali menjadi hutan tropis, lengkap dengan satwa liar
yang menghuni dengan bebas. Beberapa kegiatan yang kami lakukan untuk menjaga biodiversitas area kelolaan,
mencakup:
Untuk fauna yang dilindungi, baik yang hidup dikawasan hutan lindung maupun kawasan revegetasi, Perseroan
melakukan pemantauan satwa liar secara rutin. PT TIMAH menerapkan tolak ukur keberhasilan konservasi melalui
pembuktian adanya peningkatan jumlah satwa liar (unggas, reptil dan mamalia) dibandingkan dengan sebelum
dilakukan pengelolaan lingkungan. Adapun gambaran keanekaragaman hayati di kawasan kelolaan adalah
sebagai berikut.
JENIS JENIS
Vegetasi 54 74
Burung 38 26
Mamalia 9 4
Reptilia 4 3
Ekosistem laut: 77 34
Fitoplankton 31 18
Zooplankton 13 6
Makrozoobenthos 10 3
Tanaman Air - 4
Ikan Karang 14 -
Terumbu Karang 5 -
Bakau 4 3
Ekosistem Sungai: 43 37
Fitoplankton 24 23
Zooplankton 11 10
Makrozoobenthos 4 4
Bakau 4 -
Sehubungan dengan kemungkinan keberadaan flora dan fauna yang dilindungi sesuai ketentuan International
279
Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) maupun daftar spesies langka yang dikeluarkan
Pemerintah RI di areal kelolaan, Perseroan melakukan pemantauan satwa liar secara rutin dibantu oleh pihak ke-3.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut diperoleh data bahwa, Di wilayah IUP Perusahaan, baik darat maupun laut,
terdapat beberapa spesies atau kelompok makhluk hidup yang dilindungi, sehingga masuk ke dalam Daftar Merah
(Red List) IUCN, yaitu:
HAMPIR
GENTING TERANCAM RENTAN
Terumbu Karang
SIMPING
(Mollisca Bivalvia)
CACING WAK-WAK
(Hylobates Agilis)
SIPUT GONG-GONG
(Strobus Turturella)
Udang putih
(Panaeus Merguinensis)
UDANG WINDU
(Panaeus Monodon)
Udang putih
(Scylla Serreta)
Berbagai upaya yang kami lakukan tersebut membukti komitmen Perseroan dalam menerapkan konsep tambang
berwawasan lingkungan melalui pelaksanaan kegiatan penambangan yang efisien, meminimalisasi kerusakan
sekaligus melaksanakan upaya pelestarian lingkungan, termasuk melaksanakan kegiatan penutupan pasca
tambang yang terencana dengan baik.
Perseroan juga memastikan bahwa dengan area yang demikian luas, tidak ada satupun dari kegiatan
penambangan, baik yang dijalankan Perusahaan maupun oleh para mitra tambang, diselenggarakan di atas lahan
milik penduduk asli. Tidak ada penduduk asli yang harus memindahkan pemukimannya karena terganggu oleh
kegiatan penambangan oleh Perseroan. [MM9]
PT TIMAH juga telah bekerja sama dengan Kepolisian RI melalui Kepolisian Daerah Bangka Belitung dan Kepolisian
Daerah Kepulauan Riau untuk meningkatkan kinerja pengamanan lahan IUP Perseroan dari gangguan pihak-pihak
yang tidak berwenang dan tidak bertanggung Jawab.
Dengan memperhitungkan kondisi cuaca, PT TIMAH telah melakukan pengelompokan wilayah cadangan (menjadi
cadangan utama dan cadangan perlindungan), sehingga operasi penambangan lepas pantai dapat lebih terencana
dan efektif bahkan kendati sedikit terganggu oleh cuaca. Salah satu hambatan lain bagi suksesnya kegiatan
penambangan laut adalah maraknya praktik penambangan inkonvensional oleh masyarakat yang menggunakan
kapal-kapal kecil, yang disebut tambang inkonvensional (TI) apung.
Pemanfaatan kapal BWD sejak akhir 2012 ditempuh oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saingnya di laut.
BWD sanggup menambang di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 meter. Pada kedalaman tersebut, TI
apung tidak lagi dapat beroperasi karena keterbatasan kapal dan instrumen yang mereka gunakan.
281
Dengan penilaian tersebut Perseroan mengharapkan diperolehnya mitra bisnis yang juga memiliki komitman tinggi
terhadap kelestarian lingkungan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
dana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang jumlahnya ditetapkan sebagai provisi atas
tiap satuan berat timah yang kami produksi.
Jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahun 2014 adalah
sebesar Rp5,03 miliar. Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut turun 19,2% dari tahun lalu, yakni
sebesar Rp6,23miliar. Adapun rincian pengeluaran untuk pengelolaan dan pelestarian lingkungan di tahun 2014
adalah sebagai berikut.
a. Ekternal
1. PROPER 753.300.000
2. BAPETEN 60.948.000
b. Internal
8 RAPAT/LOKAKARYA/SEMINAR 37.800.000
TOTAL 5.034.380.000
283
PENGHARGAAN
Kepedulian dan konistensi Perseroan dalam menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di seluruh areal
kelolaan dan fasilitas produksi yang dimiliki mendapatkan sejumlah pengakuan dari pihak eksternal.
Salah satu pengakuan eksternal yang diperoleh adalah diikutsertakannya saham PT TIMAH sebagai komponen
Indeks SRI Kehati di sepanjang tahun 2014, dengan periode keanggotaan yang terkini berlaku hingga April
2015. Indeks SRI Kehati diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Kehati pada September 2009 untuk
mengapresiasi emiten-emiten publik yang menjalankan program-program lingkungan dengan kinerja baik.
Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi untuk kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan, Perseroan
menerima penghargaan PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk kinerja periode 2013-2014
untuk tiga unit bisnis berikut:
• Unit Metalurgi Muntok
• PLTD Baturusa
• Unit Produksi Kundur
Tanggung Jawab
284 Ketenagakerjaan, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
285
Uraian mengenai pelaksanaan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilihat pada
sub-Bab “Tinjauan Operasional, Pengelolaan Sumber Daya Manusia” dan “Keselamatan dan
Kesehatan Kerja” pada halaman 96, 97 dan 284. Pada uraian “Pengelolaan Human Capital” Perseroan
menjelaskan seluruh aspek berkaitan dengan SDM, meliputi pengelolaan berbasis hubungan
industri yang berimbang di dituangkan dalam PKB yang ditinjau secara berkala, penerapan prinsip
kesetaraan dalam pelatihan dan pengembangan kompentensi, jenjang karir maupun remunerasi,
pemberian paket remunerasi atau imbalan kerja dengan mempertimbangkan dan menerapkan
manajemen kinerja, dan sebagainya.
Sedangkan pada uraian “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Perseroan menjelaskan mengenai
berbagai program yang dilaksanakan dalam rangka menjaga kesehatan kerja para pegawai,
masyarakat sekitar dan lingkungan kerja. Perseroan juga menguraikan berbagai program yang
dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan insiden kecelakaan kerja.
287
LANDASAN KEGIATAN
Pelaksanaan berbagai kegiatan pengembangan komunitas, termasuk PKBL, dilakukan berlandaskan
pada berbagai peraturan dan perundangan sebagai berikut
1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusa-
haan.
3. Peraturan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik
4. Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
Tanggal 27 April 2007 dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
5. Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara
Bulan September 2013 BUMN No. PER-05/MBU/2007.
6. Peraturan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara
Tanggal 17 Juni 2003 dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
7. Surat Edaran Kementerian BUMN No.SE-02/MBU/ Tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan
8. Surat Edaran Kementerian BUMN No. SE-433/ Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN
MBU/2003 Tanggal 16 September 2003 dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan.
9. Surat Kementerian BUMN No. 216/M- Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
10. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudi-
dayakan Kewirausahaan.
11. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 316/ Tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
KMK.016/1994 Tanggal 27 Juni 1994 melalui Pemanfaatan dari Bagian Laba BUMN.
Pelibatan masyarakat lokal juga menjadi alternatif terbaik untuk meminimalkan potensi dampak
sosial, yang ditimbulkan dari kegiatan operasional Perseroan. Melalui berbagai program
pengembangan komunitas yang diselenggarakan, masyarakat akan merasakan manfaat dari
keberadaan Perseroan.
di tingkat lokal, yakni unsur Pemda, Tokoh Masyarakat, LSM dan PT TIMAH didiskusikan dan diputuskan program-
program CSR yang akan dijalankan, pelaksanaan pengawasan dan pelaksanaan tahap evaluasi termasuk
kebutuhan dananya.
Dampak itulah yang dikelola oleh PT TIMAH agar menjadi positif dengan memberdayakan kemampuan ekonomi
masyarakat di sekitar area kelolaan. Hal tersebut juga sesuai dengan peraturan BUMN yang dijadikan landasan
kegiatan tersebut di atas, termasuk juga melaksanakan amanat dari Kementerian Sosial atas upaya pengentasan
kemiskinan. Selanjutnya PT TIMAH menyusun dan merealisasikan program tanggung jawab sosial perusahaan
dengan pendekatan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan juga berarti upaya memenuhi harapan
para pemangku termasuk masyarakat sekitar, yakni berkembangnya kesejahteraan selaras dengan perkembangan
usaha Perseroan.
PROGRAM-PROGRAM
Perseroan menjalankan tiga kategori program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar, yaitu Program Kemitraan, Program Bina Lingkungan, dan Bantuan Sosial (CSR). Untuk
memastikan ketiga program tersebut berjalan baik dan memberi hasil yang maksimal, Perseroan menjalin
hubungan baik denganPemerintah Daerah untuk menjalankan semua program tersebut agar dapat berkelanjutan
dan tepat sasaran.
Di tahun 2014, Perseroan kembali melanjutkan beberapa kegiatan Program Kemitraan, Bina Lingkungan, dan CSR
yang difokuskan pada pengembangan potensi khas Bangka Belitung, seperti kerajinan pewter, akar bahar, renda
dan aksesoris, serta industri makanan rumahan (terasi, getas, dan keripik cumi), bekerja sama dengan Dinas UKM
Provinsi. Perseroan juga memberikan bantuan sosial dan bina lingkungan ke wilayah operasionalnya, termasuk
bantuan bagi korban bencana alam.
Untuk memastikan ketiga program tersebut berjalan maksimal, Perseroan membentuk struktur organisasi
pelaksana kegiatan PKBL dan CSR, yang berada dibawah koordinasi Direktorat SDM & Umum. Sesuai Surat
Keputusan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk No. 751/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Mei 2012 tentang
Struktur Organisasi PT TIMAH (Persero) Tbk, Struktur Organisasi Pengelola Dana PKBL adalah sebagai berikut:
289
DIREKTORAT
SDM & UMUM
PKBL &CSR
PEMERIKSA LAPORAN
JURU SURVEY JURU SURVEY JURU SURVEY JURU SURVEY
KEUANGAN PKBL
PEMERIKSA
ANGGARAN PKBL
DAMPAK KEUANGAN
Pada setiap periode operasional, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk mndukung pelaksanaan kegiatan
tanggung jawab kepada komunitas sekitar, dalam bentuk dana PKBL dan CSR. Untuk tahun 2014, total dana yang
dianggarkan untuk pelaksanaan program PKBL adalah sebesar Rp16,79 miliar, dengan rincian masing-masing
sebesar Rp12,5 miliar untuk kegiatan dalam rangka Program Kemitraan, sedangkan sebesar Rp4,29 miliar adalah
untuk kegiatan dalam rangka Program Bina Lingkungan. Total dana tersebut belum termasuk biaya administrasi
Bina Lingkungan (BL) sebesar Rp33,7 juta dan dana pembinaan Program Kemitraan (PK) dalam bentuk promosi
mitra binaan sebesar Rp1,2 miliar.
Namun demikian sehubungan dengan antusiasme masyarakat untuk mengembangkan kompetensi di bidang
ekonomi, realisasi penyaluran dana PK bertambah menjadi sebesar Rp17,39 miliar. Sementara realisasi penyaluran
dana BL berada dibawah anggaran yang ditetapkan, yakni hanya mencapai nilai sebesar Rp1,25 miliar. Berikut
penjelasan mengenai pelaksanaan program PKBL dimaksud selama tahun 2014.
Sementara itu untuk mendukung kegiatan program CSR, pada tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan dana
kegiatan CSR sebesar Rp13,1 miliar. Dari total anggaran tersebut pada tahun 2014, Perseroan merealisasikan
penyaluran dana CSR sebesar Rp3,9 miliar yang digunakan untuk mendukung berbagai program CSR, yang
utamanya ditujukan pada kegiatan pendidikan dan keagamaan selain kegiatan di bidang penyediaan infrastruktur,
lingkungan dan bencana alam.
PROGRAM KEMITRAAN.
Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan adalah menumbuh kembangkan kompetensi di bidang ekonomi dari
masyarakat sekitar melalui dukungan pembiayaan lunak pada usaha mikro dan koperasi. Dengan upaya tersebut
diharapkan usaha kecil yang dikelola masyarakat menjadi mandiri, berkembang dengan tangguh, mampu
menggerakkan roda ekonomi masyarakat dalam upaya menciptakan kesejahteraan yang merata. Para pemilik
usaha mikro, kecil dan koperasi yang menjadi penerima manfaat program kemudian dinamakan Mitra Binaan.
Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013, melalui program Kemitraan Perusahaan menganggarkan
dari pos biaya suatu nilai yang besarnya maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Nilai anggaran ini
ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil bunga pinjaman, bunga
deposito, dan jasa giro, merupakan sumber dari seluruh pendanaan untuk Program Kemitraan tahun 2014.
Sebagaimana disinggung sebelumnya, total realisasi penyaluran dana Program Kemitraan 2014, mencapai nilai
sebesar Rp17,39 miliar, naik 81,34% dari realisasi penyaluran dana tahun 2013 yang sebesar Rp9,59 miliar, dan
lebih tinggi dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam RKAP 2014, sebesar Rp12,5 miliar.
Total penerima manfaat Dana Kemitraan pada tahun 2014 adalah 547 mitra binaan, yang tinggal di 12 area
sebagaimana tampak pada tabel berikut.
Semester I Semester II
No Wilayah RKA 2014 Tahun 2014 %
MB Pinjaman MB Pinjaman
291
Bidang usaha mitra binaan yang didukung oleh Perseroan pada tahun operasional 2014 adalah Perdagangan,
Industri, Jasa, Perikanan, Peternakan, Perikanan dan Koperasi, dengan rincian sebagai berikut.
5 Kabupaten Bangka Selatan 117 3,498,500,000 15 490,000.000 21 555,000.000 3 45,000.000 1 50,000.000 158 4,653,500.000
Selain dukungan dalam bentuk pinjaman lunak, Perseroan juga membantu pengembangan usaha para mitra
binaan dengan memberikan beragam pelatihan meliputi: pembekalan dan motivasi kewirausahaan dan manajemen
rukhyah di Pangkalpinang dan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Bangka Belitung. Dalam penyelenggaraannya,
Perusahaan bekerja sama dengan berbagai dinas setempat, Bank Muamalat, Bank Syariah Bangka, dan Fakultas
Ekonomi Universitas Bangka Belitung.
Melengkapi program pelatihan yang diberikan, Perseroan juga mendukung pengembangan usaha mitra binaan
dengan mengikutsertakan mereka pada berbagai pameran produk UKM baik dalam skala lokal, nasional, hingga
internasional. Dengan demikian, produk dan inovasi yang mereka ciptakan dapat lebih dikenal di kalangan
masyarakat luas.
Untuk para Mitra Binaan yang bergerak di bidang kerajinan pewter, akar bahar, renda, aksesoris, dan makanan,
mendapatkan bantuan dari Perusahaan untuk memasarkan produk unggulan mereka. Sejumlah Mitra Binaan
diikutsertakan dalam pameran-pameran tingkat nasional seperti:
• INACRAFT 2014 Jakarta Convention Center, Jakarta
• Belitung Fair 2014 di kawasan wisata Tanjung Pendam, Tanjung Pandan Belitung
• Pameran Negeri Sejuta Pelangi Fair 2014 di Stadion Utama BTP Manggar Belitung Timur
• Pameran Agrinex ke-8 tahun 2014, ajang pameran bertema ketahanan pangan
Untuk tahun 2015, Perseroan telah menganggarkan dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp12,50 miliar,
dengan sasaran total Mitra Binaan sebanyak 547 pihak, yang tersebar di 12 wilayah operasional. Seluruh dana ini
akan diambil dari dana Program Kemitraan tahun sebelumnya yang masih tersedia.
Songket Markanah
Saat ini sudah sangat jarang dijumpai adanya penenun handal di berbagai daerah di tanah air. Salah satu
penenun yang masih eksis saat ini adalah Markanah, salah seorang mitra binaan PT TIMAH. Dengan
ketrampilannya, aneka benang yang terkesan lusuh dan kusut bisa ‘disulap’ menjadi selembar songket
nan indah dengan warna-warna yang cerah. Bermodal ketekunan dan kesabaran memintal helai demi helai
benang, dalam tempo satu bulan perempuan kelahiran Tanjungpandan, mampu menghasilkan satu lembar
kain songket ukuran 2mx2m.
Ketrampilan menenun Markanah lahir dari program pelatihan yang disediakan oleh mitra binaan PT TIMAH, Ibu
Maslina. Perseroan mendukung penuh program pelatihan yang diberikan selama satu bulan. Usai mengikuti
pelatihan, mereka dibekali satu unit alat tenun lengkap dengan bahan bakunya.
Berbekal alat tenun dukungan Program Kemitraan PT TIMAH, Markanah mulai memproduksi kain songket
dan menjualnya melalui galeri UMKM. Perseroan juga mendukung program promosi salah satu mitra binaan
tersebut dengan mengikutkan produk Songket Markanah dalam program pameran yang disponsori oleh PT
TIMAH.
Untuk memajukan usahanya, hingga saat ini Markanah sudah dua kali memperoleh kesempatan pinjaman
modal. Saat ini alat tenun yang dimiliki Markanah sudah bertambah menjadi ernpat unit. Untuk menambah
keragaman produknya, Markanah berencana akan mengembangkan motif motif khas Belitung.
Kemajuan usaha Markanah kini telah menginspirasi beberapa tetangga dan rekan usaha untuk juga
mengembangkan usaha songket dan menggunakan hasilnya sebagai salah satu sumber pendapatan untuk
mendukung pengeluaran rumah tangga dan membiayai sekolah anak-anak mereka.
PEWTER merupakan produk kerajinan logam, gabungan seni cetak dan ukir, menggunakan bahan campuran
97% timah putih, 2% tembaga dan 1% antymon. Produk logam campuran tersebut dapat menghasilkan
berbagai produk kerajinan pewter diantaranya gantungan kunci, piala, vas, cangkir, asbak hingga replika
kapal seperti kapal keruk, kapal phinisi, dan sebagainya dengan detail yang rinci. Harga dari setiap produk
sangat beragam dimulai dari Rp20.000 sampai dengan puluhan juta rupiah, tergantung dari ukuran dan tingkat
kesulitan dalam proses pembuatannya.
PT TIMAH, sebagai salah satu BUMN dengan produk unggulan adalah logam timah, sangat mendukung
perkembangan seni kerajinan pewter ini. Sebagai wujud dukungan, Perseroan mengikut sertakan produk
karya mitra binaan dalam ajang pameran “Negeri Sejuta Pelangi Fair” yang diselenggarakan secara rutin.
293
Dalam ajang pameran “Negeri Sejuta Pelangi Fair 2014” yang diselenggarakan di Bangka, PT TIMAH
membuka stan produk pewter buah karya Sugiawan dan kawan-kawan, mitra binaan Perseroan. Berbagai
aneka macam bentuk dan kreativitas yang lebih bervariasi, produk-produk yang ditampilkan di stan PT TIMAH
mampu memukau para pengunjung, termasuk Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi.
Bupati Belitung Timur Basuri T Purnama saat mengunjungi stand PT TIMAH memberikan apresiasi dan pujian
kepada para pengrajin Pewter yang berada dibawah naungan Perseroan, karena telah mampu membuat
produk yang berkualitas dan memiliki daya jual yang tinggi.
Besaran dana yang dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program Bina Lingkungan dtetapkan melalui
RUPS, dimana untuk tahun 2014 telah ditetapkan dana sebesar Rp4,29 miliar. Dari anggaran tersebut, sebesar
Rp1,25 miliar, atau 29,02% anggaran, telah disalurkan dalam berbagai bentuk kegiatan kepada para penerima
manfaat dengan rincian sebagai berikut.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penyaluran dana Program Bina Lingkungan ditujukan untuk mendukung
kehidupan kemasyarakatan meliputi bantuan untuk: sarana ibadah, pendidikan dan pelatihan, sarana & prasarana
umum, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Berbagai kegiatan dalam rangka penyaluran dana Bina Lingkungan yang dilaksanakan selama tahun 2014 meliputi:
• Penanaman pohon bakau di Kabupaten Bangka
• Pembudidayaan lada putih sebagai kebun percontohan
• Pembangunan Rumah Sehat di sejumlah wilayah operasional, bekerja sama dengan LPM setempat
• Bantuan pembangunan rumah ibadah
• Bantuan pembangunan Museum Timah Indonesia sebagai pendukung kegiatan pariwisata Bangka – Belitung.
Untuk tahun 2015, Perusahaan menganggarkan dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp4,29 miliar.
Selain kedua bidang tersebut program CSR juga menyasar sendi-sendi kehidupan kemasayarakatan lain, seperti:
pembangunan dermaga untuk nelayan, pembuatan kanal kecil di muara-muara untuk jalur sandar kapal nelayan
ke dekat pemukiman, bantuan peralatan tangkap dan keselamatan bagi nelayan, bantuan peralatan perawatan
kapal tangkap ikan dan sebagainya.
295
“PT TIMAH Goes To School” adalah kegiatan pengajaran Bahasa Inggris oleh instruktur profesional. Kegiatan
ini merupakan wujud kepedulian PT TIMAH (Persero) Tbk terhadap kualitas pendidikan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung. Sejumlah sekolah di Kabupaten Bangka Induk, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung
Timur telah mengikuti program ini.
Program berbasis edukasi ini diikuti kurang lebih 4.000 pelajar tingkat SMP/SMA/SMK sederajat se-Bangka
Selatan.
Program “PT TIMAH Goes to School” untuk tingkat SMP dan sederajat diberikan dalam bentuk PT TIMAH
Fun English Workshop, cara mudah pintar berbahasa Inggris yang dikemas dalam bentuk games, tepukan
dan nyanyian dengan tujuan membuat siswa merubah stigma Bahasa Inggris menjadi bahasa pergaulan yang
mudah dipelajari dan dipraktekkan.
Sementara untuk tingkat SMA-sederajat, kegiatan “PT TIMAH Goes to School” berisi Entrepreneurship
Campaign atau kampanye menjadi pengusaha bersama PT TIMAH. Kegiatan ini diisi oleh para motivator dan
pelaku usaha langsung. Tujuannya adalah merubah pandangan penduduk setempat, agar siswa yang tamat
sekolah tidak lagi bertujuan menjadi Pegawai Negeri Sipil semata.
Atas kiprahnya dalam mendukung bidang pendidikan, Bupati Bangka Selatan H. Jamro menyampaikan terima
kasihnya kepada PT TIMAH yang mewujudkan kepeduliannya, khususnya terhadap pendidikan di Bangka
Selatan. Menurut Bupati, program ini dapat menjadi pembelajaran bagi siswa dan juga guru dalam metode
baru pelajaran Bahasa Inggris. H. Jamro berharap agar seluruh siswa dan guru Bahasa Inggris di Bangka
Selatan dapat memanfaatkan program yang diluncurkan CSR PT TIMAH tersebut.
297
Dalam rangka menjalankan tanggung jawab terhadap para konsumennya, Perseroan melakukan
pengawasan yang ketat terhadap seluruh tahapan dalam mata rantai produksi untuk semua produk-
produknya. Proses-proses produksi dilakukan dengan mengacu pada standar yang berlaku dan
dipastikan tidak berdampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan pengguna produk-produk
tersebut. [G4-PR1]
Proses pengawasan dan penjaminan kualitas seluruh produk PT TIMAH dilakukan mulai tahap
perancangan produk, penelitian dan pengembangan, penambangan, pencucian dan peleburan,
sertifikasi, penggunaan bahan daur ulang, penggudangan, pengiriman ke pelanggan, hingga
penggunaan produk oleh pelanggan.
Hasil produk kemudian dianalisis untuk mendapatkan kepastian kandungan logam maupun
pengotornya, dan disertifikasi sesuai standar yang berlaku secara internasional. Dengan sertifikasi
tersebut, Perseroan menjamin seluruh produknya aman bagi kesehatan penggunanya, baik langsung
maupun tidak langsung.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013, mengenai ketentuan ekspor timah
sejak 30 Agustus 2013, kegiatan pemasaran Perusahaan dilakukan melalui satu pintu, yaitu Bursa
Timah Indonesia di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Peraturan dimaksud kemudian
disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No44/2014, yang mulai berlaku sejak
November 2014.
Sesuai peraturan tersebut, Seluruh bijih timah Perseroan dapat dipertanggungjawabkan asal-
usulnya dan kualitasnya dapat ditelusuri dan diverifikasi, mengacu pada sistem ISO 9000:2000.
Perusahaan juga menggunakan jasa surveyor independen SUCOFINDO untuk mengidentifikasi dan
memberikan pemastian tentang asal-usul bijih timahnya.
Perseroan tidak pernah melanggar peraturan, etika, ataupun prosedur terkait penggunaan logam PT
TIMAH yang membahayakan dan mengganggu kesehatan penggunanya dalam daur hidup produk
yang wajar. Seluruh proses kerja dan proses produksi di PT TIMAH mengacu pada prosedur operasi
standar (SOP), yang dievaluasi dan diaudit oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen SGS.
Sementara itu, pengendalian mutu untuk proses peleburan timah, pemurnian, dan pengecoran
produk Banka, Banka Low Lead, Banka Four Nine, dan Mentok (dalam berbagai bentuk dan ukuran)
telah dijamin oleh ISO 9001:2008.
Produk PT TIMAH dilengkapi dengan informasi penting yang perlu diketahui oleh pelanggan,
yang mencakup kandungan timah dan sertifikat asal barang. Sertifikat asal barang (certificate of
origin) untuk produk-produk timah Perseroan diterbitkan oleh Departemen Perdagangan Republik
Indonesia. Sertifikat ini memberi jaminan bahwa produk tersebut berasal dari sumber yang sah
dan taat hukum. Informasi kandungan timah tercantum dalam Weight & Analysis Certificate
yang dikeluarkan oleh laboratorium yang terakreditasi. Perseroan juga tidak pernah melakukan
pelanggaran terhadap peraturan-peraturan ataupun standar-standar lainnya yang berlaku, ataupun
dikenai sanksi atau menerima pengaduan yang terkait dengan hal tersebut. [G4-PR3]
SERTIFIKASI BERAT
DAN ANALISIS
PRODUK KANDUNGAN TIMAH SUPERVISI
LEMBAGA
INDEPENDEN
SERTIFIKASI
ASAL BARANG
PEMASARAN PENGEMASAN
DOMESTIK 5%
ASURANSI
PENGEPAKAN DAN
PENYIMPANAN DI
GUDANG
EKSPORT 95%
299
Sehubungan dengan pemberlakukan Peraturan Perdagangan tersebut diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi
dan menyarankan seluruh pelanggan menjadi anggota BKDI, agar transaksi dapat dilakukan sesuai ketentuan.
Kesediaan pelanggan menjadi anggota BKDI membuat Perseroan dapat memberikan layanan maksimal dalam
koridor peraturan perdagangan produk timah terbaru tersebut. Kepatuhan terhadap regulasi dan komitmen
menjaga hubungan baik dengan pelanggan membuat Perseroan terhindar dari pelanggaran terkait kegiatan
pemasaran maupun pelanggaran peraturan dalam kegiatan perdagangan timah.
Hal tersebut menunjukkan komunikasi Perseroan dengan para pelanggan, sebagai bagian dari kegiatan pelayanan
kepada pelanggan, berlangsung dengan baik dan memberi hasil positif bagai perkembangan industri pertimahan
di Indonesia dan bagi pertumbuhan usaha Perseroan dimasa mendatang.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dan sebagai dasar pelaksanaan perbaikan kualitas layanan,
Perseroan mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan secara berkala. Hasil kegiatan survei yang dilaksanakan
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil memperbaiki beberapa parameter dalam
pelayanan. Namun demikian masih ada beberapa aspek layanan yang harus ditingkatkan, misalnya mengenai
kualitas kemasan, label produk dan sebagainya.
Selain berupaya mendapatkan umpan balik bagi peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan, Perseroan
konsisten menerapkan kebijakan untuk menjaga privasi pelanggan sesuai kaidah hubungan perdagangan yang
berlaku. Perseroan juga konsisten menerapkan kebijakan untuk mematuhi seluruh ketentuan hukum, peraturan,
dan standar praktek operasional yang berlaku sehingga sepanjang tahun pelaporan 2014, PT TIMAH terhindar dari
denda atau sanksi lainnya akibat pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, terkait dengan
pengadaan dan penggunaan barang dan jasa yang dihasilkan.
300
Informasi
Perusahaan
301
Menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) sejak Juni 2008. Beliau juga
menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Mayapda Internasional Tbk.
Sebelumnya pernah menjabat Komisaris Utama PT Feron Tambang Kalimantan dan
PT Humpus Intermada Transportasi Tbk. Beliau mulai aktif di jajaran Kepolisian sejak
tahun 1973, dan menjalani berbagai tugas penting seperti Operasi Namibia Afrika
sebagai bagian dari Unit Tugas Garuda (1989), tugas di Australia (1993), tugas ke ke
Denmark, Inggris, Afrika Selatan. (1997) dan tugas ke Australia (1998). Beliau juga
pernah menjabat berbagai posisi penting di kepolisian, meliputi sebagai Sekpri Kapolri
(1993), Wakapolda Riau (1999), Direktur Pidana Korupsi Polri (2000), WaKapolda
Sumut (2001), Kapolda Ulut (2002), Gubernur Akpol (2002), Kapolda Jateng (2004),
Kababinka Polri (2004) sebelum purna tugas dari Kepolisian pada tahun 2006).
Menjabat sebagai Komisaris Independen PT TIMAH (Persero) Tbk sejak Juni 2011.
Saat ini beliau juga bertugas sebagai Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang Investasi
dan Sinergi BUMN Kementerian BUMN. Sebelumnya pernah bertugas sebagai Asisten
Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa Kementerian
Negara BUMN (2010) dan Asisten Deputi Bidang Urusan Usaha Jasa Perdagangan
Kementerian Negara BUMN (2006), Direktur Persero, Perhubungan, Telekomunikasi
dan Pariwisata Departemen Keuangan (2002) dan Direktur Restrukturisasi dan
Privatisasi Kementerian Pendayagunaan BUMN (2001). Selain itu, beliau juga pernah
bertugas sebagai Komisaris pada PT Petrokimia Gresik dan PT Askrindo (2001-2010).
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Jurusan Ekonomi dari Universitas Airlangga (1978),
selanjutnya beliau melanjutkan pendidikan jenjang Pasca Sarjana Bidang Economic
Policy di Boston, USA (1988).
303
Menjabat sebagai Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April 2012. Saat ini
beliau juga menjabat sebagai Deputi Bidang Dalam Negeri BIN. Sebelumnya pernah
bertugas sebagai Staf Khusus KASAD (2012), Pangdam XVII/CEN (2010), Kasdam IM
(2010) dan Kepala Pos Wilayah NAD BIN (2010). Beliau bergabung di TNI sejak 1978,
dan telah menduduki berbagai jabatan kemiliteran, termasuk diantranya Asops Dan
Jen Kopassus (1997), Wadan Satintel BAIS TNI (1999), PABAN Utama A-4 BAIS TNI
(2003), DAN REM-173/PWB DAM XVII/TKR (2005) dan Staf Ahli Pangdam XVII/CDW
Bidang Ekonomi, (2006).
Menjabat sebagai Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk sejak Maret 2014. Saat ini beliau
juga menjabat sebagai Dosen dan Peneliti di Departernen Administrasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Member of Committee Expert of Public
Administration (CEPA), United Nation; Ketua Umum Indonesian Association of Public
Administration (IAPA) dan Executive Council of Asian Group of Public Administration
(AGPA). Beliau aktif di bidang pendidikan dan aktif menulis berbagai makalah dan
menerbitkan paper pada jurnal-jurnal ternama dan media publikasi di dalam negeri serta
menulis berbagai buku kajian mengenai ilmu pemerintahan dan administrasi negara.
Beliau juga aktif sebagai pembicara dalam berbagai seminar yang diselenggarakan di
dalam maupun di luar negeri.
Pernah bertugas pada berbagai jabatan, meliputi Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu
Administrasi UI (2011), Anggota Panitia Seleksi Ombudsman Republik lndonesia
(2010), Anggota Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional yang bertanggungjawab
langsung kepada Wakil Presiden RI (2011), Direktur Local Governance Watch (LOGOWA)
FISIP Universitas (2012) Indonesia dan Wakll Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (2011 - 2014).
Menjabat sebagai Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk sejak Maret 2014. Saat ini juga
bertugas sebagai Inspektorat Jenderal di Kementerian ESDM. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan pada Kantor BPKP Propinsi Jateng,
Direktur PLP Bidang Pertahanan dan Keamanan pada PIP Bidang Polsoskam dan
Direktur PLP Bidang Kesra pada PIP Bidang Polsoskam.
Menjabat sebagai Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk sejak Maret 2014. Sebelumnya beliau pernah bertugas
sebagai Ketua DPRD Kota Pangkalpinang (1997-1999), Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (2001-2002) dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (2002-2007). Beliau mulai bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1970 dan pernah bertugas dan menjabat pada berbagai posisi, diantaranya Pengawas
Utama pada UPTB (1987), kemudian Penata Muda pada Unit Penambangan Timah Bangka (1989), Kepala
Sekretariat Divisi Logistik PT Tambang Timah (1991) sebelum kemudian menjalani karir sebagai pejabat
anggota DPRD dan Pemerintah Daerah. Beliau resmi pensiun dari Perseroan pada tahun 2006.
Beliau mendapatkan gelar Sarjana Administrasi dari STIA LANRI Bandung (1984) dan Sarjana Hukum dari
UNINUS Bandung (1988).
Profil Direksi
305
Mulai menjabat sebagai Direktur Utama PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April 2012.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk,
setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi/Produksi Perseroan (2001-
2006), Kepala Departemen Operasi PT Semen Padang (1995-2001) dan Komisaris PT
Yasiga Sarana Utama (1996-2001).
Meraih gelar S-1 Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya
tahun 1980.
Mulai menjabat sebagai Direktur Niaga PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April 2012.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum, PT Timah Industri (2012), Kepala
Pengembangan Usaha PT TIMAH (Persero) Tbk (2008), Kepala Perwakilan Jakarta
(2003), Staf Direksi – Pengembangan Usaha Sektor non Pertambangan (2002) dan
Kepala Pengembangan Usaha PT TIMAH (Persero) Tbk (2001).
Meraih gelar S-1 Ekonomi Akuntansi dari Sekolat Tinggi Ilmu Ekonomi Bandung (1986),
selanjutnya beliau melanjutkan ke jenjang S-2 Magister Manajemen Teknologi dari
Institut Teknologi Bandung (2000).
Meraih Sarjana Metalurgi Tambang, Institut Teknologi Bandung (1987), selanjutnya beliau
melanjutkan ke jenjang S-2 Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung (2000).
Profil Direksi
306
Mulai menjabat sebagai Direktur Keuangan PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April
2012. Sebelumnya menjabat berbagai posisi di anak perusahaan, PT Dok dan
Perkapalan Air Kantung, mencakup Direktur Utama (2012) dan Direktur (2008-2011),
setelah sebelumnya menjabat sebagai Advisor Direksi Bidang Keuangan dan Kepala
Corporate Finance, (2008) serta Kepala Akuntansi PT TIMAH (Persero) Tbk.
Mulai menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April
2012. Sebelumnya menjabat Kepala Bidang Humas pada Administrasi Perusahaan
(2003-2007) dan Kepala Sekretariat dan Rumah Tangga Perusahaan, PT TIMAH
(Persero) Tbk (1996-2004).
Mulai menjabat sebagai Direktur Operasi PT TIMAH (Persero) Tbk sejak April 2012.
Sebelumnya menjabat berbagai posisi di anak perusahaan, mencakup Direktur,
PT Tanjung Alam Jaya (2012), Direktur Utama, PT Timah Investasi Mineral (2009),
Kepala eksplorasi timah, PT Timah Eksplomin (2007) dan Kepala eksplorasi, PT Timah
Investasi Mineral (2002–2007)
Profil Komite
307
Mulai bertugas sebagai anggota Komite Audit PT TIMAH (Persero) Tbk pada bulan
Mei 2012, selanjutnya diperpanjang mulai Mei 2014. Saat ini juga bertugas sebagai
Kepala Bagian Manajemen Strategi Komunikasi dan Kehumasan, Biro Komunikasi
dan Layanan Informasi, Sekjen Kementerian Keuangan. Sebelumnya pernah bertugas
sebagai Anggota Komite Audit, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Persero
(2008– 2011).
Mulai bertugas sebagai anggota Komite Audit PT TIMAH (Persero) Tbk pada
bulan Mei 2014. Saat ini juga bertugas sebagai Inspektur Sekretariat Kabinet
pada Inspektorat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Sebelumnya pernah
bertugas pada Sekretariat Utama, BPKP Pusat (2003-2010) setelah bertugas
pada berbagai perwakilan kantor BPKP di Indonesia.
Meraih gelar Ajun Akuntan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) (1982),
selanjutnya beliau melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Akuntan dari
STAN (1988) dan selanjutnya memperolah gelar Magister Manajemen dari STIE
lPWI Jakarta (1996).
Profil Komite
308
Mulai bertugas sebagai anggota Komite Sumber Daya Manusia & Risiko
Usaha PT TIMAH (Persero) Tbk pada bulan Januari 2013 dan diangkat kembali
pada bulan Mei 2014. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota Komite
Risiko Usaha, PT TIMAH (Persero) Tbk (2010-2011), Komisaris, PT Tambang
Timah (2005- 2007), Komisaris, PT Timah Eksplomin (2003-2005) dan Direktur,
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, Kementerian ESDM
(1998-2004).
Mulai bertugas sebagai anggota Komite Sumber Daya Manusia & Risiko
Usaha PT TIMAH (Persero) Tbk pada bulan Januari 2013 dan diangkat
kembali pada bulan Mei 2014. Sebelumnya pernah bertugas pada Tim
Kerja Sekretariat Komite Kebijakan Publik Kementerian BUMN (2006-
2011), PNS Departemen Perhubungan (2002-2004), Anggota DPR/MPR-
RI (1997-2002) dan PNS Departemen Perhubungan (1993-1997)
Daftar Alamat
Anak perusahaan Dan Afiliasi 309
PT TIMAH Industri
Kantor Pusat : Jl. Eropa I Kav A 3/1 Kawasan KIEC, Cilegon 42435 Banten
Indonesia
Telp : +62
Faximile : +62 254 311550
Email : marketing@timahindustri.com
Sekretaris Perusahaan
PT TIMAH (Persero) Tbk
Kantor Pusat
Jl. Jendral Sudirman No.51 – Pangkalpinang
Bangka – 33121-Indonesia
Tel. (62-717) 425-8000
Fax. (62-717) 425-8080
311
313
I. Umum Halaman
1 Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk Informasi memuat antara lain:
perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku 1. Penjualan/pendapatan usaha 16, 18, 72
atau sejak memulai usahanya jika perusahaan 2. Laba (rugi) 7, 16, 18,
tersebut menjalankan kegiatan usahanya 72, 87, 146
selama kurang dari 3 (tiga) tahun 3. Total laba (rugi) komprehensif 16
4. Laba (rugi) per saham 16, 18
2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam Informasi memuat antara lain:
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku 1. Jumlah investasi pada entitas 17
atau sejak memulai usahanya jika perusahaan asosiasi 17, 72
tersebut menjalankan kegiatan usahanya 2. Jumlah aset 17, 72
selama kurang dari 3 (tiga) tahun 3. Jumlah liabilitas, dan 17, 72
4. Jumlah ekuitas
3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio 6, 17, 18,
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai keuangan yang umum dan relevan 87, 21
usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan dengan industri perusahaan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga)
tahun
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan 1. Informasi dalam bentuk tabel yang
grafik. memuat:
a. Jumlah saham yang beredar; 18
b. Kapitalisasi pasar; 83
c. Harga saham tertinggi, terendah,
dan penutupan; dan 82, 83
d. Volume perdagangan. 83
2. Informasi dalam bentuk grafik 82
yang memuat paling kurang harga
penutupan dan volume perdagangan
saham untuk setiap masa triwulan
dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau Informasi memuat: n/a
obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi
(dua) tahun buku terakhir konversi yang beredar (outstanding)
2. Tingkat bunga/imbalan
3. Tanggal jatuh tempo
4. Peringkat obligasi/sukuk
315
1 Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan 62 - 63, 71
alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email,
dan website
2 Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun 62-63
pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan (jika ada).
317
14 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi Informasi memuat antara lain:
penunjang pasar modal 1. Nama dan alamat BAE/pihak
yang mengadministrasikan saham
perusahaan 78
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan
Publik 78
3. Nama dan alamat perusahaan
pemeringkat efek 78
15 Penghargaan yang diterima dalam tahun Informasi memuat antara lain:
terakhir dan/atau sertifikasi yang masih 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 24-25
berlaku baik yang berskala nasional maupun 2. Tahun perolehan 24-25
internasional 3. Badan pemberi penghargaan dan atau
sertifikat 24-25
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi) 25
16 Nama dan alamat Anak perusahaan dan atau Memuat informasi antara lain :
kantor cabang atau kantor perwakilan dalam 1. nama dan alamat anak perusahaan; dan 76, 309,
tahun buku terakhir (jika ada) 2. nama dan alamat kantor cabang/ 310
perwakilan.
319
321
323
325
1 Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang 335
Komisaris tentang Tanggung Jawab atas tanggung jawab atas laporan keuangan
Laporan Keuangan
2 Opini Auditor Independen atas laporan 336-337
keuangan
327
Eksternal
Indeks Aspek dan Indikator Halaman
Assuror
Profil Organisasi
KATEGORI: EKONOMI
KATEGORI: LINGKUNGAN
G4-EN1 Bahan baku yang digunakan berdasarkan berat atau volumenya 264 √
Eksternal
Indeks Aspek dan Indikator Halaman
Assuror
G4-EN2 Bahan baku yang digunakan dan didaur-ulang untuk digunakan 264 √
kembali sebagai bahan baku
Aspek: Energi
Aspek: Air
G4-EN10 Volume air yang didaur-ulang dan digunakan kembali 266, 267 √
G4-EN12 Dampak signifikan yang terjadi akibat aktivitas Perusahaan 253, 276 √
terhadap keanekaragaman hayati
G4-LA7 Karyawan yang memiliki resiko kecelakaan kerja atau terkena 111 √
penyakit
SUB-KATEGORI: MASYARAKAT
G4-SO2 Kegiatan operasional yang signifikan yang memiliki dampak negatif 253 √
terhadap masyarakat setempat
332
Laporan Keuangan
Konsolidasi 2014
333
334
335
336
337
ASET ASSETS
Jumlah aset tidak lancar 3,200,301 2,995,206 2,466,600 Total non-current assets
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara an integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
LAPORAN TAHUNAN 2014
Analisis Dan Pembahasan LAPORAN TATA KELOLA TANGGUNG JAWAB INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Manajemen PERUSAHAAN SOSIAL PERUSAHAAN PERUSAHAAN KONSOLIDASI 2014
LIABILITAS LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara an integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
PT Timah (Persero) Tbk.
Laporan Pengurus Informasi bagi Tinjauan
TENTANG LAPORAN INI PROFIL PT TIMAH
Perusahaan Investor Operasional
340
Lampiran 1/3 Schedule
EKUITAS EQUITY
Share capital -
Modal saham - modal dasar authorised
1 lembar saham Seri A 1 A Class share and
dan 9.999.999.999 lembar 9,999,999,999 B Class
saham Seri B; ditempatkan shares; issued and fully
dan disetor penuh 1 lembar paid 1 A Class share
saham Seri A dan and 7,447,753,454
7.447.753.453 lembar saham B Class shares
Seri B per 31 Desember 2014 per 31 December 2014
dan 1 lembar saham A dan and 1 A class share
5.033.019.999 lembar and 5,033,019,999 B class
saham Seri B per 31 shares per 31 December
Desember 2013 dan 1 Januari 2013 and 1 January
2013 dengan nilai nominal 2013 with par value
per saham Rp50 23 372,388 251,651 251,651 of Rp50 per share
Tambahan modal disetor 24 55 120,792 120,792 Additional paid in capital
Saldo laba Retained earnings
- Dicadangkan 4,188,010 3,956,226 3,740,439 Appropriated -
- Belum dicadangkan 998,694 875,802 726,832 Unappropriated -
Pendapatan komprehensif Other comprehensive
lainnya 48,997 48,252 13,394 income
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara an integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
341
Lampiran 2/1 Schedule
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December December
Notes 2014 2013*
Exchange difference
Selisih kurs karena penjabaran due to financial
laporan keuangan 701 34,171 statements translation
Keuntungan yang belum
direalisasi atas efek tersedia Unrealised gain from
untuk dijual 44 424 available-for-sale securities
637,954 580,570
638,699 615,165
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara an integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
342
Lampiran 2/2 Schedule
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December December
Notes 2014 2013*
638,699 615,165
86 78**
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara an integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
Lampiran 3 Schedule
comprehensive income
Tambahan Penjabaran
modal laporan Efek tersedia
Modal disetor/ Saldo laba/Retained earnings keuangan/ untuk dijual/ Kepentingan
saham/ Additional Belum Financial Available nonpengendali/ Jumlah
Catatan/ Share paid-in Dicadangkan/ dicadangkan/ statements -for-sale Jumlah/ Non-controlling ekuitas/
Notes capital capital Appropriated Unappropriated translation securities Total interest Total equity
PERUSAHAAN
Saldo per 1 Januari 2013* 251,651 120,792 3,740,439 726,832 13,749 (355) 4,853,108 349 4,853,457 Balance as at 1 January 2013*
LAPORAN TATA KELOLA
Saldo per 31 Desember 2013* 251,651 120,792 3,956,226 875,802 48,108 144 5,252,723 112 5,252,835 Balance as at 31 December 2013*
tahun berjalan - - - 637,968 701 44 638,713 (14) 638,699 income for the year
Saldo per 31 Desember 2014 372,388 55 4,188,010 998,694 48,809 188 5,608,144 98 5,608,242 Balance as at 31 December 2014
INFORMASI
PERUSAHAAN
344
Lampiran 4 Schedule
31 Desember/ 31 Desember/
December December
2014 2013
NET DECREASE
PENURUNAN IN CASH AND CASH
BERSIH KAS DAN SETARA KAS (267,292) (163,758) EQUIVALENTS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to these consolidated financial statements form an
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara integral part of these consolidated financial statements
keseluruhan
345
Lampiran 5/1 Schedule
1. UMUM 1. GENERAL
PT TIMAH (Persero) Tbk (“Perusahaan”) PT TIMAH (Persero) Tbk (the “Company”) was
didirikan pada tahun 1976 berdasarkan akta established in 1976, by notarial deed No. 1
No. 1 tanggal 2 Agustus 1976 Notaris Imas dated 2 August 1976 of Notary lmas Fatimah,
Fatimah, SH., yang telah diumumkan dalam SH. The Deed of establishment was published
Berita Negara Republik Indonesia No. 26, in the State Gazette of the Republic of
tanggal 1 April 1977, Tambahan Berita Negara Indonesia No. 26 dated 1 April 1977, State
No. 200 dan telah disetujui oleh Menteri Gazette Supplementary No. 200 and was
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat approved by the Minister of Justice of the
Keputusan No. Y.A.5/65/17 tanggal 5 Februari Republic of Indonesia in Decree No.
1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah Y.A.5/65/17 dated 5 February 1977. The
mengalami beberapa kali dan perubahan Company’s Articles of Association have been
terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris amended several times, the latest amendment
Fathiah Helmi, SH., No. 75 tanggal 26 Juni made based on Notarial Deed of Fathiah
2014 yang telah diterima dan dicatat dalam Helmi, SH., No. 75 dated 26 June 2014 which
Sistim Administrasi Badan Hukum (”SABH”) have been received and recorded in Sistim
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Administrasi Badan Hukum (“SABH”) of the
tertanggal 26 Juni 2014 Nomor AHU- Minister of Law and Human Rights dated on 26
03464.40.21.2014. August 2014 Number AHU-03464.40.21.2014.
Perusahaan dan entitas anak (secara The Company and its subsidiaries (collectively
bersama-sama disebut “Grup”) bergerak dalam referred to as the “Group”) are engaged in the
bidang pertambangan, perindustrian, business of mining, industry, trading,
perdagangan, pengangkutan, dan jasa yang transportation and services related to mining
berkaitan dengan bidang usaha pertambangan. business.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial The Company commenced its commercial
pada tanggal 2 Agustus 1976. Perusahaan operations on 2 August 1976. The Company is
berdomisili di Pangkalpinang, Bangka Belitung domiciled in Pangkalpinang, Bangka Belitung
dan berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No. 51 and located at Jl. Jenderal Sudirman No. 51
Pangkalpinang, Bangka Belitung. Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Atas penggabungan usaha ini, tidak ada There are no significant changes in the
perubahan signifikan pada laporan keuangan consolidated financial statements as a result of
konsolidasian setelah penggabungan usaha the merger as the Company had 100%
dikarenakan Perusahaan telah mempunyai 100% ownership in PT Tambang Timah.
kepemilikan pada PT Tambang Timah.
Setelah tanggal efektif penggabungan usaha, After the effective date of the merger, PT
PT Tambang Timah telah dibubarkan secara Tambang Timah no longer exists as a legal
hukum dan seluruh kegiatan operasi, aset, dan entity and all of the operational activities,
liabiitas telah dialihkan dan dilanjutkan oleh assets and liabilities were transferred to and
Perusahaan. assumed by the Company.
Sejak tahun 2013, Grup telah memutuskan In 2013, the Group decided to sell its
untuk menjual kepemilikannya pada PT ownership in PT Tanjung Alam Jaya. The coal
Tanjung Alam Jaya. Lini bisnis batubara yang business line operated by PT Tanjung Alam
dioperasikan oleh PT Tanjung Alam Jaya Jaya is one of the major business lines of the
merupakan salah satu bisnis utama dari Grup Group and this plan to sell meets the criteria of
dan transaksi pelepasan ini memenuhi kriteria Statement of Financial Accounting Standards
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“SFAS”) No. 58 “Non-current Assets Held For
(”PSAK”) No. 58 ”Aset Tidak Lancar Yang Sale And Discontinued Operations”.
Dimiliki Untuk Dijual Dan Operasi Yang
Dihentikan”.
Pada awalnya transaksi ini diharapkan untuk Initially the transaction was expected to be
dapat selesai pada tahun 2014, namun completed in 2014. However, due to some
terdapat beberapa kendala yang tidak unexpected obstacles, the sale of these assets
diharapkan mengakibatkan penjualan aset has not occurred as of 31 December 2014.
tersebut belum terlaksana sampai dengan Management has taken appropriate actions in
tanggal 31 Desember 2014. Manajemen telah response to these obstacles and is currently
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi still actively in negotiations to complete the
kendala tersebut dan tengah melakukan sale process of PT Tanjung Alam Jaya which
finaliasi proses penjualan PT Tanjung Alam is expected to be completed in 2015.
Jaya yang diharapkan akan terjadi pada tahun
2015.
Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember Therefore, as at 31 December 2014 this
2014 lini bisnis ini tetap diklasifikasikan business line continues to be classified as
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan assets held for sale and discontinued
operasi yang dihentikan (Catatan 12). operations (Note 12).
Berdasarkan keputusan RUPSLB pada tanggal Based on the EGMS on 25 March 2014, the
25 Maret 2014, pemegang saham menyetujui shareholders agreed to distribute bonus shares
untuk melakukan pembagian saham bonus from the additional paid in capital to the
yang berasal dari tambahan modal disetor shareholders as per 22 April 2014, refer to
kepada pemegang saham per tanggal Note 31.
22 April 2014, lihat Catatan 31.
Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Based on the resolution of the Annual General
Pemegang Saham Tahunan (”RUPST”) Meeting of Shareholders (“AGMS”) on
tanggal 25 Maret 2014, susunan Dewan 25 March 2014, the Company’s Boards of
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada Commissioners and Directors as at
tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai 31 December 2014, were as follows:
berikut:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The Company’s Boards of Commissioners and
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 Directors as at 31 December 2013
adalah sebagai berikut: were as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada The composition of the Company’s Audit
tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai Committee as at 31 December 2014 was as
berikut: follows:
Perusahaan rata-rata mempekerjakan 4.509 The Company had an average total number of
dan 3.314 karyawan tetap masing-masing 4,509 and 3,314 permanent employees as at
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 31 December 2014 and 2013 respectively
(tidak diaudit). Grup memiliki rata-rata 4.541 (unaudited). The Group had an average total
dan 4.652 karyawan tetap masing-masing of 4,541 and 4,652 permanent employees as
untuk tahun yang berakhir pada tanggal at 31 December 2014 and 2013, respectively
31 Desember 2014 dan 2013 (tidak diaudit). (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As at 31 December 2014 and 2013, the
struktur Grup adalah sebagai berikut: structure of the Group was as follows:
Persentase Tahun
kepemilikan operasi
efektif/ komersial/
Jenis usaha/ Effective Start of Jumlah aset sebelum
Entitas anak/ Kedudukan/ Nature of percentage of commercial eliminasi/Total assets
Subsidiaries Domicile business ownership operations before elimination
2014 2013
Indometal Corporation (“IC”) Amerika Agen pemasaran untuk 100.00% 1968 3,258 3,258
Serikat wilayah Amerika/Marketing
agent for America regions
(kegiatan usaha telah
dihentikan/ceased operations)
Indometal (London) Limited (“IL”) Inggris Agen pemasaran untuk 100.00% 1988 1,264,579 1,365,148
wilayah Eropa/Marketing
agent for Europe regions
PT Dok dan Perkapalan Indonesia Jasa perbengkelan, galangan 100.00% 1996 151,667 268,943
Air Kantung (“DAK”) kapal dan transportasi/
Workshop services, shipping
dockyard, and transportation
PT Tambang Timah (“TT”) Indonesia Pertambangan timah dan 100.00% 1998 - 5,758,828
mineral lainnya/Tin and
other mineral mining
PT Timah Industri (“TI”) Indonesia Industri kimia/ 100.00% 1998 1,166,524 1,217,762
Chemical industry
PT Timah Eksplomin (“TE”)** Indonesia Jasa konsultasi dan 100.00% 1998 - 247,959
penelitian pertambangan/
Mining consulting and
research services
PT Timah Investasi Mineral (“TIM”) Indonesia Eksplorasi dan pertambangan 99.90% 1996 557,552 360,266
mineral diluar timah dan
pemasaran batubara/
Exploration and mining of
non-tin minerals and coal
marketing
PT Tanjung Alam Jaya (“TAJ”) Indonesia Pertambangan batubara/ 99.95% 1998 230,392 -
Coal mining
Great Force Trading Limited (“GFT”) Hongkong Perdagangan/Trading 100.00% 2012 19,818 15,498
*) Efektif sejak tanggal 1 April 2014 bergabung dengan Perusahaan/Effective from 1 April 2014 merged with the Company.
**) Efektif sejak tanggal 1 Desember 2014 bergabung dengan TIM/Effective from 1 December 2014 merged with TIM.
Terhitung mulai tanggal 12 Oktober 2006, Effective 12 October 2006, the Company
Perusahaan melakukan penghentian delisted its GDRs on the London Stock
pencatatan atas GDRs milik Perusahaan di Exchange. The listing cancellation was due to
Bursa Saham London. Penghentian lack of outstanding GDRs and the GDR
pencatatan tersebut dilakukan mengingat becoming illiquid.
jumlah GDR yang beredar semakin kecil dan
tidak likuid.
Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perusahaan On 8 August 2008, the Company conducted a
melakukan pemecahan nominal saham stock split with the result shares at a nominal
menjadi Rp50 (nilai penuh) per lembar saham, Rp50 per share (full amount), from the
dari sebelumnya Rp500 (nilai penuh) per previous Rp500 per share (full amount). The
lembar saham. Jumah saham yang stock was changed from 503,301,999 shares
diperdagangkan pun berubah dari 503.301.999 (full amount) before being split into
lembar (nilai penuh) sebelum pemecahan 5,033,019,999 shares (full amount) after the
menjadi sejumlah 5.033.019.999 lembar (nilai split.
penuh).
Timah Tin
Grup memiliki 112 Izin Usaha Pertambangan The Group owns 112 Mining Business Permits
(“IUP”) timah yang meliputi 511.266 hektar (“IUP”) for tin covering 511,266 hectares (“ha”),
(“ha”), dan 117 IUP seluas 512.480 ha masing- and 117 IUPs covering 512,480 ha as of 31
masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan December 2014 and 2013 respectively, with
2013, dengan rincian sebagai berikut: the following details:
Luas Wilayah (ha)/Area (ha)*
Lokasi/Location Jumlah IUP/Number of IUPs Darat/Onshore Laut/Offshore Jumlah/Total
2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013
Lintas Kabupaten di Bangka Belitung 10 10 93,279 93,279 28,491 28,491 121,770 121,770
Lintas Provinsi Riau dan
Kepulauan Riau 1 1 - - 19,594 19,594 19,594 19,594
Bangka 19 19 68,501 68,501 19,756 19,756 88,257 88,257
Bangka Barat 34 34 63,767 64,949 41,109 41,109 104,876 106,058
Bangka Selatan 16 16 25,937 25,937 14,358 14,358 40,295 40,295
Bangka Tengah 8 8 26,960 27,071 5,039 5,039 31,999 32,110
Belitung 7 7 15,863 15,863 - - 15,863 15,863
Belitung Timur
(termasuk bijih besi/include iron ore) 11 16 33,122 33,217 30,075 30,075 63,197 63,292
Provinsi Riau 2 2 - - 6,540 6,366 6,540 6,366
Karimun 4 4 - - 18,875 18,875 18,875 18,875
Izin pertambangan tersebut berlaku sampai These mining rights are valid until dates
dengan antara tahun 2016 dan 2027. between 2016 to 2027.
Batubara Coal
Pada tanggal 13 Oktober 1999, TAJ On 13 October 1999, TAJ entered into a Coal
menandatangani Perjanjian Karya Contract of Work (“PKP2B”) covering 9,721 ha
Pengusahaan Pertambangan Batubara in Banjar Regency, South Kalimantan. This
(“PKP2B”) seluas 9.721 ha di Kabupaten PKP2B is valid for 30 years.
Banjar, Kalimantan Selatan. PKP2B ini berlaku
selama 30 tahun.
Aspal Asphalt
Pada tanggal 12 Desember 2005, Perusahaan On 12 December 2005, the Company obtained
memperoleh Kuasa Pertambangan (“KP”) asphalt exploitation Mining Rights (“KP”)
eksploitasi aspal seluas 50 ha di Kabupaten covering 50 ha in Buton Regency, South-East
Buton, Sulawesi Tenggara. Pada tanggal Sulawesi. On 31 December 2009, the KP was
31 Desember 2009, KP Eksploitasi aspal converted into an IUP. However, this IUP has
disesuaikan menjadi IUP. Namun demikian, not been effective from 2013.
IUP ini sudah tidak efektif sejak tahun 2013.
Nikel Nickel
Pada tanggal 24 Nopember 2007, Perusahaan On 24 November 2007, the Company obtained
memperoleh IUP Operasi Produksi nikel seluas a nickel Operating Production IUP covering
300 ha di daerah Kabanea, Sulawesi 300 ha in Kabanea, South-East Sulawesi. This
Tenggara. IUP ini berlaku sampai dengan IUP is valid through 2019.
tahun 2019.
Perusahaan memiliki 8 IUP Operasi Produksi The Company owns 8 Production Operation
bijih besi seluas 283 ha di daerah Belitung, IUPs for iron ore covering 283 ha in Belitung,
Bangka Belitung. IUP ini diperoleh sejak Bangka Belitung. These IUPs were obtained on
2 Desember 1997 dan berlaku dari tahun 2015 2 December 1997 and are valid from 2015
sampai dengan 2026. through 2026.
Kewajiban keuangan berikut di bawah ini harus The following financial obligations are payable
dibayarkan ke Kementerian Energi dan to the Ministry of Energy and Mineral
Sumber Daya Mineral (“KESDM”) berlaku Resources (“MoEMR”), applicable to the
untuk pemegang IUP Operasi Produksi dan holders of Production Operation IUPs and
PKP2B sesuai dengan Surat Edaran Dirjen PKP2B as stipulated in decrees of the
Mineral dan Batubara No. 04. E/35/DJB/2012 Directorate General of Mineral and Coal No.
serta Peraturan Pemerintah No. 9 tanggal 6 04. E/35/DJB/2012 and Government
Januari 2012: Regulation No. 9 dated 6 January 2012:
Timah Tin
• Membayar iuran royalti sebesar 3% atas • Pay a royalty of 3% of tin metal sales.
penjualan logam timah.
• Sebagai pemegang IUP Operasi Produksi • As the holder of the Production Operation
membayar iuran tetap sebesar Dolar Mining Licenses, pay a deadrent of United
Amerika Serikat (“AS$”) 4/ha per tahun. States Dollars (“US$”)4/ha per year.
Batubara Coal
Aspal Asphalt
IUP ini sudah tidak efektif sejak 2013 sehingga This IUP has not been effective from 2013,
tidak ada kewaijban pembayaran atas IUP ini. therefore, no payment liability related to this
IUP.
Nikel Nickel
• Membayar iuran royalti sebesar 3% atas • Pay a royalty of 3% of iron ore sales.
penjualan bijih besi.
• Sebagai pemegang IUP Operasi Produksi • As the holder of the Production Operation
membayar iuran tetap sebesar AS$4/ha per Mining Licenses, pay a deadrent of
tahun. US$4/ha per year.
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas New accounting standard or improvement in
standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk accounting standard which is relevant to the
pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai Group and mandatory for the first time for the
1 Januari 2014 yang relevan terhadap Grup: financial period beginning 1 January 2014:
- Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan - Interpretation of Statement of Financial
(“ISAK”) 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Accounting Standards (“ISFAS”) 29,
Tanah Tahap Produksi pada “Stripping Costs in the Production Phase
Pertambangan Terbuka” of a Surface Mine”
Interpretasi ini mengatur biaya This interpretation covers the cost of waste
pemindahan material yang timbul dalam removal incurred in the production phase
aktivitas penambangan terbuka selama of a surface mine.
tahap produksi.
Interpretasi ini juga mencakup biaya This interpretation also covers waste
pengupasan lapisan tanah seperti: removal cost activities such as:
- ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan - ISFAS 29, “Stripping Costs in the
Tanah Tahap Produksi pada Production Phase of a Surface Mine”
Pertambangan Terbuka” (lanjutan) (continued)
(a) Besar kemungkinan bahwa manfaat (a) It is probable that the future economic
ekonomis masa depan benefit (improved access to the
(peningkatan akses menuju lapisan mineral body) associated with the
mineral) yang terkait dengan stripping activity will flow to the entity;
aktivitas pengupasan lapisan tanah
akan mengalir kepada entitas;
(b) Entitas dapat mengidentifikasi (b) The entity can identify a component of
komponen lapisan mineral yang the mineral body for which access has
aksesnya telah ditingkatkan; dan been improved; and
(c) Biaya yang terkait dengan aktivitas (c) The costs relating to the stripping
pengupasan lapisan tanah dengan activity associated with that
komponen tersebut dapat diukur component can be measured reliably.
secara andal.
- ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan - ISFAS 29, “Stripping Costs in the
Tanah Tahap Produksi pada Production Phase of a Surface Mine”
Pertambangan Terbuka” (lanjutan) (continued)
ISAK 29 hanya relevan untuk area ISFAS 29 is only relevant for open pit
tambang terbuka yang dimiliki oleh mining areas held by the Group which
Perusahaan yang meliputi tambang cover tin and open pit coal mining. As at 1
terbuka timah dan batubara. Per 1 January 2014 the Group did not recognise
Januari 2014, Grup tidak memiliki biaya any deferred stripping assets in its
pengupasan tanah tangguhan yang financial statements. ISFAS 29 also does
dicatat di laporan keuangan. ISAK 29 not affect the Group’s accounting policy to
juga tidak mempengaruhi kebijakan recognise stripping costs as current period
akuntansi untuk pencatatan biaya costs as the characteristic of the open pit
pengupasan tanah tahun berjalan mines operated by the Group is low
dikarenakan karakteristik tambang stripping costs during the production
terbuka yang dioperasikan oleh Grup phase and for every area of production the
memiliki biaya pengupasan lapisan mining period is generally less than one
tanah selama tahap produksi yang year.
rendah dan untuk penambangan setiap
area produksi dengan periode yang
pada umumnya kurang dari satu tahun.
Atas berlakunya ISAK 29, PSAK No. 33 Due to the application of ISFAS 29, SFAS
(Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan No. 33 (Revised 2011), “Stripping
Lapisan Tanah dan Pengelolaan Activities and Environmental Management
Lingkungan Hidup pada Pertambangan in General Mining” was officially withdrawn
Umum” dinyatakan dicabut melalui through PPSAK No. 12, “Withdrawal of
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi SFAS No. 33: Stripping Activities and
Keuangan (“PPSAK”) No. 12, “Pencabutan Environmental Management in General
PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Mining”. The withdrawal of this standard
Lapisan Tanah dan Pengelolaan was effective 1 January 2014.
Lingkungan Hidup pada Pertambangan
Umum”. Pencabutan standar ini berlaku
mulai 1 Januari 2014
Berikut adalah interpretasi standar baru yang Below are the new ISFAS that were mandatory
wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk for application for the first time for the financial
tahun buku yang akan dimulai 1 Januari 2014, year beginning 1 January 2014, but which did
namun tidak berdampak material terhadap not have a material impact on the Group’s
laporan keuangan konsolidasian Grup: consolidated financial statements:
Standar baru, revisi dan interpretasi yang New standards, amendments and
diterbitkan dan berlaku efektif untuk tahun interpretations issued and effective for the
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal financial year beginning 1 January 2015 are as
1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: follows:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian - SFAS No. 1 (Revised 2013) “Presentation
Laporan Keuangan” of Financial Statements”
- PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan - SFAS No. 4 (Revised 2013) “Separate
Keuangan Tersendiri” Financial Statements”
- PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada - SFAS No. 15 (Revised 2013) “Investments
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” in Associates and Joint Ventures”
- PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” - SFAS No. 24 (Revised 2013) “Employee
Benefits”
- PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak - SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income
Penghasilan” Tax”
- PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai - SFAS No. 48 (Revised 2014) “Impairment
Aset” of Assets”
- PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen - SFAS No. 50 (Revised 2014) “Financial
Keuangan: Penyajian” Instruments: Presentation”
- PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen - SFAS No. 55 (Revised 2014) “Financial
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Instruments: Recognition and
Measurement”
- PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen - SFAS No. 60 (Revised 2014) “Financial
Keuangan: Pengungkapan” Instruments: Disclosure”
- PSAK No. 65 “Laporan keuangan - SFAS No. 65 “Consolidated financial
Konsolidasian” statements”
- PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” - SFAS No. 66 “Joint arrangements”
- PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan - SFAS No. 67 “Disclosure of Interests in
Dalam Entitas Lain” Other Entities”
- PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - SFAS No. 68 “Fair value Measurement”
- ISAK 26 (revisi 2014) “Penilaian Ulang - ISFAS 26 (revised 2014) “Reassessment
Derivatif Melekat” of Embedded Derivatives”
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas Early adoption of these new and revised
sebelum 1 Januari 2015 tidak diizinkan. standards prior to 1 January 2015 is not
permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan As at the issuance date of these consolidated
konsolidasian, manajemen masih mempelajari financial statements, management is still
dampak yang mungkin timbul dari penerapan evaluating the potential impact of these new
standar baru, revisi dan interpretasi tersebut and revised SFAS and ISFAS on the
serta pengaruhnya pada laporan keuangan consolidated financial statements.
konsolidasian.
Entitas anak adalah seluruh entitas Subsidiaries are all entities (including
(termasuk entitas bertujuan khusus) special purpose entities) over which the
dimana Grup memiliki kekuasaan untuk Group has the power to govern the
mengatur kebijakan keuangan dan financial and operating policies, generally
operasionalnya, biasanya melalui accompanying a shareholding of more
kepemilikan lebih dari setengah hak than one half of the voting rights.
suara.
Keberadaan dan dampak dari hak suara The existence and effect of potential voting
potensial yang saat ini dapat dilaksanakan rights that are currently exercisable or
atau dikonversi, dipertimbangkan ketika convertible are considered when assessing
menilai apakah Grup mengendalikan whether the Group controls another entity.
entitas lain. Grup juga menilai keberadaan The Group also assesses the existence of
pengendalian ketika Grup tidak memiliki control where it does not have more than
lebih dari 50% hak suara namun dapat 50% of the voting power but is able to
mengatur kebijakan keuangan dan govern the financial and operating policies
operasional secara de-facto. Pengendalian by virtue of de-facto control. De-facto
de-facto dapat timbul ketika jumlah hak control may arise in circumstances where
suara yang dimiliki Grup, secara relatif the size of the Group’s voting rights
terhadap jumlah dan penyebaran relative to the size and dispersion of
kepemilikan hak suara pemegang saham holdings of other shareholders give the
lain memberikan Grup kemampuan untuk Group the power to govern the financial
mengendalikan kebijakan keuangan dan and operating policies, and other policies.
operasi, serta kebijakan lainnya.
Entitas anak dikonsolidasikan secara Subsidiaries are fully consolidated from the
penuh sejak tanggal di mana pengendalian date on which control is transferred to the
dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak Group. They are de-consolidated from the
dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup date on which that control ceases.
kehilangan pengendalian.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk The Group applies the acquisition method
mencatat kombinasi bisnis. Jika aset yang to account for business combinations. If
diperoleh bukan merupakan suatu bisnis, the asset as acquired is not a business,
maka Grup akan mencatatnya sebagai the Group shall account for it as an asset
akuisisi aset. Imbalan yang dialihkan untuk acquisition. The consideration transferred
akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar for the acquisition of a subsidiary is the fair
nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas value of the assets transferred, the
yang diakui terhadap pemilik pihak yang liabilities incurred to the former owners of
diakusisi sebelumnya dan kepentingan the acquiree and the equity interests
ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. issued by the Group. The consideration
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai transferred includes the fair value of any
wajar aset atau liabilitas yang timbul dari asset or liability resulting from a contingent
kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset consideration arrangement. Identifiable
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas assets acquired and liabilities and
serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih contingent liabilities assumed in a business
dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada combination are measured initially at their
awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal fair values at the acquisition date.
akuisisi.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang Goodwill is initially measured as the
dialihkan dan nilai wajar jumlah excess of the aggregate of the
kepentingan nonpengendali atas jumlah consideration transferred, and the fair
neto aset dan kewajiban teridentifikasi value of non-controlling interest over the
yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. net identifiable assets acquired and
Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai liabilities assumed. If this consideration is
wajar aset neto entitas yang diakuisisi lower than the fair value of the net assets
dalam kasus pembelian dengan diskon, of the subsidiary acquired, the difference is
selisihnya diakui langsung dalam laporan recognised directly in profit or loss.
laba rugi.
358
Lampiran 5/14 Schedule
Sisa investasi pada entitas anak Any investment retained in the former
terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. subsidiary is recognised at its fair value.
Setiap perbedaan antara nilai tercatat The difference between the carrying
sisa investasi pada tanggal hilangnya amount of the investment retained at the
pengendalian dan nilai wajarnya diakui date when the control is lost and its fair
dalam laba rugi. value is recognised in profit or loss.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas Associates are entities over which the
dimana Grup mempunyai pengaruh Group has significant influence, but not
signifikan, tetapi tidak mengendalikan, control, generally accompanied by a
dan Grup memiliki 20% atau lebih hak shareholding giving rise to voting rights of
suara, tetapi tidak melebihi 50% hak 20% and above but not exceeding 50%.
suara. Investasi pada entitas asosiasi Investments in associates are accounted
dicatat pada laporan keuangan for in the consolidated financial statements
konsolidasian menggunakan metode using the equity method of accounting less
ekuitas dikurangi kerugian penurunan impairment losses, if any.
nilai, jika ada.
Dalam metode ekuitas, bagian Grup atas In applying the equity method of
laba rugi entitas asosiasi setelah accounting, the Group’s share of its
perolehan diakui dalam laba rugi, dan associates’ post-acquisition profits or
bagian Grup atas pendapatan losses is recognised in profit or loss and its
komprehensif lainnya setelah tanggal share of post-acquisition other
perolehan diakui dalam pendapatan comprehensive income is recognised in
komprehensif lainnya. Perubahan dan other comprehensive income. These post-
penerimaan distribusi dari entitas acquisition movements and distributions
asosiasi setelah tanggal perolehan received from associates are adjusted
disesuaikan terhadap nilai tercatat against the carrying amounts of the
investasi. Jika bagian Grup atas rugi investments. When the Group’s share of
entitas asosiasi sama dengan atau the losses of an associate equals or
melebihi kepentingannya pada entitas exceeds its interest in the associates,
asosiasi, termasuk piutang tidak lancar including any other unsecured non-current
tanpa jaminan, maka Grup receivables, the Group does not recognise
menghentikan pengakuan bagiannya further losses, unless it has obligations to
atas rugi lebih lanjut, kecuali Grup make or has made payments on behalf of
memiliki kewajiban untuk melakukan the associates.
pembayaran atau telah melakukan
pembayaran atas nama entitas asosiasi.
Kerugian yang belum direalisasi juga Unrealised losses are also eliminated
dieliminasi kecuali transaksi tersebut unless the transaction provides evidence
memberikan bukti penurunan nilai atas of impairment of the asset transferred. The
aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi accounting policies of associates have
entitas asosiasi akan disesuaikan, been changed where necessary to ensure
apabila diperlukan, agar konsisten consistency with the accounting policies
dengan kebijakan akuntansi Grup. adopted by the Group.
Dividen yang akan diterima dari entitas Dividends receivable from associates are
asosiasi diakui sebagai pengurang recognised as a reduction in the carrying
jumlah tercatat investasi. amount of the investment.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup The Group determines at each reporting
menentukan apakah terdapat bukti date whether there is any objective
objektif bahwa telah terjadi penurunan evidence that the investment in associates
nilai pada investasi pada entitas is impaired.
asosiasi.
Jika demikian, maka Grup menghitung If this is the case, the Group calculates the
besarnya penurunan nilai sebagai selisih amount of impairment as the difference
antara jumlah yang terpulihkan dan nilai between the recoverable amount of the
tercatat atas investasi pada perusahaan associates and its carrying value and
asosiasi dan mengakui selisih tersebut recognises the amount in the profit or loss.
pada laba rugi.
Keuntungan dan kerugian yang timbul Gains and losses arising from partial
dari pelepasan sebagian atau dilusi yang disposals or dilutions of investments in
timbul pada investasi pada entitas associates in which significant influence is
asosiasi dimana pengaruh signifikan retained are recognised in profit or loss,
masih dipertahankan diakui dalam laba and only a proportionate share of the
rugi dan hanya suatu bagian amounts previously recognised in other
proporsional atas jumlah yang telah comprehensive income is reclassified to
diakui sebelumnya pada pendapatan profit or loss where appropriate.
komprehensif lainnya yang direklasifikasi
ke laba rugi.
361
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency
Akun-akun yang tercakup dalam laporan Items included in the financial statements
keuangan setiap entitas anak di dalam of each of the entities within the Group are
Grup diukur menggunakan mata uang measured using the currency of the
dari lingkungan ekonomi utama dimana primary economic environment in which
entitas tersebut beroperasi (mata uang the relevant entity operates (the functional
fungsional). Laporan keuangan currency). The consolidated financial
konsolidasian disajikan dalam Rupiah, statements are presented in Rupiah, which
yang merupakan mata uang fungsional is the Company’s functional and
dan penyajian Perusahaan. presentation currency.
Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan At each reporting date, monetary assets
liabilitas moneter dalam mata uang asing and liabilities denominated in foreign
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah currency are translated into Rupiah using
menggunakan kurs penutup. Kurs yang the closing rate. The exchange rate used
digunakan sebagai sebuah acuan adalah as a benchmark is the rate which is issued
kurs yang dikeluarkan oleh Bank by Bank Indonesia. Foreign exchange
Indonesia. Keuntungan dan kerugian gains and losses resulting from the
selisih kurs yang timbul dari settlement of such transactions and from
penyelesaian transaksi dalam mata uang the translation at period-end exchange
asing dan dari penjabaran aset dan rates of monetary assets and liabilities
liabilitas moneter dalam mata uang asing denominated in foreign currencies are
diakui di dalam laporan laba rugi. recognised in profit or loss.
2014 2013
Hasil usaha operasi dan posisi keuangan The results of the operations and financial
dari entitas anak Grup (tidak ada yang position of all the Group’s subsidiaries
mata uang fungsionalnya mata uang dari (none of which has the currency of a
suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki hyperinflationary economy) that have a
mata uang fungsional yang berbeda functional currency which is different from
dengan mata uang penyajian the Company’s presentation currency are
Perusahaan, ditranslasikan dalam mata translated into the Company’s presentation
uang penyajian Perusahaan sebagai currency as follows:
berikut:
a) Aset dan liabilitas yang disajikan pada a) The assets and liabilities presented in
laporan posisi keuangan the consolidated statement of financial
konsolidasian, dijabarkan pada kurs position are translated at the closing
penutup tanggal laporan posisi rate at the date of that consolidated
keuangan konsolidasian tersebut; statement of financial position;
b) Penghasilan dan beban untuk setiap b) The income and expenses for each
laba rugi dijabarkan menggunakan profit or loss are translated at average
kurs rata-rata (kecuali jika rata-rata exchange rates (unless this average is
tersebut bukan perkiraan wajar efek not a reasonable approximation of the
kumulatif dari kurs yang berlaku pada cumulative effect of the rates prevailing
tanggal transaksi, maka penghasilan on the transaction dates, in which case
dan beban dijabarkan menggunakan the income and expenses are
kurs tanggal transaksi); dan translated at the rate on the dates of
the transactions); and
c) Seluruh selisih kurs yang timbul c) All of the resulting exchange
diakui dalam pendapatan differences are recognised in other
komprehensif lainnya. comprehensive income.
Grup telah melakukan transaksi dengan pihak- The Group has entered into transactions with
pihak berelasi, sesuai dengan PSAK No. 7 related parties as defined under SFAS No. 7
(Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Berelasi”.
Kas dan setara kas termasuk kas, bank, dan Cash and cash equivalents are cash on hand,
deposito berjangka yang jatuh tempo dalam cash in banks and time deposits with maturity
jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak periods of three months or less at the time of
tanggal penempatan dan tidak digunakan placement and which are not used as collateral
sebagai jaminan atau tidak dibatasi or are not restricted.
penggunaannya.
363
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
f. Kas dan setara kas (lanjutan) f. Cash and cash equivalents (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun The consolidated statements of cash flows
menggunakan metode langsung dengan have been prepared using the direct method by
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan classifying the cash flows on the basis of
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. operating, investing and financing activities. For
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, the purpose of the consolidated statements of
kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cash flows, cash and cash equivalents are
cerukan. presented net of overdrafts.
Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari Trade receivables are amounts due from
pelanggan untuk barang yang dijual atau jasa customers for goods sold or services
yang diberikan dalam transaksi bisnis pada performed in the ordinary course of business.
umumnya. Piutang lain-lain adalah jumlah Other receivables are amounts due from third
tagihan dari pihak ketiga atau pihak yang parties or related parties for transactions
berelasi di luar kegiatan usaha. outside of the ordinary course of business.
Jika pembayaran piutang diharapkan selesai If collection is expected in one year or less (or
dalam satu tahun atau kurang (atau dalam in the normal operating cycle of the business if
siklus normal operasi dari bisnis jika lebih longer), they are classified as current assets. If
lama), piutang tersebut dikelompokkan not, they are presented as non-current assets.
sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang Trade and other receivables are recognised
tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. initially at fair value and subsequently
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada measured at amortised cost using the effective
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan interest method, less any provision for
kemudian diukur pada biaya perolehan impairment.
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi
atas penurunan nilai.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang lain- Collectability of trade and other receivables is
lain ditinjau secara berkala. Piutang yang reviewed on an ongoing basis. Receivables
diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan which are known to be uncollectible are written
secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. off by reducing the carrying amount directly. A
Akun provisi digunakan ketika terdapat bukti provision account is used when there is
yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih objective evidence that the Group will not be
seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai able to collect all or a portion of amounts due
dengan persyaratan awal piutang. according to the original terms of the
receivables.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami Significant financial difficulties of the debtor,
debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit probability that the debtor will enter bankruptcy
atau melakukan reorganisasi keuangan dan or financial reorganisation, and default or
gagal bayar atau menunggak pembayaran delinquency in payments are considered
merupakan indikator yang dianggap dapat indicators that the receivable is impaired. The
menunjukan adanya penurunan nilai piutang. amount of the impairment provision is the
Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih difference between the asset’s carrying
antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari amount and the present value of estimated
estimasi arus kas masa depan pada tingkat future cash flows, discounted at the original
suku bunga efektif awal. Arus kas terkait effective interest rate. Cash flows relating to
dengan piutang jangka pendek tidak short term receivables are not discounted if the
didiskontokan apabila efek diskonto tidak effect of discounting is immaterial.
material.
g. Piutang usaha dan piutang lain-lain g. Trade and other receivables (continued)
(lanjutan)
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada The amount of the impairment loss is
laporan laba rugi dan disajikan sebagai “beban recognised in profit or loss within “general and
umum dan administrasi” untuk piutang usaha administration expenses” for trade receivables
atau sebagai bagian “pendapatan lain-lain, or within “other income, net” for other
neto” untuk piutang lain-lain. Ketika piutang receivables. When a trade and other
usaha dan piutang lain-lain, yang rugi receivable for which an impairment provision
penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat had been recognised becomes uncollectible in
ditagih pada periode selanjutnya, maka a subsequent period, it is written off against
piutang tersebut dihapusbukukan dengan the provision account. Subsequent recoveries
mengurangi akun provisi. Jumlah yang of amounts previously written off are credited
selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang against “general and administration expenses”
yang sebelumnya telah dihapusbukukan, or “other income, net” in profit or loss.
dikreditkan terhadap “beban umum dan
administrasi” atau “pendapatan lain-lain, neto”
pada laporan laba rugi.
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan timah dan batubara dinyatakan Tin and coal inventories are stated at cost or
berdasarkan biaya perolehan atau nilai net realisable value, whichever is lower. Costs,
realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya including an appropriate portion of fixed and
perolehan termasuk porsi yang sesuai dari variable overhead costs, are assigned to
biaya overhead tetap dan variabel yang inventories and determined using the weighted
dialokasi untuk persediaan ditentukan dengan average method. The net realisable value is the
metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi estimated selling price in the ordinary course of
neto adalah estimasi harga jual dalam business less the estimated costs of completion
kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya and the estimated costs necessary to make the
penyelesaian dan estimasi biaya yang sale.
diperlukan untuk membuat penjualan.
Persediaan barang gudang dinilai pada harga Warehouse inventories are valued at cost less
perolehan dikurangi dengan provisi persediaan a provision for obsolete and slow moving
usang dan bergerak lambat, jika ada. Harga inventory, if any. Cost is determined based on
perolehan ditentukan dengan metode harga the average cost method. A provision for
rata-rata. Provisi persediaan usang dan obsolete and slow moving inventory is
bergerak lambat ditentukan berdasarkan determined on the basis of estimated future
estimasi penggunaan atau penjualan masing- usage or sale of individual inventory items.
masing jenis persediaan pada masa
mendatang.
Properti investasi terdiri dari tanah yang Investment properties consists of land which is
dikuasai Grup untuk disewakan atau untuk held by the Group to earn rent or for capital
mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai appreciation or both, rather than for use in the
atau keduanya, dan tidak untuk digunakan production or supply of goods or services or for
dalam produksi atau penyediaan barang atau administrative purposes or sale in the ordinary
jasa untuk tujuan administratif atau dijual course of business.
dalam kegiatan usaha normal.
365
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya The investment property is stated at cost
perolehan termasuk pengeluaran yang dapat including expenditure that is directly attributable
diatribusikan secara langsung untuk perolehan to acquisition of the investment property.
properti investasi. Selanjutnya, properti Subsequently, investment properties are
investasi diukur sebesar nilai wajar yang measured at fair value determined annually by
ditentukan setiap tahun oleh penilai an independent appraiser. Changes in the fair
independen. Perubahan nilai wajar properti value of investment properties are recognised
investasi diakui pada laba rugi. in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari Gains and losses on discontinuance or disposal
penghentian atau pelepasan properti investasi of investment properties are determined by
ditentukan dari selisih antara hasil neto comparing the net proceeds with the assets’
pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui carrying amount and are recognised in profit or
dalam laba rugi pada periode terjadinya. loss in the period when they occurred.
Transfer aset ke atau dari properti investasi Transfers of assets to, or from, investment
dilakukan jika terdapat perubahan properties shall be made when there is a
penggunaan dengan dimulainya penggunaan change in usage evidenced by the
aset tersebut oleh Grup. Transfer propert commencement of use of that asset by the
investasi menjadi aset tetap dicatat sebesar Group. For a transfer from investment property
nilai wajar pada tanggal perubahan to fixed assets, the fixed asset’s deemed cost
penggunaan. shall be their fair value at the date of change in
use.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan Fixed assets held for use in the production or
dalam produksi atau penyediaan barang atau supply of goods or services, or for
jasa atau untuk tujuan administratif pada administrative purposes, initially are stated at
awalnya dicatat berdasarkan biaya perolehan cost, and subsequently, except for land, are
dan setelahnya, kecuali tanah, dicatat pada carried at cost less accumulated depreciation
harga perolehan dikurangi akumulasi and accumulated impairment losses, if any.
penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai, jika ada.
366
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hingga Fixed assets, except land, are depreciated to
mencapai estimasi nilai sisa menggunakan their estimated residual value using the
metode garis lurus selama estimasi masa straight-line method over the expected
manfaatnya seperti dijelaskan tabel berikut. economic useful lives as explained in the
Sementara aset tetap tambang disusutkan following table. Further, the mining fixed assets
menggunakan metode garis lurus selama are depreciated using the straight-line method
periode yang lebih rendah antara estimasi over the lesser of the estimated useful life of
masa manfaat aset, umur tambang, atau masa the assets, life of the mine, or the term in the
IUP atau PKP2B. IUP or PKP2B.
Tahun/
Years
Bangunan 20 Buildings
Sejak 1 Januari 2013, Grup melakukan Starting on 1 January 2013, the Group
pengkajian ulang dan mengubah metode reviewed and changed the depreciation method
penyusutan untuk kategori mesin dan instalasi, for its machinery, installation, exploration,
peralatan eksplorasi, penambangan dan mining and production equipment,
produksi, peralatan pengangkutan, serta transportation equipment, and office and
peralatan kantor dan perumahan dari metode housing equipment from the double declining
saldo menurun ganda menjadi metode garis balance method to the straight-line method.
lurus. Perubahan metode ini dilakukan setelah The change in the depreciation method was
mempertimbangkan pola konsumsi manfaat made after considering the pattern of
ekonomis masa depan dari aset tersebut. consumption of the future economic benefits
embodied in those assets.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset Subsequent costs are included in the asset’s
diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset carrying amount or recognised as a separate
atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana asset, as appropriate, only when it is probable that
mestinya, hanya apabila kemungkinan besar future economic benefits associated with the item
Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis will flow to the Group and the cost of the item can
masa depan berkenaan dengan aset tersebut be measured reliably. The carrying amount of the
dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan replaced part is derecognised. All other repairs
handal. Nilai tercatat komponen yang diganti and maintenance are charged to the profit or loss
tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan during the financial period in which they are
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan incurred.
laba rugi dalam periode dimana biaya-biaya
tersebut terjadi.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak When assets are retired or otherwise disposed
digunakan atau dijual, nilai tercatat dan of, their carrying amounts and the related
akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari accumulated depreciation are eliminated from
laporan keuangan konsolidasian, dan the consolidated financial statements, and the
keuntungan dan kerugian yang timbul dari resulting gains and losses on the disposal of
pelepasan aset tetap diakui dalam laporan fixed assets are recognised in the profit or loss.
laba rugi.
Masa manfaat aset dan metode penyusutan The assets’ useful lives and depreciation
dikaji dan disesuaikan, jika diperlukan, pada method are reviewed, and adjusted if
setiap tanggal akhir tahun buku. Efek dari appropriate, at each financial year-end. The
setiap penyesuaian ini diakui dalam laporan effects of any revisions are recognised in the
laba rugi secara prospektif. profit or loss, prospectively.
Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlah The carrying amount of an asset is written
terpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebih down immediately to its recoverable amount if
tinggi dari pada jumlah terpulihkan yang the asset’s carrying amount is greater than its
diestimasikan. estimated recoverable amount.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan The accumulated costs of the construction of
fasilitas tempat penambangan serta buildings and mining site facilities and the
pemasangan mesin serta rekondisi kapal installation of machinery and dredger
keruk dikapitalisasi sebagai aset dalam recondition are capitalised as construction-in-
penyelesaian. Biaya-biaya tersebut progress. These costs are reclassified to fixed
direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat assets accounts when the construction or
proses konstruksi atau pemasangan selesai. installation is complete. Depreciation is charged
Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut from the date the assets are ready for use in
siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan the manner intended by management.
yang diinginkan manajemen.
Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas Assets that have indefinite useful life (e.g.
(contoh: goodwill) tidak diamortisasi dan akan goodwill) are not subject to amortisation and
diuji setiap tahun atau dapat lebih sering are tested annually for impairment or more
apabila terdapat peristiwa atau perubahan frequently if events or changes in
keadaan yang mengindikasikan adanya circumstances indicate a potential impairment.
potensi penurunan nilai. Aset tetap, aset tidak Fixed assets, intangible assets subject to
berwujud yang diamortisasi dan aset amortisation and non-financial assets are
nonkeuangan, ditelaah untuk mengetahui reviewed for impairment whenever events or
apakah telah terjadi kondisi atau perubahan changes in circumstances indicate that the
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat carrying amount may not be recoverable.
aset tidak dapat terpulihkan.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar An impairment loss is recognised for the
selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah amount by which the carrying amount of the
terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah asset exceeds its recoverable amount, which is
terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara the higher of an asset’s fair value less cost to
harga jual neto atau nilai pakai aset. sell and value in use.
368
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Dalam rangka menguji penurunan nilai aset, For the purpose of assessing impairment,
aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang assets are grouped at the lowest levels for
menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan which there are separately identifiable cash
provisi penurunan nilai (kecuali goodwill) flows. Reversal of impairment (except for
diakui sebagai pendapatan dalam periode goodwill) is recorded as income in the period
dimana pemulihan tersebut terjadi. Penurunan when the reversal occurs. Goodwill impairment
nilai goodwill tidak dapat dipulihkan is not reversed subsequently.
setelahnya.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset Reversal on impairment loss for assets other
selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, than goodwill, would be recognised if, and only
terdapat perubahan estimasi yang digunakan if, there has been a change in the estimates
dalam menentukan jumlah terpulihkan aset used to determine the asset’s recoverable
sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. amount since the last impairment test was
carried out.
l. Sewa l. Leases
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas Leases in which a significant portion of the risks
risiko dan manfaat kepemilikan aset masih and rewards of ownership are retained by the
tetap berada di tangan lessor, maka sewa lessor are classified as operating leases.
tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Payments made under operating leases (net of
Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan any incentives received from the lessor) are
insentif yang diterima dari lessor) dibebankan charged to the profit or loss on a straight-line
ke laporan laba rugi atas dasar garis lurus basis over the period of the lease.
selama periode sewa.
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset The Group leases certain property, plant and
tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki equipment. Leases of property, plant and
sebagian besar risiko dan manfaat equipment where the Group as lessee has
kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa substantially all the risks and rewards of
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi ownership are classified as finance leases.
pada awal masa sewa sebesar yang lebih Finance leases are capitalised at the lease’s
rendah antara nilai wajar aset sewaan dan commencement at the lower of the fair value of
nilai kini pembayaran sewa minimum. the leased asset and the present value of the
minimum lease payments.
Grup mengklasifikasikan aset keuangan The Group classifies its financial assets in
dalam kategori berikut ini: (i) nilai wajar the following categories: (i) fair value
melalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki through profit or loss, (ii) held-to-maturity
hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan investments, (iii) loans and receivables,
piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. and (iv) available-for-sale. The
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan classification depends on the purpose for
perolehan aset keuangan. Manajemen which the financial assets were acquired.
menentukan klasifikasi aset keuangan Management determines the classification
pada saat awal pengakuan. of its financial assets at initial recognition.
Grup memiliki aset keuangan yang The Group has financial assets classified
diklasifikasikan sebagai pinjaman dan as loans and receivables and available-
piutang dan aset keuangan yang tersedia for-sale financial assets.
untuk dijual.
Pinjaman dan piutang adalah aset Loans and receivables are non-derivative
keuangan nonderivatif dengan financial assets with fixed or determinable
pembayaran tetap atau telah ditentukan payments that are not quoted in an active
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar market. They are included in current
aktif. Mereka dimasukkan sebagai aset assets, except for those with maturities
lancar kecuali untuk yang jatuh greater than 12 months after the end of the
temponya lebih dari 12 bulan setelah reporting year. These are classified as non-
akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini current assets. The Group’s loans and
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. receivables comprise cash and cash
Pinjaman dan piutang Grup terdiri dari equivalents, trade receivables and other
kas dan setara kas, piutang usaha dan receivables.
piutang lain-lain.
Pinjaman dan piutang pada awalnya Loans and receivables are initially
diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya recognised at fair value including directly
transaksi yang dapat diatribusikan attributable transaction costs and
secara langsung dan kemudian diukur subsequently carried at amortised cost
sebesar biaya perolehan diamortisasi using the effective interest method.
dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets are
adalah instrumen nonderivatif yang nonderivatives that are either designated in
ditentukan pada kategori ini atau tidak this category or not classified in any of the
diklasifikasikan pada kategori yang lain. other categories. They are included in
Aset keuangan tersedia untuk dijual noncurrent assets unless the investment
dimasukkan sebagai aset tidak lancer matures or management intends to dispose
kecuali investasinya jatuh tempo atau of it within 12 months of the end of the
manajemen bermaksud melepasnya reporting period.
dalam kurun waktu 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
370
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and liabilities are offset
saling hapus dan nilai netonya disajikan and their net amounts are reported in the
dalam laporan posisi keuangan consolidated statement of financial position
konsolidasian jika terdapat hak yang when there is a legally enforceable right to
dapat dipaksakan secara hukum untuk offset the recognised amounts and there is
melakukan saling hapus atas jumlah an intention to settle on a net basis, or
yang telah diakui tersebut dan terdapat realise the asset and settle the liability
maksud untuk menyelesaikan secara simultaneously.
neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
371
Untuk investasi pada instrument ekuitas yang In the case of equity investments classified as
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, available-for-sale, a significant or prolonged
penurunan nilai wajar efek yang signifikan dan decline in the fair value of the security below its
berkepanjangan di bawah harga perolehan cost is considered that the assets are impaired.
dapat dianggap sebagai indikator bahwa aset If there is objective evidence of the impairment
tersebut mengalami penurunan nilai. Jika of available-for-sale financial assets, the
terdapat bukti objektif atas penurunan nilai cumulative loss, which is measured as the
aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian difference between the acquisition cost and the
kumulatif diukur sebagai selisih antara harga current fair value, less any impairment loss on
perolehan akuisisi dan nilai wajar kini, that financial asset previous recognised in profit
dikurangi kerugian penurunan nilai atas aset or loss – is removed from equity and
keuangan tersebut yang sebelumnya diakui recognised in profit or loss. Impairment losses
pada laba rugi – dipindahkan dari ekuitas dan recognised in profit or loss on equity
diakui pada laba rugi. Kerugian penurunan instruments are not reversed through profit or
nilai instrument ekuitas yang diakui pada loss.
laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan
melalui laporan laba rugi.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup At the end of each reporting period, the Group
menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa assesses whether there is objective evidence
aset keuangan atau kelompok aset keuangan that a financial asset or group of financial
telah mengalami penurunan nilai. assets is impaired.
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan A financial asset or a group of financial assets
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan is impaired and impairment losses are incurred
nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif only if there is objective evidence of
bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari impairment as a result of one or more events
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah that occurred after the initial recognition of the
pengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) asset (a “loss event”) and that loss event (or
dan peristiwa kerugian (atau peristiwa) events) has an impact on the estimated future
tersebut memiliki dampak pada estimasi arus cash flows of the financial asset or group of
kas masa datang atas aset keuangan atau financial assets that can be reliably estimated.
kelompok aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.
Aset yang dicatat berdasarkan biaya Assets carried at amortised cost (continued)
perolehan diamortisasi (lanjutan)
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan For the loans and receivables category, the
piutang, jumlah kerugian diukur sebesar amount of the loss is measured as the
selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini difference between the asset’s carrying
dari estimasi arus kas masa datang diestimasi amount and the present value of estimated
(tidak termasuk kerugian kredit masa depan future cash flows (excluding future credit
yang belum terjadi) yang didiskonto losses that have not been incurred) discounted
menggunakan suku bunga efektif awal dari at the financial asset’s original effective interest
aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan rate. The carrying amount of the asset is
jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. reduced and the amount of the loss is
Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat recognised in the profit or loss. If a loan has a
bunga mengambang, tingkat diskonto yang floating interest rate, the discount rate for
digunakan untuk mengukur kerugian measuring any impairment loss is the current
penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif effective interest rate determined under the
saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk contract. As a practical expedient, the Group
alasan praktis, Grup dapat mengukur may measure impairment on the basis of an
penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrument’s fair value using an observable
instrumen dengan menggunakan harga pasar market price.
yang dapat diobservasi.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah If, in a subsequent period, the amount of the
penurunan nilai berkurang dan penurunan impairment loss decreases and the decrease
tersebut dapat dihubungkan secara objektif can be related objectively to an event
dengan peristiwa yang terjadi setelah occurring after the impairment was recognised
penurunan nilai diakui (misalnya (such as an improvement in the debtor’s credit
meningkatnya peringkat kredit debitur), rating), the reversal of the previously
pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang recognised impairment loss is recognised in
telah diakui sebelumnya diakui pada laporan the profit or loss.
laba rugi.
Pengujian penurunan nilai pada piutang usaha Impairment testing of trade and other
dan piutang lain-lain dijelaskan pada Catatan receivables is described in Note 2g.
2g.
p. Aset dimiliki untuk dijual dan operasi yang p. Assets held for sale and discontinued
dihentikan operations
Aset diklasifikasikan sebagai aset dimiliki Assets are clasiified as assets held for sale
untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan when their carrying amount is to be recovered
dipulihkan terutama melalui transaksi pricipally through a sale transaction rather than
penjualan daripada melalui pemakaian through continuing use and a sale is
berlanjut dan penjualannya sangat mungkin considered highly probable. They are stated at
terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih the lower of carrying amount and fair value less
rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar costs to sell, except for assets such as deferred
setelah dikurangi biaya untuk menjual, kecuali tax assets, assets arising from employee
untuk aset-aset seperti aset pajak tangguhan, benefits, financial assets and investment
aset yang terkait dengan imbalan kerja, aset property that are carried at fair value, which are
keuangan dan properti investasi yang dicatat specifically exempts from this requirement.
pada nilai wajar yang secara khusus
dikecualikan dari persyaratan ini.
Kerugian penurunan nilai awal atau An impairment loss is recognised for any initial
selanjutnya diakui atas penurunan nilai aset ke or subsequent write down of the asset to fair
nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk value less costs to sell. A gain is recognised for
menjual aset. Keuntungan diakui atas any subsequent increases in fair value less
peningkatan nilai wajar dikurangi biaya untuk costs to sell of an asset, but not in excess of
menjual aset, tetapi tidak boleh melebihi any cumulative impairment loss previously
akumulasi rugi penurunan nilai yang telah recognised. A gain or loss not previously
diakui sebelumnya. Keuntungan atau kerugian recognised by the date of the sale of the asset
yang sebelumnya tidak diakui pada tanggal is recognised at the date of derecognition.
penjualan aset diakui pada tanggal
penghentian pengakuan.
Aset tidak lancar tidak boleh disusutkan atau Non-current assets are not depreciated or
diamortisasi selama diklasifikasikan sebagai amortised while they are classified as held for
dimiliki untuk dijual. Bunga dan beban lainnya sale. Interest and other expenses attributable to
yang dapat diatribusikan pada liabilitas dari the liabilities of a disposal company classified
kelompok lepasan yang diklasifikasikan as held for sale continue to be recognised.
sebagai dimiliki untuk dijual tetap diakui.
Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki Assets classified as held for sale are presented
untuk dijual disajikan secara terpisah dari aset separately from the other assets in the
lainnya dalam laporan posisi keuangan. statements of financial position. The liabilities
Liabilitas yang diklasifikasikan sebagai dimiliki as held for sale are presented separately from
untuk dijual disajikan secara terpisah dari other liabilities in the statements of financial
liabilitas lainnya dalam laporan posisi position.
keuangan.
374
p. Aset dimiliki untuk dijual dan operasi yang p. Assets held for sale and discontinued
dihentikan operations
Aset diklasifikasikan sebagai aset dimiliki Assets are clasiified as assets held for sale
untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan when their carrying amount is to be recovered
dipulihkan terutama melalui transaksi pricipally through a sale transaction rather than
penjualan daripada melalui pemakaian through continuing use and a sale is
berlanjut dan penjualannya sangat mungkin considered highly probable. They are stated at
terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih the lower of carrying amount and fair value less
rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar costs to sell, except for assets such as deferred
setelah dikurangi biaya untuk menjual, kecuali tax assets, assets arising from employee
untuk aset-aset seperti aset pajak tangguhan, benefits, financial assets and investment
aset yang terkait dengan imbalan kerja, aset property that are carried at fair value, which are
keuangan dan properti investasi yang dicatat specifically exempts from this requirement.
pada nilai wajar yang secara khusus
dikecualikan dari persyaratan ini.
Kerugian penurunan nilai awal atau An impairment loss is recognised for any initial
selanjutnya diakui atas penurunan nilai aset ke or subsequent write down of the asset to fair
nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk value less costs to sell. A gain is recognised for
menjual aset. Keuntungan diakui atas any subsequent increases in fair value less
peningkatan nilai wajar dikurangi biaya untuk costs to sell of an asset, but not in excess of
menjual aset, tetapi tidak boleh melebihi any cumulative impairment loss previously
akumulasi rugi penurunan nilai yang telah recognised. A gain or loss not previously
diakui sebelumnya. Keuntungan atau kerugian recognised by the date of the sale of the asset
yang sebelumnya tidak diakui pada tanggal is recognised at the date of derecognition.
penjualan aset diakui pada tanggal
penghentian pengakuan.
Aset tidak lancar tidak boleh disusutkan atau Non-current assets are not depreciated or
diamortisasi selama diklasifikasikan sebagai amortised while they are classified as held for
dimiliki untuk dijual. Bunga dan beban lainnya sale. Interest and other expenses attributable to
yang dapat diatribusikan pada liabilitas dari the liabilities of a disposal company classified
kelompok lepasan yang diklasifikasikan as held for sale continue to be recognised.
sebagai dimiliki untuk dijual tetap diakui.
Aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki Assets classified as held for sale are presented
untuk dijual disajikan secara terpisah dari aset separately from the other assets in the
lainnya dalam laporan posisi keuangan. statements of financial position. The liabilities
Liabilitas yang diklasifikasikan sebagai dimiliki as held for sale are presented separately from
untuk dijual disajikan secara terpisah dari other liabilities in the statements of financial
liabilitas lainnya dalam laporan posisi position.
keuangan.
375
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
p. Aset dimiliki untuk dijual dan operasi yang p. Assets held for sale and discontinued
dihentikan (lanjutan) operations (continued)
Utang usaha adalah kewajiban untuk Trade payables are obligations to pay for goods
membayar barang atau jasa yang telah or services that have been acquired in the
diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha ordinary course of business from suppliers.
normal. Utang usaha dikelompokkan sebagai Trade payables are classified as current
liabilitas jangka pendek apabila pembayaran liabilities if payment is due within one year or
jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau less. If not, they are presented as non-current
kurang. Jika tidak, utang usaha tersebut liabilities.
disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar Trade payables are recognised initially at fair
nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga value and subsequently measured at amortised
perolehan diamortisasi dengan menggunakan cost using the effective interest method.
metode suku bunga efektif.
r. Pinjaman r. Borrowings
Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai Borrowings are recognised initially at fair value,
wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang net of transaction cost incurred. Borrowings are
terjadi. Selanjutnya pinjaman diukur pada subsequently carried at amortised cost. Any
biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara difference between the proceeds (net of
hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaction costs) and the redemption value is
transaksi) dan nilai pelunasan diakui di dalam recognised in the profit or loss over the period
laporan laba rugi selama periode pinjaman of the borrowings using the effective interest
dengan menggunakan metode suku bunga method.
efektif.
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk Fees paid on the establishment of the loan
mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai facilities are recognised as transaction costs of
biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila the loan to the extent that it is probable that
besar kemungkinan akan dilakukan penarikan some or all of the facility will be drawndown. In
atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. this case, the fee is deferred until the
Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan drawdown occurs. To the extent there is no
sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila evidence that it is probable that some or all of
tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan the facility will be drawndown, the fee is
akan dilakukan penarikan atas sebagian atau capitalised as a prepayment for liquidity
seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut services and amortised over the period of the
dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka facility to which it relates.
untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama
periode dari fasilitas yang terkait.
376
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Biaya pinjaman baik yang secara langsung Borrowing costs either directly or indirectly
ataupun tidak langsung dapat diatribusikan attributable to the acquisition, construction or
dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset production of a qualifying asset, are capitalised
kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian as part of the cost of that asset until such time
biaya perolehan aset tersebut sampai aset as the asset is substantially ready for its
tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan intended use or sale. For borrowings directly
maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang attributable to a qualifying asset, the amount to
dapat diatribusi secara langsung pada suatu be capitalised is determined as the actual
aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi borrowing costs incurred during the year, less
adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi any income earned on the temporary
selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investment of such borrowings. For borrowings
investasi jangka pendek dari pinjaman that are not directly attributable to a qualifying
tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat asset, the amount to be capitalised is
diatribusi secara langsung pada suatu aset determined by applying a capitalisation rate to
kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang the amount expended on the qualifying asset.
dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan
tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk
aset kualifikasian.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam All other borrowing costs are recognised in
laba rugi pada periode dimana biaya-biaya profit or loss in the period in which they are
tersebut terjadi. incurred.
Skema pensiun dapat diklasifikasikan sebagai Pension schemes are classified as either
program iuran pasti atau program imbalan defined contribution plans or defined benefit
pasti, tergantung pada substansi ekonomi plans, depending on the economic substance
syarat dan kondisi utama program tersebut. of the plan as derived from its principal terms
Program iuran pasti adalah program imbalan and conditions. A defined contribution plan is a
pascakerja yang mewajibkan Grup membayar pension plan under which the Group pays fixed
sejumlah iuran tertentu kepada entitas contributions into a separate entity. The Group
terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum has no legal or constructive obligations to pay
atau konstruktif untuk membayar iuran lebih further contributions if the fund does not hold
lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset sufficient assets to pay all employees the
yang cukup untuk membayar seluruh imbalan benefits relating to employee service in the
pascakerja sebagai imbalan atas jasa yang current and prior years. A defined benefit plan
diberikan pekerja pada tahun berjalan dan is a pension plan that is not a defined
tahun lalu. Program imbalan pasti adalah contribution plan. Typically defined benefit
program pensiun yang bukan merupakan plans define an amount of pension benefit that
program iuran pasti. Program imbalan pasti an employee will receive on retirement, usually
adalah program pensiun yang menentukan dependent on one or more factors such as age,
jumlah imbalan pascakerja yang akan diterima years of service and compensation.
seorang karyawan pada saat pensiun,
biasanya berdasarkan pada satu atau lebih
faktor seperti usia, masa kerja, dan
kompensasi.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti The present value of the defined benefit
ditentukan dengan mendiskonto estimasi obligation is determined by discounting
arus kas keluar masa depan the estimated future cash outflows using
menggunakan tingkat suku bunga the interest rates of high quality corporate
obligasi korporat berkualitas tinggi dalam bonds that are denominated in the
mata uang yang sama dengan mata currency in which the benefits will be paid,
uang imbalan yang akan dibayarkan dan and that have terms of maturity
waktu jatuh tempo yang kurang lebih approximating the terms of the related
sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pension obligations. In countries where
yang bersangkutan. Di negara-negara there is no deep market for such bonds,
yang tidak terdapat pasar aktif untuk the market rates on government bonds are
obligasi korporat tersebut, digunakan used.
tingkat suku bunga obligasi pemerintah.
Beban yang diakui dalam laba rugi Expenses charged to profit or loss include
termasuk biaya jasa kini, biaya current service costs, finance cost,
keuangan, amortisasi biaya jasa lalu, dan amortisation of past service cost and
keuntungan dan kerugian aktuaria. actuarial gains and losses.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba Past-service costs are recognised
rugi, kecuali perubahan program pensiun immediately in profit or loss, unless the
bergantung kepada sisa masa kerja changes to the pension plan are
karyawan untuk jangka waktu tertentu conditional on the employees remaining in
(periode hak). Dalam hal ini, biaya jasa service for a specified year of time (the
lalu diamortisasi menggunakan metode vesting period). In this case, the past-
garis lurus selama periode hak. service costs are amortised on a
straightline basis over the vesting period.
(i) Program imbalan pasti (lanjutan) (i) Defined benefit plans (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from
timbul dari penyesuaian pengalaman dan experience adjustments and changes in
perubahan asumsi-asumsi aktuarial, actuarial assumptions, when exceeding
apabila melebihi 10% dari nilai kini dari 10% of the present value of the defined
kewajiban imbalan pasti (sebelum benefit obligation (before deducting any
dikurangi aset program) atau 10% dari plan assets) or 10% of the fair value of
nilai wajar aset program pada akhir tahun any plan assets at the end of the reporting
pelaporan, dibebankan atau dikreditkan year, are charged or credited to profit or
dalam laba rugi selama rata-rata sisa loss over the average remaining service
masa kerja para karyawan dalam lives of the employees participating in the
program tersebut. plan.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat These obligations are recognised as liabilities
timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang when a legal or constructive obligation has arisen
berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan, from activities which have already been
dengan pengukuran pada saat dan setelah performed, with the initial and subsequent
pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan measurement of the obligation at the present
pengeluaran yang diperlukan untuk value of the expenditure expected to be required
menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan to settle the obligation using a pre-tax rate, that
tingkat diskonto sebelum pajak, yang reflects current market assessments of the time
mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai value of money and the risks specific to the
waktu uang dan risiko yang terkait dengan obligation. Changes in the measurement of a
kewajiban tersebut. Perubahan pada liability which arises during production are also
pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap charged to cost of revenue, while the increase in
produksi juga dibebankan ke beban pokok the provision due to the passage of time is
pendapatan, sementara peningkatan kewajiban recognised as finance cost.
yang sehubungan dengan berlalunya waktu
diakui sebagai beban keuangan.
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan Decommissioning of mining assets and related
kegiatan pasca tambang terkait beserta post mining activities as well as abandonment and
peninggalan dan pembongkaran aset-aset decommissioning of other long-lived assets
berumur panjang dibentuk sehubungan dengan provides for the legal obligations associated with
kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan the retirement of mining related assets and other
aset tambang terkait dan aset berumur panjang long lived assets including the decommissioning
lainnya termasuk pembongkaran bangunan, of building, equipment, crushing and handling
peralatan, sistem crushing dan handling, system, infrastructure and other facilities that
infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal result from the acquisition, construction or
dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan development and/or the normal operation of such
dan/atau operasi normal aset tersebut. assets. These obligations are recognised as
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat liabilities when a legal or constructive obligation
timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang with respect to the retirement of an asset is
berkaitan dengan penarikan sebuah aset, incurred, with the initial and subsequent
dengan pengukuran pada saat dan setelah measurement of the obligation at the present
pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan value of the expenditure expected to be required
pengeluaran yang diperlukan untuk to settle the obligation using a pre-tax rate that
menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan reflects current market assessments of the time
tingkat diskonto sebelum pajak, yang value of money and the risks specific to the
mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai obligation. An asset retirement cost equivalent to
waktu uang dan risiko yang terkait dengan these liabilities is capitalised as part of the related
kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam asset’s carrying value and is subsequently
jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas depreciated or depleted over the asset’s useful
tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu life. The increase in these obligations due to the
aset tertentu dan kemudian disusutkan atau passage of time is recognised as finance cost.
dideplesi selama masa manfaat aset tersebut.
Peningkatan kewajiban yang sehubungan
dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban
keuangan.
380
Pendapatan dari penjualan barang dalam Revenue from the sale of goods in the
kegiatan usaha normal Grup diukur pada ordinary course of the Group’s activities is
nilai wajar imbalan yang diterima atau measured at the fair value of the
akan diterima, neto setelah dikurangi consideration received or receivable, net
Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), retur, of Value Added Tax (“VAT”), returns,
diskon dan potongan harga. discounts and rebates.
- Grup telah memindahkan risiko dan - the Group has transferred to the
manfaat kepemilikan barang secara buyer the significant risks and
signifikan kepada pembeli; rewards of ownership of the goods;
- Grup tidak lagi melanjutkan - the Group retains neither continuing
pengelolaan yang biasanya terkait managerial involvement to the degree
dengan kepemilikan atas barang usually associated with ownership nor
maupun melakukan pengendalian effective control over the goods sold;
efektif atas barang yang dijual;
- jumlah pendapatan dapat diukur - the amount of revenue can be
secara andal; measured reliably;
- kemungkinan besar manfaat - it is probable that the economic
ekonomi yang terkait dengan benefits associated with the
transaksi tersebut akan mengalir ke transaction will flow to the Group; and
Grup; dan
- biaya yang terjadi atau akan terjadi - the costs incurred or to be incurred in
sehubungan transaksi penjualan relation to the sales transaction can
tersebut dapat diukur secara andal. be measured reliably.
381
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak When the outcome of a transaction
dapat diestimasi dengan andal, involving the rendering of services cannot
pendapatan yang diakui hanya sebesar be estimated reliably, revenue is
beban yang telah diakui yang dapat recognised only to the extent of the
diperoleh kembali. Taksiran rugi pada expenses recognised that are
jasa segera diakui dalam laporan laba recoverable. An expected loss on a
rugi. service is recognised immediately in profit
or loss.
Beban diakui pada saat terjadi Expenses are recognised when incurred
berdasarkan konsep akrual. on an accruals basis.
v. Pajak penghasilan kini dan tangguhan v. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak The tax expense for the year comprises current
tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, and deferred tax. The tax expense is recognised
kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian in profit or loss, except to the extent that it relates
atau transaksi yang diakui pada pendapatan to items recognised in other comprehensive
komprehensif lainnya atau secara langsung income or directly in equity. In this case, the tax
dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, masing- expense is also recognised in other
masing beban pajak juga diakui pada comprehensive income or directly in equity,
pendapatan komprehensif lainnya atau secara respectively.
langsung dicatat ke ekuitas.
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan The current income tax charge is calculated on
peraturan pajak yang berlaku atau yang secara the basis of the tax laws enacted or substantively
substansial berlaku pada tanggal pelaporan di enacted as at the reporting date in the countries
negara dimana Grup anaknya beroperasi dan where the Group operate and generate taxable
menghasilkan penghasilan kena pajak. income.
v. Pajak penghasilan kini dan tangguhan v. Current and deferred income tax (continued)
(lanjutan)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan Deferred income tax is recognised, using the
menggunakan metode balance sheet liability balance sheet liability method, on temporary
untuk semua perbedaan temporer antara dasar differences arising between the tax bases of
pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai assets and liabilities and their carrying amounts in
tercatatnya pada laporan keuangan the consolidated financial statements. However,
konsolidasian. Namun, liabilitas pajak tangguhan deferred tax liabilities are not recognised if they
tidak diakui jika timbul dari pengakuan awal arise from the initial recognition of goodwill;
goodwill; atau pada saat pengakuan awal suatu deferred income tax is not accounted for if it
aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi arises from the initial recognition of an asset or
selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi liability in a transaction other than a business
tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi combination that at the time of the transaction
maupun laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan affects neither accounting nor taxable profit or
tangguhan ditentukan menggunakan tarif (atau loss. Deferred income tax is determined using tax
peraturan) pajak yang berlaku atau yang secara rates (or laws) that have been enacted or
substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan substantially enacted as at the reporting date and
dan diharapkan untuk diterapkan jika aset pajak are expected to apply when the related deferred
tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak income tax asset is realised or the deferred
tangguhan diselesaikan. income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui sepanjang Deferred income tax assets are recognised only
kemungkinan besar laba kena pajak mendatang to the extent that it is probable that future taxable
akan tersedia untuk dikompensasi dengan profits will be available against which the
perbedaan temporer yang masih dapat temporary differences can be utilised.
digunakan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua Deferred tax liabilities are provided on temporary
perbedaan temporer kena pajak yang berasal differences arising on investments in subsidiaries
dari investasi pada entitas anak dan asosiasi, and associates, except for deferred income tax
kecuali untuk liabilitas pajak tangguhan dimana liabilities where the timing of the reversal of
waktu pembalikan perbedaan temporer temporary difference is controlled by the Group
dikendalikan oleh Grup dan kemungkinan besar and it is probable that the temporary difference
perbedaan temporer tidak akan dibalik di masa will not be reversed in the foreseeable future.
depan yang dapat diperkirakan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus Deferred income tax assets and liabilities are
jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara offset when there is a legally enforceable right to
hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak offset current tax assets against current tax
kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas liabilities and when the deferred income taxes
pajak tangguhan yang terkait dengan pajak assets and liabilities relate to income taxes levied
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas by the same taxation authority on either the same
perpajakan yang sama, baik atas entitas kena taxable entity or on different taxable entities where
pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya there is an intention to settle the balances on a
niat untuk menyelesaikan saldo-saldo tersebut net basis.
secara neto.
Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak For income which is subject to final tax, income
penghasilan final, beban pajak penghasilan tax expense is recognised proportionally with
final diakui secara proporsional dengan jumlah the accounting revenue recognised in the
pendapatan akuntansi yang diakui pada tahun current year. The difference between the
berjalan. Selisih antara jumlah pajak amount of final tax payable and the amount
penghasilan final terutang dan jumlah yang charged as current tax for the calculation of
dibebankan sebagai pajak kini dalam profit or loss is recognised as prepaid tax or
penghitungan laba rugi diakui sebagai pajak accrued tax.
dibayar dimuka atau pajak yang masih harus
dibayar.
v. Pajak penghasilan kini dan tangguhan v. Current and deferred income tax (continued)
(lanjutan)
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi Management periodically evaluates the positions
yang diambil dalam Surat Pemberitahuan taken in Annual Tax Returns in situations in which
Tahunan terkait dengan situasi dimana the applicable tax regulations are subject to
diperlukan interpretasi atas peraturan pajak yang interpretation. Where appropriate, it establishes a
berlaku. Provisi dibentuk berdasarkan jumlah provision on the basis of the amounts expected to
yang diharapkan akan dibayar pada otoritas be paid to the tax authorities.
pajak.
Selain pajak penghasilan, Perusahaan juga In addition to income tax, the Company also
mengakui bentuk pajak yang lain yang dihitung recognises other types of taxes that are
menggunakan produksi (royalti). Royalti dianggap calculated based on production (i.e. royalty fees).
sebagai pajak penghasilan apabila mereka Royalty fees are accounted for as income taxes
memiliki karakteristik sebagai pajak penghasilan. when they have the characteristics of an income
Kewajiban Grup yang timbul dari ketentuan tax. The Group’s obligations arising from royalty
royalti tidak memenuhi kriteria sebagai pajak fee arrangements are not based on taxable
penghasilan, sehingga diakui sebagai provisi dan income, therefore are recognised as current
dicatat sebagai beban pokok pendapatan. provisions, and included in cost of revenue.
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Biaya tambahan yang secara langsung dapat Incremental costs directly attributable to the
diatribusikan kepada penerbitan saham baru issuance of new shares are shown in equity as a
disajikan sebagai pengurang ekuitas, setelah deduction, net of tax, from the proceeds.
dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan Basic earnings per share are calculated by
membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan dividing the profit for the year attributable to
kepada pemilik entitas induk Perusahaan owners of the parent of the Company by the
dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa weighted-average number of ordinary shares
yang beredar pada tahun yang bersangkutan. outstanding during the year.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang Operating segments are reported in a manner
konsisten dengan pelaporan internal yang consistent with the internal reporting provided to
diberikan kepada pengambil keputusan operasi the chief operating decision-maker. The chief
utama. Pengambil keputusan operasi utama, operating decision-maker, who is responsible for
yang bertanggung jawab mengalokasikan allocating resources and assessing performance
sumber daya dan menilai kinerja segmen of the operating segments, has been identified as
operasi, telah diidentifikasi sebagai komite the steering committee that makes strategic
pengarah yang mengambil keputusan strategis. decisions.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang The preparation of the consolidated financial
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di statements in conformity with Indonesian Financial
Indonesia mengharuskan manajemen untuk Accounting Standards requires management to
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi make estimates and assumptions that affect the
jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan reported amounts of assets and liabilities and the
pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada disclosure of contingent assets and liabilities at the
tanggal pelaporan, serta jumlah pendapatan dan reporting date and the reported amounts of revenue
beban selama tahun pelaporan. Estimasi, asumsi, and expenses during the reporting year. Estimations,
dan pertimbangan tersebut dievaluasi secara terus assumptions and judgements are continually
menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan evaluated and are based on historical experience
faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di and other factors, including expectations of future
masa mendatang yang memungkinkan. events that are believed to be reasonable under the
circumstances.
Grup telah mengidentifikasi hal-hal berikut dimana The Group has identified the following matters under
diperlukan estimasi dan pertimbangan signifikan which significant judgements, estimates and
dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi assumptions are made and where actual results may
tersebut jika menggunakan asumsi dan kondisi yang differ from these estimates under different
berbeda dan dapat mempengaruhi secara material assumptions and conditions and may materially
hasil keuangan atau posisi keuangan konsolidasian affect the consolidated financial results or the
Grup yang dilaporkan dalam tahun mendatang. financial position of the Group reported in future
years.
Pajak penghasilan dan pajak lainnya Income taxes and other taxes
Perhitungan beban pajak penghasilan masing- Judgements and assumptions are required to
masingperusahaan dalam Grup memerlukan determine the capital allowances and deductibility of
pertimbangan dan asumsi dalam menentukan certain expenses during the estimation of the
besaran fasilitas pengurang pajak dari investasi provision for income tax expense for each company
(capital allowance) dan pengurangan beban tertentu within the Group. In particular, the calculation of
untuk tujuan fiskal selama proses estimasi. Secara Group’s income tax expenses involves the
khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Grup interpretation of applicable tax laws and regulations.
melibatkan penafsiran terhadap peraturan There are many transactions and calculations for
perpajakan dan peraturan lainnya. Banyaknya which the ultimate tax determination is uncertain
transaksi dan perhitungan yang dapat during the ordinary course of business.
menyebabkan ketidakpastian di dalam penentuan
kewajiban pajak selama bisnis normal.
Penghasilan yang diperoleh perusahaan- The revenue of the companies within the Group is
perusahaan dalam Grup kadang-kadang dapat sometimes also subject to both final and nonfinal
dikenakan pajak final dan nonfinal. Penentuan income tax. Determining the amount of revenue
penghasilan yang dikenakan pajak final dan nonfinal subject to final and non-final tax as well as expenses
dan juga biaya pengurang pajak sehubungan relating to revenue from the non-final income tax
dengan penghasilan yang dikenakan pajak nonfinal regime requires judgements and estimates.
memerlukan pertimbangan dan estimasi.
Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat All judgements and estimates taken by management
manajemen seperti yang diungkapkan di atas dapat as discussed above may be challenged by the
dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak Directorate General of Taxation (“DGT”) or the
(“DJP”) atau Auditor Pemerintah. Sebagai Government Auditors. As a result, the ultimate tax
akibatnya, terjadi ketidakpastian dalam penentuan determination becomes uncertain. The resolution of
kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak yang diambil tax positions taken by the Group, can take several
oleh Grup, dapat berlangsung bertahun-tahun dan years to complete and in some cases it is difficult to
sangat sulit untuk memprediksi hasil akhirnya. predict the ultimate outcome. Where the final
Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak outcome of these matters is different from the
dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan amounts initially recorded, such differences will have
tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan an impact on the income tax and deferred income
dan pajak tangguhan dalam tahun dimana tax provision in the year in which this determination
penentuan pajak tersebut dibuat. is made.
385
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Pajak penghasilan dan pajak lainnya (lanjutan) Income taxes and other taxes (continued)
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi Deferred tax assets, including those arising from tax
fiskal, besaran capital allowance, dan perbedaan losses carried forward, capital allowances and other
temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih temporary differences, are recognised only where it
mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima is considered more likely than not that they will be
kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan recovered, which is dependent on the generation of
pembentukan laba kena pajak di masa depan. Sama sufficient future taxable profits. Similar to
seperti “penurunan nilai aset nonkeuangan” asumsi “impairment of non-financial assets”, assumptions
atas laba kena pajak masa depan yang dapat about the generation of future taxable profits is
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh estimasi dan heavily affected by management’s estimates and
asumsi manajemen atas tingkat produksi yang assumptions regarding expected production levels,
diharapkan, volume penjualan, harga komoditas, dan sales volumes, commodity prices, etc; which are
lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, subject to risk and uncertainty, and hence there is a
sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan possibility that changes in circumstances will alter
akan mengubah proyeksi laba kena pajak di masa the projected future taxable profits.
mendatang.
Cadangan timah dan batubara adalah perkiraan Tin and coal reserves are estimates of the amounts
jumlah timah dan batubara yang dapat secara of tin and coal that can be economically and legally
ekonomis dan sah diekstrak dari properti Grup. Dalam extracted from the Group’s properties. In order to
rangka untuk memperkirakan cadangan, dibutuhkan estimate reserves, assumptions are required about a
asumsi tentang faktor geologi, teknis, dan ekonomi, range of geological, technical and economic factors,
termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio including quantities, production techniques, stripping
pengupasan, biaya produksi, biaya transportasi, ratios, production costs, transport costs, commodity
permintaan komoditas, harga komoditas, dan nilai demand, commodity prices and exchange rates.
tukar.
Memperkirakan jumlah dan/atau nilai kandungan Estimating the quantity and/or content value of
cadangan membutuhkan ukuran, bentuk, dan reserves requires the size, shape and depth of coal
kedalaman tubuh batubara atau lapangan yang akan bodies or fields to be determined by analysing
ditentukan dengan menganalisis data geologi seperti geological data such as drilling samples. This
“uji petik” (sampel) pengeboran. Proses ini mungkin process may require complex and difficult geological
memerlukan penilaian geologi yang kompleks dan sulit judgements to interpret the data.
untuk menginterpretasikan data.
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk As the economic assumptions used to estimate
memperkirakan cadangan berubah dari tahun ke tahun reserves change from year to year and additional
dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan geological data is generated during the course of
selama operasi, perkiraan cadangan dapat berubah operations, estimates of reserves may change from
dari tahun ke tahun. Perubahan cadangan yang year to year. Changes in reported reserves may
dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi affect the Group’s consolidated financial results and
keuangan konsolidasian Grup dalam berbagai cara, financial position in a number of ways, including the
diantaranya: following:
- Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat - Asset carrying values may be affected due to
perubahan estimasi arus kas masa depan. changes in the estimated future cash flows.
- Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan ke - Depreciation and amortisation charged to profit
dalam laba rugi dapat berubah dimana beban- or loss may change where such charges are
beban tersebut ditentukan berdasarkan metode determined based on a unit-of-production
unit produksi, atau dimana masa manfaat method or where the economic useful lives of
ekonomi umur aset berubah. assets change.
- Provisi penutupan tambang dapat berubah - Provision for mine closure may change where
apabila terjadi perubahan dalam perkiraan changes in estimated reserves affect
cadangan yang mempengaruhi ekspektasi expectations about the timing or cost of these
tentang waktu atau biaya kegiatan ini. activities.
- Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat - The carrying value of deferred tax
berubah karena perubahan estimasi atas assets/liabilities may change due to changes in
kemungkinan terpulihkannya manfaat pajak. estimates of the likelihood of the recoverability
of the tax benefits.
Nilai kini kewajiban imbalan pascakerja tergantung The present value of the post-employment benefits
pada beberapa faktor yang ditentukan dengan obligations depends on a number of factors that are
dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. determined on an actuarial basis using a number of
Asumsi yang digunakan untuk menentukan assumptions. The assumptions used in determining
biaya/(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat the net cost/(income) for pensions include the
diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya discount rate and future salary increase. Any
perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi changes in these assumptions will have an impact
jumlah tercatat kewajiban imbalan pascakerja. on the carrying amount of post-employment benefits
obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto dan kenaikan The Group determines the appropriate discount rate
gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode and future salary increase at the end of each
pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku reporting period. The discount rate is the interest
bunga yang harus digunakan untuk menentukan rate that should be used to determine the present
nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan value of estimated future cash outflows expected to
yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban be required to settle the post-empoyment benefits
imbalan pascakerja. Dalam menentukan tingkat obligation. In determining the appropriate discount
suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan rate, the Group considers the interest rates of
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang government bonds that are denominated in the
didenominasikan dalam mata uang imbalan akan currency in which the benefits will be paid and that
dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa have terms to maturity approximating the terms of
dengan jangka waktu kewajiban imbalan pascakerja the related post-employment benefits obligation.
yang terkait.
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Grup For the rate of future salary increases, the Group
mengumpulkan data historis mengenai perubahan collects all historical data relating to changes in base
gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan salaries and adjusts it for future business plans.
perencanaan bisnis masa datang.
Asumsi kunci kewajiban imbalan pascakerja lainnya Other key assumptions for post-employment benefits
sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat obligations are based in part on current market
ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 33. conditions. Additional information is disclosed in
Note 33.
Penurunan nilai aset nonkeuangan dan aset tetap Impairment of non-financial assets and fixed assets
Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari The recoverable amount of an asset or cash
sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas generating group of assets is measured at the higher
diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara of its fair value less costs to sell or value-in-use. The
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai determination of fair value less costs to sell or value-
pakai. Penentuan nilai wajar dikurangi biaya untuk in-use requires management to make estimates and
menjual atau nilai pakai mewajibkan manajemen assumptions regarding expected production levels
untuk membuat estimasi dan asumsi atas tingkat and sales volumes, commodity prices (considering
produksi yang diharapkan dan volume penjualan, current and historical prices, price trends and related
harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini factors), reserves (see ‘Reserve Estimates’),
dan harga masa lalu, tren harga, dan faktor-faktor operating costs, closure and rehabilitation costs and
terkait), cadangan (lihat 'Estimasi Cadangan'), biaya future capital expenditure.
operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta
belanja modal di masa depan.
Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan These estimates and assumptions are subject to risk
ketidakpastian; sehingga terdapat kemungkinan and uncertainty, and hence there is a possibility that
perubahan situasi yang dapat mengubah proyeksi changes in circumstances will alter these
ini, sehingga dapat mempengaruhi nilai aset yang projections, which alteration may have an impact on
dapat dipulihkan kembali. Dalam keadaan seperti the recoverable amount of the assets. In such
itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset circumstances, some or all of the carrying values of
mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih the assets may be further impaired or the
lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai impairment charges may be reduced with the impact
yang dampaknya akan dicatat dalam laba rugi. being recorded in profit or loss.
Provisi untuk biaya rehabilitasi lingkungan Provision for environmental rehabilitation costs
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 21 laporan As discussed in Note 21 to the consolidated financial
keuangan konsolidasian, Peraturan Pemerintah No. statements, Government Regulation No. 78/2010
78/2010 ("PP 78") dan Peraturan Menteri ESDM No. (“GR 78”) and Minister of Energy and Mineral
7/2014 (“PerMen ESDM No. 7/2014”) mengatur Resources Regulation No. 7/2014 (“MoEMR No.
aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk 7/2014”) deals with reclamation and post-mining
pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi activities for both IUP-Exploration and IUP-
Produksi. Ketentuan peralihan dalam PP 78 Production Operation holders. The transitional
menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga provisions in GR 78 make it clear that PKP2B
wajib mematuhi peraturan ini. Oleh karena itu Grup holders are also required to comply with this
menghitung provisi penutupan tambang atas dasar regulation. Therefore, the Group has calculated
PP 78 tersebut. provisions for reclamation and mine closure based
on GR 78.
Perubahan atas perkiraan biaya masa depan dapat Changes in the expected future costs could have a
memiliki pengaruh yang material atas laporan material impact on the Group’s consolidated
keuangan konsolidasian Grup. financial statements. As discussed in Note 2t to the
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2t laporan consolidated financial statements, restoration,
keuangan konsolidasian, pemulihan, rehabilitasi, rehabilitation and environmental expenditure to be
dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan incurred related to remediation of disturbed areas
pemulihan atas area terganggu selama tahap during the production phase are charged to cost of
produksi dibebankan pada beban pokok revenue when the obligation arising from the
pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan disturbance occurs as extraction progresses. The
pemulihan tersebut timbul selama proses reclamation of disturbed areas and decommissioning
penambangan. Reklamasi area terganggu dan of mining assets and other long lived assets will be
pembongkaran aset tambang dan aset-aset undertaken during several years in the future and
berumur panjang lainnya akan dilakukan selama precise requirements are constantly changing to
beberapa tahun mendatang dan persyaratan atas satisfy political, environmental, safety and public
reklamasi ini terus berubah untuk memenuhi expectations.
ekspektasi politik, lingkungan, keamanan, dan
publik.
Provisi untuk biaya rehabilitasi lingkungan (lanjutan) Provision for environmental rehabilitation costs
(continued)
Dengan demikian waktu pelaksanaan dan jumlah As such, the timing and amounts of future cash flows
arus kas di masa mendatang yang dibutuhkan untuk required to settle the obligations at each of the
memenuhi kewajiban pada setiap tanggal pelaporan statement of financial position dates are subject to
dipengaruhi oleh ketidakpastian yang signifikan. significant uncertainty. Changes in the expected
Perubahan pada ekspektasi biaya di masa future costs could have a material impact to the
mendatang dapat mempengaruhi secara material Group’s consolidated financial statements.
laporan keuangan konsolidasian Grup.
Penilai independen eksternal yang memiliki An external independent valuation company, having
kualifikasi profesional serta berpengalaman dalam appropriate recognised professional qualifications
lokasi dan kategori properti yang dinilai, melakukan and recent experience in the location and category
penilaian terhadap portofolio properti investasi Grup of property being valued, values the Company’s and
setiap tahun. Nilai wajar diukur berdasarkan pada subsidiaries investment property portfolio annually.
nilai pasar, dimana nilai tersebut diasumsikan dari The fair values are based on market values, being
jumlah nilai properti yang dapat dipertukarkan pada the estimated amount for which a property could be
tanggal penilaian antara pihak pembeli dan penjual exchanged on the date of the valuation between a
yang berkeinginan melalui transaksi yang wajar willing buyer and a willing seller in an arm’s length
(arm’s length transaction) setelah kegiatan transaction after proper marketing wherein the
pemasaran yang layak dimana kedua belah pihak parties had each acted knowledgeably. In the
tersebut memiliki pengetahuan yang memadai. absence of current prices in an active market, the
Apabila tidak tersedia harga terkini dalam pasar valuations are prepared by considering other
aktif, penilaian dibuat dengan mempertimbangkan valuation techniques.
teknik penilaian lainnya.
Sebagai bagian dari proses penyusunan laporan As part of the preparation process of the Group’s
keuangan konsolidasian Grup pada tanggal dan consolidated financial statements as at and for the
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, year ended 31 December 2014, the Group’s
manajamen Grup telah melakukan penelaahan management reconsidered the interpretation of the
kembali penafsiran terhadap fakta-fakta, keadaan facts, circumstances and the applicable accounting
serta prinsip akuntansi yang sesuai, dan treatment, and decided to change the measurement
memutuskan untuk merubah metode pengukuran method of investment properties from the cost model
properti investasi dari model biaya menjadi model to the fair value model. In accordance with SFAS No.
nilai wajar. Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 25 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting
“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Estimates and Errors”, this change should be applied
Akuntansi, dan Kesalahan”, perubahan ini harus retrospectively. Hence, the Group has restated the
diterapkan secara retrospektif. Maka Grup consolidated financial statements for the years
menyajikan kembali laporan keuangan ended 31 December 2013 and consolidated financial
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang statements as at 1 January 2013, as follows:
berakhir 31 Desember 2013 dan laporan posisi
keuangan pada tanggal 1 Januari 2013, sebagai
berikut:
Maka Grup menyajikan kembali laporan keuangan Hence, the Group have restated the consolidated
konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang financial statements as at and for the year ended 31
berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, sebagai December 2013 and 2012, as follows:
berikut:
Sebelum Setelah
penyajian penyajian
kembali/ Penyajian kembali/
Before kembali/ After
restatement Restatement restatement
Laba tahun berjalan 515,102 65,468 580,570 Profit for the year
390
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2014 2013
Bank – pihak Cash in banks -
berelasi Pemerintah Government related parties
Rupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25,712 29,035 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 13,820 15,121 (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 1,023 1,269 (Persero) Tbk
Dolar AS US Dollar
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 9,667 145,393 (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 154,754 58,725 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pound Sterling Pound Sterling
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 24 12 (Persero) Tbk
Dolar AS US Dollar
PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 85,323 (Persero) Tbk
Jumlah kas dan setara kas 346,495 613,698 Total cash and cash equivalents
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Tingkat suku bunga per tahun yang berlaku adalah The applicable interest rates per annum are as
sebagai berikut: follows:
2014 2013
Deposito berjangka Time deposits
Rupiah 4.50% - 10.50% 5.50% - 11.00% Rupiah
Dolar AS - 0.12% - 0.25% US Dollar
Lihat Catatan 34a untuk jumlah kas dan setara kas Refer to Note 34a for total cash and cash
pada pihak berelasi. equivalents with related parties.
2014 2013
Efek tersedia untuk dijual Available-for-sale securities
Penempatan pada saham publik Investment in listed equities
Biaya perolehan 1,334 1,334 Acquisition costs
Keuntungan belum direalisasi 114 70 Unrealised gain
Nilai wajar efek ekuitas yang tercatat di bursa The fair value of listed equity securities is
ditentukan dari nilai pasar yang di keluarkan oleh determined based on market prices published by the
Bursa Efek Indonesia. Indonesian Stock Exchange.
2014 2013
Nilai tercatat piutang usaha Grup berdenominasi The carrying amounts of the Group’s trade
dalam mata uang berikut: receivables are denominated in the following
currencies:
2014 2013
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows:
2014 2013
2014 2013
Saldo awal 89,260 89,347 Beginning balance
Penambahan 82,420 7,454 Additions
Pemulihan (5,733) (7,541) Reversal
Manajemen berpendapat bahwa nilai provisi Management is of the opinion that the provision
tersebut cukup untuk menutupi segala kemungkinan balance is sufficient to cover any possible loss from
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. the uncollectible trade receivables.
393
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh As at 31 December 2014 and 2013 all the carrying
nilai tercatat piutang lain-lain berdenominasi dalam amounts of the other receivables were denominated
Rupiah kecuali piutang PAL yang berdenominasi in Rupiah except receivables from PAL which were
dalam Dolar AS. denominated in US Dollars.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Movement in provision for impairment losses:
2014 2013
Saldo awal 58,648 60,715 Beginning balance
Penambahan - - Addition
Pemulihan (3,217) (2,067) Reversal
Saldo akhir 55,431 58,648 Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa nilai provisi Management’s opinion is that the provision balance
tersebut cukup untuk menutupi segala kemungkinan is sufficient to cover any possible loss from the
kerugian dari tidak tertagihnya piutang lain-lain. uncollectible other receivables.
Lihat Catatan 34b untuk jumlah piutang lain-lain Refer to Note 34b for total other receivables with
dengan pihak berelasi. related parties.
Piutang lain-lain dari PT PAL Indonesia (Persero) Other receivable from PT PAL Indonesia (Persero)
(“PAL”) merupakan piutang perjanjian kerjasama (“PAL”) represents receivables from a cooperation
dalam rangka membangun Chemical Tanker Hull agreement to build Chemical Tanker Hull M242
M242 antara DAK dan PAL (Catatan 36d). Pada between DAK and PAL (Note 36d). As at
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah piutang 31 December 2014 and 2013 total provision for
PAL yang telah dicadangkan masing-masing receivables from PAL amounted to Rp9,002 and
sebesar Rp9.002 dan Rp12.609. Rp12,609, respectively.
Piutang dari PT Dinamika Naturale Sejahtera Other receivable from PT Dinamika Naturale
merupakan piutang atas penjualan pabrik Gravel Sejahtera represents receivables from the sales
Pack Sands (GPS) yang dimiliki oleh TE. from the Gravel Pack Sands (GPS) factory owned by
TE.
Piutang dari AJTM merupakan piutang subordinasi Other receivable from AJTM represents
yang telah dikonversi menjadi penambahan modal subordinates loan which was converted to additional
pada tahun 2014 (lihat Catatan 13). capital injection in 2014 (refer to Note 13).
Piutang dari PT Sarana Karya merupakan piutang Other receivable from PT Sarana Karya represents
atas kerjasama operasi Produksi Aspal Curah Buton receivables of a commitment of Asphalt Curah Buton
yang telah disisihkan secara penuh karena Production Operation which has been fully
manajemen telah mengakhiri perjanjian kerjasama provisioned due to management terminating this
operasi ini. commitment.
Piutang pihak berelasi lainnya merupakan piutang Other related parties receivables represent
atas penjualan alat tambang kepada kontraktor receivables arising from sales of mining equipment
tambang darat (mitra), sewa alat untuk produksi biji to onshore mining contractors (partner), rental
timah, piutang atas penjualan produk sampingan equipment for tin ore production and receivables
dan penggunaan fasilitas Perusahaan. from the sale of byproducts and utilisation of the
Company’s facilities.
394
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
2014 2013
Timah Tin
- Barang jadi (logam timah) 1,002,327 737,403 Finished goods (tin metal) -
- Barang dalam proses 1,236,993 909,680 Work in process -
- Bahan baku (bijih timah) 617,405 237,064 Raw materials (tin ore) -
- Barang jadi (tin solder) 12,642 7,457 Finished goods (tin solder) -
2,869,367 1,891,604
3,488,728 2,449,215
Provisi penurunan Provision for decline in value
nilai persediaan (104,702) (104,702) of inventories
Provisi penurunan nilai persediaan barang Provision for decline in value of inventories was
merupakan provisi keusangan untuk barang gudang provision for obsolete warehouse inventories and tin
dan tin chemical. Manajemen berkeyakinan bahwa chemicals. Management believes that the provision
provisi tersebut cukup untuk menutupi segala is adequate to cover any possible loss from the
kemungkinan kerugian atas penurunan nilai possibility of decline in value of inventories.
persediaan.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As at 31 December 2014 and 2013, tin inventories
persediaan timah tidak diasuransikan karena were not insured as management believes that the
manajemen berkeyakinan bahwa beban yang akan cost of insuring these inventories exceeds the
dikeluarkan untuk mengasuransikan persediaan ini benefits. Management is aware of the risks
akan melampaui manfaat yang akan diterima. associated with not insuring tin and coal inventories.
Manajemen menyadari adanya risiko yang terkait The warehouse inventories have been insured
sehubungan dengan tidak diasuransikannya through a mining all risk policy with a total sum
persediaan timah dan batubara. Persediaan barang insured of Rp92,700 and Rp31,200 as of
gudang telah diasuransikan melalui polis asuransi 31 December 2014 and 2013, and management
seluruh risiko pertambangan dengan nilai believes that the insurance coverage is adequate to
pertanggungan Rp92.700 dan Rp31.200 pada cover the risk of loss and damage.
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan
manajemen berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk
menutupi risiko kehilangan dan kerusakan.
2014 2013
756,781 624,920
76,227 228,239
2014 2013
52,474 111,860
752 45,882
396
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Beban pajak penghasilan Grup terdiri dari: Income tax expense of the Group consists of
the following:
2014 2013
Pajak atas laba sebelum pajak konsolidasian The tax on consolidated profit before tax differs
berbeda dengan jumlah teoritis yang dihitung from the theoretical amount that would arise
menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak using the weighted average tax rate applicable
yang berlaku atas laba masing-masing entitas to profits of the consolidated entities as follows:
anak yang dikonsolidasi sebagai berikut:
2014 2013
Laba konsolidasian sebelum Consolidated profit before
pajak penghasilan 1,023,102 866,970 income tax
Pajak dihitung dengan
tarif 25% 255,776 216,743 Income tax calculated at 25%
Dampak pajak penghasilan
pada: Tax effects of:
- (Laba)/rugi pada investasi pada (Profit)/loss from investments -
entitas asosiasi (24) 901 in associates
- Pendapatan keuangan Finance income -
dikenakan pajak final (4,026) (3,908) subject to final tax
- Beban yang tidak dapat
dikurangkan untuk tujuan Expenses not deductible -
perpajakan 36,251 21,396 for tax purposes
- Penyesuaian atas hasil Adjustment for tax -
Surat Ketetapan Pajak 57,757 21,969 assessment letters
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan Current income tax computations are based on
taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut estimated taxable income. The amounts may
mungkin disesuaikan pada saat SPT be adjusted when Annual Tax Returns are filed
disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak to the Tax Office.
(”KPP”).
Laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang There was a difference of Rp757 between the
berakhir pada 31 Desember 2013 berbeda Company’s taxable income for the year ended
sebesar Rp757 dengan SPT yang disebabkan 31 December 2013 and the Annual Tax
oleh perbedaan perhitungan biaya yang tidak Return, mainly due to the difference in the
dapat dikurangkan. calculation of non-deductible expenses.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Reconciliation between income before tax
menurut laporan laba rugi komprehensif per consolidated statements of comprehensive
konsolidasian dengan penghasilan kena pajak income and taxable income is as follows:
adalah sebagai berikut:
2014 2013
Laba konsolidasian sebelum Consolidated profit
pajak penghasilan 1,023,102 866,970 before income tax
Rugi/(laba) sebelum Loss/(profit)
pajak penghasilan - before income tax -
entitas anak 60,048 (466,852) subsidiaries
Disesuaikan dengan Adjusted for consolidation
jurnal eliminasi (224,622) 391,540 eliminations
(Overpayment)/underpayment
(Kelebihan)/kekurangan pajak of corporate income tax
penghasilan - Perusahaan (7,971) 70,904 - the Company
d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities
Rincian aset/(liabilitas) pajak tangguhan Grup The details of the Group’s deferred tax
adalah sebagai berikut: assets/(liabilities) are as follows:
Dikreditkan/ Dikreditkan/
(dibebankan) (dibebankan)
ke laporan ke laporan
laba rugi/ laba rugi/
Credited/ Credited/
1 Januari/ (charged) to 31 Desember/ (charged) to 31 Desember/
January profit December profit December
2013 or loss 2013 or loss 2014
Aset tetap 46,833 (2,951) 43,882 (63,385) (19,503) Fixed assets
Provisi Provision for
penurunan nilai - 27,194 27,194 25,598 52,792 impairment
Laba yang belum
terealisasikan Unrealised profit
dari transaksi from transactions
dalam Grup - 47,832 47,832 (42,698) 5,134 within Group
Dikreditkan Dikreditkan
ke laporan ke laporan
laba rugi/ laba rugi/
1 Januari/ Credited to 31 Desember/ Credited to 31 Desember/
January the profit December the profit December
2013 or loss 2013 or loss 2014
Jumlah liabilitas
pajak Total deferred
tangguhan (1,069) 673 (396) 396 - tax liabilities
Karena beberapa entitas anak dalam posisi Due to the fact that several subsidiaries are in
rugi, terdapat pembatasan pemakaian rugi a loss position, there is a limitation on the
fiskal yang dibawa ke masa depan dan future use of tax losses carried forward and
ketidakpastian apakah aset pajak tangguhan uncertainty as to whether the deferred tax
ini dapat terealisasi. Sehingga, terdapat aset assets will be realised. Thus, a portion of the
pajak tangguhan yang berkaitan dengan rugi deferred tax assets relating to tax losses
fiskal yang dibawa ke masa depan tidak diakui carried forward has not been recognised in
di dalam laporan keuangan konsolidasian ini. these consolidated financial statements.
e. Administrasi e. Administration
Undang-undang Perpajakan yang berlaku di The taxation laws of Indonesia require that
Indonesia mengatur bahwa masing-masing each company in the Group within Indonesia
entitas dalam Grup menghitung, menetapkan submits individual tax returns on the basis of
dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak self asessment. Under prevailing regulations
yang terutang secara individu. Berdasarkan the DGT may assess or amend taxes within a
peraturan perundang-undangan yang berlaku, certain period. For the fiscal years of 2007 and
DJP dapat menetapkan atau mengubah before, this period is within ten years of the
jumlah pajak terutang dalam jangka waktu time the tax becomes due, but not later than
tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan 2013, while for the fiscal years of 2008 and
sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah onwards, the period is within five years of the
sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak time the tax becomes due.
tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan
untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya,
jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat
terutangnya pajak.
Sampai dengan tahun 2014, Perusahaan telah Before 2014, the Company has received
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB for VAT for the fiscal periods 2010 to
(“SKPLB”) atas PPN untuk masa pajak 2010 2013. Based on the result of this SKPLB, the
sampai dengan 2013. Atas hasil SKPLB ini, Company has filed objections and appeals for
Perusahaan telah mengajukan keberatan dan the remaining tax restitution that has not been
banding untuk sisa restitusi pajak yang belum approved, with details as follow:
disetujui, dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah yang
SKPLB yang belum diselesaikan/
Tahun pajak/ Pengajuan restitusi/ diterima/SKPLB Amount Status/
Fiscal year Claim for restitution received outstanding Status
Selisih antara jumlah yang diterima dengan Difference between amount received with the
nilai yang diajukan Perusahaan dan tidak amount claimed by the Company which have
diajukan banding telah dicatat sebagai bagian not been included in objection were charged to
pendapatan lain-lain, neto di laba rugi. other income, net in profit or loss.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Up to 31 December 2014, the total outstanding
jumlah lebih bayar yang belum diselesaikan amount of overpaid tax in the objection/appeal
karena masih dalam proses process amounted to Rp37,958 (2013:
keberatan/banding adalah Rp37.958 (2013: Rp32,559). This amount is recorded as part of
Rp32.559). Jumlah ini dicatat sebagai bagian “Prepaid taxes - non-current portion”.
“Pajak dibayar di muka - bagian tidak lancar”.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan Management believes that the Company will
akan mendapatkan nilai restitusi atas PPN receive the VAT restitution that is still in the
yang masih dalam proses keberatan dan objection and appeal process in the future.
banding di masa depan.
Pada tanggal 21 Juli 2014 Perusahaan On 21 July 2014, the Company received
menerima SKPLB atau PPh badan untuk SKPLB for annual corporate income tax
Perusahaan dan TT untuk tahun pajak 2012 covering fiscal year 2012 for the Company and
yang menetapkan lebih bayar dengan total TT and determined that the total overpayment
nilai Rp133.045. Perusahaan telah menerima amounted to Rp133,045. The Company have
keputusan tersebut dan selisih sebesar accepted the decision and the difference with
Rp14.708 dengan jumlah klaim Perusahaan the initial claim amounting to Rp14,708 have
telah dicatat sebagai penyesuaian atas hasil been charged to adjustment for the
SKP di laba rugi. assessment letters in profit or loss.
Pada tanggal 3 April 2014 dan 21 November On 3 April 2014 and 21 November 2014, the
2014 Perusahaan menerima Surat Keputusan Company received tax assessment letter
Kurang Bayar (“SKPKB”) atas PPh badan related to underpayment of annual corporate
untuk TT terkait dengan tahun pajak 2009 dan income tax for TT covering fiscal year 2009
2010 dengan total nilai sebesar Rp43.049. and 2010. The Company received the decision
Perusahaan telah menerima keputusan pajak from the tax office and has settled this tax
ini dan telah melunasi kewajiban pajak ini di obligation in 2014. This amount has been
tahun 2014. Nilai ini dicatat sebagai bagian charged as “adjustment for tax assessment
“penyesuaian atas hasil SKP” di laporan laba letter” in profit or loss.
rugi.
400
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
TIM TIM
Pada tahun 2011, 2012 dan 2013, TAJ, entitas In 2011, 2012 and 2013, TAJ, a subsidiary of
anak dari TIM, menerima beberapa Surat TIM, received several Underpayment Tax
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas Assessment Letters (“SKPKB”) related to VAT,
PPN, pajak penghasilan badan, pajak corporate income tax and income taxes art 21
penghasilan pasal 21 dan 23 untuk tahun and 23 covering fiscal years 2007, 2010 and
pajak 2007, 2010 dan 2011. TAJ juga 2011. TAJ also received Tax Collection Letters
menerima Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas (“STP”) of VAT for fiscal year 2007, 2010 and
PPN untuk tahun pajak 2007, 2010 dan 2011. 2011. Before 31 December 2014, TAJ filed
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, objections and appeal process for those
TAJ telah mengajukan keberatan dan banding SKPKB and STP, with details as follows:
atas SKPKB dan STP tersebut, dengan rincian
sebagai berikut:
Keberatan atau Pembayaran
Tanggal banding yang untuk
penerbitan Tahun Jenis diajukan/ pengajuan
surat ketetapan/ pajak/ pajak/ Objection or banding/
Entitas/ Decision letter Fiscal Type of Nilai/ appeal Payment for Status/
Entity issuance date year taxes Amount filed tax appeal Status
TAJ Oktober dan 2007 PPN 95,761 128,825 126,146 Dalam proses
November/ dan PPh banding/
October and lainnya/ In appeal
November 2011 VAT and process
various
income
taxes
Mei/May 2012 2010 PPN dan 131,338 131,338 - Dalam proses
STP PPN/ banding/
VAT and In appeal
STP VAT process
April dan 2011 PPN 110,031 110,031 - Dalam proses
Mei/ dan PPh keberatan/
April and lainnya/ In objection
May 2013 VAT and process
various
income
taxes
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Up to 31 December 2014, the total payment
jumlah pembayaran yang telah dilakukan TAJ made by TAJ for the purpose of tax
untuk pengajuan proses banding/keberatan appeal/objection process amounted to
adalah Rp126.146. Jumlah ini dicatat sebagai Rp126,146. This amount is recorded as part of
bagian dari aset yang dimiliki untuk dijual the assets classified as held for sale presented
dalam Catatan 12a. in Note 12a.
Manajemen berkeyakinan bahwa TAJ memiliki Management believes that TAJ has a good
kesempatan untuk memenangkan proses chance to win the appeal/objection process of
banding/keberatan atas surat ketetapan pajak the related tax assessment letters.
terkait.
401
2014 2013
337,026 142,699
Uang muka pembelian terutama terdiri dari Advance payments mainly consist of amounts paid
pembayaran dimuka kepada pemasok yang in advance by the Group to suppliers for the
dilakukan oleh Grup untuk pembelian barang dan purchase of goods and services, including purchase
jasa, termasuk pembelian batubara. of coal.
12. ASET YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN 12. ASSETS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED
OPERASI YANG DIHENTIKAN OPERATIONS
a. Aset yang dimiliki untuk dijual a. Assets classified as held for sale
2014 2013
Kas dan setara kas 4,286 34,207 Cash and cash equivalents
Aset keuangan lainnya 5,113 9,665 Other financial assets
Piutang usaha 2,025 39,821 Trade receivables
Piutang lain-lain 10 6 Other receivables
Persediaan 64,528 21,851 Inventories
Pajak dibayar dimuka 140,161 144,738 Prepaid taxes
Aset tetap 9,688 9,492 Fixed assets
Aset lainnya 4,343 5,375 Other assets
b. Liabilitas yang terkait langsung dengan aset yang b. Liabilities directly associated with assets
dimiliki untuk dijual classified as held for sale
2014 2013
Utang usaha- pihak ketiga 35,996 199 Trade payables - third parties
Utang pajak 778 2,528 Taxes payable
Utang royalti 3,732 6,127 Royalties payable
Beban akrual 258 19,712 Accrued expense
Provisi biaya rehabilitasi Provision for environmental
lingkungan 13,697 14,804 rehabilitation cost
Kewajiban imbalan pascakerja - 683 Post- employment benefits obligation
Liabilitas lainnya - 361 Other liabilities
Jumlah 54,461 44,414 Total
402
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
12. ASET YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN 12. ASSETS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED
OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) OPERATIONS (continued)
Aset dan liabilitas terkait dengan TAJ, entitas The assets and liabilities related to TAJ, a
anak dari TIM telah disajikan sebagai dimiliki subsidiary of TIM have been presented as held
untuk dijual setelah adanya rencana aktif for sale following the active plan of the Group’s
manajemen Grup dan pemegang saham untuk management and shareholders to sell TAJ.
menjual TAJ.
Saat ini Grup sedang melakukan perundingan Currently, the Group is in a negotiation process
dengan pihak yang tertarik untuk membeli TAJ. with a party interested in buying TAJ. On
Pada tanggal 21 Januari 2014, Grup telah 21 January 2014, the Group signed a
menandatangani nota kesepahaman dengan memorandum of understanding with the buyer
pihak pembeli mengenai beberapa poin transaksi regarding several points on TAJ selling
penjualan TAJ. Sampai dengan tanggal laporan transaction. Until the date of these consolidated
keuangan konsolidasian ini, Grup masih dalam financial statements, the Group is still in process
proses penyelesaian perjanjian jual beli saham. of completing the share sale and purchase
Transaksi ini diharapkan dapat selesai pada agreement. This transaction was expected to be
tahun 2015. completed in 2015.
Nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2014 dan As at 31 December 2014 and 2013, the fair
2013 atas aset yang dimiliki untuk dijual value of the assets held for sale was estimated
diestimasikan menggunakan nilai penawaran using the offering value submitted by the
yang diajukan oleh pihak yang berminat. interested party.
Tabel berikut memberikan informasi yang terkait The following table gives cash flows information
dengan arus kas atas operasi yang dihentikan. relating to the discontinued operations.
2014 2013
Arus kas operasi (34,473) (72,246) Operating cash flows
Arus kas investasi - - Investing cash flows
Arus kas pendanaan - - Financing cash flows
Jumlah (34,473) (72,246) Total
Tabel berikut memberikan informasi yang terkait The following table gives information about the
dengan hasil operasi yang dihentikan: results of discontinued operations:
2014 2013
Pendapatan 146,799 386,784 Revenue
Beban (186,213) (416,083) Expenses
Rugi setelah pajak dari Loss after tax from
operasi yang dihentikan (39,414) (29,299) discontinued operations
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 13. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)
TBBE TBBE
Pada tanggal 26 November 2012, TIM, entitas anak, On 26 November 2012, TIM, a subsidiary, entered
menandatangani kesepakatan bersama (“MoU”) into a Memorandum of Understanding
No. 001/DIR/TIM-TBBE/NKB/XI/2012-S7 dengan No. 001/DIR/TIM-TBBE/NKB/XI/2012-S7 with TBBE,
TBBE, yang telah dituangkan secara formal dalam which has been been formally stated in the
perjanjian pembelian batubara (offtake) coal purchase (offtake) agreement
No. 003/DIR/4000/TIM-TBBEXI/2012/S/7 dan telah No. 003/DIR/4000/TIM/TBBE/XI/ 2012/S/7 dated
disahkan melalui Akta No. 5 tanggal 10 Desember 26 November 2012 and has been legalised through
2012 dari Drs. Andy A. Agus SH., notaris di Jakarta Deed No. 5 dated 10 December 2012, of Drs. Andy
untuk membeli batubara sebanyak 6 juta metrik ton A. Agus SH., a notary in Jakarta to buy 6 million
seharga Rp10.000 (nilai penuh) per metrik ton metric tons of coal at price Rp10,000 (full amount)
batubara yang berlokasi di blok Lekukam, Sumatera per metric ton of coal located in Lekukam Block,
Selatan. Grup sudah melakukan pembayaran South Sumatera. The Group paid Rp60,000 for the
sebesar Rp60.000 atas pembelian batubara ini. coal. As the payment has been completed, the
Setelah pembayaran, Grup mendapatkan 10% Group received 10% share ownership in TBBE.
kepemilikan saham di TBBE.
Pengalihan 10% kepemilikan saham tersebut telah The transfer of 10% share ownership was completed
diselesaikan pada bulan Juni 2013. Selain itu, Grup in June 2013. The Group paid Rp4,341 for the
telah mengeluarkan biaya sehubungan dengan purchase of coal and the transfer of share
pembelian batubara dan pengalihan saham ini ownership. This transaction is recorded as
sebesar Rp4.341. Semua transaksi ini dicatat investment in associates.
sebagai investasi pada asosiasi.
Pada tanggal 1 Oktober 2014, berdasarkan Akta No. On 1 October 2014, based on Deed no 8 from Drs.
8 dari Drs. Andy Alhadis Agus, S.H., notaris di Andy Alhadis Agus, S.H., a notary in Jakarta,
Jakarta, mengenai pernyataan keputusan para regarding the decisions of the extraordinary general
pemegang saham diluar rapat umum pemegang meeting of shareholders, the shareholders of TBBE
saham, maka pemegang saham TBBE setuju untuk agreed to appoint representatives from the Group as
menunjuk perwakilan dari Grup, untuk menjadi members of its Board of Directors and Board of
bagian Dewan Direksi dan Dewan Komisaris TBBE. Commissioners. As such, the Group has an ability to
Atas hal ini Grup memiliki pengaruh dalam exercise influence to participate in developing the
pengambilan keputusan keuangan dan operasi financial and operational policy of TBBE. However,
TBBE. Namun, manajemen berpendapat bahwa management is of the opinion that the Group in
Grup secara substansi belum memiliki pengaruh dan substance does not have significant influence over
pengendalian signifikan atas seluruh area the whole mining area owned by TBBE, but only on
pertambangan yang dimiliki oleh TBBE, melainkan an area that has been previously agreed upon,
hanya untuk area yang telah disepakati sebelumnya, which is in Lekukam block.
yaitu di blok Lekukam.
Perpanjangan Kontrak Karya (“KK”) PT Koba Tin The PT Koba Tin renewed contract of work expired
telah berakhir pada 31 Maret 2013. Pada tanggal on 31 March 2013. On 18 September 2013, the
18 September 2013, Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia decided to
memutuskan untuk menolak permohonan reject the renewal application submitted by PT Koba
perpanjangan KK PT Koba Tin dan akan Tin and move the mining area operation owned by
menyerahkan pengelolaan wilayah kerja PT Koba Tin to the Company and the Regional
pertambangan milik PT Koba Tin kepada Government of Bangka and Belitung. However, at
Perusahaan dan Pemerintah Daerah Bangka the date of issuance of these consolidated financial
Belitung. Namun sampai dengan tanggal penerbitan statements, the Company has not received any
laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan official appointment letter from the Government.
belum menerima surat penunjukan resmi dari
Pemerintah.
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 13. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)
TBBE TBBE
Pada tanggal 26 November 2012, TIM, entitas anak, On 26 November 2012, TIM, a subsidiary, entered
menandatangani kesepakatan bersama (“MoU”) into a Memorandum of Understanding
No. 001/DIR/TIM-TBBE/NKB/XI/2012-S7 dengan No. 001/DIR/TIM-TBBE/NKB/XI/2012-S7 with TBBE,
TBBE, yang telah dituangkan secara formal dalam which has been been formally stated in the
perjanjian pembelian batubara (offtake) coal purchase (offtake) agreement
No. 003/DIR/4000/TIM-TBBEXI/2012/S/7 dan telah No. 003/DIR/4000/TIM/TBBE/XI/ 2012/S/7 dated
disahkan melalui Akta No. 5 tanggal 10 Desember 26 November 2012 and has been legalised through
2012 dari Drs. Andy A. Agus SH., notaris di Jakarta Deed No. 5 dated 10 December 2012, of Drs. Andy
untuk membeli batubara sebanyak 6 juta metrik ton A. Agus SH., a notary in Jakarta to buy 6 million
seharga Rp10.000 (nilai penuh) per metrik ton metric tons of coal at price Rp10,000 (full amount)
batubara yang berlokasi di blok Lekukam, Sumatera per metric ton of coal located in Lekukam Block,
Selatan. Grup sudah melakukan pembayaran South Sumatera. The Group paid Rp60,000 for the
sebesar Rp60.000 atas pembelian batubara ini. coal. As the payment has been completed, the
Setelah pembayaran, Grup mendapatkan 10% Group received 10% share ownership in TBBE.
kepemilikan saham di TBBE.
Pengalihan 10% kepemilikan saham tersebut telah The transfer of 10% share ownership was completed
diselesaikan pada bulan Juni 2013. Selain itu, Grup in June 2013. The Group paid Rp4,341 for the
telah mengeluarkan biaya sehubungan dengan purchase of coal and the transfer of share
pembelian batubara dan pengalihan saham ini ownership. This transaction is recorded as
sebesar Rp4.341. Semua transaksi ini dicatat investment in associates.
sebagai investasi pada asosiasi.
Pada tanggal 1 Oktober 2014, berdasarkan Akta No. On 1 October 2014, based on Deed no 8 from Drs.
8 dari Drs. Andy Alhadis Agus, S.H., notaris di Andy Alhadis Agus, S.H., a notary in Jakarta,
Jakarta, mengenai pernyataan keputusan para regarding the decisions of the extraordinary general
pemegang saham diluar rapat umum pemegang meeting of shareholders, the shareholders of TBBE
saham, maka pemegang saham TBBE setuju untuk agreed to appoint representatives from the Group as
menunjuk perwakilan dari Grup, untuk menjadi members of its Board of Directors and Board of
bagian Dewan Direksi dan Dewan Komisaris TBBE. Commissioners. As such, the Group has an ability to
Atas hal ini Grup memiliki pengaruh dalam exercise influence to participate in developing the
pengambilan keputusan keuangan dan operasi financial and operational policy of TBBE. However,
TBBE. Namun, manajemen berpendapat bahwa management is of the opinion that the Group in
Grup secara substansi belum memiliki pengaruh dan substance does not have significant influence over
pengendalian signifikan atas seluruh area the whole mining area owned by TBBE, but only on
pertambangan yang dimiliki oleh TBBE, melainkan an area that has been previously agreed upon,
hanya untuk area yang telah disepakati sebelumnya, which is in Lekukam block.
yaitu di blok Lekukam.
Perpanjangan Kontrak Karya (“KK”) PT Koba Tin The PT Koba Tin renewed contract of work expired
telah berakhir pada 31 Maret 2013. Pada tanggal on 31 March 2013. On 18 September 2013, the
18 September 2013, Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of Indonesia decided to
memutuskan untuk menolak permohonan reject the renewal application submitted by PT Koba
perpanjangan KK PT Koba Tin dan akan Tin and move the mining area operation owned by
menyerahkan pengelolaan wilayah kerja PT Koba Tin to the Company and the Regional
pertambangan milik PT Koba Tin kepada Government of Bangka and Belitung. However, at
Perusahaan dan Pemerintah Daerah Bangka the date of issuance of these consolidated financial
Belitung. Namun sampai dengan tanggal penerbitan statements, the Company has not received any
laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan official appointment letter from the Government.
belum menerima surat penunjukan resmi dari
Pemerintah.
405
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
13. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 13. INVESTMENT IN ASSOCIATES (continued)
AJTM AJTM
Pada tahun 2007, Perusahaan mengakuisisi 29,59% In 2007, the Company acquired 29.59% of the
saham AJTM, sebuah perusahaan asuransi jiwa, shares of AJTM, a life insurance company, from
dari Yayasan Pensiun Timah. Yayasan Pensiun Timah.
Pada tanggal 15 September 2014, Perusahaan dan On 15 September 2014, the Company and other
pemegang saham AJTM lainnya telah menyepakati shareholders of AJTM have agreed to provide an
adanya penambahan modal guna memperkuat additional capital injection to strengthen the equity of
ekuitas AJTM. Dari kesepakatan tersebut, AJTM. The Company agreed to provide a Rp12,000
Perusahaan setuju untuk menambahkan modal capital injection through conversion of the
sebesar Rp12.000 yang dikonversi dari saldo outstanding subordinated loan owed by AJTM to the
piutang subordinasi kepada AJTM. Namun Company. However, the capital injection has
penambahan modal tersebut telah mengakibatkan resulted in a decrease in the percentage of
penurunan persentase kepemilikan Perusahaan ownership held by the Company to 28.78% (2013:
pada AJTM menjadi sebesar 28,78% (2013: 29.59%). The share capital increase was approved
29,59%). Penambahan modal saham tersebut telah in Deed No. 5 of Drs. Rizhal Boewstamam, SH,
disahkan dalam Akta No. 5 dari Drs. Rizhal notary in Jakarta, dated 15 September 2014.
Boewstamam, S.H., notaris di Jakarta, pada tanggal
15 September 2014.
Berdasarkan laporan penilaian KJPP Antonius Based on a valuation report from KJPP Antonius
Setiady & Rekan pada tanggal 22 Desember 2014, Setiady & Rekan dated 22 December 2014, the fair
nilai pasar wajar AJTM pada tanggal 31 Oktober value of AJTM as per 31 October 2014 was
2014 adalah sebesar Rp436.767. Hasil valuasi Rp436,767. The result of the valuation indicated that
tersebut menunjukkan nilai pasar dari kepemilikan the market value of the Company’s investment in
saham Perusahaan di AJTM pada tanggal 31 AJTM exceeded its carrying value. Therefore,
Desember 2014 telah melebihi nilai tercatatnya. management decided to reverse the provision for
Maka dari itu manajemen memutuskan untuk impairment in investment amounted to Rp29,165 as
memulihkan provisi penurunan investasi sebesar other income in profit or loss.
Rp29.165 sebagai pendapatan lain-lain dalam laba
rugi.
1 Januari/ 31 Desember/
January Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December
2014 Additions Deductions Reclassifications 2014
Diklasifikasikan
sebagai
dimiliki
1 Januari/ untuk dijual/ 31 Desember/
January Penambahan/ Classified as Pengurangan/ Reklasifikasi/ December
2013 Additions held for sale Deductions Reclassifications 2013
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the following:
2014 2013
Beban pokok pendapatan 350,523 289,591 Cost of revenue
Beban umum dan administrasi General and administration
(Catatan 27) 30,466 33,034 expenses (Note 27)
Jumlah 380,989 322,625 Total
Pada tahun 2013, Grup mengubah metode In 2013, the Group changed the depreciation
penyusutan aset tetap. Sebelum tanggal method for fixed assets. Prior to 1 January 2013,
1 Januari 2013, aset tetap disusutkan menggunakan fixed assets were depreciated using the double
metode saldo menurun ganda selama estimasi masa declining balance method over the expected useful
manfaat aset tersebut. Mulai tanggal 1 Januari 2013, life of the assets. Commencing 1 January 2013,
aset tetap disusutkan menggunakan metode garis fixed assets are depreciated using the straight-line
lurus yang mencerminkan pola konsumsi manfaat method that reflects the pattern of future economic
ekonomis masa depan. Perubahan metode benefits. The change in the depreciation method is
penyusutan tersebut diklasifikasikan sebagai classified as a change in estimates and is accounted
perubahan estimasi akuntansi sehingga for on a prospective basis, resulting in a decrease in
diperlakukan secara prospektif dan mengakibatkan depreciation expense amounting to Rp4,956 for the
penurunan biaya penyusutan sebesar Rp4.956 untuk year ended 31 December 2013.
tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
Grup mempunyai beberapa bidang tanah dengan The Group owns several pieces of land with Hak
sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa Guna Bangunan (“Building Use Rights”) which have
manfaat antara 1 dan 20 tahun dan dapat remaining useful lives of between one and 20 years
diperpanjang. Manajemen meyakini bahwa tidak and can be extended. Management believes that
akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas there will be no difficulty in the extension of the land
tanah ini karena semua tanah tersebut diperoleh rights as all the land was legally acquired and
secara legal dan dilengkapi dengan bukti supported by evidence of ownership.
kepemilikan yang cukup.
Pengurangan pada aset tetap merupakan Deduction in the fixed assets are assets that are not
pengafkiran terhadap aset yang tidak dipakai. Aset used and have been reclassified. Idle fixed assets or
tetap yang tidak dipakai atau aset nonoperasional non-operational assets were recorded as part of
dicatat sebagai bagian dari aset lainnya bagian tidak non-current other assets.
lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, At 31 December 2014 and 2013, the building and
bangunan dan peralatan eksplorasi, penambangan exploration, mining and production equipment owned
dan produksi yang dimiliki oleh Perusahaan by the Company were insured with total coverage of
diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing- Rp393,982 and Rp200,970, respectively.
masing sebesar Rp393.982 dan Rp200.970.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang Management does not foresee any events that may
akan menghambat penyelesaian aset dalam occur that would prevent completion of the
penyelesaian tersebut. constructions in progress.
Diluar tanah dan bangunan, manajemen Except for land and buildings, management believes
berkeyakinan bahwa tidak terdapat perbedaan yang that there is no significant difference between the
signifikan antara nilai wajar aset tetap dan nilai fair value of property, plant and equipment and its
bukunya. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan carrying value. As of 31 December 2014 and 2013,
2013, nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki the fair value of the land and buildings based on the
oleh Perusahaan berdasarkan Nilai Jual Objek applied “Nilai Jual Objek Pajak” (“NJOP”) exceeded
Pajak (“NJOP”) yang berlaku melebihi jumlah its carrying value.
tercatat netonya.
Pada tanggal 31 Desember 2014, manajemen Grup As at 31 December 2014, management believes that
berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan there was no indication of impairment in the fixed
nilai aset tetap. assets value.
Properti investasi termasuk hak atas tanah seluas 176 Investment properties pertain to land rights of 176
ha di Kota Legenda Mustikasari, Bekasi diperoleh ha in Kota Legenda Mustikasari, Bekasi which were
sebagai pelunasan atas wesel tagih kepada Bahana acquired as settlement of promissory notes from
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Perusahaan Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). The
memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama Company has decided to discontinue the joint
dengan perusahaan kontraktor pihak ketiga dalam cooperation with a third party contractor on the
pengembangan komersial tanah ini seperti yang commercial development of these landrights as
direncanakan sebelumnya. Selain itu, properti investasi initially planned. In addition, investment properties
juga termasuk tanah dan bangunan seluas 0,7 ha di also include land and buildings covering an area of
Dago, Bandung. 0.7 ha in Dago, Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar properti As at 31 December 2014, the fair value of the
investasi di Kota Legenda Mustikasari dicatat investment property in Kota Legenda Mustiksari was
berdasarkan hasil penilaian oleh Felix Sutandar & recognised based on result of valuation carried out
Rekan sesuai laporannya tanggal 6 Pebruari 2015 by Felix Sutandar & Rekan in accordance with their
dengan nilai pasar sebesar Rp578.368 (pada 2013 report dated 6 February 2015 showing a fair value of
dinilai oleh Ayun Suherman & Rekan dengan nilai Rp578,368 (in 2013 valuation carried out by Ayun
pasar sebesar Rp375.298). Sementara nilai wajar Suherman & Rekan showing a fair value of
properti investasi di Dago dicatat berdasarkan hasil Rp375,298). In addition, the fair value for investment
penilaian Doli Siregar & Rekan sesuai dengan property in Dago were recognised based on result of
laporannya pada tanggal 10 Februari 2015 dengan valuation carried out by Doli Siregar & Rekan in
nilai pasar sebesar Rp60.225 (pada 2013 dinilai oleh accordance with their report dated 10 February 2015
Ayun Suherman & Rekan dengan nilai pasar showing fair value of Rp60,225 (in 2013 valuation
sebesar Rp57.103). Keduanya merupakan penilai carried out by Ayun Suherman & Rekan showing a
independen yang tidak berhubungan dengan Grup. fair value of Rp57,103). Both are independent
valuers with no relation to the Group.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 For the year ended 31 December 2014, the gain
Desember 2014, keuntungan yang diperoleh Grup from difference in the fair value of investment
atas selisih nilai wajar properti investasi adalah properties amounted to Rp206,192 (2013:
sebesar Rp206.192 (2013: Rp65.468) yang telah Rp65,468) and has been recorded by the Group in
dicatat Grup pada akun “pendapatan lain-lain, neto”. the “other income, net” account.
409
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
2014
Pertambangan Pertambangan
Akuisisi hak yang sedang yang
pertambangan/ dikembangkan/ berproduksi/
Acquisition of Mines under Mines in Jumlah/
mining rights development production Total
2013
Pertambangan Pertambangan
Akuisisi hak yang sedang yang
pertambangan/ dikembangkan/ berproduksi/
Acquisition of Mines under Mines in Jumlah/
mining rights development production Total
Beban amortisasi atas properti pertambangan untuk Amounts charged for amortisation of mining
tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, properties for the year ended 31 December 2014
masing-masing sebesar Rp23.178 dan Rp11.818, and 2013, were Rp23,178 and Rp11,818
dicatat dalam akun beban pokok pendapatan. respectively, and were recorded as cost of revenue.
Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat The Group’s management is of the opinion that
fakta dan kondisi selama periode berjalan yang there are no facts and circumstances during the
mengindikasikan adanya penurunan nilai atas aset period that indicate that the mining properties are
properti pertambangan. Karena itu, tidak terdapat impaired. As such, there has been no impairment of
penurunan nilai atas nilai tercatat properti the carrying amounts of mining properties.
pertambangan.
410
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas In 2009, the Company obtained a loan facility from
pinjaman dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (BTMU) with
Ltd (BTMU) dengan fasilitas maksimum sebesar a maximum credit of Rp300,000 and/or equivalent to
Rp 300.000 dan/atau setara dengan AS$30 juta US$30 million (full amount). The loan facility can be
(nilai penuh). Pinjaman ini dapat ditarik dalam mata withdrawn in Rupiah and/or US Dollar currency. The
uang Rupiah dan/atau dalam mata uang Dolar AS. applicable rate is at SBI+1% (IDR) and/or COF + 1%
Tingkat bunga yang berlaku adalah SBI+1% (IDR) (US$). On 17 September 2014 the loan facility was
dan/atau COF + 1% (AS$). Pada tanggal 17 amended, increasing the facility amount to a
September 2014 amandemen fasilitas pinjaman, maximum of US$73 million (full amount) and
meningkatkan fasilitas pinjaman menjadi maksimum Rp100,000 with interest rate of 1 month-JIBOR + 1%
sebesar AS$73 juta (nilai penuh) dan Rp100.000 (IDR) and/or COF + 1.75% (US$). This facility will
dengan tingkat bunga yang berlaku 1 bulanan- expire on 31 August 2015.
JIBOR + 1% (IDR) dan/atau COF + 1,75% (AS$).
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal
31 Agustus 2015.
Selama tahun 2014 jumlah pembayaran yang telah During 2014, total payments made by the Company
dilakukan oleh Perusahaan adalah sebesar amounted to Rp159,380.
Rp159.380.
411
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
17. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (lanjutan) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (continued)
Perjanjian pinjaman ini mengharuskan Perusahaan The loan agreement requires the Company to
untuk mematuhi beberapa persyaratan keuangan comply with certain financial covenants, as follows:
penting berikut ini sehubungan dengan fasilitas
pinjaman ini:
Rasio lancar minimal 100% Minimum current ratio of 100%
Rasio utang terhadap modal maksimal 250% Maximum debt to equity ratio of 250%
Rasio EBITDA terhadap beban bunga: minimal Minimum EBITDA ratio against interest of 300%
300%
Rasio Kecukupan atas Utang minimal (“DSCR”): Minimum Debt Service Coverage Ratio: 1.0
1,0 kali times
Rasio aset tetap dan persediaan terhadap jumlah Minimum fixed assets and inventory ratio against
utang dan instrumen keuangan lainnya: minimal debt and other financial instruments at 100%
100%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As at 31 December 2014 and 2013, the Company
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang has complied with the covenants in the borrowing
diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. agreement.
Fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Bank The details of loan facilities provided by PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk kepada Perusahaan adalah Mandiri (Persero) Tbk to the Company are as
sebagai berikut: follows:
a. Kredit modal kerja revolving - Rupiah a. Revolving working capital loan – Rupiah
Selama tahun 2014 jumlah pembayaran yang During 2014, total payments made by the
telah dilakukan oleh Perusahaan adalah Company amounted to Rp484,900.
sebesar Rp484.900.
b. Kredit modal kerja - mata uang asing b. Working capital loan - foreign currency
Perusahaan memperoleh pinjaman kredit The Company obtained a working capital loan in
modal kerja mata uang asing dari Bank Mandiri foreign currency from Bank Mandiri with a
dengan fasilitas maksimum sebesar AS$45 juta maximum credit facility of US$45 million (full
(nilai penuh) dengan tingkat bunga per tahun amount) and an interest rate per annum at 3.5%
yang berlaku adalah masing-masing sebesar in 2014 and 2013. The facility will expire on
3,5% pada tahun 2014 dan 2013. Fasilitas 28 June 2015.
pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal
28 Juni 2015.
Selama tahun 2014 jumlah pembayaran yang During 2014, total payments made by the
telah dilakukan oleh Perusahaan adalah Company amounted to Rp752.120.
sebesar Rp752.120.
412
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
17. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
c. Kredit modal kerja transaksional - mata uang c. Transactional working capital loan - foreign
asing currency
Perusahaan memperoleh pinjaman kredit The Company obtained a working capital loan in
modal kerja mata uang asing dari Bank Mandiri foreign currency from Bank Mandiri with a
dengan fasilitas maksimum sebesar AS$40 juta maximum credit facility of US$40 million (full
(nilai penuh) dengan tingkat bunga per tahun amount) with an interest rate per annum at
yang berlaku adalah masing-masing sebesar 2.25% in 2014. The facility will expire on
2,25% pada tahun 2014. Fasilitas pinjaman ini 28 June 2015.
akan jatuh tempo pada tanggal
28 Juni 2015.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman The Company has a non-cash loan facility from
nontunai dari Bank Mandiri pada tahun 2014 Bank Mandiri in 2014 and 2013 amounting to
dan 2013 masing-masing sebesar AS$12juta US$ 12 million (full amount) and Rp27,400,
(nilai penuh) dan Rp27.400 untuk pembukaan respectively, for opening import letters of credit
letters of credit (“L/C”) impor, L/C lokal (“L/C”), local letters of credit (“SKBDN”), and
(“SKBDN”) dan garansi bank untuk pembelian bank guarantees for the purchase of spare parts
suku cadang dan peralatan produksi timah. and tin production facilities. This facility is valid
Fasilitas pinjaman ini berlaku hingga 28 Juni until 28 June 2015.
2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada As at 31 December 2014, there are no
saldo terutang sehubungan dengan fasilitas ini. outstanding drawdowns from this facility.
Perusahaan juga memperoleh fasilitas treasury The Company has a treasury lines facility from
lines dari Bank Mandiri dengan nilai maksimum Bank Mandiri with a maximum amount of
AS$5 juta (nilai penuh) atau Potential Future US$5 million (full amount) or maximum Potential
Exposure maksimum sebesar AS$1.125.000 Future Exposure amount of US$1,125,000 (full
(nilai penuh) untuk melakukan transaksi jual beli amount) to enter into US Dollar selling/buying
Dolar AS di Bank Mandiri, guna mengurangi transactions with Bank Mandiri, in order to
risiko kurs (lindung nilai) berkaitan dengan reduce the foreign exchange risks (hedging) on
aktifitas ekspor/impor. Fasilitas pinjaman berlaku export/import activities. This facility is valid
hingga 28 Juni 2015. through 28 June 2015.
Beberapa persyaratan penting sehubungan Some important covenants attached to the loan
dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas facilities are as follows:
adalah sebagai berikut:
17. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Jumlah pinjaman yang terutang pada tanggal The outstanding loan payable amounted to
31 Desember 2014 sebesar Rp444.383 dan Rp444,383 and US$30 million (full amount) or
AS$30 juta (nilai penuh) atau setara dengan equivalent to Rp373,200 as of 31 December
Rp373.200 dan 31 Desember 2013 sebesar 2014 and Rp460,562 and US$1,810,000
Rp460.562 dan AS$1.810.000 atau setara equivalent to Rp22,062 as of 31 December
dengan Rp22.062. 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As at 31 December 2014 and 2013, the
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan Company has complied with the covenants in
yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman the borrowing agreement.
tersebut.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada bulan November 2011, Perusahaan In November 2011, the Company obtained working
memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja capital credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia
dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk with maximum credit of Rp500,000.
dengan fasilitas maksimum sebesar Rp500.000. The applicable interest rate is at JIBOR (Jakarta
Tingkat bunga yang berlaku adalah JIBOR (Jakarta Inter Bank Offer Rate) three months plus 1.3%. In
Inter Bank Offer Rate) tiga bulanan ditambah 1,3%. December 2012 the interest rate reference change
Pada bulan Desember 2012 terjadi perubahan to LPS + 1.5%. This facility is due on 15 February
acuan tingkat bunga yang berlaku menjadi LPS + 2015. As of 31 December 2014 and 31 December
1,5%. Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo pada 2013, the outstanding loan payable is Rp498,619
tanggal 15 November 2015. Pada tanggal 31 and Rp496,500.
Desember 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah
pinjaman yang terutang masing-masing sebesar
Rp498.619 dan Rp496.500.
Selama tahun 2014 jumlah pembayaran yang telah During 2014, total payment made by the Company
dilakukan oleh Perusahaan adalah sebesar was amounted to Rp306,680.
Rp306.680.
Persyaratan penting sehubungan dengan fasilitas The important covenant attached to the loan
pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: facilities is as follows:
Memelihara rasio keuangan konsolidasian sebagai The consolidated financial ratios should be
berikut: maintained as follows:
Rasio utang terhadap modal: maksimal 250% Debt to equity ratio: maximum 250%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, As at 31 December 2014 and 2013, the Company
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang has complied with the covenants in the borrowing
diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. agreement.
17. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Pada bulan Desember 2012, DAK (entitas anak) In December 2012, DAK (a subsidiary) obtained a
memperoleh pinjaman kredit modal kerja revolving revolving working capital credit facilities from
yang berasal dari PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with
(Persero) Tbk dengan fasilitas kredit sebesar maximum credit facility of Rp10,000 and Rp30,000.
Rp10.000 dan Rp30.000. Pinjaman ini telah These credit facilities have been extended until 20
diperpanjang hingga tanggal 20 Desember 2015. December 2015. Interest rates are 11.5% per
Tingkat suku bunga pinjaman ini masing-masing annum.
sebesar 11,5% per tahun.
Selama tahun 2014, jumlah pembayaran yang telah During 2014, total payments made by DAK
dilakukan oleh DAK adalah sebesar Rp13.650. amounted to Rp13,650.
Beberapa persyaratan penting sehubungan dengan Some important covenants attached to the loan
fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: facilities are as follows:
i. Memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. The financial ratio should be maintained as
follows:
ii. Jumlah escrow akun minimum sebesar 100% ii. Escrow account amount minimum 100% from
dari utang bunga setiap bulannya (hanya untuk interest payable at each month (only for loan
pinjaman dengan maksimum fasilitas kredit with maximum credit facility of Rp30,000).
Rp30.000).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, DAK As at 31 December 2014 and 2013, DAK has
telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan complied with the covenants in the borrowing
dalam perjanjian pinjaman tersebut. agreement.
Nilai tercatat utang usaha Grup berdasarkan mata The carrying amounts of the Group’s trade payables
uang adalah sebagai berikut: are denominated in the following currencies:
2014 2013
Utang usaha timbul dari pembelian bijih timah, Trade payables occur from purchases of tin ore,
bahan baku, suku cadang dan jasa, baik dari material, sparepart and services, both from local
pemasok dalam negeri maupun luar negeri. and foreign suppliers.
Utang royalti merupakan kewajiban kepada Royalties payable represents amounts due to the
Pemerintah sehubungan dengan kegiatan penjualan Government in relation to tin and nickel sales.
timah dan nikel.
2014 2013
Timah - 2,673 Tin
Nikel - 512 Nickel
Jumlah - 3,185 Total
Logam timah dan tin solder 7,221,585 5,666,712 Tin metal and tin solder
Tin chemical 103,671 114,651 Tin chemical
Jasa galangan kapal 11,540 11,113 Shipping dockyard services
Batubara 34,416 45,578 Coal
Jasa eksplorasi - 14,399 Exploration services
Rincian atas penjualan logam timah dan tin solder adalah The details of tin metal and solder sales are as follows:
sebagai berikut:
2014
Penjualan dalam
ribuan Dolar AS/ Jumlah penjualan
Sales in Penjualan setara Rupiah/
thousands of dalam Rupiah/ Total sales in
US Dollars Sales in Rupiah Rupiah equivalent
Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal The above sales for the year ended 31 December
31 Desember 2014 di atas termasuk penjualan 2014 include sales to Raffemet and Mitsubishi
kepada Raffemet dan Mitsubishi Corporation Corporation Unimetals Ltd. amounting to
Unimetals Ltd. masing-masing sebesar Rp2.342.196 Rp2,342,196 and Rp879,880, respectively and sales
dan Rp879.880, dan penjualan untuk tahun yang for the year ended 31 December 2013 to Mitsubishi
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 kepada Corporation Unimetals Ltd. amounting to
Mitsubishi Corporation Unimetals Ltd. sebesar Rp1,411,707 which represent more than 10% of the
Rp1.411.707 yang masing-masing melebihi 10% total consolidated sales for the respective years.
dari jumlah total penjualan konsolidasian selama
tahun-tahun yang bersangkutan.
Bahan baku bijih timah 3,392,196 2,445,469 Raw materials of tin ore
Bahan bakar 883,515 679,238 Fuel
Gaji dan tunjangan 646,367 644,968 Salaries and allowances
Penyusutan dan amortisasi 373,701 301,409 Depreciation and amortisation
Pemakaian suku cadang 211,121 154,298 Spareparts used
Royalti 182,719 178,554 Royalty
Jasa pihak ketiga 179,023 196,640 Third party services
Bahan baku tin chemical 88,904 77,754 Raw materials of tin chemical
Pajak 69,606 61,623 Taxes
Transportasi 33,228 26,991 Transportation
Pemakaian bahan langsung 26,290 76,473 Direct materials used
Lain - lain (masing-masing di bawah Rp20.000) 114,618 126,296 Others (each below Rp20,000)
(428,363) (560,981)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2014 2013
2014 2013
31. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE
Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi The Company has no instrument that is potentially
dilutif terhadap saham biasa untuk periode yang dilutive to ordinary shares for the periods ended
berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013. 31 December 2014 and 2013.
31. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (lanjutan) 31. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued)
Seperti yang telah diungkapkan di Catatan 1 dan As disclosed in Notes 1 and 23, on 7 May 2014, the
23, pada tanggal 7 Mei 2014, Perusahaan Company issued bonus shares which increased the
menerbitkan saham bonus yang meningkatkan number of shares outstanding to 7,447,753,454
jumlah saham menjadi 7.447.753.454 lembar ordinary shares by way of capitalisation of additional
saham melalui kapitalisasi agio saham. Oleh karena paid in capital. Consequently, in accordance with
itu, sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, SFAS No. 56, “Earnings per Share”, the earnings per
laba per saham periode sebelum nya seharusnya share figure in the previous period should be
dihitung ulang dengan menggunakan jumlah saham recalculated using the new number of share as if the
yang baru seakan-akan penerbitan tersebut telah issue had occurred at the beginning of the earliest
terjadi pada awal periode pelaporan. period reported.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk The computation of basic earnings per share is
perhitungan laba per saham dasar: based on the following data:
2014 2013*
Jumlah saham Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number of ordinary
biasa untuk perhitungan laba shares for the computation of
per saham dasar (nilai penuh) basic earnings per share (full
(Catatan 23) 7,447,753,454 7,447,753,454 amount) (Note 23)
637,968 580,544
Laba bersih per saham dasar untuk: Basic earnings per share for:
Operasi yang dilanjutkan (nilai penuh) 91 82 Continuing operations (full amount)
Operasi yang dihentikan (nilai penuh) (5) (4) Discontinued operations (full amount)
86 78
32. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM 32. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, saldo In accordance with the Company’s articles of
laba yang belum ditentukan penggunaannya dapat association, unappropriated retained earnings may
dibagikan sebagai dividen. be distributed as dividends.
Sesuai dengan keputusan RUPST pada tanggal 25 Based on the resolution of the AGMS on 25 March
Maret 2014 dan 18 April 2013, pemegang saham 2014 and 18 April 2013, the shareholders authorised
menyetujui sebagai berikut: the following:
Pembagian dividen tunai untuk tahun buku yang Declaration of dividends to the shareholders for
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan the year ended 31 December 2014 and 2013,
2013, masing-masing adalah sebesar amounting to Rp283,292 and Rp215,787,
Rp283.292 dan Rp215.787. respectively.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan As of the issuance date of these financial
keuangan ini, terdapat dividen tunai yang belum statements, there is an unpaid dividend amounting to
dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp972. Rp972.
Beban imbalan pascakerja yang diakui dalam Amounts recognised in the consolidated statements
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian of comprehensive income in respect of the post-
adalah sebagai berikut: employment benefits are as follows:
2014 2013
Kewajiban imbalan pascakerja yang diakui dalam The amounts of post-employment benefits obligation
laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul included in the consolidated statement of financial
karena kewajiban imbalan pascakerja dari program position arising from post-employment benefits
pensiun dan jaminan kesehatan pascakerja adalah under the pension plan and post-employment
sebagai berikut: healthcare benefits are as follows:
2014 2013
Program pensiun manfaat pasti didanai dengan The defined benefit pension plan is solely funded
kontribusi yang ditanggung oleh Grup by the Group’s contribution at 15.5% of
sepenuhnya sebesar 15,5% dari gaji bulanan employee’s salary. The Group will cover the
karyawan. Grup akan menutupi kekurangan (bila shortfall (if any) on the payment of defined
ada) pada pembayaran pensiun manfaat pasti benefit pension, as determined by the program
seperti yang ditentukan oleh manajer program manager at the maturity.
saat jatuh tempo.
Mulai tahun 1996, Grup menyelenggarakan Starting in 1996, the Group provided a defined
program pensiun iuran pasti untuk seluruh contribution pension plan covering all local
karyawan tetapnya yang memenuhi persyaratan. permanent employees. In 2012, this defined
Pada tahun 2012, program pensiun iuran pasti contribution plan was terminated and the plan
ini dihentikan dan aset program dilanjutkan assets were continued as part of the defined
sebagai bagian dari program imbalan pasti. benefit plans.
Aset program imbalan pascakerja Grup The amounts included in the consolidated
sehubungan dengan program pensiun manfaat statements of financial position arising from the
pasti yang termasuk dalam laporan posisi Group plan assets in respect of the defined
keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: benefit pension plan are as follows:
2014 2013
Nilai kini kewajiban Present value of defined benefit
manfaat pasti (174,643) (243,136) obligations
Kerugian aktuarial yang
belum diakui 190,842 152,497 Unrecognised actuarial losses
Nilai wajar aset program 64,906 154,887 Fair value of plan assets
Mutasi nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti Movements in the present value of funded
yang didanai pada tahun berjalan adalah defined benefits obligations in the current year
sebagai berikut: were as follows:
2014 2013
Mutasi nilai wajar aset program manfaat pasti Movements in the fair value of defined benefit
selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: plan assets in the current year were as follows:
2014 2013
Kategori utama aset program pada tanggal The major category of plan assets as at
31 Desember 2014 dan 2013 adalah investasi 31 December 2014 and 2013 is fixed interest
dengan bunga tetap. investment.
423
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Aset program pensiun ini dikelola oleh The plan assets are managed by PT Asuransi
PT Asuransi Jiwasraya (“Jiwasraya”) dan AJTM Jiwasraya (“Jiwasraya”) and AJTM under one joint
berdasarkan satu kontrak perjanjian kerjasama contract agreement No. 020/TBK/SP-0000/2012-
bersama dengan No. 020/TBK/SP-0000/2012- B1, 048.SJ.U.0312, and P0051/AJTM/ DIR/0312
B1, 048.SJ.U.0312, dan P0051/AJTM/DIR/0312 between these parties and the Company.
antara pihak-pihak tersebut dan Perusahaan.
Tingkat pengembalian yang diharapkan atas Expected yields on fixed interest investments are
investasi dengan bunga tetap didasarkan pada based on gross redemption yields as at the
hasil pengembalian bruto per tanggal akhir financial statement date.
periode laporan keuangan.
Imbal hasil aset program adalah sebesar The actual return on plan assets was Rp6,005
Rp6.005 dan Rp6.186, masing-masing pada and Rp6,186 as at 31 December 2014 and 2013,
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. respectively.
Kontribusi yang diharapkan pada program Expected contribution to the defined benefit
pensiun manfaat pasti hingga satu tahun pension plan during the next financial year is
mendatang adalah sebesar Rp36.945. Rp36,945.
Grup mengoperasikan sejumlah skema imbalan The Group operates a number of post-
berupa jaminan kesehatan pascakerja. employment healthcare benefit schemes.
2014 2013
2014 2013
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pelayanan Movements in the present value of the post-
kesehatan pascakerja pada periode berjalan employment healthcare benefit obligation in the
adalah sebagai berikut: current period were as follows:
2014 2013
Mutasi nilai kini aset program selama periode Movements in the fair value of the plan assets in
berjalan adalah sebagai berikut: the current period were as follows:
2014 2013
c. Asumsi c. Assumptions
Kenaikan/ Penurunan/
Increase by Decrease by
1% 1%
Biaya jasa kini dan biaya bunga 85,913 (73,190) Current service cost and interest cost
Nilai kini kewajiban imbalan Present value of post-employment
kesehatan pascakerja setelah healthcare obligation after the effect
pengaruh kenaikan/penurunan of the increase/decrease
tingkat biaya kesehatan 1,412,763 1,253,661 of health cost rate
Perhitungan imbalan program pensiun dan Pension plan and post-employment healthcare
kesehatan pascakerja pada tanggal benefits calculations as at 31 December 2014
31 Desember 2014 dan 2013 ditentukan masing- and 2013 were each calculated based on the
masing berdasarkan laporan penilaian oleh valuation reports of an independent actuary,
aktuaris independen, PT Quattro Asia Consulting PT Quattro Asia Consulting and PT Kaia Magna
dan PT Kaia Magna Consulting, masing-masing Consulting, dated on 15 January 2015 and
tertanggal 15 Januari 2015 dan 8 Januari 2014. 8 January 2014, respectively. The actuarial
Asumsi utama yang digunakan dalam valuation was carried out using the following key
menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai assumptions:
berikut:
2014 2013
Tingkat kenaikan
gaji yang diharapkan 4.0% 4.0% Salary increment rate
Tingkat kenaikan
biaya kesehatan 4.5% 4.5% Health cost increase rate
426
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 34. NATURE OF RELATIONSHIPS AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak The Group entered into certain transactions with
berelasi. Saldo dengan pihak-pihak berelasi adalah related parties. Balances with related parties are as
sebagai berikut: follows:
a. Kas dan setara kas (Catatan 5) a. Cash and cash equivalents (Note 5)
2014 2013
Persentase terhadap
jumlah aset 3.38% 7.19% As a percentage of total assets
2014 2013
Persentase terhadap
jumlah aset 0.97% 0.87% As a percentage of total assets
c. Utang bank jangka pendek (Catatan 17) c. Short-term bank loans (Note 17)
2014 2013
Persentase terhadap
jumlah liabilitas 31.99% 33.07% As a percentage of total liabilities
2014 2013
Bonuses for directors
Tantiem direksi dan komisaris 15,000 10,000 and commissioners
Persentase terhadap
jumlah liabilitas 0.36% 0.33% As a percentage of total liabilities
e. Aset yang dimiliki untuk dijual e. Assets classified as held for sale
2014 2013
427
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 34. NATURE OF RELATIONSHIPS AND
(lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah Transactions with related parties are as follows:
sebagai berikut:
2014 2013
d. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi d. The nature of relationships with related parties
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Kas di bank dan deposito berjangka dan utang
Entity related with the Government bank jangka pendek/Cash in banks and time
deposits and short-term bank loans
PT Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Deposito berjangka/Time deposits
Entity related with the Government
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Deposito berjangka/Time deposits
Entity related with the Government
PT PAL Indonesia (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Mitra DAK dalam pembangunan Chemical Tanker
Entity related with the Government Hull 242/DAK partner in building Chemical
Tanker Hull 242
428
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 34. NATURE OF RELATIONSHIPS AND
(lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
d. Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi d. The nature of relationships with related parties
(lanjutan) (continued)
Pihak-pihak yang berelasi/ Hubungan/ Sifat transaksi/
Related parties Relationship Nature of transactions
PT Sarana Karya (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Mitra Kerjasama Satuan Operasi untuk produksi
Entity related with the Government aspal Buton/Cooperation Project Partner in
producing Buton asphalt
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Entitas berelasi dengan Pemerintah/ Jasa asuransi/Insurance services
Entity related with the Government
i. Segmen eksplorasi terutama berasal dari i. The exploration segment is primarily from
kegiatan usaha Perusahaan yang the operations of the Company which is
bergerak di bidang penelitian geologi dan involved in geological and
geohidrologi, eksplorasi dan analisis geohydrological research, exploration and
mineral. mineral analysis.
ii. Segmen pertambangan batubara terutama ii. The coal mining segment is primarily from
berasal dari kegiatan usaha TIM dan TAJ the operations of TIM and TAJ which are
yang bergerak dibidang pertambangan dan involved in coal mining and trading.
perdagangan batubara.
iii. Segmen pertambangan timah terdiri dari iii. The tin mining segment consists of the
Perusahaan yang bergerak di bidang Company operations which are involved
pertambangan dan peleburan timah. in tin mining and smelting services.
iv. Segmen konstruksi terdiri dari dua entitas iv. The construction segment consists of two
anak, TI dan DAK, yang bergerak di bidang of the Company's subsidiaries, Tl and
perbengkelan, konstruksi dan jasa DAK, which are involved in workshop,
perkapalan. construction and shipping dockyard
services.
Segmen tersebut menyelenggarakan kegiatan These segments conduct all of their businesses
usahanya secara substansial di Indonesia. in Indonesia. All inter-segment transactions
Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi have been eliminated in the preparation of the
dalam penyusunan laporan keuangan consolidated financial statements.
konsolidasian.
429
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Kebijakan akuntansi segmen operasi adalah The operating segments’ accounting policies
sama sebagaimana dijelaskan pada kebijakan are the same as those described in the
akuntansi penting. Grup mengevaluasi kinerja summary of accounting policies. The Group
berdasarkan laba atau rugi operasi sebelum evaluate performance based on operating
beban pajak penghasilan. Grup mencatat income or loss before income tax expense.
penjualan dan transfer antar segmen seolah- The Group record inter-segments sales and
olah penjualan dan transfer tersebut dilakukan transfers as if the sales and transfer were
kepada pihak ketiga, misalnya pada harga carried out to a third party, such as at market
pasar kini. price.
Berikut ini adalah informasi segmen: The segment information is set out below:
Segmen Segmen
Segmen pertambangan pertambangan Segmen
31 Desember/ eksplorasi/ batubara/ timah/ konstruksi/
December Exploration Coal mining Tin mining Construction Eliminasi/ Jumlah/
2014 segment segment segment segment Elimination Total
PENDAPATAN REVENUE
Pendapatan eksternal - 34,415 7,146,349 190,448 - 7,371,212 External revenue
Pendapatan antar segmen - - 3,841,292 124,796 (3,966,088) - Inter-segment revenue
HASIL RESULTS
Hasil segmen - (17,109) 800,316 (3,073) 144,965 925,099 Segment results
430
PENDAPATAN REVENUE
Pendapatan eksternal 14,399 45,578 5,666,712 125,764 - 5,852,453 External revenue
Pendapatan antar segmen 31,912 - 1,818,333 117,161 (1,967,406) - Inter-segment revenue
Jumlah pendapatan 46,311 45,578 7,485,045 242,925 (1,967,406) 5,852,453 Net revenue
HASIL RESULTS
Hasil segmen 10,471 (5,454) 849,900 20,460 (46,325) 829,052 Segment results
Aset segmen 231,635 303,321 6,065,126 1,256,096 (104,859) 7,751,319 Segment assets
Investasi pada entitas asosiasi - 64,060 4,761,627 1,200 (4,694,912) 131,975 Investments in associates
Liabilitas segmen 14,557 12,803 2,903,094 214,594 (153,864) 2,991,184 Segment liabilities
Liabilitas yang tidak dapat Unallocated
dialokasikan 112 liabilities
Pengeluaran modal 3,864 3,327 585,598 14,621 (154,113) 453,297 Capital expenditures
Depreciation and
Penyusutan dan amortisasi 13,141 3,523 296,191 19,272 - 332,127 amortisation
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 25, As stated in Note 25, revenues of and
pendapatan senilai Rp3.222.076 dan Rp1.411.707, Rp3,222,076 and Rp1,411,707, for the periods
untuk periode-periode yang berakhir pada 31 ended 31 December 2014 and 2013,
Desember 2014 dan 2013 berasal dari dua respectively, are derived from two external
pelanggan eksternal. Pendapatan ini dicatat customers. These revenues are attributable to
sebagai bagian dari pendapatan segmen the tin mining segment.
pertambangan timah.
431
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah At 31 December 2014 and 2013, the total amount
utang karyawan Grup kepada Bank Rakyat of the Group’s employee loans to Bank Rakyat
Indonesia sehubungan dengan PPKM masing- Indonesia relating to the vehicle ownership
masing sebesar Rp nihil dan Rp13.490. Sampai program was Rp nil and Rp13,490, respectively.
tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Up to the date of these consolidated financial
manajemen belum memutuskan untuk statements, management has not yet decided
memberhentikan program ini. whether to terminate this program.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup At 31 December 2014 and 2013, the Group has
mempunyai beberapa komitmen untuk menjual various commitments to sell certain products to
kepada beberapa pelanggan produk-produk various buyers at specified agreed quantities.
tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua The products will be delivered periodically over
belah pihak. Penyerahan produk akan dilakukan certain periods ranging from one month to one
secara berkala selama jangka waktu tertentu yang year.
berkisar antara satu bulan hingga satu tahun.
432
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
DAK, entitas anak, mengadakan perjanjian DAK, a subsidiary, has entered into an
kerjasama dengan PAL yang berkedudukan di agreement with PAL which is domiciled in
Surabaya dalam rangka menyelesaikan Surabaya for the completion of the building of 1
pembangunan 1 unit 24.000 DWT Chemical unit 24,000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242.
Tanker (Hull) 242. Nilai kontrak maksimum yang The maximum contract value is US$7,000,000.
disetujui sebesar AS$7.000.000. Proses Due to the delay in the completion of the building
penyelesaian pembangunan Tanker tersebut of the Tanker, in 2010, the potential buyer of the
mengalami keterlambatan, sehingga pada tahun Tanker cancelled its purchase agreement with
2010 calon pembeli Tanker membatalkan kontrak PAL. Currently, PAL is still in the process of
pembeliannya dengan PAL. Sampai saat ini, PAL searching for potential buyers for the Tanker.
masih dalam proses mencari calon pembeli
potensial.
Pada tanggal 13 Desember 2013, Perusahaan On 13 December 2013, the Company signed a
menandatangani perjanjian penyelesaian settlement agreement with PT PAL, whereby
kewajiban dengan PT PAL, dimana PT PAL akan PT PAL commited to settle its obligations to the
melunasi kewajibannya pada Grup melalui cicilan Group through monthly settlement starting from
dimulai dari bulan Maret 2014 sampai dengan March 2014 until December 2023.
bulan Desember 2023.
Mempertimbangkan adanya potensi kerugian Considering the potential project loss due to the
proyek akibat terjadinya hal di atas, manajemen above problems, management has provided for
telah membuat provisi penurunan nilai piutang impairment of receivables amounting to Rp9,002
sebesar Rp9.002 dan Rp12.608 masing-masing and Rp12,608 at 31 December 2014 and 2013,
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. respectively. Management is of the opinion that
Manajemen berpendapat bahwa provisi tersebut such provision is adequate to cover losses from
telah memadai untuk menutupi kerugian atas the investment.
investasi yang telah dikeluarkan.
433
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Pada tanggal 6 Februari 2012, KESDM On 6 February 2012, the MoEMR issued
mengeluarkan Peraturan No. 07 Tahun 2012 Regulation No. 07 Tahun 2012 on the Increment
mengenai Peningkatan Nilai Tambah Mineral in Value Added Minerals through Mineral
melalui Pengolahan dan Pemurnian Mineral Processing and Refining Activities (“PerMen
("PerMen No. 7/2012"). Peraturan ini dikeluarkan No.7/2012”). This regulation was issued to further
untuk penerapan Pasal 96 dan 111 dari PP No. implement Articles 96 and 111 of PP No. 23.
23.
PerMen No. 7/2012 melarang perusahaan PerMen No. 7/2012 regulates the prohibition for
pertambangan untuk menjual bijih mineral keluar mining companies to export mineral ores since
negeri mulai tanggal 6 Mei 2012 dan mewajibkan 6 May 2012 and for IUP holders who are already
pemegang IUP operasi produksi yang telah in the production stage before the effective date
berproduksi sebelum tanggal berlakunya PerMen of PerMen No. 7/2012 to make adjustments
No. 7/2012 untuk melakukan penyesuaian regarding the minimum plan of processing and
rencana batasan minimum pengolahan dan refinery.
pemurnian.
Pada tanggal 11 Mei 2012, KESDM menerbitkan On 11 May 2012, Regulation No. 11 Tahun 2012
Peraturan No. 11 Tahun 2012 (”PerMen No. (“PerMen No.11/2012”) was issued by the
11/2012”) yang merupakan perubahan atas KESDM to amend PerMen No. 7/2012. Under
PerMen No. 7/2012. PerMen No. 11/2012 ini this PerMen No.11/2012, IUP and Small-scale
menegaskan bahwa pemegang IUP dan Izin Mining Permitts (“IPR”) holders may export
Penambangan Rakyat (“IPR”) dapat melakukan ore/raw materials after obtaining
ekspor bijih/bahan mentah setelah memperoleh recommendation from the KESDM, subject to
rekomendasi dari KESDM, apabila telah certain requirements being fulfilled by the IUP
memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan, and (IPR holders, and will be subjected to Export
dan akan dikenakan Bea Keluar berdasarkan Duty based on Export Standard Prices. Certain
Harga Patokan Ekspor. Direktur Jenderal telah Director General regulations have been issued
menerbitkan peraturan-peraturan tertentu terkait regarding the implementation of PerMen No.
dengan implementasi PerMen No. 11/2012 ini. 11/2012.
Manajemen berpendapat bahwa produk Grup Management believes that the Group’s products
telah memenuhi ketentuan ekspor ini. Namun, have satisfied the export requirements. However,
Grup masih terus mengevaluasi dampak dari the Group is currently assessing the impact of
peraturan ini terhadap kegiatan operasinya. these regulations on its operations.
Grup memiliki IUP atas daerah seluas 19.594 Ha The Group owned mining business permits
yang terletak di wilayah Kabupaten Kepulauan covering an area of 19,594 Ha that located in
Meranti dan Kabupaten Karimun di provinsi Riau Meranti Island Region and Karimun Region in
berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM No. Province of Riau Islands in accordance with
2928K/30MEM/2011 tanggal 14 November 2011. Decision Letter from Menteri ESDM No.
Namun IUP tersebut tumpang tindih dengan IUP 2928K/30MEM/2011 dated 14 November 2011.
PT Rajwa Internasional yang diterbitkan Gubernur However, those mining business permits were
Kepulauan Riau dan IUP PT Wahana Perkit Jaya overlapped with other mining business permits
yang diterbitkan Bupati Kabupaten Kepulauan owned by PT Rajwa that issued by Governor of
Meranti. the Province of Riau Islands, and with mining
business permits owned by PT Wahana Perkit
Jaya which issued by Head of Meranti Island
Region.
Atas permasalahan tersebut, Grup telah In response of these matters, Group have send a
mengirimkan surat kepada Direktur Jenderal letter to Director General of Mineral and Coal
Minerba (“Dirjen Minerba”) dengan Surat (“Dirjen Minerba”) with Letter the Company No.
Perusahaan No. 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO 767.PWJ/Tbk/UM-0000-2012-SO dated 10
tanggal 10 Desember 2012. Berdasarkan surat December 2012. Based on those letter, Dirjen
tersebut, Dirjen Minerba mengirimkan surat ke Minerba have also send letter to the authorities
pihak berwajib dengan Surat Dirjen Minerba No. with Letter Dirjen Minerba No. 4425/30/DJB/2012
4425/30/DJB/2012 tanggal 18 Desember 2012 dated 18 December 2012 on which stated that
yang pada pokoknya menyatakan bahwa IUP the mining business permits that had been
yang diterbitkan Gubernur Kepulauan Riau dan issued by Governor of Riau Islands and Meranti
Bupati Kepulauan Meranti tidak sesuai dengan Islands Regent was not aligned with laws and
undang-undang dan perlu ditindaklanjuti. regulation and need to be investigated.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan At the date of these consolidated financial
konsolidasian ini diterbitkan proses hukum statements, the legal process on this overlapping
terhadap area yang tumpang tindih ini masih land is still in progress.
berlangsung.
b. Permasalahan hukum dengan PT Sumber b. Legal issues with PT Sumber Cahaya Hasil
Cahaya Hasil Gemilang Gemilang
Pada tahun 2013, PT Sumber Cahaya Hasil In 2013, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang
Gemilang (“SCHG”) mengajukan gugatan kepada (“SCHG”) filed a lawsuit on Tanjungpandan
Pengadilan Negeri Tanjungpandan atas District Court related to a claim for damaging and
permasalahan pengrusakan dan tumpang tindih overlapping area between palm oil plantations
kebun kelapa sawit milik SCHG dengan IUP yang owned by SCHG with mining business permits
dimiliki Perusahaan seluas 85,6 Ha yang terletak covering an area of 85.6 Ha owned by the
di daerah Mempaya, Belitung Timur. Pada tanggal Company located in the area of Mempaya, East
13 Oktober 2013, Pengadilan Negeri Belitung. On 13 October 2013, Tanjungpandan
Tanjungpandan perkara tersebut telah diputus District Court has essentially granted some of
dengan Amar Putusan yang pada pokoknya SHCG claim and determined the Company
mengabulkan sebagian gugatan SCHG dan violated the law.
menyatakan Perusahaan telah melakukan
perbuatan melanggar hukum.
435
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
b. Permasalahan hukum dengan PT Sumber b. Legal issues with PT Sumber Cahaya Hasil
Cahaya Hasil Gemilang (lanjutan) Gemilang (continued)
Perusahaan telah mengajukan banding atas On 16 October 2013, the Company has filed an
putusan Pengadilan Negeri pada tanggal 16 appeal against the High Court decision. In 2014,
Oktober 2013. Pada tahun 2014, Pengadilan the High Court has issued a decision that
Tinggi telah menerbitkan keputusan yang confirms the District Court Decision, and
menguatkan putusan Pengadilan Negeri. therefore the Company has filed an appeal to the
Perusahaan menindaklanjuti dengan mengajukan Supreme Court.
kasasi ke Mahkamah Agung.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan At the date of these consolidated financial
konsolidasian ini diterbitkan, Perusahaan masih statements, the Company is still awaiting the
menunggu putusan dari Mahkamah Agung. verdict from the Supreme Court decision.
Meskipun permasalahan tersebut masih dalam Although the trial is still in process, SCHG has re-
proses pengadilan, SCHG telah mengajukan filed the lawsuit to the Tanjungpandan District
gugatan kembali di Pengadilan Negeri Court.
Tanjungpandan.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan At the date of these consolidated financial
konsolidasian ini diterbitkan, proses hukum statements, the legal process in relation to
terhadap area yang tumpang tindih ini masih overlapping land is still in progress.
berlangsung.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun In relation to these efforts, in 2007, the Group
2007, Grup telah melakukan penertiban dan made efforts to guide and develop
pembinaan terhadap tambang-tambang unconventional miners working in the Group’s
inkonvensional yang bekerja di dalam areal IUP areas to become small scale miners under the
Grup menjadi tambang-tambang skala kecil di control of the Group’s mining partners and bound
bawah koordinasi mitra Grup yang diikat dengan under an agreement with the Group.
surat perjanjian oleh Grup.
Grup melakukan penelaahan atas budidaya The Group is currently reviewing the cultivation of
tanaman industri sebagai proses rehabilitasi industrial crops as part of the environmental
lingkungan, agar secara bertahap dapat rehabilitation process, so that the community
mengalihkan kegiatan masyarakat dari activities can be gradually changed from
penambangan inkonvensional ke usaha lain yang unconventional mining to a business which has
memberikan manfaat jangka panjang. future benefits.
436
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Grup telah mendapatkan persetujuan prinsip The Group has received the in-principle approval
penggunaan kawasan hutan untuk wilayah of the permit to use forestry areas in Belitung for
Kabupaten Belitung seluas 1.026,02 ha melalui 1,026.02 ha through the Ministry of Forestry’s
surat keputusan Menteri Kehutanan decision letter No. S.625/Menhut-VII/2009 dated
No. S.625/Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 12 August 2009; and in East Belitung for
2009, wilayah Kabupaten Belitung Timur seluas 2,201.95 ha through decision letter
2.201,95 ha melalui surat keputusan No. S.626/Menhut-VII/2009 dated 12 August
No. S.626/Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 2009; in Central Bangka for 1,057.3 ha through
2009 dan wilayah Kabupaten Bangka Tengah Ministry of Forestry Decision letter No. S.
seluas 1.057,3 ha melalui surat keputusan Menteri 309/Menhut-VII/2010 dated 24 June 2010; and
kehutanan No. S. 309/Menhut-VII/2010 tanggal 24 for 295.52 ha through Ministry Forestry decision
Juni 2010 dan seluas 295,52 ha melalui surat letter No. S.307/Menhut-VII/2010 dated 24 June
keputusan Menteri Kehutanan No. S.307/Menhut- 2010.
VII/2010 tanggal 24 Juni 2010.
Sebagai salah satu persyaratan untuk As a requirement to obtain the borrow-use permit
mendapatkan Izin Pinjam Pakai Penggunaan for the forestry areas, the Group has been
Kawasan Hutan, Grup telah melaksanakan carrying out activities of application of site
kegiatan Tata Batas Areal lokasi permohonan boundary areas for those areas which have
pada wilayah yang telah mendapatkan received the in-principle approval of the permit to
Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan. use forest areas.
Perizinan Pinjam Pakai Hutan Produksi untuk The borrow-use permits for Kabupaten Bangka,
wilayah Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka West Bangka and South Bangka are still in the
Barat dan Kabupaten Bangka Selatan dalam licensing process with the Ministry of Forestry.
proses perizinan di Kementerian Kehutanan.
Pada tanggal 30 Maret 2011, Departemen On 30 March 2011, the Ministry of Forestry
Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. issued Ministerial Regulation No. P.18/Menhut-
P.18/Menhut-II/2011 (“Peraturan P18”) mengenai II/2011 regarding Guidelines for Borrow Use of
Pedoman Pinjaman Pakai Kawasan Hutan. Forestry areas. The regulation established
Peraturan tersebut dikeluarkan dalam mengatur procedures and application for the use of forest,
tata cara dan permohonan penggunaan kawasan as well as the time frame for the completion of
hutan serta jangka waktu proses penyelesaian the licensing process to obtain the borrow-use
perizinan untuk mendapatkan izin pinjam pakai permit of the forest area.
kawasan hutan.
Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan On 29 May 2008, the Minister of Energy and
Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan Mineral Resources announced a new regulation
baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan regarding mine reclamations and mine closures,
tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri as detailed in Ministerial Regulation No. 18/2008.
No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan It is stated that a company is required to provide
bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk mine reclamation and mine closure guarantees
menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang which may be in the form of a time deposit, bank
dan penutupan tambang yang dapat berupa guarantee, insurance or accounting reserve, all
deposito berjangka, jaminan bank, asuransi, atau of which have a duration corresponding to the
accounting reserve yang jangka waktunya sesuai reclamation schedule.
dengan jadwal reklamasi.
438
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Perusahaan telah menyampaikan rencana The Company has submitted its reclamation plan
reklamasi nya kepada Pemerintah. Sampai to Government. As at the date of this
dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian consolidated financial statement, the reclamation
ini, rencana tersebut masih sedang direviu oleh plan is still being reviewed. Total reclamation
Pemerintah. Jumlah jaminan yang perlu guarantee to be provided is around Rp59 billion
ditempatkan sehubungan dengan reklamasi that will be placed in form of bank guarantee.
adalah sebesar Rp59 milyar yang akan
ditempatkan dalam bentuk bank garansi.
Dalam hal kegiatan Reklamasi tahap Operasi In terms of the sea Reclamation activity in the
Produksi berada di laut maka rencana Reklamasi Operation Stage, the reclamation plan of those
tahap Operasi Produksi pada wilayah tersebut areas should accommodate activities that
wajib disampaikan dengan memuat kegiatan yang include:
meliputi:
Grup saat ini sedang mengevaluasi dampak dari The Group is currently assessing the impact of
peraturan terbaru ini terhadap program reklamasi the latest regulations to the reclamation and mine
dan pasca-tambang dan secara aktif closure program and actively coordinating with
berkoordinasi dengan Pemerintah untuk Government to ensure the Company’s activities
memastikan aktivitas Perusahaan telah sesuai are in compliance with such regulations.
dengan peraturan ini.
Pada tahun 2009 Perusahaan melakukan In 2009, the Company had sales transactions
transaksi penjualan ke Indelberg dengan total with Indelberg with a total amount of
senilai AS$4.585.518. Piutang atas penjualan US$4,585,518. Trade receivables from those
tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai sales transactions have not yet been paid by
dengan masa jatuh temponya. Manajemen telah Indelberg until the due date. Management has
menyisihkan secara penuh piutang tersebut. made full provision for the receivables. The
Komunikasi dengan pihak Indelberg telah Company has communicated this matter to
dilakukan oleh Perusahaan namun belum ada Indelberg but no mutual result on the settlement
hasil yang menguntungkan kedua belah pihak of the receivables has been achieved. In relation
dalam hal penyelesaian piutang tersebut. to this, in 2010, the Company has brought this
Sehubungan dengan hal ini, pada tahun 2010, case to Badan Arbitrase Nasional Indonesia
Perusahaan menempuh jalur hukum untuk (BANI). Based on the decision of BANI which
menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase resulted in favor of the Company, Indelberg has
Nasional Indonesia (BANI). Dari hasil keputusan been ordered to pay its liabilities to the Company.
BANI yang dimenangkan oleh Perusahaan, Up to the date of these financial statements,
majelis hakim arbitrase memerintahkan Indelberg Indelberg has not settled its liabilities to the
untuk membayar utangnya kepada Perusahaan. Company as ordered by BANI. To realise the
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, collection process, on 18 March 2011, the
Indelberg belum memenuhi kewajibannya seperti Company has taken out a law enforcement
yang telah diperintahkan oleh BANI. Untuk action through the High Court of the Republic of
mempercepat proses penerimaan pembayaran Singapore where Indelberg is legally domiciled.
dari Indelberg, Perusahaan pada tanggal 18 Maret The next effort is to file for bankruptcy of
2011, telah melakukan penegakan hukum melalui Indelberg.
kerja sama dengan pengadilan tinggi Republik
Singapura dimana Indelberg berdomisili. Upaya
hukum selanjutnya adalah mengajukan gugatan
pailit atas Indelberg.
440
f. Permasalahan hukum dengan Indelberg f. Legal issue related with Indelberg (continued)
(lanjutan)
Sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada The trial in the High Court of Singapore on
tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan 30 September 2011 has issued a Court Order for
Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit Winding Up of Indelberg and the Court appointed
atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang an OR (Official Receiver), Curator who will
OR (Official Receiver) yaitu Kurator yang akan conduct the settlement of Indelberg. As at the
melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai date of these consolidated financial statement,
dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian the Company has not yet received the settlement
ini, Perusahaan belum menerima pelunasan of these receivables from the result of the
piutang atas hasil pailitnya Indelberg dari kurator. Indelberg settlement.
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
2014
Jumlah
Mata uang mata uang
asing/ asing/Amount Ekuivalen
Foreign in foreign rupiah/Rupiah
currencies currencies equivalent
Utang bank jangka pendek US$ (103,000,000) (1,281,320) Short-term bank loans
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
UANG ASING (lanjutan) DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
(continued)
2013
Jumlah
Mata uang mata uang
asing/ asing/Amount Ekuivalen
Foreign in foreign rupiah/Rupiah
currencies currencies equivalent
Utang bank jangka pendek US$ (31,810,000) (387,732) Short-term bank loans
Utang royalti US$ (274,273) (3,343) Royalties payable
Aset dan liabilitas moneter di atas dijabarkan Monetary assets and liabilities mentioned above are
menggunakan kurs penutupan Bank Indonesia tanggal translated using the Bank Indonesia closing rate as
31 Desember 2014 dan 2013. at 31 December 2014 and 2013.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang selain If assets and liabilities in currencies other than
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan Rupiah as at 31 December 2014 are translated
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal using the exchange rate as at the date of
laporan posisi keuangan konsolidasian ini, aset consolidated statement of financial position, the total
moneter neto akan naik menjadi Rp34.470. net monetary assets will increase by approximately
Rp34,470.
39. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN 39. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL
KEUANGAN INSTRUMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup As at 31 December 2014, the Group classified its
mengklasifikasikan kas dan setara kas, piutang cash and cash equivalents, trade receivables, other
usaha, piutang lain-lain sebesar Rp1.923.370 (31 receivables amounting to Rp1,923,370
Desember 2013: Rp1.690.549) sebagai pinjaman (31 December 2013: Rp1,690,549) as loans and
yang diberikan dan piutang dan aset keuangan receivables and other financial assets in the form of
lainnya berupa efek tersedia untuk dijual sebesar available-for-sale securities amounting to Rp1,448
Rp1.448 (31 Desember 2013: Rp1.404) sebagai (31 December 2013: Rp1,404) as available-for-sale.
aset keuangan tersedia untuk dijual.
442
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
39. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN 39. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL
KEUANGAN (lanjutan) INSTRUMENTS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup As at 31 December 2014, the Group classified its
mengklasifikasikan utang bank jangka pendek, short-term bank loans, trade payables, dividend
utang usaha, utang dividen, beban akrual dan payables, accrued expenses and other current
liabilitas jangka pendek lainnya sebesar liabilities amounting to Rp3,406,161 (31 December
Rp3.391.161 (31 Desember 2013: Rp2.196.246) 2013: Rp2,196,246) as liabilities at amortised costs.
sebagai liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi.
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan Grup dalam mengelola permodalan The Group’s objectives when managing capital
adalah untuk melindungi kemampuan Grup are to safeguard the Group’s ability to continue
dalam mempertahankan kelangsungan usaha, as a going concern in order to provide returns
sehingga Grup dapat tetap memberikan imbal for shareholders and benefits for other
hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi stakeholders and to maintain an optimal capital
pemangku kepentingan lainnya dan structure to reduce the cost of capital.
mempertahankan struktur permodalan yang
optimal untuk mengurangi biaya modal.
Grup memonitor modal dengan dasar rasio The Group monitor capital on the basis of the
pinjaman bank terhadap modal. Rasio ini bank loan to equity ratio. This ratio is calculated
dihitung dengan membagi total pinjaman bank as bank loan divided by total capital. Total
dengan total modal. Modal terdiri dari seluruh capital is calculated as ‘equity’ as shown in the
komponen ekuitas yang ada sebagaimana consolidated statements of financial position.
jumlah dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.
Rasio pinjaman bank terhadap modal pada The bank loan to equity ratios as at
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai 31 December 2014 and 2013 are as follows:
berikut:
2014 2013
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko b. Financial risk management objectives and
keuangan policies
Fungsi Satuan Kerja Keuangan Grup The Group Treasury function provides services
menyediakan jasa untuk bisnis, to the business, coordinates access to domestic
mengkoordinasikan akses ke pasar keuangan and international financial markets, monitors and
domestik dan internasional, memantau dan manages the financial risks relating to the
mengelola risiko keuangan yang berkaitan operations of the Group through internal risk
dengan operasi Grup melalui laporan risiko reports which analyse exposures by degree and
internal yang menganalisis eksposur dengan magnitude of risks. These risks include market
derajat dan besarnya risiko. Risiko ini termasuk risk (including currency risk, interest rate risk
risiko pasar (termasuk risiko mata uang, risiko and other price risk), credit risk and liquidity risk.
suku bunga dan risiko harga lainnya), risiko
kredit dan risiko likuiditas.
Grup menanggung risiko nilai tukar mata The Group incurs foreign currency risk on
uang asing atas transaksi dan saldo yang transactions and balances that are
didenominasi dalam mata uang selain denominated in currencies other than
Rupiah. Mata uang yang menimbulkan risiko Indonesian Rupiah. The currency giving
ini adalah terutama Dolar AS. Risiko nilai rise to this risk is primarily US Dollar.
tukar mata uang asing dikelola sebaik Exposure to foreign currency risks is
mungkin dengan lindung nilai alami yaitu managed as far as possible by natural
menyeimbangkan nilai kekayaan dan hedges of matching assets and liabilities
kewajiban masing-masing mata uang. denominated in foreign currency.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika mata As at 31 December 2014, if the foreign
uang asing melemah/menguat sebesar 2% currency has weakened/strengthened by
terhadap Rupiah dengan asumsi semua 2% against Rupiah with all other variables
variabel konstan, laba setelah pajak dalam held constant the post-tax profit for the
periode berjalan akan menjadi lebih period ended would have been higher/lower
tinggi/rendah sebesar Rp6.495 (31 by Rp6,495 (31 December 2013: Rp9,528),
Desember 2013: Rp9.528), terutama mainly as a result of foreign exchange
disebabkan oleh penjabaran gain/losses on translation of cash and cash
keuntungan/kerugian translasi kas dan equivalent, trade receivables, advances,
setara kas, piutang usaha, uang muka, utang trade payable, short-term bank loans and
usaha, utang bank jangka pendek dan utang royalties payable denominated in foreign
royalti. Laba lebih sensitif terhadap currencies. Profit is more sensitive to
pergerakan mata uang asing di tahun 2014 movement in the foreign currency exchange
dibandingkan dengan tahun 2013 karena rate in 2014 than in 2013 because of the
peningkatan jumlah aset dalam mata uang increase in the amount of foreign currency
asing. denominated assets.
ii) Manajemen risiko tingkat bunga ii) Interest rate risk management
Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku The Group has borrowings that are subject
bunga variabel sehingga Grup terekspos to variable interest rates, as such the Group
risiko suku bunga arus kas. Untuk mengelola is exposed to cash flow interest rate risk. To
risiko tingkat bunga, Grup memiliki kebijakan manage the interest rate risk, the Group
dalam memperoleh pembiayaan yang akan has a policy of obtaining financing that
memberikan campuran yang sesuai atas would provide an appropriate mixed of
tingkat suku bunga mengambang dan tingkat floating and fixed interest rate.
bunga tetap.
444
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko b. Financial risk management objectives and
keuangan (lanjutan) policies (continued)
ii) Manajemen risiko tingkat bunga (lanjutan) ii) Interest rate risk management (continued)
Analisis sensitivitas di bawah ini telah The sensitivity analyses below have been
ditentukan berdasarkan eksposur suku determined based on the exposure to
bunga untuk nonderivatif pada akhir periode interest rates for non-derivative instruments
pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga at the end of the reporting period. For
mengambang, analisis tersebut disusun floating rate liabilities, the analysis is
dengan asumsi jumlah liabilitas terutang prepared assuming the amount of the
pada akhir periode pelaporan itu terutang liability outstanding at the end of the
sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan reporting period was outstanding for the
32 basis poin digunakan ketika melaporkan whole year. A 32 basis point increase or
risiko suku bunga secara internal kepada decrease is used when reporting interest
manajemen kunci dan merupakan penilaian rate risk internally to key management
manajemen terhadap perubahan yang personnel and represents management's
mungkin terjadi pada suku bunga. assessment of the reasonably possible
change in interest rates.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat As at 31 December 2014, if interest rates
suku bunga atas utang bank jangka pendek on short-term bank loans had been 32
32 (2013: 32) basis poin lebih tinggi/lebih (2013: 32) basis points higher/lower with all
rendah, dengan asumsi semua variable lain other variables held constant, the post-tax
konstan, laba setelah pajak untuk periode profit for the period would have been
berjalan akan menjadi lebih rendah/lebih Rp34,532 (2013: Rp158) lower/higher.
tinggi sebesar Rp34.532 (2013: Rp158).
Grup tidak melakukan kontrak derivatif valuta The Group does not enter into derivative
asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata foreign exchange contracts to hedge
uang asing. against foreign currency risk.
Harga komoditas sangat tidak stabil seiring Commodity prices are very unstable due to
dengan perubahan permintaan dan changes in supply and demand from
penawaran pelanggan. Saat ini terdapat customers. Currently, there is a high risk
risiko yang tinggi bahwa harga timah dan that the price of tin and coal will fluctuate
batubara akan mengalami fluktuasi yang significantly. Although the Group has
cukup signifikan. Walaupun basis pelanggan diversified customers and does not depend
Grup terdiversifikasi dan tidak tergantung on a specific market or country, the Group
pada satu pasar atau negara saja, revenue could be negatively impacted by
pendapatan Grup tetap dapat mengalami the decrease in the commodity prices.
dampak negatif dari menurunnya harga
komoditas.
Grup berkeyakinan bahwa cara mengelola The Group believes that the best way to
risiko atas harga komoditas yang paling baik manage commodity price risk is by
adalah dengan menurunkan biaya produksi. decreasing the production cost. The Group
Grup memiliki rencana untuk terus has plans to continuously reduce their cost
melakukan efisiensi yang antara lain by, among others, revitalising its production
dilakukan dengan peremajaan alat-alat facilities.
produksi.
445
PT TIMAH (Persero) Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko b. Financial risk management objectives and
keuangan (lanjutan) policies (continued)
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan Credit risk refers to the risk that
mengalami kerugian yang ditimbulkan oleh counterparty will default on its contractual
rekanan yang gagal memenuhi kewajiban obligation resulting in financial loss to the
kontraktual. Group.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah At 31 December 2014, the total maximum
maksimum eksposur terhadap risiko kredit exposure from credit risk was Rp1,919,184
adalah Rp1.919.184 (31 Desember 2013: (31 December 2013: Rp1,769,711). Credit
Rp1.769.711). Risiko kredit terutama risk primarily arises from cash in banks,
melekat pada kas di bank, deposito time deposits, trade receivables, and other
berjangka, piutang usaha, dan piutang lain- receivable. For cash and bank transaction,
lain. Untuk transaksi kas dan bank Grup the Group place its bank balances and time
menempatkan dananya pada bank yang deposit in banks that have good credit
memiliki kualitas kredit yang baik terlihat quality as evidenced by most of the banks
dengan sebagian besar bank tersebut being rated from "AA+" to "AAA" based on
berperingkat mulai dari “AA+“ ke “AAA” dari Fitch Pefindo.
lembaga pemeringkat Fitch Pefindo.
Kualitas kredit dari piutang usaha yang The credit quality of trade receivables that
belum jatuh tempo dan tidak mengalami are neither past due nor impaired can be
penurunan nilai dapat diperkirakan dengan assessed by reference to historical
mengacu pada data historis terkait tingkat information about counterparty default
gagal bayar penerbit aset keuangan: rates:
2014
Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh
tempo dan tempo tetapi tempo dan
tidak mengalami tidak mengalami mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/
Neither past due Past due Past due and
nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total
2013
Belum jatuh Telah jatuh Telah jatuh
tempo dan tempo tetapi tempo dan
tidak mengalami tidak mengalami mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunan nilai/
Neither past due Past due Past due and
nor impaired but not impaired impaired Jumlah/Total
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko b. Financial risk management objectives and
keuangan (lanjutan) policies (continued)
iv) Manajemen risiko kredit (lanjutan) iv) Credit risk management (continued)
Grup memiliki dana dan arus kas internal The Group maintain sufficient funds and
yang cukup untuk membiayai kebutuhan internally generated cash flows to finance
modal kerja yang sedang berjalan. Jika its ongoing working capital requirements.
diperlukan, Grup memiliki akses ke fasilitas When necessary, the Group has access to
pendanaan seperti yang dijelaskan dalam financing facilities as described in Note 17
Catatan 17 atas laporan keuangan to the consolidated financial statements.
konsolidasian.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara Prudent liquidity risk management includes
lain dengan memonitor profil jatuh tempo managing the profile of borrowing
pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga maturities and funding sources, maintaining
saldo kecukupan kas dan surat berharga dan sufficient cash and marketable securites as
kesiapan untuk menjaga posisi pasar. well as maintaining the ability to close out
Kelebihan kas diinvestasikan dalam bentuk market position. Excess of cash will be
deposito berjangka. Grup mempertahankan invested as deposit. The Group’s ability to
kemampuannya untuk melakukan fund its borrowing requirement is managed
pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki by maintaining diversified funding sources
dengan cara mencari berbagai sumber with adequate committed funding lines
fasilitas pembiayaan yang mengikat dari from high quality lenders.
pemberi pinjaman yang handal.
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo The following tables detail the Group’s
kontrak untuk liabilitas keuangan nonderivatif remaining contractual maturity for its non-
dengan periode pembayaran yang disepakati derivative financial liabilities with agreed
oleh Grup. Tabel telah disusun berdasarkan repayment periods. The tables have been
arus kas yang didiskontokan dari liabilitas drawn up based on the undiscounted cash
keuangan berdasarkan tanggal terawal di flows of financial liabilities based on the
mana Grup dapat diminta untuk membayar. earliest date on which the Group can be
Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. required to pay. The tables include both
Sepanjang arus bunga tingkat mengambang interest and principal cash flows. To the
jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva extent that interest flows are floating rate,
suku bunga pada akhir periode pelaporan. the undiscounted amount is derived from
Jatuh tempo kontrak didasarkan pada interest rate curves at the end of the
tanggal terawal di mana Grup mungkin akan reporting period. The contractual maturity is
diminta untuk membayar. based on the earliest date on which the
Group may be required to pay.
447
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
40. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO 40. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK
KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan) AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko b. Financial risk management objectives and
keuangan (lanjutan) policies (continued)
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu Fair value is the amount for which an asset
aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas could be exchanged or liability settled between
diselesaikan antara pihak yang memahami dan knowledgeable and willing parties in an arm's
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. length transaction.
Efek tersedia untuk dijual yang dimiliki Grup The Group’s available-for-sale securities are
diperdagangkan dalam pasar aktif dan diukur traded in an active market and carried at fair
pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan value. The fair value is based on the quoted
berdasarkan harga pasar yang dikutip pada market price at the reporting date (level 1).
tanggal pelaporan (level 1).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat Management considers that the carrying
aset dan liabilitas keuangan yang dicatat amounts of financial assets, and financial
sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam liabilities recorded at amortised cost in the
laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai consolidated financial statements approximate
wajarnya karena bersifat jangka pendek. their fair values because of their short term
maturities.
Laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 The consolidated statements of financial position as
Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai at 31 December 2013 have been reclassified to be
dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian consistent with the presentation of the consolidated
tanggal 31 Desember 2014. Rincian reklasifikasi financial statements as at 31 December 2014. The
adalah sebagai berikut: details of the reclassifications are as follows:
Sebelum Setelah
reklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ After
reclassification Reclassification reclassification
42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 5 Februari 2015, TI mengadakan On 5 February 2015, TI entered into an Engineering,
perjanjian rekayasa, pengadaan dan konstruksi Procurement and Construction (“EPC”) Agreement
pembangunan pabrik tin intermediate dengan with Hangzhou Shengchuang Company Limited
Hangzhou Shengchuang Company Limited (“Hangzhou”) and Capital Jet Trading Limited
(“Hangzhou”) dan Capital Jet Trading Limited (“Capital”) with a total contract value of
(“Capital”) dengan nilai kontrak secara keseluruhan approximately US$11,500,000. Under this
setara dengan AS$11.500.000. Sesuai dengan agreement, Hangzhou will provide construction
perjanjian ini, Hangzhou akan menyediakan jasa services, while Capital will commit funds for the
konstruksi, sementara Capital akan melakukan construction of the intermediate tin plant and
pengolahan dana untuk pembangunan pabrik tin complementary tin chemical plant, located in
intermediate dan pelengkap pabrik tin chemical, Cilegon, Banten.
yang terletak di Cilegon, Banten.
Perjanjian ini juga menyebutkan bahwa Hangzhou This agreement also mentions that Hangzhou and
dan Capital wajib untuk membeli produk Capital are obliged to purchase the intermediate
intermediate sekurang-kurangnya sebanyak product at the minimum of 3,000MT/year in liquid
3.000MT/tahun dalam bentuk cair. Ketentuan form. Provisions concerning the purchase of
mengenai pelaksanaan pembeilan produk intermediate products will be explained in a separate
intermediate akan dituangkan dalam perjanjian agreement.
terpisah.
Perjanjian ini diperkirakan akan selesai pada bulan This agreement is expected to be completed in
Agustus 2015 dengan kurun waktu 6 (enam) bulan August 2015 with a period of 6 (six) months after the
setelah pembayaran pertama yang terjadi pada first payment occurring on 16 February 2015.
tanggal 16 Februari 2015.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan The preparation and fair presentation of the
konsolidasian dari halaman 3 sampai 104 consolidated financial statements on pages 3 to 104
merupakan tanggung jawab Direksi untuk are the responsibility of the Company’s Directors,
menyetujui penerbitannya pada tanggal and were authorised for issue on 23 February 2015.
23 Februari 2015.
450
Kantor Pusat
Jl. Jenderal Sudirman No. 51
Pangkal Pinang
Bangka 33121- Indonesia
Tel. : +62 717 4258000
Fax. : +62 717 4258080
www.timah.com