Anda di halaman 1dari 15

KOMPONEN ELEKTRONIKA 1

Penyusunan Bahan Ajar Dalam Kurikulum Berbasis


Kompetensi (Kurikulum 2009) dibiayai dari DIPA
Politeknik Negeri Bandung
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2013

Disusun Oleh :
1. Didin Saefudin, ST.,M.T NIP : 19610916 199003 1 002
2. Cucun Wida Nurhaeti, ST., M.Eng NIP : 19620821 198503 2 001
3. Dr. Ir. Paula Santi Rudati, M.Si NIP : 19650917 199303 2 001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
HALAMAN PENGESAHAN

1. Identitas Bahan Ajar


a. Judul Bahan Ajar : Komponen Elektronika 1
b. Mata Kuliah / Semester : Wajib / Ganjil
c. SKS (T-P) /Jam (T-P) : 2(1-1 ) / 4(2-2)
d. Jurusan : Teknik Elektro
e. Program Studi : Teknik Elektronika
f. Nomor Kode Mata Kuliah : KBEK1042

2. Penulis
a. Nama : Didin Saefudin, ST., MT
b. NIP : 19610916 199003 1 002
c. Pangkat / Golongan : Penata Muda/III-A
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Program Studi : Teknik Elektronika
f. Jurusan : Teknik Elektro

a. Nama : Cucun Wida Nurhaeti, ST., M.Eng


b. NIP : 19620821 198503 2 001
c. Pangkat / Golongan : Penata Muda/III-A
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Program Studi : Teknik Elektronika
f. Jurusan : Teknik Elektro

a. Nama : Dr. Ir. Paula Santi Rudati, MT


b. NIP : 19650917 199303 2 001
c. Pangkat / Golongan : Penata /III-C
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Program Studi : Teknik Elektronika
f. Jurusan : Teknik Elektro

Bandung, 24 Desember 2013


Mengetahui,
Ketua KBK Manufaktur Sistem Penulis 1
Elektronika

Drs. Suyanto, ST., M.Eng Didin Saefudin, ST., MT.


NIP. 195803121986031004 NIP. 19610916 199003 1 002

Penulis 2, Penulis 3,

Cucun Wida Nurhaeti,ST., M.Eng. Dr. Ir. Paula Santi Rudati, MT


NIP. 196208211985032001 NIP. 19650917 199303 2 001

Menyetujui,
Ketua Jurusan

Ir. Hari Purnama, M.Eng


NIP. 19580601 199303 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke Hadlirat Allah Subhanahuwata’ala, berkat rahmatNya


program penulisan bahan ajar di Politeknik Bandung untuk kelancaran pelaksanaan
belajar mengajar telah selesai. Dan salah satunya menghasilkan buku bahan ajar
Komponen Elektronika.
Buku Komponen Elektronika ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa
mengenal komponen elektronika sebagai elemen utama dalam implementasi
rangkaian maupun sistem elektronika khususnya dan sub sistem lain pada umumnya.
Buku komponen ini terdiri dua bagian, yaitu komponen pasif dan komponen aktif.
Bagian awal untuk setengah semester pertama diperkenalkan komponen pasif yang
terdiri dari pembahasan resistor, kapasitor, induktor, trafo, baterei, jenis kabel/kawat,
saklar dan relay, pilot lamp dan lain-lain.
Bagian kedua setengah semester berikutnya membahas komponen aktif yaitu
komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti dioda, transistor, FET,
SCR, TRIAC, DIAC dan lain lain komponen dengan dua terminal dan empat
terminal.
Terimakasih Tim penulis ucapkan atas segala bantuan dan dukungan semua pihak
sehingga buku ini dapat selesai.
Disadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna oleh sebab itu kami berharap
saran perbaikan dari pembaca semua.
Akhirnya semoga buku bahan ajar Komponen Elektronika ini dapat bermanfaat
terutama bagi mahasiswa yang menggunakannya juga bagi siapa saja yang
memanfaatkan buku ini.

Bandung, Januari 2014

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Hal
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Istilah v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Deskripsi Mata Kuliah x
Petunjuk Penggunaan xi
Bab I KABEL DAN PENGHANTAR 1-1
1.1 Pengertian 1-1
1.2 Simbol 1-1
1.3 Tahanan Kabel 1-2
1.4 Konstruksi kabel 1-8
1.5 Ukuran kabel 1-9
1.6 Konstruksi PCB 1-10
1.7 Jenis Kabel 1-11
1.8 Kerugian Akibat pemakaian Kabel 1-13
1.9 Soal Latihan 1-14
Bab II SAKELAR 2-1
2.1 Pendahuluan 2-1
2.2 Simbol Sakelar 2-1
2.3 Fungsi Sakelar 2-2
2.4 Spesifikasi 2-5
2.5 Jenis Sakelar 2-6
2.6 Kerusakan yang diakibatkan Sakelar 2-12
Bab III 3 FUSE 3-1
3.1 Pendahuluan 3-1
3.2 Jenis dan Ukuran Fuse 3-1
3.3 Fuse Holder 3-3
3.4 Pengetesan 3-4
Bab IV RESISTOR
4.1 Pendahuluan 4-1
4.2 Spesifikasi 4-1
4.3 Nilai-Nilai Standar 4-3
4.4 Penulisan Nilai Resistor 4-4
4.4.1 Penulisan Langsung 4-4
4.4.2 Penulisan Dengan Kode Angka 4-4
4.4.1 Penulisan Dengan Kode Warna 4-5
4.5 Jenis-Jenis Resistor 4-9
4.5.1 Resistor Komposisi Karbon 4-9
4.5.2 Resistor Karbon Film 4-10
4.5.3 Resistor Metal Film 4-11
4.5.4 Resistor Wirewound 4-11
4.5.5 Resistor Array 4-12
4.6 Rangkaian Resistor 4-13
4.7 Latihan 4-15
Bab V RESISTOR VARIABEL 5-1
5.1 Pendahuluan 5-1

iii
5.2 Potensiometer 5-2
5.2.1 Fungsi Potensiometer 5-2
5.2.2 Potensiometer Karbon Jenis Putar 5-3
5.2.3 Potensiometer Wirewound 5-4
5.3 Trimmer Potensiometer (trimpot) 5-5
5.4 Hukum Perubahan 5-6
5.5 Latihan 5-8
Bab VI KAPASITOR
6.1 Pendahuluan 6-1
6.2 Karakteristik 6-4
6.2.1 Kapasitansi 6-4
6.2.2 Rangkaian Pengganti 6-6
6.2.3 Loss Factor 6-7
6.2.4 Resistansi Kebocoran 6-7
6.2.5 Tegangan Nominal 6-8
6.2.6 Toleransi 6-8
6.3 Spesifikasi 6-9
6.4 Pengelompokan Kapasitor 6-10
6.4.1 Kapasitor Mika 6-11
6.4.2 Kapasitor Keramik 6-12
6.4.3 Kapasitor Kertas 6-13
6.4.4 Kapasitor Plastik 6-13
6.4.5 Kapasitor Elektrolit 6-14
6.4.6 Kapasitor Variabel 6-16
6.4.7 Kapasitor Array 6-19
6.4.8 Rangkaian Kapasitor 6-20
6.4.9 Pemeriksaan Kapasitor 6-21
6.5 Latihan 6-23
Bab VII TRANSFORMATOR 7-1
7.1 Transformator 7-1
7.1.2 Fungsi Transformator 7-1
7.1.3 Karakteristik Transformator 7-7
7.1.3.1 Hubungan Dasar 7-7
7.1.3.2 Polaritas 7-8
7.1.3.3 Regulasi Tegangan 7-8
7.1.3.4 Tegangan Nominal 7-9
7.1.3.5 Arus Nominal 7-9
7.1.3.6 Faktor Daya 7-9
7.1.3.7 Efisiensi 7-9
7.1.4 Inti Transformator 7-10
7.2 Induktor 7-11
7.2.1 Pemakaian Induktor 7-11
7.2.2 Karakteristik Induktor 7-11
7.2.3 Konfigurasi Induktor 7-14
7.2.4 Spesifikasi Utama 7-16
7.2.5 Penulisan Induktansi 7-16
7.2.6 Contoh Beberapa Macam Kemasan Induktor 7-17
7.3 Latihan 7-18
Bab VIII BATERE 8-1
8.1 Pendahuluan 8-1
8.2 Karakteristik Batere 8-2
8.2.1 Kapasitas dan Rating Arus 8-3
8.2.2 Tahanan Dalam 8-3
8.2.3 Regulasi Tegangan 8-4
8.4 Jenis-Jenis Batere 8-6

iv
8.5 Batere Primer 8-7
8.5.1 Batere Leclanche ( Zn – MnO2 ) 8-7
8.5.2 Batere Magnesium ( Mg - MnO2 ) 8-8
8.5.3 Batere MnO2 – Alkalile 8-9
8.5.4 Sel Mercury 8-9
8.5.5 Sel Oksida Perak 8-10
8.6 Batere Sekunder 8-10
8.6.1 Batere Lead – Acid 8-10
8.6.2 Batere Nickel Cadmium (Nicad) 8-12
8.7 Spesifikasi 8-13
8.8 Latihan 8-14
Bab IX SEMIKONDUKTOR-DIODA
9.1 Pendahuluan 9-1
9.1.1 Struktur Atom Bahan 9-1
9.1.1.1 Atom Silikon 9-3
9.1.1.2 Kulit Elektron 9-4
9.2 Bahan Semikonduktor 9-5
9.2.1 Bahan Ekstrinsik Tipe N dan Tipe P 9-7
9.2.1.1 Bahan Tipe N 9-7
9.2.1.2 Bahan Tipe P 9-8
9.2.1.3 Elektron VS Hole 9-9
9.3 Dioda Semikonduktor 9-10
9.3.1 Dengan Catu Reverse 9-11
9.3.2 Dengan Catu Forward 9-11
9.3.3 Pengaruh Suhu pada Semikonduktor 9-13
9.4 Level Resistansi 9-13
9.5 Kapasitansi Transisi dan Difusi 9-14
9.6 Reverse Recovery Time 9-15
9.7 Rangkaian Exivalen Dioda 9-15
9.8 Data sheet Dioda 9-17
9.9 Testing Dioda 9-17
Bab X BIPOLAR JUNCTION TRANSISTOR (BJT)
10.1 Pendahuluan 10-1
10.1.1 Konstruksi Transistor 10-1
10.1.2 Kerja Transistor 10-2
10.1.3 Konfigurasi Common Base (CB) 10-3
10.1.4 Konfigurasi Common Emitter 10-5
10.1.5 Konfigurasi Comon Colletor 10-6
10.2 Batas Operasi Kerja 10-7
10.3 Data Sheet 10-8
10.4 Casing dan Identifikasi Transistor 10-10
10.5 Latihan
Bab XI FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)
11.1 Pendahuluan 11-1
11.2 Konstruksi Dasar FET 11-1
11.2.1 Tipe Kanal – N 11-2
11.2.2 Tipe Kanal – P 11-4
11.2.3 Karakteristik Transistor 11-5
11.3 Data Sheet JFET Tipe 2N5457 11-6
11.4 Case dan Identifikasi FET 11-6
11.5 Batas Kerja Daya 11-7
11.6 MOSFET
11.6.1 MOSFET Tipe Depletion Kanal – N 11-8
11.6.2 MOSFET Depletion Kanal – P 11-11
11.6.3 Data Sheet MOSFET Deplesi 2N3797 11-12

v
11.7 MOSFET Tipe ENHANCEMENT
11.7.1 MOSFET Enhancement Kanal – N 11-13
11.7.2 MOSFET Enhancement Kanal – P 11-16
11.7.3 Data Sheet MOSFET 2N4351 11-17
11.8 VMOS 11-18
11.9 CMOS 11-19
11.10 Latihan
Bab XII KOMPONEN PN DUA TERMINAL
12.1 ZENER 12-1
12.2 Light Emitting Diodes (LED) 12-5
12.3 Schottky Barrier 12-7
12.4 VARICAP 12-9
12.5 PHOTODIODA 12-11
12.6 PHOTOCONDUCTIVE CELL 12-13
12.7 IR-EMITTER 12-15
12.8 LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) 12-16
12.9 SOLAR CELL 12-17
12.10 DIODA TUNNEL (DIODA TEROWONGAN) 12-20
12.11 Latihan 12-22
Bab XIII KOMPONEN PNPN 4 TERMINAL
13.1 Pendahuluan 13-1
13.2 SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR) 13-1
13.2.1 Cara Kerja SCR 13-2
13.2.2 Konstruksi SCR dan Identifikasi Terminal 13-4
13.2.3 Aplikasi SCR 13-5
13.3 DIAC 13-6
13.4 TRIAC 13-7
13.5 Dioda Shockley’s 13-8
13.6 Silicon Controlled Switch (SCS) 13-9
13.7 GTO (Gate Turn Off) 13-11
13.8 LA-SCR (Light Activated SCR) 13-12
13.9 Latihan [?] 13-13
Bab XIV OP AMP 14-1
14.1 Pendahuluan 14-1
14.1.1 Konfigurasi 14-1

Bab XV IC LINEAR DAN IC DIGITAL


15.1 Pendahuluan 15-1
15.2 IC Komparator 15-1
15.3 Converter 15-2
15.3.1 DAC (Digital – Analog Converter) 15-2
15.3.2 Analog to Digital Converter (ADC) 15-3
15.4 IC Timer 15-5
15.4.1 Astable 15-6
15.4.2 Monostable 15-7
15.5 VCO 15-7

Daftar Pustaka A-1


Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) A-4
A-4

vi
DAFTAR TABEL

TABEL
Tabel 1.1 Simbol Kabel 1-1
Tabel 1.2 Daftar tahanan jenis dan koefisien temperatur berbagai logam 1-5
Tabel 1.3 Ukuran standar AWG 1-10
Tabel 1.4 Contoh jenis-jenis kabel 1-11
Tabel 1.5 Latihan 1 1-11
Tabel 2.1 Simbol Sakelar 2-1
Tabel 4.1 Angka-Angka Standar Resistor 4-3
Tabel 4.2 Kode warna resistor dengan tiga cincin warna 4-5
Tabel 4.3 Kode warna resistor dengan empat cincin warna 4-6
Tabel 4.4 Kode warna resistor dengan lima cincin warna
Tabel 5.1 Contoh beberapa jenis potensiometer 5-3
Tabel 5.2 Konstruksi trimmer potensiometer 5-5
Tabel 6.1 Permitivitas relatif bahan dielektrikum 6-3
Tabel 6.2 Simbol-simbol kapasitor 6-4
Tabel 6.3 Daftar kode warna pada kapasitor 6-6
Tabel 6.4 Tabel kode huruf tegangan nominal 6-8
Tabel 6.5 Nilai toleransi bahan dielektrikum 6-9
Tabel 6.6 Kode huruf nilai toleransi 6-9
Tabel 6.7 Spesifikasi kapasitor keramik 6-13
Tabel 6.8 Spesifikasi kapasitor elektrolit 6-16
Tabel 7.1 Tabel warna induktor 7-17
Tabel 12.1 Data zener 12-4
Tabel 12.2 Specifications: Ge 1N2939 12-21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Visualisasi hubungan panjang dan luas penampang kabel 1-3
Gambar 1.2 Visualisasi hubungan antara stop kontak, kabel, dan lampu 1-3
Gambar 1.3 Gelombang elektromagn Diagram skema hubungan antara stop 1-4
kontak, kabel, dan lampu etik
Gambar 1.4 Ilustrasi perbedaan tahanan saat panas dan saat dingin 1-7
Gambar 1.5 Konstruksi kabel pejal dan serabut 1-8
Gambar 1.6 Konstruksi kabel coaxial 1-9
Gambar 1.7 Konstruksi kabel serat optik 1-9
Gambar 1.8 Printed Circuit Board 1-11
Gambar 2.1 Contoh penggunaan sakelar untuk membuka dan menutup 2-2
rangkaian
Gambar 2.2 Contoh penggunaan sakelar untuk memilih fungsi rangkaian 2-3
Gambar 2.3 Contoh penggunaan sakelar untuk fungsi trigger 2-4
Gambar 2.4 Contoh penggunaan sakelar untuk fungsi reset 2-4
Gambar 2.5 Contoh pemakaian sakelar untuk memasukan sinyal input 2-5
Gambar 2.6 Contoh bermacam-macam toggle switch 2-7
Gambar 2.7 Contoh bermacam-macam slide switch 2-7
Gambar 2.8 Contoh bermacam-macam push button switch 2-8
Gambar 2.9 Contoh Locked Illuminated Push Button Switch 2-8
Gambar 2.10 Contoh Interlocked Push Button Switch 2-9
Gambar 2.11 Contoh Rotary Switch 2-9
Gambar 2.12 Simbol relay 2-10
Gambar 2.13 Konstruksi relay 2-11
Gambar 2.14 Contoh macam-macam relay 2-11
Gambar 2.15 Salah satu contoh penggunaan relay 2-12
Gambar 2.16 Contoh rangkaian untuk mencegah spark 2-12
Gambar 2.17 Ilustrasi pencegahan bounce 2-13
Gambar 3.1 Simbol fuse 3-1
Gambar 3.2 Contoh fuse jenis fast acting 3-2
Gambar 3.3 Contoh fuse jenis slow blow 3-2
Gambar 3.4 Konstruksi fuse jenis blade 3-3
Gambar 3.5 Konstruksi fuse untuk keperluan instalasi 3-3
Gambar 3.6 Fuse holder 3-4
Gambar 3.7 Pengetesan fuse menggunakan voltmeter 3-4
Gambar 4.1 Simbol resistor 4-1
Gambar 4.2 Ukuran dimensi fisik resistor berdasarkan rating daya 4-2
Gambar 4.3 Resistor yang terbakar 4-3
Gambar 4.4 Contoh resistor dengan penulisan langsung 4-4
Gambar 4.5 Contoh resistor dengan empat cincin warna 4-6
Gambar 4.6 Contoh resistor dengan lima cincin warna 4-7
Gambar 4.7 Contoh konstruksi Resistor dengan enam cincin warna 4-8
Gambar 4.8 Cara pembacaan kode warna resistor 4-9
Gambar 4.9 Konstruksi dan contoh resistor komposisi karbon 4-10
Gambar 4.10 Konstruksi resistor karbon film 4-10
Gambar 4.11 Konstruksi resistor metal film 4-11
Gambar 4.12 Konstruksi dan contoh resistor wirewound 4-11
Gambar 4.13 Contoh pemasangan resistor wirewound pada heatsink 4-12
Gambar 4.14 Contoh resistor array dan kostruksinya 4-13
Gambar 4.15 Contoh rangkaian resistor seri dan rangkaiannya 4-13
Gambar 4.16 Rangkaian resistor seri n buah 4-13
Gambar 4.17 Tiga buah resistor terhubung seri 4-14
Gambar 4.18 Rangkaian resistor paralel 4-14
Gambar 4.19 Tiga buah resistor terhubung pararalel 4-15
Gambar 4.20 Rangkaian resistor seri-paralel 4-15
Gambar 5.1 Konstruksi resistor variabel 5-1

viii
Gambar 5.2 Rangkaian ekivalen resistor variabel 5-1
Gambar 5.3 Simbol potensiometer 5-2
Gambar 5.4 Contoh potensiometer 5-2
Gambar 5.5 Penggunaan potensiometer untuk mengatur tegangan jepit RL 5-3
Gambar 5.6 Contoh dan konstruksi potensiometer karbon jenis putar 5-3
Gambar 5.7 Simbol Trimpot 5-5
Gambar 5.8 Kurva perubahan linier 5-6
Gambar 5.9 Kurva logaritmik tangan kiri 5-7
Gambar 5.10 Kurva logaritmik tangan kanan 5-7
Gambar 5.11 Kurva perubahan Bi-log atau Kurva S 5-7
Gambar 5.12 Latihan 1 5-8zz
Gambar 5.13 Latihan 2 5-8
Gambar 5.14 Latihan 3 5-8
Gambar 5.15 Latihan 4 5-9
Gambar 6.1 Konstruksi dasar kapasitor 6-2
Gambar 6.2 Konstruksi dasar kapasitor yang digulung 6-2
Gambar 6.3 Contoh penulisan kapasitansi secara langsung 6-5
Gambar 6.4 Contoh penulisan kapasitansi dengan kode angka 6-5
Gambar 6.5 Contoh penulisan kapasitansi dengan kode warna 6-5
Gambar 6.6 Rangkaian pengganti kapasitor 6-6
Gambar 6.7 Penggambara loss factor pada kapasitor 6-7
Gambar 6.8 Diagram vektor 6-7
Gambar 6.9 Rangkaian resistansi kebocoran kapasitor 6-8
Gambar 6.10 Contoh penulisan spesifikasi kapasitor 6-10
Gambar 6.11 Contoh kapasitor variabel dan kapasitor trimmer 6-10
Gambar 6.12 Contoh kapasitor mika 6-12
Gambar 6.13 Contoh kapasitor keramik 6-12
Gambar 6.14 Contoh kapasitor pelastik 6-14
Gambar 6.15 Contoh kapasitor elektrolit aluminium 6-15
Gambar 6.16 Contoh kapasitor elektrolit tantalum 6-16
Gambar 6.17 Contoh kapasitor variabel 6-17
Gambar 6.18 Konstruksi kapasitor tuning 6-18
Gambar 6.19 Contoh kapasitor variabel tunggal dengan dielektrikum udara 6-18
Gambar 6.20 Contoh kapasitor array 6-19
Gambar 6.21 Konstruksi kapasitor array 6-20
Gambar 6.22 Rangkaian kapasitor secara seri 6-20
Gambar 6.23 Rangkaian empat buah kapasitor secara paralel 6-21
Gambar 6.24 Cara pengecekan kapasitor dengan ohm meter 6-22
Gambar 6.25 Rangkaian RC 6-23
Gambar 7.1 Konstruksi dasar transformator 7-1
Gambar 7.2 Prinsip dasar transformator daya 1 fasa 7-2
Gambar 7.3 Contoh transformator daya 1 fasa 7-2
Gambar 7.4 Contoh rangkaian penyearah dengan transformator 1 fasa 7-2
Gambar 7.5 Gambar skema transformator daya 2 fasa 7-3
Gambar 7.6 Contoh transformator daya 2 fasa 7-3
Gambar 7.7 Contoh rangkaian penyearah dengan transformator dua fasa 7-3
Gambar 7.8 Konstruksi dasar transformator 3 fasa 7-4
Gambar 7.9 Gambar skema lilitan delta dan Wye 7-4
Gambar 7.10 Bentuk gelombang lilitan sekunder pada transformator 3 fasa 7-4
Gambar 7.11 Contoh transformator 3 fasa 7-5
Gambar 7.12 Contoh gambar skema autotransformator 7-5
Gambar 7.13 Skema transformator isolasi 7-5
Gambar 7.14 Gambar skema transformator IT / OT 7-6
Gambar 7.15 Contoh aplikasi transformator IT dan OT 7-6
Gambar 7.16 Contoh transformator IT /OT 7-6
Gambar 7.17 Gambar skema hubungan dasar transformator 7-7
Gambar 7.18 Penunjukan polaritas transformator 7-8
Gambar 7.19 Rangkaian untuk menentukan induktansi L 7-12
Gambar 7.20 Konstruksi dasar sebuah induktor 7-12
Gambar 7.21 Mutual induktansi 7-13

ix
Gambar 7.22 Rangkaian ekivalen dan diagram vector dari suatu induktor 7-14
Gambar 7.23 Rangkaian induktor seri tanpa kopling mutual 7-14
Gambar 7.24 Rangkaian induktor seri dengan kopling mutual 7-15
Gambar 7.25 Rangkaian induktor paralel 7-16
Gambar 7.26 Cara membaca kode warna induktor 7-16
Gambar 7.27 Contoh kemasan induktor 7-17
Gambar 8.1 Operasi elektrokimia pada sebuah batere 8-1
Gambar 8.2 Pengaruh tahanan dalam batere 8-3
Gambar 8.3 Contoh rangkaian batere secara seri 8-5
Gambar 8.4 Contoh rangkaian batere secara paralel 8-5
Gambar 8.5 Contoh rangkaian batere secara seri-paralel 8-6
Gambar 8.6 Contoh batere primer 8-6
Gambar 8.7 Contoh batere sekunder 8-7
Gambar 8.8 Konstruksi batere primer kemasan silinder dan cakram 8-7
Gambar 8.9 Konstruksi batere leclanche 8-8
Gambar 8.10 Contoh batere alkaline 8-9
Gambar 8.11 Konstruksi sel merkuri 8-10
Gambar 8.12 Konstruksi sel oksida perak 8-10
Gambar 8.13 Konstruksi batere sekunder Lead-Acid 8-11
Gambar 8.14 Contoh batere nicad 8-12
Gambar 8.15 Tipe batere dengan bentuk silinder 8-13
Gambar 9.1 Struktur atom dengan elektron terluar 1 9-2
Gambar 9.2 Struktur atom dengan elektron terluar 7 (akseptor) 9-2
Gambar 9.3 Struktur atom campuran dengan elektron terluar saling melengkapi 9-2
Gambar 9.4 Struktur atom dengan elektron terluar 8, memiliki sifat isolator 9-2
Gambar 9.5 a. Struktur atom dengan elektron terluar 4, memiliki sifat 9-3
semikonduktor, b.struktur ikatan kristal silikon
Gambar 9.6 a. Contoh metal, b. Polished, c. Bahan yang dietch untuk 9-3
menunjukkan mikro kristal
Gambar 9.7 Struktur/Lintasan Elektron atom Silikon 9-4
Gambar 9.8 Unsur silikon yang dijelaskan dalam Tabel Periodik 9-5
Gambar 9.9 Level energi , a. Level pada sruktur atom, b. Jalur valensi dan 9-7
konduksi untuk isolator, semikonduktor dan konduktor
Gambar 9.10 Impurity antymoni pada bahan tipe N 9-8
Gambar 9.11 Pengaruh donor impuriti pada jalur energi 9-8
Gambar 9.12 Impuriti Boron pada bahan tipe P 9-8
Gambar 9.13 Struktur atom murni tanpa doping (a) dan dengan doping (b) 9-9
Gambar 9.14 Aliran hole vs elektron dalam struktur atom 9-9
Gambar 9.15 a. Bahan tipe N b. Bahan tipe P 9-10
Gambar 9.16 Pertemuan kedua bahan tipe N dan tipe P 9-10
Gambar 9.17 Dioda semikonduktor tanpa catu daya 9-10
Gambar 9.18 Dioda semikonduktor dengan catu daya reverse 9-11
Gambar 9.19 Dioda semikonduktor dengan catu daya forward 9-11
Gambar 9.20 Karakteristik Dioda semikonduktor dengan catu daya 9-12
Gambar 9.21 Karakteristik Dioda pada daerah potensial zener 9-12
Gambar 9.22 Perubahan Karakteristik Dioda terhadap perubahan suhu 9-13
Gambar 9.23 Menentukan resistansi DC berdasarkan titik kerja pada karakteristik 9-13
dioda
Gambar 9.24 Menentukan resistansi AC berdasarkan titik kerja pada karakteristik 9-14
dioda
Gambar 9.25 Hubungan kapasitansi transisi dan difusi dengan catu dioda silikon 9-15
Gambar 9.26 Pengaruh kapasitansi transisi dan difusi pada dioda semikonduktor 9-15
Gambar 9.27 Pengaruh kapasitansi transisi dan difusi pada dioda semikonduktor 9-16
Gambar 9.28 Rangkaian ekivalen dioda ideal 9-16
Gambar 9.29 Rangkaian ekivalen dioda sederhana 9-16
Gambar 9.30 Rangkaian ekivalen dioda 9-16
Gambar 9.31 Notasi dioda 9-16
Gambar 9.32 Gambar pictogram dioda 9-17
Gambar 10.1 Ketebalan bahan pada transistor tipe PNP dan tipe NPN 10-1
Gambar 10.2 a. Kerja transistor bagian Emiter Base b. Bagian Colektor Base 10-2

x
Gambar 10.3 Aliran pembawa muatan mayoritas dan minoritas pada transistor 10-2
PNP
Gambar 10.4 Konfigurasi Common Base a. PNP b. NPN 10-3
Gambar 10.5 Karakteristik input Common Base 10-3
Gambar 10.6 Karakteristik output Common Base 10-4
Gambar 10.7 Memahami model ekivalen yang dipakai untuk daerah base-emiter 10-5
Gambar 10.8 Konfigurasi Common Emiter a. NPN b. PNP 10-5
Gambar 10.9 a. Karakteristik output Common Emiter b. Karakteristik input CE 10-5
Gambar 10.10 Menentukan βDCdanβDC dari karakteristik kolektor 10-6
Gambar 10.11 Konfigurasi Common Kolektor a. PNP b. NPN 10-6
Gambar 10.12 CC yang dikonfigurasikan menjadi Emitter Follower 10-7
Gambar 10.13 Menentukan batas operasi kerja linier sebuah transistor 10-7
Gambar 10.14 Parameter transistor 2N4123 10-8
Gambar 10.15 Parameter transistor 10-9
Gambar 10.16 Jenis transistor 10-10
Gambar 10.17 Identifikasi terminal transistor 10-10
Gambar 10.18 Konstruksi internal transistor Fairchild 10-10
Gambar 10.19 Empat transistor silikon PNP tipe Q2T2905 dari Texas 10-11
Gambar 11.1 Gambaran fungsi transistor dan FET 11-1
Gambar 11.2 Konstruksi JFET 11-2
Gambar 11.3 Pencatuan JFET, VGS = 0 V untuk VDS > 0 V 11-2
Gambar 11.4 Pencatuan JFET, VGS = 0 V untuk VDS = VDD 11-2
Gambar 11.5 Penggunaan VGS < 0 V untuk VDS > 0 V 11-3
Gambar 11.6 Karakteristik JFET dengan IDSS = 8 mA dan Vp = 4 V 11-3
Gambar 11.7 Kanal – P JFET 11-4
Gambar 11.8 Karakteristik kanal-P JFET 11-4
Gambar 11.9 a, Simbol kanal-n. b. Simbol kanal- p JFET 11-5
Gambar 11.10 Karakteristik transfer dari karakteristik JFET 11-5
Gambar 11.11 Karakteristik transfer dengan persaman Shockley’s 11-6
Gambar 11.12 Casing dan terminal/identitas JFET 11-6
Gambar 11.13 Daerah kerja linier FET untuk amplifier 11-6
Gambar 11.14 Tiga kondisi karakteristik JFET 11-7
Gambar 11.15 Keterkaitan fungsi FET dan Transistor 11-7
Gambar 11.16 Konstruksi dasar MOSFET tipe deplesi kanal-n 11-8
Gambar 11.17 Kerja MOSFET dengan VGS = 0 Volt dengan VDD 11-9
Gambar 11.18 Karakteristik transfer drain untuk kanal –n MOSFET mode deplesi 11-9
Gambar 11.19 Reduksi elektron bebas saat gate diberi catu negatif 11-9
Gambar 11.20 MOSFET tipe depelsi dengan IDSS = 6 mA dan Vp = + 6 V 11-11
Gambar 11.21 a. Simbol MOSFET deplesi kanal-n dan b. Kanal- p 11-11
Gambar 11.22 Konstruksi dasar MOSFET Enhancement kanal- n 11-12
Gambar 11.23 Formasi kanal/saluran dalam MOSFET tipe Enhancement 11-13
Gambar 11.24 Perubahan pada kanal dan daerah deplesi dengan kenaikan level 11-14
VDS untuk nili VGS konstan/tertentu
Gambar 11.25 Karakteristik Drain sebuah MOSFET enhancement kanal-n untuk 11-14
VT = 2 V dan k = 0,278x 10-2 A/V2
Gambar 11.26 Sketsa karakteristik transfer dari karakteristik drain MOSFET 11-15
Enhancement kanal n
Gambar 11.27 MOSFET Enhancement kanal p dengan V T = 2 V dan k = 0,5x10 -3 11-15
A/V2
Gambar11.28 Simbol kanal-n dan kanal-p MOSFET Enhancement 11-15
Gambar 11.29 Konstruksi VMOS 11-16
Gambar 11.30 Konstruksi dan simbol VMOS 11-17
Gambar 11.31 CMOS dengan koneksi seperti ditunjukkan pada gambar 11.32 11-17
Gambar 11.32 Level resistansi relatif untuk Vi = 5 Volt 11-18
Gambar 12.1 Karakteristik kerja dioda zener 12-1
Gambar 12.2 Area zener (breakdown region) 12-2
Gambar 12.2 Beberapa nilai tegangan Zener 12-2
Gambar 12.3 Simbol dioda Zener didampingi dengan simbol dioda biasa 12-3
Gambar 12.4 Rangkaian pengganti dioda zener 12-3
Gambar 12.5 Karakteristik dioda zener dengan ekivalen pada setiap zona 12-3

xi
Gambar 12.6 Lembar data koefisien suhu impedansi dinamis terhadap arus zener 12-4
Gambar 12.7 Identifikasi terminal dan casing dioda zener 12-4
Gambar 12.8 Foto actual dari berbagai jenis dioda zener 12-5
Gambar 12.9 (a) proses elektroluminesens pada LED; (b) simbol LED 12-5
Gambar 12.10 Karakteristik LED 12-6
Gambar 12.11 Lampu LED Hewlett-Package 12-7
Gambar 12.12 Dioda Hot-carrier 12-7
Gambar 12.13 a. Karakteristik dioda Hot=Carrier b. simbol 12-8
Gambar 12.14 Rangkaian ekivalen dioda schotky 12-8
Gambar 12.15 Hubungan tegangan dan kapasitansi dalam varicap 12-9
Gambar 12.16 Rangkaian pengganti dan simbol varicap 12-9
Gambar 12.17 Karakteristik listrik varicap 12-10
Gambar 12.18 Rangkaian tuning dengan varicap 12-11
Gambar 12.19 a Struktur dan kerja dioda foto b. simbol 12-11
Gambar 12.20 Karakteristik foto dioda 12-12
Gambar 12.21 Hubungan respons spektral Si, Ge dan selenium dan kemampuan 12-12
mata manusia
Gambar 12.22 Photo diode 12-13
Gambar 12.23 23 a. Photoconductive cell (Courtesy International Rectifier 12-13
Corporation), b. Simbol
Gambar 12.24 Karakteristik Photoconductive cell (tipe Ge, B425) 12-13
Gambar 12.25 Regulator tegangan menggunakan hotoconductive cell 12-14
Gambar 12.26 Karakteristik photoconductive cell CdS Clairex 12-14
Gambar 12.27 Struktur IR-Emitter 12-15
Gambar 12.28 Fluks bercahaya berbanding arus dc 12-15
Gambar 12.29 Pola intensitas Khas bercahaya dari pemancar IR RCA dioda 12-15
Gambar 12.30 RCA IR-Emitter dioda 12-16
Gambar 12.31 Struktur LED saat tanpa catu 12-16
Gambar 12.32 Polarisasi vertikal dan horizontal 12-17
Gambar 12.33 a. Konstuksi dasar solar cell b. Tampak atas 12-17
Gambar 12.34 a. Hubungan arus hubungsingkat dan tegangan terbuka pada photo 12-18
Solar cell, b. VOC dan ISC terhadap cahaya pada solar cel
Gambar 12.35 Respon spectral dari Se, Si dan visible light 12-18
Gambar 12.36 Karakteristik listrik solar cell 12-19
Gambar 12.37 Susunan 4 cell dan karakteristiknya 12-19
Gambar 12.38 Karakteristik tipikal solar cell silikon dengan temperatur 30o C 12-20
Gambar 12.39 Karakteristik Dioda Terowongan 12-20
Gambar 12.40 Dioda Terowongan 12-21
Gambar 12.41 Konstruksi Tunnel diode 12-22
Gambar 13.1 SCR 13-1
Gambar 13.2 a. Struktur dasar npn dan pnp, dan b. Rangkaian padanannya 13-1
Gambar 13.3 Ilustrasi kerja SCR sebagai dua buah transistor npn dan pnp 13-2
Gambar 13.4 Kondisi SCR “ON” 13-3
Gambar 13.5 Interupsi arus Anoda 13-3
Gambar 13.6 Teknik komutasi 13-4
Gambar 13.7 Karakteristik SCR 13-4
Gambar 13.8 a. Difusi-Alloy SCR, b. Konstruksi SCR- thermal fatigue free 13-4
Gambar 13.9 Konstruksi casing dan identifikasi terminal 13-5
Gambar 13.10 Half-wave series static switch 13-5
Gambar 13.11 Kontrol fasa Half-wave variable resistance 13-6
Gambar 13.12 DIAC : a. Karakteristik, b. Simbol grafis dan struktur lapis 4 Diac 13-6
Gambar 13.13 Proximity detektor atau saklar sentuh 13-7
Gambar 13.14 Pengaruh elemen kapasitif pada perilaku rangkaian 13-4
Gambar 13.15 Triac 13-8
Gambar 13.16 Triac sebagai pengatur fasa 13-8
Gambar 13.17 Dioda Shockley 13-9
Gambar 13.18 Rangkaian triger SCR 13-9
Gambar 13.19 Silicon Controlled Switch (SCS) 13-10
Gambar 13.20 Teknik off SCS 13-10
Gambar 13.21 Silicon Controlled Switch (SCS) 13-11

xii
Gambar 13.22 Switch GTO 13-11
Gambar 13.23 GTO gigi gergaji generator 13-12
Gambar 13.24 LA-SCR 13-12
Gambar 13.25 LASCR 13-12
Gambar 14.1 Op Amp 14-1
Gambar 14.2 Konfigurasi double ended input 14-1
Gambar 14.3 Konfigurasi double ended output 14-2
Gambar 14.4 Operasi Common Mode 14-2
Gambar 14.5 Gambar dasar sebuah Op Amp 14-3
Gambar 14.6 Rangkaian ekivalen op Amp 14-3
Gambar 14.7 Rangkaian dasar konfigurasi Op Amp 14-3
Gambar 14.8 Rangkaian dasar konfigurasi Op Amp 14-4
Gambar 14.9 Virtual ground pada Op Amp 14-4
Gambar 15.1 Rangkaian komparator IC 311 dengan output relay 15-2
Gambar 15.2 network 4 level digunakan sebagai DAC 15-2
Gambar 15.3 DAC dengan R-2R ladder network 15-3
Gambar 15.4 Analog to Digital Convertion ADC, menggunakan metoda dual 15-4
slope
Gambar 15.5 ADC, menggunakan ladder network 15-4
Gambar 15.6 Rangkaian ekivalen/dalam IC 555 15-5
Gambar 15.7 Astable multivibrator menggunakan IC555 15-6
Gambar 15.8 Astable multivibrator 15-6
Gambar 15.9 IC555 sebagai one shot multivibrator 15-7
Gambar 15.10 Geneator Fungsi IC 556 15-8
Gambar 15.11 VCO dengan frekwensi modulasi input 15-8

xiii
DESKRIPSI MATA KULIAH

1.1. Identitas Mata Kuliah


Judul Mata Kuliah : Komponen Elektronika
Nomor Kode / SKS : KBEK 1042/2
Semester / Tingkat : 1/1
Prasyarat :
Jumlah Jam / Minggu : 4

1.2. Ringkasan Topik / Silabus:


Bentuk, fungsi, karakteristik, pengetesan, dan prinsip dasar pemakaian dari :
1. Komponen elektronika pasif seperti konduktor, saklar, konektor, pilot lampl
isolator, resistor,kapasitor, induktor, dan transformator.
2. Komponen elektronika aktif berbasis bahan semikonduktor seperti dioda,
transistor, dan field effec transistor, komponen dua lapis dan komponen
empat lapis
3. Komponen elektronika terintegrasi (IC)

1.3 Kompetensi Yang Ditunjang :


1. Mengenal sifat dan karakteristik serta dimensi komponen elektronika baik
pasif maupun komponen aktif.
2. Mengaplikasikan komponen elektronika pasif dan aktif dalam
sistem/rangkaian elektronika.
3. Mengidentifikasi terminal komponen elektronika dengan multimeter dan alat
tester lainnya.

1.4 Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa dapat mengenal komponen


elektronika pasif dan aktif.
1.5 Tujuan Pembelajaran Khusus : Mahasiswa dapat mengenal dan
mengidentifikasi serta dapat menjelaskan karakteristik dari masing-masing
komponen elektronika pasif dan aktif

xiv

Anda mungkin juga menyukai