Alih Bahasa:
Rachmat Badani, Lc., M.A.
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, salawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, amma ba’ad:
Artinya:
.يَاأَيهَا النبِي قُل لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِّ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عََليْهِن ِم ْن َجلَابِيبِهِن
Artinya:
Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman dalam QS. Al-Nuur ayat 31:
2HR. Ahmad nomor 7357, dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Al-Ta’liqat Al-Hisan
nomor 2930.
ضنَ مِ ْن َأبْصَارِهِن وَيَحْفَظ َن فُرُوجَهُن وَلَا ُيبْدِي َن زِينَتَهُن إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَليَضْرِْب َن
ْ ُت يَغْض
ِ َوقُل لِلمُؤْمِنَا
.بِخُمُرِهِن َعلَى جُيُوبِهِن
Artinya:
Telah diriwayatkan pula dari hadis Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak seorang muslim pun yang ditinggal wafat oleh tiga orang
anaknya yang belum baligh kecuali akan Allah masukkan dia ke dalam Syurga
karena limpahan rahmat-Nya kepada mereka” hadis ini diriwayatkan dalam
Sahihain.3
Makna Al-Hints dalam hadis ini adalah dosa, artinya bahwa dosa
belum ditetapkan atasnya karena belum sampainya usia dicatatnya dosa atas
seseorang yaitu dengan sampainya usia ihtilam, alasannya karena limpahan
rahmat Allah kepada mereka. Makna hadis ini bahwa Allah subhanahu wa
ta’ala merahmati anak-anak kaum muslimin dengan rahmat-Nya yang
sempurna, dan Dia tambahkan karunia-Nya dengan memasukkan orang tua
mereka pula dalam rahmat-Nya. Dan hadis ini menjadi dalil pula bahwa anak-
anak kaum muslimin berada di dalam Syurga.
3 HR. Bukhari nomor 1381, namun hadis ini tidak diriwayatkan oleh Muslim dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, Wallahu a’lam.
4 Disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab pula dalam kitabnya yang lain: Ahwal Qubur Wa Ahwal Ahliha
.ت مُحَدِّثِ ْي عَ ْن رَسُوْلِ اللهِ صَلى الل ُه عََليْهِ وَسَل َم بِحَدِيْث تَ ِطيْبُ بِ ِه أَنْفُسُنَا عَ ْن مَوْتَانَا
َ ْمَاتَ لِ ْي اِبَْنانِ فَمَا أَن
بِيَدِهِ كَ َما آخُ ُذ:َ أَبَوَيْهِ فَيَأ ُخذَ بِثَوِْبهِ أَوْ قَال:َ يَتَلَقى أَ َحدُ ُهمْ أَبَاهُ أَوْ قَال،ِ صِغَارُهُمْ دَعَامِيْصُ الجَنة، نَعَم:َفَقَال
.َ يَْنتَهِيْ حَتى يُدْخِلَهُ اللهُ وَِإياهُ الجَنة:َ فَلاَ يَتَنَاهَى أَوْ َقال،َأَنَا بِصِنْفَةِ ثَوْبِك
Artinya:
Dua orang anak saya telah meninggal dunia, maka apakah kamu
mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebuah hadis yang
dapat engkau bacakan untuk kami, dengannya kami dapat menenangkan hati
kami dari kesedihan atas sepeninggalnya anak-anak kami? Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu berkata: Iya, anak-anak kaum mukminin adalah anak-anak
kecil Syurga, setiap anak akan menyambut ayahnya atau kedua orang tuanya,
kemudian dia akan menarik baju atau tangan ayahnya sebagaimana aku
menarik ujung pakaianmu, dia tidak akan melepaskan tarikannya hingga Allah
memasukkannya dan ayahnya ke dalam Syurga. 9
Artinya:
Tidaklah dua orang muslim (ayah dan ibu) meninggal dunia tiga orang
anaknya yang belum baligh, kecuali Allah akan memasukkan keduanya ke
dalam Syurga dengan keutamaan rahmat-Nya kepada mereka. Beliau
bersabda: Dikatakan kepada mereka: Masuklah kalian ke dalam Syurga. Lalu
mereka menjawab: Kami tidak akan masuk hingga bapak-bapak kami masuk.
Kemudian dikatakan: Masuklah kalian dan bapak-bapak kalian ke dalam
Syurga.10
Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis Mu’adz bin
Jabal radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
.ُ إِذَا احْتَسََبتْه،ِ إِن السِّقطَ لَيَجُر أُمهُ بِسَرَرِهِ إِلَى الجَنة،ِوَالذِيْ نَفسِّيْ بِيَدِه
Artinya:
Imam Ahmad dan Ibnu Majah juga meriwayatkan dari hadis ‘Utbah
bin ‘Abd Al-Sulami berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
10 HR. Al-Nasai nomor 1876, dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Sahih Al-Targhib
dan Al-Tarhib nomor 1997.
11 HR. Ahmad nomor 22090 dan Ibnu Majah nomor 1609, dan dihukumi Sahih Lighairihi oleh
Syaikh Al-Albani dalam kitab Sahih Al-Targhib dan Al-Tarhib nomor 2008.
ث ِإلا تَلَقوْهُ مِنْ َأبْوَابِ الجَنةِ الثمَاِنيَةِ مِنْ أَيِّهَا َشاء
َ ْمَا مِنْ مُسْلِ ٍم يَمُوْتُ لَهُ َثلاَثَ ٌة مِنْ الوَلَ ِد لَ ْم يَبْلُغُوْا الحِن
.َدَخَل
Artinya:
:َ قَال. يَا رَبِّ حَتى يَدْخُلَ آبَاؤُنَا وَأُمهَاتُنَا:َ فَيَقُوْلُوْن.َ اُدْخُلُوْا الجَنة:ِأَن اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ لِلوِلدَانِ يَوْمَ القَِيامَة
:ُ فَيَقُوْل. يَا رَبِّ آبَاؤُنَا:َ َفيَقُوْلُوْن.َ مَالِ ْي أَرَاهُمْ مُحْبَنْ ِطيِّيْنَ؟ اُدْخُلُوْا الجَنة: فَيَقُوْلُ اللهُ عَز وَجَل.َفَيَأتُوْن
.ْاُدْخُلُوْا الجَنةَ َأنْتُ ْم وَآبَاؤُكُم
Artinya:
Allah ta’ala akan berfirman kepada anak-anak kecil pada hari kiamat:
Masuklah kalian ke dalam Syurga. Mereka berkata: Wahai Rabbku, kami tidak
akan masuk Syurga sampai bapak-bapak dan ibu-ibu kami memasuki Syurga.
Bapak dan ibu mereka kemudian datang, lalu Allah ‘azza wa jalla berfirman:
Kenapa saya melihat mereka tidak juga segera memasukinya, masuklah kalian
ke dalam Syurga! Mereka berkata lagi: Wahai Rabbku, bapak-bapak dan ibu-
ibu kami? Allah berfirman: Masuklah kalian dan orang tua kalian.13
12 HR. Ahmad nomor 17639 dan Ibnu Majah nomor 1604, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
dalam kitab Sahih Al-Jami’ Al-Shagir nomor 5772.
13 HR. Ahmad nomor 16971, dan dikuatkan oleh Syaikh Al-Arnatuh dalam tahqiq kitab Musnad
Ahmad.
Artinya:
Imam Ahmad dan Al-Nasai meriwayatkan dari Qurrah bin Iyas Al-
Muzani:
.ُ أَحَبكَ اللهُ كَ َما أُحِبه:َ أَتُحِبهُ؟ قَال:ُ فَقَالَ لَه.ُ وَمَعَهُ اِبْنٌ لَه،َأَن رَجُلاً كاَنَ يَأتِيْ النبِي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلم
أَمَا يَسُركَ أَن لاَ تَأتِيَ بَاًبا مِنْ أَبْوَابِ الجَنةِ ِإلا وَجَدْتَهُ عِنْ َدهَا يَسْعَى لِيَفَت َح:َ فَقَال،ُفَمَاتَ فَفَقَدَهُ فَسَأَلَ عَنْه
.ْ َبل لِكُلِّ ُكم:َ لَهُ خَاصةً أَمْ لِكُلَِّنا؟ قَال:ٌ فَقَالَ رَجُل- ُ زَادَ الإِمَامُ أَ ْحمَد- َلَك
Artinya:
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Thabrani dari hadis Ibnu ‘Umar
namun dengan lafaz sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
14 Tambahan riwayat ini tidak saya temukan di dalam kitab-kitab Al-Thabrani atau pun pada kitab-
kitab hadis lainnya, Wallahu a’lam.
15 HR. Ahmad nomor 20365 dan Al-Nasai nomor 1870, dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani
Artinya:
16HR. Al-Thabrani nomor 14096, riwayat ini disebutkan oleh Al-Haitsami dalam Majma’ Al-Zawaid
nomor 3996 dan beliau melemahkannya karena pada sanadnya terdapat rawi bernama Ibrahim bin
‘Ubaid bin Rifa’ah yang lemah. Adapun Al-Hafidz Ibn Hajr maka beliau menghukuminya dalam
Taqrib Tahdzib nomor 214 sebagai Soduq.
17 HR. Ahmad nomor 21373, hadis ini dihasankan sanadnya oleh Syaikh Al-Arnauth dalam
Tahqiqnya.
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Sahihnya dan Al-Hakim dari hadis Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya:
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad namun dengan riwayat
syak apakah ia hadis marfu’ kepada Nabi ataukah mauquf dari perkataan Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu.19
َفإِذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ دُفِعُوْا ِإلَى،ُ يَكفُلُهُمْ إِبْرَا ِهيْمُ وَسَارَةُ عَلَيْهِمَا السلاَم،ِأَوْلاَدُ المُسِْلمِيْنَ فِ ْي جَبَلٍ فِيْ الجَنة
.ْآبَائِهِم
Artinya:
18 HR. Ibnu Hibban nomor 7446 dan Al-Hakim nomor 3399, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-
Albani dalam kitab Sahih Al-Jami’ Al-Shagir nomor 3428.
19 HR. Ahmad nomor 8324.
20 HR. Al-Hakim nomor 1418, hadis ini disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab Silsilah
nomor 925.
وَأَن ُه مِ ْن،ُ وَأَنهُمَا ِجبْرِيْلُ وَمِيْكاَئِيْل،ُ إِن المَلَكَيْ ِن فَسرَاهُ لَه،ِ فَذَكَرَ َحدِيْثًا طَوِيْلًا وَفِيْه- ،ِأَتَانِ ْي الليْلَ َة آتِيَان
وَالوِل َدا ُن،ُ الرجُلُ الطوِيْلُ فِيْ الروْضَةِ إِبْرَاهِيْم:ُ رَجُلًا طَوِيْلاً فِيْ رَوْضَة وَحَوْلَهُ وِلدَانٌ وَقَالاَ لَه- جُمْلَةِ مَا رَأَى
.َ وَأَوْلاَدُ المُشْرِكِيْن:َ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَأَوْلاَدُ المُشْرِكِيْنَ؟ قَال:ٌ فَقَالَ رَجُل.ِحَوْلَهُ كُل مَوْلُوْد مَاتَ عَلَى الفِطرَة
Artinya:
Artinya:
.َ وَاللهِ يَا إِبْرَاهِيمُ إِنا بِكَ َلمَحْزُونُون، وَلَا نَقُولُ إِلا مَا يَرْضَى رَبنَا،ُتَدْمَعُ العَْينُ وَيَحْزَنُ القَلب
Artinya:
dan diriwayatkan pula oleh Bukhari nomor 1382 dengan lafaz yang lebih ringkas.
28 Riwayat ini disebutkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Al-Tabaqat Al-Kubra, 1/112. Makna Al-Dzi’r
adalah seorang wanita yang menyusui anak orang lain, lihat: Al-Nihayah Fi Gharib Al-Hadis Wa Al-
Atsar karya Ibnul Atsir, 3/154.
Air mata boleh mengalir, hati boleh menangis, namun kita tidak boleh
mengatakan apa-apa kecuali yang diridhai oleh Allah. Demi Allah wahai
Ibrahim, kami sungguh sedih karenamu. 29
ب
ِ أَوْ يَتَلَقاكَ مِنْ أَبْوَا،َ قَدْ نُشِرَ َلك،َ َأيَسُرك:َ فَقَال. َأنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ وَكَانَ اِبْنِيْ َقدْ أَجْزََا عَنا،ِيَا رَسُوْلَ الله
.ِ اللهُ لَكَ بِهِن وَلِكُلِّ مُسْلِمٍ مَاتَ لَهُ وَلَدٌ فِيْ الإِسْلاَم:َ مَنْ لِيْ بِذَاكَ َيا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَال:َالجَنةِ بِالكَأسِ؟ قَال
Artinya:
Diriwayatkan pula dari sanad Ibnu Abi Dunya dari ‘Ubaid bin ‘Umair
berkata:
Artinya:
Apabila hari kiamat telah tiba maka anak-anak kaum muslimin akan
keluar dari Syurga dengan membawa minuman di tangan mereka. Maka umat
manusia akan berkata: Berilah kami minum, berilah kami minum. Maka anak-
anak itu mengatakan: Orang tua kami, orang tua kami. Hingga anak yang
keguguran akan berada di pintu Syurga dengan perut yang kenyang akan
berkata: Saya tidak akan masuk Syurga sampai kedua orang tuaku masuk.32
Makna riwayat ini juga dijelaskan oleh hadis marfu’ dari Ibnu ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma akan tetapi sanadnya tidak sahih bahkan ia batil,
sebagaimana disebutkan oleh Abu Hatim Al-Razi. Juga disebutkan mimpi
Ibrahim Al-Harbi33 yang sangat masyhur sampai dia mengharapkan anaknya
meninggal dunia, dan akhirnya dia meninggal sebelum baligh. 34
Pada mayoritas hadis disebutkan tiga dan dua orang anak 36, dan pada
sebahagian riwayat pula: Kalau seandainya kami bertanya kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang satu orang anak yang meninggal, niscaya
Nabi akan mengatakan: Satu orang juga. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari
hadis Jabir. 37
Dan telah datang pula penyebutan untuk satu orang di dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi dan selainnya dari hadis Ibnu Mas’ud
secara marfu’:
فَقَالَ أُبَ ي.ِ وَاِثنَيْن:َ فَقَال. قَدمْتُ اِثنَيْ ِن:ٍّ فَقَا َل أَبُوْ ذَر.مَنْ قَدمَ ثَلاَثَ ًة لَمْ يَبْلُغُوْا الحِنْثَ كَاُنوْا لَهُ حِصْنُا حَصِيْنًا
. وَلَكِنْ ِإنمَا ذَا َك عِْندَ الصدْمَةِ الأُوْلَى، َووَاحِ ًدا:َ قَال. قَدمْتُ وَاحِ ًدا:ٍبْنُ كَعْب
Artinya:
35 Disebutkan oleh Ibnu Nashiruddin dalam Bard Al-Akbad hal. 28, namun kisah ini dinisbatkan
kepada Ibnu Syaudzab sendiri. Hal ini tentu saja menyelisihi petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, sahabat dan tabiin serta para ulama salaf, bahkan telah datang larangannya untuk mendoakan
keburukan atas anak.
36 Maksudnya hadis-hadis yang telah disebutkan sebelumnya tentang keutamaan bagi orang tua yang
Artinya:
Barang siapa yang memiliki dua anak yang belum baligh dan
meninggal dunia, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam Syurga.
‘Aisyah bertanya: Bagaimana kalau hanya satu saja dari umatmu? Beliau
menjawab: Walau hanya satu saja, wahai orang yang mendapatkan taufik
Allah. ‘Aisyah bertanya: Bagaimana jika ada dari umatmu yang tidak
mempunyai anak yang meninggal? Beliau menjawab: Maka sayalah yang akan
menunggu mereka dan tidak akan menimpa atas mereka seperti apa yang
menimpaku.39
Hadis ini dikuatkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
beliau sampaikan di akhir salah satu khutbahnya: “Sesungguhnya saya akan
menunggu kalian di telaga saya” 40, yang menunjukkan bahwasanya beliau
akan mendahului dan menunggu umatnya di telaganya.
الوَلَدُ وَوََل ُد:َ وَمَا الفَرٌَُ؟ قَال،ِ يَا رَسُوْلَ الله:َ فَقِيْل.مَنْ مَاتَ وَلَمْ يُقَدِّمْ فَرَطاً لَمْ يَدْخُل الجَنةَ ِإلا تَصْرِيْ ًدا
.ٌٌَ فَأَنَا لَهُ فَر،ٌٌَ فَمَنْ َلمْ يَكُنْ لَهُ فَر.الوَلَدِ وَالأَخُ يُؤَاخِيْهِ فِيْ اللهِ عَز وَجَل
Artinya:
39 HR. Tirmidzi nomor 1062, hadis ini dihukumi gharib oleh Imam Tirmidzi, dan dilemahkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Dhaif Al-Jami’ Al-Shagir nomor 5801.
40 HR. Bukhari nomor 6575 dan Muslim nomor 2289.
Maka barang siapa yang tidak memiliki anak, maka saya yang akan
menunggunya (di akhirat kelak). 41
Artinya:
Dawud bin Abi Hind berkata: Saya bermimpi seakan-akan hari kiamat
telah tiba dan umat manusia dipanggil untuk hari perhitungan kemudian saya
dihadapkan kepada Al-Mizan. Kebaikan-kebaikanku diletakkan pada salah
satu sisi dan keburukan-keburukanku di sisi lainnya. Maka keburukan-
keburukanku lebih berat daripada kebaikanku. Di saat saya merasa payah,
tiba-tiba didatangkan kepada saya secarik tissue atau kain putih, kemudian ia
diletakkan di kebaikan-kebaikanku maka ia menjadi lebih berat dari pada
keburukan-keburukanku. Dikatakan kepada saya: Apakah engkau tahu apakah
ini? Saya menjawab: Tidak. Dia berkata: Ia merupakan anakmu yang
mengalami keguguran. Saya berkata: Sesungguhnya saya memiliki seorang
anak perempuan. Maka dikatakan: Adapun itu maka dia bukanlah milikmu;
karena engkau mengharapkan kematiannya dahulu.43
41 Hadis ini disebutkan pula oleh Ibrahim bin Muhammad Al-Naji di ‘Ujalah Al-Imla 4/819, dan
dinisbatkan kepada riwayat Ibnu Abi Dunya.
42 Hadis ini disebutkan oleh Ibnu Syahin dalam kitab Al-Targhib Fi Fadhail Al-A’mal, hal. 151, dan
dilemahkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif Al-Jami’ Al-Shagir nomor 2086.
43 Disebutkan oleh ‘Abdul Rahman bin Abi Hatim sebagaimana disebutkan dalam kitab Tasliyah
Maha suci Allah yang tak seorang pun dari hamba-Nya yang mampu
menghitung nikmat-nikmat-Nya, bahkan boleh jadi nikmat-nikmat-Nya
dalam keburukan lebih banyak dari nikmat-nikmat-Nya dalam kebaikan,
sebagaimana dikatakan:
44 Abu ‘Abdillah Zaid bin Aslam Al-‘Adawi Maula ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu.
dari keluarga, harta, dan anaknya, dia mendahulukan semua yang dia cintai
untuk kehidupan akhiratnya, meskipun seorang mukmin terkadang tidak
merasakannya.
Apabila Dia mengambil apa yang diberi-Nya Dia akan memberi pahala…
Lebih agung untuk dia yang kehilangan jika bersabar dan mengharap
pahala…
Akhirnya, segala puji bagi Allah semata dan semoga salam dan salawat
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.