Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HADITS AKHLAK

(HADITS KE 22,23,24)

DOSEN PENGAMPU :
Ust. Helmi Candra
DISUSUN OLEH :
M. FADHIL HAZRA : 12030411268
N. M. ARIF : 12030415012

FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI ILMU HADITS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU - INDONESIA
T. A 2022/2023
HADIS KE 22
1. MATAN HADITS
‫صبَغُ َحدَّثَنَا‬ ْ َ‫ بْنُ أ‬،ِ‫ل ْالف ََرج‬َُ ‫قَا‬: ‫ ابْنُ أ َ ْخبَ َرنِي‬،‫ب‬ ٍ ‫ن َو ْه‬ ُْ ‫ْن يَحْ يَى َع‬
ُِ ‫ ب‬،‫ب‬ َ ‫ن أَي ُّْو‬
ُْ ‫ْن زَ بَّانَُ َع‬ ُْ ‫ل َع‬
ُِ ‫ ب‬،ٍ‫ن فَائِد‬ ُِ ‫س ْه‬
َ ‫ْن‬ ُْ ‫ َع‬،‫أَبِ ْي ِه‬
ُِ ‫ ب‬،ٍ‫ن معَاذ‬
َُ ‫قَا‬: ‫ل‬
‫ل‬ ُُّ ِ‫صلَّى النَّب‬
َُ ‫ي قَا‬ َُّ ‫سلَّ َُم َُو َعلَ ْي ُِه‬
َ ‫ّللا‬ َ : “ُ‫ ط ْوبَى َوا ِلدَ ْي ُِه بَ َُّر َم ْن‬،‫ي تَعَالَى للاُ زَ ا ُدَ َله‬ ُْ ِ‫ع ْم ِرُِه ف‬.”
Artinya
Dari Asbagh bin Al-Faraj menyampaikan kepada kami dengan mengatakan: Ibnu Wahab
memberitakan kepadaku: Dari Yaḥyā bin Ayyūb: Dari Zabbān bin Fā’id dari Sahal bin
Mu‘ādz dari Ayahnya: bahwa dia mengatakan: Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Siapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya, maka keberuntungan
baginya, Allah ‘azza wa jalla menambahkan umurnya.”

2. MAKNA MUFRODAT
‫ط ْوبَُى‬
Nama suruh atau nama pohon yang ada di surga .kemungkinan makna nya adalah
kebagian dan kebaikan
ُ‫زَ ادَُللاُت َ َعالَىُفِ ْيُع ْم ِر ِه‬.
Dia tidak menyia nyiakan umur nya dan bisa juga berarti Allah menambah rezeki nya

3. DIRASAH SANAD

*Syaikh Al bani menilai hadis ini lemah


*Sementara AL HAKIM mengatakan sohih
*Dan adz zahabii menyetujui nya

4. SYARAH HADIS
1.Berbakti kepada ke dua orng tua merupakan sebab keberkahan dan di panjangkan umur
ny
2.orang yang berbakti kepada orang tua ny berhak memasuki thuba ,yaitu surga yang
khusus di peruntunkan Bagi golongan tertentu

Hadits Ke 23
1. Matan Hadits

ُ‫ُفيُقوله‬،ُ‫ُعنُابنُعباس‬،ُ‫ُعنُيزيدُالنحوى‬،ُ‫ُحدثنيُأبي‬:ُ‫يُبنُحسينُقال‬ ّ ‫ُأخبرناُعل‬:ُ‫حدثناُإسحاقُقال‬
ّ
ُ)٢٤ُ:ُ١٧(ُ]‫عزوجلُ(إماُيبلغنُعندكُالكبرُأحدهماُأوكالهماُفالُتقلُلهماُأف)ُإلىُقولهُ[كماُربيانُصغيرا‬
ُ‫فضختهاُاآليةُالتيُفيُبراءةُ(ماُكانُللنبيُوالذينُآمنواُأنُيستغفرواُللمشركينُولوُكانوُأولىُقربيُمنُبعد‬
ُ]١١٣ُ:ُ٩[ُ)ُ‫ماُتبينُلهمُأنهمُأصحابُالجحيم‬

Artinya :

Ishaq mengabarkan kepada kami, ia berkata, ‘Ali bin Husain mengabarkan kepada
kami, ia berkata: Ayahku mengabarkan kepadaku Yazid An-Nahwiy, dari Ikrimah
dari Ibnu ‘Abbas, mengenai tafsir firman Allah ‘Azza wa Jalla (Ayat 23 dari surah
Al-Israa’), “Jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya
dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Rabb-ku, kasihanilah mereka
berdua sebagaimana mereka berdua telah mengasuhku di waktu kecil, ‘Ayat ini
mansukh (dihapus) (dengan ayat 113) dari surah At-Taubah, ‘Tidak orang musyrik,
meskipun mereka adalah kaum kerabat, setelah jelas bagi mereka bahwa mereka
adalah penghuni neraka.1

2. Makna Mufradat :
‫ أف‬: Berarti celaka dan binasa. Ungkapan yang digunakan untuk berkeluh
kesah
‫ ربيان‬: Keduanya membesarkanku, karena salah satu makna “tarbiyah” adalah
membesarkan sesuatu

3. Dirasah sanad :

 Ishaq : Aman dari kesalahan dengan apa yang telah ia hafal


1
Isnadnya Hasan. Ali bin Husein bin Waqid adalah rawi shaduuq, tapi banyak melakukan kesalahan
 Ali bin Hussain : Penilaian terhadapnya adalah lemah
 Hussain bin Waqid : Penilaian terhadapnya adalah dapat dipercaya dan
merupakan orang orang terbaik
 Yazid An-Nahwiy : Penilaian terhadapnya adalah dia amanah dan sopan
diantara para pelayan,dia sholeh
 Ikrimah : Penilaian terhadapnya adalah dia tidak pernah berbohong namun
lemah lebih dari satu

4. Syarah Hadits

 Hadits ini terjadi di zaman Nabi ‫ ﷺ‬dan para sahabatnya, maka kecil
kemungkinan terjadi hal yang demikian itu (ada seorang anak memaki kedua
orang tuanya). Oleh karenanya para sahabat heran. Berbeda mungkin dengan
di zaman sekarang. Zaman sekarang banyak kita dengar ada anak-anak yang
mencaci maki, membentak-bentak, dan menghina kedua orang tuanya.

 Dalam hadits ini, seseorang mencaci maki ayah orang lain hukumnya adalah
haram.Seseorang harus berusaha menjaga lisannya agar tidak mencaci maki
ayah dan ibu orang lain. Washilah ini haram dan juga mengantarkan kepada
perkara yang haram yaitu akhirnya orang tersebut mencaci maki ayah dan
ibunya. Oleh karenanya saat terjadi seperti ini, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi
wa sallam mengatakan: “Sesungguhnya orang ini telah mencaci ibunya dan
ayahnya sendiri.

Hadits ke 24

1. Matan Hadits :
Artinya :

Muhammad bin yusuf mengatakan kepada kami,ia berkata : Israa’il mengabarkan


kepada kami,ia berkata: Simak mengabarkan kepada kami: Dari Mush’ab bin Sa’d dari
ayahnya,Sa’d bin Abi Waqqash,ia berkata, “Ada empat ayat dari Al-Quran yang aku
menjadi penyebab turunnya. (Pertama) Ibuku bersumpah untuk tidak makan dan minum
hingga aku menjauhi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,kemudian Allah Subhanahu
Wa Ta’aala menurunkan (ayat 15 dari surah Luqman), ‘Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan-Ku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentangnya,maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya didunia
dengan baik.’ (Kedua) aku pernah mengambil pedang yang aku sukai, lalu aku berkata
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Wahai Rasulullah, berikanlah kepadaku
pedang ini.’ Maka turunlah (ayat 1 dari surah Al-Anfaal), ‘Mereka menanyakan kepadamu
tentang (pembagian) harta rampasan perang.’ (Ketiga) aku pernah sakit, lalu Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjengukku. Lalu aku berkata “Wahai Rasulullah, aku
ingin membagi hartaku, apakah aku (boleh) berwasiat (untuk memberikan) separuhnya?
‘Beliau menjawab, ‘Tidak’. Lalu aku berkata lagi, ‘Sepertiganya?’ Beliau diam, lalu
sepertiga dibolehkan setelah itu (Keempat) aku pernah minum minuman keras bersama
sekelompok orang dari Anshar. Lalu salah seorang dari mereka memukul rahang unta pada
hidungku. Lalu aku menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Setelah itu Allah
Subhanahu Wa Ta’aala menurunkan ayat tentang haramnya minuman keras (khamr).

2. Makna Mufradat:
 ‫ جاهداك‬: Keduanya berusaha keras agar engkau menyekutukan Allah.
 ‫ صاحبهما‬: Hiduplah bersama keduanya dan layanilah mereka.
 ‫ أربعُآيات‬: Yang dimaksud adalah hukum. Pernyataan Sa’d bin Abi Waqqash bahwa
ada empat ayat dari Al-Qur’an yang diturunkan.
 ‫ األنفال‬: Bentuk jama’ dari An-Nafl yang berarti tambahan.
 ‫ بلحييُجمل‬: Tempat tumbuhnya jenggot pada manusia dan yang lainnya
3. Dirasah Sanad :
 Muhammad bin Yusuf : Dia adalah putra Waqid Al-Hafiz, dapat dipercaya.
Penyusun berkata: Sebaik-baik manusia pada masanya. Ia lahir pada tahun 120.
Muhammad bin Sahl berkata: Kami pergi bersamanya untuk hujan, dan dia
mengangkat tangannya, dan dia tidak mengirim mereka sampai hujan turun.Dia
meninggal di Rabi' al-Awwal pada tahun 2112.
 Israel : Dia adalah putra Yunus bin Abi Ishaq Al-Shaba'i Al-Hamdani Abu Yusuf,
amanah, Saduq, salah satu sahabat terbaik kakeknya, dia berkata: Saya dulu
menghafal hadits kakek saya karena saya hafal surah dari Al-Qur'an. Ahmed
bertanya-tanya siapa yang menyelamatkannya. Dan tentang dia: Lembut, dia
mendengar dari kakeknya di akhirat. Dan Ibn Al-Madini melemahkannya. Ia lahir
pada tahun 100 dan meninggal pada tahun 161.
 Sammak : Ibn Harb, salah seorang ulama, berbeda dalam dokumentasi dan
kelemahannya, dia bertemu dengan delapan puluh sahabat, dia adalah seorang
ulama yang fasih berpuisi dia meninggal pada tahun 123.
 Mush’ab bin Sa’d : Tsiqoh dan banyak hadits
 Sa’d bin Abi Waqash : masuk Islam di masa lalu ketika dia berusia sembilan belas
tahun, dia berkata: Saya berada di tahun ketiga Islam, dia berhijrah ke hadapan
Rasulullah, saw, dan dia yang pertama menembakkan panah di jalan Allah, dan dia
menyaksikan Badar dan semua adegan, dan kepala penaklukan Irak, dan Kufah
Kufah. . Jawab ajakan itu, salah satu ksatria. Dia pensiun dari hasutan ketika dia
melihat perbedaan dan pemisahan, dia membeli tanah dan kemudian pergi keluar
dan pensiun bersama keluarganya, dia dari salah satu orang di Basra, dia melihat
sesuatu turun suatu hari dan dia berkata kepada orang-orang yang bersamanya :
Apakah kamu melihat sesuatu yang seperti burung, lalu dia berkata: Aku melihat
seorang penumpang di atas unta, kemudian datang tak lama setelah pamannya naik
unta dan berkata: Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah
datang. Dia meninggal pada tahun 55, ketika dia berusia 73 tahun, dan dikatakan
sebaliknya, dan dia adalah yang terakhir dari sepuluh kematian yang dijanjanjikan.
4. Syarah Hadits :
 Kisah ini terjadi pada Asma binti Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika ibunya yang
masih dalam keadaan musyrik akan datang untuk berkunjung kepadanya, Asma
meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah kamu
menyambung silaturahmi kepada ibumu” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

 Secara fitrah, seorang anak akan mencintai orang tuanya karena merekalah yang
melahirkan serta mengurusnya, tapi jika mencintainya karena iman maka tidak
dibenarkan.
 Dengan demikian kita tidak boleh berbuat baik kepada orang-orang kafir harbi
atas dasar ayat tersebut. Bahkan seandainya bertemu di medan perang,
diperbolehkan untuk dibunuh. Hal ini sudah pernah terjadi terhadap Abu
Ubaidah Ibnul Jarrah dengan bapaknya pada waktu perang Badar. Bapaknya ikut
di medan pertempuran dan berada di pihak kaum musyrikin kemudian Abu
Ubaidah membunuhnya.
 Timbul pertanyaan, “Bolehkah mendo’akan orang tua yang masih kafir?”
Jawabnya adalah, baik kafir harbi atau bukan kafir harbi tidak diperbolehkan
mendoakannya untuk memintakan ampun dan kasih sayang kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, ketika keduanya masih hidup maupun sudah meninggal.

Anda mungkin juga menyukai