Fadhil Hazra
NIM : 12030411268
1. Nama kitab
2. Nama pengarang
abu al-Faraj ‘Abd al- Rahman bin Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah bin
Abdullah bin Hammadi bin Ahmad bin Muhammad bin Ja’far al-Jauzi bin ‘Abdullah bin al-
Qasim bin al-Nadhr bin al- Qasim bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abd abu al-Faraj ‘Abd
al- Rahman bin Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah bin Abdullah bin Hammadi
bin Ahmad bin Muhammad bin Ja’far al-Jauzi bin ‘Abdullah bin al-Qasim bin al-Nadhr bin al-
Qasim bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abd al-Rahman bin al-Qasim bin Muhammad bin
Abi Bakar al-Shiddiq ra al-Taimi al-Bakari al-Baghdadi al-Faqih al-Hanbali al-Wa’izh. (508-
509 H)
3. Biografi pengarang
Perjalanan dakwah Ibnu al-Jauzi baru mengalami kemunduran setelah kehilangan salah
satu sahabat dekatnya, diketahui sahabatnya tersebut berada dalam lingkaran pejabat
pemerintah, yaitu Ibnu Yunus, karena di tahan pada tahun 1194. Di periode pemerintahan
khalifah yang baru, Khalifah Nashirudinnillah (1159-1225), yang merupakan putera dari al-
Mustadi, Ibnu al-Jauzi dipulangkan ke Baghdad dan dua tahun kemudian meninggal dalam
usia 27 tahun.
4. Sistematika kitab
Mengkonfirmasi antara Hadis dan Nash Al-Qur’an.
Dalam kitab al-Maudhu’at, Ibn al-Jauzi menyebutkan beberapa hadis yang
bertentangan (Ta’arudh) dengan nash al-Qur’an. Ayat yang dijadikan standar dalam
mengklaim sebagai Hadis palsu karena bertentangan dengan ayat- ayat yang sharih
(jelas) maknanya, Qath’i dan tidak dapat dikompromikan. al-Suyuthi bahwa Hadis
dinilai palsu jika bertentangan dengan nash al-Qur’an yang Qath’I dan tidak dapat
dikompromikan
1. Nama kitab
al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahadis al-Maudhu’ah ( الفوائد المجموعة في األحاديث
)الموضوعة
2. Nama pengarang
Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn Abdillah Al-Syaukani al-Shan‟ani (1173-
1250 H)
4. Sistematika kitab
Kitab ini dicetak dalam dua jilid. Jilid pertama memuat:
1. Nama kitab
AL-LA’ALLI
MASNU’AH FI AL-AHADIS AL-MAUDHU’AH
2. Nama pengarang
Abdurrahman bin Kamal bin Abi Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin bin Fakhr
Utsman bin Nadziruddin Muhammad bin Saifuddin al-Khadr bin Najmuddin Abi al-
Shalah Ayub bin Nashir al-Din Muhammad bin Syaikh Himam al-Din al-Khudhri al-
Suyuthi Sedangkan laqabnya Jalaluddin al-Suyuthi sedangkan kunyahnya
dengansebutan Abu Fadhl
.
3. Biografi Imam Al-Syaukani dan al-Adlibi
Ia lahir didaerah bernama Asyuth, yakni sebuah daerah pedalaman di Negeri Mesir
pada hari Ahad bertepatan bulan Rajab tahun 849 H atau pada tanggal 3 oktober 1445
Sebutan al -Suyuti terambil dari nama daerah kelahirannya tersebut. Selain itu juga, ia
juga diberikan sebuah gelar Ibnu al-Kutub dengan sebab dilahirkan diantara buku-buku
milik Ayahnya, ibunya meletakan al-Suyuthi diletakan di atas buku tersebut. Ayahnya
adalah salah seorang keturunan (nasab) yang terakhir dari keluarga Hamamuddin yang
menetap di Asyuth. Sejak muda ayahnya telah meninggalkan keluarganya di
Asyuthdan merantau ke Kairo untuk menimba ilmu pengetahuan dan berguru dengan
Amir Syaikhu. Selama itu ayah al- Suyuthi mendalami ilmu fikih hingga pada tahun
1451 M. dan wafat dalam usia 50 tahun ketika usia al-Suyuthi belum genap enam tahun.
Sedangkan Ibunya adalah keturunan Turki, yang mengandung al-Suyuthi. Al-Suyuti
hidup semasa pada pemerintahan Dinasti Mamluk pada kisaran abad ke-15 M. dan
tergolong juga pada keturunan Persia yang pada awalnya singgah (tinggal) di Baghdad
4. Sistematika kitab
Metode yang digunakan dalam penulisan kitab al-La’ali al-Mashnu’ah fi al-Ahadis al-
Maudhu ’ah adalah disusun dengan menggunakan metode susanan bab aqidah pada jilid
pertama, dan susunan fiqh pada jilid kedua. Adapun sistematika pembahasan pada kitab
tersebut adalah sebagai berikut:
كتاب االيمان 2
كتاب المبتداء 3
كتاب العلم 5
كتاب السنة 7
كتاب المناقب 8
Dalam kitab ini, setiap pembahasan langsung mengutip hadis yang diriwayatkan oleh perawi
tanpa muqaddimah yang dirujuknya, seperti pada umumnya kitab hadis. Apabila imam al-Suyuthi
ingin mengomentari tentang hadis yang disebutkan oleh imam al-Jauzi, maka beliau akan memberi
tanda dengan lafadz ()قلت, lalu beliau merujuk kepada kitab-kitab tertentu, seperti Shahih al-
Bukhari, Lisan al-Mizan karya Ibnu Hajar al-Atsqalani. Apabila Imam Suyuti telah selesai
mengomentari, beliau mengakhirinya dengan pernyataan ( )اعلم وﷲ,Dan al-Suyuthi membuat
rumus untuk hadis yang disampaikan oleh al-Hafidz Abu ‘Abdillah al-Husain bin Ibrahim al-
Jauzaqani dengan simbol ( )جsimbol ini merupakan kesepakatan atau disetujui oleh beberapa
pengarang kitab atas kemaudhu’an hadis tersebut.
Adapun sistematika pembahasan sebagaimana yang pembahas telaah dalam kitab imam
al-suyuthi yaitu dengan menggunakan sistematika pembahasan yan mengawali pembahasan
dengan menyebut hadis-hadis Maudhu’ yang sesuai tema tertentu dengan menyebutkan
referensi (Nama buku atau Ulama), dilanjutkan dengan penyebutan sanad dan matan hadis,
setelah itu dengan menjelaskan sebab-sebab lemahnya hadis-hadis tersebut. Kemudian beliau
memberikan pendapat beliau mengenai pembahasan tentang kelemahan hadis tersebut.
Sebenar nya kitab hadits maudhu’ yang di susun oleh para ulama sangatlah
banyak diantara nya :