Anda di halaman 1dari 9

Nama : M.

Fadhil Hazra

Kelas : Ilmu Hadits 5B

NIM : 12030411268

Matkul : Al-Wadh’u wal Wadh’un

KITAB-KITAB MENGENAI HADITS MAUDHU'

1. Nama kitab

Al Maudhu’at (‫)كتاب الموضوعات‬

2. Nama pengarang

abu al-Faraj ‘Abd al- Rahman bin Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah bin
Abdullah bin Hammadi bin Ahmad bin Muhammad bin Ja’far al-Jauzi bin ‘Abdullah bin al-
Qasim bin al-Nadhr bin al- Qasim bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abd abu al-Faraj ‘Abd
al- Rahman bin Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah bin Abdullah bin Hammadi
bin Ahmad bin Muhammad bin Ja’far al-Jauzi bin ‘Abdullah bin al-Qasim bin al-Nadhr bin al-
Qasim bin Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abd al-Rahman bin al-Qasim bin Muhammad bin
Abi Bakar al-Shiddiq ra al-Taimi al-Bakari al-Baghdadi al-Faqih al-Hanbali al-Wa’izh. (508-
509 H)

3. Biografi pengarang

Selanjutnya di tahun 1178-1179 M, al-Jauzi berhasil menerbangkan karirnya sebagai


pengajar yang bisa mengajar di lima perguruan tinggi di ibu kota dan terkenal pula sebagia
pendakwah mazhab Hanafi pada masa tersebut. Pada dekade 1170-1180, al-Jauzi memang
berjaya dengan menjadi jaksa penyidik setengah resmi dan sangat aktif-aktif dalam mencari
doktrin-doktrin yang menyimpang, maka dari itu al-Jauzi terkenal sangat kritis terhadap aliran
sufi dan syi’ah. Tindakannya ini tentunya mendapatkan pertentangan, terutama dari ulama
yang tergolong liberal. Pragmatisnya terhadap mazhabnya sendiri membuat banyak ulama
yang cemburu.

Perjalanan dakwah Ibnu al-Jauzi baru mengalami kemunduran setelah kehilangan salah
satu sahabat dekatnya, diketahui sahabatnya tersebut berada dalam lingkaran pejabat
pemerintah, yaitu Ibnu Yunus, karena di tahan pada tahun 1194. Di periode pemerintahan
khalifah yang baru, Khalifah Nashirudinnillah (1159-1225), yang merupakan putera dari al-
Mustadi, Ibnu al-Jauzi dipulangkan ke Baghdad dan dua tahun kemudian meninggal dalam
usia 27 tahun.
4. Sistematika kitab
 Mengkonfirmasi antara Hadis dan Nash Al-Qur’an.
Dalam kitab al-Maudhu’at, Ibn al-Jauzi menyebutkan beberapa hadis yang
bertentangan (Ta’arudh) dengan nash al-Qur’an. Ayat yang dijadikan standar dalam
mengklaim sebagai Hadis palsu karena bertentangan dengan ayat- ayat yang sharih
(jelas) maknanya, Qath’i dan tidak dapat dikompromikan. al-Suyuthi bahwa Hadis
dinilai palsu jika bertentangan dengan nash al-Qur’an yang Qath’I dan tidak dapat
dikompromikan

 Mengkonfirmasikan Hadis dengan Hadis yang lebih shahih.


Penetuan hadis berdasarkan kriteria ini sejalan dengan Ibn Qayyim al-Jauziyah dan
Muhammad ‘Ajjaj al-Khatib yang menyatakan bahwa hadis dinilai palsu apabila
bertentangan dengan sunnah sharih saja tanpa harus mutawatir

 Mengkonfirmasikan hadis dengan akal


Dalam al-Qur’an maupun hadis sering ditemukan hal-hal yang tidak dapat diterima
oleh akal. Akan tetapi itu bukanlah suatu alasan untuk menolak ayat dan hadis tersebut
karena tidak diterimanya oleh akal bisa jadi karena kejadian tersebut diluar jangkauan
akal sehingga tidak sanggup menerimanya, atau mungkin akal belum sanggup
membuktikan akan kebenarannya dengan menunjukkan bukti-bukti. Akan tetapi yang
dimaksud dalam pembahasan ini adalah hadis yang bertentangan dengan akal dan tidak
dapat diinterpretasikan.

 Menganalisis Hadis yang bertentangan dengan ushul syari’ah


Diantara dasar syariat Islam adalah keadilan terhadap setiap hukum dalam
memberikan pahala dan siksaan terhadap pelakunya. Semua amalan akan dibalas
dengan setimpal sesuai usaha dan pengorbanan seseorang

1. Nama kitab
al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-Ahadis al-Maudhu’ah ( ‫الفوائد المجموعة في األحاديث‬
‫)الموضوعة‬
2. Nama pengarang
Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn Abdillah Al-Syaukani al-Shan‟ani (1173-
1250 H)

3. Biografi Imam Al-Syaukani dan al-Adlibi


Nama al-Syaukani sendiri adalah nisbah kepada daerah
kelahirannya, Hijrah Syaukan, sebuah daerah yang dihuni oleh salah satu kabilah
Khaulan dan masih berjarak dekat kota Shana‟a ibu kota Yaman. (Al-Syaukani, 1983
: 3) Al-Syaukani lahir pada hari Senin, 18 Dzulqaidah 1173 H/1759 M di Hijrah
Syaukan. Ayahnya, „Ali Ibn Muhammad Ibn Abdillah adalah seorang hakim dan
cendikia dimasanya dan bermadzad Zaidi. Keluarga besarnya dikenal sebagai keluarga
yang memiliki wawasan yang luas. Tidak heran jika al-Syaukani tumbuh menjadi
seorang yang juga sangat mencintai ilmu pengetahuan. Al-Syaukani dengan madzab
Zaidi yang dipegang teguh oleh ayahnya merupakan salah satu cabang dari Syi‟ah dan
biasa disebut aliran Syi‟ah Zaidiyah. Aliran ini adalah golongan Syi‟ah moderat yang
sedikit menyimpang dari Syi‟ah lainnya. Zaidiyah Yaman lebih dekat kearah Sunni
dari pada kearah Syi‟ah lainnya. Oleh karena pertama kali belajar pada ayahnya
sendiri. Sejak kecil, maka ia tumbuh dan terdidik dalam tradisi Syi‟ah zaidiyah, dan
bahkan berdasarkan dalam keterangan disebutkan bahwa Al-Syaukani mampu
menghafal al-qur‟an dan berbagai kitab ilmu pengetahuan lainnya. Diantaranya adalah
kitab al-Azhar Fi Fiqh al-Aimmah al-Athar karangan Imam al-Mahdi yang kitab fiqih
bermadzab Zaidiyah, kemudian kitab al-Kafiyah Wa al-Syafiyah li Ibn al-Hajib dan al-
Talkhish Fi ‘Ulum al- Balaghiah li al-Qazwaini. Selain itu, beliau juga akrab dengan
kitab-kitab Sejarah dan Ma’ajim al-Adab.

4. Sistematika kitab
Kitab ini dicetak dalam dua jilid. Jilid pertama memuat:

1) al-Nasyir, yaitu Muqaddimah Maktabah Nazar Musthafa al-Baz-Riyadh.


2) Muqaddimah al-Muhaqqiq, yaitu Ridwan Jami‟ Ridwan
3) Muqaddimah al-Musannif, yaitu Syekh Muhammad Ibn „Ali Al-Syaukani
4) Setelah itu masuk pada pembahasan kitab yang diawali dengan bab Thaharah, dilanjutkan
dengan bab shalat, bab shadaqah, bab shiyam, haji, nikah, talak, mu‟amalah, bab
makanan dan minuman, bab al-Libas wa al-Takhtim, bab al- Khadb, bab al-Qadha’,
hudud, jihad dan diakhiri dengan bab adab, zuhud, Thib dan Iyadah al-Maridh.

Adapun jilid kedua memuat


1) Bab Fadha’il yang masih terbagi menjadi beberapa sub bab seperti bab
Fadha’il‘Ilm, Fadha’il al-Qur’an, Fadha’il Nabi saw. dan sebagainya.
2) Bab Shifat
3) Bab al-Iman.
4) Khatimah, dengan menyebutkan hadis-hadis yang tidak dikhususkan dalam bab
tertentu.
5) Maraji’ al-Kitab.
6) Fihris al-Maudhu’at.
Secara umum, metode yang digunakan imam Al-Syaukanidalam kitab al-Fawa’id al-
Majmu’ah dengan cara mengumpulkan hadis-hadis dhaif dan maudhu’ yang terdapat
didalam kitab-kitab maudhu’at yang sudah ada sebelumnya. Diantaranya kitab
Mukhtashar karya al-Majid, Maqashid li al-Sakhawi, Tamyiz al-Thayyib min al-Khabits,
al-Dzil ‘ala Maudhu’at Ibn al-Jauzi dan Kitab al-Wajiz li al-Suyuthi, Takhrij al-Ihya’ li
al-‘Iraqi, dan al-Tazkirah li Ibn Tahir al-Fattani.
 Al-Syaukani dalam menyusun bukunya mengikuti Abwab al-Fiqhiyyah, adapun bab-bab
tersebut ada yang berdiri sendiri dan ada pula yang masih terbagi lagi dalam beberapa sub bab
dan pembahasan. Contoh bab yang berdiri sendiri seperti bab tentang Taharah, sedang bab yang
yang masih memiliki sub bab seperti bab al-Shalah, yang kemudian dirinci oleh beberapa sub
bab diantaranya bab shalat lail, shalat duha dan sebagainya.
.
 alam setiap bab, al-Syaukani menyebutkan hadis-hadis dhaif dan maudhu’ yang terkait dengan
bab tersebut. Dengan pendekatan jarh wa ta‟dil al syaukani sebenarnya tidak memiliki konsep
paten mengenai hadis maudhu‟ secara mandiri. Kemudian dia menyebutkan komentar-
komentar para ulama hadis dan pengarang kitab yang dirangkumnya secara singkat mengenai
hukum hadis tersebut disertai dengan alasannya.

1. Nama kitab
AL-LA’ALLI
MASNU’AH FI AL-AHADIS AL-MAUDHU’AH

2. Nama pengarang
Abdurrahman bin Kamal bin Abi Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin bin Fakhr
Utsman bin Nadziruddin Muhammad bin Saifuddin al-Khadr bin Najmuddin Abi al-
Shalah Ayub bin Nashir al-Din Muhammad bin Syaikh Himam al-Din al-Khudhri al-
Suyuthi Sedangkan laqabnya Jalaluddin al-Suyuthi sedangkan kunyahnya
dengansebutan Abu Fadhl
.
3. Biografi Imam Al-Syaukani dan al-Adlibi
Ia lahir didaerah bernama Asyuth, yakni sebuah daerah pedalaman di Negeri Mesir
pada hari Ahad bertepatan bulan Rajab tahun 849 H atau pada tanggal 3 oktober 1445
Sebutan al -Suyuti terambil dari nama daerah kelahirannya tersebut. Selain itu juga, ia
juga diberikan sebuah gelar Ibnu al-Kutub dengan sebab dilahirkan diantara buku-buku
milik Ayahnya, ibunya meletakan al-Suyuthi diletakan di atas buku tersebut. Ayahnya
adalah salah seorang keturunan (nasab) yang terakhir dari keluarga Hamamuddin yang
menetap di Asyuth. Sejak muda ayahnya telah meninggalkan keluarganya di
Asyuthdan merantau ke Kairo untuk menimba ilmu pengetahuan dan berguru dengan
Amir Syaikhu. Selama itu ayah al- Suyuthi mendalami ilmu fikih hingga pada tahun
1451 M. dan wafat dalam usia 50 tahun ketika usia al-Suyuthi belum genap enam tahun.
Sedangkan Ibunya adalah keturunan Turki, yang mengandung al-Suyuthi. Al-Suyuti
hidup semasa pada pemerintahan Dinasti Mamluk pada kisaran abad ke-15 M. dan
tergolong juga pada keturunan Persia yang pada awalnya singgah (tinggal) di Baghdad

Kemudian lalu pindah ke Asyuth. Keturunan al-Suyuthi merupakan keturunan yang


terpandang pada masanya itu, bahkan ditempatkan pada posisi-posisi penting dalam
pemerintahan. al-Suyuthi mendapatan lingkungan yang memiliki keilmuan dan
ketakwaan karena Ayahnya sangat gigih dalam mengajarkan Alquran dan ilmu
pengetahuan terhadap al-Suyuthi. Dan pada usia masih 6 tahun Ia telah menghafal al-
Qur’an dari al-Fatihahhingga al-tahrim, dan ketika beranjak (memasuki) pada usia 8
tahun telah menghafal keseluruhan al-Qur’an. Pada usia 27 tahun al-suyuthi resmi
menjadi seorang mufthi dan mengajarkan semua kedisiplinan ilmu. Berbagai ilmu yang
dikuasainya diantaranya dibidang tafsir, hadis, fiqh, nahwu, ma’ani dan ilmu mantiq.
Untuk kepentingan ilmu ia melakukan perjalanan ke Syam (Hijaz), Yaman, Hindia,
Magribi, taqrur, dan juga pada tempat asal nenek moyangnya di Bagdad. Kemudian
beliau pergi haji dan meminum air zam-zam dengan dua niat diantaranya ingin
menguasai ilmu fiqh setingkat dengan imam Sirojuddin al-Bulqini, menguasai hadis
setingkat imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani.

4. Sistematika kitab
Metode yang digunakan dalam penulisan kitab al-La’ali al-Mashnu’ah fi al-Ahadis al-
Maudhu ’ah adalah disusun dengan menggunakan metode susanan bab aqidah pada jilid
pertama, dan susunan fiqh pada jilid kedua. Adapun sistematika pembahasan pada kitab
tersebut adalah sebagai berikut:

Tema (Jilid I, Susunan Aqidah) NO


‫كتاب التوحيد‬ 1

‫كتاب االيمان‬ 2

‫كتاب المبتداء‬ 3

‫كتاب األنبياء والقدماء‬ 4

‫كتاب العلم‬ 5

‫كتاب فضائل القرأن‬ 6

‫كتاب السنة‬ 7

‫كتاب المناقب‬ 8

‫مناقب الخلفاء األربعة‬ 9

Sedangkan pada Jilid II, berdasarkan Susunan Fiqh


1. ‫كتابالطهارة‬
2. ‫كتابالصالة‬
3. ‫كتاب الصدقات‬
4. ‫كتاب الصيام‬
5. ‫كتاب الحج‬
6. ‫كتاب الجهاد‬
7. ‫كتاب المعامالت‬
8. ‫كتابالنكاح‬
9. ‫كتاب األحكام والحدود‬
10. ‫كتاب األطعمة‬
11. ‫كتاب اللباس‬
12. ‫كتاب األدب‬
13. ‫كتاب الذكر والدعاء‬
14. ‫كتاب الموعظ والوصايا‬
15. ‫كتاب الفتن‬
16. ‫كتاب المرض والطيب‬
17. ‫كتاب الموت والقبور‬
18. ‫كتاب الموارث‬
19. ‫كتاب البعث‬
20. ‫كتاب متفرقة‬

Dalam kitab ini, setiap pembahasan langsung mengutip hadis yang diriwayatkan oleh perawi
tanpa muqaddimah yang dirujuknya, seperti pada umumnya kitab hadis. Apabila imam al-Suyuthi
ingin mengomentari tentang hadis yang disebutkan oleh imam al-Jauzi, maka beliau akan memberi
tanda dengan lafadz (‫)قلت‬, lalu beliau merujuk kepada kitab-kitab tertentu, seperti Shahih al-
Bukhari, Lisan al-Mizan karya Ibnu Hajar al-Atsqalani. Apabila Imam Suyuti telah selesai
mengomentari, beliau mengakhirinya dengan pernyataan ( ‫)اعلم وﷲ‬,Dan al-Suyuthi membuat
rumus untuk hadis yang disampaikan oleh al-Hafidz Abu ‘Abdillah al-Husain bin Ibrahim al-
Jauzaqani dengan simbol (‫ )ج‬simbol ini merupakan kesepakatan atau disetujui oleh beberapa
pengarang kitab atas kemaudhu’an hadis tersebut.

Berikut ini bentuk ilustrasi dari kitab tersebut :


‫ كتاب تاريخ الخطيب‬:‫الخطيب‬
‫ كتاب المستدرك على‬:‫الحاكم‬
‫الصحيحين للحاكم‬
‫ كتاب الكامل في ضعفاء‬:‫ابن عدي‬
‫الرجال البن عدي‬
‫ كتاب الضعفاء الكبير‬:‫العقيلي‬
‫للعقيلي‬
‫ كتاب صحيح ابن حبان‬:‫ابن حبان‬
‫ كتاب االفراد للدار القطني‬: ‫دار القطني‬
‫ كتاب حلية االولياء وطبقات‬:‫ابو نعيم‬
‫االصفياء ألبي نعيم‬
‫ امام السيوطي‬:‫قلت‬
‫ لما اورده ابن ابراهيم الج‬:‫ج‬

Adapun sistematika pembahasan sebagaimana yang pembahas telaah dalam kitab imam
al-suyuthi yaitu dengan menggunakan sistematika pembahasan yan mengawali pembahasan
dengan menyebut hadis-hadis Maudhu’ yang sesuai tema tertentu dengan menyebutkan
referensi (Nama buku atau Ulama), dilanjutkan dengan penyebutan sanad dan matan hadis,
setelah itu dengan menjelaskan sebab-sebab lemahnya hadis-hadis tersebut. Kemudian beliau
memberikan pendapat beliau mengenai pembahasan tentang kelemahan hadis tersebut.

Sebenar nya kitab hadits maudhu’ yang di susun oleh para ulama sangatlah
banyak diantara nya :

.‫هـ‬414 ‫ ألبي سعيد محمد بن علي النقاش الحنبلي ت‬:‫مفقود ]الموضوعات‬1)


.‫ هـ‬494 ‫ البن ودعان الموصلي ت‬،‫مطبوع ]األربعون الودعانية الموضوعة‬2)
‫)‪3‬مطبوع ]التذكرة في األحاديث الموضوعات لمحمد بن القيسراني ت ‪507‬هـ‪.‬‬
‫)‪4‬مطبوع ]األباطيل والمناكير والصحاح والمشاهير للجوزقاني ت ‪543‬هـ‪.‬‬
‫)‪5‬مطبوع ]الموضوعات من األحاديث المرفوعات البن الجوزي‪ ،‬ت ‪597‬هـ‪.‬‬
‫)‪6‬مطبوع ]المغني عن الحفظ والكتاب بقولهم لم يصح شيء في هذا الباب للموصلي ت‬
‫‪622‬هـ‪.‬‬
‫)‪7‬مفقود ]العقيدة الصحيحة في األحاديث الموضوعة الصريحة للموصلي ت ‪ 622‬هـ‪.‬‬
‫)‪8‬مخطوط ]األحاديث الموضوعة في األحكام المشروعة‪ ،‬للموصلي ت ‪622‬هـ‪.‬‬
‫====مكتبة األوقاف العامة ‪ 13751‬ورقة ‪14‬‬
‫)‪9‬مطبوع ]موضوعات الصاغاني ت ‪650‬هـ‪.‬‬
‫)‪10‬مطبوع ]الدر الملتقط في تبيين الغلط ونفي اللغط للصاغاني ت ‪650‬هـ‪.‬‬
‫)‪11‬مطبوع ]رسالة في األحاديث الموضوعة في شهاب األخبار للقضاعي‪ ،‬للصاغاني ‪650‬هـ‪.‬‬
‫)‪12‬مطبوع ]األحاديث الموضوعة التي يرويها العامة والقصاص لعبد السالم بن عبد ﷲ بن‬
‫تيميه‪ ،‬جد شيخ اإلسالم توفي سنة ‪652‬هـ‪.‬‬
‫)‪13‬مفقود ]رسالة في أحاديث ضعيفة وموضوعة لمحمد الحنبلي ت ‪744‬هـ‪.‬‬
‫)‪14‬مطبوع ]ترتيب الموضوعات البن الجوزي ت ‪597‬هـ للذهبي ت ‪748‬هـ‪.‬‬
‫)‪15‬مطبوع ]موضوعات مستدرك محمد بن عبد ﷲ الحاكم ت ‪534‬هـ‪ ،‬للذهبي‪.‬‬
‫)‪16‬مطبوع ]جملة من األحاديث الضعيفة والموضوعة‪ ،‬البن عبد الهادي الحنبلي ت ‪ 744‬هـ‪.‬‬
‫)‪17‬مطبوع ]مختصر األباطيل والموضوعات‪ ،‬جمع اإلمام الذهبي ت ‪748‬هـ أيضا‪.‬‬
‫)‪18‬مخطوط ]موضوعات المصابيح‪ ،‬لسراج الدين عمر بن على القزويني ت ‪750‬هـ‪.‬‬
‫====مكتبة الملك عبد العزيز‪ ،‬مجموعة المحمودية)‪(20 / 2621‬‬
‫====الخزانة التيمورية مجامع ‪ 172‬صفحة من ‪39‬؛ مجامع ‪ 265‬صفحة من ‪17‬‬
‫)‪19‬مطبوع ]المنار المنيف في الصحيح والضعيف‪ ،‬البن القيم ت ‪751‬هـ‪.‬‬
‫)‪20‬مطبوع ]الموضوعات في اإلحياء‪ ،‬للعراقي ت ‪806‬هـ‪.‬‬
‫)‪21‬مخطوط ]األحاديث الموضوعة في مسند اإلمام أحمد‪ ،‬للعراقي ت ‪806‬هـ‪.‬‬
‫====مكتبة المصغرات الفلمية بقسم المخطوطات بالجامعة اإلسالمية‪ ،‬رقم ‪.917 / 1‬‬
‫====راغب باشا ‪ 1470‬ورقة ‪158-157‬‬
‫)‪22‬مطبوع ]أحاديث اإلحياء التي ال أصل لها‪ ،‬لإلمام السبكي وهو جزء من طبقات الشافعية‬
‫الكبرى‪.‬‬
‫)‪23‬مطبوع ]الكشف الحثيث عمن رمي بوضح الحديث‪ ،‬لسبط بن العجمي ت ‪841‬هـ‪.‬‬
‫)‪24‬مطبوع ]سفر السعادة للعالمة اللغوي مجد الدين الفيروز أبادي ت ‪871‬هـ‪.‬‬
‫)‪25‬مخطوط ]تلخيص الموضوعات‪ ،‬لجالل الدين بن درباس ت ‪622‬هـ‪.‬‬
‫====مكتبة المصغرات الفلمية بقسم المخطوطات بالجامعة اإلسالمية‪ ،‬رقم ‪.8864‬‬
‫====كوبريلي رقم ‪ 459‬ورقة ‪.184‬‬
‫)‪26‬مفقود ]البرق اللموع لكشف الحديث الموضوع‪ ،‬لقطب الدين محمد بن محمد الخيضري ت‬
‫‪894‬هـ‪.‬‬
‫)‪27‬مطبوع ]الآللئ المصنوعة في األحاديث الموضوعة‪ ،‬النكت البديعات على الموضوعات‪،‬‬
‫التعقيبات‪ ،‬الوجيز‪ :‬كلها لجالل الدين السيوطي ت ‪911‬هـ‪.‬‬
‫)‪28‬مطبوع ]تحذير الخواص من أكاذيب القصاص‪ ،‬لجالل الدين السيوطي ت ‪911‬هـ‪.‬‬
‫)‪29‬مطبوع ]الغماز على اللماز في الموضوعات المشهورات‪ ،‬للسمهودي ت ‪911‬هـ‪.‬‬
‫)‪30‬مفقود ]الفوائد المجموعة في األحاديث الموضوعة‪ ،‬لمحمد بن يوسف ت ‪942‬هـ‪.‬‬
‫)‪31‬مطبوع ]تنريه الشريعة المرفوعة عن األخبار الشنيعة الموضوعة لعلي الكناني ت‬
‫‪963‬هـ‪.‬‬
‫)‪32‬مطبوع ]تذكرة الموضوعات‪ ،‬للعالمة محمد بن طاهر الفتني الهندي ت ‪986‬هـ‪.‬‬
‫)‪33‬مطبوع ]األسرار المرفوعة في األخبار الموضوعة لعلي بن محمد الهروي ت ‪1014‬هـ‪.‬‬
‫)‪34‬مطبوع ]المصنوع في معرفة الحديث الموضوع‪ ،‬لعلي بن محمد الهروي ت ‪1014‬هـ‪.‬‬
‫)‪35‬مطبوع ]الفوائد الموضوعة في األحاديث الموضوعة‪ ،‬للكرمي ت ‪1023‬هـ‪.‬‬
‫)‪36‬مخطوط ]مختصر الآللئ المصنوعة في األحاديث الموضوعة للحريشي ت ‪1143‬هـ‪.‬‬
‫====مكتبة المصغرات الفلمية بقسم المخطوطات بالجامعة اإلسالمية‪ ،‬رقم ‪.1342 / 1‬‬
‫)‪37‬مطبوع ]المغير على األحاديث الموضوعة في الجامع الصغير‪ ،‬للغماري الحسني‪.‬‬
‫)‪38‬مطبوع ]الكشف اإللهي عن شديد الضعف والموضوع والواهي للسندروسي ت ‪1177‬هـ‪.‬‬
‫)‪39‬مطبوع ]الدرر المصنوعات في األحاديث الموضوعات‪ ،‬لإلسفراييني ت ‪1188‬هـ‪.‬‬
‫)‪40‬مطبوع ]النخبة البهية في األحاديث المكذوبة علي خير البرية‪ ،‬لألمير المالكي ت ‪1228‬‬
‫هـ‪.‬‬
‫)‪41‬مطبوع ]الفوائد المجموعة في األحاديث الموضوعة‪ ،‬للشوكاني ت ‪1250‬هـ‪.‬‬
‫)‪42‬مطبوع ]اآلثار المرفوعة في األحاديث الموضوعة‪ ،‬للكنوي الهندي ت ‪1304‬هـ‪.‬‬
‫)‪43‬مطبوع ]اللؤلؤ المرصوع فيما قيل ال أصل له أو بأصله موضوع‪ ،‬للقاوقجي ت ‪1305‬هـ‪.‬‬
‫)‪44‬مطبوع ] تحذير المسلمين من األحاديث الموضوعة على سيد المرسلين‪ ،‬لمحمد األزهري‬
‫ت ‪1325‬هـ‪.‬‬
‫)‪45‬مفقود ]تطهير السنة المرفوعة من األحاديث الموضوعة‪ ،‬لمحمد بن أحمد الكانوني العبدي‬
‫ت ‪1357‬هـ‪.‬‬
‫)‪46‬مطبوع ]الجد الحثيث في بيان ما ليس بحديث‪ ،‬للعامري الغزي ت ‪1143‬هـ‪.‬‬
‫)‪47‬مطبوع ]فصل الخطاب بنقد المغني عن الحفظ والكتاب‪ ،‬ألبي إسحاق الحويني حجازي بن‬
‫محمد شريف‪.‬‬
‫)‪48‬مطبوع ]سلسلة األحاديث الضعيفة والموضوعة‪ ،‬لناصر الدين األلباني ت ‪1420‬هـ‪.‬‬
‫)‪49‬مطبوع ]النافلة في األحاديث الضعيفة والباطلة‪ ،‬ألبي إسحاق الحويني حجازي بن محمد‬
‫شريف‪.‬‬
‫)‪50‬مطبوع ]ضعيف الجامع الصغير وزياداته‪ ،‬لأللباني ت ‪1420‬هـ كذلك‪.‬‬
‫)‪51‬مطبوع ]التحديث بما قيل ال يصح فيه حديث‪ ،‬للدكتور بكر بن عبد ﷲ أبو زيد‪.‬‬
‫)‪52‬مطبوع ]التحفة الكريمة في بيان بعض األحاديث الموضوعة والسقيمة‪ ،‬لعبد العزيز بن‬
‫باز‪.‬‬
‫)‪53‬مطبوع ]جمع األحاديث الموضوعة المتفق عليها والمختلف فيها على ترتيب حروف‬
‫المعجم‪ ،‬لعدنان عبد الرحمن بن محمد بارالدي‪ ،‬رسالة دكتوراه‪.‬‬

‫المصنفات في أسماء الوضاعين‪:‬‬


‫)‪1‬مطبوع ]الكشف الحثيث عمن رمي بوضح الحديث‪ ،‬لسبط بن العجمي ت ‪841‬هـ‪.‬‬
‫)‪2‬مطبوع ]تذكرة الطالبين في بيان الموضوع وأصناف الوضاعين‪ ،‬وشرحه الجليس األمين‪،‬‬
‫لمحمد بن الشيخ علي آدم األثيوبي الولوي‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai