MAKALAH AKHLAK DAN MUAMALAH

KELOMPOK 3

Disusun oleh : Riyan Wahyu Nur Insani (16420541)

Lintang Aprilia Pangestuti (20420687)
Yara Natasya Salnabilla (20420606)

Fakultas Ekonomi
Ekonomi Pembangunan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Tahun 2021/2022
 URGENSI KELUARGA DALAM HIDUP MANUSIA
Secara sosiologis keluarga merupakan golongan masyarakat terkecil yang terdiri atas
suami, isteri, dan anak. Pengertian demikian mengandung dimensi hubungan darah dan juga
hubungan sosial. Dalam hubungan darah keluarga bisa dibedakan menjadi keluarga besar dan
keluarga inti, sedangkan dalam dimensi sosial, keluarga merupakan kesatuan sosial yang
diikat oleh hubungan atau interaksi dan yang saling mempengaruhi. Pengertian keluarga
dapat ditinjau dari perspektif psikologis adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam
tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin
sehingga saling mempengaruhi, memperhatikan, dan saling menyayangi.

AKHLAK SUAMI ISTRI :

 Suami menjadi seorang pemimpin dalam rumahtangganya.
 Memberikan izin kepada istri
 Memberikan nafkah kepada istri dan anaknya
 Memperlakukan satu sama lain dengan cara yang ma’ruf dan akhlaq yang baik
 Saling memberikan kasih sayang
 Saling membimbing dan menasihati
 Saling manjaga rahasia
 Saling mempercayai
 Bertangggungjawab atas keluarga yang di bina

AKHLAK ORANG TUA TERHADAP ANAK :

 Mengajarkan mereka (anak) untuk berbuat baik
 Tidak memaksa anak berbuat melebihi batas kemampuannya
 Tidak menghalangi mereka berbuat taat kepada Allah
 Memperlakukan anak dengan baik
 Menjadi teladan yang baik untuk anaknya
 Tidak membuat mereka sengsara karena pendidikan yang salah
 Membekali anak dengan ilmu yang bermanfaat
 Bertangggungjawab terhadap anaknya

AKHLAK ANAK TERHADAP ORANGTUA :

 Berbakti kepada kedua orang tua
 Berdoa demi kebaikan dan kebahagiaan kedua orang tua.
 Taat kepada kedua orang tua selama tidak mendurhakai Allah
 Memperlakukan orang tua dengan baik
 Tidak membuat mereka marah dan sengsara
 Memulikan orang tua
 Tidak berbohong terhadap kedua orang tua
 Bersikap sopan, berbicara santun, dan tidak mencaci kepada kedua orang tua.
 MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

Cita-cita utama seseorang ketika memutuskan untuk berumah tangga adalah

membangun keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah. Dalam balutan kebahagian
dan keharmonisan sesuai tuntunan Islam. Membangun keluarga langgeng umumnya
tidak mudah. Butuh perjuangan yang istiqamah, dan keikhlasan untuk mencapainya.
Islam mengajarkan banyak sekali cara merenda keluarga sakinah. Berikut di
antaranya:

 Memilih pasangan yang tepat atau sesuai kriteria.

 Terpeliharanya komunikasi yang baik agar tumbuh rasa saling percaya,
pengertian, dan menghargai.
 Mengisi hari-hari dalam keluarga dengan penuh kasih sayang
 Menjalankan kewajiban masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
 Keluarga dibangun dengan pondasi agama dan semata-mata untuk ketakwaan
kepada Allah.
 Senantiasa bersyukur kepada Allah
LARANGAN KERAS DALAM RUMAH TANGGA :
Nusyuz lazimnya dipahami sebagai bentuk praktik kedurhakaan istri terhadap suami.
Padahal sebenarnya nusyuz bisa dilakukan masing-masing pihak. Karenanya kalangan laki-
laki perlu mempelajari kembali bentuk-bentuk nusyuz, kekerasan, dan penanganannya agar
tidak mengundang murka Allah, keretakan rumah tangga, dan bisa mengarah pada kriminal.
Bentuk nusyuz (durhaka) ialah di mana pelakunya adalah suami. Nusyuz yang
dilakukan suami harus dianalisa terlebih dahulu. Kalau suami tidak menunaikan
kewajibannya terhadap istri seperti nafkah atau pembagian giliran (bagi yang poligami),
dalam hal ini pengadilan berhak menekan suami untuk menunaikan kewajibannya. Kalau
suami berperangai buruk terhadap istri, menyakiti istri, dan menganiaya istri, pemerintah
wajib menghentikan tindakan aniaya tersebut sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tatimmah.
Kalau suami mengulangi tindakan aniayanya, pemerintah wajib menjatuhkan sanksi
untuknya. Hal ini dimaksudkan agar setiap pasangan dapat menghindarkan diri dari tindakan
aniaya satu sama lain.