Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN KARDIO VASKULER

Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Nama Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian

Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Inspeksi
6 Ukur tanda vital
7 Inspeksi warna kulit: pucat atau tidak
8 Inspeksi konjungtiva: anemis/tidak
9 Inspeksi pernafasan cuping hidung
Inspeksi mukosa mulut kering atau tidak,
10 pucat atau tidak
11 Inspeksi peningkatan JVP
12 Inspeksi pulsasi apeks jantung
13 auskultasi di apeks jantung
14 auskultasi di basal kiri (pulmonic)

15

Auskultasi di basal kanan (aortic)


Auskultasi paru 10 titik

16

Perkusi batas jantung : batas atas bawah


(perkusi hingga ada perubahan suara dari
dullness ke timpani), batas lateral(perkusi
ICS 4 atau 5 medial ke lateral. Normal s.d
17 mid klavikula. Indikasi kardiomegali: batas
bawah ICS >5, lateral > mid klavikula)

Perkusi paru terhadap adanya edema


18 pulmonal
19 Hitung CRT, normal jika < 3 dtk
20 Raba nadi perifer, bisa menggunakan skala 3

Skala 3: 0 tidak ada, 1 lemah, 2 normal, 3


bounding
21 Kaji turgor kulit. Penurunan turgor
menandakan masalah cairan
22 Raba suhu akral, dingin atau hangat.
Caranya: lakukan perabaan suhu
ekstremitas dengan menggunakan
punggung tangan dan lakukan secara
bersamaan di kedua ekstremitas

23 Tentukan derajat edema edema. Sumber:


Guelph General Hospital Congestive Heart
Failure Pathway

Derajat 1: 2 mm atau kurang, pitting ringan, tidak ada distorsi, segera menghilang setelah tekanan dilepaskan
Derajat 2: kedalaman pitting 2-4 mm, belum ditemukan distorsi, menghilang 10-25 detik
Derajat 3: kedalaman pitting 4-6 mm, edema lebih dari 1 menit. Ekstremitas yang edema terlihat bengkak
Derajat 4: kedalaman pitting 6-8 mm, terlihat lebih dalam, pengembalian edema 2-5 menit, ekstremitas mengalami edema
penuh
Nilai = (skor/21) x 100
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR= Jumlah Check-list x 100 Penilai,
23

( )
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM PERSARAFAN
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa

Mahasiswa
No Pengkajian Sistem Persarafan
Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatikan privasi
Pelaksanaan

6 Inspeksi kuantitas kesadaran menggunakan nilai GCS

Inspeksi adanya luka pada kepala, wajah, cephal


hematome, racoon eye, perdarahan telinga hidung
7 dan mulut
Inspeksi kesimetrisan penciuman (indikator fungsi
8 nervus I)

Inspeksi kesimetrisan refleks pupil terhadap cahaya,


pemeriksaan lapang pandang (indikator fungsi nervus
9 II)

Inspeksi simetrisitas pergerakan bola mata dan


kemampuan menggerakkan bola mata (indikator
10 fungsi nervus III, IV dan VI)
Inspeksi wajah, apakah terdapat simetrisitas (jika ya
11 terdapat gangguan nervus VII fasialis)
Inspeksi mulut apakah mencong atau tidak (jika ya
12 terdapat gangguan nervus VII fasialis)

Minta pasien membuka mulut, tersenyum. Lihat


simetrisitasnya (jika tidak simetris terjadi gangguan
13 nervus V dan VII)

Lakukan pemeriksaan N VIII dengan tes Rinne- Webber


dan tes keseimbangan :hidung-jari atau tumit-kaki (jika
ada tremor dan past pointing indikasi penyakit
14 cerebellar)

Inspeksi adanya gangguan menelan atau tidak (,jika


15 pasien tersedak, terdapat gangguan nervus IX dan X)

Minta pasien menjulurkan lidahnya, lihat apakah lidah


tertarik ke satu sisi (jika ya, mengindikasikan gangguan
16 nervus XII)

Minta pasien menjulurkan lidah, beri sensasi rasa


pahit, manis, dan asin (jika ada gangguan N VII maka
sensasi di anterior lidah bermasalah, jika gangguan
17 nervus X maka gangguan di posterior lidah)

Inspeksi kemampuan mengangkat bahu dan


menggerakkan leher (jika ada masalah, indikasi
18 gangguan nervus XI)
Inspeksi kemampuan bergerak secara mandiri dan
19 rentang gerak lengan kanan dan kiri

Inspeksi adanya luka pada ekstremitas atas, luka bisa


disebabkan fraktur atau trauma yang menyebabkan
20 gangguan persarafan
Kaji kekuatan otot lengan : Minta pasien mengangkat
tangan, jika langsung terjatuh lagi kekuatan otot 3. Jika
bisa melawan gravitasi beri beban, Jika tidak mampu
menahan beban kekuatan otot 4, jika mampu
21 menahan kekuatan 5.

Jika pasien tidak mampu mengangkat tangan, minta


pasien menggeser tangannya, jika mampu menggeser
kekuatan otot 2, jika tidak mampu menggeser raba
tonus otot, jika teraba kekuatan 1, jika tidak kekuatan
22 0

lakukan general inspeksi pada area ekstremitas untuk


mengidentifikasi adanya scar, kehilangan massa otot
(wasting of muscle), gerakan yang tidak disadari pada
ekstremitas, fasikulasi (fasciculation), dan tremor pada
23 ekstremitas atas

Kaji titik dermatom (cek sensasi kulit) memberikan


stimulus halus menggunakan kapas pada bagian
central point (sternal angle/dahi), lengan (cek titik C3,
C4, C5, T1, C6, C7 dan C8) bandingkan lengan kanan
dan kiri, lanjutkan dengan prict test (cek sensasi tajam)
24 di titik yang sama

Cek vibrasi dengan garpu tala (letakkan area strenum),


letakkan pada samping ujung ibu jari tangan dan
instruksikan pasien untuk berespon "stop" jika sudah
25 tidak merasakan getaran dari garpu tala

Inspeksi kemampuan bergerak secara mandiri dan


26 rentang gerak ekstremitas bawah kanan dan kiri

Inspeksi adanya luka pada ekstremitas bawah, luka


bisa disebabkan fraktur atau trauma yang
27 menyebabkan gangguan persarafan

Kaji kekuatan otot lengan : Minta pasien mengangkat


tangan, jika langsung terjatuh lagi kekuatan otot 3. Jika
bisa melawan gravitasi beri beban, Jika tidak mampu
menahan beban kekuatan otot 4, jika mampu
28 menahan kekuatan 5.
Jika pasien tidak mampu mengangkat tangan, minta
pasien menggeser tangannya, jika mampu menggeser
kekuatan otot 2, jika tidak mampu menggeser raba
tonus otot, jika teraba kekuatan 1, jika tidak kekuatan
29 0

Kaji titik dermatom (cek sensasi kulit) dengan


memberikan stimulus halus menggunakan kapas pada
bagian central point (sternal angle/dahi), area femur,
tibia dan fibula hingga ke ujung jari (cek titik L2, L3, L4,
L5, S1, dan S2) bandingkan antara kanan dan kiri,
lanjutkan dengan prict test (cek sensasi tajam) di titik
30 yang sama

Cek vibrasi dengan garpu tala (letakkan area strenum),


letakkan pada samping ujung ibu jari kaki dan
instruksikan pasien untuk berespon "stop" jika sudah
31 tidak merasakan getaran dari garpu tala

Kaji refleks fisiologis lengan : refleks bicep dan tricep.


32 Hasil: +1 hiporefleks, +2 normo refleks, +3 hiperrefleks

Kaji refleks fisiologis kaki : refleks patella dan


gastrocnemius. Hasil: +1 hiporefleks, +2 normo refleks,
33 +3 hiperrefleks

Kaji refleks patologis seperti : Babinski, kaku kuduk,


Brudzinsky I dan II, Laseq atau Kernig. Hasil
34 pemeriksaan (+) menunjukkan infeksi intraserebral
Total
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR=Jumlah Check-list x 100 Penilai,
34

( )
LEMBAR CHECKLIST PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
Berikan tanda (ü ) pada kegiatan yang dilakukan mahasiswa
Mahasiswa
No Kegiatan Pengkajian
Persiapan
1 Menyapa pasien
2 Menjelaskan tujuan pengkajian
3 Mencuci tangan kering
4 Menggunakan Handscoon
5 Perhatiakan privasi
Pelaksanaan
6
Ukur tanda vital, perubahan TTV bisa
ditemukan pada pasien fraktur atau
multiple trauma
7 Kaji kemampuan menggerakkan tangan dan
kaki serta rentang gerak
8
Kaji simetrisitas sisi tubuh kanan dan kiri
serta kemampuan bergerak sisi tubuh yang
simetris
9 Kaji kemampuan berubah posisi seperti
posisi supinasi ke sim's atau sebaliknya.
Tanyakan apakah pasien merasa pusing
atau ada keluhan lainnya setelah berubah
posisi

10 Kaji kekuatan otot lengan pasien


11 Kaji kemampuan berpindah seperti dari
tempat tidur ke kursi roda atau dari kursi ke
tempat tidur. Tanyakan apakah pasien
merasa pusing, berputar, atau pandangan
menjadi gelap setelah berpindah

12 Jika pasien mampu berjalan, kaji gaya


berjalan pasien
13 Inspeksi munculnya ekspresi nyeri saat
pasien berubah posisi, berpindah, atau
bergerak

14 Inpeksi adanya luka fraktur, karakteristik


luka
15 Inpeksi adanya deformitas seperti Claw
foot, Hammer toe, Charchot, dll
16 kaji adanya dislokasi atau kontraktur
17 Inspeksi adanya risiko luka tekan pada area
tulang yang menonjol seperti munculnya
tanda kemerahan, teraba panas pada area
yang tertekan

18 Kaji kekuatan otot kaki pasien


19 kaji adanya sindroma kompartemen seperti
nyeri hebat, perifer pucat dan dingin, tidak
teraba arteri di distal

20 Kaji adanya gangguan sensasi pada area


yang mengalami fraktur atau cedera
Nilai = (skor/20) x 100
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa. Jumlahkan skornya dan bagi dengan 14, lalu
kalikan 100
Cara penilaian: beri tanda (ü ) di kolom nilai mahasiswa.
SKOR=Jumlah Check-list x 100 Penilai,
20

( )

Anda mungkin juga menyukai