KEPERAWATAN KRITIS
Disusun oleh :
Kelompok 4- PSIK 4A
1. Daniati 1017031011
2. Kresna Elite C 1017031047
3. Khoirunnisa 1017031045
4. Sawi 1017031089
5. Siti Farihah 1017031093
6. Siti Khodijah 1017031095
7. Siti Nur Ajnabiyah 1017031097
8. Sri Nursamsiah 1017031101
9. Syifa Annisa J. 1017031103
10. Umi Sholeha 1017031105
11. Utin Qomariyah 1017031107
12. Wini 1017031109
13. Wita Yuneva T. 1017031111
14. Yudistira Pratama 1017031113
UNIVERSITAS FALETEHAN
Bagian 1: Kasus
Tn. R (64 tahun) masuk ICU dengan kesadaran compos mentis, tampak gelisah sekali, napas klien tampak cepat dan dangkal disertai
batuk–batuk, setiap batuk mengeluarkan sputum encer agak berbusa dan kadang-kadang disertai percikan kemerahan. Pasien seorang
penderita hipertensi selama 15 tahun dan dalam 3 tahun terakhir mulai adanya gangguan pada jantung.
Saat dikaji keringat dingin banyak sekali, akral teraba dingin dan tampak kebiruan disekitar mukosa mulut dan kuku-kuku jari tangan dan
kaki klien. Tanda – tanda vital klien ; TD 80 / 60 mmHg, Nadi 120 x/menit, Respirasi 32 x/menit. Pada pemeriksaan auskultasi terdengar
crackles paru, bunyi gallop di atrial dan ventrikel (S4 & S3). Klien kemudian dipasang infuse Dextrose 10 % + Dobujek 1 ampul 7 Mikron
via infusion pump, O2 5 liter/menit binasal canule, Folley catheter urine dengan produksi urine 50 cc. Posisi tidur klien yaitu fowler dan
kadang-kadang bagian depan bersandar pada tumpukan bantal yang disusun di depan dada klien. Terapi yang diberikan yaitu furosemid
ampul 4 x 2 ampul, lanoxin 1 ampul selanjutnya tablet 3 x 1 dan morfin 3 mikrogram/kgBB via syringe pump. EKG monitor menunjukkan
takhikardi dan disritmia, sementara dari hasil ronsen dada tampak adanya gambaran kongesti vaskuler pulmonal. Diet Jantung Cair 2500
Kcal dan intake cairan maksimal 1000 cc / 24 jam (dari makanan, minuman, infuse dan obat-obatan)
Bagian 2: Istilah yang tidak dimengerti
jantung? Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel jantung. J Peny Dalam, 8(3), 85-94.
(Sawi) kiri yang menyebabkan terjadinya penurunan cardiac
output. Hal ini menyebabkan aktivitas mekanisme
kompensasi neurohormonal, sistem renin-angiotensin -
aldosterone ( sistem RAA) serta kadar vasopresin dan
natriuretic peptide yang bertujuan untuk memperbaiki
lingkungan jantung sehingga aktivitas jantung dapat
terjaga. aktivitas sistem simpatis melalui tekanan pada
baroreseptor menjadi cardiac output dengan
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kontraktilitas serta vasokontriksi perifer (peningkatan
katekolamin).
4 Fungsi dari semua Wini Erna dkk,2012. Pengaruh infus dextrosa
terapi yang diberikan? Dextrose adalah obat untuk mengoptimalkan kadar terhadap kadar glukosa darah periperatif
(Syifa) glukosa darah dan untuk mencegah hiperglikemia dan pasien pediatri. Jurnal Anestesi Indonesia.
hipoglikemia selama post operasi (Erna dkk,2012). Retrived from https://ejournal.undip.ac.id
Yudistira pratama
Digoksin merupakan glikosida jantung yang berfungsi Goodman and Gilman's The Pharmacological.
sebagai inotropik Basis of Therapeutics. Edisi 12. New York :
positif yang termasuk dari salah satu dari pilihan terapi The McGraw-Hill. Companies, Inc. Pp :
pada pasien gagal jantung. Digoksin diindikasikan pada 1382-1388
pasien dengan keluhan gagal jantung, aritmia
supraventricular (khususnya aritmia
fibrilasi).
Sri Nursamsiah
pada saat terjadinya gangguan jantung , jantung akan
bekerja ekstra untuk memompa darah jantung yang
tersumbat akibatnya tubuh akan lebih banyak
mengeluarkan keringat untuk mempertahankan suhu
tubuh selama proses ini berlangsung
8 Kenapa EKG Siti Nur Ajnabiyah Price & Wilson. (2006). Fisiologi Proses-
menunjukan takikardi Disritmia terjadi akibat perubahan elektrofisiologis sel-sel proses Penyakit. Edisi empat. Buku kedua.
& disritmia? miokarfium. Perubahan ini bermanifestasi sebagai Jakarta : EGC.
(Wita Yuneva) perubahan bentuk potensial aksi, yaitu rekaman grafik
akltivitas listrik sel. Perangsangan simpatis akan
meningkatkan depolarisasi spontan,sehingga
meningkatkan kepeatan jantung (takikardi)
Umi Sholehah
Distrima adalah suatu kelainan denyut jantung yang
meliputi gangguan frekuensi atau irama atau salah
keduanya
9 Kenapa posisi tidur Siti khodijah Melanie, Ritha, 2012. Analisis Pengaruh
klien seperti itu? Posisi tidur semi fowler dengan sudur 45⸰ menghasilkan Sudut Posisi Tidur Terhadap Kualitas Tidur
(Khoirunisa) kualitas tidur yang lebih baik bagi pasien jantung. Semi dan Tanda Vital Pada Pasien Gagal Jantung
duduk atau semi fowler dapat membantu aliran baik vena Di Ruang Intensif RSUP Dr.Hasan Sadikin
pada pasien dengan gagal jantung yang akan mengurangi Bandung
peningkatan dan distensi vena jugularis pada penderita
(Dwi Sulistyowati, 2015).
10 Kenapa gambar EKG Sawi Brashaers, valentina,L. 2007. Gagal jantung
kongestif? Kenapa gambar ekg nya menunjukan kongesti? kongestif. Dalam: aplikasi klinis patofisiologi,
(Utin Qomariah) Karena kongesti itu kelainan salah satu katup jantung dan pemeriksaan dan manajemen. Edisi ke-2.
penyempitan alur ventrikel atau pembuluh dasar besar Jakarta:EGC
tanpa adanya lubang di sekitar jantung
11 Kenapa pasien Daniati Köstler E, Porst H, Wollina U. Cutaneous
kebiruan dan kurang Sianosis ini disebabkan oleh menurunnya kecepatan manifestations of metabolic diseases:
oksigen? aliran darah dan ekstrasi oksigen yang berlebih dari uncommon presentations. Clin Dermatol
(siti khodijah) darah arterial tersebut diakibatkan oleh vasokonstriksi [Internet]. 2005 Sep;23(5):457–64.
kapiler.
Bagian 4: Analisa Data
Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Aktivitas (SIKI)
1 Penurunan curah jantung b.d Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Observasi
perubahan kontraktilitas keperawatan 3x24 jam penurunan - identifikasi tanda dan gejala
Resiko perfusi serebral tidak curah jantung dapat teratasi dengan primer penurunan curah
efektif d.d hipertensi kriteria hasil : jantung (meliputi dyspnea,
(Curah Jantung) kelelahan, edema, ortopnea,
DS: - - Nadi perifer menurun paroxysmal nocturnal dyspnea,
Do: - TD membaik peningkatan JVP)
- TD:80/60 mmHg - Takikardi menurun - identifikasi tanda dan gejala
- Nadi: 120 x/m - Dispneu menurun sekunder penurunan curah
- Takikardi meningkat - Sianosis menurun jantung (meliputi peningkatan
- Dispneu meningkat - Suara S3 & S4 tidak ada berat, hepatomegaly, distensi
- Sianosis meningkat vena jugularis, palpitasi)
- Terdengar suara S3 - monitor tekanan darah
&S4 - monitor intake dan output
- EKG Takikardi dan cairan
Distrimia - monitor saturasi oksigen
- Terdapat ckrackles - monitor EKG 12 sadapan
paru dan bunyi gallop - monitor aritmia (kelainan
- Rontgen: kongesti irama dan frekuensi)
vasjkuler pulmonal Terapeutik
- posisikan pasien semi fowler/
flower dengan kaki kebawah/
posisi nyaman
- berikan diet jantung yang
sesuai (misalnya batasi asupan
kafein, natrium, kolesterol dan
makanan tinggi lemak.
- Berikan dukungan emosional
& spiritual
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan saturasi
oksigen >94%
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian aritmia
jika perlu
2 Intoleransi Aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Manjemen energi Observasi
ketidakseimbangan antara keperawatan 3x24 jam intoleransi - Identifikasi fungsi tubuh yang
suplai dan kebutuhan oksigen aktivitas dapat teratasi dengan kriteria mengalami kelelahan
Ds: - hasil: - Monitor kelelahan fisik dan
Do: (Toleransi aktivitas) emosional
- Pasien tampak gelisah - Saturasi oksigen meningkat - Monitor lokasi dan
- RR 32x/m - Keluhan lelah menurun ketidaknyamanan selama
- TD: 80/60 mmHg - Dyspnea saat dan setelah melakukan aktivitas
- Pasien tampak posisi beraktivitas menurun : Rr 28 Terapeutik
tidurnya fowler dan x/m - Anjurkan melakukan aktivitas
kadang bagian depan - Aritmia saat dan setelah secara bertahap
bersandar pada aktivitas menurun - Gunakan rentang gerak pasif
tumpukan bantal yang - Tidak ada sianosis atau aktif
disusun - Td membaik 120/80 mmHg Edukasi
- Tampak keringet
dingin banyak sekali - Ajarkan strategi koping untuk
- EKG Takikardi dan mengurangi kelelahan
Distrimia
- Dispneu meningkat