Anda di halaman 1dari 21

JURNAL

KOMPLEMENTER PASIEN JANTUNG


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK IX
1. Filipus Ginting 7. Eriska Cindy Anggraini
2. Penni Idola Simanungkalit 8. Kathrin Anastasya Hutasoit
3. Regsi Satya Junisty 9. Aulia Wahyuni
4. Siti Hapna Hasibuan 10. Ahmad Muchni
5. Tresia Ebenia Ezra Purba 11. Lasmarito Sirait
6. Yulistia Dewanti Barus 12. Tahnia Yulied Mianauli

Dosen Pengampuh :
Ns. Friska Ernita Sitorus, M.Kep,

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
JURNAL 1

TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN MENGURANGI KECEMASAN PADA PASIEN


YANG DI LAKUKAN ANGIOGRAFI KORONER

Neli Mariani, Agung Waluyo

Latar Belakang Angiografi koroner merupakan salah satu pemeriksaan klinis yang paling sering
dilakukan dan masih menjadi standar utama atau baku emas dalam mendiagnosis anatomi arteri
koroner. Kecemasan dapat timbul pada pasien yang akan dilakukan tindakan. Ditemukan 63,9%
mengalami kecemasan berat sebelum tindakan dilakukan

Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi komplementer
terhadap penurunan kecemasan pada pasien yang menjalani angiografi aoronary

Hasil Analisis Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan jenis literature review.
Pencarian artikel jurnal dilakukan dengan mengakses beberapa database yaitu, Clinical Keys,
Scopus, Proques, Pubmed, Google Scolar, Science Direct. Dalam 5 tahun terakhir (2015-2020),
penelusuran menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kata kunci yang digunakan
antara lain “terapi komplementer/terapi komplementer, kecemasan/ kecemasan, angiografi
koroner/kateterisasi jantung/intervensi perkutan/ kateterisasai jantung/angiografi jantung, guided
imagery, aromaterapi/aromaterapi, terapi pijat/pijat, terapi musik/terapi musik, dan terapi
benson”. Setelah pemutaran, ada 15 artikel (2 artikel dalam bahasa Indonesia dan 13 artikel
dalam bahasa Inggris). Peninjauan tersebut meliputi; 2 artikel tentang terapi Benson, 1 artikel
tentang guided imagery, 4 artikel tentang aromaterapi, 3 artikel tentang lantunan penyembuhan
spiritual Al-Qur'an, dan 5 artikel tentang pijat. Artikel ini dapat digunakan sebagai terapi
komplementer alternatif untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang menjalani angiografi
koroner. dan terapi benson”. Setelah pemutaran, ada 15 artikel (2 artikel dalam bahasa Indonesia
dan 13 artikel dalam bahasa Inggris). Peninjauan tersebut meliputi; 2 artikel tentang terapi
Benson, 1 artikel tentang guided imagery, 4 artikel tentang aromaterapi, 3 artikel tentang
lantunan penyembuhan spiritual Al-Qur'an, dan 5 artikel tentang pijat. Artikel ini dapat
digunakan sebagai terapi komplementer alternatif untuk mengurangi kecemasan pada pasien
yang menjalani angiografi koroner. dan terapi benson”. Setelah pemutaran, ada 15 artikel (2
artikel dalam bahasa Indonesia dan 13 artikel dalam bahasa Inggris)
Kesimpulan Peninjauan tersebut meliputi; 2 artikel tentang terapi Benson, 1 artikel tentang
guided imagery, 4 artikel tentang aromaterapi, 3 artikel tentang lantunan penyembuhan spiritual
Al-Qur'an, dan 5 artikel tentang pijat. Artikel ini dapat digunakan sebagai terapi komplementer
alternatif untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang menjalani angiografi koroner.

Kata kunci: terapi komplementer; kecemasan; angiografi jantun


JURNAL 2
PENGALAMAN PERAWAT DALAM MENERAPKAN TERAPI COMPLEMENTARY
ALTERNATIVE MEDICINEPADA PASIEN STROKE DI SUMATERA BARAT

Elfira Husnaa, Setiawana, Rosina Tarigan

Universitas Sumatera Utara e-mail: elfirahusna56@gmail.com

Latar Belakang

Terapi pengobatan alternatif komplementer adalah kelompok praktik medis dan kesehatan yang
dianggap sebagai bagian dari pengobatan konvensional. Banyak penelitian menunjukkan
seringnya penggunaan terapi alternatif komplementer oleh pasien yang terkena penyakit kronis.
Hal ini digunakan oleh pasien gangguan neurologis seperti stroke, dibandingkan dengan
gangguan non neurologis seperti hipnosis, yoga, terapi herbal, dan akupuntur. Dalam
pelayanannya kepada pasien stroke, perawat berperan dalam memberikan informasi dan edukasi
mengenai terapi alternatif komplementer. Perawat Indonesia mulai menggunakan metode ini
dalam praktiknya sehingga banyak dari mereka yang mengikuti pelatihan tentang hal tersebut.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman perawat dalam menerapkan pengobatan
alternatif komplementer pada pasien stroke di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif fenomenologis dengan jumlah perawat sebanyak 14 orang. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam, wawancara terbimbing, dan catatan lapangan serta
dianalisis dengan metode Collaizzimethode (1978) melalui tujuh tahap.

Penelitian ini menemukan tujuh tema sebagai berikut: meningkatkan kemampuan merawat
pasien, membantu mengatasi keluhan pasien, perawat memberikan informasi tentang alternatif
terapi kepada pasien, perawat memberikan terapi sesuai standar, menambah keuangan dan relasi,
merasakan kebahagiaan dan kepuasan, dan menerapkan hambatan. terapi alternatif.

Tema dalam penelitian ini adalah tema baru dalam penelitian kualitatif yang berkaitan dengan
pengalaman perawat dalam menerapkan terapi alternatif komplementer pada pasien stroke.
Kata Kunci : Pengobatan Alternatif Komplementer, Pasien Stroke, Pengalaman Perawat
JURNAL 3
PENERAPAN MASSAGE PADA KAKI DENGAN MINYAK ESSENSIAL LAVENDER
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUANG JANTUNG

RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO

Rika Iyasa Rahmasari1 , Nury Luthfiyatil Fitri 2 , Sri Nurhayati3 1,2,3Akademi Keperawatan
Dharma Wacana Metro Email: rikasari03@icloud.com

Latar Belakang

Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian utama karena
angka kejadian yang tinggi di dunia. Komplikasi hipertensi apabila tidak ditangani akan
mempengaruhi sistem kardiovaskular, saraf, dan ginjal. Laju aterosklerosis meningkat,
meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan stroke

Tujuan Penatalaksanaan yang diterapkan penulis untuk menurunkan tekanan darah dalam karya
tulis ilmiah ini yaitu penerapan massage pada kaki dengan minyak essensial lavender.
Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study). Subyek yang
digunakan yaitu dua pasien dengan hipertensi

Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan massage pada kaki dengan
minyak essensial lavender, terjadi penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi dimana
tekanan darah sebelum dilakukan penerapan pada subyek I dari 150/90 mmHg menjadi 130/80
mmHg dan pada subyek II dari 140/90 mmHg menjadi 130/70 mmHg.

Kesimpulan Bagi keluarga pasien hipertensi hendaknya dapat melakukan penerapan massage
pada kaki dengan minyak essensial lavender secara mandiri untuk membantu menurunkan atau
mengontrol tekanan darah. Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Massage pada Kaki,
Minyak Essensial Lavender.
JURNAL 4

PENGARUH TERAPI MUSIK ALAM TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG


PADA PASIEN SELAMA OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD PANDAN
ARANG BOYOLALI

Latar Belakang

Penatalaksanaan pembedahan dan komplikasi anestesi selama operasi dapat berupa pemberian
farmakologi dan terapi komplementer. Terapi komplementer salah satunya adalah terapi musik
alam, dengan terapi musik alam akan berdampak pula terhadap frekuensi jantung

Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh musik alam terhadap frekuensi jantung pada
pasien selama operasi dengan anestesi spinal di RSUD Pandan Arang Boyolali Penelitian
menggunakan pendekatan quasy eksperiment dengan rancangan one group pre and post test
design. Sampel sebanyak 48 pasien, dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan
melalui lembar observasi berupa Bed Side Monitor. Alat analisis yang digunakan dengan Paired
Simple t-test

Hasil Analisis menunjukkan bahwa responden menentukan usia di atas 36 tahun (41,7%),
berjenis kelamin laki-laki (58,3%), SMA (39,6%) dan bekerja sebagai pekerja sebanyak (39,6%),
2) Hasil pengukuran frekuensi jantung sebelum dilakukan pemberian terapi musik alam
didapatkan data rata-rata sebesar 89,04 x/ menit.; 3) Hasil pengukuran denyut jantung sebelum
dilakukan pemberian terapi musik alam didapatkan data rata-rata sebesar 74,71 x/menit; dan 4)
Ada pengaruh signifikan musik alam terhadap frekuensi jantung pada pasien selama operasi
dengan anestesi spinal di RSUD Pandan Arang Boyolali (p-value = 0,000 < 0,05). 3) Hasil
pengukuran denyut jantung sebelum dilakukan pemberian terapi musik alam didapatkan data
rata-rata sebesar 74,71 x/menit; dan 4) Ada pengaruh signifikan musik alam terhadap frekuensi
jantung pada pasien selama operasi dengan anestesi spinal di RSUD Pandan Arang Boyolali (p-
value = 0,000 < 0,05). 3) Hasil pengukuran denyut jantung sebelum dilakukan pemberian terapi
musik alam didapatkan data rata-rata sebesar 74,71 x/menit; dan 4) Ada pengaruh signifikan
musik alam terhadap frekuensi jantung pada pasien selama operasi dengan anestesi spinal di
RSUD Pandan Arang Boyolali (p-value = 0,000 < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian adalah ada pengaruh signifikan musik alam terhadap detak jantung
pada pasien selama operasi dengan anestesi spinal di RSUD Pandan Arang Boyolali. Penelitian
ini dapat menjadi pertimbangan dasar pembuatan Standar Operasional Prosedur pemberian terapi
musik alam dalam membantu jantung operasi selama pasien dengan anestesi spinal.
JURNAL 5

TERAPI MUROTTAL DENGAN AKUPRESUR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


DAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG
KORONER

Farid Hajiri1 , Sri Endang Pujiastuti2 , Joni Siswanto3 Program Kebidanan Sains Terapan
Pascasarjana, Poltekkes Kemenkes Semarang1,2,3 f_hajiri@yahoo.com1

Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab utama kematian dan kesakitan di banyak negara maju,
bahkan juga di berbagai negara berkembang. Penyakit ini menyumbang sekitar 30% dari total
kematian di dunia. Penyakit jantung koroner adalah sebuah kondisi dimana dinding pembuluh
darah arteri yang mensuplai darah ke otot jantung mengalami penebalan. Penebalan ini
disebabkan oleh perkembangan lesi atau plak pada dinding arteri, yang disebut aterokslerosis.
Keadaan ini membatasi pasokan darah ke otot jantung (miokardium) dan memberikan
manifestasi seperti nyeri dada (angina) atau sesak nafas saat beraktivitas (Rufaidah MF, 2015).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi murottal dan akupresur
terhadap tingkat kecemasan dan kadar gula darah pada pasien penyakit jantung koroner, serta
mendiskripsikan tingkat kecemasan dan kadar gula darah pre dan post pada pemberian terapi
kombinasi dan terapi non kombinasi, serta menganalisis pengaruh dan perbedaan terapi
kombinasi dan non kombinasi terhadap tingkat kecemasan dan kadar gula darah.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif berpasangan dengan menggunakan


desain experimental with control group pretest posttest design.

Hasil signifikan pada uji repeated measurement Anova pada tingkat kecemasan didapatkan nilai
p 0,05 yang artinya tidak ada pengaruh signifikan murottal dan akupresur terhadap kadar gula
darah. Simpulan, terapi kombinasi antara murottal dengan akupresur selama 2x15 menit sehari
lebih efektif dalam menurunkan kecemasan pasien jantung koroner pada pengukuran 1 dan
pengukuran 2. Terapi murottal dengan akupresur dan terapi murottal tidak pengaruh terhadap
gula darah pada pengukuran 1 dan pengukuran 2.
Kata Kunci: Akupresur, Kadar Gula Darah, Kecemasan, Murottal Al-Quran, Penyakit Jantung
Koroner
JURNAL 6

PENGARUH PIJAT PUNGGUNG TERHADAP SKOR KELELAHAN PASIEN GAGAL


JANTUNG

Bambang Aditya Nugraha, Sari Fatimah, Titis Kurniawan

Jurnal Keperawatan Padjadjaran

Latar belakang Kelelahan merupakan salah satu masalah serius pada pasien dengan gagal jantung
karena dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan angka kesakitan. Pijat punggung
merupakan salah satu intervensi yang berpotensi efektif mengatasi kelelahan dan relatif
sederhana, mudah dan murah dalam pengaplikasiannya. Meski demikian, belum ada studi yang
membuktikan pengaruh terapi ini dalam mengatasi kelelahan pasien gagal jantung.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan
pasien gagal jantung di RSU dr. Slamet Garut. Penelitian quasi experiment ini menggunakan
rancangan one group pretest and postest dengan melibatkan 30 pasien gagal jantung yang
diambil secara consecutive sampling. Kelelahan pasien gagal jantung dikumpulkan
menggunakan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy (FACIT) skala kelelahan.

Hasil dianalisis secara deskriptif dan uji inferensial dilakukan menggunakan paired t test. Hasil
penelitian menunjukan rerata skor kelelahan pasien sebelum diberikan intervensi pijat punggung
sebesar 24, 67 (SD= 7,078) dan setelah diberikan intervensi pijat punggung sebesar 15, 9 (SD=
5, 75). Terdapat penurunan skor kelelahan yang bermakna sesudah dilakukan intervensi pijat
punggung dengan nilai p= 0,000 (p< 0,005). Selain itu, didapatkan skor kelelahan setelah
intervensi hari ketiga secara bermakna lebih rendah dibanding skor kelelahan hari kedua (p=
0,006) dan hari pertama (p= 0,000).

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan pada
pasien dengan gagal jantung di RSU dr. Slamet Garut, semakin sering frekuensi pijat punggung
semakin besar penurunan skor kelelahan. Berdasarkan hal tersebut menjadi penting bagi petugas
kesehatan untuk menjadikan pijat punggung sebagai salah satu upaya terapi komplementer dalam
pengelolaan kelelahan pada pasien gagal jantung.
JURNAL 7

PENGARUH PIJAT PUNGGUNG TERHADAP SKOR KELELAHAN PASIEN GAGAL


JANTUNG DI RSU dr. SLAMET GARUT

Bambang Aditya Nugraha

Latar Belakang Kelelahan merupakan salah satu masalah serius pada pasien dengan gagal
jantung karena dapat menurunkan produktivitas dan meningkatkan angka kesakitan. Pijat
punggung merupakan salah satu intervensi yang berpotensi efektif mengatasi kelelahan dan
relatif sederhana, mudah dan murah dalam pengaplikasiannya. Meski demikian, belum ada studi
yang membuktikan pengaruh terapi ini dalam mengatasi kelelahan pasien gagal jantung.

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan
pasien gagal jantung di RSU dr. Slamet Garut. Penelitian quasi experiment ini menggunakan
rancangan one group pretest and postest dengan melibatkan 30 pasien gagal jantung yang
diambil secara consecutive sampling. Kelelahan pasien gagal jantung dikumpulkan
menggunakan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy (FACIT) skala kelelahan.

Hasil Data dianalisis secara deskriptif dan uji inferensial dilakukan menggunakan paired t test.
Hasil penelitian menunjukan rerata skor kelelahan pasien sebelum diberikan intervensi pijat
punggung sebesar 24, 67 (SD= 7,078) dan setelah diberikan intervensi pijat punggung sebesar
15, 9 (SD= 5, 75). Terdapat penurunan skor kelelahan yang bermakna sesudah dilakukan
intervensi pijat punggung dengan nilai p= 0,000 (p< 0,005). Selain itu, didapatkan skor kelelahan
setelah intervensi hari ketiga secara bermakna lebih rendah dibanding skor kelelahan hari kedua
(p= 0,006) dan hari pertama (p= 0,000).

Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan pada
pasien dengan gagal jantung di RSU dr. Slamet Garut, semakin sering frekuensi pijat punggung
semakin besar penurunan skor kelelahan. Berdasarkan hal tersebut menjadi penting bagi petugas
kesehatan untuk menjadikan pijat punggung sebagai salah satu upaya terapi komplementer dalam
pengelolaan kelelahan pada pasien gagal jantung. Kata kunci: Gagal jantung, kelelahan, pijat
punggung.
JURNAL 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBERIKAN


EDUKASI TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT
UMUM KABUPATEN TANGERANG

Betty Betty Edu Dharma Journal

Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat 3 (2), 56-63, 2019

Latar Belakang Stroke merupakan penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan
kanker, serta merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. angka kematian
penderita stroke di Amerika setiap tahunnya adalah 50–100 dari 100.000 orang penderita. Hasil
Riskesdas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 terjadi peningkatan prevalensi
stroke dari tahun 2013 hingga 2018 yaitu 7 per mil menjadi 10, 9 per mil. Stroke dapat
menyebabkan gangguan yang komplek pada tubuh dan konsekuensi negatif bagi pasien yang
bertahan hidup. Penanganan pasien dengan gangguan neurologi seperti stroke tidak hanya
terfokus pada pengobatan medis kedokteran atau konvensional, namun sudah berkembang pada
pengobatan alternatif komplementer/complementary alternative medicine (CAM). Perawat dalam
menjalankan tugasnya di tuntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompeten,
Keikut sertaan perawat dalam mengaplikasikan terapi alternatif kepada pasien merupakan suatu
bentuk sikap perawat dalam pandangannya terhadap terapi alternatif komplementer.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap
perawat dalam memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross
sectional dan metode sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel dalam penelitian
ini adalah 60 perawat di ruang perawatan umum Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang.
Pengambilan data menggunakan data primer dengan kuesioner pengetahuan dan sikap.
Menggunakan uji statistic korelasi dengan analis Spearman Rho.

Hasil Penelitian di perolah hasil adanya hubungan pengetahuan dengan sikap perawat dalam
memberikan edukasi terapi komplementer pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang. Hasil uji statistik di peroleh hasil p-value= 0,000< 0, 05. Saran diharapkan perawat
mampu berkontribusi dan menyikapi terapi komplementer ini dengan positif serta dapat
mengintegrasikannya kedalam pelayanan keperawatan
JURNAL 9

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA


PENDERITA HIPERTENSI DI PONDOK PENGOBATAN ALTERNATIF
MIFTAHUSYIFA KOTA BENGKULU

Sardaniah1), Hj.Nurhasanah,SKM,M.Kes2), Ns.Feny Marlena,S.Kep,M.Kep3) 1)

Dosen DIII Keperawatan Universitas Bengkulu, Dosen Bhakti Husada Bengkulu 2),3) Dosen
Program studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi (STIKes)Bhakti Husada

Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit yang makin banyak dijumpai di Indonesia
yang merupakan penyebab kematian ketiga untuk semua umur (7,4%). Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah normal, sistol lebih dari atau sama
dengan 140 mmHg dan tekanan diastol lebih dari atau sama dengan 90 mmHg. Penyakit ini
merupakan faktor risiko yang besar untuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Tindakan
pencegahan maupun penanganan sangat penting segera dilakukan untuk Menghindari
peningkatan penyakit hiepertensi di Indonesia. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan
pengobatan farmakologis, nonfarmakologis dan komplementer. Penyakit hipertensi harus segera
ditangani, salah satunya dengan pengobatan komplementer yaitu bekam. Bekam merupakan
suatu metode pengobatan penyakit dengan cara mengeluarkan angina atau darah kotor dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit.

Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah
pada pasien hipertensi.

Metode : Desain Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experimental dengan
one group pretest-posttest design. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 98 responden yang
dilakukan di Pondok Pengobatan Alternatif Miftahusyifa Kota Bengkulu dengan melakukan 1
kali intervensi bekam.

Hasil uji statistik : ditemukan adanya perubahan pada tekanan darah yaitu terjadi penurunan
dengan selisih nilai mean pada sistol (12,143) dan diastol (8,265). Uji statistik yang
menggunakan uji skewness pada sistol dan diastol menunjukan nilai (p=0,000) yang berarti nilai
p<0,05 sehingga H1 diterima yang artinya menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan
terapi bekam terhadap perubahan tekan darah pada penderita hipertensi.

Saran peneliti : untuk penelitian selanjutnya manfaat terapi bekam untuk penyakit lainnya dan
dijadikan tindakan keperawatan pengobatan komplementer untuk pasien hipertensi yang dapat
digunakan masyarakat.

Kata Kunci : Terapi Bekam, Hipertensi


JURNAL 10

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA PASIEN HIPERTENSI

Maria Fudji Hastuti1) , Sunanto2)

Program Studi Keperawatan, STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan, Email :


sunanto1710@gmail.com Alamat Korespondensi : STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan,
Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia

Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal dalam jangka panjang. Tanpa pengobatan,
hipertensi turut menyebabkan kematian ribuan orang lain karena ikutannya penyakit yang lebih
berbahaya, seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan terminal gagal ginjal, jantung
koroner, hipertensi, diabetes dan hiperlipidemia. Selain terapi farmakologi, terapi komplementer
dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar. Zat khasiat yang terkandung dalam buah dan
sayuran akan lebih baik jika buah atau sayuran dalam makanan dalam keadaan segar tanpa
dimasak atau diminum dengan kata lain disajikan dalam bentuk jus. Salah satu yang
mengandung potasium dan likopen adalah tomat

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui Pengaruh Terhadap Penurunan Jus Tomat pada
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Pasien dengan Hipertensi di Karangbong Pajarakan
Probolinggo.

Metode : Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian one group - pre-post test design
(pra-eksperimen) yang merupakan metode penelitian yang mengungkap hubungan sebab akibat
yang melibatkan sekelompok subjek. Dalam metode ini, kelompok subjek diamati sebelum
intervensi, dan kemudian diamati lagi setelah intervensi.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian jus tomat
terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi, hasil uji statistik
T-Test Paired menunjukkan hasil p = 0,000 dengan α = 0,05 adalah p = 0,05 atau H1 diterima.

Kesimpulan : Konsumsi jus tomat segar efektif untuk membantu penderita hipertensi dalam
pengendalian tekanan darah sistolik dan diastolic
LAMPIRAN

Tabel :

No Outhor Year Study design Sampel Size Instrument Factor County


1. Neli Mariani, 2021 Literature Reveiw It was found that alternative Usia, Indonesia
63,9% complementary
Agung Waluyo pendidikan
experienced therapy to reduce
severe anxiety anxiety in , pekerjaan,
before the patients
agama,
procedure was undergoing
carried out. coronary suku,
angiography.
riwayat
pengobatan
2. Elfira Husnaa, 2016 14 orang complementary Usia, jenis indonesia
Setiawana, deskriptif
alternative kelamin,
Rosina Tarigan
fenomenologis mediciene Pengalama
n
pemberian
terapi
alternatif ,
jenis terapi
alternatif ,
pendidikan
, agama,
suku
3. Rika Iyasa Rahm 2021 case study 2 orang Analisis - Usia Indonesia
asari1 , Nury Lut deskriptif. - Jenis
hfiyatil Fitri 2 ,
Kelamin
Sri Nurhayati3 
- Riwayat
keluarga
- Etnis
- Stres
4. Nurul Devi 2017 pendekatan quasy 48 Orang teknik purposive Usia , Jenis indonesia
Ardiani eksperiment sampling.
Kelamin,
Fakhrudin Nasrul dengan rancangan
Sani one group pre and Pekerjaan,
post test design
Pendidikan
,
5. Farid Hajiri, Sri 2019 experimental with 30 orang Zung self-Rating Usia, jenis indonesia
Endang, control group Anxiety Sacale, kelamin,
Pujiastuti , Joni pretest posttest digunakan obat
Siswanto design sebagai sedatif,
instrument
kecemasan untuk
mengukur
kecemasana pada
pasien penyakit
jantung coroner
sebelum dan
sesudah
intervensi .
6. Bambang 2017 Paired Test 30 orang consecutive Usia, jenis indonesia
Aditya Nugraha, Sari
Fatimah, Titis sampling
kelamin ,
Kurniawan
Pekerjaan
7. Bambang Aditya 2017 Paired Test 30 Orang Functional usia, jenis Indonesia
Nugraha Assesment of kelamin,
Cronic Illness status
Therapy (FACIT) pekerjaan,
skala kelelahan. agama,
Data dianalisis pendidikan
secara deskriptif
8. Betty Betty Edu 2019 complementary 60 perawat Cross sectional dan usia , jenis Indonesia
Dharma Journal
alternative medicine metode sampling kelamin
(CAM). yang digunakan dan
adalah total pendidikan
sampling.
9. Sardaniah,  2020 quasi experimental 98 responden Tekhnik usia, jenis Indonesia
Hj.Nurhasanah,SKM,M
.Kes,  dengan one group Purposive kelamin,
Ns.FenyMarlena,S.Kep
,M.Kep pretest-posttest Sampling pendidikan
design. , pekerjaan,
agama,
suku
10. Maria Fudji Hastuti1) ,  2018 one group - pre-post 19 Responden T-Test Paired Usia, jenis Indonesia
Sunanto2) test design (pra-
eksperimen) kelamin,
yang merupakan metode 
penelitian yang mengung pendidikan
kap hubungansebab akib
at yang melibatkan sekel
ompok subjek.

Anda mungkin juga menyukai