OLEH :
AYU ANDINI
3C
TUGAS :
1. Urutkan dan uraikan pertanyaan anamnesa yang perlu ditanyakan untuk
melengkapi data pengkajian pada kasus tersebut.
2. Sebutkan jenis pemeriksaan diagnostic dan pemeriksaan penunjang serta
jelaskan tujuan dari masing2 pemeriksaan tersebut yang mendukung
diagnose medis pada kasus di atas
3. Uraikan fokus pemeriksaan fisik pada kasus di atas
4. Tentukan pathway hingga terbentuknya 2 diagnosis keperawatan prioritas
berdasarkan data yang ditemukan saat diskusi poin 1-3.
5. Buatkan rencana asuhan keperawatan sesuai diagnosis keperawatan yang
ditemukan padapoin 4
JAWABAN
1.
Identitas Pasien : Tn. S usia 39 tahun
TTL : Perlu dikaji
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Perlu dikaji
Dx medis : Fraktur tibia post amputasi
Keluhan Utama : - (perlu ditanyakan)
Alasan masuk RS : Kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda
motor . Kaki kanan terlindas truk sehingga harus di amputasi
Kualitas nyeri :-
PQRST (Perlu dikaji)
P :-
Q :-
R :-
S :-
T :-
Faktor yang memperberat : Perlu dikaji
Faktor yang memperingan : Perlu dikaji
Riw Pen Kel :-
Riw Kes Da :-
Riwayat lain :
- Gaya Hidup : Sebelum kecelakaan gaya hidup nya seperti apa
- Pola makan : -
- Pola tidur :-
- Sosial : Kebiasaan bermasyarakat nya saat sehat seperti apa
- Spriritual : Ibadah sebelum sakit dan sesudah sakit seperti apa
2. Pemeriksaan Diagnostic dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Diagnostic
- Foto rontgen : untuk mengidentifikasi abnormalitas pada tulang
- CT-Scan : Untuk mengidentifikasi lesi neoplastik, osteomiolitis
dan pembentukan hematoma
- Arteriografi & pemeriksaan aliran untuk mengevakuasi perubahan
sirkulasi/perfusi jaringan dan membantu memperkirakan potensi
penyembuhan jaringan setelah amputasi
Pemeriksaan Penunjang
- Ultrasound Doppler, Flowmetri Doppler dilakukan untuk mengkaji
dan mengukur aliran darah
- Tekanan O2 transkutaneus untuk member peta pada area perfusi paling
besar dan paling kecil dalam keterlibatan ekstremitas
- Temografi untuk mengukur perbedaan suhu pada tungkai iskemik di
dua sisi dari jaringan kutaneus ketengah tulang. Perbedaan yang rendah
antara dua pembaca makin besar untuk sembuh
- Plestimografi untuk mengukur TD segmental bawah terhadap
ekstremitas bawah mengevaluasi aliran darah arterial
- LED, peningkatan mengidentfikasi respon inflamasi
- Kultur luka untuk mengidentifikasi adanya infeksi dan organisme
penyebab
- Biopsi, menginformasi diagnosis massa/benigma
- Hitung darah lengkap/diferensial, peninggian dan pergeseran kekiri
diduga proses infeksi
3. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum: kesadaran, peningkatan pola bicara
TTV :
- TD : 120/80mmHg
- S : 37C
- N : 20x/mnt
- RR : 92x/mnt
- Kepala
Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada
nyeri kepala.
- Leher
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.
- Muka
Wajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk.
Tak ada lesi, simetris, tak edema.
- Mata
Terdapat gangguan seperti konjungtiva anemis (jika terjadi perdarahan)
- Telinga
Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan.
- Hidung
Tidak ada deformitas, tak ada pernafasan cuping hidung
- Perkusi : Batas jantung, batas paru
4. Patwayy
Kecelakaan Lalu Lintas
Trauma langsung
Fraktur
Diskontuitas tulang
Amputasi
Tidak merespon
Edukasi
- Jelaskan kepada
keluarga ttg perawatan
perubahan citra tubuh
- Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri terhadap
citra tubuh
- Latih fungsi tubuh yag
dimiliki
- Latih mengungkapkan
kemampuan diri kepada
orang lain atau
kelompok
Harga diri
rendah