Anda di halaman 1dari 2

Tugas Perilaku Organisasi

Nama : Sahat Parningotan Hutasoit

Kelas : A4-20-01-D

NPM : CA201110582

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Dosen : Dahlia Kusuma Wardhani, S.IP., M

TUGAS SESI 11

1. Bagaimanakah peran kepemimpinan dalam perilaku organisasi?


Jawab: seorang pemimpin memiliki peranan dalam organisasi sebagai berikut
a. Bersikap adil, seorang pemimpin harus adil dalam mengambil keputusan antara pemimpin
dan bawahan dalam mencapai tujuan
b. Memberikan sugesti, seorang pemimpin harus mampu menggerakkan hati orang lain
c. Mendukung tercapainya tujuan, seorang pemimpin harus mendukung agar setiap organisasi
dapat efektif
d. Menciptakan rasa aman, seorang pemimpin berkewajiban menciptakan rasa aman bagi
bawahannya agar ketika melaksanakan tugas-tugas bawahan merasa aman
e. Sumber inspirasi, seorang pemimpin harus dapat membangkitkan semangat bawahannya
f. Bersikap menghargai, seorang pemimpin harus menghargai apapun tindakan positif yang
dilakukan oleh bawahannya

2. Apakah syarat untuk tercapainya efektivitas kepemimpinan dalam organisasi


Jawab: efektivitas kepemimpinan dapat tercapai dengan cara yang tepat yaitu
a. Keberhasilan menyusun perencanaan program pelatihan
b. Keberhasilan menkoordinasikan program pelatihan
c. Keberhasilan dalam menyediakan sumber daya dalam program pelatihan
d. Keberhasilan dalam mengatasai hambatan dalam program pelatihan
e. Keberhasilan dalam pencapaian hasil pelatihan

STUDI KASUS

1. Dalam studi kasus diatas kita dapat melihat seorang Hartoyo sebagai seorang manajer yang
menggunakan gaya kepemimpinan otokratis dimana Hartoyo selalu mengambil keputusan
sendiri tanpa meminta keputusan dari bawahannya yang menyebabkan bawahan banyak yang
tidak menyukai cara kepemimpinannya dan menjadi kurang dalam pekerjaannya.
Kelebihan gaya kepemimpina otokratis
 Proses kinerja yang efisien
 Manajemen krisis yang cepat
 Menjaga ketertiban
 Target yang terfokus
 Peningkatan produktifitas
 Komunikasi yang jelas

Kekurangan gaya kepemimpinan otokratis

 Bisa menimbulkan upaya micromanaging


 Membuat pekerja merasa dipaksa dan menurunkan moral mereka
 Anggota yang terlibat merasa kurang peduli dan kurang bertanggung jawab atas pekerjaan
 Memunculkan budaya “kerjakan saja yang penting selesai”
 Mematikan pemikiran kreatif dan peluang inovasi

2. Konsekuensi yang terjadi apabila Hartoyo tidak merubah gaya kepemimpinanya yaitu kurangnya
rasa kepedulian dari bawahannya dan menciptakan kinerja yang kurang efektif dikarenakan
pemimpin selalu mengambil keputusan sendiri tanpa meminta masukan dan inovasi dari
bawahnnya.
Saran saya kepada perusahaan agar selalu meminta masukan dan inovasi dari bawahan agar
bawahan merasa di hargai dan merasa di adili agar menciptakan kinerja yang lebih baik

3. Menurut saya gaya yang ideal untuk Hartoyo yaitu gaya demokratis dimana seorang pemimpin
harus cenderung bertanya kepada bawahnnya “ bagaimana menurut anda” agar dapat
menimbulkan kepercayaan dan semangat bawahan dan memungkinkan meningkatkan
kreativitas bawahan agar tumbuh dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai