Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS

AKRUAL DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Makalah

Oleh:
Faisal Yanuar Ikhwan
19104514

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA
JEMBER
2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................6
1.3 Tujuan..........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................8
2.1 Standart Akuntasi Pemerintah.....................................................................................8
2.2 Good Corporate Governance.......................................................................................8
2.3 Earning........................................................................................................................9
2.4 Capital..........................................................................................................................9
2.5 Penelitian Relevan.......................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL DALAM AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas semester gasal tahun akademik 2021/2022
mata kuliah mata kuliah. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
kaidah penerapan standar akuntansi berbasis akrual bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Nama dosen, selaku dosen mata
kuliah Ekonomi Makro. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reformasi pengelolaan keuangan negara terus dilakukan pemerintah melalui
pembenahan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, penyiapan, infrastruktur sistem
keuangan baik berupa hardware maupun software, dan penyiapan sumber daya manusia
termasuk penataan struktur tata organisasi pemerintahan. Dari aspek kebijakan dan peraturan
perundang-undangan, reformasi pengelolaan keuangan negara telah melahirkan paket
perundang-undangan negara yang baru, diantaranya adalah Undang-undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (Devi Safitri, 2017)

Perubahan pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan.


Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No.
17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, yang mengharuskan keuangan Negara dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, efektif, ekonomis, transparan
danbertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan ketaatan dapat semakin
diwujudkan. Salah satu perwujudan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 adalah menetapkan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang ditetapkan dalam bentuk Peraturan
Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah (PP) No.
24 Tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan berbasis kas. Penerapan PP No. 24
Tahun 2005 memang masih bersifat sementara, hal ini sesuai dengan amanat yang tertuang
dalam pasal 36 ayat (1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan maka
digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Sementara itu untuk pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut pasal 36 ayat (1) Undang-
Undang No. 17 Tahun 2003 harus dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 (lima) tahun.
Perubahan standar akuntansi pemerintahan menuju berbasis akrual akan membawa dampak
kepada pengelolaan keuangan Negara. (I Wayan G. Y. D. P. dkk, 2015)

SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya


peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Pemerintah selanjutnya
mengamanatkan tugas penyusunan standar tersebut kepada suatu komite standar independen
yang ditetapkan dengan suatu keputusan presiden tentang Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP). Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 36
Ayat (1) tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan penggunaan basis akrual dalam
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja untuk dilaksanakan selambat-lambatnya
Dalam 5 (lima) tahun. Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP
berbasis akrual membawa perubahan besar dalam sistem pelaporan keuangan di Indonesia,
yaitu perubahan dari basis kas menuju akrual menjadi basis akrual penuh dalam pengakuan
transaksi keuangan pemerintah. Perubahan basis tersebut selain telah diamanatkan oleh paket
Undang-Undang Keuangan Negara, juga diharapkan mampu memberikan gambaran yang
utuh atas posisi keuangan, menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan
kewajiban, dan bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja.( Sony Lamonisi, 2016 )

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan


bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-
undang Nomor 17 tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun. Oleh karena itu,
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 perlu diganti. Hal ini menjadi jelas dengan
diterbitkannya Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual secara penuh yang
menggantikan Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005. (Budhi P. J., 2019)

Pergeseran paradigma terhadap pemerintahan saat ini, mendorong kita mewujudkan


suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), dengan jalan mewujudkan
lahirnya tata kepemerintahan yang demokratis dan diselenggarakan secara baik, bersih,
transparan, partisipatif serta akuntabilitas sehingga memiliki kredibilitas.Perwujudan good
governance memerlukan perubahan paradigma pemerintahan baru yang mendasar dan
menuntut suatu sistem yang mampu memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi secara
regional, nasional maupun internasional yang bukan hanya menjadi pemerintah daerah yang
terus menerus bergantung pada pemerintah pusat.Dalam mewujudkan suatu sistem tata
kepemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya perubahan dibidang akuntansi
pemerintahan karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan untuk berbagai
pihak. Perubahan dibidang akuntansi harus didasari dengan suatu dasar yang kuat yaitu
dengan adanya SAP. (Friska L., 2015)

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual harus dilakukansecara hati-


hati dengan persiapan yang matang dan terstruktur terkait denganperaturan, sistem, dan
sumber daya manusia (SDM). Kesuksesan penerapan SAP berbasis akrual sangat diperlukan
sehingga pemerintah dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih transparan dan
akuntabel. Untuk mencapai hal ini diperlukan factor-faktor pendukung yang dapat
mempengaruhi kesuksesan tersebut. (Devi Safitri, 2017)

perkembangan standar akuntansi yang mulai pesat salah satunya dikarenakan adanya
diterbitkan Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual secara penuh yang
membuat standar akuntansi semakin maju, maka para investor dan pengguna layananan
membutuhkan banyak informasi mengenai kinerja seperti misalnya analisis penerapan
standar akuntansi agar dapat mengetahui tentang standar akuntansi berbasis akrual. Berbeda
dengan penelitian sebelumnya, adapun metode yang digunakan untuk penilaian tingkat
adalah menggunakan pendalaman pada penelitian terdahulu sehingga penulis mengambil
judul makalah “ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL DALAM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan apa yang ada di dalam latar belakang dapat disimpulkan pokok masalah
yaitu diantaranya:

1. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Penerapan Standar


Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik?
2. Apakah Earning berpengaruh terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik?
3. Apakah Capital berpengaruh terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik?
1.3 Tujuan
Rumusan dari masalah diatas yang telah dipaparkan oleh peneliti memiliki beberapa
tujuan peneliti adalah berikut:

1. Menguji dan menganalisis Good Corporate Governance berpengaruh Penerapan


Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik
2. Menguji dan menganalisis Earning berpengaruh terhadap Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik
3. Menguji dan menganalisis Capital berpengaruh terhadap Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dalam Akuntansi Sektor Publik
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Standart Akuntasi Pemerintah
SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang
diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). SAP diterapkan dengan PP
Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP
SAP). Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :

1.  Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar


2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
7. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public
Hearings)
9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
10. Finalisasi Standar

Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk
menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka
akan ada transparansi, parisipaso dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga
dapat mewujudkan pemerintahan yang baik.

2.2 Good Corporate Governance


Pengertian good corporate governance menurut Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemilik
kepentingan pengurus, pihak kreditur, pemerintah dan karyawan serta pemegang kepentingan
internal maupun eksternal lain sehubungan dengan hak dan kewajiban, atau bisa dikatakan
sebagai sistem yang berusaha mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan.
Ada beberapa prinsip good corporate governance yang dirancang oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance, yaitu:

1. Transparansi
2. Kemandirian
3. Akuntabilitas
4. Pertanggung jawaban
5. Kewajaran.

2.3 Earning
dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earning management
dalam arti sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan
komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings.

2.4 Capital
Capital atau Modal adalah kolektivitas barang modal (semua barang yang ada, dalam
rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan) yang
terkandung dalam neraca di sebelah debit, dan kekayaan adalah daya beli yang terkandung
dalam barang modal yang ada di neraca di sebelah kredit.

2.5 Penelitian Relevan


Pada penelitian Budhi Purwantoro Jati (2019) yaitu Berdasarkan hasil uji analisis
diperoleh bahwa kualitas informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
dipengaruhi oleh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual. Hasil
ini dibuktikan dengan proksi penerapan SAP Akrual memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap proksi Opini BPK. Hasil ini sesuai dengan tujuan diterbitkannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, yang mewajibkan semua pemerintah daerah baik
propinsi maupun kabupaten/kota wajib menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrualmulai tahun anggaran
2015. Tujuan utama penerapan SAP Berbasis Akrual pada pemerintah daerah adalah untuk
meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). Berdasarkan
hasil uji analisis juga diperoleh bahwa kualitas informasi Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) mengalami peningkatan setelah penerapanStandar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) Berbasis Akrual. Hasil ini dibuktikan dengan rata-rata proksi Opini BPK setelah
penerapan SAP Akrual secara signifikan berbeda dan lebih besar dari rata-rata proksi Opini
BPK sebelum penerapan SAP Akrual.
Pada penelitian Ririz Setiawati Kusuma (2013) menyimpulkan kesiapan Pemda
Kabupaten Jember yang diindikasikan dengan komitmen, SDM, sarana prasarana dan sistem
informasi dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Jember dilihat dari
parameter integritas adalah kategori siap dan untuk kesiapan SDM, kesiapan sistem informasi
dan sarana prasarana adalah kategori cukup siap. Kendala dalam implementasi PP No 71
Tahun 2010, tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) antara lain, sampai saat ini
penyusunan LKPD masih dilakukan secara manual (excel) belum ada perangkat lunak
khusus, jumlah SDM pelaksana secara kuantitas masih belum cukup, kurangnya Bintek atau
pelatihan, kurangnya sosialisasi, sarana dan prasarana sudah ada namun masih belum
mencukupi. Model strategis akselerasi implementasi PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) antara lain Pengembangan SAP Berbasis Akrual sesuai
dengan kebutuhan, penyusunan Buletin Teknis SAP Berbasis Akrual sesuai dengan
kebutuhan, Pengembangan SDM di Bidang Akuntansi Pemerintahan.

Pada penelitian Erlita D.S., dkk (2015) disimpulkan DPKPA selaku dinas telah mengikuti
berbagai upaya yang diciptakan pemerintah untuk mendukung suksesnya penerapan
akuntansi berbasis akrual ini yaitu dengan adanya sosialisasi, software untuk sistem akuntansi
pemerintah berbasis akrual. Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan juga menetapkan
Peraturan Bupati tentang sistem akuntansi dan kebijakan akuntansi, menyusul dengan
Peraturan Daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah yang saat ini sedang
dalam pembahasan di Pansus untuk lebih mempertegas kebijakan penerapan akuntansi
pemerintah berbasis akrual ini. DPKPA selaku pengelola keuangan Minahasa Selatan sudah
siap terhadap penerapan akuntansi berbasis akrual ini karena SDM yang ada di DPKPA
selaku dinas, semuanya sudah mendukung karena seluruh staf di bidang akuntansi DPKPA
Minahasa Selatan memiliki dasar pendidikan akuntansi. Sehinga untuk penyesuaian terhadap
akuntansi berbasis akrual ini tidak terlalu sulit. Sebaliknya DPKPA selaku SKPKD memiliki
hambatan tersendiri, dikarenakan seluruh SKPD-SKPD yang ada di Minahasa Selatan untuk
staf pengelola keuangan tidak dikelola oleh SDM yang memiliki dasar pendidikan akuntansi.
Keterbatasan dana yang di alami oleh Dinas Pengelola Keuangan dan Aset terhadap tindakan
sosialisasi di seluruh SKPD- SKPD di Minahasa selatan juga merupakan kendala yang sangat
berpengaruh terhadap kesiapan penerapan akuntansi berbasis akrual ini
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Devi Safitri. 2017. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Pada SKPD Pemerintah Kabupaten
Bengkalis). hlm 175.
I Wayan Gde Yogiswara Darma Putra dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Hlm 15.
Sony Lamonisi. 2016. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Berbasis Akrual Pada
Pemerintah Kota Tomohon. Hlm 223-230.
Budhi Purwantoro Jati. 2019. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hlm 2.
Friska Langelo dkk. 2015. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kota Bitung. Hlm. 1-
8.

Anda mungkin juga menyukai