Anda di halaman 1dari 60

Environmental and

Indonesia Network Learning


Centers for Environmental
Social Impact and Social Sustainability
(NLCs-ESS)
Assessment (ESIA)
Basic Training

26–29
OCTOBER
2021

Peran Multilateral Development


Bank (MDB) dalam
Pembangunan di Indonesia

KRISNAN P. ISOMARTANA
JAYA PERANA KETAREN
DENNIE MAMONTO
ENDANG ASTUTI

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Indonesia Network Learning
Centers for Environmental
and Social Sustainability
(NLCs-ESS)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
ADB Trinity
• A Multirateral Agency
• A Development Organization
• A Banking Institution
Visi
Mencapai Asia dan pasifik yang
Makmur, Inklusif, Tangguh, dan
Berkelanjutan
Misi
Membantu anggota negara-negara
berkembang mengurangi kemiskinan
dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakatnya
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Indonesia Network Learning
Centers for Environmental
and Social Sustainability
(NLCs-ESS)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Salah satu instrumen penilaian lingkungan  Disusun oleh peminjam/Borrower (Kementerian
yang diperlukan oleh Multilateral Development Lembaga) yang dapat dibantu oleh konsultan
Bank (MDB) sebagai bahan pertimbangan lingkungan dan sosial.
proyek hibah/pinjaman;
 Saat berkonsultasi dengan Bank, mengacu tipe
 Untuk mengidentifikasi dan menilai potensi dan lokasi proyek, borrower mengidentifikasi
metode dan instrumen kajian yang sesuai,
risiko dan dampak LH dan Sosial proyek yang
mencakup pelingkupan, analisis lingkungan dan
diusulkan, mengevaluasi alternatif, dan
sosial, survei dan studi, untuk mengidentifikasi
merancang muatan mitigasi, pengelolaan, dan dan menilai potensi risiko dan dampak
pemantauan yang tepat. lingkungan dan sosial usulan proyek tsb.

 Sesuai dengan potensi risko dan dampak proyek


tersebut untuk didukung oleh instrument yang
spesifik.

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Sumber: IAIA - IEA, UK “Principles of Environmental Impact Assessment Best Practice”,
Jan.1999
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Merupakan area yang • DAS yang berada • rute migrasi manusia,
dalam lokasi proyek; satwa liar, atau ikan,
kemungkinan akan terutama yang
terkena dampak proyek, • zona muara dan berkaitan dengan
termasuk semua aspek pesisir yang terkena kesehatan
dampak; masyarakat, kegiatan
pendukungnya serta ekonomi, atau
perkembangan yang tidak • area off-site yang pelestarian
direncanakan yang diperlukan untuk lingkungan;
pemukiman kembali
disebabkan oleh proyek atau jalur kompensasi; • kawasan yang
digunakan untuk
• saluran pembuangan kegiatan mata
udara (misalnya, di pencaharian (berburu,
mana polusi udara memancing,
seperti asap atau berternak, bertani,
debu dapat masuk dll.) atau tujuan
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
atau keluar dari area keagamaan atau
Fasilitas Terkait adalah fasilitas Fasilitas terkait akan
yang tidak didanai oleh proyek dan: memenuhi persyaratan ESS
sejauh kendali dan pengaruh Peminjam perlu
• Terkait langsung dan signifikan yang dimiliki Peminjam atas mendemonstrasikan sejauh
dengan proyek, dan fasilitas tersebut. mana mereka tidak dapat
mengontrol fasilitas terkait
• Dilaksanakan atau direncanakan
untuk dilaksanakan, bersamaan dengan memberikan detail
dengan proyek, dan pertimbangan yang relevan
yang mungkin mencakup
• Diperlukan agar proyek dapat faktor hukum, peraturan,
bertahan dan tidak akan
dan kelembagaan
dibangun, diperluas atau
dilaksanakan jika proyek
tersebut tidak ada.

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
C-1. Project
Identification

C-2. Project
C-8. Project
Design
Evaluation
and Preparation

Project
Cycle
C-7. Project C-3. Legal
Completion Agreements

C- 4-6. Project
Monitoring and
Supervision

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Achieving Sustainable Development through implementation of
Environmental and Social Safeguards
Objectives and Principles:
 Environmental and Social Safeguards aim to avoid adverse impacts
to the environment and the people as result from project activities by
properly managing the environmental and social risks related to the
projects
 Application of mitigation hierarchy: avoidance of adverse impacts, and
minimize, mitigate, and/or compensate for the unavoidable impacts.
 Comprehensive and systematic environmental and social risks and
impacts assessment: transparent, nondiscrimination, public
participation, accountability, and grievance redress mechanism
 The requirement for E&S Safeguards implementation applies for all
investment projects of World Bank and ADB.

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


World Bank Environmental
and Social Framework ADB Safeguard Policy
(ESF) Statement (SPS)
The ESF was approved on August 4 th , 2016 The ADB SPS was approved in July 2009
and took effect in October 2018. and effective in January 2010. The SPS
applies for all project funded/managed by
Comprises of: ADB.
 A vision for Sustainable Development
Comprises of Three Safeguard
 The World Bank Environmental and Requirements:
Social Policy for Investment Project
Financing (IPF)  Safeguard Requirements 1:
Environment
 10 Environmental and Social
Standards (ESS) which set out the  Safeguard Requirements 2: Involuntary
mandatory requirements that apply to the Resettlement
government clients and projects  Safeguard Requirements 3: Indigenous
Peoples

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Indonesia Network Learning
Centers for Environmental
and Social Sustainability
(NLCs-ESS)

Kerangka Kerja Lingkungan dan


Sosial (ESF)
Standar Lingkungan dan Sosial
(ESS)
Standar Kinerja Safeguards
(SPS)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability Yang dapat dipakai sebagai
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
 Visi Bank Dunia untuk SPS 2009 disetujui Juli 2009 dan
pembangunan berkelanjutan efektif pada Januari 2010 dan berlaku
 Kebijakan Lingkungan dan Sosial untuk semua proyek yang
Bank Dunia untuk Pembiayaan didanai/dikelola ADB
Proyek Investasi (IPF)
 10 Environmental and Social Tiga Kebijakan Perlindungan SPS
Standards (ESS) – Standar 2009:
Lingkungan dan Sosial dan  Lingkungan Hidup
persyaratannya
 Pemukiman Kembali Tak Secara
Sukarela
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability Masyarakat Adat
✔ ESS5: Pengadaan
✔ ESS7: Masyarakat Adat
✔ ESS3: Efisiensi Lahan dan
Sumber Daya dan Pemukiman kembali
Pencegahan dan secara tak sukarela
Pengelolaan
Pencemaran

✔ ESS6:
✔ ESS10: Keterlibatan
Konservasi
Pemangku
Keanekaragama
Kepentingan dan
n Hayati
Pengungkapan
Informasi
✔ ESS9:
Pembiaya
Perantara

✔ ESS1 – Kajian Risiko


dan Dampak
Lingkungan dan Sosial ✔ ESS4:
Kesehatan dan
Keselamatan
Masyarakat
✔ ESS8: Warisan
Budaya
✔ ESS2:
Ketenagakerjaan
dan Lingkungan
Kerja

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


SPS
Kebijakan Pelaksanaan
Prinsip dan Persyaratan

Tujuan Umum Kebijakan Perlindungan

Prinsip Prinsip
Prinsip Kebijakan
Kebijakan Kebijakan
IP Panduan Operasional:
ENV IR
Prosedur Penilaian
Perlindungan Internal

Proses Pelaksanaan Kebijakan


Tugas dan Tanggung Jawab ADB and Klien

Sourcebooks untuk ENV, IR


Persyaratan Perlindungan bagi Klien (SR1-4) and IP

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Memastikan proyek-proyek ramah lingkungan dan
berkelanjutan
 Mendukung pengintegrasian pertimbangan-
pertimbangan lingkungan ke dalam proses
pengambilan keputusan.
 Melakukan penilaian risiko dan dampak lingkungan
dan sosial kegiatan/proyek (AMDAL/ESIA, UKL-
UPL/ESMP/IEE, SPPL/ESCOPs)
 Melakukan pengelolaan risiko dan dampak
lingkungan dan sosial (RKL-RPL/UKL-
UPL/ESMP/SPPL) termasuk pelaporannya

Perubahan Bentang Alam


Sumber Gb: Proyek Geothermal, Sulut, Bank Dunia

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Penilaian alternatif-alternatif proyek (no project,
teknologi, lokasi, desain, proses)
 Penilaian dampak terhadap kegiatan penunjang
(associated facilities)
 Memasukkan pengelolaan risiko dan dampak
lingkungan dan sosial yang menjadi kewajiban
kontraktor ke dalam dokumen lelang/pengadaan

Erosi, Air Larian dan Sedimentasi


Sumber Gb: Proyek Geothermal, Sulut, Bank Dunia
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
 Kesempatan ikut serta dalam serikat pekerja
 Perlindungan pekerja dibawah usia kerja dan
perlindungan terhadap kerja paksa
 Akses terhadap mekanisme penyampaian dan
penanganan keluhan pekerja
 Potensi dampak labor influx dan kekerasan berbasis
gender (GBV/SEA)
 Penyusunan pedoman pengelolaan ketenagakerjaan
dan lingkungan kerja untuk kegiatan/proyek
 Syarat dan ketentuan kerja, termasuk kondisi K3 dan
kesiapsiagaan tanggap darurat dalam lingkungan
kerja sesuai ketentuan dan praktik terbaik
 Non-diskriminasi dan kesempatan kerja yang sama
Sumber Gb: https://www.viva.co.id/foto/berita/8856-bedeng-pekerja-proyek-
pembangunan

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Kesempatan ikut serta dalam serikat pekerja
 Perlindungan pekerja dibawah usia kerja dan
perlindungan terhadap kerja paksa
 Akses terhadap mekanisme penyampaian dan
penanganan keluhan pekerja
 Potensi dampak labor influx dan kekerasan berbasis
gender (GBV/SEA)

Fasilitas Tanggap Darurat


(Sumber Gb: Proyek Geothermal, Sulut, Bank Dunia)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Upaya efisiensi penggunaan sumber daya,
pencegahan, mitigasi dan pengelolaan potensi
pencemaran – melalui AMDAL/ESIA, UKL-
UPL/ESMP
 Efisiensi sumber daya: penggunaan energi, air,
bahan baku lainnya
 Upaya pengelolaan ditentukan berdasarkan hirarki
pencegahan
 Pengelolaan pencemaran udara, materi dan limbah
B3 dan Non-B3, pestisida
 Menyusun estimasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
jika kegiatan menimbulkan emisi GRK secara
signifikan

Secondary Containment dari limbah Minyak (B3)


Sumber gambar: Proyek PLTA, Jabar, Bank Dunia
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
 Penilaian dan pengelolaan risiko dan dampak
kegiatan terhadap kesehatan dan keselamatan
masyarakat, termasuk kelompok rentan
 Merancang, membangun dan mengoperasikan
elemen struktural proyek sesuai ketentuan standar
nasional, EHS WB dan praktik terbaik lainnya
 Penilaian dan pengelolaan risiko keselamatan lalu
lintas, gangguan kesehatan, material & limbah B3
 Penilaian dan pengelolaan bahaya alam (gempa,
tsunami)
 Penilaian dan pengelolaan fungsi ekosistem yang
diperolah masyarakat
 Penyediaan mekanisme kesiapsiagaan dan tanggap
darurat
 Penilaian dan pengelolaan sistem pengamanan
proyek (security)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Menghindari atau mengurangi pengadaan lahan dan pemukiman kembali
 Meningkatkan atau paling tidak memulihkan mata pencaharian penduduk
yang dipindahkan dalam arti sebenarnya
 Penentuan klasifikasi eligibility/kelayakan pihak yang terkena dampak
 Penentuan kompensasi dan manfaat bagi pihak terkena dampak
 Pelibatan para pihak, masyarakat dan pihak terkena dampak
 Menyediakan mekanisme penyampaian dan penanganan keluhan
 Melakukan perencanaan dan pelaksanaannya, untuk pemindahan/relokasi
secara fisik dan/atau ekonomi – dokumen LARAP

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


⮚ Menghindari atau mengurangi pengadaan lahan dan
pemukiman kembali
⮚ Meningkatkan atau paling tidak memulihkan mata
pencaharian penduduk yang dipindahkan dalam arti
sebenarnya
⮚ Penentuan klasifikasi eligibility/kelayakan pihak yang
terkena dampak
⮚ Penentuan kompensasi dan manfaat bagi pihak
terkena dampak
⮚ Pelibatan para pihak, masyarakat dan pihak terkena
dampak
⮚ Menyediakan mekanisme penyampaian dan
penanganan keluhan
Identifikasi Penggunaan Lahan
⮚ Melakukan perencanaan dan pelaksanaannya, untuk Sumber gambar: Proyek Perumahan, Sumut, Bank Dunia

pemindahan/relokasi secara fisik dan/atau ekonomi


– dokumen LARAP
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability In kind contribution - hibah
 Penilaian dan pengelolaan dampak terhadap
keanekaragaman hayati dan habitatnya
berdasarkan hirarki pencegahan
 Penilaian kondisi habitat di lokasi proyek:
habitat termodifikasi, habitat alami, dan habitat
kritis
 Penilaian dan pengelolaan spesies invasif

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Menghindari, meminimalkan, atau mengurangi
dampak buruk dan, sebagai upaya terakhir,
mengusulkan tindakan
kompensasi/penggantian kerugian
 Pencapaian no net loss keanekaragaman
hayati yang terkena dampak
 Kesesuaian dan pemenuhan peraturan
terhadap area/kawasan yang dilindungi

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Jembatan Kepiting, Christmas Island
Sumber gambar: https://www.abc.net.au/news/2015-12-09/bridge-helps-migrating-christmas-island-
crabs-avoid-traffic/7014406

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Penilaian dan penentuan keberadaan dan potensi
dampak masyarakat adat, termasuk lahan adat
 MA mendapatkan manfaat sosial dan ekonomi yang
sesuai secara budaya, berperan serta secara aktif
dalam proyek
 Pencegahan dampak yang merugikan dengan
mempertimbangkan alternatif-alternatif sesuai hirarki
pencegahan
 Pelibatan masyarakat adat secara bermakna dalam
proyek - Persetujuan atas dasar informasi di awal
tanpa paksaan FPIC)
 Pembentukan mekanisme penanganan keluhan
sesuai budaya masyarakat adat yang terkena
dampak/mendapatkan manfaat
 Perencanaan yang lebih luas untuk mendukung
keberlanjutan kehidupan masyarakat adat - IPP
(Indigenous Peoples Plan)
Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
 Penilaian dan penentuan keberadaan dan potensi
dampak warisan budaya (fisik maupun non-fisik)
 Desain dan lokasi proyek menghindari kerusakan
warisan budaya
 Melakukan upaya pelibatan pemangku kepentingan
(masyarakat dan balai pelestarian cagar budaya)
secara bermakna
 Pencegahan risiko terhadap warisan budaya
berdasarkan hirarki pencegahan
 Jika risiko tidak dapat dicegah, menyusun Rencana
Pengelolaan Warisan Budaya/Prosedur Penemuan
Tak Terduga Benda Cagar Budaya
 Mempertimbangkan aspek kerahasiaan informasi
warisan budaya untuk mencegah dampak yang lebih
Salah satu situs kompleks percandian Muaro Jambi
besar yang bisa terjadi (Sumber Gb: Liputan 6)

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 FI menyusun dan melaksanakan sistem manajemen lingkungan
dan sosial (ESMS)
 ESMS mencakup:
i) kebijakan lingkungan dan sosial;
ii) prosedur identifikasi, mengkaji dan mengelola dampak;
iii) struktur organisasi, kapasitas dan kompetensi;
iv) pemantauan dan review;
v) mekanisme komunikasi eksternal
 Jika dampak kecil/tidak signifikan, cukup menggunakan
peraturan nasional
 FI melakukan pelibatan dan konsultasi dengan pemangku
kepentingan
 FI melakukan pengungkapan informasi (disclosure) ESMS dan
subproyek melalui websitenya

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
 Pelibatan pemangku kepentingan dilakukan sedini mungkin, secara berkelanjutan dan
berarti/meaningful untuk keseluruhan siklus proyek
 Penyusunan dokumen Rencana Pelibatan Pemangku Kepentingan (SEP) mencakup:
i) identifikasi dan analisis pemangku kepentingan;
ii) metode pelibatan;
iii) pengungkapan informasi;
iv) konsultasi;
v) penanganan keluhan;
vi) pelaporan kegiatan
 Pengungkapan informasi kegiatan (disclosure) dilakukan agar pemangku kepentingan mengetahui
dan memahami risiko dan dampak kegiatan
 Pelibatan dan penanganan keluhan dilakukan sesuai dengan bahasa dan budaya pihak
pemangku kepentingan

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Sumber gambar: ESF Book, Bank Dunia

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Relokasi Pemukiman dari daerah terkena bencana (A) ke pemukiman baru (B)
Sumber gambar: Disaster relief project, DIY, Bank Dunia

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Proses Konsultasi Bermakna Mekanisme Penanganan Aduan/Keluhan

 Dimulai pada awal proyek dan dilakukan secara Proyek membuat mekanisme untuk menerima dan
berkelanjutan memfasilitasi penyelesaian keluhan orang-orang yang
terkena dampak
 Menyampaikan informasi yang relevan dan tepat
waktu serta dapat diakses oleh orang-orang
yang terkena dampak
 Sesuai skala risiko dan dampak

 Dilakukan dalam suasana yang bebas dari  Menangani keluhan orang-orang terkena dampak
intimidasi dengan segera, dengan menggunakan proses
transparan yang responsif gender dan mudah
 Inklusif dan responsif gender diakses oleh orang-orang terkena dampak

 Disesuaikan dengan kebutuhan kelompok rentan  Tidak menghalangi akses ke upaya hukum atau
administratif negara
 Menyatukan semua pandangan yang relevan
 Memberitahu orang-orang yang terkena dampak
tentang mekanisme tersebut

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


 Mengunggah informasi di website Bank Dunia dan ADB :
 draf laporan EIA untuk proyek kategori A (aturan 120 hari)
 draf EARF sebelum penilaian proyek
 laporan EIA/IEE akhir atau yang diperbarui, dan pemantauan lingkungan setelah diterima

 Klien/Mitra:
 Mengirimkan dokumen-dokumen terkait ke ADB
 Memberikan informasi yang relevan, tepat waktu, di tempat yang dapat diakses dan dalam bentuk dan
bahasa yang dapat dimengerti oleh orang yang terdampak dan pemangku kepentingan lainnya

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability
World Bank Environmental and Social Framework:
https://www.worldbank.org/en/projects-operations/environmental-and-social-framework

World Bank Environmental and Social Standards:


https://www.worldbank.org/en/projects-operations/environmental-and-social-framework/brief/environmental-and-
social-standards

Asian Development Bank Safeguard Policy Statement


https://www.adb.org/sites/default/files/institutional-document/32056/safeguard-policy-statement-june2009.pdf

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


PROSES PENAPISAN di Bank Dunia/ADB dan Kesetaraan
dengan AMDAL/UKL-UPL

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability


Environmental and
Indonesia Network Learning
Centers for Environmental
Social Impact and Social Sustainability
(NLCs-ESS)
Assessment (ESIA)
Basic Training

26–29
OCTOBER
2021

Terima Kasih

Network Learning Centers for Environmental and Social Sustainability

Anda mungkin juga menyukai