Penghasilan Pelajar, Peserta Pelatihan, Dosen, Artis, Atlet, dan Penghasilan Lainnya.
Prinsip umum pemajakan atas penghasilan yang diperoleh/diterima dari pekerjaan bebas
ax treaty pasal 15 ayat (1) model UN dan model P3B Indonesia mengatur penghasilan yang diperoleh
penduduk dari suatu negara pihak pada persetujuan (negara domisili) sehubungan dengan jasa
profesional atau kegiatan lainnya yang bersifat independent hanya akan dikenakan pajak di negara itu
(negara domisili) kecuali dalam keadaan berikut yang menyebabkan penghasilan tersebut dapat
dikenakan pajak di negara pihak lainnya, (negara sumber)
Pada umumnya klausul tentang peghasilan artis dimuat pada pasal 17 P3B Indonesia dengan negara
lainnya yang sudah ada persetujuannya termasuk AS
Menurut pasal 19 model P3B Indonesia (beberapa negara ada yang tercantum pada pasal 18, antara lain
Amerika, Singapura, Malaysia), Model OECD dan model UN, balas jasa berupa gaji, upah dan balas jasa
lainnya yang serupa selain pensiun yang dibayarkan oleh negara pihak pada persetujuan (negara
domisili) atau bagian ketatanegaraannya atau pemerintah daerahnya atau badan resmi dibawahnya
kepada setiap orang pribadi sehubungan dengan dengan jasa-jasa yang diberikan kepada Negara
tersebut atau kepada bagian ketatanegaraanya/pemerintah daerahnya/kepada badan resmi lainnya
hanya akan dikenakan pajak di negara itu (Negara Domisili)
Penghasilan Lain-lain
pasa ini merupakan pasal pamungkas atau dapat di sebut dengan "pasal keranjang sampah", karena
pasal ini menampung jenis-jenis penghasilan lainnya yang belum dirumuskan secara tegas pada pasal-
pasal lannya dalam P3B
Penghasilan yang diperoleh pelajar yang merupakan penduduk suatu negara atas kegiatan pelajar yang
dilakukan di negara lain dapat dikenakan pajak di negara lian tersebut
Apabila penghasilan sehubungan dengan kegiaran-kegiatan pibadi yang dilakukan oleh seniman atau
olahragawan ersebut diterima bukan oleh seniman atau olahragawan itu sendiri tetapi oleh orang atau
badan lain, maka penghasilan tersebut dapat dikenakan pajak di negara pihak pada persetujuan dimana
kegiatan-kegiatan seniman atau olahragawan itu dilakukan