Anda di halaman 1dari 11

Available online at:

http://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jrt/
Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
E-ISSN: 2622-0636
Volume 3, No 3, Oktober 2020 (148-157)
DOI: https://doi.org/10.36928/jrt.v3i3.631

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASALAH PHBS DAN


COVID-19 UNTUK WARGA DUSUN REJENG DESA BANGKA LELAK
KABUPATEN MANGGARAI NUSA TENGGARA TIMUR

Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi


Nggarang3
1,2,3 Fakultas Kesehatan dan Pertanian UNIKA Santu Paulus Ruteng Jalan

Ahmad Yani No. 10, Ruteng, Flores, NTT, 86518. Indonesia


email: claudiafaridaydewi@gmail.com1,
bonavanturanursinggarang@gmail.com2, iwakornelia@gmail.com3

Abstrak
Salah satu penyebab utama peningkatan masalah penyakit menular adalah
kurangnya kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat (PHBS).
Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, memberikan ASI
eksklusif, tidak merokok, beraktifitas fisik, mengkonsumsi air bersih, jamban
dan memberantas jentik nyamuk, merupakan indikator PHBS dalam rumah
tangga. Peningkatan masalah kesehatan seperti covid-19 dapat dicegah dengan
menjalankan perilaku hidup bersih sehat. Tujuan pelaksanaan pengabdian ini
adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan PHBS
dalam tatanan rumah tangga dengan pendekatan asuhan keperawatan
komunitas. Pengabdian ini dilakukan terhadap 50 keluarga di Dusun Rejeng
Desa Bangka Lelak, Kabupaten Manggarai selama 4 minggu. Hasil pengkajian
terhadap sikap dan perilaku masyarakat menunjukkan 48% warga memiliki
sikap negatif terhadap PHBS dan 42% warga memiliki perilaku PHBS kurang
baik. Sikap warga dalam menghadapi covid-19 cenderung positif ditunjukkan
dengan Sebagian besar warga menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap
upaya pencegahan penularan covid-19. Kegiatan pelayanan masyarakat
bertujuan mengatasi masalah kurangnya perilaku hidup bersih sehat yang
dapat berakibat pada mudahnya penularan covid-19. Pelaksanaan pengabdian
didasarkan pada pemberian asuhan keperawatan komunitas berupa
pengkajian, analisa data, rencana intervensi, implementasi hingga evaluasi.
Intervensi pengabdian yang dilakukan berupa pendidikan kesehatan tentang
perilaku hidup bersih sehat serta pendidikan kesehatan tentang cara
pencegahan penularan virus corona. Dampak dari kegiatan ini adalah
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran warga dalam menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari lingkungan keluarga.

Kata kunci: Perilaku Hidup Bersih Sehat; covid-19; Keperawatan Komunitas

COMMUNITY NURSING CARE FOR PHBS AND COVID-19 PROBLEMS


IN REJENG HAMLET, BANGKA LELAK VILLAGE, MANGGARAI
REGENCY, EAST NUSA TENGGARA

Abstract

One of the leading causes of the increase in infectious diseases is the lack of adoption of clean
and healthy living habits. Indicators of clean and healthy living habits in household arrangements
include washing hands with clean water and soap, exclusive breastfeeding, not smoking, physical
activity, using clean water, latrines, and eradicating mosquito larvae. The increase in health
problems such as COVID-19 can be prevented by adopting healthy hygiene habits. This service

148 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

aims to increase public awareness in implementing a clean and healthy lifestyle with a community
nursing care approach. This service was carried out for 50 families in Rejeng Hamlet, Bangka
Lelak Village, Manggarai Regency, for four weeks. The study results on community attitudes and
behavior showed that 48% of residents had negative attitudes towards PHBS, and 42% of
residents had poor PHBS behavior. Attitudes towards Covid-19 have mean values ranging from
agreeing and strongly agree. This means that the attitude of citizens in facing Covid-19 tends to
be positive. Community service activities are directed to overcome the lack of clean and healthy
living habits, resulting in the easy transmission of Covid-19. Implementing community service
activities is based on providing community nursing care, which consists of assessment, data
analysis, intervention planning, implementation, and evaluation. Service interventions carried
out were in the form of health education on hygiene and healthy living habits and health education
on how to prevent transmission of the coronavirus. This community service activity's impact is an
increase in knowledge and awareness of citizens in increasing hygiene and healthy living
behavior starting from the family environment

Keywords: Clean Healthy Behavior; covid-19; Community Nursin

diinginkan (Raksanagara &


PENDAHULUAN
Raksanagara, 2016)
Lingkungan merupakan salah Pelaksanaan program Perilaku
satu faktor yang berperan terhadap Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
prevalensi penyakit menular. dicanangkan pemerintah, masih
Penyakit menular merupakan salah menemui banyak kendala di berbagai
satu penyakit yang bersumber dari daerah. Sebagai contoh hasil
agen biologi (seperti virus, bakteria, penelitian terhadap penerapan PHBS
atau parasit). Model tradisional di provinsi Bengkulu, Sulawesi
epidemiologi menyebutkan terdapat selatan dan NTT menunjukkan
tiga faktor utama penyebab timbul banyak masyarakat yang masih
atau tidaknya suatu penyakit, yaitu bergantung pada kamar mandi atau
host (pejamu), agent (agen), dan toilet umum: lebih dari 30% rumah
environment (lingkungan) tangga tidak mempunyai kamar
(Sumampouw, 2017). mandi dan toilet di dalam rumah dan
Kondisi lingkungan yang 37% membuang tinja di lubang atau
buruk, perilaku bersih masyarakat sungai. Untungnya untuk minum,
yang buruk, dan kurang sehat hampir semua rumah tangga
ditengarai menjadi penyebab memasak terlebih dahulu sebelum
masalah penyakit menular (Sumini et diminum (96%). Kebiasaan mencuci
al., 2016). Contoh perilaku hidup tangan sebelum makan atau
bersih dan sehat yang buruk adalah menyiapkan makanan hanya
kurangnya kesadaran untuk dipraktikkan oleh sekitar 71%
penyediaan air bersih dan konsumsi responden. Sepertinya banyak yang
air minum yang sehat, perilaku menggunakan visual tangan yang
mencuci tangan yang benar serta kotor sebagai indikasi perlunya cuci
penggunaan jamban sesuai syarat tangan, karena 88-90% responden
kesehatan (Saini & Aminah, 2018) cuci tangan kontak dengan
Tingginya angka kejadian kotoran/hewan (Soewondo et al.,
penyakit menular dan tidak menular 2019)
dapat ditekan dengan adanya Data Riskesdas menyebutkan
program PHBS dalam tatanan rumah bahwa, rumah tangga yang telah
tangga. Penyakit diare dan demam mempraktikkan perilaku hidup
berdarah dapat terjadi akibat bersih dan sehat (PHBS) hanya
penerapan PHBS yang buruk. mencapai 38,7% di tahun 2007. Oleh
Namun, pada kenyataannya sebab itu, Kementerian Kesehatan
penerapan PHBS di negara Indonesia membuat rencana strategis tahun
belum mencapai target yang 2010-2014 yang menargetkan rumah

149 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3
tangga mempraktekkan PHBS pada (11,4%),mual atau muntah (5,0%),
tahun 2014 sebanyak 70%. hidung tersumbat (4,8%), diare
Kementerian Kesehatan RI membuat (3,7%), dan hemoptisis (0,9%), dan
Indikator Kinerja Utama dengan kongesti konjungtiva (0,8%).
salah satunya melihat Persentase Penderita COVID-19 umumnya
Rumah Tangga Ber-PHBS. mengembangkan tanda dan gejala,
Terdapat berbagai faktor termasuk pernapasan ringan gejala
penyebab kurangnya kesadaran dan demam, rata-rata 5-6 hari
penerapan PHBS. Hasil penelitian setelah infeksi (rata-rata masa
menunjukkan adanya hubungan inkubasi 5-6 hari, kisaran 1-14 hari)
antara usia dan tingkat pengetahuan (WHO, 2020)
dengan menerapan hidup bersih dan Orang yang terinfeksi virus
sehat dalam rumah tangga (Prihanti corona dapat saja tidak bergejala.
et al., 2018). Hasil penelitian lain Oleh karena itu upaya menjaga diri
menunjukkan pengetahuan, sikap, sendiri agar tidak tertular adalah
personal hygiene, sarana air bersih, yang paling tepat. Penerapan
dan kebersihan alat makan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
berhubungan dengan penerapan menjadi salah satu cara penting
perilaku hidup bersih dan sehat untuk mengurangi penyebaran virus
(Fuady et al., 2020) corona Pemerintah berupaya
Peningkatan kesehatan menghimbau masyarakat untuk
individu, keluarga, masyarakat dan menjaga kesehatan, melalui:
lingkungan sangat dipengaruhi oleh Mengurangi Risiko dengan mencuci
bagaimana seseorang mampu dengan sabun dan air yang mengalir,
menjalankan perilaku hidup bersih kurangi Kontak Langsung (Physical
dan sehat sehari-hari. Perilaku sehat Distancing), dan menjaga Kesehatan
yang dijalankan setiap harinya Fisik dan Mental (Direktorat
mampu melindungi seseorang dari Rehabilitasi Sosial Anak-Direktorat
berbagai penyakit terutama penyakit Jendral Rehabilitasi Sosial
infeksi dan menular. Kementerian Sosial, 2020)
Salah satu penyakit infeksi yang Upaya pencegahan terhadap
menjadi perhatian dunia saat ini penyakit yang paling utama dan
adalah virus corona atau yang biasa merupakan upaya pencegahan
disebut dengan covid-19. Penyebaran primer adalah berbagai kegiatan
virus ini menyebabkan kerugian pada manusia dan perilaku manusia yang
berbagai bidang khususnya harus dilakukan oleh keluarga
kesehatan dan perekonomian. Di sebagai kelompok masyarakat
Indonesia per tanggal 20 Agustus terkecil yang dikenal sebagai Program
2020 jumlah kasus covid-19 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
mencapai 155.412 dengan 111.060 (PHBS). Sehingga penting
pasien dinyatakan sembuh dan 6.759 melaksanakan pengkajian berkaitan
orang meninggal dunia (Kementerian dengan sikap serta perilaku PHBS
Kesehatan Republik Indonesia, 2020) masyarakat dengan pendekatan
Covid-19 memiliki gejala yang asuhan keperawatan komunitas.
tidak spesifik dan gejala penyakit Pelaksanaan keperawatan
dapat berkisar dari tidak gejala komunitas menjadi penting sebagai
(asimtomatik) hingga pneumonia upaya mendukung pelayanan
berat dan kematian. Berdasarkan kesehatan yang bersifat preventif dan
55924 kasus terkonfirmasi promotif. Pelaksanaan asuhan
laboratorium, tanda dan gejala khas keperawatan komunitas terdiri dari:
meliputi: demam (87,9%), batuk menetapkan prioritas, menetapkan
kering (67,7%), kelelahan (38,1%), sasaran, menetapkan tujuan, dan
produksi sputum (33,4%), sesak menetapkan rencana. Dalam
napas (18,6%), sakit tenggorokan peningkatan Perencanaan asuhan
(13,9%), sakit kepala (13,6%), mialgia keperawatan komunitas dapat
atau artralgia (14,8%), menggigil dilakukan melalui kegiatan: 1)

150 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….
Melakukan penyuluhan kesehatan upaya perbaikan dan peningkatan
tentang penyakit, 2) Melakukan derajat kesehatan masyarakat
demonstrasi keterampilan cara melalui kegiatan promotif dan
menangani penyakit, 3) Melakukan preventif. Kegiatan dilaksanakan
deteksi dini tanda-tanda gangguan dengan pemberian Asuhan
penyakit, 4) Melakukan kerja sama Keperawatan Komunitas berupa
dengan pihak puskesmas dalam proses pengkajian, analisa data hasil
penanganan masalah kesehatan pengkajian, perencanaan intervensi,
masyarakat (Harefa, 2019) implementasi dan evaluasi. Tahapan
Hal ini akan memberikan asuhan keperawatan terdiri dari
kesempatan seluas-luasnya kepada kegiatan survei, ceramah, diskusi,
masyarakat untuk ikut berperan dan demonstrasi. Kegiatan dilaksanakan
berpartisipasi dalam upaya dalam bentuk:
meningkatkan pelayanan kesehatan
komunitas dengan menerapakan 1. Pengkajian: pengkajian
konsep kesehatan dan keperawatan dilakukan dengan menggunakan
komunitas, maka tim dosen bersama angket berisi pertanyaan yang
mahasiswa Keperawatan Fakultas menanyakan masalah kesehatan
Ilmu Kesehatan dan Pertanian UNIKA warga. Pengkajian dilakukan
Santu Paulus Ruteng melaksanakan dengan mengunjungi rumah
kegiatan pengabdian di Dusun warga. Selain melalui angket
Rejeng Desa Bangka Lelak dengan pengkajian juga diperoleh
menggunakan 2 pendekatan, yaitu melalui data sekunder berupa
pendekatan keluarga binaan dan rekapan data puskesmas watu
kelompok kerja komunitas. Kegiatan alo tentang masalah kesehatan
pengabdian ini melibatkan yang dialami warga.
masyarakat secara aktif dalam upaya
peningkatan status kesehatan 2. Analisa data pengkajian,
khususnya berkaitan dengan penentuan masalah dan prioritas
masalah PHBS dan covid-19. masalah : Masalah yang
Pengabdian pada masyarakat di dirasakan warga menjadi tampak
wilayah kerja puskesmas Ketang melalui proses pengkajian yang
Desa Bangka Lelak Dusun Rejeng dianalisis untuk menentukan
dilakukan pada keluarga dengan jumlah dan persentasenya.
jumlah keluarga sebanyak 50 Masalah dengan jumlah
Keluarga. Kegiatan pengabdian terbanyak, paling dirasakan
kepada masyarakat dilakukan warga, dan memiliki sumberdaya
berdasarkan rekomendasi yang untuk diselesaikan dijadikan
diberikan oleh pihak Puskesmas sebagai masalah prioritas.
Ketang. Puskesmas Ketang adalah
3. Perencanaan Intervensi : Hasil
puskesmas yang bertugas
pengkajian yang diperoleh
memberikan bantuan pelayanan
dipaparkan kepada warga,
Kesehatan primer pada warga di
petugas kesehatan dan
wilayah kecamatan Lelak dan
pemerintah daerah setempat
sekitarnya. Pelaksanaan pengabdian
melalui kegiatan Musyawarah
difokuskan pada pelaksanaan PHBS
Masyarakat Dusun. Kemudian
masyarakat Dusun Rejeng,
tim pengabdian masyarakat
pengkajian masalah Kesehatan dan
menyampaikan rencana
sikap masyarakat terhadap covid-19.
intervensi yang akan
METODE PELAKSANAAN dilaksanakan selama
Pelaksanaan kegiatan pengabdian.
pengabdian dilakukan selama 4
4. Implementasi kegiatan :
minggu di Dusun Dusun Rejeng Desa
implementasi kegiatan meliputi
Bangka Lelak Kabupaten Manggarai
penyuluhan kesehatan,
NTT. Kegiatan ini mencakup upaya-

151 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3
pemeriksaan kesehatan, senam observasi langsung pada tanggal
dan relaksasi otot progresif pada 21 Juli 2020.
lansia dengan hipertensi serta
penyebaran leaflet. 3. Analisa data dilakukan pada
● Penyuluhan kesehatan pada tanggal 22 Juli 2020 sampai 23
warga meliputi: penyuluhan Juli 2020
perilaku hidup bersih dan Data hasil pengkajian meliputi
sehat, penyuluhan masalah data sikap dan perilaku terhadap
hipertensi, penyuluhan masalah Perilaku Hidup Bersih dan
masalah ISPA Sehat serta sikap warga terhadap
● Pemberian leaflet yang berisi masalah covid-19.
informasi kesehatan
● Pemeriksaan kesehatan Sikap tentang PHBS merupakan
dengan menggunakan alat reaksi atau respon dari seseorang
Tensimeter, termometer, yang bersifat tertutup terhadap
Timbangan, jam dan format ransangan/keinginan mencuci
pengkajian. Pemeriksaan ini tangan dengan air bersih dan sabun,
meliputi Tekanan darah, ASI eksklusif, tidak merokok,
suhu, nadi, pernafasan dan beraktifitas fisik, menggunakan air
pengkajian riwayat kesehatan. bersih, jamban dan memberantas
● Pelatihan relaksasi otot jentik nyamuk.
progresif bagi warga yang
menderita hipertensi. Sikap tentang PHBS pada warga Desa
Bangka Lelak, Dusun Rejeng dapat
5. Evaluasi kegiatan pengabdian. dilihat pada tabel 1.
Evaluasi kegiatan pengabdian
dilakukan melalui Musyawarah Tabel 1. Sikap terhadap PHBS pada
Masyarakat Dusun. warga Desa Bangka Lelak, Dusun
Rejeng (n=50)
HASIL DAN PEMBAHASAN No Karakteristik f %
Pelaksanaan kegiatan 1 Positif 26 52%
pengabdian meliputi pengkajian 2 Negatif 24 48%
hingga evaluasi. Dari hasil 50 100%
pengkajian didapatkan informasi
tentang kondisi yang mempengaruhi Selain pengkajian terhadap
kesehatan di Desa Bangka Lelak, sikap PHBS masyarakat, pengkajian
Dusun Rejeng, RT Rejeng dan RT juga dilakukan terhadap perilaku
Dese, Kecamatan Lelak maka PHBS. Perilaku PHBS adalah
diperlukan data yang didapatkan perilaku yang dijalankan dengan
melalui pengkajian, yang terdiri dari tujuan memperoleh derajat
kegiatan : kesehatan yang optimal melalui
upaya mencuci tangan dengan air
1. Survei sekaligus observasi di bersih dan sabun, ASI eksklusif,
masing-masing keluarga saat tidak merokok, beraktifitas fisik,
pengkajian pada tanggal 18 Juli menggunakan air bersih, jamban dan
2020 sampai 20 Juli 2020. memberantas jentik nyamuk
Perilaku PHBS pada warga Desa
2. Pengumpulan data yang Bangka Lelak, Dusun Rejeng dapat
dilakukan dengan mendatangi dilihat pada tabel 2
rumah penduduk satu persatu
dengan menggunakan Tabel 2. Perilaku tentang PHBS pada
instrument format pengkajian warga Desa Bangka Lelak, Dusun
keperawatan komunitas yang Rejeng (n=50)
difokuskan pada pengakajian No Karakteristik f %
PHBS dan maslaah covid-19 dan 1 Baik 29 58%
mengisi melalui wawancara dan 2 Kurang Baik 21 42%

152 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….
50 100% menentukan perilaku yang
Selain masalah PHBS, dijalankan. Sikap positif dalam
pengkajian keperawatan komunitas menghadapi covid-19 menjadi upaya
juga ditujukan untuk melihat sikap penting untuk mencegah penularan
warga dalam menghadapi masalah covid-19. Sikap warga Desa Bangka
covid-19. Hal ini dianggap penting Kelak Dusun Rejeng terhadap covid-
karena sikap yang dipilih warga 19 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Sikap terhadap masalah COVID-19 pada warga Desa Bangka Lelak,
Dusun Rejeng (n=50)
No Pernyataan mean SD
1 Orang harus menghindari kontak berdekatan dengan 3,98 1,2
orang yang tampak/kelihatan sakit dengan
gejala seperti flu
2 Masker wajah dapat melindungi anda dari infeksi 4,38 0,7
COVID-19
3 Orang harus berusaha menghindari menyentuh 4,08 0,7
wajahnya
4 Orang harus tinggal di rumah jika mereka sakit 3,86 0,8
dengan gejala mirip flu
5 Jika Orang batuk dan bersin harus ke dalam tisu 4,06 0,8
sekali pakai, kemudian segera membuangnya ke
tempat sampah
6 Jika tidak ada tisu di tangan, orang harus bersin / 3,92 0,9
batuk ke siku, bukan tangan
7 Saya berlatih menjaga jarak sosial (membatasi kontak 3,90 0,7
yang tidak perlu dengan orang-orang) untuk
menghindari COVID-19
8 Orang harus mencuci tangan dengan sabun secara 3,52 0,9
teratur selama 20-30 detik
1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=ragu-ragu, 4=setuju, 5=sangat
setuju

Sikap seseorang terhadap PHBS di tatanan rumah tangga (Saini


sesuatu mempengaruhi perilaku & Aminah, 2018)
seseorang. Hasil pengkajian sikap Sikap dan perilaku PHBS yang
dan perilaku PHBS menunjukkan kurang baik seperti kurang menjaga
jumlah yang seimbang antara sikap kebersihan air, jarang mencuci
positif dengan perilaku PHBS baik tangan dan lainnya memiliki dampak
dan sikap negatif dengan perilaku serius terhadap kesehatan. Air yang
PHBS kurang baik. Hal ini sejalan terkontaminasi tinja menyebabkan
dengan penelitian lain yang sekitar 1,3 juta kematian pada tahun
menunjukkan ada hubungan yang 2015, dimana 499.000 adalah anak-
bermakna antara sikap dengan anak di bawah usia 5 tahun,
pelaksanaan PHBS. semakin baik mewakili 8,6% kematian pada
sikap yang dimiliki keluarga maka kelompok usia ini (Bennett et al.,
akan semakin baik pula 2019; GBD 2015 Mortality and
pelaksanaan/penerapan PHBS di Causes of Death Collaborators,
tatanan rumah tangga dan 2016). Studi lain memperkirakan
sebaliknya semakin kurang baik bahwa pada tahun 2012, 502.000
sikap keluarga maka akan semakin kematian akibat diare disebabkan
tidak melaksanakan / menerapkan oleh air minum yang tidak aman,

153 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

280.000 kematian karena sanitasi PHBS yang tergolong negatif (48%).


yang tidak memadai, dan 297.000 Sehingga masih ada warga dengan
karena kebersihan tangan yang perilaku PHBS yang kurang baik
buruk (Prüss-Ustün et al., 2014) (42%).
Hasil pengkajian sikap warga Berdasarkan hasil analisis data
terhadap covid-19 menunjukkan maka intervensi yang diberikan pada
rata-rata warga memiliki sikap positif warga dusun Rejeng adalah
terhadap upaya pencegahan pendidikan kesehatan tentang PHBS
penularan covid-19. Hal ini dan pendidikan kesehatan tentang
ditunjukkan dengan nilai mean covid-19. Intervensi ini dimaksudkan
terhadap setiap pernyataan untuk menambah pengetahuan dan
persetujuan terhadap kebijakan kesadaran warga terhadap
pemerintah berupa protokol pentingnya PHBS dan upaya
kesehatan selama masa pandemi mempertahankan sikap positif
seperti menjaga jarak, rajin mencuci terhadap pencegahan penularan
tangan, dan menggunakan masker covid-19.
berada pada rentang setuju sampai Walaupun promosi kesehatan
sangat setuju. tidak menjadi satu-satunya cara
Setiap orang memiliki konsep untuk meningkatkan sikap dan
yang berbeda-beda terhdap sehat- perilaku sehat, namun promosi
sakit. Hal ini mempengaruhi perilaku kesehatan memiliki efek positif
sesorang dalam melindungi diri dari terhadap perubahan perilaku
penyakit ataupu menjaga kesehatan. individu. Penelitian menunjukkan
Beberapa factor yang dapat ada pengaruh promosi kesehatan
mempengaruhi konsep sehat-sakit terhadap beberapa perubahan
seseorang adalah ; 1) faktor biologis perilaku yaitu perilaku penimbangan
berupa cara orang memahami bayi setiap bulan (p=0,000), perilaku
kondisi fisiknya; 2) faktor psikologis mencuci tangan (p=0,000), perilaku
yang mempengaruhi responden penggunaan air bersih (p=0,000),
terhadap konsep sehat dan sakitnya perilaku penggunaan jamban sehat
sehingga dapat mempengaruhi (p=0,000), perilaku pemberantasan
seseorang dalam menjaga jentik nyamuk (p=0,000), perilaku
kesehatannya; 3) faktor sosial yakni konsumsi buah dan sayur (p=0,000)
pengaruh masyarakat dan keluarga (Lubis, 2019) Hasil penelitian lain
terhadap konsep sehat dan sakitnya. juga menunjukkan terdapat
Perilaku menjaga kesehatan hubungan yang signifikan PHBS
seseorang dapat terbentuk dengan dengan pengetahuan dan terdapat
dipengaruhi oleh perilaku hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dan sikap responden PHBS dengan sikap (Matoya &
serta health system model berupa Kristanti, 2020)
karakteristik predisposisi,
karakteristik pendukung, dan
karakteristik kebutuhan yang juga
dipengaruhi oleh faktor biologis,
psikologis, serta sosialnya (Triyono &
Herdiyanto, 2018)
Setelah data dikumpulkan,
tahap selanjutnya dalam proses
asuhan keperawatan komunitas
adalah tahap analisa data. Hasil
analisa data menunjukkan masih
kurangnya kesadaran masyarakat Gambar 1. Proses Pengkajian.
terhadap masalah PHBS. Hal ini
dibuktikan dengan masih cukup
banyak warga dengan sikap terhadap

154 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

Ketakutan terhadap penularan


virus corona mendorong masyarakat
untuk patuh terhadap peraturan
pemerintah dan berbagai upaya
pencegahan dengan mengubah pola
hidup. Hasil penelitian di Italia
menunjukkan kenaikan berat badan
diamati pada 48,6% populasi; 3,3%
perokok memutuskan untuk
berhenti merokok; sedikit
Gambar 2. Penyuluhan tentang
peningkatan aktivitas fisik telah
covid-19
dilaporkan, terutama untuk
penurunan berat badan, pada 38,3%
responden; kelompok populasi
berusia 18-30 tahun menghasilkan
kepatuhan yang lebih tinggi terhadap
diet Mediterania jika dibandingkan
dengan populasi yang lebih muda
dan lanjut usia (p <0,001; p <0,001,
masing-masing); 15% responden
beralih makanan organik, membeli
buah dan sayuran (Renzo et al., 2020)
Gambar 3. Penyuluhan PHBS Perubahan gaya hidup ke arah
positif sebagai dampak pandemi
Perilaku hidup bersih dan sehat covid-19 diharapkan tidak hanya
adalah tindakan yang dilakukan oleh terjadi di luar negeri atau hanya pada
perorangan, kelompok, atau beberapa orang. Perubahan perilaku
masyarakat yang disesuaikan dengan diharapkan dapat terjadi pada warga
aturan kesehatan untuk dusun Rejeng khususnya dan warga
mendapatkan derajat kesehatan yang Indonesia pada umumnya.
optimal, membantu individu itu Pelaksanaan kegiatan
sendiri dan berperan aktif dalam pengabdian selama 4 minggu di
pembangunan kesehatan. dusun Rejeng mendapat tanggapan
Indikator PHBS dalam tatanan yang positif dari warga. Masyarakat
rumah tangga berupa persalinan terlihat antusias pada setiap
ditolong oleh tenaga kesehatan, kunjungan penyuluhan kesehatan
memberikan ASI Eksklusif, PHBS dan masalah covid-19.
menimbang bayi dan balita, mencuci Kegiatan pengabdian berhasil
tangan dengan air bersih dan sabun, dilaksanakan juga karena adanya
Makan buah dan sayur setiap hari, dukungan dari kader kesehatan,
melakukan aktifitas fisik setiap hari, petugas puskesmas dan pemerintah
tidak merokok di dalam rumah setempat yaitu kepala desa ketang
(Matoya & Kristanti, 2020) dan camat lelak.

Penerapan PHBS selama SIMPULAN DAN SARAN


pandemi covid-19 juga bermanfaat Kegiatan Pengabdian
dalam mencegah penularan virus. masyarakat di wilayah kerja
Penerapan pola hidup sehat seperti puskesmas Ketang Desa Bangka
rutin berolahraga, tidak merokok, Lelak, Dusun Rejeng terlaksana
beristirahat yang cukup, makan sesuai dengan rencana yang telah
makanan sehat terbukti mampu disusun. Kegiatan terdiri dari
mempertahan imunitas tubuh pelaksanaan pengkajian, analisa
sehingga tidak mudah terserang virus data, intervensi hingga evaluasi.
(FAO, 2020). Hasil pengkajian menunjukkan
masih ada sebagian warga yang

155 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Claudia Fariday Dewi1, Kornelia Romana Iwa2, Bonavantura Nursi Nggarang3

memiliki sikap dan perilaku negatif Food and Agriculture


dalam penerapan perilaku hidup Organization of the United Ation.
bersih sehat. Sedangkan hasil doi.org/10.4060/ca8380en
pengkajian sikap dalam menghadapi
covid-19 menunjukkan sikap positif Fuady, I., Prasanti, D., & Indriani, S.
warga dalam upaya mengurangi S. (2020). Penerapan Teori Plan
angka penularan covid-19. Intervensi Behavior: Faktor yang
yang dilakukan berupa pendidikan Mempengaruhi Niat Perilaku
kesehatan berupa pola hidup bersih Hidup Bersih dan Sehat. In
dan sehat, Pendidikan kesehatan Jurnal Berkala Kesehatan (Vol. 6,
berhubungan dengan masalah covid- Issue 1, p. 24).
19. Oleh karena itu, agar penyebaran https://doi.org/10.20527/jbk.v
penyakit menular seperti covid-19 6i1.8638
atau penyakit menular lainnya dapat
diatasi, maka diharapkan kesadaran GBD 2015 Mortality and Causes of
masyarakat untuk dapat secara Death Collaborators. (2016).
mandiri melakukan pemeliharan Global, regional, and national life
kesehatan dengan pola hidup bersih expectancy, all-cause mortality,
dan sehat serta tetap mentaati and cause-specific mortality for
peraturan pemerintah yang 249 causes of death, 1980-2015:
berhubungan dengan pencegahan a systematic analysis for the
terhadap meluasnya penularan Global Burden of Disease Study
covid-19. Bagi petugas kesehatan 2015 [Review of Global, regional,
diharapkan untuk secara terus and national life expectancy, all-
menerus memberikan pendidikan cause mortality, and cause-
kesehatan tentang cara pencegahan specific mortality for 249 causes
dan penularan virus korona. Dan of death, 1980-2015: a
bagi pemerintah setempat systematic analysis for the Global
diharapkan mampu mempertegas Burden of Disease Study 2015].
penerapan protokol kesehatan The Lancet, 388(10053), 1459–
seperti ketertiban dalam penggunaan 1544.
masker.
Harefa, E. I. J. (2019). Peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Perencanaan Asuhan
Keperawatan Komunitas di
Bennett, J. E., Dolin, R., & Blaser, M. Rumah Sakit.
J. (2019). Mandell, Douglas, and https://doi.org/10.31227/osf.io
Bennett’s Principles and Practice /385md
of Infectious Diseases E-Book.
Elsevier Health Sciences. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. (2020).
Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak- https://www.kemkes.go.id/
Direktorat Jendral Rehabilitasi
Sosial Kementerian Sosial. Lubis, A. H. (2019). Pengaruh Promosi
(2020). Perilaku Hidup Bersih Kesehatan Terhadap Perubahan
Dan Sehat (Phbs) Penguatan Pengetahuan Hidup Bersih Dan
Kapabilitas Anak Dan Keluarga. Sehat (Phbs) Pada Tatanan
Retrieved August 25, 2020, from Rumah Tangga Di Desa Batu
https://www.kemsos.go.id/uplo Godang Kecamatan Angkola
ads/topics/15863905705284.pd Sangkunur Tahun 2019. Tesis.
f [Magister, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Institut Kesehatan
Food and Agriculture Organization of Helvetia Medan].
the United Ation. (2020). http://repository.helvetia.ac.id/
Maintaining a healthy diet 2285/7/ABDUL%20HAMID%20
during the COVID-19 pandemic. LUBIS%201702011001.pdf

156 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Asuhan Keperawatan Komunitas Pada….

Matoya, S., & Kristanti, I. (2020). Pengetahuan Dan Sikap


hubungan pengetahuan, sikap Keluarga Dalam Pelaksanaan
dan karakteristik ibu dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
perilaku hidup bersih dan sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas
pada tatanan rumah tangga di Sombaopu Gowa. In Media
wilayah kerja uptd puskesmas Keperawatan: Politeknik
sunyaragi kota cirebon. In Jurnal Kesehatan Makassar (Vol. 9,
Kesehatan (Vol. 7, Issue 2, pp. Issue 1, p. 39).
864–873). https://doi.org/10.32382/jmk.v
https://doi.org/10.38165/jk.v7i 9i1.109
2.131
Soewondo, P., Johar, M., Pujisubekti,
Prihanti, G. S., Lista, D. A., Habibi, R., Halimah, H., & Irawati, D. O.
R., Arsinta, I. I., Hanggara, S. P., (2019). Kondisi Kesehatan
Galih, R. P., & F., S. (2018). Masyarakat yang Bermukim di
Faktor-Faktor Yang Daerah Tertinggal : Kasus dari
Mempengaruhi Tingkat Perilaku Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan
Hidup Bersih Dan Sehat Pada Nusa Tenggara Timur. In Media
Tatanan Rumah Tangga Di Penelitian dan Pengembangan
Wilayah Kerja Puskesmas Poned Kesehatan (Vol. 29, Issue 4).
X. In Saintika Medika (Vol. 14, https://doi.org/10.22435/mpk.
Issue 1). v29i4.945
https://doi.org/10.22219/sm.v
ol14.smumm1.6644 Sumampouw, O. J. (2017).
Pemberantasan Penyakit
Prüss-Ustün, A., at.al (2014). Burden Menular. Deepublish.
of disease from inadequate
water, sanitation and hygiene in Sumini, Sumini, S., & Ardiansyah, J.
low- and middle-income settings: (2016). Kondisi Lingkungan,
a retrospective analysis of data Perilaku Hidup Sehat, Dan
from 145 countries. Tropical Status Kesehatan Balita Di
Medicine & International Health: Indonesia. In Populasi (Vol. 22,
TM & IH, 19(8), 894–905. Issue 1, pp. 76–86).
https://doi.org/10.22146/jp.12
Raksanagara, A., & Raksanagara, A. 135
(2016). Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat Sebagai Determinan Triyono, S. D. K., & Herdiyanto, Y. K.
Kesehatan Yang Penting Pada (2018). Konsep Sehat Dan Sakit
Tatanan Rumah Tangga Di Kota Pada Individu Dengan
Bandung. In Jurnal Sistem Urolithiasis (Kencing Batu) Di
Kesehatan (Vol. 1, Issue 1). Kabupaten Klungkung, Bali. In
https://doi.org/10.24198/jsk.v Jurnal Psikologi Udayana (Vol. 4,
1i1.10340 Issue 02, p. 263).
https://doi.org/10.24843/jpu.2
Renzo, L. D., Di Renzo, L., Gualtieri, 017.v04.i02.p04
P., Pivari, F., Soldati, L., Attinà,
A., Cinelli, G., Leggeri, C., WHO. (2020). Report of the WHO-
Caparello, G., Barrea, L., Scerbo, China Joint Mission on
F., Esposito, E., & De Lorenzo, A. Coronavirus Disease 2019
(2020). Eating habits and lifestyle (COVID-19).
Changes during COVID-19 https://www.who.int/docs/defa
lockdown: an Italian survey. ult-source/coronaviruse/who-
https://doi.org/10.21203/rs.3.r china-joint-mission-on-covid-19-
s-30403/v1 final-
report.pdf?sfvrsn=fce87f4e_2
Saini, S., & Aminah, S. (2018).

157 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636


Heribertus Handi, Lusia henny Mariati, ….

158 | Randang Tana: Jurnal Pengabdian Masyarakat; E-ISSN: 2622-0636

Anda mungkin juga menyukai