Anda di halaman 1dari 2

1. Cara / Upaya mencapai Sigma LEVEL proyek sebesar : 6 dari sigma LEVEL awal (3.

923)
Agar dapat menuju sigma sebesar 6, dibutuhkan penyelesaian untuk setiap akar
permasalahan yang ada, bukan hanya akar permasalahan terbesar / dominan (sesuai
pareto / VOB VOC), namun seluruh akar permasalahan dari terbesar dan terkecil. Cara logis
dapat dilihat dari fishbone proses 1 hingga 8 bahwa penurunan mutu disebabkan oleh akar
permasalahan sebagai berikut :

- Proses pembuatan larutan alkali : temperature tidak dipertahankan dan waktu


pengadukan tidak diperhatikan.
- Proses pencampuran : pegawai tidak memakai mesin sesuai SOP dan tidak
memperhatikan waktu saat pencampuran adonan.
- Proses pengepresan : Tidak dilakukan perawatan mangkok pemotong dan pegawai abai
dalam kebersihan.
- Proses pengukusan : Tidak dilakukan penyesuaian tekanan dan suhu secara berkala.
- Proses pemotongan : Tidak ada maintenance rantai berkala dan pegawai tidak teliti
melihat titik potong tengah mie.
- Proses pendinginan : Tidak ada pengecekan kondisi kipas oleh pegawai dan pegawai abai
dalam kebersihan.
- Proses pengemasan : pegawai kurang teliti , pegawai tidak menggunakan sealer sesuai
SOP, dan penyetingan temperature mesin tidak benar.

Di atas ini merupakan semua akar masalah yang berpotensi menyebabkan penurunan mutu pada PT.
Ramenia Indonesia. Semua masalah disebabkan oleh campur tangan pegawai seperti ketelitian,
kedisiplinan SOP, perawatan rutin. Cara yang dapat dilakukan adalah melakukan training,
memberlakukan aturan yang lebih ketat dan disiplin serta pemberian insentif untuk jangka pendek
sehingga di jangka Panjang, kedisiplinan SOP ini menjadi suatu kebiasaan. Dengan mengurus
inkompetensi pegawai dan menyelesaikannya, otomatis akar masalah terselesaikan sehingga semua
penyebab penurunan mutu akan terselesaikan dan pergeeseran sigma ke level 6 akan sangat
mungkin terjadi (walaupun tidak mungkin dalam waktu singkat).
2. Project Charter

Project Charter

Nama Proyek Perbaikan kualitas mutu dan defisit budget pada PT. Ramenia Indonesia dengan menggunakan Six Sigma DMAIC
Nama Perusahaan PT. Ramenia Indonesia
Key Leadership Nama E-mail              

Analyst Davin Nathan 6131801181@student.unpar.ac.id              


   
Tanggal Mulai Proyek
21-Nov-21

   
Business Case :

PT Ramenia Indonesia memiliki masalah pada bagian keuangan dengan meningkatnya biaya operasional selama periode Oktober-Desember 2019. Peningkatan bervariasi
dengan tertinggi di departemen produksi dengan selisih defisit budget sebesar 17%. Adapun laporan pengeluhan terhadap produk sebanyak 226 keluhan dengan 122 nya
bumbu tidak lengkap, 56 nya mie hancur, dan 48 nya kemasan karton rusak. Pada divisi distribusi terdapat fakta bahwa selama 3 bulan terakhir, terjadi keterlambatan
pengiriman pesanan sebesar 12% dari target karena shortage dari bagian produksi.
   
Problem Statement :

Berdasarkan data selisih budget 3 bulan terakhir di tahun 2019, didapatkan bahwa selisih budget terbesar ada pada departemen produksi dengan selisih -17% dan angka
weighted 36.2 %. Pada voice of customer dan business, hal yang menjadi masalah pada departemen produksi adalah shortage produksi dan defect yang dihasilkan di tahap
produksi. Berdasarkan perhitungan RTY didapatkan data RTY sebesar 82.93% dan level sigma sebesar 3.923.
   
Goal Statement :

Menurunkan selisih budget dari -17% hingga menjadi sesuai budget (+17% saving), menaikkan RTY untuk jangka pendek minimal +5% menjadi 87.93% dan level sigma untuk
jangka pendek menjadi 4.423 dan jangka panjang 5.423.
   
Scope
In Scope : Departemen produksi
Out Scope : Departemen lainnya

Anda mungkin juga menyukai