Anda di halaman 1dari 33

Strategi Produk / Jasa Bank

Nama : Hilma Ainah


Kelas : Management SSK F1
NIM : 2034021222
Dosen : Prof. Dr.Drs.Veithzal Rivai Zainal,MM.,MBA.,CRGP.,CRMP

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan atas rahmat dan keberkahan dari Allah SWT
yang telah memudahkan segala urusan hamba-Nya. Sholawat serta salam pun
dipanjatkan kepada nabi yang mulia, Muhammad SAW, semoga syafaatnya sampai
kepada seluruh umatnya. Berdasarkan tugas pembuatan makalah yang telah diberikan
untuk memenuhi penilaian Ujian Tengah Semester. Telah diselesaikan dengan baik.
Penyusunan makalah Strategi Produk/Jasa Bank ini tidak hanya untuk memenuhi
tugas tetapi untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan mutu mahasiswa dalam
menempuh pendidikan tingkat lanjut
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh oleh kesempurnaan. Oleh karena
itu,kritik dan saran sangat berguna bagi penyusunan dan penyempurnaan selanjutnya.
Selain itu saya ucapka terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
semangat untuk saya dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
dan mendapatkan nilai yang baik. Terima kasih.

Jakarta, 01 November 2021

Penyusun

Hilma Ainah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 2
BAB I............................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 3
B. Rumusan Makalah .......................................................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .............................................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
1. Pengertian Produk/Jasa ................................................................................................................. 5
2. Jenis-Jenis Produk/Jasa Bank ....................................................................................................... 9
3. Strategi Produk Bank ................................................................................................................... 20
4. Langkah-Langkah Pengembangan Produk Baru / Jasa ........................................................... 21
5. Daur Hidup Produk ( PLC ) ........................................................................................................ 26
6. Praktek Langkah-Langkah Pengembangan Produk/Jasa Bank .............................................. 28
Bab III ........................................................................................................................................................ 31
PENUTUP ................................................................................................................................................. 31
Kesimpulan ............................................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 32

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang menjadi intermediasi antara nasabah dengan
pihak bank, baik yang menabung ataupun yang ingin melakukan kegiatan transaksi seputar dunia
perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka
tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat membeli manfaat dari
produk yang di tawarkan sesuai dengan kebutuhannya dan keinginannya. Banyak bank menawarkan
produknya, baik produk baru atau suatu pengembangan dari produk lama. Diantara mereka ada yang
gagal dan tidak sukses dalam merebut kepuasan konsumen. Hal ini disebabkan karena pasar pembeli
yang selalu berubah-rubah. Beberapa kepuasan nasabah yang dimaksud antara lain :
1. Keamanannya terjamin atau penarikannya mudah dilakukan
2. Mudah dan praktis,tidak berbelit-belit jika kita ingin mendepositokan uang dan mudah
dipindahkan ke rekening giro atau tabungan serta mudah memindahkan dana dalam jumlah besar
dan kecil.
3. Rasa bangga menabung di bank yang bersangkutan.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan seperti di atas, maka penulis disini ingin menjelaskan
bagaimana strategi produk bank sehingga mampu menciptakan produk plus dibandingkan produk-
produk dari bank pesaing lainnya.
Islam sebagai agama yang komprehensif senantiasa mendorong umatnya untuk terus menggali
potensi yang dimiliki menjadi media tercapainya kesejahteraan di dunia dan akhirat. Kebaikan di
dunia adalah tidak akan lepas dari terwujudnya kualitas hidup yang meliputi kesejahteraan ekonomi.
Hal ini sebagaimana dengan yang diisyaratkan dalam al-Quran Surat al-Qashash ayat 77 sebagai
berikut:

ِ‫ِو ََََِ ََْ ف‬ َ َ ََ‫ِداِ فا َ ْم‬


َّ َ ََ‫ن‬ َ ‫ََََ ْم َ َ ِ ف ََ َ ِا ََاْ ِْ َم‬
َ ْ‫ِٰواَسْ فنََ ْ ِ َا َاََٰتِاَس‬ َ َْ َََِ
‫َِِ ف‬ ‫ٰاِ ْ ك‬
َ ََ ‫ِاَ فَََ َتن ََِو‬ َّ َ ََ‫َواب َْتََ فِيفم َْاََٰ ت كِا كَّٰللا‬
َ ‫ِداِا ََا‬
َِ ‫ِد ََِِي فاحبْ ِا ْ اا ْف فن فا ْي‬ ‫ىِاََ ِْ ف‬
َ َّ ‫ضِۗا ٰفن‬ ْ ‫نٰدَِيف‬ َ َ‫ا ْف‬
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniami dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS.
Al-Qashash: 77). Ayat tersebut mengandung beberapa makna diantaranya masalah keduniaan,
tercakup di dalamnya untuk berusaha mensejahterakan ekonomi yang memiliki bobot besar dalam
ajaran Islam
Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada
umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang
efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini
adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat
pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang
memakan waktu.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas dan agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak melebar, penulis
membatasinya hanya pada strategi produk bank. Adapun perumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan strategi produk bank ?
2. Apa saja jenis-jenis produk/jasa bank ?
3. Apa strategi produk/jasa ?
4. Bagamana strategi produk bank dan daur hidupnya, serta pempertahankan produk bank
tersebut ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu produk/jasa bank
2. Untuk mengatahui apa saja jenis produk jasa bank
3. Untuk mengetahui tentang s\trategi produk/jasa bank

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Produk/Jasa

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti “sesuatu yang diproduksi olek tenaga
kerja atau sejenisnya”. Bentuk kerja dari kata produk, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa
latin produce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Produk dalam
istilah pemasaran (marketing) adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra
(image) dan jasa (service) yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan.
Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam yaitu yang berwujud
dan tidak berwujud. Masing-masing produk untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud
memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Produk yang berwujud berupa barang yang dapat
dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung sebelum dibeli, sedangkan produk tidak berwujud
berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.

Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud dan
dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal. Sementara pengertian luas produk
adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) di dalamnya
sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise, dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat
diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan
konsumen. Sedangkan pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, yang digunakan atau dikonsumsi,
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari
atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen.

Produk pada Al-Qur’an dinyatakan dalam dua istilah, yaitu al- tayyibat dan al-rizq. Al-tayyibat
merujuk pada suatu yang baik, suatu yang murni dan baik, sesuatu yang bersih dan murni, sesuatu
yang baik dan menyeluruh. Al-rizq merujuk pada makanan yang diberkahi tuhan, pemberian yang
menyenangkan dan ketetapan Tuhan. Menurut Islam produk konsumen adalah berdaya guna, materi
yang dapat dikonsumsi yang bermanfaat yang bernilai guna, yang menghasilkan perbaikan material,
moral, spiritual bagi konsumen. Sesuatu yang tidak berdaya guna dan dilarang dalam Islam bukan
merupakan produk dalam pengertian Islam.

Tujuan Produk
Adapun tujuan dari adanya sebuah produk bagi masyarakat yaitu :

1. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat


Tujuan yang pertama dari suatu produk tentunya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Walaupun
setiap elemen masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda-beda untuk dapat melangsungkan
kehidupannya. Hal ini lah yang membuat para produsen melakukan kegiatan produksi untuk
menghasilkan produk supaya kebutuhan masyarakat tersebut dapat terpenuhi dengan baik.

2. Memperoleh Keuntungan
Dengan produk yang mereka jual kepada para konsumen atau masyarakat yang membutuhkan,
tentunya para produsen ini mengaharpakan adanya suatu keuntungan dari semua kegiatan produksi
yang mereka lakukan.

5
Allah berfirman:

QS. Asy-Syura Ayat 20

‫ْب‬ ‫ىِاَ فَ َت فنِ ف ْ ِِٰ ف‬


ِ ‫َم‬ َ ٰۙ ‫ثِا اْ ِْ َمِِٰاؤْ فَ ٖهِ ف َْ َه‬
‫ِو َ ِٰ َهٗ ِ في ْ ك‬ َ ‫ِو َ ْ ِ َاٰنَ ِي فات ْيااِ َس ْت‬ ‫ث ْك‬
َ ‫ِاَ فَ َت فنِِ فَزدِْ َهٗ ِ في ْيِ َس ْت فث ٖ ٖۚه‬ َ ‫َ ْ ِ َاٰنَ ِي فات ْيااِ َس ْت‬

Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan
barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya
(keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.

Klasifikasi dan Jenis-Jenis Produk

Adapun jenis-jenis dan klasifikasi sebuah produk antaralain :

Produk Konsumsi

Produk konsumsi merupakan produk yang dibeli oleh para konsumen lalu digunakan langsung
sehingga tidak dijual kembali. Masyarakat pada umumnya mengonsumsi produk antaralain:

1. Produk kebutuhan sehari-hari.


2. Produk belanjaan.
3. Produk khusus.

Produk Industri

Produk industri merupakan produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan dan produk tersebut
nantinya akan dijual kembali.

Produk Berdasarkan Wujud

Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, antaralain:

1. Barang, yaitu sebuah produk yang memiliki fisik, sehingga dapat dilihat dan diraba.
2. Jasa, yaitu produk yang berupa aktivitas dan memberikan suatu manfaat dan kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual. Contohnya seperti bengkel, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.

Produk Berdasarkan Daya Tahan

Produk berdasarkan daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

1. Barang tidak tahan lama, yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan
sebagainya.
2. Barang tahan lama, merupakan kebalikan dari barang tak tahan lama, dimana barang ini
memiliki ketahanan seperti umur untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih.
Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

Sementara produk yang berupa jasa dapat diartikan sebagai kegiatan atau manfaat yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan apapun.
Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak terwujud, dan cepat hilang, lebih dirasakan dari
pada dimiliki, serta pelanggan lebih cepat berpartisipasi aktif dalam proses mengonsumsi jasa
tersebut.

6
Dari definisi jasa yang diatas pada dasarnya menekankan bahwa jasa dapat berupa tindakan apa saja
yang bersifat tidak berwujud (tangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan bagi penggunanya,
serta dirancang untuk memuaskannya. Disamping itu, jasa mempunyai dua pengertian yaitu sebagai
bagian dari suatu produk dan sebagai produk itu sendiri. Kualitas pelayanan yang diberikan
berbanding lurus dengan tingkat kepuasan. Seorang nasabah misalnya, akan merasakan kepuasan
bahkan melampaui harapan mereka jika kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga terkait
berkualitas. Jika kinerja yang dirasakan berada di bawah harapakan maka kualitas buruk, sementara
apabila kinerja yang dirasakan berada sepadan atau di atas harapan maka kualitas bagus dan
memuaskan.

Seperti yang telah dijelaskan dalam (QS, Al-Baqarah (2): 267).

ِ‫ِۗو ََََِ َم ٰا اا ََاِا ْ َْ ف ْمَ َ ِ ف ََْها‬


َ ِ‫ض‬ ْ َ َ ‫ِو ف ٰا َٰتِا َ َْ َتاْ َََِٰ َ ا َ ْ ِ ف‬
‫ِاََ ِْ ف‬ َ ْ ‫ن َ ْت ا‬ َ ِ ْ َ ‫ك تيَٰي َْهَِٰا ٰ َ فن ْي َ كِا َ اََ ْتَاِا َ ِْ ففماَ َْاِ ف‬
َ ‫م فم ك َ فِ َ َِِٰ َا‬
ِ‫يِ َس فامْا‬ٌّ َ‫غ ف‬ َ َّ ‫ِۗوا ْعلَ اا ْتَاِا َ ٰن‬
َ ِ‫ِد‬ َ ِ‫ض َْاِيف ْم فه‬ ‫ِو َ ْنت ا ْ ِ فب كٰ فَ فن ْي فهِا ٰ ت‬
‫فَِا َ ْنَِ ا ْغ فا ا‬ َ َ‫َ ا َْ ففما َْن‬
267. Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk
untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

Ayat tersebut menegaskan bahwa Islam sangat memerhatikan sebuah pelayanan yang berkualitas,
memberikan yang baik, dan bukan yang buruk

Selain itu, jasa memiliki empat ciri utama yang mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu:
1. Tidak berwujud (Tangibility)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh atau diraba
sebelum dilakukan transaksi pembelian untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli atau calon
pembeli akan mencari tahu tentang kualitas jasa tersebut sebelum melakukan transaksi
pembelian.
2. Tidak terpisahkan (Inspirability)
Jasa pada umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. Jika
jasa diberikan untuk seseorang, maka orang tersebut merupakan bagian dari jasa yang diberikan,
karena pembeli juga hadir pada saat jasa disampaikan sehingga interaksi penyedia merupakan
ciri khusus dari pemasaran jasa.
3. Bervariasi (Variability)
Jasa sangat bervariasi karena bergantung kepada yang menyediakannya dan kapan serta dimana
disediakan. Sering kali pembeli jasa menyadari akan keanekaragaman dan membicarakannya
dengan orang lain utamanya kepada orang yang pernah menggunakan jasa tersebut. Sebelum
mengambil keputusan untuk menggunakan jasa yang akan memenuhi kebutuhannya.
4. Tidak tahan lama
Jasa tidak dapat disimpan, begitu jasa dibeli maka akan dikonsumsi.

Klasifikasi Jasa
1. Segmen Pasar
2. Tingkat berkewujudan (Tangibility)
3. Keterampilan Penyedia Jasa
4. Tujuan Organisasi Jasa
5. Regulasi
6. Tingkat Intensitas Karyawan
7. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

7
Agar produk yang dibuat dapat diterima pasar, maka penciptaan produk haruslah memperhatikan
tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk yang berkualitas tinggi artinya
memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus.
Bagi dunia perbankan produk plus harus selalu dapat diciptakan setiap waktu, agar dapat menarik
calon nasabah yang lama. Adapun keuntungan atau manfaat dari adanya produk plus adalah, sebagai
berikut:

1. Untuk meningkatkan penjualan. Dalam hal ini produk yang mempunyai nilai lebih akan menjadi
pembicaraan antar nasabah/masyarakat. Sehingga berfungsi untuk menarik nasabah lain atau
menyebabkan nasabah lama untuk menambah konsumsi atas produk perbankan tersebut.
2. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabahnya. Nasabah yang menggunakan produk tersebut akan
bangga dikarenakan keunggulan produk tersebut.
3. Menimbulkan kepercayaan. Dalam hal ini akan memberikan keyakinan kepada nasabah akan
kesenangannya mengunakan fasilitas dan pelayanan yang diberikan.
4. Menimbulkan kepuasan. Pada akhirnya nasabah akan mendapatkan kepuasaan tersendiri dari jasa
yang dijual sehingga kecil kemungkinan untuk pindah ke produk lain yang ditawarkan oleh
pesaing.

Dalam menciptakan produk plus tidaklah mudah, produk plus yang diciptakan haruslah memiliki
keunggulan dan kelebihan jika dibandingkandengan produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing.
Untuk menciptakan produk plus maka diperlukan kondisi-kondisi yang satu dengan lainnya harus
saling terkait dan mendukung. Kondisi-kondisi dalam rangka menciptakan produk plus tersebut
sangat tergantung dari:
1) Pelayanan prima.
2) Pegawai yang profesional.
3) Sarana dan prasarana.
4) Lokasi dan lay out gedung serta ruangan.
5) Nama baik bank yang ditunjukkan dari prestasi pencapain bank ikut mengangkat produk yang
dihasilkan.

Tingkatan Produk dan Jasa


Terdapat lima tingkat atau lingkaran produk, adalah sebagai berikut:
1) Manfaat inti (core benefits)\
Yaitu jasa atau manfaat inti sesungguhnya yang dibeli dan diperoleh oleh konsumen. Kebutuhan
konsumen paling fundamental adalah manfaat dari suatu produk. Misalnya dalam sebuah
perbankan manfaat sesungguhnya dari jasa perbankan yang ditawarkan adalah sebagai sarana
penyimpanan atas harta yang dimiliki oleh nasabah.
2) Manfaat dasar tambahan (basic product)
Tingkatan selanjutnya seorang pemasar harus mampu merubah manfaat in ti menjadi manfaat
atau produk dasar, pada inti produk terdapat manfaat bentuk dasar produk atau mampu
memenuhi fungsi dasar produk kebutuhan konsumen adalah fungsional. Misalnya perbankan
menyediakan beraneka ragam produk untuk sarana penyimpanan seperti tabungan, giro, dan
deposito yang dapat dipilih oleh nasabah.
3) Harapan produk (expected product)
Artinya serangkaian kondisi yang diharapkan dan disenangi, dimiliki atribut produk tersebut.
Misalnya di dalam suatu perbankan, harapan nasabah selain harta yang disimpannya aman
namun mampu memberikan keuntungan melalui bagi hasil atau bunga yang diterimanya.
4) Kelebihan yang dimiliki produk (augmented product)
Artinya salah satu manfaat dan pelayanan yang dapat membedakan produk tersebut dengan
produk pesaing. Kebutuhan konsumen adalah kepuasan. Misalnya di perbankan disediakan suatu
produk tabungan berencana, dimana dalam produk tersebut nasabah dapat menyimpan dan
menginvestasikan dananya sekaligus mendapatkan jaminan asuransi jiwa dan kesehatan dengan
membayar sejumlah premi tambahan tersebut. Kelebihan tawaran produk tersebut yang dicari
nasabah.
8
5) Potensi masa depan produk (potensial Product)
Artinya bagaimana harapan masa depan produk tersebut apabila terjadi perubahan dan
perkembangan teknologi serta selera konsumen. . kebutuhan konsumen masa depan produk.
Misalnya kebutuhan untuk membayar tagihan telpon, listrik, dan air atau tagihan lainnya melalui
mobile banking atau internet banking.
Seperti halnya dalam produk fisik, jasa juga memiliki tiga konsep dasar, yaitu:
a. Jasa inti
yang terdiri dari manfaat atau jasa produk kebutuhan yang dipenuhi jasa inti tenaga pemasar
bank mempunyai tugas untuk mencari dan mengetahui kebutuhan pokok yang tersembunyi
di dalam setiap jasa profesional, sehingga manfaat jasa tidak sekedar ciri-ciri jasa, dapat
dijelaskan dalam komunikasi bank.

b. Jasa perseptibel
Jasa inti selalu dapat disediakan bagi pembeli dalam beberapa bentuk yang perseptibel atau
yang dipersepsikan oleh pembeli.
Dalam jasa perseptibel terdapat enam atribut dasar, yaitu:
1) Sumber daya manusia
2) Tingkat mutu
3) Waktu jasa
4) Waktu tunggu
5) Peralatan pendukung
6) Kemasan dan pemberian label

c. Jasa tambahan
Pada jasa tambahn ini, pemasar bank dapat menawarkan kepada pasar sasaran, jasa-jasa
tambahan atau manfaat yang melebihi jasa perseptibel.
Jaminan
Pemasar harus mampu memberikan jaminan kepuasan pembeli dengan diselesaikannya
seluruh pekerjaan, misalnya dengan diberikan garansi.
Kepercayaan
Pemasar harus dapat menanamkan pembeli bagaimana terpercayanya perusahaan atau jasa
tersebut.
Jasa-jasa lanjutan
Pembeli tentu masih terus mengharapkan adanya penawaran-penawaran jasa-jasa baru.

2. Jenis-Jenis Produk/Jasa Bank

Kegiatan pokok perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan
dana tersebut kembali ke masyarakat pinjaman atau kredit. Dari kegiatan tersebut bank akan
mendapatkan keuntungan dari selisih penghimpunan dana dan penyalurannya kepada masyarakat.
Kegiatan bank yang lain dalam menyalurkan dana kepada masyarakat adalah memberikan jasa-jasa
yang lain. Kegiatan itu dengan bermanfaat untuk memperlancar kegiatannya dalam menghimpun
dan menyalurkan dana. Bank umum mempunyai beberapa jasa yang ditujukan kepada masyarakat
agar mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi.

Sebagaimana dalam islam bahwa Allah akan memberikan kemudahan pada umatnya seperti yang
dijelaskan. Allah SWT berfirman, “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu” (QS. al-Baqarah/2: 185).

9
Berikut adalah nama – nama jasa perbankan yang bisa digunakan oleh masyarakat dalam melakukan
kegiatan perbankan.

1) Transfer
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dan tertentu sesuai
dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk
sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya
hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain
mengkredit.

a. Transfer Keluaran
Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran
adalah dengan pengiriman uang keluar. Media untuk melakukan transfer ini adalah secara
tertulis ataupun melalui kawat.
Pembatalan Transfer keluar : Bila terjadi pembatalan transfer, haruslah diperhatikan bahwa
pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si
penerima uang dan untuk itu bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop
payment” kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh
bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat hanya apabila telah diterima berita
konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer dimaksud belum dibayarkan.

b. Transfer Masuk
Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar
sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal ini bank pembayar akan
membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di
bank pembayar. Transfer masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi
amanat telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan amanat transfer.
Pembatalan Transfer Masuk : Jika terjadi pembatalan, pertama – tama yang harus
dilakukan adalah memeriksa. Apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficiary. Bila
ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang
pemberi amanat melalui pemindahbukuan.

2) Inkaso
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan
sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi
amanat. Sederhananya, inkaso merupakan layanan jasa penagihan uang lewat bank yang berada di
wilayah kliring atau kota berbeda namun masih berada di dalam negeri.

Bagi nasabah, manfaat inkaso yaitu untuk menghemat biaya dan waktu proses transaksi penagihan
serta meminimalisir risiko kehilangan. Sementara, pihak bank juga mendapat keuntungan berupa
komisi, sekaligus sarana promosi pengenalan terhadap nasabah yang ditangani. Keuntungan lain dari
inkaso yakni, bank dapat mengendapkan dana inkaso sejak dapat ditagih sampai berhasil dicairkan
oleh pihak penarik dana.

Jenis-jenis Inkaso
Jenis-jenis inkaso dapat dibedakan berdasarkan 3 kriteria yang menyertainya. Yaitu berdasarkan
transaksi, lalu lintas dana, dan juga mekanisme pelaksanaannya. Jadi, tidak perlu bingung ketika
kamu menemukan ada banyak jenis-jenis inkaso

10
1. Jenis Inkaso Berdasarkan Transaksi

Melihat dari transaksi yang digunakan dalam layanan inkaso, maka jenis inkaso dapat dibagi
menjadi 2, yaitu inkaso warkat dengan lampiran dan tanpa lampiran. Lampiran di sini berfungsi
sebagai dokumen pendukung untuk melakukan transaksi.

Inkaso warkat tanpa lampiran


Inkaso warkat tanpa lampiran memungkinkan transaksi dilakukan tanpa perlu menyertakan
dokumen apapun sebagai pendukung. Contoh: cek, bilyet giro, maupun surat berharga lainnya.

Inkaso warkat dengan lampiran


Inkaso warkat dengan lampiran memuat amanat inkaso yang harus melampirkan dokumen-dokumen
pelengkap sebagai pendukung transaksi. Contoh: kuitansi, faktur, polis asuransi, atau surat-surat lain
yang disetujui bank.

2. Jenis Inkaso Berdasarkan Lalu Lintas Dana

Jenis selanjutnya dari inkaso adalah dilihat berdasarkan lalu lintas dananya, yakni ada inkaso masuk
dan inkaso keluar.

Inkaso masuk
Inkaso masuk adalah tagihan masuk atas beban rekening atau warkat yang diterbitkan oleh nasabah
itu sendiri yang hasilnya akan dikirim ke cabang pemrakarsa untuk kepentingan pihak ketiga.

Contoh transaksi Inkaso masuk

Terdapat transaksi bisnis yang melibatkan dua orang.


Pihak pertama: Bapak Joko selaku pembeli.
Pihak kedua: Bank pemrakarsa
Pihak ketiga: Ahmad selaku penjual.
Bapak Joko selaku pembeli mendapat tagihan masuk sebesar Rp300 juta berbentuk warkat yang
diterbitkan berupa cek dari Ahmad selaku pihak penjual. Dana yang telah tersimpan di rekening
bank Bapak Joko kemudian akan ditransfer oleh bank pemrakarsa ke rekening bank milik pihak
ketiga, yaitu Ahmad selaku penjual.

Inkaso keluar
Inkaso keluar adalah inkaso yang dilakukan atas instruksi nasabah agar bisa melakukan penagihan
ke pihak ketiga. Baik dilakukan di cabang bank sendiri maupun bank lain yang ada di luar kota.

Uang yang ditagih akan dikirim ke rekening milik pihak pemberi amanat di bank pemrakarsa setelah
dana inkaso berhasil dicairkan.

Contoh transaksi Inkaso keluar

Terdapat transaksi bisnis yang melibatkan dua orang.


Pihak pertama: Budi selaku pemilik barang.
Pihak kedua: Bank pemrakarsa.
Pihak ketiga: Jon selaku pembeli barang.
11
Budi ingin mencairkan cek senilai Rp500 juta sebagai bukti pembayaran dari Jon. Pencairan cek
dilakukan lewat jasa inkaso keluar. Sesuai ketentuan inkaso keluar, cek bisa dicairkan lewat bank
cabang terdekat maupun yang ada di luar kota.

Uang yang berhasil dicairkan segera dikirim ke Budi selaku penagih lewat bank pemrakarsa dengan
syarat uang Rp500 juta telah tersedia sebelumnya di rekening Jon.

3. Jenis Inkaso Berdasarkan Mekanisme Pelaksanaan

Jenis inkaso berdasarkan mekanisme pelaksanaan dibedakan atas bank yang digunakan, apakah
melalui cabang bank sendiri atau melalui bank lain.

Inkaso melalui cabang bank sendiri


Inkaso melalui cabang bank sendiri bisa dilakukan jika ternyata si pihak ketiga memiliki rekening di
bank yang sama dengan pihak pertama, hanya saja berbeda cabang. Itulah mengapa proses
pelaksanaan inkaso ini bisa dilakukan melalui cabang bank sendiri.

Inkaso melalui bank lain


Jika ternyata bank yang sama tidak memiliki kantor cabang di wilayah kliring yang dituju, maka
inkaso akan dialihkan menggunakan bank lain atau bank koresponden yang mempunyai kantor di
wilayah kliring yang dituju

Inkaso melalui bank lain juga bisa dilakukan atas permintaan pihak ketiga yang ternyata merupakan
nasabah bank lain di luar kota. Sehingga memerlukan bantuan bank lain untuk melakukan
penagihan.

3) Letter Of Credit

Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah
satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan
pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu
sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC
terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa
penangguhan pembayaran.

Jenis dan Manfaat Letter of Credit


isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan, cara pembayaran
dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

1. Ruang Lingkup Transaksi


1) LC Impor adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli barang/jasa
melewati batas – batas Negara.

2) LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):adalah LC


yangdigunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara.
2. Saat Penyelesaian
1) Sight LC adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba.

2) Usance LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang


diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).

12
3. Pembatalan
1) Revocable LC:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh
issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang
berhak menerima pembayaran (beneficiary). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai
bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan
final.

2) Irrevocable LC:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh
issuing bank setiap saat tanpa persetujuan beneficiary. Apabila suatu LC tidak secara
eksplisit menyatakan ‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut dianggap
sebagai irrevocable LC.
4. Pengalihan Hak
1) Transferable LC adalah LC yang diberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan
sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan hak
ini hanya dapat dilakukan satu kali.

2) Untransferable LC adalah LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk


mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain.

5. Pihak advising bank


1) General/Negotiating/Non-Restricted LC:adalah LC yang tidak menyebutkan dengan
bank yang akan menjadi advising bank.

2) Restricted/Straight LC:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang


menjadi advising bank.

6. Cara Pembayaran kepada Beneficiary


1) Standby LC:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila
pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan
menerbitkan Sight LC untuk kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary.
2) Red-Clause LC:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang
muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar –
benar percaya pada reputasi beneficiary.
3) Clean LC:adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya
atas dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang.\
Manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas Letter of Credit kepada
nasabahnya adalah :
1) Penerimaan biaya administrasi berupa komisi yang merupakan fee based incoming bagi
bank
2) Pengendapana dana setoran yang merupakan dana murah bagi bank
3) Pemberian pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih lebih loyal
kepada bank

4) KLIRING
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antarpeserta kliring baik
atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yangperhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu. Pada dasarnya, pengertian umum kliring adalah suatu fasilitas perbankan yang sudah sering
Anda temui ketika melakukan kegiatan transaksi antar bank. Sebagian kecil dari kita mungkin masih
ada yang belum memahami pengertian kliring dan juga cara mencatatnya. Untuk itu, pada artikel
kali ini kami akan membantu Anda dalam memahami pengertian sebenarnya dari kliring.
13
Sedangkan tujuan umum dari kliring bank sendiri adalah untuk bisa memudahkan setiap transaksi
pembayaran yang aman dan juga cepat, serta untuk bisa memperlancar dan juga memperluas setiap
lalu lintas transaksi pembayaran. Dengan adanya transaksi pembayaran yang cepat, maka konsep
dasar akuntansi pun akan sangat penting untuk digunakan sebagai suatu upaya melakukan proses
mengklasifikasi, meringkas, mencatat, mengolah dan juga menampilkan data transaksi.

pengertian secara umum dari kliring adalah sebagai salah satu cara ataupun sarana perhitungan
utang-piutang dalam berbagai bentuk surat berharga ataupun surat dagang dari suatu bank nasabah
yang sudah digelar oleh pihak Bank Indonesia ataupun pihak lain yang sudah ditunjuk secara resmi.
Tapi dalam perkembangannya, saat ini kliring bukan hanya bisa dikerjakan secara manual, tapi bisa
juga dilakukan secara otomatis ataupun dengan media elektronik tertentu.

pengertian lain dari kliring adalah suatu bentuk pertukaran warkat ataupun data keuangan elektronik
yang dilakukan pada setiap nasabah kliring, baik didalamnya mengatasnamakan peserta atau atas
nama peserta nasabah yang setiap perhitungannya akan diselesaikan pada suatu waktu tertentu
sesuai kesepakatan.

Selain itu, manfaat yang bisa diberikan dalam sistem kliring dalam hal melakukan berbagai transaksi
yang dilakukan oleh para pebisnis maupun masyarakat adalah:

1) Mempercepat layanan transfer dana


2) Mengefisiensi sistem pembayaran nasional
3) Mengakomodasi keperluan nasabah untuk melakukan kegiatan transaksi yang jumlah nya
besar, baik itu oleh pihak individu ataupun perusahaan.

terdapat tiga jenis kliring yang penting untuk Anda ketahui, yakni:

• Kliring Umum
Kliring umum adalah salah satu sarana perhitungan warkat yang dilakukan antar bank, dimana
proses dalam melakukannya sudah diawasi dan sistemnya sudah diatur oleh pihak yang berwenang,
yaitu Bank Indonesia.

• Kliring Lokal
Kliring lokal adalah suatu sarana perhitungan warkat yang dikerjakan pada antar bank, yang mana
ketentuannya sudah diatur dalam suatu daerah yang sudah ditentukan sebelumnya.

• Kliring Antar Cabang


Kliring antar cabang merupakan sarana perhitungan warkat yang khusus dilakukan pada bank yang
umumnya juga berada dalam satu daerah tertentu. Cara pelaksanaannya adalah dengan menghimpun
seluruh perhitungan yang berasal dari suatu kantor cabang.

Mekanisme Kliring Manual


Terdapat dua tahapan yang wajib diikuti oleh setiap peserta kliring dalam melakukan mekanisme
atau penyelenggaraan kliring manual, tahapan yang pertama adalah kliring penyerahan dan tahapan
yang kedua adalah kliring pengembalian.

Dalam pelaksanaan kliring manual, maka setiap peserta harus bisa melakukan kedua kegiatan
tersebut hingga kliring sudah dinyatakan selesai oleh pihak penyelenggara dengan mengirimkan
wakil pesertanya.

14
Berikut ini adalah penjelasan dari dua mekanisme kliring tersebut:

• Kliring Penyerahan
mekanisme kliring penyerahan ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan di kantor peseta dan
yang dilakukan juga di tempat penyelenggaraan. Warkat yang diberikan oleh setiap peserta
merupakan warkat debet keluar dan juga warkat kredit keluar.

Dalam hal ini, warkat debet keluar adalah warkat yang disetorkan oleh nasabah bank untuk
keuntungan dari rekening nasabah tersebut. Sedangkan warkat kredit keluar adalah suatu warkat
yang pembebanannya disalurkan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan dan
kepentingan nasabah lain.

• Kliring Pengembalian
Warkat kliring yang diterima oleh peserta lain adalah warkat debet masuk dan juga warkat kredit
masuk. Dalam hal ini, arti warkat debet masuk adalah suatu warkat yang dikumpulkan peserta atas
suatu beban nasabah bank yang menerima warkat tersebut.

Dilain sisi, warkat kredit masuk adalah suatu warkat yang diserahkan oleh peserta lain untuk
kepentingan dan keuntungan nasabah dari suatu bank yang menerima warkat.

Sistem yang Terdapat dalam Warkat Kliring


Berikut ini adalah beberapa sistem yang terdapat dalam warkat kliring:
• Sistem Manual
Sistem manual adalah suatu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang pada proses pelaksanaannya
dilakukan secara manual oleh setiap peserta, baik itu dalam hal membuat bilyet saldo kliring
ataupun dalam pemilihan warkat.

• Sistem Semi Otomasi


Sistem semi otomatis merupakan salah satu sistem penyelenggaraan kliring lokal, yang mana pada
pelaksanaan perhitungan dan penyusunan bilyet saldo kliring di dalamnya akan dilakukan secara
manual oleh setiap peserta.

• Sistem Otomasi
Sistem otomasi adalah salah satu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang pada pelaksanaannya
akan dilakukan pada perhitungan pembuatan saldo kliring dan juga pemilahan warkat.

• Sistem Kliring Elektronik


Sistem terakhir yang terdapat dalam warkat kliring adalah sistem kliring elektronik yang mana
merupakan suatu sistem penyelenggaraan kliring dalam suatu perhitungan dan juga pembuatan
bilyet saldo kliring. Jadi, seluruhnya dilakukan secara elektronik dengan disertai cara penyampian
warkat peserta kepada pihak penyelenggara untuk kemudian dipilih secara otomasi. Dalam sistem
ini, seluruh hasil perhitungan akan disesuaikan dengan hasil perhitungan elektronik.

MEKANISME KLIRING
Peserta, terdiri dari:
• Peserta Langsung Aktif (PLA)
• Peserta Langsung Pasif (PLP)
• Peserta Tidak Langsung (PTL)
15
Fasilitas bagi Peserta, meliputi:
• Informasi hasil kliring
• Laporan hasil proses kliring
• Rekaman data warkat yang diterima
• Salinan warkat dan permintaan ulang atas laporan hasil proses kliring
• Investigasi selisih
• Pengujian kualitas MICR code line

Proses:
• Siklus kliring nominal besar
• Siklus kliring ritel

Settlement
Dasar perhitungan dalam kliring elektronik di bawah Rp 100 juta adalah Data Keuangan
Elektronik (DKE). Perhitungan hasil kliring akan tercemin dalam Bilyet saldo Kliring yang
dapat bersaldo kredit (menang) atau debet (kalah). Hasil ini dibukukan langsung ke rekening
giro tiap bank di Bank Indonesia tanpa melihat kecukupan dana (net settlement).
Biaya
Bank Indonesia mengenakan biaya kepada para peserta kliring.

5) Bank garansi

Bank Garansi yaitu jaminan jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak
bagi perorangan, perusahaan ataupun suatu badan lainnya dalam berbentuk surat jaminan. Di
dalam pemberian fasilitas Bank Garansi terdapat 3 pihak terlibat yaitu :
1. Pihak peminjam ( Bank )
2. Pihak terjamin ( Nasabah )
3. Pihak penerima jaminan ( pihak ketiga )

Tujuan pemberian bank garansi oleh bank kepada penerima jaminan sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan dan fasilitas kemudahan transaksi nasabah.
2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa pemegang
jaminan tidak akan menderita kerugian.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan yang dijaminkan dan yang
menerima jaminan.

Jenis-jenis bank garansi


Bank garansi sendiri memiliki beberapa jenis. Tentunya hal tersebut akan disesuaikan
dengan tujuan dan kerja sama bisnis yang terjadi.

1. Bank garansi untuk pita cukai tembakau

Bank garansi ini ditujukan kepada kantor bea cukai. Tujuannya sendiri untuk kepentingan
perusahaan pabrik rokok sebagai bentuk penangguhan pembayaran pita cukai tembakau.

2. Bank garansi untuk tender dalam negeri

Bank garansi ini diberikan kepada bouwheer atau yang memberi pekerjaan untuk kepentingan
kontraktor yang akan mengikuti tender luar negeri tersebut.

3. Bank garansi untuk tender luar negeri

16
Bank garansi ini ditujukan kepada kontraktor yang akan mengikuti tender pemborong dimana
bouwheer sendiri adalah pihak yang berasal dari luar negeri.

4. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk

Bank garansi ini diberikan kepada kantor bea cukai. Tujuannya sendiri agar pemilik barang bisa
meminta penangguhan pembayaran barang bea masuk.

5. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan

Bank garansi ini diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor demi menjamin
pelaksanaan pekerjaan yang diterima dari bouwheer berlangsung sesuai kesepakatan.

6. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan

Bank garansi ini diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor. Tujuannya untuk
menerima pembayaran berupa uang muka dari pihak pemberi pekerjaan tersebut.

7. Bank garansi untuk penyerahan barang

Bank garansi ini diberikan kepada nasabah yang melakukan kegiatan berupa penyerahan barang,
baik yang dibayarkan oleh bank maupun yang tidak.

8. Bank garansi untuk perdagangan

Bank garansi ini adalah jenis bank garansi yang diberikan kepada dealer/agen perdagangan.

9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang

Bank garansi ini diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C nya belum dilakukan
pembayarannya secara penuh oleh importir.

10. Bank garansi untuk pemeliharaan

Bank garansi ini diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor dalam menjamin
pemeliharaan atas proyek yang sedang dikerjakannya

Pihak dan mekanisme proses bank garansi

Untuk mekanisme proses bank garansi sendiri tentunya melibatkan tiga pihak, yaitu pihak penjamin,
terjamin, dan penerima jaminan. Pihak penjamin di sini adalah bank yang menerbitkan jaminan
tersebut.

Pihak terjamin adalah nasabah yang mengajukan ataupun sebagai pemohon jaminan kepada bank
agar mendapat penerbitan sebuah jaminan bank untuk kepentingan transaksi atau perjanjiannya
dengan pihak penerima jaminan.Kebalikannya, penerima jaminan ini adalah pihak ketiga akan
menerima jaminan yang diberikan oleh pihak bank tersebut.

Apabila pihak terjamin ingkar terhadap kewajibannya, maka penerima jaminan memiliki hak untuk
menerima jaminan atas wanprestasi yang terjadi, sehingga ia berhak mendapatkan sejumlah ganti
rugi atas pelanggaran tersebut.

17
Untuk itu, pihak terjamin harus menjadi nasabah dan diwajibkan untuk memiliki simpanan pada
bank pemberi jaminan. Simpanan ini bisa dalam bentuk giro maupun deposito. Untuk jumlahnya
sendiri setidaknya harus sama dengan jumlah uang jaminan yang akan diterbitkan tersebut.

Manfaat dari Bank Garansi

1. Peneriman berupa biaya administrasi yang merupakan fee based bagi bank.
2. Pengendapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank.
3. Memberikan pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada
bank.

6) Money Charger

Money changer adalah tempat untuk menukarkan uang rupiah ke negara asal tujuan atau sebaliknya.
Umumnya bisa ditemukan di bandara, terminal dan pusat perbelanjaan.
Jika kita ingin melakukan perjalanan ke luar negeri yang memiliki mata uang yang berbeda, kita
harus menukarkan terlebih dahulu uang rupiah dalam bentuk uang asing sesuai dengan negara
tujuan.
Nilai mata uang rupiah berbeda-beda dengan mata uang asing yang akan ditukarkan. Contohnya,
satu dolar Amerika hampir setara dengan Rp14 ribu rupiah.
Nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing bisa berbeda-beda tergantung mekanisme pasar.
Dengan perbedaan harga seperti ini kita perlu menyiapkan uang rupiah lebih banyak sesuai dengan
kebutuhan. Sedangkan bagi pihak pengusaha money changer akan mendapatkan keuntungan dari
selisih harga jual dan harga beli.
7) Safe Deposit Box

Safe Deposit Box yaitu suatu wadah harta atau surat berharga, yang ditempatkan pada suatu
ruang khazanah yang dirancang secara khusus dari bahan baja yang kokoh, tahan bongkar dan
tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan kenyamanan penggunanya.
Safe Deposit Box merupakan jasa-jasa yang diberikan kepada nasabahnya. Jasa ini dikenal juga
dengan safe loket. Kegunaan SDB adalah untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat
penting seperti :

1) Sertifikat Deposito
2) Sertifikat Tanah
3) Saham
4) Obligasi
5) Akte Kelahiran
6) Ijazah
7) Paspor
8) Surat-surat berharga
9) Dan lain sebagainya

TATA CARA PENGAJUAN


1. Membuka rekening dalam mata uang Rupiah di Bank Commonwealth
2. Mengisi dan menandatangani aplikasi pengajuan fasilitas SDB
3. Membayar uang jaminan dan iuran tahunan untuk periode 1 tahun pertama.

18
4. Minimum total penempatan dana atau pinjaman di Bank Commonwealth sebesar Rp.
300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). Total dana termasuk dana yang ditempatkan di tabungan,
giro, deposito, reksa dana, dan bancassurance, serta dana pinjaman,

Kelebihan safe deposit box

1) Membuka SDB sangat mudah.


2) Sistem keamanan terjamin.
3) Lokasi terpisah dari tempat tinggal sehingga dapat mengurangi risiko kehilangan harta total.

Kekurangan safe deposit box

1) Tidak semua keluarga bisa mengakses.


2) Bank tidak buka setiap waktu sehingga tidak bisa tiba-tiba mengambil harta.
3) Ada biaya sewa dan jaminan yang cukup tinggi.
4) Repot karena harus pergi ke bank jika ingin mengambil harta berharga.

Cara membuka Safe Deposit Box di bank

Jika kamu sudah resmi menjadi nasabah penyewa SDB, kamu bisa membuka dan menutup kembali
kotak penyimpanan tersebut saat dibutuhkan. Berikut ini adalah cara untuk membuka SDB milik
kamu.

1. Datang ke bank tempat menyewa SDB.


2. Menunjukkan kartu identitas diri pada petugas khusus yang bertanggung jawab atas
layanan SDB.
3. Ikuti petugas yang akan mengantar kamu ke ruang penyimpanan.
4. Karena pada umumnya SDB ini memiliki sistem keamanan ganda, maka harus menunggu
petugas untuk membuka pintu keamanan yang pertama.
5. Saat masuk, biasanya petugas akan meninggalkan sendiri untuk bisa mengambil atau
meletakkan aset. Hal ini bertujuan untuk menjaga privasi kamu sebagai nasabah.
6. Saat sudah bisa membuka SDB menggunakan kunci yang sudah diberikan sebelumnya.

Cara menyewa safe deposit box

Berikut cara menggunakan layanan SDB :

1. Wajib membuka rekening tabungan di bank yang akan dituju.


2. Mengisi formulir identitas diri sesuai dengan KTP, paspor, atau sejenisnya.
3. Menyediakan biaya materai.
4. Membayar sewa SDB yang dipilih per tahun dengan nominal sesuai ukuran (daftar biaya bisa
dilihat pada keterangan di atas).
5. Membayar biaya administrasi dan biaya jaminan sesuai dengan kebijakan bank.
6. Setelah perjanjian sewa disepakati, pihak bank akan menyerahkan dua buah kunci atau kartu
akses untuk memasuki ruang penyimpanan yang telah kamu sewa.

8) Kartu Kredit ( Bank Credit )


Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat
juga digunakan untuk mengambil uang tunai di atm yang tersebai diberbagai tempat, kartu ini
juga dapat dibelanjakan diberbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Setiap

19
pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dengan jumlah
uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.

9) Travellers Cheque
Travellers Cheque atau cek wisata merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis
atau wisatawan. Cek wisata dapat digunakan sebagai alai pembayaran diberbagai tempat
perbelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek wisata juga bisa digunakan sebagai
hadiah kepada para relasinya.

10) Menerima setoran-setoran


Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai
tempat antara lain sebagai berikut :

a) Pembayaran pajak
b) Pembayaran telephone
c) Pembayaran air
d) Pembyaran listrik
e) Pembayaran uang kuliah dsb.

11) Bermain didalam pasar modal


Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat
berperan dalam berbagai kegiatan seperti sebagai berikut :
a) Penjaminan emisi
b) Penjamin
c) Well amanat
d) Perantara perdagangan efek

3. Strategi Produk Bank

Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam yaitu yang berwujud
dan tidak berwujud. Masing-masing produk untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud
memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Produk yang berwujud berupa barang yang dapat
dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung sebelum dibeli, sedangkan produk tidak berwujud
berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli.

Strategi produk Adalah suatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut
Philip Khotler yang dimaksud dengan strategi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk terdiri dari yang berwujud/ fisik dan non fisik. Untuk
yang non fisik dapat berupa jasa pelayanan (sercive). Guna mendukung tercapainya pelayanan jasa
yang diinginkan oleh nasabah maka diperlukan :

1) Kualitas dan kuantitas banker (karyawan)


2) Kualitas yang disajikan
3) Teknologi atau peralatan yang digunakan dalam pelayanan nasabah
4) Kemasan atau bentuk jasa yang diberikan
5) Merek bagi setiap jasa yang ditawarkan
6) Ada jaminan terhadap jasa yang diberikan.

Strategi produk yaitu strategi yang diarahkan untuk dapat memodifikasi produk yang sudah ada
menjadi lebih menarik atau menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari
20
penciptaan logo dan moto yang dibuat semenarik mungkin, disertai dengan penciptaan merk yang
yang ditawarkan. Dalam dunia perbankan startegi pengembangan produk yang dapat dilakukan
adalah :

1) Penentuan Logo dan Motto


Logo merupakan cirri khas suatu Bank, sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang
berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo dan motto juga sering disebut
sebagai ciri produk. Baik logo dan motto harus dirancang dengan benar.
Pertimbangan pembuatan logo dan motto adalah sebagai berikut :
1) Memiliki arti
2) Menarik perhatian
3) Mudah diingat
4) Memiliki ciri khas.

2) Menciptakan merek
Tujuan dari penggunaan merek adalah agar mudah dikenal dan diingat. Merek merupakan
sesuatu untuk mengenal barang/jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai
nama, istilah, symbol, disain atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus
mempertimbangkan faktor-faktor antara lain :
1) Mudah diingat
2) Terkesan hebat dan modern
3) Memiliki arti
4) Menarik perhatian
5) Memiliki ciri khas.

3) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan bungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan
kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah, disamping juga sebagai
pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, buyet giru atau kartu
kredit.

4) Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produksi yang ditawarkan dan merupakan
bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan
dibuat, cara menggunakannya, waktu kadaluarsa, komposisi isi dan informasi lainnya.

4. Langkah-Langkah Pengembangan Produk Baru / Jasa

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau memperbanyak kegunaan produk ke
segmen pasar yang ada dengan asumsi pelanggan menginginkan unsur-unsur baru
mengenai produk. Pengembangan produk memberikan keunggulan bersaing mereka yang
mendesain produk penuh perhitungan dan cermat serta menganalisa kebutuhan masyarakat pada
umumnya mampu bersaing dipasar global.
Tujuannya jelas, agar bisa menghasilkan produk yang unggul dalam persaingan di pasar.

Berikut tahapannya :
a) Penciptaan ide produk
b) Penyaringan atau pemilihan ide produk
c) Pengembangan dan pengujian konsep
d) Pengembangan strategi pemasaran
e) Analisa bisnis
f) Pengembangan produk
g) Uji pemasaran (skala kecil)
21
h) Komersialisasi

1. Pemunculan Ide (Idea Generation)


Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian pandangan gres (idea generation).
Ide produk gres tersebut sanggup berasal dari banyak sekali sumber, menyerupai contohnya
departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, administrasi
puncak, dan distributor.

Umumnya gagasan yang muncul dari segi teknologi pemisahaan akan cenderung dirunuskan
dalam technological terms (seperti misalnya, gagasan kendaraan beroda empat gres didasarkan
pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) ataupun karakteristik fisik (misalnya ponsel gres
yang lebih kecil dan ringan). Apabila gagasan berasal dari agen atau konsumen, gagasan
atau ide tersebut cenderung akan dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan problem (seperti
misalnya, tas atau koper yang sanggup dengan gampang dimasukkan ke dalam overhead
compartment di pesawat).

Oleh lantaran itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek, yaitu:
1) Spesifikasi manfaat yang akan diterima oleh para konsumen potensial.
2) Definisi atribut fisik atau teknologi yang sanggup menghasilkan manfaat-manfaat tersebut

2. Penyaringan Ide
Tahap selanjutnya setelah mendapatkan sekian ide produk adalah melakukan penyaringan
atau screening atas semua ide produk tersebut.
Screening atas ide produk dimaksudkan untuk :
• Mendapatkan ide produk yang benar-benar layak untuk diproses ke tahap selanjutnya,
• Agar bisa mengurangi biaya proses,
• Untuk meminimalkan resiko gagal produk,
• Dan untuk memilih hanya ide produk yang benar-benar bagus dan bisa dikerjakan oleh
perusahaan saja yang akan diproses lebih lanjut.
Dalam proses screening ini, perusahaan tentu saja harus menggunakan atau memiliki
mekanisme khusus untuk setiap tujuan produk.

Dimana mekanisme ini didasarkan pada beberapa hal, seperti :


• Tujuan penciptaan produk
• Proses yang dibutuhkan versus sumber daya perusahaan
• Proses produksi
• Proses pemasaran (distribusi, komunikasi, penjualan dan lain-lain)
• Bagaimana dengan regulasi yang ada (pemerintah, lingkungan, dll.)
• Tingkat keuntungan (estimasi) yang bisa didapatkan, berapa tingkat return-nya (ROI)
• Ketersediaan bahan baku beserta legalitasnya.
• Dan lain sebagainya

3. Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi sebuah konsep produk yang sanggup diuji.
Terdapat perbedaan diantara pandangan gres produk, konsep produk, dan gambaran produk. Ide
produk ialah produk yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Sementara konsep
produk ialah versi yang lebih rinci dari sebuah pandangan gres yang dinyatakan dalam istilah
yang sanggup dimengerti oleh konsumen. Sedangkan yang disebut gambaran produk yaitu
gambaran khusus yang didapatkan oleh konsumen wacana produk yang masih potensial maupun
yang sudah aktual.

22
Allah juga mendorong agar kaum muslimin memiliki kompetensi perubahan secara massif
berupa kreatifitas dan inovaai. Sebagaimana diinspirasikan pada individu dan kelompok
masyarakat untuk turut melakukan perubahan. Sebagaimana FirmanNya.

ِٰ َ ‫س ْۤ َْءِاِيَ ََلِ َ َتدِٰ َهٗ ِ َٖۚو‬ َ ْ ۗ ‫ِد ََِِياغَمف اتِ َ ِٰبفمَ َْمِ َستَّىِياغَمف ات ْواِ َ ِٰبفٰ َ ِْفا فن فه‬
َّ َ‫ِوافذَاتِا َ َِاد‬
‫ِداِبفمَ َْمِ ا‬ ِ‫ظ ََِْهٗ ِ ف ْ ِا َ ْ فت َّف‬
َ َّ ‫ِدِۗا ٰفن‬ َ ‫َهٗ ِ ا عَ فم ك ِ ف ْۢ ْ ِبَ ْم ف ِيَاَ ْيه‬
‫فِو ف ْ َِ َْلف ٖفهِيَحْ فَ ا‬
‫ال‬
ِ ‫ِو‬ ٰ ْ ‫َ اه ْ ِ ف ْ ِد ْاوِ ٖفهِ ف‬

Artinya :
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan
belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar-Ra'd, Ayat 11)

Pengembangan produk adalah upaya teknis yang mencoba mengubah suatu konsep produk
menjadi produk yang nyata (working product). Dalam hal ini ada tiga kegiatan utama yang saling
berhubungan, yaitu:
a) Pengembangan product architecture (arsitektur produk) yang merupakan spesifikasi
komponen, bagian-bagian, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan
fungsi yang sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, arsitektur produk yaitu planning dasar
yang memastikan bahwa konsep produk akan diimplementasikan.
b) Aplikasi industrial design (desain industri), yakni proses membuat dan berbagi spesifikasi
produk yang sanggup mengoptimalkan nilai, fungsi, dan tampilan produk. Kegiatan ini
umumnya dilakukan oleh para perancang profesional yang bekerja didalam tim lintas
fungsional.
c) Penilaian atas persyaratan atau kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang nantinya
bermanfaat untuk mendapat gosip berkaitan dengan keputusan penetapan harga serta biaya
pemasaran lainnya.

1) Pengujian Pasar/Produk
Pengujian pasar/produk bertujuan untuk memperlihatkan penilaian yang lebih rinci
wacana peluang sukses produk baru, mengidentifikasi banyak sekali pembiasaan simpulan
yang diharapkan untuk produk, dan tetapkan banyak sekali elemen penting dalam agenda
pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara
umum, terdapat empat kegiatan dalam pengujian pasar/ produk, yaitu Technical
testing (pengujian teknis), Pengujian preference and satisfaction testing (preferensi dan
kepuasan), Simulated test markets atau laboratory test markets (pengujian pasar simulasi),
dan Test markets (pengujian pasar).

2) Analisis Bisnis
Tujuan analisis bisnis ialah untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai
efek finansial yang sanggup didapatkan dari memperkenalkan sebuah produk baru.
Sejumlah ukuran (seperti laba, biaya, arus kas, dan Return On Investment) digunakan,
begitu juga dengan metode-metode menyerupai analisis break even analysis, payback
periog, dan risk analysis. Analisis bisnis memerlukan gosip yang rinci wacana biaya
manufaktur, biaya pemasaran, asumsi tingkat penjualan, dan tingkat kemungkinan

23
kanibalisasi produk. Evaluasi finansial untuk produk gres lebih kompleks daripada produk
yang sudah mapan. Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah faktor, diantaranya yaitu rentang
waktu, kemungkinan kanibalisasi, dan kebutuhan akan investasi. Seperti dalam hal rentang
waktu misalnya, biaya dan penjualan produk gres sering kali sangat bervariasi sepanjang
waktu. Sangat jarang ada produk gres yang eksklusif diadopsi oleh konsumen.
Konsekuensinya yaitu biaya pemasaran pada tahun pertama akan sangat besar daripada
tahun-tahun berikutnya, oleh alasannya itu ada tuntutan kebutuhan untuk membuat insentif
dan awareness untuk distribusi produk dan product trial. Selain itu, apabila produk gres
melaksanakan kanibalisasi penjualan produk usang atau memanfaatkan akomodasi
produksi dan pemasaran yang sama dengan produk ketika ini, maka hanya biaya dan
penjualan inkremental dari produk gres yang bersangkutan saja yang boleh diperhitungkan
dalam mengevaluasi bantuan keuntungan produk gres tersebut.

4 Pengembangan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Development)


Setelah konsep produk baru sudah ditemukan atau sudah dipilih, maka langkah selanjutnya dalam
proses pengembangan produk baru adalah menyusun dan mengembangkan strategi pemasaran yang
tepat. Strategi pemasaran yang dikembangkan dimulai dari strategi awal yaitu peluncuran produk ke
pasar. Hingga produk bisa diterima pasar dan mulai menunjukan pertumbuhannya.

Secara garis besar, ada tiga bagian utama dari konsep strategi pemasaran yang harus dirumuskan
dengan tepat, yaitu :

• Pasar sasaran, proposisi nilai yang direncanakan, penjualan, pangsa pasar, dan sasaran
laba untuk beberapa tahun pertama harus di deskripsikan dengan jelas.
• Garis besar dari struktur dan metode penetapan harga yang direncanakan, model
distribusi, serta anggaran pemasaran untuk tahun pertama.
• Rencana penjualan jangka panjang, sasaran laba, dan strategi bauran pemasaran.

5. Analisis Bisnis (Business Analysis)


Setelah memutuskan konsep produk dan strategi pemasaran. Tahap berikutnya adalah proses
evaluasi seberapa tinggi daya tarik bisnis atas produk baru yang telah ditetapkan tersebut. Dalam
tahap analisa bisnis proses pengembangan produk baru ini, akan dilakukan peninjauan atas proyeksi
penjualan, biaya dan laba untuk produk baru tersebut. Tujuannya untuk mengetahui apakah semua
faktor ini bisa memenuhi tujuan perusahaan. Jika hasil analisa bisnis menunjukan hasil positif atau
sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. Maka produk dapat dipindahkan ke tahap selanjutnya, yaitu
tahap pengembangan produk. Proyeksi penjualan bisa didapatkan dengan melihat historical produk
yang lain di perusahaan tersebut. Akan baik jika masih dalam satu kategori.

Selain itu bisa juga dengan melihat produk serupa yang sudah ada di pasar, kemudian
dikombinasikan dengan serangkaian strategi pemasaran, distribusi penjualan serta promosi dan
komunikasi yang hendak dijalankan. Dalam proyeksi penjualan, harus juga dibuatkan penjualan
minimum dan maksimum yang bisa terjadi. Tujuannya adalah untuk melihat rentang resiko yang
mungkin terjadi. Selain itu juga untuk melihat perkiraan biaya (cost estimate) dan tingkat
keuntungan (profit margin) yang bisa dicapai dari produk tersebut. Dari hasil analisa ini, maka
perusahaan bisa melihat dari perspektif financial, Seberapa menarik bisnis untuk produk baru
tersebut.

24
6. Pengembangan Produk (Product Development)

Sampai dengan tahap ini produk yang dikembangkan biasanya masih belum produk yang
sebenarnya, melainkan masih berupa konsep produk dalam deskripsi kata, gambar, video animasi
atau prototype produk. Jika telah melewati tahap analisa bisnis maka akan dilanjutkan dengan
pengembangan produk riil atau produk yang sesungguhnya. Proses untuk pengembangan produk ini
membutuhkan investasi biaya yang tidak kecil,

Selain itu, produk tersebut harus menjalani sekian tes untuk memastikan produk tersebut bekerja dan
berfungsi sebagaimana mestinya, aman dan efektif.

7 Uji Pemasaran (Market Testing)

Sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar bersamaan dengan strateginya. Maka harus
dilakukan uji pemasaran di pasar yang riil, pasar sesungguhnya, namun dalam skala kecil. Dengan
uji pemasaran ini, maka perusahaan dan pemasar akan mendapatkan gambaran dan pengalaman
dengan pemasaran produk tersebut, Sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar dalam skala
yang besar, yang mana akan menelan biaya yang tidak sedikit. Uji pemasaran ini memungkinkan
perusahaan untuk menguji produk dan seluruh program pemasaran awal. Termasuk ketepatan target
market dalam segmen yang dipilih, penetapan positioning, iklan dan promosi, distribusi, dan
lainnya.

8. Komersialisasi
Tahap komersialisasi berafiliasi dengan perencanaan dan pelaksanaan launching strategy (strategi
peluncuran) produk gres ke pasar. Pada prinsipnya, terdapat 3 komponen seni administrasi
peluncuran produk baru, yaitu penentuan timing introduksi produk baru, pemilihan branding
strategy (strategi merek), dan koordinasi program-program pemasaran yang sanggup mendukung
introduksi produk baru.
Hasil dari tes pemasaran ini seharusnya sudah bisa memberikan gambaran bagaimana prospek
produk baru tersebut. Atas hasil tes pemasaran tersebut, manajemen perusahaan akan memutuskan,
Apakah akan meluncurkan produk baru tersebut, menunda atau bahkan membatalkannya.
Selanjutnya jika perusahaan memilih opsi meluncurkan produk baru, maka perusahaan harus
menyiapkan serangkaian aktivitas lanjutan yaitu aktivitas komersialisasi, dimulai dari persiapan
produksi dalam kapasitas yang lebih besar, persiapan untuk aktivitas peluncuran produk baru seperti
iklan, promosi penjualan, distribusi dalam skala yang lebih besar. Dan berbagai aktivitas pemasaran
lainnya.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan sebelum produk diluncurkan ke pasar, yaitu :

• Waktu peluncuran produk.


• Apakah ini saat yang tepat untuk meluncurkan produk tersebut.
• Misalnya, jika kondisi ekonomi sedang lesu, dan daya beli konsumen sedang turun,
mungkin akan bijaksana untuk menunggu sampai kondisi lebih, untuk meluncurkan
produk.
• Area peluncuran produk,
• Di area mana saja produk baru tersebut akan diluncurkan?,
• Apakah cukup diluncurkan di satu lokasi, satu wilayah, pasar regional, atau
pasar nasional?
• Bagaimana dengan sumber daya perusahaan,
• Jika perusahaan tidak memiliki sumber daya yang cukup, modal, dan
kapasitas untuk meluncurkan produk baru dengan distribusi tingkat nasional
atau internasional secara penuh, akan bijak jika peluncuran dibuat bertahap,
area by area dari waktu ke waktu.
25
Dalam seluruh tahap dari proses pengembangan produk baru ini, fokus terpenting kita adalah
bagaimana menciptakan nilai pelanggan yang unggul,

5. Daur Hidup Produk ( PLC )

Kembali ke daur hidup produk (product life circle) yang artinya merupakan perjalanan hidup suatu
produk mulai dari produk dijual di pasar sampai produk tersebut mati. Umur dari produk sangat
tergantung dari strategi yang dijalankan perusahaan. Terkadang umur suatu produk sangatlah singkat
dan tidak sedikit pula produk yang memiliki umur yang relatif panjang. Dengan mengatakan bahwa
produk memiliki daur hidup berarti menegaskan empat hal yaitu produk memiliki umur yang
terbatas sehingga ada waktunya produk tersebut tidak dapat diserap oleh pasar lagi, penjualan
produk melalui berbagai tahapan yang khas dan masing-masing tahapan memberikan tantangan,
peluang dan masalah yang berbeda bagi penjualnya, fluktuasi laba naik dan turun pada berbagai
tahap yang berbeda selama siklus hidup produk, produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan,
manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.

Daur hidup produk merupakan tahapan-tahapan penting dari produk yang menegaskan bahwa sifat-
sifat produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya, yaitu:
1. Sebuah produk mempunyai waktu hidup yang terbatas karena konsumen dapat bosan
dalam pemakaian atau munculnya produk lain yang lebih inovatif.
2. Produk selalu tumbuh dan berkembang sehingga melewati tahapan-tahapan yang
berbeda dalam waktu dan prosesnya.
3. Pertumbuhan produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau kontribusi
keuntungannya. Jadi strategi perencanaan promosi dan pemasaran akan berbeda juga
untuk setiap tahapan pertumbuhan produknya.
4. Pertumbuhan produk mempengeruhi kinerja organisasi, kapasitas produksi, keuangan,
permodalan, arus kas, dan strategi penjualannya.

Konsep daur hidup produk cenderung lebih berguna untuk perencanaan strategik dan aktivitas-
aktivitas pengendalian dibandingkan peyusunan ramalan/proyeksi jangka pendek dan program
pemasaran. Konsep daur hidup produk sangat baik digunakan untuk menginterpretasikan dinamika
produk dan pasar. Manajemen daur hidup produk dipandang sulit diterapkan. Hal ini disebabkan
dengan ketidakmampuan para pemasar untuk memastikan secara akurat dalam tahap mana persisnya
sebuah produk berada pada periode tertentu. Kelemahan lainnya, yaitu kurang dapat digunakan
sebagai alat prediksi karena sejarah penjualan menunjukkan pola yang beragam, dan tahap-tahapnya
itu berbeda durasinya. Setiap produk baru yang diluncurkan tentunya memiliki jangka waktu atau
siklus dimana produk tersebut akan diterima di pasar. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan Product
Life Cycle (PLC) atau siklus hidup produk. Siklus hidup produk sendiri memiliki tahapan mulai dari
produk diluncurkan hingga produk sudah tidak diminati oleh pasar.

Daur hidup suatu produk biasanya dibagi dalam 5 tahap, yaitu :


1) Tahap pengembangan produk
yaitu produk yang masih berada dalam kandungan. Tahap in dimulai dari masa menemukan dan
mengembangkan gagasan produk seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selama masa ini belum
ada penjualan dan yang ada adalah pengeluaran biaya investasi untuk mendanai pengembangan
produk tersebut.
2) Tahap perkenalan,
merupakan teahap setelah produk diperkenalkan ke pasar. Dalam tahap ini penjualan masih kecil
dan mulai terus merambat naik. Perusahaan masih belum memperoleh laba dalam tahap ini akibat
dari tingginya biaya promosi yang dikeluarkan. Untuk keluar dari tahap ini terkadang diperlukan
waktu yang relatif lama.

26
3) Tahap pertumbuhan,
pada tahap ini produk sudah diterima oleh pasar, dan penjualan sudah semakin besar, serta laba pun
mulai meningkat dengan cepat.
Selama tahap ini perusahaan mengunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertahanan yang
pesat selama mungkin, seperti:
1. Perusahaan meningkatkan mutu produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan
menambahkan gaya yang lebih baik.
2. Perusahaan menambahkan model baru dan produk penyerta, yaitu produk-produk dengan
berbagai ukuran, rasa dan sebagainya yang melindungi produk utama.
3. Perusahaan memasukkan segmen pasar baru.
4. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru.
5. Perusahaan barelih dari iklan yang membuat orang menyadari produk atau pengenalan produk
(product awareness advertising) menuju kepada iklan yang membuat orang untuk mengambil
keputusan atau memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan (product preference
advertising) , apabila pada iklan yang pertama informatif kepada konsumen atas kehadiran
produk perusahaan, maka pada jenis produk iklan kedua sudah mulai bersifat persuasif yang
berisi ajakan untuk membeli produk tersebut.
6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang terdiri dari pembeli yang
sensetif terhadap harga.

4) Tahap kedewasaan
dalam tahap ini penjualan terus meningkat dan akan mencapai puncak, kemudian turun secara
perlahan akibat mulai masuknya pesaing. Dalam tahap ini laba relatif stabil dann pada akhirnya
juga akan turun akibat penjualan yang menurun. Pada tahap ini perusahaan harus melakukan
beberapa modifikasi untuk mempertahankan keunggulannya, yaitu:
1. Modifikasi pasar, perusahaan harus mengidentifikasi ulang atas segmen pasar yang selama ini
telah digarap dan harus mencoba segman pasar lain yang belum tergarap oleh pesaing
maupun belum tergarap secara serius oleh pesaing.
2. Modifikasi produk, dengan melalui strategi perbaikan dan peningkatan mutu serta kualitas
produk dan jaringan, strategi perbaikan fitur layanan produk danstrategi perbaikan gaya.
3. Modifikasi program pemasaran, melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap program
pemasaran yang selama ini telah dilaksanakan dan mencoba melakukan inovasi strategi
pemasaran baru.

5) Tahap penurunan
dalam tahap ini penjualan menurun dengan cepat dan seiring dengan menurunnya penjualan maka
laba pun semakin menurun dan pada akhirnya akan rugi. Ada beberapa strategi yang dapat
dilakukan perusahaan pada tahap ini agar dapat mempertahankan eksistensi perusahaan,
yaitu:
1. Meningkatkan investasi perusahaan dalam bisnis tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan
dominasi atau memperkuat posisi terhadap perusahaan pesaingnya.
2. Mempertahankan level investasi perusahaan sampai ketidak pastian tentang industri itu
terselesikan.
3. Mengurangi level investasi perusahaan secara selektif, dengan melepas kelompok pelnggan
yang tidak menguntungkan, sambil memperkuat investasi di tempat-tempat yang
menguntungkan.
4. Menuai investasi perusahaan untuk memulihkan kas secepatnya.
5. Melepaskan bisnis itu secepatnya dengan menjual asetnya dengan cara yang paling
menguntungkan. Hal ini sering dilakukan oleh perusahaan dengan menjual anak perusahaan
yang tidak menguntungkan lagi agar perusahaan dapat fokus kepada bisnis intinya.

Di samping pelaku usaha memperhatikan usia dari daur hidup produk, hal yang tak kalah penting
adalah pengembangan produk baru, khususnya bagi pelaku usaha yang akan merintis usaha baru
atau akan memproduksi produk baru. Produk-produk baru yang diluncurkan perusahaan dapat
27
berupa produk yang benar-benar baru maupun hasil dari modifikasi produk terdahulu. Produk baru
tersebut akan diterima konsumen apabila konsumen merasakan manfaat lebih besar dari produk
yang telah ada. Proses pengembangan produk baru memerlukan suatu proses yang sistematis, yaitu :

1. Pencarian ide Ide tentang produk baru dikumpulkan dari orang-orang baik dari yang berasal dari
dalam maupun luar perusahaan.
2. Menyaring ide-ide. Ide-ide yang telah dikumpulkan pada tahap awal perlu disaring atau dipilih
untuk mendapatkan ide yang paling mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut.
3. Analisis bisnis Perusahaan meramalkan potensi pasar untuk produk tersebut. Jika perusahaan
yakin bahwa produk akan daptat memberikn laba dan menutup biaya, ide tersebut akan
dikembangka ke tahao selanjutnya.
4. Pengembangan produk Perusahaan mengembangkan suatu model bagi produk. Kemudian
dilakukan pengujin untuk melihat kelayakan pembutn produk dalam skala besar.
5. Tes pemasaran Perusahaan melakukan uji coba pasar untuk mengetahui apa kelemahan produk
tersebut sehingga dapat dilakukan penyesuaian.
6. Komersialisasi Jika dalam uji pasar produk menunjukan hasil yang menjanjikan, perusahaan
akan mulai memproduksi dan mendistribusikannya ke seluruh pasar.

kelemahan dari PLC Management yaitu kurang dapat digunakan sebagai alat prediksi karena sejarah
penjualan menunjukkan pola yang beragam, dan tahap-tahapnya itu berbeda durasinya. Selain itu,
banyak produk juga menemui kesulitan untuk mengetahui ditahap apa suatu produk sedang
berkembang. Umur suatu produk tergantung dari strategi yang dijalankan oleh agroindustri.

Maka, melalui identifikasi posisi agroindustri dalam daur hidup produk, berbagai sasaran pokok,
keputusan, masalah dan transisi organisasional yang dibutuhkan untuk masa depan dapat di
antisipasi. Dengan demikian, produsen dapat merencanakan setiap perubahan yang dipandang perlu
(dan tidak bersikap pasif) untuk merespon kondisi-kondisi yang telah dapat diprediksi sebelumnya.

Produk baru perusahaan mengalami rentang usia yang terbatas dan harus digantikan oleh produk
yang lebih baru. Suatu perusahaan harus piawai dalam mengembangkan dan mengelola produk baru.
Semua produk pasti mengalami siklus hidup mulai dari produk dilahirkan, melalui beberapa fase,
dan pada akhirnya mati ketika ada produk baru yang datang dan produk baru itu dapat melayani
kebutuhan konsumen dengan lebih baik.

6. Praktek Langkah-Langkah Pengembangan Produk/Jasa Bank

Karena siklus hidup berfokus pada apa yang sedang terjadi pada produk atau merek tertentu bukan
ppada apa yang terjadi di pasar keseluruhann, maka siklus hidup menghasilkan gambaran yang
berorientasi pasar. Perusahaan-perusahaan perlu menvisualisasikan jalur evoloosi pasar, karena jalur
itu dipengaruhi oleh kebutuhan, pesaing, teknologi, saluran distribisi baru, dan perkembangan-
perkembangan lain. Selama perjalanan, keberadaan produk atau merek, penetapan posisinya harus
diubah agar tetap sejalan dengan perkembangan pasar.

Pada industri perbankan dahulu produk tabungan biasa, deposito, dan giro. namun seiring dengan
kebutuhan zaman, nasabah mulai membutuhkan suatu produk ppenyimpanan dana yang dapat
berfungsi sebagai sarana perencannaan keuangan, tidak likuid namun bisa menyimpan dananya
secara rutin dengan dana yang tidak besar. Hal ini melahirkan munculnya tabungan berencana dan
tabungan pendidikan yang bersifat amanah. Seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Quran. Dalam
QS. Al-Ahzab Ayat 72, QS. Al-Mu’minun Ayat, QS. Al-Anfal Ayat 27.
QS. Al-Ahzab Ayat 72
28
ۗ ‫ن‬
‫ظلا َْ ِٰج‬
َ ِ َ‫ٰنا ِافِٰهٗ ِ َِاٰن‬ ‫ِٰو َس َالَ َه ْ ف‬
َ ِْ َ‫ِٰا‬ َ ‫ِوا ْ فج َٰ فلِيَٰ َ َب ْم َ ِا َ ْنِيٰحْاف ْلََ َه‬
َ ‫ِٰوا َ ْشفَ ْم َ ِ ف َْ َه‬ َ ‫ض‬ َ ْ ‫فِو‬
‫اَ ِْ ف‬ َ ‫علَىِا نٰاك كَت‬ َ ْ َ‫ض‬
َ َِ‫َِٰاَ َ َِٰة‬ َ ِِٰٰ‫اف‬
ْ ‫ع َت‬

َِۙ ‫ُا ْو‬

Artinya :

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya
(berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
bodoh,

QS. Al-Anfal Ayat 27:

َ ْ ‫َِوَ َ اْ َِْا ْتَاِا َ ك كَ فت ا‬


َِ‫ِوا َ ِْت ا ْ ََِ ْعلَ اا َْن‬ َ ‫س َْل‬
‫ِوا ٰت ا‬ َ َْ ‫ك تيَٰيْ َهِٰا ٰ فن ْي َ كِا َ َا‬
َ َّ ‫اَََِِ اْ َِْا‬
َ ‫َِاِد‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui".

QS. Al-Mu’minun Ayat 8 :

َِ‫ِِاع ْاَن‬
َ ْ ‫ع ْه فا فه‬
َ ‫ِو‬ َ ‫َوا ٰ فن ْي َ ِها ْ ف‬
َ ْ ‫َِ ك كَ فت فه‬

Artinya: "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya."

Pasar berovolusi melalui empat tahap, yaitu sebagai berikut:

1) Tahap kemunculan
Yang harus dillakukan oleh perusahaan adalah merancang produk yang optimum untuk pasar,
dimana terdapat tiga pilihan yang dapat diambil oleh perusahaan, yaitu:
1. Produk baru yang dirancang untuk memenuhi salah satu relung pasar (strategi relung
tunggall-singel niche strategi), misalkan perbankan mengeluarkan produk pembiayaan baru
yang diperuntukkan bagi pegawai sipil (PNS) dan TNI/Polri, maka yang menjadi target pasar
tersebut adalah khusus kepada segmen pegawai negeri sipil dan TNI/Polri.
2. Dua produk atau lebih diluncurkan bersamaan untuk menangkap dua bagian pasar atau lebih
(strategi relung ganda-multiple niche strategy). Misalkan perbankan mengeluarkan produk
pembiayaan untuk sektor korporat besar dan usaha kecil dan menengah (ukm).

3. Produk naru dapat dirancang untuk tengah-tengah pasar (strategi pasar massal-mass market
strategy). Misalkan perbankan syariah yang mengeluarkan kkartu kredit syariah yang dapat
berfungsi untuk melakukan berbagai macam transaksi, hal ini merupakan produk baru yang
dapat dilepas untuk seluruh segmen masyarakat.

2) Tahap pertumbuhan
Jika penjual produk baru itu memuaskan, maka perusahaan baru akan memasuki pasar dan
mengarah ketahap pertuimbuhan pasar.

29
3) Tahap kedewasaan
Akhirnya para pesaing melayani semua segmen pasar utama dan pasar memasuki tahap kedewasaan.
Namun kenyataan mereka bergerak lebih jauh dan menyerbu tiap segmen pesaing lain. Sehingga
menurunkan laba semua perusahaan dalam proses itu, pertumbuhan pasar melambat pasar terpecah
menjadi segmen-segmen yang lebih halus dan muncul kondisi fragmentasi pasar yang tinggi.
Fragmentasi pasar sering diikuti oleh konsolidasi pasar, akibatnya muncul atribut baru yang
memiliki daya tarik pasar yang kuat.

4) Tahap penurunan
Permintaan pasar akan produk mulai menurun, dan pasar akan memasuki tahap penurunan. Level
kebutuhan masyarakat mmenurun atau teknlogi baru mulai menggantikan yang lama.

Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya
memudahkan bank untuk melakukan strategi guna merebut hati nasabah. Strategi yang dilakukan meliputi
penentuan strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan strategi promosi. Strategi ini dikenal
dengan nama bauran pemasaran (marketing mix)
1) Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi produk.[8] Dalam strategi produk,
misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atu bank pun dapat
menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yan dibuat
semenarik mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.
2) Strategi harga
Strategi harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya. Harga bagi bank konvensional adalah
bunga. Harga tersebut terdiri dari harga beli (bunga simoanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisuh dari harga
jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan nama spereand based. Di samping itu
bank dapat pula menentukan harga berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung nasabah seperti biaya
admistrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi, biaya dan komisi, atau biaya sewa. Biaya-biaya ini
dalam dunia perbankan kita kenal dengan nama fee based.
3) Strategi lokasi dan lay out
Strategi lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan lokasi dan lay out satu cabang bank.
Pertimbangan penentuan lokasi biasanya mengarahakan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat
industri. Sedangkan strategi penentuan lay out adalah strategi mengenai tata letak gedung dengan sarana dan
prasarana yang dimiliki. Lay out juga dilakukan terhadap ruangan yang akan digunakan dengan menggunakan
berbagai cara.
4) Strategi promosi
Promosi juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi dapat dilakukan dengan cara melalui
iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi dilakukan melalui
seluruh karyawan bank merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus penjualan pribadi dapat
dilakukan melalui petugas customer services sebagai ujung tombak bank.
Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan
untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing disamping melihat peluang dan serta ancaman yang
mungkin akan timbul baik sekarang maupun masa yang akan datang.

30
Bab III

PENUTUP

Kesimpulan

Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam yaitu yang berwujud
dan tidak berwujud. Masing-masing produk untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud
memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Produk yang berwujud berupa barang yang dapat
dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung sebelum dibeli, sedangkan produk tidak berwujud
berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli. Yang membantu manusia
untuk keberlangsungan hidupnya.

Firman Allah dalam Alqur’an surat Al-Mulk ayat 15:

‫ِواف َ ْمهفِا َْ ا‬
َِْ ‫ش‬ ‫ِٰو االا َْاِ ف ْ ف‬
َ ‫ِِ ْزق ٖ ۗفه‬ ‫ضِذَ ا ََِِْيَٰ ْ ا‬
َ ‫ش َْاِ في ْيِ َ ََٰ فا ف َه‬ َ ِْ َ‫ِا‬ ْ ‫ه َاَِا ٰن‬
َ ْ ‫فيِ َا َعلَِ َ ا ا‬

”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari
atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Sedangkan Jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud (tangible) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, produksinya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Dalam dunia perbankan startegi pengembangan
produk yang dapat dilakukan adalah penentuan logo dan motto, menciptakan merek, menciptakan
kemasan, keputusan label.

Strategi pengembangan produk baru penting mengingat tidak selamanya produk yang kita tawarkan
laku dipasar. Oleh karena itu, pihak bank perlu mengembangkan produk baru. Selain itu, Produk
yang ditawarkan dipasar haruslah memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya. Jadi, setiap
produk selalu diarahkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut.

31
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannya: Departemen Agama RI, Jakarta, 2012


Alfan Nur Rahmat, Multi Kreasi satudelapan, Jakarta, 2012
Basri bisnis pengantar edisi pertama, Yogyakarta: BPEE, 2005..
Harsono,dkk, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: STIE YKPN, 2005.
Indriyo Gitosudarno, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: BPEE 2008.
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2000.
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002).
M. Nur Rianto al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010.
Philip Kotler and Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jakareta: Prenhallind, 1997,
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004.

32

Anda mungkin juga menyukai