Anda di halaman 1dari 17

PEMBELAJARAN BERBASIS EDUTAINMENT

Oleh : Rahmat Shodiqin1

Abstrak
Dewasa ini, pembelajaran banyak dirancang untuk dapat
menimbulkan kesan yang menarik dan menyenangkan. Pembelajaran
saat ini banyk dikembangkan dengan berbagai metode, strategi dan
cara yang dirancang semenarik mungkin sehingga kesan
„pembelajaran yang membosankan‟ dapat dieleminir semininal
mungkin, akan tetapi tentu saja tanpa meninggalkan tujuan dari
pembelajaran itu sendiri. Salah satu cara yang ditempuh oleh para
pendidik dalam proses pembelajaran adalah dengan menyajikan
materi yang diajarkan dengan prinsip edutainment. Pembelajaran
berbasis ini akan selalu dinamis dan berkembang sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Kata Kunci : Pembelajaran, Edutainment

1
Mahasiswa S3 PAI pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


36
1. Pengertian Edutainment pembelajaran yang menyenangkan.

Menurut Hamruni dalam buku Dalam hal ini, pembelajaran yang

karya M. Fadlillah mengakatakan bahwa menyenangkan biasanya dilakukan

edutainment terdiri atas dua kata, yaitu dengan humor, permainan (game),

education dan entertainment. Education bermain peran (role play), dan

artinya pendidikan, dan entertainment demonstrasi. Pembelajaran juga dapat

artinya hiburan. Jadi secara bahasa dilakukan dengan cara-cara lain, asalkan

edutainment diartikan sebagai pendidikan siswa dapat menjalani proses

menyenangkan. Selanjutnya, Hamruni pembelajaran dengan senang.

menyimpulkan bahwa edutainment adalah Menurut New World

suatu proses pembelajaran yang didesain Encyclopedia, edutainment berasal dari

dengan memadukan antara muatan kata educational entertainment atau

pendidikan dan hiburan secara harmonis entertainment education, yang berarti

sehigga aktivitas pembelajaran suatu hiburan yang didesain untuk

berlangsung menyenangkan.11 mendidik dan menghibur. Pada dasarnya,

Sutrisno dalam buku karya Moh edutainment berusaha untuk mengajarkan

Sholeh Hamid, menjelaskan bahwa atau memfasilitasi interaksi sosial kepada

Edutainment berasal dari kata education para siswa dengan memasukkan berbagai

dan entertainment. Education berarti pelajaran dalam bentuk hiburan yang

pendidikan, sedangkan entertainment sudah akrab di telinga mereka, seperti

berarti hiburan. Jadi, dari segi bahasa, acara televisi, permainan yang ada di

edutainment adalah pendidikan yang komputer atau vidio games, film, musik,

menghibur atau menyenangkan. website, perangkat multimedia, dan lain

Sementara itu, dari segi terminologi, sebagainya. Di samping itu, edutaintment

edutainment adalah suatu proses berupa pendidikan di alam bebas yang

pembelajaran yang didesain sedemikian mampu menghibur sekaligus belajar

rupa, sehingga muatan pendidikan dan tentang kehidupan binatang dan

hiburan bisa dikombinasikan secara habitatnya.

harmonis untuk menciptakan Namun, yang sering terjadi adalah


edutainment berusaha untuk mengajarkan
11
M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan satu atau lebih mata pelajaran khusus atau
Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana,2014) hlm-3.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 37


berupaya mengubah perilaku dengan metode yang baik pula, karena metode
melahirkan perilaku-perilaku adalah suatu cara pelaksanaan strategi.13
sosiokultural tertentu. Edutainment bisa
2. Prinsip-prinsip Belajar Berbasis
dikatakan berhasil secara kasat mata, jika
Edutainment
ada fakta bahwa pembelajaran itu
Prinsip dasar edutainment ialah
menyenangkan dan guru dapat mendidik
bermula dari adanya asumsi bahwa
para siswanya dengan suatu cara yang
pembelajaran yang selama ini
menyenangkan.12
berlangsung di sekolah maupun
Edutainment lebih menekankan
masyarakat sudah tidak mencerminkan
pada tataran metode, strategi, dan taktik.
lagi sebagai bentuk pendidikan. Akan
Strategi biasanya berkaitan dengan taktik,
tetapi, lebih terkesan menakutkan,
sedangkan taktik sedangkan taktik sendiri
mencemaskan, dan membuat anak tidak
adalah segala cara dan daya untuk
senang, serta merasa bosan dan
menghadapi sasaran dan kondisi tertentu,
menjenuhkan. Padahal seharusnya
agar memperoleh hasil yang diharapkan
pembelajaran berlangsung dengan
secara maksimal. Namun, dalam proses
menyenangkan dan membuat peserta
pendidikan, yang lazim digunakan bukan
didik belajar dengan nyaman dan penuh
taktik, melainkan metode atau tektik.
antusiasme yang tinggi. Maka dari itu,
Metode dan teknik mempunyai
konsep edutainment berupaya untuk
pengertian yang berbeda, meskipun
menciptakan suatu pembelajaran yang
tujuannya sama. Metode adalah jalan
aman, nyaman, dan menyenangkan bagi
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan,
peserta didik.
sementara teknik adalah cara
Ada pendapat yang menyebutkan
mengerjakan sesuatu. Jadi, metode
bahwa ada tiga alasan yang melandasi
mempunyai pengertian lebih luas, ideal,
munculnya konsep edutainment, yaitu:
dan lebih kosepsional dibanding teknik.
a. Perasaan positif (senang/ gembira)
Namun demikian, suatu strategi dapat
akan mempercepat pembelajaran,
dikatakan baik bila dapat melahirkan
sedangkan perasaan negatif, seperti
sedih, takut, terancam, dan merasa
12
Moh. Sholeh Hamid, Metode
13
Edutainment, (Jogjakarta: DIVA Press,2011), Hlm Moh. Sholeh Hamid, Metode
17-18 Edutainment, Hlm19-20

38 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


tidak mampu, akan memperlambat Dalam proses pembelajaran
belajar atau bahkan bisa menghentikan terdapat banyak teori yang telah
sama sekali. Oleh karenanya, konsep diungkapkan oleh para ahli pendidikan
edutainment berusaha memadukan maupun psikologis. Teori ini berkaitan
antara pendidikan dan hiburan. Hal ini, dengan bagaimana cara memperlakukan
dimaksudkan supaya pembelajaran peserta didik dalam kegiatan
berlangsung menyenangkan atau pembelajaran, sehingga mereka mampu
menggembirakan. menerima dan menangkap materi yang
b. Jika seseorang mampu menggunakan disampaikan pendidik dengan baik. Di
potensi nalar dan emosinya secara jitu, antara satu teori dengan teori yang lain
maka akan membuat loncatan prestasi memiliki perbedaan masing-masing,
belajar yang tidak terduga sebelumnya. namun semuanya saling mengisi dan
c. Apabila setiap pembelajaran dapat saling melengkapi. Melalui teori yang
dimotivasi dengan tepat dan diajar ada, seseorang dapat memilih teori mana
dengan cara yang benar, cara yang yang tepat untuk pembelajaran, serta
menghargai gaya belajar dan modalitas mampu mengarahkan dan menciptakan
mereka, maka mereka semua akan pembelajaran yang mengasyikkan dan
dapat mencapai hasil belajar yang menyenangkan. Adapun untuk teori
optimal.14 pembelajaran berbasis edutainment akan
dijelaskan di bawah ini.
3. Teori Belajar Berbasis Edutainment
a. Teori Belajar Kooperatif
Teori belajar berbasis edutainment
Model pembelajaran kooperatif
adalah salah satu bentuk teori yang
adalah belajar kelompok. Kelompok
mengungkapkan dan menjelaskan tentang
disini merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang mengasyikkan dan
belajar yang dilakukan oleh peserta didik
menyenangkan. Dalam kamus ilmiah
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
disebutkan bahwa teori ini adalah dalil
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
atau ilmu pasti, ajaran atau pandangan
dirumuskan. Ada empat unsur penting
tentang sesuatu berdasarkan kekuatan
dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
akal.
(SPK) atau cooperative learning, yaitu
14
M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan adanya peserta didik dalam kelompok,
Anak Usia Dini, hlm 4-5.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 39


upaya belajar setiap anggota kelompok, akan berfungsi dengan baik. Oleh
dan tujuan yang harus dicapai. Salah satu karenanya, untuk menciptakan
strategi dari model pembelajaran pembelajaran yang baik, suasana
kelompok adalah cooperative learning. pembelajaran harus dibuat
Cooperative learning merupakan menyenangkan, sehingga otak-otak
strategi pembelajaran kelompok yang tersebut dapat berfungsi dengan
dapat meningkatkan prestasi belajar maksimal. Apabila rangkaian otak
peserta didik, sekaligus dapat tersebut dapat bekerja dengan baik,
meningkatkan kemampuan hubungan peserta didik akan lebih mudah dalam
sosial, menumbuhkan sikap menerima memahami materi yang diberikan. Jadi
kekurangan diri dan orang lain, serta inilah salah satu pentingnya menciptakan
dapat meningkatkan harga diri.15 pembelajaran yang aman, nyaman, dan
b. Teori Otak Triun menyenangkan.
Konsep tiga otak dalam satu c. Teori Kecerdasan Majemuk
kepala (otak triune) dicetuskan oleh Paul Teori kecerdasan majemuk adalah
Maclean. Perkembangan pengetahuan teori yang menjelaskan kemajemukan
mengenai cara kerja otak saat ini telah kecerdasan yang mungkin sekali dimiliki
berkembang sangat pesat. Paul Maclean oleh setiap siswa dan orang, karena tidak
sendiri telah mengembangkan teori otak menutup kemungkinan bahwa setiap
triune ke level yang jauh lebih kompleks siswa/ orang memiliki multytalen dan
dan mendalam. Namun analogi yang kita multiple intellegences meskipun dengan
gunakan di sini sangat membantu untuk catatan tidak semua memiliki derajat
memberikan pemahaman cara kerja otak kecerdasan dan talenta yang sama dan
dalam hubungannya dengan kesiapan beragam. Howard Gardner
belajar.16 mengemukakan dalam teori multiple
Ketiga bagian otak diatas adalah intellegences ini dalam bukunya, Frame
satu kesatuan. Artinya salah satu otak Of Mind. Teori ini menjelaskan beragam
15 kecerdasan otak, meliputi: kecerdasan
Suyadi, Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja verbal/ linguistik, musikal/ ritmis, logis/
Rosdakarya,2013), hlm 61-62.
16
Adi W. Gunawan, Genius Learning matematis, visual/ spasial, jasmaniyah/
Learning, “Petujuk Praktis untuk Menerapkan
Accelerated Learning”, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2004), Hlm 57-58.

40 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


kinestetik, intrapersonal, interpesonal, Sementara itu, ruang kelas berfungsi
dan naturalis.17 sebagai ruang pembelajaran, sehingga di
mana pun pembelajaran dilakukan, baik
4. Berbagai Teori dan Bentuk
di dalam, luar, maupun di alam bebas,
Terapan Edutainment
pembelajaran masih bisa berlangsung.
Pada dasarnya, edutainment bisa
Dengan kata lain, humanizing the
diterapkan dalam pola pendidikan apa
classroom adalah proses membimbing,
saja. Sebab, dalam perjalanannya,
mengembangkan, dan mengarahkan
edutainment sudah bertransformasi dalam
potensi dasar manusia, baik jasmani
beragam bentuk, seperti humanizing the
maupun rohani, secara seimbang dengan
classroom, active learning, the
menghormati nilai-nilai humanistis yang
accelerated learning, quantum teaching,
lain. Oleh karena itu, pendidikan yang
quantum learning dan lain sebagainya.
humanis ini mensyaratkan adanya kaitan
Dalam kesempatan kali ini, kita akan
antara potensi jasmani dan rohani yang
membahas tentang teori dan bentuk
seimbang. Potensi jasmani adalah potensi
terapan dari edutainment, sehingga kita
kasat mata yang bisa dilihat dari luar,
bisa memahami dan menggunakannya
sedangkan potensi rohani merupakan
dalam proses pembelajaran.
nilai-nilai ketuhanan yang
a. Humanizing the Classroom
menginternalisasi dalam diri setiap
Humanizing artinya
manusia.18
memanusiakan, sedangkan the classroom
Humanizing the classrom berasal
berarti ruang kelas. Jadi, secara harfiah,
dari dua kata yaitu “humanizing” yang
humanizing the classroom bermakna
berarti memanusiakan dan “the
memanusiakan ruang kelas. Dalam hal
classroom” yang berarti ruangan kelas.
ini, yang dimaksudkan memanusiakan
Jadi humanizing the classroom secara
ruang kelas adalah pendidik hendaknya
harfiah berarti memanusiakan ruang
memperlakukan para siswanya sesuai
kelas. Tetapi yang dimaksud disini adalah
dengan kondisi dan karakteristik masing-
bahwa dalam proses pembelajaran,
masing, dalam proses pembelajaran.
pendidik hendaknya memperlakukan
17
Anita Lie, Cooperative Learning
“Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-
18
ruang kelas”, (Jakarta: PT Grasindo, 2002) Hlm Moh. Sholeh Hamid, Metode
40. edutainment, Hlm 37-38.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 41


peserta didiknya sesuai dengan kondisi Humanizing the classroom
dan karakteristiknya mereka masing- termasuk dalam model edutainment yaitu
masing. Sementara itu, ruangan kelas model belajar dengan mendidik dan
berfungsi sebagai ruang pembelajaran, menghibur.
sehingga dimanapun pembelajaran Adapun indikator dalam
dilaksanakan, baik di dalam, luar maupun Model Pembelajaran Humanizing The
dialam bebas, pembelajaran masih tetap Classroom adalah sebagai berikut :
berlangsung. Jadi dalam aplikasinya 1) Memanusiakan manusia.
humanizing the classroom merupakan 2) Menciptakan suasana belajar yang
strategi pembelajaran yang diterapkan menyenangkan.
dengan pendekatan humanistik, 3) Menumbuhkan kreatifitas siswa.
kontekstual learning dan edutainment 4) Mengakui setiap usaha yang
dimana peserta didik dapat belajar dari dilakukan siswa.
lingkungan atau realitas kehidupannya Kekurangan dan kelebihan model
serta menciptakan suasana belajar yang humanizing the classroom.
menyenangkan. Kelebihan model humanizing the
Menurut John P miller classroom:
menyatakan bahwa humanizing the 1) Peserta didik akan lebih giat lagi
classroom berfokus pada pengembangan belajar dan bekerja bila harga dirinya
model pendidikan afektif yang dalam dikembangkan sepenuhnya.
kosakata Indonesia sering disebut dengan 2) Peserta didik yang diikutsertakan
pendidikan kepribadian atau pendidikan dalam perencanaan dan pelaksanaan
nilai. Humanizing of the classroom ini pembelajaran akan merasa
dicetuskan oleh John P Miller dengan bertanggung jawab atas
bertumpu pada dorongan peserta untuk: keberhasilannya.
1) Menyadari diri sendiri sebagai suatu 3) Hasil belajar akan meningkatkan
proses pertumbuhan yang sedang dan dalam suasana belajar yang diliputi
akan terus berubah. oleh rasa saling mempercayai, saling
2) Mencari konsep dan identitas diri. membantu dan bebas dari ketegangan
3) Memadukan kesadaran hati dan yang berlebihan.
pikiran.

42 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


4) Pendidik yang berperan sebagai mengakses berbagai informasi dan
fasilitator belajar selalu memberi pengetahuan untuk dibahas dan dikaji
tanggung jawab kepada peserta dalam proses pembelajaran di kelas,
didiknya atas kegiatan belajarnya. sehingga mereka mendapatkan berbagai
Kekurangan model humanizing pengalaman yang dapat meningkatkan
the classroom: pemahaman dan kompetensinya.20
1) Peserta didik kurang mengenal diri Pembelajaran aktif berarti
dan potensi-potensi yang ada pada pembelajaran yang memerlukan keaktifan
diri mereka. semua siswa dan guru secara fisik,
2) Peserta didik kurang mampu mental, emosional, bahkan moral dan
memahami perilaku mereka sendiri, spiritual. Guru harus menciptakan
mereka menganggap apa yang mereka suasana sedemikian rupa sehingga siswa
lakukan sudah paling baik. aktif bertanya, membangun gagasan, dan
3) Lebih bersifat abstrak, hanya melakukan kegiatan yang dapat
mempertimbangkan apakah dan memberikan pengalaman langsung,
bagaimana ide-ide berhubungan sehingga belajar merupakan proses aktif
dengan pengalaman peserta didik, siswa dalam membangun pengetahuannya
tetapi tidak berdasarkan bagaimana sendiri. Dengan demikian, siswa didorong
makna perilaku berasal. untuk bertanggung jawab terhadap proses
4) Bila perilaku peserta didik dibiarkan belajarnya sendiri.21
bebas, tanpa ada kontrol, Pembelajaran aktive/ active
dikawatirkan peserta didik yang nakal learning adalah pembelajaran yang
akan semakin parah kenakalannya.19 menekankan keaktifan siswa untuk
b. Active Learning (Pembelajaran mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk
Aktif) berkegiatan sehingga baik dengan daya
Pembelajaran aktif merupakan pikir, emosional dan ketrampilannya,
pendekatan pembelajaran yang lebih mereka belajar dan berlatih. Pendidikan
banyak melibatkan aktifitas siswa dalam 20
Rusman, Model-model Pembelajaran
“Mengembangkan Profesionalisme Guru”,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010) Hlm-
19
http://id.scribd.com/doc/157986858/Mo 324.
21
del-Humanizing-the-Classrom-Dalam- Nur Sholeh & Ulin Nuha,
Pembelajar#scribd diakses pada Selasa, 4 Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab,
November 2015 pada pukul 11.30 PM, WIB. (Jogjakarta: PT DIVA Press, 2013), hlm 192.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 43


adalah fasilitator, suasana kelas memiliki karakteristik-karakteristik
demokratis, kedudukan pendidik adalah sebagai berikut:
pembimbing dan pemberi arah, peserta 1) Penekanan proses pembelajaran
didik merupakan objek sekaligus subjek bukan pada penyampaian informasi
dan mereka bersama-sama saling mengisi oleh pengajar, melainkan pada
kegiatan, belajar aktif dan kreatif.22 pengembangan keterampilan
Istilah “active learning” mengacu pemikiran analitis kritis terhadap
kepada teknik instruksional internal yang topik atau permasalahan yang
tinggi, seperti analisis, sintesis, dan dibahas.
evaluasi. Siswa dalam melakukan 2) Siswa tidak hanya mendengarkan
pembelajaran aktif dapat menggunakan pelajaran secara pasif, tetapi juga
sumber daya di luar pengajar, seperti mengerjakan sesuatu yang berkaitan
perpustakaan, situs web, wawancara, atau dengan materi kuliah/ pelajaran.
fokus grup untuk memperoleh informasi. 3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai
Mereka dapat menunjukkan dan sikap-sikap berkenaan dengan
kemampuannya menganalisis, sintesis, materi kuliah/pelajaran.
dan mengevaluasi melalui proyek, 4) Siswa lebih banyak dituntut untuk
presentasi, eksperimen, simulasi, berpikir kritis, menganalisa, dan
interships, praktikum, proyek studi melakukan evaluasi.
independen, pengajaran kepada sejawat, 5) Umpan balik yang lebih cepat akan
23
permainan peran, atau dokumen tertulis. terjadi pada proses pembelajaran.24
Menurut Bonwell (1995) dalam c. The Accelerated Learning
buku M. Hosnan yang berjudul Accelerated Learning adalah
Pendekatan Saintifik dan Kontekstual pendekatan belajar paling maju yang
dalam Pembelajaran Abad 21 digunakan pada masa sekarang, dan
menerangkan bahwa, pembelajaran aktif mempunyai banyak manfaat. Accelerated
Learning didasarkan pada penelitian
22
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan mutakhir mengenai otak dan belajar. Di
Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
Pembelajaran Abad 21 “Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013”, (Bogor: PT
24
Ghalia Indonesia,2014), Hlm 108. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan
23
Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 “Kunci
Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 “Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013”, Hlm 210-
Sukses Implementasi Kurikulum 2013”, Hlm 209 211

44 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


sini dapat digunakan berbagai metode dan yang paling baik bisa berlangsung jika
media. Sifatnya terbuka dan luwes. semuanya itu digunakan secara simultan.
Pembelajaran diajak terlibat sepenuhnya. Di bawah ini diberikan perincian setiap
Accelerated Learning cocok dengan keempat cara tersebut.
semua gaya belajar dan memberi energi  Belajar Somatis
serta membuat belajar menyenangkan dan “Somatis” berasal dari bahasa
benar-benar sangat mementingkan hasil, Yunani yang berarti tubuh-soma (seperti
hasil dan hasil.25 dalam psikosomatis). Jadi, belajar somatis
1) SAVI berarti belajar dengan indra peraba,
Pembelajaran tidak otomatis kinestis, praktis melibatkan fisik dan
meningkatkan dengan menyuruh orang menggunakan serta menggerakkan tubuh
berdiri dan bergerak ke sana kemari. sewaktu belajar.
Akan tetapi, menggabungkan gerakan  Auditori
fisik dengan aktivitas intelektual dan Pikiran auditori kita lebih kuat
penggunaan semua indra dapat daripada yang kita sadari. Telinga kita
berpengaruh besar pada pembelajaran. terus menerus menangkap dan
Saya namakan ini belajar SAVI. Unsur- menyimpan informasi auditori, bahkan
unsurnya mudah diingat. tanpa kita sadari. Dan ketika kita
a) Somatis: Belajar dengan bergerak membuat suara sendiri dengan berbicara,
dan berbuat beberapa area penting di otak kita
b) Auditori: Belajar dengan berbicara menjadi aktif.
dan mendengar Bangsa Yunani kuno mendorong
c) Visual: Belajar dengan mengamati orang belajar dengan suara lantang lewat
dan menggambarkan dialog. Filosofi mereka adalah: jika kita
d) Intelektual: Belajar dengan mau belajar lebih banyak tentang apa
memecahkan masalah dan merenung. saja, bicarakanlah tanpa henti. Belajar
Keempat cara belajar ini harus ada agar auditori merupakan cara belajar standar
belajar berlangsung optimal. Karena bagi semua masyarakat sejak awal
unsur-unsur ini semuanya terpadu, belajar sejarah.
Dalam merancang pelajaran yang
25
Dave Meier, The Accelerated Learning menarik bagi saluran auditori yang kuat
Handbook, (Bandung: Kaifa,2002), hlm 26.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 45


dalam diri pembelajar, carilah cara untuk dibandingkan dengan mereka yang tidak
mengajak mereka membicarakan apa menggunakan pencitraan, dan 26% lebih
yang sedang mereka pelajari. Suruh baik untuk ingatan jangka panjang. Dan
mereka menerjemahkan pengalaman statistik ini berlaku bagi setiap orang
mereka dengan suara. Mintalah mereka tanpa memandang usia, etnik, gender,
membaca keras-keras secara dramatis jika atau gaya belajar yang dipilih.
mereka mau. Ajak mereka berbicara saat  Intelektual
mereka memecahkan masalah, membuat Yang Dave Meier maksudkan
rencana kerja, menguasai keterampilan, dengan “intelektual” bukanlah
membuat tinjauan pengalaman belajar, pendekatan belajar yang tanpa emosi,
atau menciptakan makna-makna pribadi tidak berhubungan, rasionalistis,
bagi diri mereka sendiri. “akademis”, dan berkotak-kotak.
 Visual “Intelektual” adalah bagian diri yang
Ketajaman visual, meskipun lebih merenung, mencipta, memecahkan
menonjol pada sebagian orang, sangat masalah, dan membangun makna.
kuat dalam diri setiap orang. Alasannya Intelektual (menurut cara saya
adalah bahwa di dalam otak terdapat lebih mendefinisikan istilah itu) adalah
banyak perangkat untuk memproses pencipta makna dalam pikiran; sarana
informasi visual daripada semua indra yang digunakan manusia untuk
yang lain. “berpikir”, menyatukan pengalaman,
Beberapa tahun yang lalu Dave menciptakan jaringan saraf baru, dan
Meier mendapat dana dari pemerintah belajar. Ia menghubungkan pengalaman
Amerika Serikat untuk menelaah mental, fisik, emosional, dan intutif tubuh
pengaruh pencitraan mental dalam untuk membuat makna baru bagi dirinya
belajar. Rekan Dave, Owen Caskey dari sendiri. Itulah sarana yang digunakan
Texas Tech University, dan Dave pikiran untuk mengubah pengalaman
menemukan bahwa orang-orang yang menjadi pengetahuan, pengetahuan
menggunakan pencitraan (atau simbol) menjadi pemahaman, dan pemahaman
untuk mempelajari informasi teknis dan (kita harap) menjadi kearifan.
ilmiah rata-rata memperoleh nilai 12% Ketika sebuah pelatihan belajar
lebih baik untuk ingatan jangka pendek secerdik apa pun itu tidak cukup

46 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


menantang sisi intelektual pembelajaran, mereka memecahkan masalah (I) jika
pelatihan tersebut akan kelihatan dangkal mereka secara simultan menggerakkan
dan kekanak-kanakan. Inilah yang terjadi sesuatu (S) untuk menghasilkan
dengan beberapa teknik “kraetif” yang piktogram atau pajangan tiga dimensi (V)
mengajak orang untuk bergerak secara sambil membicarakan apa yang sedang
fisik (S), mempunyai auditori kuat (A) mereka kerjakan(A).26
dan masukan visual (V), namun tidak d. Quantum Learning
memiliki kedalaman intelektual (I). Quantum Learning berakar dari
Akhirnya Anda hanya menjalankan upaya Georgi Lozanov, seorang pendidik
“SAV” sangat menjanjikan di awal-awal berkebangsaan Bulgaria yang
pembelajaran, namun kemudian musnah bereksperimen dengan apa yang
begitu hujan realitas turun. Namun, jika disebutnya sebagai “sugestology” atau
sisi Intelektual belajar dilibatkan, “suggestopedia”. Prinsipnya adalah
kebanyakan orang dapat menerima bahwa sugesti dapat dan pasti
pelatihan yang paling banyak mempengaruhi hasil situasi belajar, dan
memasukkan unsur bermain, tanpa setiap detail apa pun memberikan sugesti
merasa pelatihan tersebut dangkal, positif ataupun negatif. Beberapa teknik
keanak-anakkan, atau hambar. yang digunakannya untuk memberikan
Belajar bisa optimal jika keempat sugesti positif adalah mendudukkan
unsur SAVI ada dalam satu peristiwa murid secara nyaman, memasang musik
pembelajaran. Misalnya, orang dapat latar di dalam kelas, meningkatkan
belajar sedikit dengan menyaksikan partisipasi individu, menggunakan poster-
presentasi (V), tetapi mereka dapat poster untuk memberikan kesan besar
belajar jauh lebih banyak jika mereka sambil menonjolkan informasi, dan
dapat melakukan sesuatu ketika menyediakan guru-guru yang terlatih baik
presentasi sedang berlangsung (S), dalam seni pengajaran sugestif.
membicarakan apa yang sedang mereka Istilah lain yang hampir dapat
pelajari (A), dan memikirkan cara dipertukarkan dengan sugestology adalah
menerapkan informasi dalam presentasi “pemercepatan belajar” (accelerated
tersebut pada pekerjaan mereka (I). Atau,
mereka dapat meningkatkan kemampuan 26
Dave Meier, The Accelerated Learning
Handbook, hlm 91-100.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 47


learning). Pemercepatan belajar dengan Bobbi DePorter & Mike Hernacki
didefinisikan sebagai “memungkinkan mendefinisikan Quantum Learning
siswa untuk belajar dengan kecepatan sebagai “interaksi-interaksi yang
yang mengesankan, dengan upaya yang mengubah energi menjadi cahaya”.
normal, dan dibarengi kegembiraan”. Semua kehidupan adalah energi. Rumus
Cara ini menyatukan unsur-unsur yang yang terkenal dalam fisika kuantum
secara sekilas tampak tidak mempunyai adalah massa kali percepatan cahaya
persamaan: hiburan, permainan, warna, kuadrat sama dengan Energi. Mungkin
cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan Anda sudah pernah melihat persamaan ini
kesehatan emosional. Namun semua ditulis sebagai E=mc2.
unsur ini bekerja sama untuk Quantum Learning
menghasilkan pengalaman belajar yang menggabungkan sugestiologi, teknik
efektif. pemercepatan belajar, dan NLP dengan
Quantum Learning mencakup teori, keyakinan, dan metode Bobbi
aspek-aspek penting dalam program DePorter & Mike Hernacki sendiri.
neurolinguistik (NLP), yaitu suatu Termasuk di antaranya konsep-konsep
penelitian tentang bagaimana otak kunci dari berbagai teori dan strategi
mengatur informasi. Program ini meneliti belajar yang lain, seperti:
hubungan antara bahasa dan perilaku dan 1) Teori otak kanan/kiri
dapat digunakan untuk menciptakan 2) Teori otak triune (3 in 1)
jalinan pengertian antara siswa dan guru. 3) Pilihan modalitas (visual, auditorial,
Para pendidik dengan pengetahuan NLP dan kinestetik)
mengetahui bagaimana menggunakan 4) Teori kecerdasan ganda
bahasa yang positif untuk meningkatkan 5) Pendidikan holistik (menyeluruh)
tindakan positif-faktor penting untuk 6) Belajar berdasarkan pengalaman
merangsang fungsi otak yang paling 7) Belajar dengan simbol (Metaphoric
efektif. Semua ini dapat pula learning)
menunjukkan dan menciptakan gaya 8) Simulasi/ permainan27
belajar terbaik dari setiap orang, dan
menciptakan “pegangan” dari saat
kebersihan yang meyakinkan. 27
Bobbi DePorter & Mike Hernacki,
Quantum Learning, (Bandung: Kaifa, 2003), hlm

48 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


Langkah-langkah yang dapat 4) Membebaskan gaya belajar
diterapkan dalam pembelajaran melalui Ada berbagai macam gaya belajar yang
konsep Quantum Learning adalah sebagai dimiliki siswa. Gaya belajar tersebut
berikut: antara lain: visual, auditorial, dan
1) Kekuatan Ambak kinestetik. Dalam Quantum Learning,
Ambak adalah motivasi yang didapat dari guru hendaknya memberikan kebebasan
pemilihan secara mental antara manfaat dalam belajar pada siswa dan tidak
dan akibat-akibat suatu keputusan. terpaku pada satu gaya belajar saja.28
Motiasi sangat diperlukan dalam belajar e. Quantum Teaching
karena dengan adanya motivasi, Proses belajar/ mengajar adalah
keinginan untuk belajar akan selalu ada. fenomena yang komplek. Segala
2) Penataan lingkungan belajar sesuatunya berarti-setiap kata, pikiran,
Dalam proses belajar dan mengajar, tindakan, dan asosiasi dan sampai sejauh
diperlukan penataan lingkungan yang mana anda mengubah lingkungan,
dapat membuat siswa merasa aman dan presentasi, dan rancangan pengajaran,
nyaman. Perasaan semacam ini akan sejauh itu pula proses belajar
menumbuhkan konsentrasi belajar siswa berlangsung. Quantum Teaching adalah
yang baik. Penataan lingkungan belajar pengubahan belajar yang meriah, dengan
yang tepat juga dapat mencegah segala nuansanya. Dan Quantum
kebosanan dalam diri siswa. Teaching juga menyertakan segala kaitan,
3) Memupuk sikap juara interaksi, dan perbedaan yang
Memupuk sikap juara perlu dilakukan memaksimalkan momen belajar.
untuk lebih memacu belajar siswa. Quantum Teaching berfokus pada
Seorang guru hendaknya tidak segan- hubungan dinamis dalam lingkungan
segan memberi pujian atau hadiah pada kelas-interaksi yang mendirikan landasan
siswa yang telah berhasil dalam dan kerangka untuk belajar.29
belajarnya. Sebaliknya, guru sebaiknya
tidak mencemooh siswa yang belum
mampu menguasai materi. 28
Miftahul Huda, Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: PT
Pustaka Pelajar, 2014) Hlm193-194.
29
BOBBI DePORTER, dkk., Quantum
Teaching, (Bandung: Kaifa, 2004), hlm 3.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 49


1) Asas Utama b) Segalanya Bertujuan
Quantum Teaching bersandarkan Semua yang terjadi dalam
pada konsep ini: Bawalah Dunia Mereka pengubahan Anda mempunyai
ke Dunia Kita, dan Antara Dunia Kita ke tujuan...semuanya.
Dunia Mereka. Inilah Asas Utama-alasan c) Pengalaman sebelum Pemberian
dasar di balik strategi, model, dan Nama
keyakinan Quantum Teaching. Segala hal Otak kita berkembang pesat
yang dilakukan dalam kerangka Quantum dengan adanya rangsangan kompleks,
Teaching-setiap interaksi dengan siswa, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu.
setiap rancangan kurikulum, dan setiap Oleh karena itu, proses belajar paling baik
metode instruksional-dibangun di atas terjadi ketika siswa telah mengalami
prinsip Bawalah Dunia Mereka ke Dunia informasi sebelum mereka memperoleh
Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia nama untuk apa yang mereka pelajari.
Mereka. d) Akui Setiap Usaha
2) Prinsip-Prinsip Quantum Teaching Belajar mengandung risiko.
Quantum Teaching juga memiliki Belajar berarti melangkah keluar dari
lima prinsip, atau kebenaran tetap. Serupa kenyamanan. Pada saat siswa mengambil
dengan Asas Utama, Bawalah Dunia langkah ini, mereka patut mendapat
Mereka ke Dunia Kita, Antarkan Dunia pengakuan atas kecakapan dan
Kita ke Dunia Mereka, prinsip-prinsip ini kepercayaan diri mereka.
mempengaruhi seluruh aspek Quantum e) Jika Layak Dipelajari, Maka Layak
Teaching. Anggaplah prinsip-prinsip ini Pula Dirayakan!
sebagai struktur chord dasar dari simfoni Perayaan adalah sarapan pelajar
belajar Anda. Prinsi-prinsip tersebut juara. Perayaan memberikan umpan balik
adalah: mengenai kemajuan dan meningkatkan
a) Segalanya Berbicara asosiasi emosi positif dengan belajar.30
Segalanya dari lingkungan kelas 5. Karakterisik Eduainment
hingga bahasa tubuh Anda, dari kertas Ada 4 hal yang menjadi karakteristik
yang Anda bagikan hingga rancangan dari konsep edutainment, yaitu:
pelajaran Anda; semuanya mengirim
pesan tentang belajar. 30
BOBBI DePORTER, dkk., Quantum
Teaching, hlm 6-8.

50 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016


a. Konsep edutainment adalah suatu mampu mengenali tipe belajarnya dan
rangkaian pendekatan dalam melakukan pembelajaran yang sesuai
pembelajaran untuk menjembatani jurang maka belajar akan terasa menyenangkan
yang memisahkan antara proses mengajar dan akan memberi hasil yang optimal.31
dan proses belajar, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
b. Konsep dasar edutainment berupaya agar
pembelajaran yang terjadi berlangsung Adi W. Gunawan, Genius Learning
dalam suasana yang kondusif dan Learning, “Petujuk Praktis untuk
menyenangkan. Menerapkan Accelerated
c. Konsep edutainment menawarkan suatu Learning”, (Jakarta: PT
sistem pembelajaran yang dirancang Gramedia Pustaka Utama
dengan satu jalinan yang efisien, meliputi Anita Lie, Cooperative Learning
dari anak didik, guru, proses “Mempraktikkan Cooperative
pembelajaran, dan lingkungan Learning di ruang-ruang kelas”,
pembelajaran. Konsep edutainment (Jakarta: PT Grasindo
menempatkan anak sebagai pusat dari BOBBI DePORTER, dkk., Quantum
proses pembelajaran, sekaligus sebagai Teaching, (Bandung: Kaifa
subjek pendidikan. Dave Meier, The Accelerated Learning
d. Dalam konsep edutainment, proses dan Handbook, (Bandung: Kaifa
aktivitas pembelajaran tidak lagi tampil http://id.scribd.com/doc/157986858/Mod
dalam wajah yang menakutkan, tetapi el-Humanizing-the-Classrom-
dalam wujud yang humanis dan dalam Dalam-Pembelajar#scribd
interaksi edukatif ini akan membuahkan diakses pada Selasa, 4 November
aktivitas belajar yang efektif dan menjadi 2015 pada pukul 11.30 PM,
kunci utama suksesnya sebuah WIB.
pembelajaran. Asumsinya, jika setiap M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan
manusia menggunakan potensi nalar dan Anak Usia Dini, (Jakarta:
emosinya secara jitu, maka ia akan Kencana
mampu membuat loncatan prestasi yang
31
Ratna Pangastuti, Edutainment Paud,
dapat diduga sebelumnya, bila seseorang (Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar,2014), Hlm 62-
63.

Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016 51


M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan
Anak Usia Dini,
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik Dan
Kontekstual Dalam
Pembelajaran Abad
Pembelajaran Abad 21 “Kunci
Sukses Implementasi Kurikulum
2013”,Bogor: PT Ghalia
Indonesia
Moh. Sholeh Hamid, Metode
Edutainment, (Jogjakarta: DIVA
Press
Nur Sholeh & Ulin Nuha, Pengembangan
Kurikulum Bahasa Arab,
(Jogjakarta: PT DIVA Press
Suyadi, Strategi Pembelajaran
Pendidikan Karakter, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Rusman, Model-model Pembelajaran
“Mengembangkan
Profesionalisme Guru”, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada

52 Jurnal Al-Maqoyis Vol. IV edisi I Januari-Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai