Anda di halaman 1dari 4

PERAN MAHASISWA MUSLIM TEKNIK ELEKTRO DALAM MENGEMBANGKAN

KETERTINGGALAN UMAT ISLAM DALAM BIDANG TEKNOLOGI


Umar Ahzamy Ashhabul Kahfi/I0720072/Teknik Elektro
Peradaban ilmu pengetahuan islam memiliki sejarah yang sangat panjang
hingga sampai pada masa modern saat ini. Perkembangan islam memiliki beberapa
fase dalam ilmu pengetahuannya yaitu fase klasik yang dimulai tahun 650-1250 M,
fase pertengahan pada tahun 1250-1800 M, dan fase modern yang dimuali pada tahun
1800 M sampai saat ini. Perkembangan peradaban islam tersebut dapat dibatasi
menjadi empat periode yaitu perkembangan peradaban islam pada masa awal islam,
Umayah, Abbasiyah, dan modern.
Pada masa awal islam dimulai sejak abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW umat islam dipimpin oleh empat sahabat-
sahabat Nabi yang dikenal dengan sebutan khulafa’ur rasyidin. Diantara keempat
sahabat tersebut yang akan melanjutkan kepemimpinan Nabi adalah Abu Bakar Ash-
Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Dalam masa
pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq perkembangan ilmu pengetahuan belum
banyak berkembang karena pada saat itu umat muslim masih terpaku dengan
masalah internal dan melakukan ekspansi wilayah. Ilmu yang beredar pada saat itu
bersumber pada Al-Quran dan dalil naql. Pada masa pemerintahan Umar bin Khatab
seiring dengan perluasan wilayah kekuasaan islam mulai terdapat permasalahan
antara lain seperti pembacaan, penafsiran, dan dialek Al-Quran. Atas permasalahan
inilah Umar bin Khatab dan sahabat membuat ilmu Qira’at yang digunakan untuk
membaca dan memperlajari Al-Quran. Selain itu ilmu-ilmu lain juga mulai
berkembang seperti ilmu Hadis, Nahwu, ilmu fiqih, dan ilmu kedokteran. Pada masa
pemerintahan Umar bin Khatab pula dicetuskan untuk melakukan pembukuan Al-
Quran. Setelah wafatnya Umar bin Khatab, pembukuan Al-Quran mulai dilakukan
pada masa pemerintahan Utsman bin Affan. Hal ini dilakukan karena terdapat
perbedaan dalam membaca Al-Quran diantara kaum muslimin. Hasil dari pembukuan
Al-Quran ini disebut dengan Mushaf Usmani. Masa khulafa’ur rasyidin diakhiri dengan
kepemimpinan Ali bin Abi Thalib. Peninggalan pada masa ini adalah penyempurnaan
bahasa Arab dan dibangunnya kota Kuffah sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan.
Setelah berakhirnya masa khulafa’ur rasyidin selama kurang lebih 30 tahun
kepemimpinan dilanjutkan oleh dinasiti umayyah yang berpusat di Syam. Dinasti
umayyah didirikan oleh salah satu sahabat bernama Muawiyah bin Abi Sofyan yang
berasal dari suku Quraisy. Pada masa umayyah ini selain ilmu agama, perkembangan
ilmu filsafat juga berkembang pesat pada masa al-Nashir dan puncaknya pada masa
al-Mustanshir. Dengan berkembangnya filsafat, lahirlah ilmu-ilmu pasti seperti
astrologi, ilmu hitung, dan ilmu kedokteran. Peradaban islam tidak berhenti pada saat
itu dan mengalami puncak kejayaannya pada masa dinasti abbasiyah yang didirikan
oleh Abdullah al-Saffah. Ilmu pengetahuan pada masa ini berkembang dengan sangat
pesat. Perkembangan ini tidak lain karena dorongan untuk menerjamahkan buku-
buku atau lembaran-lembaran asing ke dalam bahasa Arab. Dalam upaya
penerjemahan ini, buku-buku atau lembaran-lembaran tersebut bersumber dari
Yunani dan juga Persia. Selain upaya penerjamahan tersebut, pada masa Abbasiyah
ini terdapat perpustakaan dan observatorium yang digunakan sebagai tempat pusat
pengembangan ilmu Pengetahuan. Sejak berakhirnya kekuasaan dinasti abbasiyah,
kekuatan islam mengalami kemunduran yang signifikan. Kemunduran ini disebabkan
oleh serangan bangsa mongol yang menghancurkan peninggalan-peninggalan budaya
dan peradaban islam. Oleh karena itu kekuasaan umat islam tidak lagi terfokus
menjadi satu kepemimpinan melainkan terbagi dan terpecah dalam beberapa
kerajaan-kerajaan kecil yang penuh dengan peperangan. Keadaan tersebut mulai
Kembali maju Ketika berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu Usmani di Turki,
Mughal di India, dan Safawi di Persia. Namun perkembangan pada masa tiga kerajaan
tersebut tidak sebanding dengan kemajuan pada masa klasik.
Pada periode modern yang dimulai dari tahun 1800 M sampai dengan
sekarang islam mengalami beberapa pembaruan yang dilakukan oleh beberapa
tokoh-tokoh yang melihat ketertinggalan umat islam dari eropa diberbagai aspek
kehidupan. Pembaruan ini pertama kali diserukan oleh Jamaluddin seorang aktivis
dari iran. Jamaluddin menyerukan kepada umat islam diseluruh dunia untuk bersatu
melawan ancaman dari eropa tersebut. Cara-cara yang dilakukan adalah dengan
membangun budaya ilmu pengetahuan dengan mandiri. Dengan begitu diperlukan
tradisi budaya sendiri yaitu islam. Islam harus lebih mempergunakan nalar mereka
sendiri seperti yang dikehendaki Nabi dan Al-Quran. Hal inilah yang menjadi awal
dari kebangkitan pemikiran islam periode modern. Salah satu ide-ide dari Jamaluddin
Al-Afghani yang terkenal dan masih berkembang hingga saat ini adalah Pan
Islamisme, yaitu umat islam harus bersatu agar terwujudnya kesejahteraan umat. Pan
Islamisme terbagi menjadi beberapa aspek, pertama untuk melawan intervesi dan
dominasi dari Barat dengan tetap berpegang pada tradisi budaya yang memiliki tema-
tema ajaran islam. Kedua, perlawanan terhadap pemerintahan yang tidak berpihak
kepada rakyatnya. Selain itu ide-ide pemikiran dengan tema serupa antara lain:
perjuangan melawan absolutisme penguasa, melengkapi sains dan teknologi modern,
Kembali ke ajaran islam yang sesungguhnya, iman dan keyakinan aqidah,
memasukkan semangat perjuangan dan perlawanan ke dalam jiwa dan raga umat
islam untuk melawan ketakutan terhadap Barat. Jamaluddin yang memiliki dan
menjunjung tinggi toleransi, khususnya perbedaan antara Syi’ah dan Sunni
berpendapat bahwa perbedaan tersebut sudah tidak relevan dengan konteks
moderintas dan hanya memecah belah umat islam. Oleh karena itu, kedua hal ini
harus diakomodasi agar dapat terwujudnya persatuan umat islam. Pan islamisme
yang memilikii tujuan untuk melepaskan islam dari cengkraman Barat akan behasil
jika umat islam bersatu, oleh karena itu Jamaluddin Al-Afghani mengajak untuk:
pertama kembali kepada Al-Quran dan tidak melebih-lebihkan mazhab yang dianut
suatu golongan, kedua mengadakan ijtihad terhadap Al-Quran, ketiga menyesuaikan
prinsip Al-Quran dengan kondisi kehidupan umat islam sehari-hari, keempat
menghilangkan khufarat dan bid’ah, kelima mengambil peradaban, kebudayaan, dan
ilmu pengetahuan Barat yang positif sesuai ajaran islam, serta menciptakan satu
pemerintahan islam yang terjalin antara satu dan yang lainnya.
Sosok pembaharuan islam selain Jamaluddin Al-Afghani adalah Muhammad
Abduh yang berasal dari Mesir. Pemikiran dari Muhammad Abduh dapat dibedakan
menjadi empat aspek yaitu: pertama aspek kebebasan, manusia dapat berbuat atas
kemauannya sendiri namun daya, kemauan, dan pengetahuan yang ada pada manusia
itu terbatas. Dengan kata lain manusia tidak mungkin dapat berjalan sepenuhnya
sesuai dengan kehendaknya sendiri. Kedua aspek kemasyarakatan, yaitu untuk
mencintai diri sendiri, masyarakat sekitar, dan negeranya. Ketiga aspek keagamaan,
Muhammad Abduh mengecam sikap taqlid umat islam khususnya terhadap
pendapat-pendapat ulama terdahulu tanpa mengetahui dengan jelas hujjahnya. Sikap
taqlid buta harus dihilangkan dan sebaliknya umat islam harus membuka pintu
ijtihad lebar-lebar. Untuk itu maka umat islam untuk memahami ajaran islam harus
Kembali kepada sumber-sumber utama yaitu Al-Quran dan Hadis. Karena ilmu
pengetahuan dan ilmu agama tidak memiliki pertentangan, sebaliknya Al-Quran yang
sesuai dengan ilmu pengetahuan dapat mendorong semangat umat islam agar
berkembang. Menurut Muhammad Abduh, islam merupakan agama yang rasional
yaitu dapat dipertemukan dengan akal dan berarti akal merupakan pelengkap
terpenting untuk agama. Keempat aspek Pendidikan, Pendidikan bertujuan untuk
mendidik akal dan jiwa agar kepribadian umat islam seimbang antara jasmani dan
rohani serta intelektualitasnya dan moralitasnya.
Setalah memahami tentang sejarah kemajuan dan kemunduran peradaban
umat islam maka berikut ini adalah peran-peran mahasiswa muslim Teknik elektro
dalam mengembangkan Kembali peradaban umat islam dalam IPTEK yaitu:
1. Peran Individu
Sebagai individu, mahasiswa muslim elektro harus Kembali aktif mempelajari
Al-Quran dan Hadis. Lebih khususnya, mahasiswa elektro diharapkan
mengkaji ayat-ayat dalam Al-Quran dan Hadis yang berhubungan dengan
IPTEK. Selain itu mahasiswa diharapkan mempelajari peradaban islam,
peradaban barat dan timur yang berhubungan dengan IPTEK dan sesuai
dengan ajaran islam. Dengan mempelajari ini diharapkan mahasiswa secara
individu akan mendapatkan pengetahuan dan inspirasi dalam
mengembangkan IPTEK bagi umat islam.
2. Peran Komunitas
Selain sebagai individu seorang mahasiswa muslim elektro harus membentuk
dan aktif dalam membentuk komunitas mahasiswa elektro. Didalam
komunitas ini mahasiswa elektro dapat melakukan seminar ilmiah dan kajian
rutin tentang peradaban islam dan teknologi. Selain seminar dan kajian
mahasiswa dapat melakukan riset bersama-sama untuk memecahkan
masalah sehari-hari umat islam dalam bidang teknologi.
3. Peran Lembaga Mahasiswa/Alumni Elektro
Dalam lembaga ini, misalnya asosiasi, para mahasiswa/alumni elektro
bekerja sama dengan lembaga lain/komunitas untuk mendampingi atau
memberikan solusi pada permasalah sehari-hari umat islam dalam bidang
teknologi. Berikut ini adalah beberapa contoh kecil pendampingan yang bisa
dilakukan mahasiswa elektro yaitu: mengedukasi penggunaan listrik di
masjid atau mushola dan menciptakan sistem kelistrikan yang dapat
membantu masyarakat umum.
Dengan tiga peran mahasiswa muslim elektro ini diharapkan mahasiswa
muslim Teknik elektro memiliki kontribusi yang konkret dalam memulai
pengembangan peradaban umat islam dalam teknologi.
Anang, A. A., 2019. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM,
3(2), pp. 98-108.

Muh. Alif Kurniawan, Rochanah, Suyatmi, Ari Fajar Isbakhi, Kuni Adibah, Syifaun Nikmah,
Fatoni Achmad, Maisyanah, Laila Ngindana Zulfa, Rizki Ramadhani, Dedi Wahyudi, Arif
Rahman, Umi Kumiadah, Ahmad Zaenuri, Zulqarnain, Susiana, Nuryah, 2014. Sejarah
Pemikiran dan Peradaban Islam Dari Masa Klasik, Tengah, Hingga Modern. 1 ed.
Yogyakarta: Qaulun Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai