Anda di halaman 1dari 6

PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN

TENTANG BAHAYA PENYAKIT DIARE

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sasaran pelayanan penderita diare pada balita yang datang ke sarana
kesehatan ditargetkan oleh program sebesar 20% dari perkiraan jumlah penderita
diare pada balita. Sedangkan sasaran pelayanan penderita diare semua umur
sebesar 10% dari perkiraan jumlah penderita diare semua umur.
Pada tahun 2019 cakupan pelayanan penderita diare pada semua umur
sebesar 61,7% dan pada balita sebesar 40% dari sasaran yang ditetapkan.
Disparitas antar provinsi antara 12,7% (Nusa Tenggara Timur) dan Nusa
Tenggara Barat (68,6%).
Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang
kesehatan manusia. Definisi sanitasi dari WHO merujuk kepada penyediaan
sarana dan pelayanan pembuangan limbah kotoran manusia seperti urine dan
faeces. Istilah sanitasi juga mengacu kepada pemeliharaan kondisi higienis
melalui upaya pengelolaan sampah dan pengolahan limbah cair. Sanitasi
berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di
banyak aspek kehidupan, mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup
masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya
jumlah kejadian diare dan munculnya beberapa penyakit.
Pada tahun 2019, 72,3% keluarga di Indonesia sudah menggunakan
jamban sehat permanen. Sisanya 18,6% menggunakan jamban sehat semi
permanen dan 9,1% menggunakan jamban sharing/komunal. Persentase keluarga
dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) di Indonesia
pada tahun 2019 adalah 87,81%. Provinsi dengan persentase tertinggi keluarga
dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) adalah DI
Yogyakarta (100%), Sulawesi Selatan (97,58%), dan Kepulauan Bangka
Belitung (95,57%). Provinsi dengan persentase terendah adalah Papua (53,74%),
Kalimantan Barat (71,81%), dan Kalimantan Tengah (73,27%).

B. MASALAH YANG AKAN DIPECAHKAN


Tingginya masalah diare di berbagai kalangan masyarakat disebabkan oleh:
1. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya penyakit diare
2. Kurang kepedulian baik dari individu, keluarga, masyarakat, maupun dari
pemerintahan tentang menjaga kebersihan lingkukangn
3. Sanitasi yang kurang baik di lingkungan tempatr tinggal.

C. KELOMPOK SASARAN
Kelompok sasaran adalah anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui,
masyarakat, dan keluarga.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Kelompok yang menjadi sasaran diharapkan dapat memahami bahaya
penyakit diare sehingga dalam penerapannya bisa menghasilkan lingkungan yang
nyaman dan bersih terlebih lagi untuk menunjang tumbuh kembang anak.

II. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM
Tercapainya keluarga, masyarakat, serta lingkungan yang sehat dan bersih
sehingga dapat terhindar dari baha penyakit diare khususnya.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberi penyuluhan tentang bahaya penyakit diare kelompok sasaran
akan dapat:
1. Menyebutkan pengertian diare
2. Menjelaskan bahaya diare
3. Menjelaskan hal-hal yang bisa menyebabkan diare
4. Menjelaskan dampak diare jika tidak ditangani
5. Menjelaskan cara mencegah diare
6. Menjelaskan cara pengobatan diare
III. SUMBER DAN HAMBATAN

A. SUMBER
1. Tenaga kesehatan
2. Kader kesehatan
3. Dukungan dari Dinas Kesehatan
4. Media lokal (radio, televisi, surat kabar).

B. HAMBATAN
1. Terbatasnya dana yang tersedia
2. Terbatasnya tenaga kesehatam yang berpengalaman dalam memanfaatkan
media lokal
3. Banyak orang tidak pedui dengan lingkungan dan sampah non-organik
merajalela
4. Banyak terjadi ketimpangan sosial
5. Kurangnya perhatian dari pemerintahan

IV. METODE DAN KEGIATAN

A. METODE
1. Ceramah dan diskusi dengan audio visual
2. Komunikasi lewat media massa lokal

B. KEGIATAN
NO Kegiatan Waktu Tempat Penanggung
jawab
1 Membuat rencana
ceramah dan diskusi
(SAP)
2 Membuat materi ceramah
dan diskusi
3 Membuat materi promosi
lewat media radio
4
5
6
7 Ceramah dan diskusi
8 Ceramah dan diskusi
9 Melakukan siaran di
radio tentang bahaya
diare
RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN / SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)

Masalah: Tingginya masalah diare di berbagai kalangan masyarakat yang disebabkan


oleh ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya penyakit diare.

Topik : Bahaya diare jika tidak ditangani dengan cepat


Sasaran : Masyarakat dari kalangan dan usia
Waktu :
Tempat : Puskesmas

TIU: Setelah diberi pendidikan kesehatan tentang bahaya diare dan cara
penanganannya masyarakat dapat terhindar dari bahaya diare.

TIK: Setelah diberi pendidikan kesehatan tentang bahaya diare dan cara
penanganannya masyarakat dapat:
1. Menyebutkan pengertian diare dengan benar
2. Menjelaskan bahaya diare dengan benar
3. Menjelaskan lima hal yang bisa menyebabkan diare
4. Menjelaskan tiga dampak diare jika tidak ditangani dengan cepat
5. Menjelaskan satu cara mencegah diare
6. Menjelaskan satu cara pengobatan diare

Materi Belajar:
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Klasifikasi diare
4. Penyakit komplikasi yang bisa terjadi
5. Pencegahan diare
6. Pengobatan diare

Metode:
1. Ceramah
2. Diskusi

Media:
1. Lembar balik
2. Leaflet
Evaluasi:
1. Sebutkan pengertian diare!
2. Jelaskan bahaya diare!
3. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan diare!
4. Jelaskan dampak jika diare tidak ditangani dengan cepat
5. Jelaskan cara mencegah diare!
6. Jelaskan cara pengobatan diare!

Anda mungkin juga menyukai