PENDAHULUAN
Coding tidak hanya bisa dikuasi oleh orang yang menekuni bidang IT.
Namun coding juga bisa dipelajari oleh siapapun, Steve Jobs pernah mengatakan
1
2
bahwa “Setiap orang di negara ini harus belajar bagaimana cara memprogram
komputer, karena itu menagajarkan kamu caranya berfikir” – Steve Jobs. Hal
tersebut menandakan bahwa coding dapat dipelajari oleh siapapun termasuk
pada anak usia dini. Dengan menggabungkan metode pembelajaran modern
Computational Thinking dengan game berbasis dekstop coding dapat dipelajari
dengan mudah dan menyenangkan. Computational Thinking telah didiskripsikan
sebagai keterampilan penting yang harus dipelajari oleh setiap orang terutama
pada anak usia dini yang akan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter
dari anak tersebut. Computational Thinking dipelopori oleh Seymour Papert
pada 1980 dan dipopulerkan oleh J.M Wing pada tahun 2006 dengan
membawannya ke komunitas internasional(Wing, 2006). Computational
Thinking secara luas didefinisikan sebagai aktivitas mental untuk mengabtraksi
masalah dan merumuskan solusi tanpa mempelajari tentang sumber dari
masalah itu sendiri (Basin, 2017). Oleh sebab itu anak usia dini tidak perlu
belajar tentang Informatika lebih lanjut untuk dapat memahami coding atau
pemrograman.
masalah yang dapat diselesaikan oleh peserta didik tanpa mengetahui tentang
informatika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Identifikasi masalah yang ditemukan
adalah sebagai berikut
1. Kurangnya pengetahuan tentang coding.
2. Kurangnya pemahaman pentingnya berfikir kritis dalam memecahkan
masalah (Problem Solving) setak usia dini untuk membentuk karakter peserta
didik yang lebih baik.
3. Media yang sudah ada cukup sulit untuk dipahami oleh orang awam yang
tidak mengetahui tentang coding
C. Pembatasan Masalah
Coding atau pemrograman mempunyai materi yang sangat kompleks. Untuk
menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah dalam
penelitina berikut ini maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu :
1. Materi pengenalan coding berupa pemahaman tentang konsep dasar looping.
kondisional dan sorting
2. Penelitian berikut dilaksanakan pada siswa sekolah dasar kelas 3
3. Game yang akan dikembangkan mengandung unsur pengenalan tentang
konsep dasar looping, kondisional dan sorting dalam bentuk soal bergambar
dan suara.
5
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan game berbasis desktop pengenalan konsep
coding pada anak agar layak digunakan untuk membantu pembelajaran
konsep coding?
2. Bagaimana game pengenalan konsep coding tersebut dapat bekerja dengan
baik untuk di gunakan pada peserta didik?
E. Tujuan Peinelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Sebagai bahan acuan penelitian lain untuk mengadakan penelitian
terhadap perancangan game berbasis desktop.
b) Sebagai pembanding penelitian lain untuk melakukan penelitian terhadap
perancangan game berbasis desktop
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
1. Game berbasis desktop ini dapat membantu peserta didik untuk
memahami konsep coding/pemrograman.
2. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang baru dalam
kegiatan belajar melalui game.
3. Menanamkan sikap disiplin dan teliti untuk peserta didik.
4. Meningkatkan kesadaran bahwa coding dapat dipelajari oleh anak
usia dini.
5. Meningkatkan cara berpikir kreatif peserta didik dalam
melakukan problem solving.
b) Bagi Guru
1. Mempelopori guru untuk dapat mengajarkan Computational
Thinking pada peserta didik
6