Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Programming atau biasa disebut dengan coding merupakan suatu
kegiatan menuliskankan suatu pemikiran sistematis dalam bentuk syntaks
tertentu sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan yang dapat diubah
menjadi suatu bentuk program yang dapat dijalankan oleh komputer (Jan
wantoro & Sukirman, 2014:15-16). Di negara berkembang seperti Indonesia
coding hanya ditekuni oleh kalangan tertentu seperti mahasiswa IT ataupun
orang yang berkecimpung dalam dunia komputer. Berbeda dengan di negara
maju yang saat ini tengah mengajarkan anak anak mereka tentang pemrograman
atau coding tersebut sejak dini, menggunakan metode Computational Thinking
(Haseski, Ilic, & Tugtekin, 2018). Hal tersebut berpengaruh pada kemajuan
teknologi yang kita miliki terutama pada bidang teknologi IT seperti dalam
penelitiannya Amanda Ochsner tahun 2014 dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa ilmuan komputer dan insinyur komputer adalah kandidat yang paling
dicari dipasar, permintaan ahli pada bidang ilmu komputer sangatlah pesat dan
tidak akan menurun ditahun tahun berikutnya, itu menandakan bahwa belum
terlambat untuk negara berkembang untuk memulai mengajarkan coding untuk
peserta didiknya. Mempelajari Code (Pemrograman) tidak cukup dengan waktu
yang singkat diperlukan pemahaman yang cukup untuk memahami unsur-unsur
dalam penulisan code. Setiap penulisan code program yang dapat dijalankan oleh
komputer diperlukan suatu Bahasa yang menaunginya seperti Bahasa
pemrograman tingkat rendah (Bahasa mesin) atau Bahasa tingkat Tinggi yaitu
seperti Python, C++, C# dan berbagai macam jenisnya. Belajar Pemrograman
atau coding tidaklah sulit jika sudah diajarkan sejak dini,

Coding tidak hanya bisa dikuasi oleh orang yang menekuni bidang IT.
Namun coding juga bisa dipelajari oleh siapapun, Steve Jobs pernah mengatakan

1
2

bahwa “Setiap orang di negara ini harus belajar bagaimana cara memprogram
komputer, karena itu menagajarkan kamu caranya berfikir” – Steve Jobs. Hal
tersebut menandakan bahwa coding dapat dipelajari oleh siapapun termasuk
pada anak usia dini. Dengan menggabungkan metode pembelajaran modern
Computational Thinking dengan game berbasis dekstop coding dapat dipelajari
dengan mudah dan menyenangkan. Computational Thinking telah didiskripsikan
sebagai keterampilan penting yang harus dipelajari oleh setiap orang terutama
pada anak usia dini yang akan berpengaruh besar dalam pembentukan karakter
dari anak tersebut. Computational Thinking dipelopori oleh Seymour Papert
pada 1980 dan dipopulerkan oleh J.M Wing pada tahun 2006 dengan
membawannya ke komunitas internasional(Wing, 2006). Computational
Thinking secara luas didefinisikan sebagai aktivitas mental untuk mengabtraksi
masalah dan merumuskan solusi tanpa mempelajari tentang sumber dari
masalah itu sendiri (Basin, 2017). Oleh sebab itu anak usia dini tidak perlu
belajar tentang Informatika lebih lanjut untuk dapat memahami coding atau
pemrograman.

Aplikasi game merupakan salah satu media untuk mempermudah


memahami belajar coding (Pemrograman), game mempunyai banyak jenis mulai
dari game untuk hiburan yang memiliki genre berbeda beda, game untuk
membantu pekerjaan serta game yang digunakan dalam pembelajaran yaitu game
edukasi(Chandel, Dutta, Tekta, Dutta, & Gupta, 2016). Game edukasi bertujuan
untuk membantu pengajar dan pelajar untuk lebih mudah memahami materi
yang disampaikan dan dipelajari sehingga dapat menarik minat peserta didik
dalam belajar materi yang diajarkan. Maka diperlukanlah game edukasi berbasis
dektop. Dengan adanya media ini peserta didik dapat belajar coding dengan
pengalaman belajar yang berbeda dari biasanya. Dengan gambar dan text disertai
suara yang mendukung game tersebut menjadi lebih menarik akan membuat
peserta didik lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan oleh guru.
Pembelajaran berbasis game memberikan peluang pembelajaran yang aktif
dengan melibatkan peserta didik, serta menarik minat belajar peserta didik(Pho
& Dinscore, 2015).
3

Pendidikan karakter termsuk dalam salah satu manfaat belajar memahami


konsep coding atau pemrograman. Dengan melihat pendidikan di Indonesia saat
ini yang cenderung menurun, pendidikan karakter sangat penting ditanamkan
sejak dini. pada UU 1947 tentang pendidikan nasional yang pertama, pendidikan
karakter sudah ada namun tidak dapat menjadi acuan untuk membentuk karakter
yang bermartabat(Susanti, 2014). Coding menjadi salah satu sarana dalam
membentuk pola pikir yang positif dan karakter yang berkualitas. Melalui
kegiatan yang sederhana akan merubah pola pikir dan karakter peserta didik
menjadi lebih baik jika di pelajari dengan baik dan benar.

Coding merupakan salah satu keterampilan abad 21 karena memuat


beberapa point dalam 4C yang meliputi : (1) Communication (2) Collaboration
(3) Critical Thinking and Problem Solving, dan (4) Creative and Innovative.
Coding mengambil beberapa point yang berupa Collaboration, Critical Thinking
and Problem Solving serta Creative dan Innovative (Korb, Hambrusch,
Mayfield, Yadav, & Zhou, 2014) karena dalam pembuatan suatu program atau
aplikasi harus memiliki keempat hal tersebut dan tentunya ditambah dengan
Communication yang dimana hal tersebut sangat penting bagi peserta
didik.untuk menerapkan keterampilan abad 21 diatas perlu adanya perubahan
dalam pendiidikan yang ada, selain itu untuk menghadapi tantangan global saat
ini telah berkembang pendapat bahwa pendidikan formal harus diubah. Siswa
harus mengasah keterampilan dan meningkatkan frekuensi belajar untuk dapat
mengatasi tantangan global tersebut. Seperti keterampilan berpikir kritis,
kemampuan berkomunikasi secara efektif, berinovasi dan memecahkan masalah
melalui negosisasi dan kolaborasi(Zubaidah, 2016) untuk mempelajari tersebut
dapat memulainnya dari belajar coding selain mendapatkan beberapa poin diatas
juga dapat membantu perkembangan teknologi IT di Indonesia.

Dengan ini maka peneliti mencoba untuk mengembangkan suatu game


berbasis desktop untuk mengenalkan coding bagi peserta didik usia dini dengan
materi tentang konsep dasar pemrograman yang digabungkan dengan suatu
4

masalah yang dapat diselesaikan oleh peserta didik tanpa mengetahui tentang
informatika.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan game berbasis desktop


mengenalkan coding untuk siswa sekolah dasar yang menyenangkan. Dengan
konsep problem solving peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan masalah
tersebut dan membentuk pola pikir peserta didik menjadi lebih baik sehingga
dapat menciptakan karakter yang baik untuk dirinya yang dimulai dari hal kecil
seperti bermain game. Agar dapat merubah paradigma bahwa coding atau
membuat suatu program dan aplikasi hanya bisa dilakukan oleh orang-orang
tertentu itu tidak benar serta mengoptimalkan potensi peserta didik dalam bidang
teknologi terutama pada bidang computer sience.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, Identifikasi masalah yang ditemukan
adalah sebagai berikut
1. Kurangnya pengetahuan tentang coding.
2. Kurangnya pemahaman pentingnya berfikir kritis dalam memecahkan
masalah (Problem Solving) setak usia dini untuk membentuk karakter peserta
didik yang lebih baik.
3. Media yang sudah ada cukup sulit untuk dipahami oleh orang awam yang
tidak mengetahui tentang coding

C. Pembatasan Masalah
Coding atau pemrograman mempunyai materi yang sangat kompleks. Untuk
menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah dalam
penelitina berikut ini maka peneliti memberikan batasan masalah yaitu :
1. Materi pengenalan coding berupa pemahaman tentang konsep dasar looping.
kondisional dan sorting
2. Penelitian berikut dilaksanakan pada siswa sekolah dasar kelas 3
3. Game yang akan dikembangkan mengandung unsur pengenalan tentang
konsep dasar looping, kondisional dan sorting dalam bentuk soal bergambar
dan suara.
5

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan game berbasis desktop pengenalan konsep
coding pada anak agar layak digunakan untuk membantu pembelajaran
konsep coding?
2. Bagaimana game pengenalan konsep coding tersebut dapat bekerja dengan
baik untuk di gunakan pada peserta didik?

E. Tujuan Peinelitian
Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengembangkan game pengenalan konsep coding untuk membantu guru


& siswa sekolah dasar dalam kegiatan belajar mengenal coding.
2. Menguji kinerja media pembelajaran pengenalan konsep coding.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a) Sebagai bahan acuan penelitian lain untuk mengadakan penelitian
terhadap perancangan game berbasis desktop.
b) Sebagai pembanding penelitian lain untuk melakukan penelitian terhadap
perancangan game berbasis desktop
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
1. Game berbasis desktop ini dapat membantu peserta didik untuk
memahami konsep coding/pemrograman.
2. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang baru dalam
kegiatan belajar melalui game.
3. Menanamkan sikap disiplin dan teliti untuk peserta didik.
4. Meningkatkan kesadaran bahwa coding dapat dipelajari oleh anak
usia dini.
5. Meningkatkan cara berpikir kreatif peserta didik dalam
melakukan problem solving.
b) Bagi Guru
1. Mempelopori guru untuk dapat mengajarkan Computational
Thinking pada peserta didik
6

2. sebagai inovasi baru dalam kurikulum pembelajaran


c) Bagi Peneliti
Manfaat yang di terima bagi peneliti adalah dapat
mengembangkan suatu game edukasi untuk mengenalkan coding bagi
peserta didik usia dini yang telah di peroleh pada saat perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai