Anda di halaman 1dari 21

Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek

Tujuan
Dengan mengangkat tema Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila,
Projek “Membuat Game Edukasi” ini bertujuan Anak-anak membuat game di sekolah dengan tujuan untuk belajar secara kreatif,
menerapkan konsep-konsep akademis dalam konteks praktis, mengembangkan keterampilan teknologi, berkolaborasi dalam tim,
mengungkapkan ekspresi kreatif, memberikan makna pada pembelajaran, membangun kepercayaan diri, dan juga merangsang
minat pada industri game

Target
Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik empat dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu: Kreatif,
Bernalar Kritis, Mandiri, dan Bergotong Royong, yang akan dijabarkan secara detail di bab berikutnya
Relevansi Projek Terhadap Sekolah

Di tengah masifnya perkembangan teknologi membuat pembelajaran siswa/i menjadi terlihat membosankan sehingga banyak siswa/i lebih memilih
bermain game dibandingkan dengan menyelesaikan pembelajaran. Projek ini memfasilitasi keinginan siswa untuk bermain game buatannya sendiri
dengan tema yang masih memiliki relasi dengan pelajaran sehingga siswa dituntut untuk menguasai materi tersebut yang kemudian dituangkan ke
dalam sebuah Game Edukasi.

Proyek ini juga memiliki relevansi yang signifikan karena melibatkan pengembangan keterampilan kritis, penerapan konsep akademis,
pengembangan keterampilan teknologi, pengalaman praktis dalam manajemen proyek, pengekspresian kreativitas, dan peningkatan motivasi belajar.
Selain itu, proyek ini memberikan pengalaman dunia nyata yang relevan dengan industri game, yang semuanya menyokong tujuan pendidikan dan
pengembangan siswa di sekolah, menjadikannya alat yang efektif untuk memperkaya pembelajaran mereka.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
Komitmen
Seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi yang disepakati. Nilai atau inti pembelajaran tidak akan didapatkan bila siswa melihat bahwa sekolah
tidak konsisten dan berkomitmen membangun kesadaran ini pada ekosistemnya. Contoh: apakah para guru sudah mempunyai pengetahuan tentang
membuat Game Apa alternatifnya?

Sarana dan Prasarana


Berekayasa dan Berteknologi membutuhkan perangkat untuk membuat produk digital. Sehingga ketika memilih tema ini, sekolah harus memikirkan:
● Apakah guru mempunyai perangkat digital yang memadai?
● Apakah sekolah mempunyai koneksi internet yang mumpuni ?
● Apakah murid mempunyai perangkat digital yang memadai?
● Apakah ada alternatif untuk perangkat?

Peran Guru
Fasilitator: memfasilitasi kegiatan, menyediakan media belajar, lembar belajar, lembar kerja dan lain-lain. Moderator: memoderasi diskusi,
memberikan pertanyaan pemantik, menutup dengan kesimpulan. Penyedia Informasi: menyediakan artikel, video, tautan informasi. Mentor:
membimbing siswa dalam mengembangkan projek.
Tahapan dalam merancang Game Edukasi

1. Berempati: Memantik ketertarikan dengan Teknologi pembuatan Games, siswa mengidentifikasi minat dan masalah yang akan menjadi
tujuan projek.
2. Mengembangkan Ide: Mencari dan mengembangkan ide dalam membuat game dengan tema
Pemainan tradisional :
- Petak Umpet
- Gobak Sodor
- Ular Naga
- Dll

3. Design Game : Membuat gameplay yang tepat


a. Design Game Play
b. Mengumpulkan atau membuat assets game
c. Devlompment (Coding)
d. Panduan / Manual Project Games
4. Uji Coba dan Publikasi
a. Ujicoba alpha dan beta
b. Publikasi
5. Refleksi
1. Berempatik
Memantik ketertarikan dengan dunia games. Siswa mengidentifikasi minat dan masalah yang akan menjadi projek
Provokasi
1. Persiapan
- Video tentang pengenalan manfaat membuat games dan korelasinya dengan kegiatan belajar
- Video pertama : Can Video Games Make You Smarter?
- Video kedua : Are Video Games the future of Education? | Future Thinking | BRITLAB
- Video tentang macam-macam platform untuk membuat games
- Video pertama : Video Games in Education
2. Pelakasanaan
- Guru memulai kelas dengan pertanyaan-pertanyaan pematik :
● Apa manfaat bermain games ?
● Bagaimana teknologi berubah begitu cepat sehingga kita harus menjadi pribadi yang pintar berdaptasi , begitu pun
dengan gaya pembelajaran di dalam kelas , apa peran teknologi di dalam kegiatan belajar ?
● Apakah metode bermain games cocok di terapkan untuk menyampaikan suatu materi ?
● Ternyata membuat membuat games sekarang sudah bisa dilakukan oleh siswa tidak harus kalangan profesional,dengan
perkembangan tekno logi

- Guru memasang Video manfaat bermain games dan korelasi nya dengan kegiatan belajar
- Guru memasang Video macam-macam platform untuk membuat games
- Diskusi tentang video yang di putar sebelumnya
3. Estimasi waktu
2 JP
Bakat Minat Siswa
1. Persiapan
- Guru mempersiapkan Jamboard untuk berinteraksi dengan siswa
2. Pelakasaan
- Guru membuka jamboard dan memberikan instruksi cara menggunakannya (1 siswa 1 slide jawab semua pertanyaan)
- Guru memberikan pertanyaan kemudian siswa mengisi nya di Jamboard :
● Apa minat dan passion kamu? Kegiatan apa yang suka kamu lakukan sehingga membuat kamu lupa waktu?
● Siapa yang menginspirasi kamu di dunia teknologi ? Masukan foto figur yang meginspirasi dan sebutkan alasannya ?
● Apa saja genre game yang kamu ketahui? Sebutkan contoh game dari genre tersebut
● Berdasarkan genre game yang kamu ketahui, pilih satu dan jelaskan
● Apakah kamu setuju jika esport di masukan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler ? Berikan Alasannya ?
3. Estimasi Waktu
1 JP
Pemilihan Anggota Group
1. Persiapan
- Guru mempersiapkan Google Sheet untuk mencatat Nama siswa
2. Pelaksanaan
- Guru mengelompok kan anak-anak berdasarkan minat mereka , di bagi menjadi 3 (Coding,Visual, Leader)
- Guru memilih ketua kelompok dari masing-masing kelompok
- Guru mencatat di google sheet
- Guru mempersilahkan anak-anak duduk sesuai dengan kelompoknya
3. Estimasi Waktu
1 JP
Proses Berpikir Desain (lompatin ya karena waktu kita ke potong banyak)
1. Persiapan
- Guru mempersiapkan slide untuk materi berpikir desain
- Guru mempersiapkan slide untuk rules of project and topic can we choose

2. Pelaksanaan
Slide 1:
- Guru mempertunjukkan slide proses berpikir desain. Diskusi bahwa alur dari proses berpikir desain adalah Berempati, Membuat
Definisi, Mengembangkan Ide, Membuat Prototype, dan Uji Coba.
- Guru menceritakan bahwa proses berpikir desain adalah proses berpikir seorang game development , atau arsitek, atau
inovator, atau insinyur. Berpikir sebagai game development .
Pertanyaan pemantik:
● Apa yang dibutuhkan seorang game development dalam merancang desainnya?
● Untuk siapa arsitek merancang bangunan tersebut?
● Apa yang diinginkan klien? Apa yang dibutuhkan klien?
● Bagaimana mengetahui suatu kebutuhan khusus dari seseorang?
● Bagaimana seorang game development dapat mewujudkan kebutuhan kliennya
● Apa yang harus dilakukan olehgame development untuk mengetahui kebutuhan klien?
● Proses selanjutnya adalah Membuat Definisi. Pada proses ini seorang game development dalam tahap memahami masalah,
untuk kemudian membuat definisi dari masalah tersebut. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat kalimat permasalah
(problem statement) untuk kemudian diubah menjadi kalimat tanya ‘Bagaimana kita bisa..’Berikutnya adalah proses
pengembangan ide.
● Melakukan curah pendapat ide, mencari cara bagaimana bisa membantu menyelesaikan masalah. Memilih satu ide untuk
dikembangkan dan membuat tujuan.
● Membuat prototype dari ide yang sudah dikembangkan. Menguji coba prototipe dengan tujuan mendapatkan umpan balik dari
audiens atau pengguna.

Slide 2:
● Bahwa proses perjalanan dalam mendesain sesuatu adalah proses yang kusut diawal, dan bisa maju mundur atau
● memutar kembali proses, untuk pada akhirnya bisa membuat prototype dan meluncurkan projeknya.
Slide 3:
● bahwa di dalam prosesnya, tidak harus terburu-buru untuk mewujudkan solusi, namun lebih banyak aktivitas
● pengembangan ide. Bahwa ide yang dikembangkan harus dari banyak ide. Bahwa curah pendapat sangat perlu.
Slide 4:
● memecahkan masalah adalah bagian terakhir dari proses, bukan di awal. Bahwa di awal proses, perlu sekali untuk
● memahami masalahnya terdahulu. Memahami mengapa masalah tersebut penting untuk dibahas.
Slide 5:
● adalah kutipan dari CEO IDEO, Patrice Martin, bahwa yang namanya solusi akan muncul dengan sendirinya apabila kita
● melakukan eksplorasi yang luas, yang dalam terhadap masalah dan ide-ide yang kita punya.
● Dibutuhkan mindset pemula, yaitu mindset yang seolah kita tidak tahu sedikitpun tentang masalah tersebut, oleh karena itu kita
● perlu untuk banyak mempertanyakan, banyak mencari tahu, banyak melakukan eksplorasi sebelum kita mencari solusi.
● Ditutup dengan pertanyaan: hal apa yang baru kamu sadari setelah kamu mengetahui proses berpikir design? Aktivitas berbagi
● dengan pasangan dalam grup
.
2. Mengembangkan Ide
Provokasi
1. Persiapan
- Menyiapkan slide presentasi mengenai permainan tradisional itu seperti apa saja :
https://www.canva.com/design/DAFzRwSzmXI/qpczlTPS_DfsxfSACyV_eg/edit?
utm_content=DAFzRwSzmXI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
- Menyiapkan video contoh permainan tradisional:
- Gobak sodor : Keseruan Bermain Gobak Sodor | Permainan Tradisional Anak Indonesia | Video Belajar Anak
- Boy-boyan : Mengenal Permainan Tradisional Indonesia: Permainan Boy-boyan
- Menyapkan link contoh games dengan tema permainan tradisional
8 Permainan Tradisional yang Jadi Game Smartphone, Yuk Nostalgia! - USS Feed

2. Pelakasanaan
- Guru memulai kelas dengan pertanyaan-pertanyaan pematik :
● Menggunakan slide presentasi, guru menjelaskan detail permainan tradisional seperti apa
● Menggunakan video contoh permainan tradisional, guru meminta siswa untuk menjelaskan ulang peraturan serta cara
bermain permainan tradisional tersebut
● Meminta student mencari satu permainan tradisional yang mampu mereka kembangkan untuk game mereka
● Untuk pembuatan game dilaksanakan di construct. Siswa diperbolehkan membeli lisensi untuk bisa mendapatkan akses
lebih

3. Tugas Group :
- SIswa membuat ide berdasarkan slide yang telah diberikan sebelumnya kemudian dibuat ke dalam sebuah storyboard
- Guru Mengumpulkan tugas dari siswa
- Submit di GC
4. Estimasi waktu
1 JP
Game Design

Design Game Play


Mendesain Games dari draft ide kemudian menjadi storyboard kemudian diterapkannya ke dalam GAMES ENGINE
1. Persiapan
- Guru menyiapkan video tentang macam-macam gameplay di dalam sebuah games
(60) Inilah Istilah Beberapa GENRE GAME - GAMOLOGY - YouTube
- Guru menyiapkan sheet untuk mencatat genre games dari masing-masing kelompok
Games Project (Student's Detailed) - Google Sheets
- Siswa membawa storyboard yang telah di buat

2. Pelaksanaan
- Guru mempersilahkan siswa/i duduk sesuai dengan kelompoknya
- Guru memutarkan video genre game
- Guru berdiskusi dengan siswa berdasarkan video yang mereka telah tonton
- Guru menanyakan Genre Games yang akan di buat dari masing-masing kelompok, dari draft storyboard yang sudah siswa buat
di pertemuan Sebelumnya
- Guru mencatat Genre Games di dalam sheet

3. Estimasi Waktu
1 JP
Development Games
Mengenalkan salah satu game engine untuk membuat games yang mudah dan lengkap CONSTRUCT
1. Persiapan
- Guru menyiapkan koneksi internet yang baik sebelum memulai
- Guru menyiapkan module membuat games dengan contruct
CARA MUDAH MEMBUAT GAME EDUKASI dengan Contruct 2 (1).pdf
- Guru menyiapkan tutorial video membuat games dengan construct
Behaviour
(60) Every construct 3 behaviour explained with examples in 15 minutes! - YouTube

Animation
Construct 3 Switching between animations - YouTube

Eventsheet
(60) Construct 3 - Event System - YouTube
(60) #4 Mengenal Object Behavior & Event Sheet - Bikin Game | Sensei da Vinci - YouTube

Channel Rekomendasi
Game Design with Reilly

- Guru menyiapkan beberapa contoh games yang di buat dengan construct


Salinan JellyonDessert.c3p - Google Drive
Salinan THESNOW_V5.c3p - Google Drive
Salinan SPACECIAL_V5.c3p - Google Drive

- Guru menyiapkan Group Whatsapp antara siswa dan guru ICT/orang yang lebih paham jika ada pertanyaan yang tidak bisa di
jawab oleh guru

2. Pelaksanaan
- Guru mempersilahkan siswa untuk duduk per kelompok
- Guru memeriksa koneksi internet
- Guru menginstruksikan siswa/i membuka GC P5 melihat semua materi yang akan disampaikan
- Guru memberikan waktu untuk siswa/i melihat video atau materi yang telah di kirim
- Siswa mendaftarkan dirinya di CONTRUCT dengan versi free untuk trial
- Guru menginstruksikan siswa/i untuk coba menggunakan games engine CONSTRUCT
- SIswa membuat game sederhana dengan construct
- Setelah semua siswa sudah mencoba membuat game sederhana dengan construct , siswa membuka kembali catatan / draft ide project
group mereka kemudian mulai di aplikasikan di dalam construct !
- Guru memberikan informasi kepada siswa berapa resolusi yang harus mereka buat ( 1920 x 1080 ) atau (16:9) landscape jika ingin
membuat potrait di buat dengan ukuran yang sama hanya di balik
- Siswa bagian coding siap untuk membuat eventsheet project games berdasarkan draft yang sudah di buat
- Guru memberikan contoh dan memainkan game contoh di depan kelas (games ada di GC)

3. Tugas Siswa
Ujicoba dan Publikasi
5.a Alpha dan Beta
Persiapan
1. Guru mempersiapkan video bagaimana cara export game baik ke dalam format HTML / APK (video menysul)
2. Guru memberikan contoh-contoh website dan layanan berbasis cloud bagi para developer untuk menyimpan dan mengelola kode, serta
mendokumentasikan dan mengontrol perubahannya (ini juga menyusul)
Pelaksanaan
1. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk melihat game yang di buat nya secara keseluruhan di dalam lembar kerja
2. Guru memastikan ke siswa games yg mereka buat bisa dimainkan dengan menggunakan beberapa perangkat seperti laptop atau tablet
3. Guru memberikan instruksi untuk memberikan tombol navigasi di games jika games yang di buat belum ada tombol navigasinya
4. Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mulai export hasil gamenya
5. Siswa meng-unggah hasil game nya ke cloud agar bisa di mainkan oleh banyak orang
6. Siswa mengirimkan tautan game ke rekan satu tim
7. Guru memberikan waktu kepada siswa bermain game buatannya sendiri untuk uji coba game
- Alpha : apakah game sudah berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, baik dalam sisi gameplay, level
design, asset atau pun coding ?
- Beta : melakukan evaluasi serta melakukan revisi terakhir sebelum game di release ke public

5.b Publikasi / Release GAme


Persiapan
1. Guru mempersia

Anda mungkin juga menyukai