Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SERIAL ANIMASI “LORONG WAKTU

SI AA” EPISODE 1, 2, DAN 3 PADA SALURAN YOUTUBE RANS ENTERTAINMENT

Nabilatur Rohmah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
nabila.rhmh19@mhs.uinjkt.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Serial Animasi “Lorong Waktu Si Aa” Episode 1, 2, dan 3
pada Saluran YouTube RANS Entertainment. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud tindak tutur direktif
dalam serial animasi Lorong Waktu Si Aa episode 1, 2, dan 3, yang masing-masing berjudul: (1) Petualangan Tanpa
Batas, (2) Rahasia Jam Tangan Ajaib, dan (3) Hadiah Istimewa Pak Jokowi. 3 episode ini masih dalam 1 cerita dan
saling berhubungan.. Penelitian ini menggunakan metode simak dan pengumpulan datanya dilakukan dengan cara
menyimak dan mencatat tuturan direktif yang terdapat dalam serial animasi tersebut. Dari hasil penelitian ini ditemukan
61 ujaran yang mengandung tindak tutur direktif. Terdiri dari 29 bentuk tindak tutur direktif perintah, 4 bentuk tindak
tutur direktif nasihat, 9 bentuk tindak tutur direktif larangan, 7 bentuk tindak tutur direktif ajakan, dan 12 bentuk tindak
tutur direktif permintaan.
Kata Kunci: Tindak tutur, direktif, pragmatik, si Aa, YouTube.

PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dengan kegiatan komunikasi antar satu
dengan yang lainnya. Komunikasi ini bertujuan untuk menyampaikan ide, pendapat, gagasan, maksud, atau
pun tujuan dari seseorang. Komunikasi terjadi antara dua orang atau lebih yang biasa disebut sebagai penutur
atau komunikator dan mitra tutur atau komunikan. Dalam proses komunikasi akan menimbulkan tindak tutur.
Dan dalam setiap tuturan yang dihasilkan pasti memiliki makna-makna tertentu. Makna dari tuturan dapat
ditunjukkan secara tersurat maupun tersirat.
Sulistyo (2013:7) mengatakan bahwa tindak tutur merupakan suatu kemampuan seseorang dalam
berbahasa untuk menyampaikan pesan atau tujuan terhadap lawan tutur. Tanpa adanya bahasa manusia tidak
akan bisa saling bertuturan karena bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Tindak tutur
yang dilakukan penutur dan mitra tutur tidak hanya menyampaikan maksud, akan tetapi dapat menghasilkan
suatu tindakan, salah satunya yaitu tindak tutur direktif. Prayitno (2011:40) mengemukakan bahwa tindak
tutur direktif adalah jenis tindak tutur yang dipakai oleh penutur untuk menyuruh mitra tutur melakukan
sesuatu. Jenis tindak tutur ini menyatakan apa yang menjadi keinginan penutur. Ada enam bentuk dan fungsi
tindak tutur direktif, yakni perintah, saran/nasihat, larangan, ajakan, permintaan, dan kritikan. Widyawati
(2019) mengatakan tindak tutur merupakan unsur pragmatik yang melibatkan pembicara dan pendengar atau
penulis dan pembaca.
Tindak tutur direktif yang akan diteliti adalah tindak tutur yang terdapat dalam serial animasi.
Peneliti memilih serial animasi sebagai sumber data dalam penelitian ini karena serial animasi menjadi salah
satu media yang cukup efektif dan layak untuk dikaji dalam kajian tindak tutur, khususnya tindak tutur
direktif. Serial animasi yang akan diteliti merupakan serial animasi anak-anak, yaitu serial animasi Lorong
Waktu Si Aa episode 1, 2, dan 3 unggahan kanal YouTube RANS Entertainment. Serial animasi tersebut
merupakan serial yang menceritakan tentang petualangan anak kecil laki-laki bernama Rafathar Malik
Ahmad atau yang dikenal dengan sebutan Aa.
Adapun alasan peneliti memilih serial animasi Lorong Waktu Si Aa untuk diteliti, karena ditemukan
jenis dan fungsi tindak tutur direktif yang berbeda-beda di dalam serial tersebut. Sehingga sesuai untuk
dijadikan sebagai data penelitian untuk mendapatkan gambaran visual tentang tindak tutur direktif.
Penelitian mengenai tindak tutur direktif ini bersinggungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ade Rama Dani (2019) membahas “Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Film Animasi ‫ بالل‬/’bilāl/ Karya
Ayman Jamal”. Subjek penelitian ini adalah Film Animasi ‫ بالل‬/’bilāl/ Karya Ayman Jamal. Temuan
penelitian ini menunjukan bahwa ditemukan 118 tindak tutur direktif. Berdasarkan jenisnya ada 2 yaitu
tindak tutur langsung dan tidak langsung. Jenis tindak tutur langsung ditemukan sebanyak 96 tuturan dan 22
data tindak tutur tidak langsung yang masing-masing berfungsi sebagai kalimat meminta 6 tuturan,
memohon 2 tuturan, menekan hanya 1 tuturan, mengajak 8 tuturan, bertanya 26 tuturan, menginterogasi 5
tuturan, memerintah 23 tuturan, melarang 10 tuturan, menyetujui hanya 1 tuturan, membolehkan juga hanya
1 tuturan, menasehati 10 tuturan, menyarankan 6 tuturan, membatasi 3 tuturan, mengabulkan ditemukan
hanya 1 tuturan, dan memperingatkan sebanyak 15 tuturan.
Terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian ini yaitu menambah pengetahuan
fungsi tindak tutur direktif dan mengembangkan wawasan bahasa terutama dalam ilmu pragmatik. Selain itu
juga dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai bentuk tindak tutur direktif.
TEORI DAN METODOLOGI
1. Pragmatik
Menurut KBBI daring edisi kelima, pragmatik adalah sesuatu yang berkenaan dengan syarat-syarat yang
mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Fasold (1991:119) mengatakan
pragmatik adalah kajian mengenai penggunaan konteks untuk menarik inferensi tentang makna. Mey
(1993:5) mengatakan pragmatik adalah ilmu yang mempelajari bahasa di dalam kaitannya dengan penutur
lebih memperjelas batasan bidang ini.
2. Tindak Tutur Direktif
Cruse (2006:167) mengatakan bahwa tindak tutur direktif digunakan untuk meminta pendengar/mitra
tutur melakukan suatu tindakan. Chaer (2014:50) mendefinisikan tindak tutur sebagai gejala individual yang
bersifat psikologis yang ditentukan oleh kemapuan berbahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur direktif adalah suatu tuturan yang
dimaksudkan agar lawan tuturnya melakukan tindakan yang diujarkan.
3. Serial Animasi
Animasi memiliki arti gambar yang bergerak dengan memanfaatkan perubahan garis, warna, dan
komposisi dari satu gambar ke gambar lainnya. Sumarno (1996:1) mengatakan secara umum animasi
merupakan suatu proses menggambar dengan memodifikasi gambar dari tiap-tiap frame yang diekspos pada
tenggang waktu tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Ada film animasi yang dibuat serial,
di mana serial animasi ini merupakan film yang terbagi menjadi banyak episode dan ditayangkan secara
berkala dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4. YouTube Rans Entertainment
YouTube merupakan sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh 3 mantan karyawan PayPal pada
Februari 2005. Situs web ini memungkinkan pengguna yang berada di seluruh dunia untuk mengunggah,
menonton, dan berbagi video. YouTube RANS Entertainment adalah saluran YouTube milik pasangan artis
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang didirikan pada 27 Desember 2015, dan nama RANS sendiri diambil
dari penggabungan inisial Raffi Ahmad (RA) dan Nagita Slavina (NS). RANS Entertainment mengusung
banyak genre dalam kanalnya dan terbagi menjadi beberapa daftar putar, salah satunya adalah daftar putar
“Lorong Waktu Si Aa”.
Penelitian ini menggunakan metode metode simak dan pengumpulan datanya dilakukan dengan cara
menyimak dan mencatat tuturan direktif yang terdapat dalam serial animasi Lorong Waktu Si Aa episode 1,
2, dan 3 pada saluran YouTube RANS Entertainment. Sudaryanto (2015:203) mengatakan bahwa metode
simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa
pada objek yang akan diteliti.
Sumber data diperoleh dari 3 video yang diunggah oleh saluran YouTube RANS Entertainment. Yakni
diunggah pada 19 Desember 2020 dengan judul “Lorong Waktu Si Aa: Petualangan Tanpa Batas” durasi
13:50, diunggah pada 29 Desember 2020 dengan judul “Lorong Waktu Si Aa: Rahasia Jam Tangan Ajaib”
durasi 15:00, dan diunggah pada 31 Desember 2020 dengan judul “Lorong Waktu Si Aa: Hadiah Istimewa
Pak Jokowi” durasi 11:43.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, yakni untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi tindak
tutur direktif dalam serial animasi Lorong Waktu Si Aa episode 1, 2, dan 3 pada saluran YouTube RANS
Entertainment, yang masing-masing berjudul: (1) Lorong Waktu Si Aa: Petualangan Tanpa Batas, (2)
Lorong Waktu Si Aa: Rahasia Jam Tangan Ajaib, dan (3) Lorong Waktu Si Aa: Hadiah Istimewa Pak
Jokowi. Ketiga episode ini masih dalam 1 cerita dan saling berhubungan.
Mengarah pada pendapat yang dikemukakan oleh Prayitno mengenai enam bentuk kategori tindak
tutur direktif, hasil analisis dalam serial animasi Lorong Waktu Si Aa Episode 1, 2, dan 3 pada saluran
YouTube RANS Entertainment ini ditemukan lima dari enam kategori. Dari lima kategori tersebut ditemukan
61 data ujaran. Masing-masing terdiri dari 29 bentuk tindak tutur direktif perintah, 4 bentuk tindak tutur
direktif nasihat, 9 bentuk tindak tutur direktif larangan, 7 bentuk tindak tutur direktif ajakan, dan 12 bentuk
tindak tutur direktif permintaan. Dari data tersebut disajikan tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif
No. Bentuk Tindak Tutur Direktif Jumlah Tuturan
1. Perintah 29
2. Saran/nasihat 4
3. Larangan 9
4. Ajakan 7
5. Permintaan 12
Jumlah: 61
1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Tindak tutur direktif kategori perintah merupakan tindak tutur yang mengandung maksud menyuruh
melakukan sesuatu oleh penutur kepada mitra tutur, supaya mitra tutur melakukan sesuatu sesuai dengan
perintah penutur. Data yang mengandung bentuk tindak tutur direktif kategori perintah ada 29, yakni:
Data 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Pembina tari saman: “coba kah dengar-dengar lirik lagunya!” [coba kamu dengar-
dengar lirik lagunya!]
Konteks: Tuturan terjadi saat pembina tari memerintahkan Rafathar untuk mendengarkan
lirik lagu yang mengiringi tarian saman.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
2:15
Pada data (1) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pembina
tari saman (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “coba kah dengar-dengar lirik lagunya!”
disampaikan oleh pembina tari saman kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur untuk mendengarkan lirik lagu pengiring tari saman yang sedang
didendangkan oleh pemandu yang lazimnya disebut syekh.
Data 2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Pelatih fahombe: “baik, sekarang semua baris!”
Konteks: Tuturan terjadi saat pelatih fahombe memberikan aba-aba kepada ketiga anak
didiknya untuk berbaris lurus ke belakang.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
3:21
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan ketiga anak didiknya (mitra tutur). Tuturan “baik, sekarang semua baris!”
disampaikan oleh pelatih fahombe kepada ketiga anak didiknya. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur memberi perintah kepada mitra tutur untuk berbaris lurus ke belakang untuk kemudian bersiap
melakukan fahombe.
Data 3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Pelatih fahombe: “siap-siap latihan lompat fahambe batu, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat pelatih fahombe memberikan aba-aba kepada ketiga anak
didiknya untuk bersiap melakukan fahombe.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
3:23
Pada data (3) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan ketiga anak didiknya (mitra tutur). Tuturan “siap-siap latihan lompat fahombe
batu, ya!” disampaikan oleh pelatih fahombe kepada ketiga anak didiknya. Maksud dari tuturan
tersebut adalah penutur meminta kepada mitra tutur untuk mengambil tempat dan bersiap untuk
melakukan fahombe.
Data 4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Pelatih fahombe: “... ya'ugö iada’a!” [... sekarang giliranmu!]
Konteks: Tuturan terjadi saat pelatih fahombe memerintahkan anak didik kedua untuk
mencoba fahombe
Eps. Petualangan Tanpa Batas
3:38
Pada data (4) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan anak didik kedua (mitra tutur). Tuturan “... ya'ugö iada’a!” disampaikan oleh
pelatih fahombe kepada anak didik kedua. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan
mitra tutur untuk melakukan fahombe seperti yang sudah dilakukan oleh anak didik pertama.
Data 5. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Pelatih fahombe: “... ya'ugö iada’a!” [... sekarang giliranmu!]
Konteks: Tuturan terjadi saat pelatih fahombe meminta kepada anak didik ketiga untuk
mencoba fahombe.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
4:28
Pada data (5) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan anak didik ketiga (mitra tutur). Tuturan “... ya'ugö iada’a!” disampaikan oleh
pelatih fahombe kepada anak didik ketiga. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan
mitra tutur untuk melakukan fahombe seperti yang sudah dilakukan oleh anak didik pertama dan kedua.
Data 6. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Ketiga anak didik: “ayo kamu bisa! Lompat! Lompat! lompat!”
Konteks: Tuturan terjadi saat ketiga anak didik mendesak Rafathar untuk melompati batu
seperti yang sudah mereka lakukan sebelumnya.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
4:38
Pada data (6) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan anak didik ketiga (mitra tutur). Tuturan “... ya'ugö iada’a!” disampaikan oleh
pelatih fahombe kepada anak didik ketiga. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan
mitra tutur untuk melakukan fahombe seperti yang sudah dilakukan oleh anak didik pertama dan kedua.
Data 7. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk Sumatra Barat: “nah, makanlah yang banyak!”
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sumbar memerintahkan Rafathar untuk makan yang
banyak.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
6:03
Pada data (7) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara ketiga anak
didik (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ayo kamu bisa! Lompat! Lompat! lompat!”
disampaikan oleh ketiga anak didik secara kompak kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut
adalah penutur meminta mitra tutur untuk melakukan latihan fahombe seperti yang sudah mereka
lakukan sebelumnya secara bergantian.
Data 8. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk Sumatra Barat: “nah, setelah iko kau jelaskanlah rumahmu di mano!”
[nah, setelah ini kamu jelaskan rumahmu di mana!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sumbar memerintahkan Rafathar untuk
menjelaskan di mana alamat rumah Andara.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
6:30
Pada data (8) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
Sumbar (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “nah, setelah iko kau jelaskanlah rumahmu di
mano!” disampaikan oleh penduduk Sumbar kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur memerintahkan mitra tutur untuk menjelaskan di mana alamat rumah mitra tutur, karena
penutur hendak mengantarkan mitra tutur kembali pulang ke rumahnya.
Data 9. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk Sulawesi Selatan: “stop ko dulu! Stop ko!” [berhenti dulu! Berhenti!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sulsel memerintahkan masyarakat yang lain untuk
menghentikan kegiatan gotong royong memindahkan rumah.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
9:09
Pada data (9) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
Sulsel (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “stop ko dulu! Stop ko!” disampaikan oleh
penduduk yang satu kepada masyarakat lainnya. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan para mitra tutur untuk berhenti gotong royong memindahkan rumah karena Rafathar
berada di atas atap rumah yang mereka pindahkan tersebut.
Data 10. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk Sulawesi Selatan: “ambilkan ko tangga cepat!” [ambilkan tangga!
Cepat!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sulsel memerintahkan satu penduduk lainnya untuk
menggambilkan tangga.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
9:13
Pada data (10) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
Sulsel (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ambilkan ko tangga cepat!” disampaikan oleh
penduduk yang satu kepada penduduk lainnya. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur untuk mengambilkan tangga agar Rafathar dapat turun dari atap rumah yang
hendak mereka pindahkan.
Data 11. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk Sulawesi Selatan “turun mo ko! Tapi hati-hati ko nah!” [turunlah! Tapi
berhati-hatilah!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sulsel memerintahkan Rafathar untuk turun dari
atas atap dengan hati-hati.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
9:22
Pada data (11) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
Sulsel (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “turun mo ko! Tapi hati-hati ko nah!”
disampaikan oleh seorang penduduk kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur untuk turun dari atap rumah dengan hati-hati menggunakan tangga yang
sudah disediakan.
Data 12. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk pedalaman Papua: Anak, makan yang banyak e!” [Nak, makanlah yang
banyak!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk pedalaman Papua memerintahkan Rafathar untuk
makan yang banyak.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
11:25
Pada data (12) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
pedalaman Papua (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Anak, makan yang banyak e!”
disampaikan oleh penduduk pedalaman Papua kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur memerintahkan mitra tutur untuk makan dengan porsi yang banyak.
Data 13. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk pedalaman Papua: “ini lihat!”
Konteks: Tuturan terjadi saat salah satu penduduk pedalaman Papua menyuruh Rafathar
untuk melihatnya memakan ulat sagu.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
11:44
Pada data (13) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
pedalaman Papua (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ini lihat!” disampaikan oleh salah satu
penduduk pedalaman Papua kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur untuk melihatnya memakan ulat sagu. Sebelumnya penutur menyuruh mitra
tutur untuk melakukan hal yang sama, yaitu memakan ulat sagu. Karena ulat sagu dianggap memiliki
kandungan protein tinggi dan bagus untuk kesehatan dan masa pertumbuhan di usia mitra tutur.
Data 14. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk pedalaman Papua: “nah, makan! Seperti ini e!” [nah, makan! Seperti
ini!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk pedalaman Papua memerintahkan Rafathar untuk
menirukannya makan ulat sagu.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
11:53
Pada data (14) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
pedalaman Papua (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “nah, makan! Seperti ini e!”
disampaikan oleh penduduk pedalaman Papua kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur memerintahkan mitra tutur melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan sebelumnya, yaitu
memakan ulat sagu.
Data 15. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Penduduk pedalaman Papua: “ayo, kau makan satu saja!”
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk pedalaman Papua mendesak Rafathar untuk
memakan ulat sagu.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
12:03
Pada data (15) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara penduduk
pedalaman Papua (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ayo, kau makan satu saja!”
disampaikan oleh penduduk kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta
kepada mitra tutur untuk melakukan apa yang dimintanya, yaitu memakan ulat sagu.
Data 16. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Rafathar: “ayo dong!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar mendesak Raffi Ahmad untuk melihat jam
tangannya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
2:56
Pada data (16) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “ayo, dong!” disampaikan oleh Rafathar kepada Raffi
Ahmad. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta kepada mitra tutur untuk melakukan apa
yang dimintanya, yaitu melihat jam tangan miliknya.
Data 17. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Rafathar: “nih, coba Papa pakai kalau tidak percaya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar memerintahkan Raffi Ahmad untuk memakai jam
tangannya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
3:52
Pada data (17) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “nih, coba Papa pakai kalau tidak percaya!”
disampaikan oleh Rafathar kepada Raffi Ahmad. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur memakai jam tangannya yang dianggap jam tangan ajaib yang bisa
membawa penutur berkeliling Indonesia. Akan tetapi mitra tutur tidak mempercayai hal tersebut.
Data 18. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “Aa simpan, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad memerintahkan Rafathar untuk menyimpan jam
tangannya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
4:28
Pada data (18) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “Aa simpan, ya!” disampaikan oleh Raffi Ahmad
kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur menyimpan
jam tangannya dengan baik, karena jam tangan tersebut pemberian dari Presiden Jokowi.
Data 19. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Nagita Slavina: “hadapi semua dengan senyuman!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina memerintahkan Rafathar untuk selalu
tersenyum.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
6:54
Pada data (19) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “hadapi semua dengan senyuman!”
disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur untuk selalu tersenyum apapun yang terjadi. Tuturan ini merupakan lagu
yang dinyanyikan oleh penutur kepada mitra tutur.
Data 20. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Rafathar “semua dengerin, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar memerintahkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
untuk mendengarkannya menghafal pancasila.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
9:28
Pada data (20) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi Rafathar
(penutur) dan kedua orang tuanya (mitra tutur). Tuturan “semua dengerin, ya!” disampaikan oleh
Rafathar kepada kedua orang tuanya Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra
tutur untuk mendengarkannya saat menghafal pancasila.
Data 21. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Rafathar: “iya dong. Nih, lihat!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar memerintahkan Pak Jokowi untuk melihat
sepedanya..
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
1:39
Pada data (21) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Presiden Jokowi (mitra tutur). Tuturan “iya dong. Nih, lihat!” disampaikan oleh Rafathar
kepada Presiden Jokowi. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur untuk
melihat sepedanya. Sepeda itu merupakan pemberian dari mitra tutur, dan mitra tutur menanyakan
apakah sepedanya dirawat dengan baik atau tidak.
Data 22. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Presiden Jokowi: “ingat terus ya, Aa!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Presiden Jokowi memerintahkan Rafathar untuk selalu
mengingat pesan-pesan yang disampaikannya.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
2:09
Pada data (22) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Presiden
Jokowi (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ingat terus ya, Aa!” disampaikan oleh Presiden
Jokowi kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur untuk
selalu mengingat pesan-pesan yang disampaikannya, yaitu untuk menjaga dengan baik barang-barang
pemberian dan juga melestarikan sejarah Indonesia.
Data 23. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Nagita Slavina: “Aa, bangun dong, sayang!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina memerintahkan Rafathar untuk segera bangun
dari tidurnya.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
2:30
Pada data (23) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Aa, bangun dong, sayang!” disampaikan oleh
Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur
untuk bangun dari tidurnya.
Data 24. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Nagita Slavina: “ya sudah, ayo siap-siap!
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina memerintahkan Rafathar untuk segera bersiap-
siap.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
3:02
Pada data (24) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ya sudah, ayo siap-siap!” disampaikan oleh
Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur
untuk segera bersiap, karena mereka akan memenuhi undangan istimewa dari Presiden untuk datang ke
istana kepresidenan Bogor.
Data 25. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Nagita Slavina: “ayo, Aa. Cepat mandi!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina memerintahkan Rafathar untuk segera mandi.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
3:26
Pada data (25) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ayo, Aa. Cepat mandi!” disampaikan oleh
Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur
untuk segera mandi dan bersiap, karena mereka akan memenuhi undangan istimewa dari Presiden untuk
datang ke istana kepresidenan Bogor.
Data 26. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Lala: “ayo cepat mandi!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Lala memerintahkan Rafathar untuk segera mandi.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
3:35
Pada data (26) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Lala
(penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Ayo cepat mandi!” disampaikan oleh Lala kepada
Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur untuk segera mandi
dan bersiap, karena mereka akan memenuhi undangan istimewa dari Presiden untuk datang ke istana
kepresidenan Bogor.
Data 27. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Paspampres: “... mobil silakan diparkir dan bisa tinggalkan KTP.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Paspampres memerintahkan Raffi Ahmad sekeluarga untuk
memarkir mobilnya dan meninggalkan KTP sebelum masuk ke istana
kepresidenan Bogor.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
4:10
Pada data (27) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Paspamres
(penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “mobil silakan diparkir dan bisa tinggalkan KTP.”
disampaikan oleh Paspamres kepada Raffi Ahmad. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
memerintahkan mitra tutur memarkir mobilnya dan meninggalkan KTP sebelum masuk ke istana
kepresidenan Bogor.
Data 28. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Rafathar: “Pa, rusa, Pa! Lihat!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar memerintahkan Raffi Ahmad untuk melihat rusa-
rusa yang dilepaskan di halaman istana kepresidenan Bogor.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
4:53
Pada data (28) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “Pa, rusa, Pa! Lihat!” disampaikan oleh Rafathar
kepada Raffi Ahmad. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memerintahkan mitra tutur untuk
melihat rusa-rusa yang dilepaskan di halaman istana kepresidenan Bogor saat mereka sedang dibawa
menuju istana oleh Paspampres.
Data 29. Bentuk Tindak Tutur Direktif Perintah
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “itu pesannya Pak Jokowi, kita harus ingat-ingat terus, Aa!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad memerintahkan Rafathar untuk selalu meningat
pesan-pesan Pak Jokowi.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
8:46
Pada data (29) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori perintah yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “itu pesannya Pak Jokowi, kita harus ingat-
ingat terus, Aa!” disampaikan oleh Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur memerintahkan mitra tutur untuk selalu selalu mengingat pesan dari Pak Jokowi yang meminta
untuk menjaga dan melestarikan masa lalu atau sejarah Indonesia.
2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Nasihat
Tindak tutur direktif kategori nasihat merupakan tindak tutur yang berisi pelajaran terpetik dan baik
dari penutur yang dapat dijadikan sebagai alasan bagi mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Data yang
mengandung bentuk tindak tutur direktif kategori nasihat ada 4, yakni:
Data 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Nasihat
Eksplikatur: Abdi dalem keraton Yogyakarta: “meh keno iku loh! Ati-ati!” [hampir saja kena!
Makanya hati-hati!]
Konteks: Tuturan terjadi saat abdi dalem keraton Yogyakarta memerintahkan Rafathar
untuk berhati-hati.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
7:30
Pada data (1) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori nasihat yang terjadi antara abdi dalem
keraton Yogyakarta (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “meh keno iku loh! Ati-ati!”
disampaikan oleh abdi dalem keraton Yogyakarta kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur menasihati mitra tutur untuk lebih berhati-hati, karena hampir saja mitra tutur terkena lesatan
anak panah yang dilepaskan oleh abdi dalem keraton Yogyakarta.
Data 2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Nasihat
Eksplikatur: Abdi dalem keraton Yogyakarta: “Le, kalau orang lagi main panahan, jangan
lewat situ! Bahaya, ngerti?” [Nak, kalau orang lagi main panahan, jangan lewat di
situ! Bahaya, paham?]
Konteks: Tuturan terjadi saat abdi dalem keraton Yogyakarta menasihati Rafathar untuk
tidak melewati area panahan.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
7:33
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori nasihat yang terjadi antara abdi dalem
keraton Yogyakarta (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Le, kalau orang lagi main
panahan, jangan lewat situ! Bahaya, ngerti?” disampaikan oleh abdi dalem keraton Yogyakarta
kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur menasihati mitra tutur untuk melewati
area panahan, jika ada orang yang sedang berlatih, karena itu merupakan hal yang berbahaya.
Data 3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Nasihat
Eksplikatur: Lala: “Aa, hari ini kita pakai baju ini, ya.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Lala memberi saran kepada Rafathar untuk pilihan baju yang
akan dikenakannya ke istana kepresidenan Bogor.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
3:33
Pada data (3) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori saran/nasihat yang terjadi antara Lala
(penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Aa, hari ini kita pakai baju ini, ya.” disampaikan oleh
Lala kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur memberi saran kepada mitra tutur
mengenai baju yang akan dikenakan ke istana kepresidenan Bogor.
Data 4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Nasihat
Eksplikatur: Presiden Jokowi: “akan lebih baik kalau yang Raffi buat ya konten yang baik-
baik.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Presiden Jokowi memberi saran kepada Raffi Ahmad untuk
membuat konten yang baik-baik.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
7:09
Pada data (4) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori nasihat yang terjadi antara Presiden
Jokowi (penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “akan lebih baik kalau yang Raffi buat ya
konten yang baik-baik.” disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Raffi Ahmad. Maksud dari tuturan
tersebut adalah penutur menyarankan mitra tutur untuk terus membuat konten-konten yang baik dan
bermanfaat. Karena mitra tutur merupakan salah satu influencer yang berpengaruh di Indonesia.
3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Tindak tutur direktif kategori larangan merupakan tindak tutur yang mengandung maksud larangan,
artinya penutur melarang mitra tuturnya melakukan sesuatu. Data yang mengandung bentuk tindak tutur
direktif kategori larangan ada 9, yakni:
Data 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Pelatih fahombe: “... ba waʼataʼ!” [ancang-ancang dan jangan ragu!]
Konteks: Tuturan terjadi saat pelatih fahombe melarang anak didik ketiga untuk merasa
ragu.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
4:24
Pada data (1) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara pelatih
fahombe (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “... ya'ugö iada’a!” disampaikan oleh pelatih
fahombe kepada anak didik ketiga. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tutur
untuk merasa ragu dan harus mengambil posisi siap untuk melakukan fahombe seperti yang sudah
dilakukan oleh anak didik pertama dan kedua.
Data 2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: penduduk Sulawesi Selatan: “he, jan ko orang bergerak!” [Nak, jangan bergerak!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sulsel melarang Rafathar untuk bergerak di atas
atap.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
9:16
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara penduduk
Sulsel (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “he, jan ko orang bergerak!” disampaikan oleh
penduduk Sulsel kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tutur
untuk bergerak di atas atap rumah, karena hal itu bisa membahayakan keselamatan mitra tutur.
Data 3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “sudah! Jangan digituin! Nanti malah rusak.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad melarang Rafathar untuk mengguncangkan jam
tangannya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
4:14
Pada data (3) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “sudah! Jangan digituin!” disampaikan oleh
Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tutur untuk
mengguncangkan jam tangan agar tidak rusak.
Data 4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Raffi Ahmad :“tapi jangan diguncang-guncang jamnya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad kembali melarang Rafathar untuk
mengguncangkan jam tangannya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
4:21
Pada data (4) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “tapi jangan diguncang-guncang jamnya!”
disampaikan oleh Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur kembali
melarang mitra tutur untuk mengguncangkan jam tangan agar tidak rusak.
Data 5. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “... tapi tidak boleh berkepanjangan!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina melarang Rafathar untuk terus-terusan sedih
dan kesal.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
6:06
Pada data (5) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “tapi tidak boleh berkepanjangan!”
disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
melarang mitra tutur untuk terus-terusan merasa sedih dan kesal, karena sebelumnya Raffi tidak
mempercayai apa yang dikatakannya.
Data 6. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “jangan bersedih! Harapan kan selalu ada.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina melarang Rafathar untuk bersedih, karena
harapan pasti akan selalu ada.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
6:26
Pada data (6) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “jangan bersedih! Harapan kan selalu ada.”
disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
melarang mitra tutur untuk merasa sedih, karena harapan pasti akan selalu ada. Tuturan ini merupakan
lagu yang dinyanyikan oleh penutur kepada mitra tutur.
Data 7. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “jadi, jangan sebal lagi ya, Aa! Jangan sedih lagi!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina melarang Rafathar untuk bersedih.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
8:18
Pada data (7) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “jadi, jangan sebal lagi ya, Aa! Jangan sedih
lagi!” disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
melarang mitra tutur untuk menyudahi rasa sedihnya.
Data 8. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “Aa jangan lihat!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina melarang Rafathar untuk melihat teks
pancasila saat menghafal.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
8:37
Pada data (8) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Aa jangan lihat!” disampaikan oleh Nagita
Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tutur untuk
melihat teks pancasila, karena mitra tutur sedang belajar menghafal pancasila sebelum ada pengetesan
oleh guru.
Data 9. Bentuk Tindak Tutur Direktif Larangan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “jangan sampai telat, dong!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina melarang Rafathar untuk tidak berlama-lama
agar tidak sampai terlambat.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
3:06
Pada data (9) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori larangan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “jangan sampai telat, dong!” disampaikan oleh
Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur melarang mitra tutur untuk
berlama-lama dan harus segera siap. Karena mereka akan memenuhi undangan istimewa dari Pak
Jokowi untuk datang ke istana kepresidenan Bogor.
4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Tindak tutur direktif kategori ajakan merupakan tindak tutur yang mengandung maksud ajakan untuk
melakukan sesuatu oleh penutur kepada mitra tutur, supaya mitra tutur mengikuti ajakan penutur. Data
yang mengandung bentuk tindak tutur direktif kategori ajakan ada 7, yakni:
Data 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Abdi dalem keraton Yogyakarta: “ayo sini!”
Konteks: Tuturan terjadi saat abdi dalem keraton Yogyakarta mengajak Rafathar untuk
menepi.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
7:33
Pada data (1) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara abdi dalem
keraton Yogyakarta (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ayo sini!” disampaikan oleh abdi
dalem keraton Yogyakarta kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur mengajak
mitra tutur menepi meninggalkan area panahan, karena abdi dalem keraton yang lainnya harus
melanjutkan latihan panahan kembali.
Data 2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: penduduk Sulawesi Selatan: “kemari mi ko pegang bambu ini!” [kemari pegang
bambu ini!]
Konteks: Tuturan terjadi saat penduduk Sulsel mengajak Rafathar untuk ikut serta
memindahkan rumah bersama-sama.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
10:01
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara penduduk
Sulsel (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “kemari mi ko pegang bambu ini!” disampaikan
oleh penduduk (kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur mengajak mitra tutur
untuk ikut serta gotong royong memindahkan rumah yang tanahnya mulai mengalami pengikisan
dengan cara menggotong bambu yang menumpu rumah tersebut.
Data 3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “kalau kita geser jam 8, bisa tidak, Pak?”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad mengajak kliennya untuk pindah jadwal
pertemuan.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
2:26
Pada data (3) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara Raffi Ahmad
(penutur) dan klien (mitra tutur). Tuturan “kalau kita geser jam 8, bisa tidak, Pak?” disampaikan oleh
Raffi kepada klien. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur mengajak mitra tutur untuk pindah
jadwal pertemuan karena penutur sedang ada kegiatan lain di jadwal sebelumnya.
Data 4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “besok jadinya kita meeting sama klien jam 8, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad mengajak Merry (asistennya) untuk ikut
pertemuan kerja.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
4:39
Pada data (4) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara Raffi Ahmad
(penutur) dan Merry (mitra tutur). Tuturan “besok jadinya kita meeting sama klien jam 8, ya!”
disampaikan oleh Raffi Ahmad kepada Merry. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur mengajak
mitra tutur untuk ikut pertemuan membahas pekerjaan dengan klien di jam 8 esok hari.
Data 5. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Lala: “yuk, kita menghafal pancasila dulu”
Konteks: Tuturan terjadi saat Lala mengajak Rafathar untuk belajar dan menghafalkan
pancasila.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
5:23
Pada data (5) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara Lala
(penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “yuk, kita menghafal pancasila dulu”disampaikan oleh
Lala kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur mengajak mitra tutur untuk belajar
dan menghafalkan pancasila, karena akan ada pengetesan oleh guru.
Data 6. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “nah, sekarang, yuk, kita menghafalkan pancasila!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita mengajak Rafathar untuk menghafalkan pancasila.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
8:25
Pada data (6) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “yuk, kita menghafalkan pancasila!”
disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur kembali
mengajak mitra tutur untuk menghafalkan pancasila, karena akan ada pengetesan oleh guru.
Data 7. Bentuk Tindak Tutur Direktif Ajakan
Eksplikatur: Presiden Jokowi: “yuk, ke dalam!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Presiden Jokowi mengajak Raffi Ahmad sekeluarga untuk
masuk ke dalam istana kepresidenan Bogor.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
5:29
Pada data (7) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori ajakan yang terjadi antara Presiden
Jokowi (penutur) dan Raffi Ahmad sekeluarga (mitra tutur). Tuturan “yuk, ke dalam!” disampaikan
oleh Presiden Jokowi kepada Raffi Ahmad sekeluarga. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
mengajak para mitra tutur untuk masuk ke dalam istana kepresidenan Bogor. Sebelumnya penutur telah
menyambut para mitra tutur dengan sangat baik.
5. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Tindak tutur direktif kategori permintaan merupakan tindak tutur yang berisi maksud permohonan
dari penutur kepada mitra tutur, supaya mitra tutur melakukan sesuatu sesuai yang diminta oleh penutur.
Data yang mengandung bentuk tindak tutur direktif kategori permintaan ada 12, yakni:
Data 1. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Presiden Jokowi: “semua hal yang kita punya harus dirawat baik-baik!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Presiden Jokowi meminta kepada Raffi Ahmad dan
keluarganya untuk ikut serta merawat dan melestarikan masa lalu/sejarah
Indonesia.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
0:39
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Presiden
Jokowi (penutur) dan Raffi Ahmad sekeluarga (mitra tutur). Tuturan “semua hal yang kita punya
harus dirawat baik-baik!” disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Raffi Ahmad sekeluarga.
Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta kepada mitra tutur untuk ikut serta merawat dan
menjaga masa lalu/sejarah. Sebab masa lalu/sejarah adalah akar dari nilai-nilai yang membentuk
Indonesia di masa depan.
Data 2. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Rafathar: “ampun, jangan panah Aa!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Rafathar memohon kepada penduduk pedalaman Papua agar
tidak memanahnya.
Eps. Petualangan Tanpa Batas
10:40
Pada data (2) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Rafathar
(penutur) dan Penduduk Pedalaman Papua (mitra tutur). Tuturan “ampun, jangan panah
Aa!”disampaikan oleh Rafathar kepada penduduk pedalaman Papua. Maksud dari tuturan tersebut
adalah penutur meminta kepada mitra tutur untuk tidak melesatkan anak panah kepadanya.
Data 3. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “Aa, Papa mau minta maaf, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad memohon maaf kepada Rafathar karena telah
membuat sebal.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
0:08
Pada data (3) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Papa mau minta maaf, ya!”disampaikan oleh
Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta kepada mitra tutur
untuk memaafkannya karena telah membuat mitra tutur merasa sedih dan sebal.
Data 4. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “Aa, sebentar, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi meminta Rafathar untuk menunggunya berbicara dengan
klien di telepon.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
2:32
Pada data (4) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “Aa, sebentar, ya!” disampaikan oleh Raffi
Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta mitra tutur untuk
menunggunya berbicara dengan klien di telepon, karena penutur dan kliennya sedang membicarakan
kelanjutan pekerjaan.
Data 5. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “ini Papa masih teleponan, nih, sebentar!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad masih meminta Rafathar untuk menunggunya
berbicara dengan klien di telepon.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
2:36
Pada data (5) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “ini Papa masih teleponan, nih, sebentar!”
disampaikan oleh Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur masih
meminta mitra tutur untuk menunggunya berbicara dengan klien di telepon, karena penutur dan kliennya
masih membicarakan pekerjaan.
Data 6. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “sebentar ya, Aa!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad kembali meminta Rafathar untuk menunggunya
berbicara dengan klien di telepon.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
2:47
Pada data (6) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “sebentar ya, Aa!” disampaikan oleh Raffi
Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur kembali meminta mitra tutur
untuk menunggunya berbicara dengan klien di telepon, karena penutur dan kliennya masih
membicarakan hal penting terkait pekerjaan.
Data 7. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “oke, tolong siapkan semua!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad meminta Merry (asistennya) untuk
mempersiapan keperluan pertemuan dengan klien.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
4:42
Pada data (7) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Merry (mitra tutur). Tuturan “oke, tolong siapkan semua!” disampaikan oleh
Raffi Ahmad kepada Merry. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta mitra tutur untuk
mempersiapkan segala keperluan untuk pertemuan dengan klien di esok hari.
Data 8. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “coba, Aa tunjukin ke Mama jamnya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina meminta Rafathar untuk menunjukkan jam
tangan miliknya.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
5:55
Pada data (8) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “coba, Aa tunjukin ke Mama jamnya!”
disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
meminta mitra tutur untuk menunjukkan jam tangan yang sama seperti yang ditunjukkan ke Raffi
sebelumnya. Di sini, penutur berusaha untuk menghibur mitra tutur yang sedang kesal.
Data 9. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “oke, sekali lagi, ya! Mulai dari awal.”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina meminta Rafathar untuk memulai kembali
menghafalkan pancasila.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
8:31
Pada data (9) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “oke, sekali lagi, ya!” disampaikan oleh Nagita
kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta mitra tutur untuk memulai
menghafal pancasila dari awal.
Data 10. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Nagita Slavina: “oke, sekarang Papa sama Mama dengerin Aa baca pancasila, ya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Nagita Slavina meminta Rafathar untuk kembali
menghafalkan pancasila.
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
9:21
Pada data (10) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Nagita
Slavina (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “oke, sekarang Papa sama Mama dengerin Aa
baca pancasila, ya!”disampaikan oleh Nagita Slavina kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut
adalah penutur meminta mitra tutur untuk kembali menghafal pancasila, kali ini Raffi Ahmad juga ikut
mendengarkan.
Data 11. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Raffi Ahmad: “oke, oke. Aa ulang dulu sila keempatnya!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Raffi Ahmad meminta Rafathar untuk mengulang kembali
menghafal sila keempat
Eps. Rahasia Jam Tangan Ajaib
10:11
Pada data (11) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara Raffi
Ahmad (penutur) dan Rafathar (mitra tutur). Tuturan “oke, oke. Aa ulang dulu sila keempatnya!”
disampaikan oleh Raffi Ahmad kepada Rafathar. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur meminta
mitra tutur untuk kembali menghafal pancasila sila keempat.
Data 12. Bentuk Tindak Tutur Direktif Permintaan
Eksplikatur: Presiden Jokowi: “ingat terus ya, Raffi!”
Konteks: Tuturan terjadi saat Presiden Jokowi meminta Raffi Ahmad untuk selalu meningat
pesan-pesannya.
Eps. Hadiah Istimewa Pak Jokowi
7:23
Pada data (12) terdapat dialog berupa tuturan direktif kategori permintaan yang terjadi antara
Presiden Jokowi (penutur) dan Raffi Ahmad (mitra tutur). Tuturan “ingat terus ya, Raffi!”
disampaikan oleh Presiden Jokowi kepada Raffi Ahmad. Maksud dari tuturan tersebut adalah penutur
meminta mitra tutur untuk selalu selalu mengingat pesan dari Pak Jokowi yang meminta untuk
melestarikan sejarah Indonesia dan memengaruhi generasi muda untuk ikut serta melestarikan melalui
video-video atau konten-konten yang dibuat oleh Raffi Ahmad.
SIMPULAN
Berdasarkan pada analisis tindak tutur direktif dalam serial animasi “Lorong Waktu Si Aa” episode 1, 2,
dan 3 pada saluran YouTube RANS Entertainment maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Mengarah pada pendapat Prayitno, jenis tindak tutur direktif dalam serial animasi “Lorong Waktu Si
Aa” episode 1, 2, dan 3 pada saluran YouTube RANS Entertainment terdapat lima yaitu perintah,
saran/nasihat, larangan, ajakan, dan permintaan. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam serial
animasi “Lorong Waktu Si Aa” episode 1, 2, dan 3 pada saluran YouTube RANS Entertainment
menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tindak tutur direktif yang paling sering diucapkan adalah jenis tindak
tutur perintah yang berjumlah 29 data.
DAFTAR PUSTAKA
Dani, A.R. 2019. Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Film Animasi ‫ بالل‬/’bilāl/ Karya Ayman Jamal.
Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.
Djatmika. 2016. Mengenal Pragmatik Yuk!?. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Entertainment, RANS. “Lorong Waktu Si Aa: Petualangan Tanpa Batas”. YouTube, diunggah oleh RANS
Entertainment, 19 Desember 2020, https://youtu.be/xlwH8-495bo
________________ “Lorong Waktu Si Aa: Rahasia Jam Tangan Ajaib”. YouTube, diunggah oleh RANS
Entertainment, 29 Desember 2020, https://youtu.be/HHd6Zd1SN-0
________________ “Lorong Waktu Si Aa: Hadiah Istimewa Pak Jokowi”. YouTube, diunggah oleh RANS
Entertainment, 31 Desember 2020, https://youtu.be/AYBVggvmd9U
Hermaji, Bowo. 2016. Teori Pragmatik. Yogyakarta: Magnum.
Ibrahim, Syukur. 1992. Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
Prayitno, H.J. 2011. Kesantunan Sosiopragmatik Studi Pemakaian Tindak Direktif di Kalangan Andik SD
Berbudaya Jawa. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rohmadi, Muhammad. 2010. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan
Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sulistyo, E.T. 2013. Pragmatik Suatu Kajian Awal. Surakarta: UNS Press.
Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo.
Yule, George. 2014. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai