ID None
ID None
2, (2014)
Abstrak - Penelitian ini dilakukan untuk cat dalam negeri atau 490 ribu ton. Di Indonesia,
mengetahui pengaruh logistics service quality salah satu pelopor industri cat dekoratif adalah PT
terhadap customer satisfaction cat Emco PT Mataram Paint. PT Mataram Paint yang berdiri
sejak tahun 1950 telah menghasilkan beragam
Satriakarya Adiyudha (PT SKAY). Untuk
produk cat berkualitas dan dikenal terutama melalui
mengukur kepuasan pelanggan maka dipergunakan produk cat kayu dan besi merek Emco Lux yang
logistics service quality terutama pada 7 dimensi disingkat menjadi Emco. Perusahaan ini adalah
yaitu order release quantities, information quality, perusahaan cat pertama di Indonesia yang membuat
ordering procedures, order accuracy, order cat tanpa bantuan asing.
condition, order discrepancy handling dan Walaupun PT. Mataram Paint telah
timeliness. Pada penelitian kausal ini digunakan menghasilkan produk berkualitas tinggi, namun
produk yang bagus saja tidak cukup untuk dapat
pendekatan penelitian kuantitatif dengan
bersaing di pasaran. Distribusi fisik memiliki peran
membagikan kuesioner kepada 100 responden yang yang sangat penting, di antaranya membuat barang
merupakan toko bahan bangunan pelanggan cat tersedia secara luas dan dapat diakses oleh pasar
Emco di PT SKAY. Teknik analisis data yang sasaran (Kotler, 2009). Dahulu logistik dianggap
digunakan adalah analisis regresi linear berganda. sebagai cara untuk menghubungkan antara produksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dan konsumsi. Namun cara pandang terhadap
logistics service quality berpengaruh terhadap logistik berubah dari bagian perusahaan yang hanya
berfungsi sebagai area untuk cost improvement
customer satisfaction dan dimensi logistics service
menjadi sumber kunci dari keunggulan kompetitif
quality yang berpengaruh paling dominan terhadap perusahaan (Novack, Rinehart, dan Langley, 1994).
customer satisfaction adalah ordering procedures. Melihat peranan logistik yang sangat
Kata Kunci - Logistics Service Quality, penting sebagai sumber kunci dari keunggulan
Customer Satisfaction, B2B, Logistik kompetitif perusahaan, maka didirikanlah PT.
Satriakarya Adiyudha (PT SKAY) sebagai own
I. PENDAHULUAN distributor dari PT. Mataram Paint pada tahun
Beberapa tahun terakhir, investasi di 1990. Pelanggan dari PT SKAY adalah toko-toko
bidang perumahan dan infrastruktur terus bahan bangunan retail yang mencapai 9.000 outlet
meningkat. Pembangunan konstruksi ini juga di seluruh Indonesia dengan prinsipal yang tersebar
berdampak pada peningkatan kebutuhan pada di India, China, Australia, Inggris, Swiss, dan
industri bahan bangunan, salah satunya adalah Jerman. PT. SKAY memiliki visi menjadi salah
pasar cat dan pelapisan yang sangat berkorelasi satu perusahaan distribusi bahan bangunan terbaik
dengan berbagai sektor end-user seperti di Indonesia dan misi membangun SKAY sebagai
perumahan, konstruksi, otomotif, dan mebel perusahaan distribusi bahan bangunan yang
(furniture). Di tahun 2020, pasar cat dan pelapisan kompeten karena pelayanan yang prima. Untuk
global diprediksi bertumbuh menjadi $155,6 triliun. mencapai visi dan misi tersebut, PT. SKAY tidak
Permintaan untuk cat dan lapisan meningkat di hanya menghantarkan produk kepada pelanggan,
negara-negara Asia-Pasifik seperti India, Indonesia, namun juga harus membina hubungan jangka
Malaysia, dan Filipina, disebabkan jumlah panjang dengan pelanggan.
konstruksi perumahan yang terus meningkat. Mempertahankan pelanggan di tengah
Selain konstruksi baru, konstruksi yang telah lama persaingan yang semakin ketat tentu bukan perkara
berdiri juga membutuhkan pemeliharaan cat dan mudah. Untuk mengetahui efektivitas dari program-
pelapisan secara periodik. program yang telah dilakukan oleh PT. SKAY,
Meskipun pasar cat Indonesia sangat maka perusahaan perlu mengetahui kepuasan
besar, namun tidak mudah untuk bermain dalam pelanggan terhadap kualitas layanan logistik oleh
bisnis ini. Paling tidak ada 60 merek cat yang PT. SKAY. Sejak pertengahan 1980-an, service
beredar di 6 kota utama di Indonesia. Jenis cat quality telah menjadi topik utama dalam riset
yang paling besar permintaannya di negeri ini pemasaran dan logistik, dengan ketertarikan secara
adalah cat dekoratif yang mencapai 60% dari total paralel di dalam kualitas, manajemen kualitas, dan
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
dimensi yang lebih kualitatif. Dimensi-dimensi ketidaksesuaian dalam pesanan yang terjadi setelah
tersebut yaitu : pesanan sampai di pelanggan.
1. Personnel Contact Quality 9. Timelimess
Personnel contact quality mengacu pada Timeliness membahas tentang apakah pesanan
orientasi pelanggan terhadap contact people dari tiba di lokasi pelanggan sesuai dengan waktu yang
bagian logistik perusahaan. Secara spesifik, dijanjikan. Timeliness juga mengacu pada waktu
pelanggan melihat tentang apakah staf layanan yang dibutuhkan antara penempatan pesanan dan
pelanggan berpengetahuan, berempati terhadap penerimaan oleh pelanggan. Waktu pengiriman
situasi pelanggan, dan membantu pelanggan dapat dipengaruhi oleh waktu transportasi,
menyelesaikan masalah mereka. Parasuraman, termasuk back-order time ketika produk yang
Zeithaml, dan Berry (1985) berpendapat bahwa dipesan oleh pelanggan tidak tersedia.
persepsi pelanggan terhadap service quality
terbentuk pada saat service delivery. E. Customer Satisfaction
2. Order Release Quantities Kotler (2009) menyatakan bahwa secara
Order release quantities berkaitan dengan umum, kepuasan (satisfaction) adalah perasaan
konsep ketersediaan produk. Pelanggan menjadi senang atau kecewa seseorang yang timbul karena
sangat puas ketika mereka dapat memperoleh membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk
kuantitas produk sesuai dengan yang mereka (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika
inginkan. Pentingnya ketersediaan produk telah kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan
lama disadari sebagai komponen kunci dari tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi,
logistics excellence. Meskipun ketidaktersediaan pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi
produk dipercaya memiliki dampak yang signifikan ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau
terhadap customer satisfaction dan customer senang.
loyalty, namun sulit untuk menghitung dampak
finansial dari penjualan yang hilang ini. F. Kerangka Konseptual
3. Information Quality
Information quality mengacu pada persepsi
pelanggan terhadap informasi yang disediakan oleh
perusahaan mengenai produk yang dapat dipilih
oleh pelanggan. Jika informasi yang dicari oleh
pelanggan tersedia dan memiliki kualitas yang
memadai, pelanggan dapat menggunakan informasi
ini untuk membuat keputusan.
4. Ordering Procedures
Ordering procedures membahas tentang
efisiensi dan efektivitas dari prosedur yang dibuat
oleh perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk
membuat prosedur penempatan pesanan supaya
Gambar 1. Kerangka Konseptual
efektif dan mudah digunakan oleh pelanggan.
5. Order Accuracy
G. Hipotesis
Order accuracy mengacu pada seberapa dekat
H1 : Terdapat pengaruh logistics service quality
pengiriman sesuai dengan pesanan pelanggan. Ini
terhadap customer satisfaction cat Emco di PT
termasuk ketepatan jenis barang dalam pesanan
SKAY
serta ketepatan jumlah barang.
H2: Timeliness adalah dimensi logistics service
6. Order Condition
quality yang berpengaruh paling dominan terhadap
Order condition membahas tentang kerusakan
customer satisfaction cat Emco di PT SKAY
yang dapat terjadi dalam pesanan. Jika barang yang
dipesan rusak, pelanggan tidak dapat
III. METODE PENELITIAN
menggunakannya dan harus menunggu substitusi
A. Jenis dan Penelitian
dari perusahaan atau mencari dari penyedia layanan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
yang lain.
kausal untuk mengetahui hubungan yang bersifat
7. Order Quality
mempengaruhi antara dua variabel atau lebih.
Order quality melihat seberapa baik produk
Menurut Sugiyono (2009) penelitian kausal adalah
berfungsi. Ini termasuk seberapa baik produk sesuai
penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan
dengan spesifikasi produk dan kebutuhan
sebab akibat antara variabel bebas dan variabel
pelanggan. Dimensi ini berkaitan dengan
terikat. Pada penelitian kausal ini digunakan
pembuatan produk.
pendekatan penelitian kuantitatif. Metode yang
8. Order Discrepancy Handling
digunakan adalah metode survey yaitu sebuah
Order discrepancy handling mengacu pada
kuesioner terstruktur yang diberikan kepada sampel
seberapa baik perusahaan menangani
dari sebuah populasi dan didesain untuk
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
memperoleh informasi yang spesifik dari responden kepada responden untuk dijawabnya. Penelitian
(Malhotra, 2004). ini menggunakan kuesioner dengan daftar
pertanyaan secara berstruktur dalam bentuk
B. Populasi dan Sampel pertanyaan pilihan berganda dan pertanyaan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terbuka.
tokoh bahan bangunan yang merupakan pelanggan
cat Emco di PT SKAY cabang Surabaya. PT SKAY F. Definisi Operasional Variabel
cabang Surabaya melayani pelanggan di 12 kota Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
yaitu Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dapat diklasifikasikan menjadi variabel bebas dan
Madura, Pasuruan, Pandaan, Gresik, Lamongan, variabel terikat.
Bojonegoro, Tuban, dan Krian. 1. Variabel bebas, yaitu logistics service quality
(X)
C. Teknik Pengambilan Sampel a. Order release quantities (X1)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan b. Information quality (X2)
dalam penelitian ini adalah simple random c. Ordering procedures (X3)
sampling yang merupakan probability sampling. d. Order accuracy (X4)
Probability sampling adalah teknik pengambilan e. Order condition (X5)
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi f. Order discrepancy handling (X6)
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih g. Timeliness (X7)
menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009). 2. Variabel terikat, yaitu customer satisfaction
(Y)
D. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer G. Teknik Analisis Data
Malhotra (2004) mendefinisikan data primer 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
sebagai data yang dikumpulkan langsung oleh Uji validitas digunakan untuk mengukur sah
peneliti untuk tujuan tertentu sesuai dengan atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005).
masalah yang dihadapi. Data primer pada penelitian Validitas suatu kuesioner dapat dilihat dari hasil
ini diperoleh langsung dari jawaban responden output Corrected Item – Total Correlation dimana
melalui kuesioner yang dibagikan pada responden. hasilnya positif dan lebih besar dari 0,3. Menurut
2. Data Sekunder Sugiyono (2009), pengertian reliabilitas adalah
Data sekunder adalah data yang telah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur
dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan yang yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang
berbeda dengan penelitian saat ini (Malhotra, dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara
2004). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh berulang. Instrumen pengukuran dikatakan reliabel
dari jurnal, buku, arsip perusahaan, artikel, internet, apabila nilai alpha Cronbach > 0,6.
serta literatur-literatur lain yang mendukung. 2. Top Two Boxes – Bottom Two Boxes
Analisis Top Two Boxes – Bottom Two
E. Teknik Pengumpulan Data Boxes menggabungkan persentase responden
1. Telaah Kepustakaan memilih respon positif dan negatif dalam skala
Telaah kepustakaan menurut Sugiyono likert. Jika diukur dalam lima skala, top two boxes
(2009) adalah salah satu metode yang dilakukan akan menggabungkan persentase responden yang
oleh peneliti untuk mendapatkan informasi, memilih dua jawaban teratas (skor 4,5) yaitu skala
dimana penulis mencoba menggali informasi dari setuju dan sangat setuju sedangkan bottom two
buku teks serta mencari artikel dan kutipan dari boxes akan menggabungkan persentase responden
berbagai sumber, seperti majalah, koran, dan yang memilih jawaban dua skala terendah (skor
melalui media internet untuk mendapatkan 1,2).
informasi yang berkaitan dengan topik. 3. Analisis Regresi Linear Berganda
2. Wawancara Menurut Malhotra (2004), analisa regresi
Wawancara adalah suatu cara adalah prosedur yang fleksibel untuk menganalisa
pengumpulan data yang digunakan untuk hubungan antara variabel terikat dan satu variabel
memperoleh informasi langsung dari sumbernya atau lebih variabel bebas. Analisa regresi berganda
(Riduwan, 2006). Pada penelitian ini, penulis digunakan jika terdapat dua atau lebih variabel
mencari beberapa data seperti sejarah dan struktur bebas.
organisasi perusahaan melalui wawancara dengan
pihak perusahaan. Persamaan analisis regresi linear berganda
3. Kuesioner untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kuesioner atau angket didefinisikan oleh
Sugiyono (2009) sebagai teknik pengumpulan Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 +
data yang dilakukan dengan cara memberi b7X7
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
berkisar antara 49%-84%. TTB ordering Nilai Top Two Boxes masing-masing indikator
procedures tertinggi yaitu pada indikator X3.3 lebih besar daripada Bottom Two Boxes, yaitu
(84%). Indikator dengan rata-rata (mean) tertinggi berkisar antara 52%-78%. TTB timeliness tertinggi
adalah X3.1 (3.94). yaitu pada indikator X7.3 (78%). Indikator dengan
rata-rata (mean) tertinggi adalah X7.3 (3.93).
4. Order accuracy
Tabel 5. Deskripsi Jawaban Responden mengenai Order Accuracy 8. Customer Satisfaction
Indikator BTB TTB Mean Standar Tabel 9. Deskripsi Jawaban Responden mengenai
Deviasi Customer Satisfaction
X4.1 Jumlah (kuantitas) kaleng cat 4 86 3.93 0.655 Indikator BTB TTB Mean Standar
Emco yang dikirim sesuai Deviasi
dengan permintaan toko Y1 Secara keseluruhan, toko puas 0 95 4.17 0.493
X4.2 Warna cat Emco yang dikirim 7 85 3.91 0.740 dengan kualitas produk cat Emco
sesuai dengan permintaan toko yang didistribusikan oleh PT
X4.3 Kemasan kaleng (1 kg, ½ kg 3 90 3.99 0.559 SKAY
atau mini/200g) cat Emco yang Y2 Secara keseluruhan, toko puas 11 75 3.76 0.806
dikirim sesuai dengan dengan kualitas proses pemenuhan
permintaan toko order cat Emco oleh PT SKAY
Nilai Top Two Boxes masing-masing indikator Y2 Secara keseluruhan, toko puas 0 89 4.09 0.552
dengan kualitas pelayanan
lebih besar daripada Bottom Two Boxes, yaitu karyawan PT SKAY
berkisar antara 85%-90%. TTB order accuracy Nilai Top Two Boxes masing-masing indikator
tertinggi yaitu pada indikator X4.3 (90%). Indikator lebih besar daripada Bottom Two Boxes, yaitu
dengan rata-rata (mean) tertinggi adalah X4.3 berkisar antara 75%-95%. TTB customer
(3.99). satisfaction tertinggi yaitu pada indikator Y1
5. Order condition (95%). Indikator dengan rata-rata (mean) tertinggi
Tabel 6. Deskripsi Jawaban Responden mengenai Order Condition
Indikator BTB TTB Mean Standar
adalah Y1 (4.17).
Deviasi
X5.1 Cat Emco dikirim ke toko 2 84 4.15 0.730
dalam kondisi baik (kaleng C. Uji Validitas
X5.2
tidak penyok)
Cat Emco dikirim ke toko 0 98 4.38 0.528
Berikut ini adalah hasil uji validitas item
dalam kondisi bersih (kaleng pertanyaan pada variabel order release quantities,
tidak berkarat)
X5.3 Pada saat pengiriman karyawan 2 82 4.01 0.674 information quality, ordering procedures, order
PT SKAY menangani produk accuracy, order condition, order discrepancy
cat Emco dengan hati-hati
Nilai Top Two Boxes masing-masing indikator handling, dan timeliness
Tabel 10. Hasil Uji Validitas
lebih besar daripada Bottom Two Boxes, yaitu Variabel Item Korelasi Keterangan
Order Release Quantities X1.1 0.643 Valid
berkisar antara 82%-98%. TTB order condition X1.2 0.766 Valid
tertinggi yaitu pada indicator X5.2 (98%). Indikator Information Quality
X1.3
X2.1
0.708
0.344
Valid
Valid
dengan rata-rata (mean) tertinggi adalah X5.2 X2.2 0.405 Valid
X2.3 0.369 Valid
(4.38). X2.4 0.451 Valid
6. Order discrepancy handling X2.5 0.324 Valid
Tabel 7. Deskripsi Jawaban Responden mengenai Ordering Procedures X3.1 0.553 Valid
Order Discrepancy Handling X3.2 0.550 Valid
X3.3 0.584 Valid
Indikator BTB TTB Mean Standar
Order Accuracy X4.1 0.462 Valid
Deviasi
X4.2 0.544 Valid
X6.1 PT SKAY memberitahukan pada 15 59 3.56 0.925 X4.3 0.358 Valid
toko jika terjadi keterlambatan
Order Condition X5.1 0.705 Valid
pengiriman cat Emco X5.2 0.557 Valid
X6.2 PT SKAY merespon/memberikan 5 71 3.77 0.709
X5.3 0.625 Valid
tanggapan dengan cepat jika Order Discrepancy X6.1 0.393 Valid
terjadi masalah dalam pengiriman
Handling X6.2 0.647 Valid
pesanan cat Emco X6.3 0.576 Valid
X6.3 PT SKAY merespon/memberikan 5 69 3.77 0.737
Timeliness X7.1 0.448 Valid
tanggapan dengan tepat jika X7.2 0.616 Valid
terjadi masalah dalam pengiriman
X7.3 0.391 Valid
pesanan cat Emco Customer Satisfaction Y1 0.608 Valid
Nilai Top Two Boxes masing-masing indikator Y2 0.414 Valid
Y3 0.434 Valid
lebih besar daripada Bottom Two Boxes, yaitu
Semua item pertanyaan pada variabel order
berkisar antara 59%-71%. TTB order discrepancy
release quantities, information quality, ordering
handling tertinggi yaitu pada indikator X6.2 (71%).
procedures, order accuracy, order condition, order
Indikator dengan rata-rata (mean) terendah adalah
discrepancy handling, dan timeliness dinyatakan
X6.1 (3.56) dan kedua indikator yang lain memiliki
rata-rata lebih tinggi.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
residual model regresi telah menyebar normal atau dan timeliness berpengaruh sebesar 67.2%
asumsi normalitas telah terpenuhi. terhadap customer satisfaction cat Emco di PT
3. Heterokedastisitas SKAY, sedangkan sisanya yaitu 32.8%
Tabel 15. Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Bebas Signifikansi Keterangan
dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel
Korelasi Rank bebas pada penelitian ini.
Spearman
Order Release Quantities 0.844 Non Heterokedastisitas 4. Profil dominan pelanggan cat Emco PT SKAY
Information Quality
Ordering Procedures
0.813
0.232
Non Heterokedastisitas
Non Heterokedastisitas
adalah toko bahan bangunan yang telah berdiri
Order Accuracy 0.834 Non Heterokedastisitas selama 10-15 tahun (29%) dan telah menjual
Order Condition 0.749 Non Heterokedastisitas
Order Discrepancy 0.696 Non Heterokedastisitas cat Emco selama 10-15 tahun (31%).
Handling
Timeliness 0.865 Non Heterokedastisitas
Mayoritas responden adalah toko bahan
Korelasi rank spearman menghasilkan nilai bangunan yang telah berlangganan cat Emco di
signifikansi yang lebih besar dari 0.05 ( , PT SKAY selama 5-10 tahun (38%). Jika
sehingga disimpulkan tidak terjadi pelanggan menjawab telah menjual cat Emco
heterokedastisitas pada model regresi. lebih lama daripada mereka berlangganan cat
Emco di PT SKAY, artinya pelanggan
mendapat supply cat Emco dari distributor lain
sebelum berlangganan di PT SKAY.
B. Saran
1. Beberapa saran untuk meningkatkan logistics
service quality yaitu untuk dimensi order
release quantities, jika PT SKAY tidak bisa
menyediakan seluruh warna yang ada di kartu
warna, PT SKAY bisa mengarahkan pelanggan
Gambar 3. Scatterplot untuk membeli cat warna tertentu dengan cara
Scatterplot menghasilkan titik-titik yang mempromosikan warna tersebut secara terus
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada menerus. Salah satunya berupa iklan yang
sumbu Y (acak), kesimpulannnya tidak terjadi menampilkan rangkaian warna cat cat terbaik
heterokedastisitas pada model regresi. dengan berbagai tema, seperti 5 warna gelap
terbaik yang terdiri dari warna coklat kopi
V. KESIMPULAN DAN SARAN (coffee brown), coklat gaharu (eaglewood
A. Kesimpulan brown), biru palung (trench blue), hijau
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, beringin (banyan green), dan merah anggur (red
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: wine). Untuk dimensi information quality, salah
1. Variabel logistics service quality berpengaruh sumber informasi produk adalah kartu warna.
signifikan terhadap customer satisfaction cat Kartu warna sebaiknya dicetak berbagai ukuran,
Emco PT SKAY. Dimensi order release untuk toko yang tidak terlalu luas diberi kartu
quantities, information quality, ordering warna berukuran kecil dalam bentuk acrilic
procedures, order accuracy, order condition, display. Untuk dimensi order accuracy, jika
order discrepancy handling, dan timeliness pelanggan memesan melalui telpon sebaiknya
berpengaruh signifikan terhadap customer ditanyakan kembali pada pelanggan dengan
satisfaction cat Emco di PT SKAY. Dari hasil menyebutkan pesanannya untuk menghindari
ini dapat diketahui bahwa hipotesis pertama kekeliruan pencatatan pesanan. Apabila warna
pada penelitian diterima. cat yang dipesan pelanggan tidak tersedia,
2. Dimensi logistics service quality yang paling pelanggan harus diberi pemberitahuan dan
berpengaruh terhadap customer satisfaction jangan diganti dengan warna lain. Sedangkan
bukan timeliness tetapi ordering procedures. untuk dimensi order condition diharapkan pada
Dari hasil ini dapat diketahui bahwa hipotesis saat pengiriman penanganan barang lebih hati-
kedua dalam penelitian tidak diterima. hati, meskipun waktunya terbatas produk tidak
Meskipun pelanggan tidak setuju pesanan cat boleh dibanting. Untuk dimensi order
Emco dikirim tepat, namun secara keseluruhan discrepancy handling, telesales diharapkan
pelanggan bisa tetap merasa puas. Pelanggan memberitahukan pada pelanggan jika terjadi
tidak mempermasalahkan pengiriman yang keterlambatan pengiriman, bukan pelanggan
lama karena produk yang mereka pesan di PT yang menelpon terlebih dahulu untuk
SKAY tidak dibutuhkan urgent oleh end-user menanyakan pesanannya. Untuk dimensi
dan produk tersebut akan dijadikan sebagai timeliness, seringkali pengiriman pesanan tidak
stok di toko. tepat waktu disebabkan ketidaksesuaian antara
3. Dimensi order release quantities, information catatan stok dan stok fisik. Ketidaksesuaian
quality, ordering procedures, order accuracy, antara catatan stok dan stok fisik di gudang
order condition, order discrepancy handling,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9
harus diminimalisasi dan dilakukan evaluasi Quality and Its Implications for Future
apakah terjadi perbaikan dari waktu ke waktu. Research. Journal of Marketing 49 (Fall), 41-
2. Saran untuk dimensi ordering procedures yang 50.
berpengaruh paling dominan terhadap customer [9] Riduwan. (2006). Metode dan Teknik
satisfaction adalah untuk telesales perlu dilihat Menyusun Tesis Cetakan 4. Bandung: CV
kembali apakah job description sudah tepat. Alfabeta.
Sebagai contoh, tugas untuk berhubungan [10] Saura, I., Frances, D. S., Contri, G. B., &
dengan pabrik dilakukan oleh bagian gudang Blasco, M. F. (2008). Logistics Service
saja dan tidak dibantu oleh telesales. Quality: A New Way to Loyalty
Selanjutnya telesales lebih berkonsentrasi dalam [11] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis.
menjalin relasi dengan pelanggan. Bandung: CV Alfabeta.
3. Di dalam penelitian ini ada 2 dimensi logistics
service quality yang tidak digunakan yaitu
personnel contact quality dan order quality.
Untuk penelitian selanjutnya jika kedua tersebut
diikutsertakan, diharapkan persentase pengaruh
dimensi-dimensi logistics service quality
terhadap customer satisfaction mengalami
peningkatan.
4. Untuk menjaga hubungan dengan toko-toko
yang sudah lama menjadi pelanggan, tidak
hanya salesman saja yang mengunjungi toko
untuk menawarkan barang, sales supervisor
perlu melakukan visit ke pelanggan untuk
menanyakan kabar dan mengecek penjualan cat
Emco di toko tersebut. Selain itu pembagian
bonus (contoh: nota dan kaos) lebih merata dan
pada momen khusus seperti ulang tahun PT
SKAY dapat diadakan gathering untuk staf PT
SKAY dan pelanggan.
DAFTAR REFERENSI